Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN JALUR KHUSUS SEPEDA PENGHUBUNG

TAMAN GIAT DAN KOMPLEK PENDOPO BERSINAR


BERBASIS SMART BIKE SHARING SYSTEM KABUPATEN
TABALONG

Abstract
The writing of this journal to plan bike-specific lane routes taking into account the shortest routes as well as
the selection of routes that avoid the main lanes of traffic for the convenience and safety of bicycle users and
take into account traffic performance on those routes. Then plan bicycle rental services taking into account
community demand related to bicycle rental based on smart bike sharing system concept to support Tabalong
District Work Program in realizing Smart City.
Keywords: Bike Line, Bike Rent, Smart Bike

Abstrak
Penulisan jurnal ini untuk merencanakan rute jalur khusus sepeda dengan mempertimbangkan rute terpendek
serta pemilihan rute yang menghindari jalur utama lalu lintas demi kenyamanan serta keselamatan pengguna
sepeda dan mempertimbangkan kinerja lalu lintas di rute tersebut. Kemudian merencanakan jasa penyewaan
sepeda dengan mempertimbangkan permintaan masyarakat terkait penyewaan sepeda berbasis konsep Smart
Bike Sharing System guna mendukung Program Kerja Kabupaten Tabalong dalam mewujudkan Smart City.
Kata Kunci: jalur khusus sepeda, penyewaan sepeda, smart bike

PENDAHULUAN
Smart City memang sedang menjadi trend di Indonesia. Bukan hanya sebagai bentuk gengsi
untuk disebut sebagai kota cerdas, namun Smart City adalah sebuah langkah yang hebat
dalam memajukan kota dalam suatu negara dengan basis teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Salah satu aspek utama pembangunan Smart City adalah Smart Mobility
yang merupakan penerapan teknologi di bidang elektronika, komputer dan telekomunikasi
bertujuan agar prasarana dan sarana transportasi menjadi lebih informatif dan komunikatif
sehingga memberikan dampak pada kelancaran, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan
berlalu lintas dan juga ramah lingkungan. Dengan penerapan Smart Bike Sharing System
yang termasuk dalam konsep Smart Mobility merupakan alternatif moda transportasi yang
berkelanjutan dan terintegrasi dengan sistem transportasi umum kota yang ada. Smart Bike
Sharing System menggunakan teknologi yang memudahkan untuk melakukan penyewaan
sepeda secara real time dengan bantuan jaringan internet. Sistem ini tersendiri memiliki
tujuan yaitu mengisi celah dan memperbaiki kinerja sistem transportasi kota dengan
mengedepankan transportasi yang berkelanjutan, menciptakan alternatif moda transportasi
individual, memperbaiki kualitas hidup lebih sehat dengan bergerak dan mengurangi polusi
udara serta membiasakan kembali sepeda sebagai moda transportasi. Dengan adanya
program kerja tersebut serta mendukung konsep Smart City tersebut, Smart Bike Sharing
System sangat diperlukan untuk diaplikasikan mengingat antusias masyarakat dalam
bersepeda yang tinggi. Dari berita yang dilansir metro7.co.id, Antusias warga Tabalong
mengikuti kegiatan Fun bike yang dilaksanakan Kodim 1008 Tanjung sangat besar sekali
dari minimal 2000 peserta yang ditargetkan panitia penyelenggara, ternyata jumlah
pesertanya hampir empat kali lipat bertambah.
1
Berdasarkan latar belakang dan kajian literatur diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana dasar penentuan rute jalur khusus sepeda dan jasa penyewaan sepeda dari
Taman Giat menuju Komplek Pendopo Bersinar ?
2. Bagaimana desain sarana dan prasarana jalur khusus sepeda penghubung Taman Giat
dan Komplek Pendopo Bersinar?
3. Bagaimana kinerja lalu lintas sebelum dan sesudah adanya rute jalur sepeda khusus?
4. Bagaimanakah rancangan jasa penyewaan sepeda berbasis Smart Bike Sharing
System terhadap konsep Smart City Kabupaten Tabalong?

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penulisan sebagai berikut :


1. Menentukan rute jalur khusus sepeda dan mengetahui minat masyarakat untuk jasa
penyewaan sepeda dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo Bersinar berdasarkan
aspek yang ditentukan.
2. Mengetahui besaran kinerja lalu lintas yang melewati ruas jalan yang digunakan
sebagai Jalur Khusus Sepeda serta komposisinya.
3. Menentukan desain sarana serta prasarana pendukung jalur khusus sepeda dan jasa
penyewaan sepeda.
4. Menentukan konsep pengoperasian jasa penyewaan sepeda berbasis Smart Bike
Sharing System sebagai dukungan penerapan Smart City di Kabupaten Tabalong.

METODE PENELITIAN
Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh suatu hipotesis bahwa adanya permasalahan
yaitu bertambahnya perpindahan masyarakat dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo
Bersinar dengan menggunakan moda sepeda yang menghasilkan permintaan masyarakat
dalam bersepeda, serta terjadi pencampuran kendaraan sepeda dengan kendaraan bermotor
lainya di dalam satu ruas sehingga diperlukan jalur khusus sepeda. Selain itu juga
mengurangi tingkat kecelakaan yang melibatkan moda sepeda dengan kendaraan bermotor
dan memberikan kenyamanan bagi bersepeda. Dengan menentukan ruas yang dikaji sebagai
jalur khusus sepeda kemudian dibuat perangkingan berdasarkan indikator unjuk kerja yang
sudah ditentukan, maka bisa dihasilkan suatu jalur khusus sepeda yang sesuai dengan kajian
yang sudah diteliti. Smart City merupakan suatu konsep yang diterapkan oleh Pemerintahan
Kabupaten Tabalong guna mewujudkan kabupaten yang berkembang serta sebagai
kabupaten penyangga yang berdekatan dengan ibu kota indonesia yang baru. Maka,
dibuatlah suatu konsep Smart Bike Sharing City sebagai solusi untuk mewujudkan konsep
Smart City. Smart Bike Sharing System dibuat dengan konsep penyewaan sepeda dengan
berbasis aplikasi Smart card . sistem tersebut dirancang dengan penyewaan menggunakan
database dari GPS. Dengan adanya penerapan konsep tersebut dapat memudahkan
masyarakat tabalong dalam memudahkan untuk melakukan aktifitas bersepeda serta
memberikan kenyamanan dan keamanan untuk bersepeda.

Pengumpulan data dilaksanakan dalam 2 jenis yaitu Data Sekunder dan Data Primer.
Dimaksudkan untuk mendukung rekomendasi serta alasan pemilihan rute Jalur Khusus
Sepeda. Data sekunder ini diperoleh dari studi Laporan Umum Praktek Kerja Lapangan
Kabupaten Tabalong Tahun 2019 yaitu :
2
1. Data Inventarisasi Ruas Jalan di Kabupaten Tabalong
2. Data Inventarisasi Simpang di Kabupaten Tabalong
3. Data Pencacahan Lalu Lintas
4. Data Gerakan Membelok Terklasifikasi
5. Data Kecepatan Perjalanan
6. Data Hambatan

Pengumpulan data primer dilakukan dengan melaksanakan survei langsung di lapangan.


Adapun survei yang dilakukan meliputi :
1. Survei Wawancara Responden
2. Survei Inventarisasi Ruas jalan
3. Survei Volume lalu lintas

Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data :

1. Penentuan Rute Jalur khusus Sepeda


2. Analisis Kondisi Saat Ini
3. Kajian pengaruh Jalur Khusus Sepeda terhadap kinerja ruas jalan dengan
menggunakan indikator unjuk kerja
4. Analisis data Wawancara responden dengan menggunakan beberapa indikator unjuk
kerja
5. Usulan rancangan aplikasi Smart Bike Sharing System dengan beberapa indikator
penunjang
6. Skenario konsep desain dan pengoperasian rute jalur sepeda khusus dengan jasa
penyewaan sepeda berbasis Smart Bike Sharing System.

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN


Untuk mengetahui minat masyarakat dalam bersepeda, perlu dibutuhkan suatu data
responden berupa data wawancara guna melihat seberapa antusias masyarakat Kabupaten
Tabalong dengan adanya perencanaan Jalur Khusus Sepeda berbasis Smart Bike Sharing
System. Hasil wawancara dirangkum dalam bentuk angket yang telah disebarkan kepada
beberapa responden yaitu tentang ”Minat Masyarakat Terhadap Bersepeda dan Penerapan
Smart Bike Sharing System”. Tahapan awal dalam melakukan analisis terhadap minat
masyarakat terhadap bersepeda dan penerapan Smart Bike Sharing System adalah dengan
survei pendahuluan guna memperoleh data jumlah responden yang digunakan untuk
mengetahui pendapat masyarakat. Dalam melakukan survei tersebut, dilakukan pengambilan
sampel bagi para responden. Survei wawancara yang dilakukan kepada responden hanya
sesuai dengan jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Slovin. Dalam hal
ini, untuk perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin digunakan tingkat
kesalahan sebesar 10% yang berarti data tersebut dapat mewakili populasi secara
keseluruhan. Populasi responden berdasarkan kecamatan di daerah tersebut yaitu total
responden dari Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak sebesar 89.259, maka
dapat ditentukan sampel sebesar. Sehingga dapat dihasilkan :

3
𝟖𝟗𝟐𝟓𝟗
𝒏 = 𝟏 + (𝟖𝟗𝟐𝟓𝟗𝐱(𝟎, 𝟏𝟐))

= 100 sampel responden

Dari perhitungan diatas didapatl jumlah sampel responden adalah 100 responden. Setelah
mendapatkan sampel dari rumus Slovin yaitu 100 sampel responden, sample dibagi
berdasarkan jenis responden. Berikut diagram tanggapan responden terhadap tentang ”Minat
Masyarakat Terhadap Bersepeda dan Penerapan Smart Bike Sharing System”.

TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP "MINAT


MASYARAKAT TERHADAP BERSEPEDA DAN
PENERAPAN APLIKASI SMART BIKE SHARING
SYSTEM".

14%

86%

TIDAK MENDUKUNG MENDUKUNG

Gambar 1 Diagram Tanggapan Responden

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan 100 sample responden, dapat
diketahui 86% minat dalam bersepeda serta mendukung adanya penerapan Smart Bike
Sharing System dan 14% kurang minat dalam bersepeda dan kurang mendukung adanya
penerapan aplikasi Smart Bike Sharing System.

Dalam merencanakan jalur khusus sepeda penghubung Taman Giat dan Komplek Pendopo
Bersinar terdapat 3 (tiga) alternatif usulan rute (jalan) yang dapat digunakan yang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing masing. Dalam menentukan rute yang akan digunakan
ada beberapa indikator penilaian, indikator tersebut ialah kinerja lalu lintas dan tingkat
pelayanan jalan tersebut serta tataguna lahan di sekitar jalan yang di rencanakan.
Indikator yang digunakan untuk menentukan penetapan jalur khusus sepeda adalah :

1. Aspek Kemudahan (Aksesibilitas)


2. Aspek Keselamatan dan Kenyamanan
3. Aspek Tingkat Penurunan Kinerja Ruas Jalan

Berikut ini merupakan profil dari rute usulan yang akan di gunakan untuk jalur khusus
sepeda dari ketiga usulan rute ini akan dipilih satu dengan pertimbangan perangkingan
dengan indikator di atas :

4
Gambar 2 Peta Usulan Rute Pertama
Pada usulan rute pertama, jarak rute dari Komplek Pendopo Bersinar menuju Taman Giat
kemudian menuju ke Komplek Pendopo Bersinar lagi sekitar 6,54 KM. Untuk perjalanan
dari Komplek Pendopo Bersinar dimulai dari Jalan Stadion (Lokal) diteruskan ke Jalan
P.H.M.Noor (Arteri) kemudian Jalan Pangeran Antasari (Kolektor) dan diakhiri di Taman
Giat Tanjung Tabalong. Kemudian perjalanan dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo
Bersinar dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman (Lokal) kemudian Jalan P.H.M.Noor (Arteri)
dan diakhiri dengan Jalan Stadion (Lokal).

Gambar 3 Peta Usulan Rute Kedua


Pada usulan rute kedua, jarak rute dari Komplek Pendopo Bersinar menuju Taman Giat
kemudian menuju ke Komplek Pendopo Bersinar lagi sekitar 5,93 KM. Untuk perjalanan
dari Komplek Pendopo Bersinar dimulai dari Jalan Stadion (Lokal) diteruskan ke Jalan
P.H.M.Noor (Arteri) kemudian Jalan Pangeran Antasari (Kolektor) dan diakhiri di Taman
Giat Tanjung Tabalong. Kemudian perjalanan dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo
Bersinar dimulai dari Jalan Cendrawasih (Lokal) kemudian Jalan Belimbing Raya (Lokal)
kemudian Jalan P.H.M.Noor (Arteri) dan diakhiri dengan Jalan Stadion (Lokal).
a memiliki lebar jalan yang sempit.

Gambar 4 Peta Usulan Rute Ketiga


Pada usulan rute ketiga, jarak rute dari Komplek Pendopo Bersinar menuju Taman Giat
kemudian menuju ke Komplek Pendopo Bersinar lagi sekitar 6,62 KM. Untuk perjalanan
dari Komplek Pendopo Bersinar dimulai dari Jalan Stadion (Lokal) diteruskan ke Jalan
5
P.H.M.Noor (Arteri) kemudian Jalan Pangeran Antasari (Kolektor) dan diakhiri di Taman
Giat Tanjung Tabalong. Kemudian perjalanan dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo
Bersinar dimulai dari Jalan Kenanga (Lokal) kemudian Jalan Penghulu Rasyid (Lokal)
kemudian Jalan Ahmad Yani (Arteri) kemudian Jalan P.H.M.Noor (Arteri) dan diakhiri
dengan Jalan Stadion (Lokal).

Dalam menentukan ruas jalan yang akan digunakan sebagai jalur khusus sepeda dengan
indikator yang digunakan, setiap indikator yang paling baik di beri nilai 1 dari keseluruhan
indikator nilai di jumlahkan. Rute usulan yang memiliki jumlah yang paling sedikit
merupakan rute dengan penilaian indikator terbaik. Indikator ini merupakan nilai yang di
dapat dari kinerja v/c ratio sebelum lebar jalan di kurangi untuk jalur lalu lintas dan sesudah
lebar jalan dikurangi Untuk jalur khusus sepeda. Indikator tersebut adalah :

1. Jarak.
2. Kecepatan
3. Konflik Kendaraan berat
4. Jumlah persimpangan
5. Rata – Rata Penurunan V/C Ratio

Dari Hasil Perangkingan unjuk kinerja usulan rute khusus sepeda maka didapat bahwa rute
2 merupakan pilihan terbaik dari beberapa usulan rute yang ada. Berikut merupakan unjuk
kinerja ruas jalan rute 2. Pada perhitungan kinerja ini perhitungan kapasitas kembali
menggunakan faktor koreksi hambatan samping dari lebar sebelumnya.Karena faktor
koreksi hambatan samping terhadap penggunaan lahan di samping Jalan.

Dalam desain prasarana lalu lintas perlu di perhatikan kesesuaiannya dalam 5 tahun
mendatang apakah masih layak digunakan atau tidak hal ini berkaitan dengan efektifitas
pembangunan prasarana. Peningkatan volume lalu lintas di asumsikan sama seperti
pertumbuhan kendaraan yang ada di Kabupaten Tabalong.

Tabel 1 Data pertumbuhan kendaraan di Kabupaten Tabalong


Pertumbuhan
Jumlah Kendaraan
Kendaraan
Tahun 2014 63704

Tahun 2015 69104


Tahun 2016 72762

Tahun 2017 85506

Tahun 2018 91412

6
Dari pola pertumbuhan kendaraan tiap tahun dapat dirata ratakan pertumbuhan tiap tahun
Kabupaten Tabalong ialah sebesar 9,4 % per tahun.

Tipe lajur/ jalur sepeda yang dipilih di Rute Jalur Khusus Sepeda penghubung Taman Giat
dan Kompleks Pendopo Bersinar adalah Jalur sepeda konvensional dengan terlindung.
Jalur tersebut merupakan fasilitas jalur sepeda pada umumnya dengan menyediakan ruang
bagi pesepeda dengan pembatas yang jelas dari kendaraan bermotor. Dalam perencanaan
sesuatu hal, maka harus diberikan suatu model nyata seperti dilapangan agar nanti dalam
penerapannya sudah diketahui model atau desain seperti apa yang cocok diterapkan didaerah
tersebut. Berikut adalah beberapa visualisasi desain hasil analisis yang sesuai dengan sepeda
di Rute penghubung Taman Giat menuju Kompleks Tabalong Bersinar Kabupaten Tabalong
:
Untuk penentuan halte sepeda akan dibagi dalam dua jenis halte yaitu Halte Utama dan Halte
Pengumpan. Perbedaan halte utama dengan halte pengumpan adalah halte utama lebih
banyak memiliki jumlah penyediaan sepeda dikarenakan merupakan tujuan utama jalur
khusus sepeda. Halte utama juga menyediakan lahan parkir yang terletak di daerah Taman
Giat serta Kompek Pendopo Bersinar bagi masyarakat yang membawa kendaraan bermotor
dan ingin menaiki sepeda.
Sedangkan halte pengumpan memiliki jumlah penyediaan sepeda yang sedikit. Halte sepeda
tidak memiliki aturan terkait layaknya halte angkutan umum, karena itu faktor utama yang
menentukan adalah tempat umum seperti Masjid, Sekolah, dan beberapa tempat umum yang
sering dikunjungi dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Terdapat beberapa rambu yang
digunakan dalam perencanaan jalur khusus sepeda. Rambu-rambu tersebut bisa berupa
petunjuk maupun larangan bagi masyarakat yang menggunakan sepeda seperti. Terdapat
juga beberapa marka jalan yang digunakan dalam perencanaan jalur khusus sepeda di
kabupaten tabalong. Marka tersebut bisa berupa arah serta informasi untuk bersepeda.

Berdasarkan hasil analisa responden wawancara, sebagian responden mendukung dengan


adanya jalur khusus sepeda yang disertai dengan jasa penyewaan sepeda. Maka, dibuatlah
suatu rancangan jasa penyewaan sepeda berbasis Smart Bike Sharing System (SBSS) yang
juga merupakan salah satu dukungan dalam mewujudkan konsep Smart City. Selain
masyarakat bisa menikimati jalur khusus sepeda dengan sepeda sendiri, juga disediakan jasa
penyewaan sepeda bagi masyarakat yang tidak memiliki sepeda. Smart Bike Sharing System
(SBSS) adalah usaha untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dengan
menggunakan sistem penyewaan untuk pemakaian sepeda. Berbeda dengan sistem
penyewaan tradisional, Sistem ini lebih dirancang sebagai alternatif moda transportasi yang
berkelanjutan dan terintegrasi dengan sistem transportasi umum kota. SBSS menggunakan
sistem dengan teknologi yang memungkin untuk diakses secara real time.
Sepeda merupakan kendaraan beroda dua atau tiga,mempunyai setang,tempat duduk dan
sepasang pengayuh yang digerakan kaki untuk menjalankannya.(KBBI). Dalam menentukan
jenis sepeda, ditentukan beberapa faktor berdasarkan 4 jenis, antara lain :

1. Tingkat keselamatan bersepeda


2. Tingkat kenyamanan bersepeda
3. Tingkat kemudahan bersepeda
4. Fasilitas pendukung untuk sepeda
7
Gambar 5 Desain Sepeda yang diusulkan
Desain sepeda yang diusulkan merupakan refrensi dari industri sepeda listrik di
Indonesia yaitu SELIS. Sepeda listrik merupakan salah satu alternatif bagi pesepeda apabila
ketika bersepeda mengalami kelelahan dapat menggunakan tenaga cadangan yang nantinya
bisa di gas seperti sepeda motor biasanya. Bedanya adalah sepeda motor menggunakan
tenaga bahan bajar mesin dan membuat polusi kendaraan, sedangkan sepeda listrik
menggunakan baterai listrik dan sangat ramah lingkungan.Sepeda ini bisa digunakan sebagai
olahraga serta kegiatan sehari hari. Pengguna sepeda juga bisa memilih antara digunakan
dengan mengkayuh pedal sepeda atau dengan di gas. Desain sepeda tersebut juga dilengkapi
dengan Smart Lock merupakan penguncian otomatis yang nantinya akan dioperasikan
dengan menggunakan kombinasi RFID serta GPS. Penguncian ini juga dapat
memberitahukan kepada pengawas operator apabila sepeda tidak berada pada jalur khusus
sepeda yang disediakan maka akan terkunci secara otomatis.

Dalam mendukung kinerja dari Smart Bike, alat pengoperasian yang digunakan adalah
RFID atau biasa dikenal dengan Smart Card. RFID sudah banyak digunakan seperti Kartu
e-toll, Kartu ATM, dll. Pengoperasin RFID lebih mudah digunakan dikarenakan hanya
membutuhkan kartu untuk mengakses layanan terutama pada layanan jasa penyewaan
sepeda Smart Bike. RFID memiliki sistem identifikasi berbasis wireless yang
memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan seperti barcode atau magnetic
card. alat ini menggunakan sistem radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan kode.

Untuk meningkatkan serta mewujudkan efisiensi sekaligus peningkatan kinerja transportasi


darat di Kabupaten Tabalong, perlu dibuat suatu rancangan integrasi antarmoda transportasi
dan sistem pelayanan. SBSS juga merupakan salah satu transportasi yang digunakan sebagai
penghubung moda. Tujuan dari integrasi antar moda adalah menghubungkan satu sama lain
supaya lebih praktis. Beberapa dari halte dibuat di dekat pemukiman untuk memudahkan
masyarakat menuju halte yang melayani angkutan umum. Berikut adalah gambaran integrasi
antar moda :

8
Berikut adalah skenario penyewaan sistem Smart Bike Sharing System dari pihak customer
:

Gambar 6 Proses Customer Melakukan Penyewaan Sepeda


Dengan adanya penerapa Smart Bike Sharing System dapat memudahkan masyrakat untuk
melakukan aktifitas bersepeda tanpa menggunakan uang tunai dengan kenyamanan dan
keamanan yang terjamin. Untuk tahap pengembangan mengenai anggaran produksi dan
pembuatan aplikasi dilakukan oleh development yang terkait dan pemerintah Kabupaten
Tabalong.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan :
1. Perencanaan Jalur Khusus menghubungkan Taman Giat dengan Komplek Pendopo
Bersinar Kabupaten Tabalong dapat menggunakan 3 Usulan rute dengan jalan yang
berbeda.
2. Perencanaan Jalur khusus Sepeda dengan analisa pemilihan rute didapat 1 usulan rute
terbaik dengan menggunakan Jalan Stadion (Lokal) diteruskan ke Jalan P.H.M.Noor
(Arteri) kemudian Jalan Pangeran Antasari (Kolektor) dan diakhiri di Taman Giat
Tanjung Tabalong. Kemudian perjalanan dari Taman Giat menuju Komplek Pendopo
Bersinar dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman (Lokal) kemudian Jalan P.H.M.Noor
(Arteri) dan diakhiri dengan Jalan Stadion (Lokal).
3. Unjuk Kerja yang dilakukan dengan melakukan analisa perbandingan kinerja
sebelum dan sesudah digunakan sebagai jalur khusus sepeda dapat dinyatakan bahwa
kinerja (tingkat pelayanan)dinyatakan layak.
4. Mengusulkan konsep rancangan sistem dan desain fasilitas Smart Bike Sharing
System berbasis RFID atau kartu elektronik dengan jasa penyewaan sepeda.
Saran :
1. Adanya informasi terhadap pengguna sepeda dan penegakan hukum yang ketat dan
teratur berlaku bagi pengendara kendaraan bermotor yang melewati atau menganggu
aktifitas pesepeda di jalur khusus sepeda supaya masyarakat bisa lebih tertib dan
aman.

9
2. Diperlukan sosialisai mengenai sistem Penyewaan Sepeda bebrbasis kartu elektronik
atau RFID agar masyarakat antusias dan tertarik untuk mencoba.
3. Menjadikan sepeda sebagai alternatif angkutan umum dengan mendorong masyarakat
untuk menggunakan sepeda sebagai kegiatan sehari hari yang berdampak pada
pengurangan polusi serta kelestarian lingkungan.
4. Melakukan tahap pengembangan aplikasi selanjutnya dengan development terkait
berdasarkan konsep rancangan yang sudah dijelaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Jakarta, Departemen
Perhubungan, Jakarta, 2007

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Departemen Perhubungan, Jakarta, 2009

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas,
2011

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, 2013

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 1993 Tentang Marka Jalan,


Kementerian Perhubungan, Jakarta, 1993

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020, Tentang Kendaraan Tertentu


Dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik, Kementerian Perhubungan, Jakarta, 2020

Manual Kapasitas Jalan Indonesia , PT. Bina Karya Indonesia, Jakarta, 1997 Pedoman
Teknik Nomor 12 Tahun 2004 tentang Marka, Kementerian Pekerjaan Umum, 2004

Erwin, Proyek Mata Kuliah Keamanan Sistem Informasi : RFID, Departemen Teknik
Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2004

Sidi , BD., Revitalisasi Pemanfaatan Sepeda dalam Perencanaan Transportasi Kota,


Infrastruktur Dan Lingkungan Binaan ITB, Bandung, 2005

Rani,V.O.P, Smart Bike Sharing System To Make The City Even Smarter, Indian Institute of
Information Technology Allahabad, 2016

Maulidya, Perencanaan Lokasi Jalur Sepeda Dalam Rangka Mendukung Program Rute
Aman Selamat Sekolah Di Kota Kediri Provinsi Jawa Timur, Puslitbang Transportasi Jalan
dan Perkeretaapian, Jakarta, 2016

10

Anda mungkin juga menyukai