Anda di halaman 1dari 105

BAB IV

PERHITUNGAN DAN ANALISA

4.1 Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)

Data LHR di sini merupakan data LHR hasil survei pada ruas jalan

Waru- Sidoarjo dan Sidoarjo-Waru. Alasan memilih rute tersebut antara lain :

1. Merupakan jalan raya (non tol) penghubung dari Surabaya ke Sidoarjo atau

sebaliknya.

2. Banyak industri di sekitar Waru, (misalnya PT. Maspion), yang paling

banyak adalah di wilayah Gedangan hingga Buduran (misalnya : PT.

Maspion II, Uchida, PT. Avia Avian)..

3. Banyak kendaraan berat yang keluar dari jalan tol menuju ke wilayah

Sidoarjo melewati Waru.

Yang disurvei adalah jumlah kendaraan berat yang melewati ruas jalan tersebut.

Dari hasil survey, dihasilkan data sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 : Jumlah Kendaraan Berat

Jumlah Kendaraan
Ruas Jalan
Berat Per Hari (unit)
Waru – Sidoarjo 6.962
Sidoarjo – Waru 6.816
Total Jumlah Kendaraan di Kedua Arah 13.778
Sumber : Hasil Survey, Juni 2006

Komposisi golongan kendaraan dicari berdasarkan data pada Tabel 4.1.2 pada

halaman berikut yang diperoleh dari DLLAJ Propinsi Jawa Timur (2005)

Tesis – 3104 206 006


55
Tabel 4.1.2 : Komposisi Kendaraan Berat Berdasarkan Golongan Kendaraan
Golongan
I (s.d 3.5 Ton) II (> 3.5-≤ 18 Ton) III (> 18 Ton)
Kendaraan
% Kelebihan Mua-
5 - 15 15 - 30 5 - 15 15 - 30 5 - 15 15 - 30
tan
Jumlah Kendaraan 23.257 67.615 81.766 900.780 10.520 117.198
Jumlah Setiap Go-
longan Kendaraan
90.872 982.546 127.718

Jumlah Total 1.201.136


% Jumlah Kend.
Terhadap Jumlah 25,62 74,38 8,32 91,68 8,24 91,76
Setiap Golongan.
% Jumlah Tiap
Go- longan
7,57 81,80 10,63
Terhadap Jml
Total Kend.
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur Tahun 2005

Karena kendaraan Golongan I termasuk kendaraan ringan, maka yang akan

digunakan untuk perhitungan selanjutnya adalah kendaraan Golongan II dan

Golongan III, sehingga jumlah kendaraan berat untuk masing-masing golongan

adalah sebagai berikut :

a. Golongan II = x 13.778

= 12.193,45 ≈ 12.194 kendaraan per hari

b. Golongan III = x 13.778

= 1.584,55 ≈ 1.585 kendaraan per hari

Kesimpulan hasil perhitungan diperlihatkan pada Tabel 4.1.3 halaman berikut :

Tabel 4.1.3 : Komposisi Jumlah Kendaraan Berat

Tesis – 3104 206 006


56
Golongan Jumlah Kendaraan
% Dari Jumlah Total
Kendaraan Berat Berat untuk 2 Arah
II 81,80 12.194
III 10,63 1.585
Sumber : Hasil Perhitungan

Sebelum menghitung LHR selama 10 tahun ke depan, ditentukan

terlebih dahulu tingkat pertumbuhan kendaraan berat berdasarkan Tabel 4.1.4

berikut.:

Tabel 4.1.4 : Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2000 – 2004


Di Wilayah Jawa Timur

Jumlah (buah)
Jenis Kendaraan
2000 2001 2002 2003 2004
Sedan dan sejenisnya 101.161 102.244 109.780 114.396 119.051
Jeep dan sejenisnya 55.527 58.544 60.538 63.155 65.299
Station dan sejenisnya 297.783 290.868 311.388 33.106 35.384
Bus dan sejenisnya 10.980 11.571 12.494 13.201 13.808
Truk dan sejenisnya 216.376 232.030 248.557 264.281 281.823
Sepeda motor 2.721.489 3.047.723 3.463.601 3.893.471 4.450.938
Alat berat 472 486 594 493 407
Total Truk dan Bus 227.356 243.601 261.051 277.482 295.631
Total Kendaraan 3.403.788 3.747.466 4.206.952 4.680.063 5.289.726
Sumber : www.dllaj-jatim.net (2006)

Dengan menggunakan persamaan : LHRakhir = LHR0 x (1 + i)n, bisa ditentukan

tingkat pertumbuhan kendaraan berat (dalam satuan persen) sebagai berikut :

 Dari tahun 2000 ke tahun 2001

243.601 = 227.356 x (1 + i)1

i = 0,0715  i = 7,15 %

Tesis – 3104 206 006


57
 Dari tahun 2001 ke tahun 2002

261.051 = 243.601 x (1 + i)1

i = 0,0716  i = 7,16 %

 Dari tahun 2002 ke tahun 2003

277.482 = 261.051 x (1 + i)1

i = 0,0629  i = 6,29 %

 Dari tahun 2003 ke tahun 2004

295.631 = 277.482 x (1 + i)1

i = 0,0654  i = 6,54 %

Dari hasil di atas bisa ditentukan rata-rata persentase pertumbuhan kendaraan

jenis truck dan bus per tahun sebagai berikut :

Rata-rata pertumbuhan truck dan bus = ¼ x (7,15 + 7,16 + 6,29 + 6,54)

= 6,79 % per tahun

Kesimpulan hasil perhitungan diperlihatkan pada Tabel 4.1.5 berikut :

Tabel 4.1.5 : Tingkat Pertumbuhan Kendaraan Berat

% Pertumbuhan Kendaraan
Tahun
Berat per Tahun
2000 – 2001 7,15
2001 – 2002 7,16
2002 – 2003 6,29
2003 – 2004 6,54
Rata-rata 6,79
Sumber : Hasil Perhitungan

Tesis – 3104 206 006


58
4.2 Penambahan Jumlah Kendaraan karena Beban Kendaraan Dinormalkan

Dari data yang diperoleh dari PT. Kalimas Surabaya menyebutkan

bahwa besarnya kelebihan beban berkisar antara 2 – 4 ton, tergantung pada si

pengemudi. Untuk penulisan tesis ini diasumsikan besarnya kelebihan beban

adalah 3 ton. Sehingga penambahan jumlah kendaraan adalah sebagai berikut :

a. Truk T 1.2H

 Berat normal sumbu roda = 12 ton

 Berat akibat kelebihan beban = 15 ton

 Penambahan jumlah truk = = 4 buah kendaraan.

Jadi ada penambahan jumlah kendaraan sebanyak 1 unit kendaraan untuk

setiap 4 unit kendaraan.

b. Truk T 1.22

 Berat normal sumbu roda = 18 ton

 Berat akibat kelebihan beban = 21 ton

 Penambahan jumlah truk = = 6 buah kendaraan.

Jadi ada penambahan jumlah kendaraan sebanyak 1 unit kendaraan untuk

setiap 6 unit kendaraan.

c. Truk T 1.2-22

 Berat normal sumbu roda = 26 ton

 Berat akibat kelebihan beban = 29 ton

Penambahan jumlah truk = = 8,67  8 buah kendaraan

Tesis – 3104 206 006


59
Jadi ada penambahan jumlah kendaraan sebanyak 1 unit kendaraan untuk

setiap 8 unit kendaraan.

Karena pada Truk T 1.2H dan T 1.22 tidak ada data yang spesifik mengenai

jumlah kendaraan tersebut, maka diasumsikan penambahan jumlah kendaraan

sebesar 1 unit untuk setiap 4 unit kendaraan yang kelebihan beban.

Dengan mengacu pada Tabel 4.1.3, total besarnya penambahan jumlah

kendaraan untuk masing-masing jenis kendaraan adalah sebagai berikut :

 Kendaraan Golongan II

Tambahan kendaraan = = 3.048,5  3.048 unit kendaraan.

 Kendaraan Golongan III

Tambahan kendaraan = = 198,125  198 unit kendaraan

Sehingga total kendaraan untuk kendaraan dengan beban sumbu pada kondisi

normal adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2.1 : Total Penambahan Jumlah Kendaraan Akibat Beban Dinormalkan

Total Jumlah
Golongan Jumlah Kendaraan Tambahan Kendaraan Akibat
Kendaraan Akibat Beban Kendaraan Beban
Berat Berlebih (Unit)* (Unit) Dinormalkan
(Unit)
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3)
II 12.194 3.048 15.242
III 1.585 198 1.783
Keterangan : *) Dari Tabel 4.1.3

Total jumlah kendaraan akibat beban dinormalkan akan digunakan untuk

perhitungan tebal lapisan perkerasan dengan beban normal dan biaya kendaraan

untuk strategi menormalkan beban kendaraan.

Tesis – 3104 206 006


60
4.3 Equivalent Axle Load (EAL) Kendaraan Berat

Seperti yang sudah di sebutkan pada Sub Bab 3.3 Bab III, bahwa

perhitungan EAL kendaraan berat hanya terbatas pada jenis kendaraan sebagai

berikut :

a. Kendaraan Golongan II : T 1.2H dan T 1.22

b. Kendaraan Golongan III : T 1.2-22

Beban sumbu roda normal pada ketiga jenis truk di atas adalah sebagai berikut :

T 1.2H
EAL = +
Pd = Beban sumbu roda depan
Pb = Beban sumbu roda belakang

4 Ton 8 Ton

T 1.22
EAL = + 0,086
Pd = Beban sumbu roda depan
Pb = Beban sumbu roda belakang

4 Ton 14 Ton

T 1.2-22
EAL = + +

0,086
Pd = Beban sumbu roda depan
Pt = Beban sumbu roda tengah
Pb = Beban sumbu roda
4 Ton 8 Ton 14 Ton belakang

Gambar 4.1 : Jenis Truk dan Besarnya Beban Sumbu Roda Standar

Tesis – 3104 206 006


61
Jadi besarnya EAL untuk masing-masing kendaraan adalah sebagai berikut :

 Kendaraan golongan II

Tronton 2 as (T. 1.2H) :

EAL = +

= +

= 0,0577 + 0,9239

EAL = 0,9816

Tronton 3 as (T. 1.22) :

EAL = + 0,086

= + 0,086

= 0,0577 + 0,7452

EAL = 0,8029

 Kendaraan golongan III

Trailer 4 as (T. 1.2 – 22)

EAL = + + 0,086

= + + 0,086

= 0,0577 + 0,9239 + 0,7452

EAL = 1,7268

Tesis – 3104 206 006


62
Kesimpulan hasil perhitungan di atas bisa dilihat pada Tabel 4.2.1 berikut :

Tabel 4.3.1 : Besarnya EAL Kendaraan Masing-masing Golongan


Kendaraan Berat

Gol. Jenis Kendaraan EAL EAL Rata-rata


Tronton 2 as (T. 1.2H) 0,9816
II 0,8923
Tronton 3 as (T. 1.22) 0,8029
III Trailer 4 as (T. 1.2 – 22) 1,7268 1,7268
Sumber : Hasil Perhitungan

4.4 Tinjauan Terhadap Kondisi Lapisan Perkerasan Existing

Lapisan perkerasan jalan aspal kondisi sekarang, terutama di ruas jalan

Waru-Sidoarjo sudah dilapis ulang berkali-kali dengan ketebalan yang tidak

lebih dari 10 cm setiap tahunnya. Biasanya dilapis ulang setiap tahun sebesar 5

– 8 cm. Tujuannya hanya untuk menjaga agar mampu menahan beban

kendaraan yang cukup besar. Oleh karena itu, pada penulisan tesis ini,

ketebalan lapisan permukaan jalan aspal pada kondisi existing digunakan

ketebalan sebesar 5 cm, terutama untuk perhitungan biaya konstruksi dan

pemeliharaan.

4.5 Tebal Lapisan Perkerasan dengan Umur Rencana 10 Tahun untuk

Kendaraan dengan Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Normal

4.5.1 Total EAL

Dari Tabel 4.2.1 diketahui besarnya EAL sudah diketahui

besarnya nilai EAL untuk masing-masing golongan kendaraan. Dengan

Tesis – 3104 206 006


63
demikian bisa ditentukan besarnya LEP untuk kendaraan dengan beban

sumbu roda dalam kondisi normal sebagai berikut :

Tabel 4.5.1 : Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


Jumlah Kendaraan
Golongan EALa) LEP
Berat Per Harib)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
II 0,8923 15.242 13.600,44
III 1,7268 1.783 3.078,88
Total LEP = E 16.679,32
LEP di lalur Rencana = E x 0,45c) 7.505,69
Sumber : a) Tabel 4.3.1 b) Tabel 4.2.1 c) Koefisien distribusi

Koefisien dstribusi di lajur rencana adalah untuk jalan dengan 4 lajur 2

arah (Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

dengan Metode Analisa Komponen, Daftar II), sehingga :

Distribusi kendaraan berat di lajur rencana = 0,45 x total LEP kedua

arah.

Dengan tingkat pertumbuhan kendaraan berat (i) sebesar 6,79 % (Tabel

4.1.5) dan umur rencana 10 tahun, dan menggunaan persamaan (2.19)

s.d (2.23) , maka :

LEA = LEP.(1 + i)n  n = umur rencana

= 7.505,69.(1 + 0,0679)10

= 14.477,60

LET =

= 10.991,65

Tesis – 3104 206 006


64
LER = LET x FP

FP = = =1

LER = 10.991,65 x 1

= 10.991,65

Wt18 = LER x 365 x 10

= 10.991,65 x 365 x 10

= 40.119.522,50

4.5.2 Nilai Daya Dukung Tanah

Tebal lapisan perkerasan yang dihitung di sini adalah untuk

lapisan perkerasan ulang (overlay). Sehingga besarnya nilai CBR yang

digunakan berdasarkan asumsi CBR lapangan yang lama dianggap

sebagai lapisan pondasi atas (base course), dengan besarnya nilai CBR =

200 %.

Besarnya nilai DDT ditentukan berdasarkan persamaan (2.12)

Persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

DDT = 4,30 log (CBR) + 1,70

Sehingga nilai DDT :

DDT = 4,30 log (200) + 1,70

= 11,5944

Tesis – 3104 206 006


65
4.5.3 Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

log Wt18 = 9,36.log - 0,20 + +

log + 0,372.

Gt = log

Ditentukan nilai IPt = 2,5 (Untuk jalan arteri nasional)

Gt = log  IP0 = 4, IPt = 2,5

= log

= - 0,2219

Log Wt18 = Log 40.119.522,50 = 7,603

7,603 = 9,36.log - 0,20 + +

log + 0,372.

7,603 = 9,36.log - 0,20 + +

Tesis – 3104 206 006


66
log + 0,372.

ITP = 7,258 cm.

4.5.4 Tebal Lapisan Perkerasan

Sehingga tebal lapisan perkerasan adalah sebagai berikut :

a1 = 0,44

ITP = a1.D1

7,248 = 0,44. D1

D1 = 16,473 cm  17 cm.

Lapisan Permukaan (Surface Course) Baru

17 cm
ITP = 7,248 cm

Lapisan Perkerasan Lama 5


CBR = 200 %

Gambar 4.2 : Tebal Lapisan Perkerasan untuk Beban Sumbu Roda


dalam Kondisi Normal (Hasil Perhitungan)

4.6 Tebal Lapisan Perkerasan dengan Umur Rencana 10 Tahun untuk

Kendaraan dengan Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Overloaded

Tesis – 3104 206 006


67
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa beban sumbu roda

yang melewati ruas jalan tertentu berlebihan, ditunjukkan pada Tabel 4.5.1

berikut :

Tabel 4.6.1 : Penelitian Beban Sumbu Kendaraan Berat

Ruas Jalan
(Dekat Surabaya)
Gempol - Sidoarjo 4,35 : 1 (Hartono dan Nawawi,1991)
Pandaan – Gempol 5,13 : 1 (Hartono dan Nawawi,1991)
Gedeg – Ploso 5,03 : 1 (Mochtar dkk,1999)
Wonokromo- Sepanjang 4,91 : 1 (Mochtar dkk,1999)

Rata-Rata =

= 4,855 kali beban sumbu roda normal.

Jadi beban sumbu roda yang melewati beberapa ruas jalan di wilayah Jawa

Timur rata-rata 4,855 kali lebih besar dari beban sumbu roda normal.

Tetapi sebelumnya dihitung terlebih dahulu besarnya total EAL untuk beban

sumbu roda dalam kondisi normal.

4.6.1 Total EAL

Dari Tabel 4.2.1 diketahui besarnya EAL sudah diketahui

besarnya nilai EAL untuk masing-masing golongan kendaraan. Dengan

demikian bisa ditentukan besarnya LEP untuk kendaraan dengan beban

sumbu roda dalam kondisi normal sebagai berikut :

Tabel 4.5.1 : Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

Golongan EALa) Jumlah Kendaraan LEP

Tesis – 3104 206 006


68
Berat Per Harib)
(1) (B) (3) (4) = (2) x (3)
II 0,8923 12.194 10.880,71
III 1,7268 1.585 2.736,98
Total LEP = E 13.617,69
LEP di lalur Rencana = E x 0,45c) 6.127,96
Sumber : a) Tabel 4.3.1 b) Tabel 4.1.3 c) Koefisien distribusi

Koefisien dstribusi di lajur rencana adalah untuk jalan dengan 4 lajur 2

arah (Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

dengan Metode Analisa Komponen, Daftar II), sehingga :

Distribusi kendaraan berat di lajur rencana = 0,45 x total LEP kedua

arah.

Dengan tingkat pertumbuhan kendaraan berat (i) sebesar 6,79 % (Tabel

4.1.5) dan umur rencana 10 tahun, maka :

LEA = LEP.(1 + i)n  n = umur rencana

= 6.127,96.(1 + 0,0679)10

= 11.820,12

LET =

= 8.974,04

LER = LET x FP

FP = = =1

LER = 8.974,04 x 1

Tesis – 3104 206 006


69
= 8.974,04

Wt18 = LER x 365 x 10

= 8.974,04 x 365 x 10

= 32.755.246,00

Jadi total EAL (Wt18) untuk kendaraan dengan sumbu roda dalam

kondisi overloaded adalah sebagai berikut :

Total EAL (Wt18) beban sumbu roda overloaded :

= 4,855 x EAL beban sumbu roda normal

= 4,855 x 32.755.246,00

= 159.026.719,30

4.6.2 Nilai Daya Dukung Tanah (DDT)

Besarnya nilai DDT untuk beban sumbu roda dalam kondisi

overloaded sama dengan besarnya nilai DDT pada Sub Bab 4.4.2, yaitu

sebesar 11,5944 (dengan asumsi nilai CBR = 200 %).

4.6.3 Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

log Wt18 = 9,36.log - 0,20 + +

log + 0,372.

Gt = log

Ditentukan nilai IPt = 2,5 (Untuk jalan arteri nasional)

Tesis – 3104 206 006


70
Gt = log  IP0 = 4, IPt = 2,5

= log

= - 0,2219

Log Wt18 = Log 159.026.719,30 = 8,201

8,201 = 9,36.log - 0,20 + +

log + 0,372.

8,201 = 9,36.log - 0,20 + +

log + 0,372.

ITP = 9,135 cm.

4.6.4 Tebal Lapisan Perkerasan

Sehingga tebal lapisan perkerasan adalah sebagai berikut :

a1 = 0,44

ITP = a1.D1

9,135 = 0,44. D1

D1 = 20,761 cm  21 cm.
21 cm

Lapisan Permukaan (Surface Course) Baru


ITP = 9,135 cm

Lapisan Perkerasan Lama


5

Tesis – 3104 206 006 CBR = 200 %


71
Gambar 4.3 : Tebal Lapisan Perkerasan untuk Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Overloaded (Hasil Perhitungan)

4.7 Biaya Konstruksi Lapisan Perkerasan Aspal

Untuk perhitungan biaya konstruksi meliputi, material, pekerja, dan

peralatan yang digunakan. Harga yang dijadikan acuan bisa dilihat pada

Lampiran 5 (Tabel L.5.1 s.d Tabel L.5.3).

4.7.1 Analisa Kuantitas

Untuk volume lapisan perkerasan yang dibutuhkan, berdasarkan

asumsi sebagai berikut :

a.Panjang jalan (p) = 1 km (1.000 m).

b.Lebar 1 ruas jalan (l) = 7 m (2 lajur).

Lebar total untuk 4 lajur = 14 m.

c.Tebal (tn) :

 Kondisi beban normal (t1) = 17 cm.

Tesis – 3104 206 006


72
 Kondisi beban overloaded (t2) = 21 cm.

 Kondisi existing (t3) = 5 cm

Volume lapisan perkerasan untuk masing-masing kondisi beban

kendaraan dan kondisi existing bisa dilihat pada Tabel 4.6.1 berikut :

Tabel 4.7.1 : Volume Aspal yang Dibutuhkan

Kondisi p (m) l (m) A (m2) t (m) V (m3)


Beban Normal 1.000 14 14.000 0,17 2.380
Beban Overloaded 1.000 14 14.000 0,21 2.520
Existing 1.000 14 14.000 0,05 700

Perhitungan total kuantitas material yang dibutuhkan diperlihatkan pada

Tabel 4.7.2, Tabel 4.7.3, dan Tabel 4.7.4 halaman berikut..

Tabel 4.7.2 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan pada Kondisi


Existing (untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


73
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
ASUMSI :      
- Menggunakan alat berat (cara mekanik)      
- Lokasi pekerjaan (sepanjang jalan)      
- Kondisi existing jalan : sedang      
- Jarak rata-rata base camp ke lokasi L 30 km
- Lapis (AC) padat t 0,05 m
- Jam kerja efektif per hari Tk 7 jam
- Faktor kehilangan material :      
- Agregat Fh1 1,1  
- Aspal Fh2 1,05  
       
Porsi campuran AC (spesifikasi) :      
- Coarse aggregate (45 - 62 %) CA 49 %
- Fine aggregate (38 - 47 %) FA 43,5 %
- Filler (2 %) FF 2 %
- Aspal (4 - 7 %) As 5,5 %
       
Berat jenis Bahan      
- AC D1 2,34 ton/m3
- Coarse aggregate & fine aggregate D2 2,17 ton/m3
- Filler D3 2 ton/m3
- Aspal D4 1,03 ton/m3
       
URUTAN KERJA :      
Wheel loader memuat agregat dan aspal ke
dalam cold bin AMP.      
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan
untuk dimuat langsung ke dalam dump truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan.      
Campuran AC dihampar dengan finisher dan
dipadatkan dengan tandem dan PTR.      
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dengan menggunakan
alat bantu.      

Lanjutan Tabel 4.7.2 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan pada


Kondisi Existing (untuk per m2 Pekerjaan

Tesis – 3104 206 006


74
Overlay).

Koefisie
Uraian Kode n Satuan
PEMAKAIAN BAHAN, ALAT, & TENAGA      
BAHAN :      
- Agg. Kasar = (CA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M03) 0,0291 m3
- Agg. Halus = (FA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M04) 0,0258 m3
- Filler = (FF/100 x D1 x t x Fh1 x
1000) (M05) 2,574 kg
- Aspal = (As/100 x D1 x t x Fh2 x 1000) (M10) 6,7568 kg
       
ALAT :      
WHELL LOADER (E15)    
Kapasitas bucket V 1,5 m3
Faktor bucket Fb 0,9  
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Muat T1 1,5 menit
Lain-lain T2 0,5 menit
Waktu Siklus (T1 + T2) Ts1 2  
       
Keluaran produksi per jam Q1 623,4577 m3
= (D2 x V x Fb x Fa x 60)/(D1 x t x Ts1)      
       
Koefisien alat per m2 = 1 : Q1 (E15) 0,0016 jam
       
ASPHALT MIXING PLANT (AMP) (E01)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Efisiensi alat Fa 0,65  
Keluaran produksi per jam = (V x Fa)/(D1 x t) Q2 277,7778 m2
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q2 (E01) 0,0036 jam
       
GENSET (E12)    
Keluaran produksi = keluaran produksi AMP Q3 277,7778 m3
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q3 (E12) 0,0036 jam

Lanjutan Tabel 4.7.2 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan pada


Kondisi Existing (untuk per m2 Pekerjaan
Overlay).

Tesis – 3104 206 006


75
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
DUMP TRUCK (E09)    
Kapasitas bak V 5 m3
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40 km/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50 km/jam
Kapasitas AMP/batch Q2b 0,5 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC Tb 1 menit
Mengisi bak = (V/Q2b)xTb T1 10 menit
Angkut = (L/v1) x 60 T2 45 menit
Tunggu + dump + putar kembali T3 15 menit
Kembali = (L/v2) x 60 T4 36 menit
Waktu siklus (T1 + T2 + T3 + T4) Ts2 106 menit
       
Keluaran produksi per jam Q4 20,0774 m2/jam
= (V x Fa x 60)/(D1 x Ts2 x t)      
       
Koefisien alat per m3 = 1/Q4 (E09) 0,0498 jam
       
ASPHALT FINISHER (E02)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Faktor efisiensi alat Fa 0,75  
Keluaran produksi per jam Q5 320,5128 ton
= (V x Fa)/(D1 x t)      
Koefisien alat per ton = 1/Q5 (E02) 0,0031 jam
       
TANDEM ROLLER (E17)    
Kecepatan rata-rata alat v 2,5 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,2 m
Jumlah lintasan n 6 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q6 415 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q6 (E17) 0,0024 jam

Lanjutan Tabel 4.7.2 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan pada


Kondisi Existing (untuk per m2 Pekerjaan
Overlay).

Tesis – 3104 206 006


76
Uraian Kode Koefisien Satuan
DUMP TRUCK (E09)    
Kapasitas bak V 5 m3
PNUMATIC TIRE ROLLER (E18)    
Kecepatan rata-rata alat v 4 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,5 m
Jumlah lintasan n 8 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q7 622,5 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q7 (E18) 0,0016 jam
       
ALAT BANTU      
Diperlukan alat-alat :      
- Sapu   2 buah
- Kereta dorong   2 buah
- Sekop   3 buah
- Garpu   2 buah
- Tongkat kontrol ketebalan hamparan   1 buah
       
TENAGA      
Produksi menentukan AMP Q2 277,7778 m2/jam
Produksi AC per hari = Tk x Q2 Qt 1944,4446 m2
Kebutuhan tenaga      
- Pekerja P 6 orang
- Mandor M 1 orang
       
Koefisien tenaga per m3      
- Pekerja = (Tk x P)/Qt (L01) 0,0216 jam
- Mandor = (Tk x M)/Qt (L03) 0,0036 jam

Tabel 4.7.3 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan untuk Kondisi


Jalan dengan Beban Normal (untuk per m2 Pekerjaan
Overlay).

Tesis – 3104 206 006


77
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
ASUMSI :      
- Menggunakan alat berat (cara mekanik)      
- Lokasi pekerjaan (sepanjang jalan)      
- Kondisi existing jalan : sedang      
- Jarak rata-rata base camp ke lokasi L 30 km
- Lapis (AC) padat t 0,17 m
- Jam kerja efektif per hari Tk 7 jam
- Faktor kehilangan material :      
- Agregat Fh1 1,1  
- Aspal Fh2 1,05  
       
Porsi campuran AC (spesifikasi) :      
- Coarse aggregate (45 - 62 %) CA 49 %
- Fine aggregate (38 - 47 %) FA 43,5 %
- Filler (2 %) FF 2 %
- Aspal (4 - 7 %) As 5,5 %
       
Berat jenis Bahan      
- AC D1 2,34 ton/m3
- Coarse aggregate & fine aggregate D2 2,17 ton/m3
- Filler D3 2 ton/m3
- Aspal D4 1,03 ton/m3
URUTAN KERJA :      
Wheel loader memuat agregat dan aspal ke
dalam cold bin AMP.      
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan
untuk dimuat langsung ke dalam dump truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan.      
Campuran AC dihampar dengan finisher dan
dipadatkan dengan tandem dan PTR.      
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dengan menggunakan
alat bantu.      

Lanjutan Tabel 4.7.3 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Normal (untuk
per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


78
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
PEMAKAIAN BAHAN, ALAT, & TENAGA      
BAHAN :      
- Agg. Kasar = (CA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M03) 0,0988 m3
- Agg. Halus = (FA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M04) 0,0877 m3
- Filler = (FF/100 x D1 x t x Fh1 x
1000) (M05) 8,7516 kg
- Aspal = (As/100 x D1 x t x Fh2 x 1000) (M10) 22,97295 kg
       
ALAT :      
WHELL LOADER (E15)    
Kapasitas bucket V 1,5 m3
Faktor bucket Fb 0,9  
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Muat T1 1,5 menit
Lain-lain T2 0,5 menit
Waktu Siklus (T1 + T2) Ts1 2  
       
Keluaran produksi per jam Q1 183,3699 m3
= (D2 x V x Fb x Fa x 60)/(D1 x t x Ts1)      
       
Koefisien alat per m2 = 1 : Q1 (E15) 0,0055 jam
       
ASPHALT MIXING PLANT (AMP) (E01)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Efisiensi alat Fa 0,65  
Keluaran produksi per jam = (V x Fa)/(D1 x t) Q2 81,6993 m2
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q2 (E01) 0,0122 jam
       
GENSET (E12)    
Keluaran produksi = keluaran produksi AMP Q3 81,6993 m3
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q3 (E12) 0,0122 jam

Lanjutan Tabel 4.7.3 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Normal (untuk
per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


79
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
DUMP TRUCK (E09)    
Kapasitas bak V 5 m3
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40 km/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50 km/jam
Kapasitas AMP/batch Q2b 0,5 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC Tb 1 menit
Mengisi bak = (V/Q2b)xTb T1 10 menit
Angkut = (L/v1) x 60 T2 45 menit
Tunggu + dump + putar kembali T3 15 menit
Kembali = (L/v2) x 60 T4 36 menit
Waktu siklus (T1 + T2 + T3 + T4) Ts2 106 menit
       
Keluaran produksi per jam Q4 5,9051 m2/jam
= (V x Fa x 60)/(D1 x Ts2 x t)      
       
Koefisien alat per m3 = 1/Q4 (E09) 0,1693 jam
       
ASPHALT FINISHER (E02)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Faktor efisiensi alat Fa 0,75  
Keluaran produksi per jam Q5 94,2685 ton
= (V x Fa)/(D1 x t)      
Koefisien alat per ton = 1/Q5 (E02) 0,0106 jam
       
TANDEM ROLLER (E17)    
Kecepatan rata-rata alat v 2,5 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,2 m
Jumlah lintasan n 6 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q6 415 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q6 (E17) 0,0024 jam

Lanjutan Tabel 4.7.3 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Normal (untuk
per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


80
Uraian Kode Koefisien Satuan
PNEUMATIC TIRE ROLLER (E18)    
Kecepatan rata-rata alat v 4 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,5 m
Jumlah lintasan n 8 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q7 622,5 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q7 (E18) 0,0016 jam
       
ALAT BANTU      
Diperlukan alat-alat :      
- Sapu   2 buah
- Kereta dorong   2 buah
- Sekop   3 buah
- Garpu   2 buah
- Tongkat kontrol ketebalan hamparan   1 buah
       
TENAGA      
Produksi menentukan AMP Q2 81,6993 m /jam
2

Produksi AC per hari = Tk x Q2 Qt 571,8951 m2


Kebutuhan tenaga      
- Pekerja P 6 orang
- Mandor M 1 orang
       
Koefisien tenaga per m3      
- Pekerja = (Tk x P)/Qt (L01) 0,0734 jam
- Mandor = (Tk x M)/Qt (L03) 0,0122 jam

Tabel 4.7.4 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan untuk Kondisi


Jalan dengan Beban Overloaded (untuk per m2 Pekerjaan
Overlay).

Tesis – 3104 206 006


81
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
ASUMSI :      
- Menggunakan alat berat (cara mekanik)      
- Lokasi pekerjaan (sepanjang jalan)      
- Kondisi existing jalan : sedang      
- Jarak rata-rata base camp ke lokasi L 30 km
- Lapis (AC) padat t 0,21 m
- Jam kerja efektif per hari Tk 7 jam
- Faktor kehilangan material :      
- Agregat Fh1 1,1  
- Aspal Fh2 1,05  
       
Porsi campuran AC (spesifikasi) :      
- Coarse aggregate (45 - 62 %) CA 49 %
- Fine aggregate (38 - 47 %) FA 43,5 %
- Filler (2 %) FF 2 %
- Aspal (4 - 7 %) As 5,5 %
       
Berat jenis Bahan      
- AC D1 2,34 ton/m3
- Coarse aggregate & fine aggregate D2 2,17 ton/m3
- Filler D3 2 ton/m3
- Aspal D4 1,03 ton/m3
       
URUTAN KERJA :      
Wheel loader memuat agregat dan aspal ke
dalam cold bin AMP.      
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan
untuk dimuat langsung ke dalam dump truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan.      
Campuran AC dihampar dengan finisher dan
dipadatkan dengan tandem dan PTR.      
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dengan menggunakan
alat bantu.      

Lanjutan Tabel 4.7.4 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Overloaded
(untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


82
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
PEMAKAIAN BAHAN, ALAT, & TENAGA      
BAHAN :      
- Agg. Kasar = (CA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M03) 0,1221 m3
- Agg. Halus = (FA/100 x D1 x t x Fh1)/D2 (M04) 0,1084 m3
- Filler = (FF/100 x D1 x t x Fh1 x
1000) (M05) 10,8108 kg
- Aspal = (As/100 x D1 x t x Fh2 x 1000) (M10) 28,3784 kg
       
ALAT :      
WHELL LOADER (E15)    
Kapasitas bucket V 1,5 m3
Faktor bucket Fb 0,9  
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Muat T1 1,5 menit
Lain-lain T2 0,5 menit
Waktu Siklus (T1 + T2) Ts1 2  
       
Keluaran produksi per jam Q1 148,4423 m3
= (D2 x V x Fb x Fa x 60)/(D1 x t x Ts1)      
       
Koefisien alat per m2 = 1 : Q1 (E15) 0,0067 jam
       
ASPHALT MIXING PLANT (AMP) (E01)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Efisiensi alat Fa 0,65  
Keluaran produksi per jam = (V x Fa)/(D1 x t) Q2 66,1376 m2
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q2 (E01) 0,0151 jam
       
GENSET (E12)    
Keluaran produksi = keluaran produksi AMP Q3 66,1376 m3
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q3 (E12) 0,0151 jam
       

Lanjutan Tabel 4.7.4 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Overloaded
(untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


83
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
DUMP TRUCK (E09)    
Kapasitas bak V 5 m3
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40 km/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50 km/jam
Kapasitas AMP/batch Q2b 0,5 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC Tb 1 menit
Mengisi bak = (V/Q2b)xTb T1 10 menit
Angkut = (L/v1) x 60 T2 45 menit
Tunggu + dump + putar kembali T3 15 menit
Kembali = (L/v2) x 60 T4 36 menit
Waktu siklus (T1 + T2 + T3 + T4) Ts2 106 menit
       
Keluaran produksi per jam Q4 4,7803 m2/jam
= (V x Fa x 60)/(D1 x Ts2 x t)      
       
Koefisien alat per m3 = 1/Q4 (E09) 0,2092 jam
       
ASPHALT FINISHER (E02)    
Kapasitas produksi V 50 ton/jam
Faktor efisiensi alat Fa 0,75  
Keluaran produksi per jam Q5 76,3126 ton
= (V x Fa)/(D1 x t)      
Koefisien alat per ton = 1/Q5 (E02) 0,0131 jam
       
TANDEM ROLLER (E17)    
Kecepatan rata-rata alat v 2,5 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,2 m
Jumlah lintasan n 6 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q6 415 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q6 (E17) 0,0024 jam
       

Lanjutan Tabel 4.7.4 : Komposisi Agregat dan Kuantitas Pekerjaan


untuk Kondisi Jalan dengan Beban Overloaded
(untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


84
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
PNUMATIC TIRE ROLLER (E18)    
Kecepatan rata-rata alat v 4 km/jam
Lebar efektif pemadatan b 1,5 m
Jumlah lintasan n 8 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Keluaran produksi per jam Q7 622,5 m2
= (v x 1000 x b x t x Fa)/(n x t)      
       
Koefisien alat per m2 = 1/Q7 (E18) 0,0016 jam
       
ALAT BANTU      
Diperlukan alat-alat :      
- Sapu   2 buah
- Kereta dorong   2 buah
- Sekop   3 buah
- Garpu   2 buah
- Tongkat kontrol ketebalan hamparan   1 buah
       
TENAGA      
Produksi menentukan AMP Q2 66,1376 m /jam
2

Produksi AC per hari = Tk x Q2 Qt 462,9632 m2


Kebutuhan tenaga      
- Pekerja P 6 orang
- Mandor M 1 orang
       
Koefisien tenaga per m3      
- Pekerja = (Tk x P)/Qt (L01) 0,0907 jam
- Mandor = (Tk x M)/Qt (L03) 0,0151 jam

Untuk persentase campuran masing-masing agregat, filler, dan aspal,

berdasarkan spesifikasi yang ada pada : Pekerjaan Penanganan

Longsoran Badan Jalan Trenggalek-Pacitan Kabupaten Tulungangung

Tahun Anggaran 2005,PT. Gorga Marga Mandiri, Surabaya, 2005.

Kemudian untuk kuantitas lapisan perekat (tack coat) adalah sebagai

berikut :

Tesis – 3104 206 006


85
1 m2 luas jalan membutuhkan 0,23 s.d 0,25 liter tack coat.

Dari Tabel 4.6.1, luas jalan = A = 14.000 m2.

Sehingga kebutuhan tack coat = 14.000 x 0,25 = 3.500 liter.

Detail komposisi campuran lapis perekat dan kuantitasnya diperlihatkan

pada Tabel 4.6.5 berikut.

Tabel 4.7.5 : Komposisi Lapis Perekat dan Kuantitas Pekerjaan (untuk per
m2 Pekerjaan Overlay).
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
ASUMSI :      
- Menggunakan alat berat (cara mekanik)      
- Lokasi pekerjaan (sepanjang jalan)      
- Kondisi existing jalan : sedang      
- Jarak rata-rata base camp ke lokasi L 30 km
- Jam kerja efektif per hari Tk 7 jam
- Faktor kehilangan material : Fh 1,1  
Porsi campuran AC (spesifikasi) :      
- Aspal AC-10 atau AC-20 As 75,000 %
- Minyak pencair K 25,000 %
Bahan      
- Aspal AC-10 atau AC-20 D1 1,03 kg/liter
- Minyak pencair D2 0,8 kg/liter
- Aspal dan minyak pencair semuanya
     
dicampur di lokasi pekerjaan
URUTAN KERJA :      
Aspal dan minyak pencair dicampur dan
dipanaskan hingga menjadi campuran aspal      
cair.
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari
     
debu kotoran dengan aspal compressor.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan
asphalt sprayer ke atas permukaan yang akan      
dilapis.

Lanjutan Tabel 4.7.5 : Komposisi Lapis Perekat dan Kuantitas Pekerjaan


(untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


86
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
PEMAKAIAN BAHAN, ALAT, & TENAGA      
BAHAN :      
Untuk mendapatkan 1 liter lapis resap pengikat Pc 1,1000 liter
(1 liter x Fh)      
- Aspal = As x Pc x D1 (M10) 0,8498 kg
- Kerosene = K x Pc (M11) 0,2750 liter
       
ALAT :      
ASPHALT SPRAYER (E03)    
Kapasitas alat V 800 liter
Faktor efisiensi alat Fa 0,83  
Waktu siklus (termasuk proses pemanasan) Ts 1,5 menit
Kapasitas produksi per jam : Q1 442,6667 liter
= (V x Fa)/Ts      
Koefisien alat per liter = 1 : Q1 (E03) 0,0023 jam
       
AIR COMPRESSOR (E05)    
Kapasitas produksi V 400 m /jam
2

Lapis resap pengikat rata-rata (spesifikasi) Ap 0,4 liter/m2


Kapasitas produksi per jam = V x Ap Q2 160 liter
Koefisien alat per liter = 1 : Q2 (E03) 0,0063 jam

TRUCK (E08)    
Alat pengangkut bahan di lokasi pekerjaan,
     
truck
melayani alat asphalt sprayer.      
Kap.prod per jam = Kap.prod asphalt sprayer Q3 442,6667 liter
Koefisien alat per m3 (E08) 0,0023 jam

Lanjutan Tabel 4.7.5 : Komposisi Lapis Perekat dan Kuantitas Pekerjaan


(untuk per m2 Pekerjaan Overlay).

Tesis – 3104 206 006


87
Koefisie
Uraian Kode n Satuan
TENAGA      
Produksi Asphalt Sprayer Q4 442,6667 liter
Produksi lapis resap pengikat = Tk x Q4 Qt 3.098,67 liter
Kebutuhan tanaga :      
- Pekerja P 7 orang
- Mandor M 1 orang
       
Koefisien tenaga per liter :      
- Pekerja = (Tk x P)/Qt (L01) 0,0158 jam
- Mandor = (Tk x M)/Qt (L03) 0,0023 jam

Rekpitulasi biaya untuk masing-masing lapisan perkerasan pada masing-

masing kondisi beban kendaraan dibahas pada Sub Bab 4.7.2.

4.7.2 Analisa Harga Satuan

Rekpitulasi biaya konstruksi untuk masing-masing kondisi beban

bisa dilihat pada Tabel 4.7.6, Tabel 4.7.7 dan Tabel 4.7.8 halaman

berikut.

Tabel 4.7.6 : Analisa Harga Satuan Lapisan Perkerasan Existing


(Tebal Lapisan Perkerasan 5 cm).

Tesis – 3104 206 006


88
Jumlah
Harga
No Komponen Sat. Kuantitasa) Harga
Satuan (Rp)
(Rp)
A TENAGA        
1 Pekerja Jam 0,0216 2.857,00 61,71
2 Mandor Jam 0,0036 3.929,00 14,14
Sub Total 75,86
B BAHAN        
1 - Agg. Kasar m3 0,0291 55.000,00 1.600,50
  - Agg. Halus m3 0,0258 33.975,00 876,56
  - Filler kg 2,574 350,00 900,90
  - Aspal kg 6,7568 3.260,00 22.027,17
Sub Total 25.405,12
C PERALATAN        
1 Dump truck jam 0,0498 87.000,00 4.332,60
2 Asphalt finisher jam 0,0031 35.000,00 108,50
3 Tandem roller jam 0,0024 38.000,00 91,20
Pneumatic tyre
4 jam 0,0016 38.000,00 60,80
roller
5 Alat bantu Ls 1 66,65 66,65
Sub Total 4.659,75
D JUMLAH HARGA (A + B + C) 30.140,73
E PROFIT (10 % x D) 3.014,07
F HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 33.154,80
Keterangan : a) Dari Tabel 4.7.2 b) Harga Per m2 luasan jalan

Tabel 4.7.7 : Analisa Harga Satuan Lapisan Perkerasan untuk Beban


Normal (Tebal Lapisan Perkerasan 17 cm).

Tesis – 3104 206 006


89
Jumlah
Harga
No Komponen Sat. Kuantitasa) Harga
Satuan (Rp)
(Rp)
A TENAGA        
1 Pekerja Jam 0,0734 2.857,00 209,70
2 Mandor Jam 0,0122 3.929,00 47,93
Sub Total 257,64
B BAHAN        
1 - Agg. Kasar m3 0,0988 55.000,00 5.434,00
  - Agg. Halus m3 0,0877 33.975,00 2.979,61
  - Filler kg 8,7516 350,00 3.063,06
  - Aspal kg 22,97925 3.260,00 74.912,36
Sub Total 86.389,02
C PERALATAN        
1 Dump truck jam 0,1693 87.000,00 14.729,10
2 Asphalt finisher jam 0,0106 35.000,00 371,00
3 Tandem roller jam 0,0024 38.000,00 91,20
Pneumatic tyre
4 jam 0,0016 38.000,00 60,80
roller
5 Alat bantu Ls 1 66,65 66,65
Sub Total 15.318,75
D JUMLAH HARGA (A + B + C) 101.965,41
E PROFIT (10 % x D) 10.196,54
F HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E) 112.161,95
Keterangan : a) Dari Tabel 4.7.3 b) Harga Per m 2 luasan jalan

Tabel 4.7.8 : Analisa Harga Satuan Lapisan Perkerasan untuk Beban


Overloaded (Tebal Lapisan Perkerasan 21 cm).

Tesis – 3104 206 006


90
Jumlah
Harga
No Komponen Sat. Kuantitasa) Harga
Satuan (Rp)
(Rp)
A TENAGA        
1 Pekerja Jam 0,0907 2.857,00 259,13
2 Mandor Jam 0,0151 3.929,00 59,33
Sub Total 318,46
B BAHAN        
1 - Agg. Kasar m3 0,1221 55.000,00 6.715,50
  - Agg. Halus m3 0,1084 33.975,00 3.682,89
  - Filler kg 10,8108 350,00 3.783,78
  - Aspal kg 28,3784 3.260,00 92.513,58
Sub Total 106.695,75
C PERALATAN        
1 Dump truck jam 0,2092 87.000,00 18.200,40
2 Asphalt finisher jam 0,0131 35.000,00 458,50
3 Tandem roller jam 0,0024 38.000,00 91,20
Pneumatic tyre
4 jam 0,0016 38.000,00 60,80
roller
5 Alat bantu Ls 1 66,65 66,65
Sub Total 18.877,55
D JUMLAH HARGA (A + B + C) 125.891,76
E PROFIT (10 % x D) 12.589,18
F HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E)b) 138.480,94
Keterangan : a) Dari Tabel 4.6.4 b) Harga Per m luasan jalan
2

Tabel 4.7.9 : Analisa Harga Satuan Lapisan Perekat

No Komponen Sat. Kuantitasa) Harga Jumlah

Tesis – 3104 206 006


91
Satuan (Rp) Harga (Rp)
A TENAGA        
1 Pekerja Jam 0,0158 2.857,00 45,14
2 Mandor Jam 0,0023 3.929,00 9,04
Sub Total 54,18
B BAHAN        
1 Aspal kg 0,8498 3.260,00 2.770,35
2 Kerosene liter 0,2750 4.500,00 1.237,50
Sub Total 4.007,85
C PERALATAN        
1 Asphalt Sprayer jam 0,0023 12.000,00 27,60
2 Compressor jam 0,0063 57.000,00 359,10
3 Truck jam 0,0023 70.000,00 161,00
Sub Total 547,70
D JUMLAH HARGA (A + B + C) 4.609,73
E PROFIT (10 % x D) 460,97
F HARGA SATUAN PEKERJAAN (D + E)b) 5.070,70
Keterangan : a) Dari Tabel 4.7.4 b) Harga Per m luasan jalan
2

Dari Tabel 4.7.6 s.d Tabel 4.7.9, bisa dihitung total biaya konstruksi

untuk setiap 1 kilometer jalan, seperti yang terlihat pada Tabel 4.7.10

dan Tabel 4.7.11 berikut.

Tabel 4.7.10 : Biaya Lapisan Perkerasan Jalan Per 1 km

Biaya per Total Biaya per 1 km


Kondisi A (m2)*)
m2 (Rp) Panjang Jalan (Rp)
Beban Normal 14.000 112.161,95 1.570.267.300,00
Beban Overloaded 14.000 138.480,94 1.938.733.160,00
Jalan Existing 14.000 33.154,80 464.167.200,00
Keterangan : * Dari Tabel 4.7.1.
)

- Untuk jalan 4 lajur 2 arah dengan lebar 1 lajur = 3,5 m.


Biaya yang dibutuhkan untuk lapisan perekat :

= 3.500 liter x Rp 5.070,70 per m2 = Rp. 17.747.450,00 per km

Tesis – 3104 206 006


92
Tabel 4.7.11 : Rekapitulasi Biaya Pekerjaan Konstruksi

Biaya Pekerjaan
Kondisi Beban Jenis Biaya Konstruksi Per Km
(Rp)
Lapisan Perekat 17.747.450,00
Normal
Lapisan Perkerasan 1.570.267.300,00
Total 1.588.014.750,00
Lapisan Perekat 17.747.450,00
Overloaded
Lapisan Perkerasan 1.938.733.160,00
Total 1.956.480.610,00
Lapisan Perekat 17.747.450,00
Jalan Existing
Lapisan Perkerasan 464.167.200,00
Total 481.914.650,00

Berdasarkan Daftar Status Jalan Propinsi,Keputusan Menteri Dalam

Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 55 Tahun 2000 di Propinsi Jawa

Timur, panjang ruas jalan Waru – Sidoarjo adalah 5,59 km. Sehingga

total biaya pekerjaan untuk ruas jalan Waru-Sidoarjo adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.7.12 : Total Biaya Konstruksi Ruas Jalan Waru-Sidoarjo

Biaya Pekerjaan Total Biaya


Kondisi Konstruksi Per Pekerjaan
Kilometer (Rp Konstruksi (Rp)
(1) (2) (3) = (2) x 5,59 km*
Beban Normal 1.588.014.750,00 8.877.002.452,50
Beban Overloaded 1.956.480.610,00 10.936.726.609,90
Jalan Existing 481.914.650,00 2.693.902.669,90
Keterangan : * Panjang ruas jalan Waru-Sidoarjo
)

Biaya-biaya di atas untuk kondisi sebagai berikut :

 Lebar 1 ruas jalan = 7 meter (2 lajur).

Tesis – 3104 206 006


93
 Jarak dari querry ke lokasi pekerjaan = 30 kilometer.

4.7.3 Biaya Material Lapisan Perkerasan Aspal

Harga bahan lapisan perkerasan yang diperoleh dari PT.

Merakindo Mix untuk aspal AC sebesar Rp. 510.000 per ton. Sedangkan

harga tack coat sebesar Rp. 6.000 per liter. Sehingga total biaya bahan

lapisan perkerasan yang dibutuhkan diperlihatkan pada Tabel 4.7.13

berikut.

Tabel 4.7.13 : Total Biaya Bahan Lapisan Perkerasan

Lapisan AC
Volume Berat Aspal Total Harga
Kondisi
Aspal (m3) (Ton) (Rp)
(4) = (3) x
(1) (2) (3) = (2) x 2,34a)
Rp.510.000b)
Beban Normal 2.380 5.569,20 2.840.292.000,00
Beban Overloaded 2.940 6.879,60 3.508.596.000,00
Jalan Existing 700 1.638,00 835.380.000,00
Perekat (Tack Coat)
Total Harga
Kondisi Volume Tack Coat (liter)
(Rp)
(3) = (2) x
(1) (2)
Rp.6.000c)
Beban Normal 3.500 21.000.000,00
Beban Overloaded 3.500 21.000.000,00
Jalan Existing 3.500 21.000.000,00

Lanjutan Tabel 4.7.13 : Total Biaya Bahan Lapisan Perkerasan

Total Biaya
Kondisi Total Harga Total Harga Total Harga

Tesis – 3104 206 006


94
Kebutuhan
Lapisan AC Tack Coat
Material Per
(Rp) (Rp)
Kilometer (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3)
Beban Normal 2.840.292.000,00 21.000.000,00 2.861.292.000,00
Beban Overloaded 3.508.596.000,00 21.000.000,00 3.529.596.000,00
Jalan Existing 835.380.000,00 21.000.000,00 856.380.000,00
Keterangan : a) Tabel 4.7.3 s.d Tabel 4.7.5
b) Harga per 1 (satu) Ton AC (Sumber : PT. Merakindo Mix)
c) Harga per 1 liter Tack Coat (Emulsi)
Total harga di atas masih harga per 1 kilometer panjang jalan.

Sehingga total harga kebutuhan material pada ruas jalan Waru-Sidoarjo

diperlihatkan pada Tabel 4.7.14 berikut.

Tabel 4.7.14 : Harga Total Kebutuhan Material

Total Harga
Kondisi Kebutuhan Material Total Harga (Rp)
Per Kilometer (Rp)
(1) (2) (3) = (2) x 5,59* km
Beban Normal 2.861.292.000,00 15.994.622.280,00
Beban Overloaded 3.529.596.000,00 19.730.441.640,00
Jalan Existing 856.380.000,00 4.787.164.200,00
Keterangan : * Panjang ruas jalan Waru-Sidoarjo
)

4.7.4 Biaya Pembongkaran Lapisan Perkerasan Lama

Biaya untuk membongkar lapisan perkerasan lama berkisar antara

Rp. 27.000 hingga Rp. 30.000 per m2 luasan jalan, dengan ketebalan 5

cm. Bila diasumsikan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 30.000 per m 2

per 5 cm, maka setiap cm tebal lapisan perkerasan dibutuhkan biaya :

Harga per m2 per cm = x Rp. 30.000,00

= Rp. 6.000,00

Tesis – 3104 206 006


95
Khusus untuk jalan dengan kondisi beban sumbu normal dan overloaded

hanya dikenakan biaya untuk membongkar lapisan perkerasan yang

lama pada tahun pertama, atau pada pertama kali jalan dilapis ulang.

Dan tebal lapisan perkerasan lama dianggap setebal 5 cm.

Jadi untuk total biaya membongkar lapisan perkerasan yang lama

diperlihatkan pada Tabel 4.7.15 berikut.

Tabel 4.7.15 : Biaya Membongkar Lapisan Perkerasan Lama

Tebal
Lapisan Luas
Kondisi Total Biaya (Rp)
Existing (m2)a)
(cm)
(1) (2) (3) (4) = (2)x(3) x Rp.6.000 x 5,59

Beban Normal 5 14.000 2.347.800.000,00


Beban Overloaded 5 14.000 2.347.800.000,00
Existing 5 14.000 2.347.800.000,00
Keterangan : a) Tabel 4.7.1

4.7.5 Biaya Pemeliharaan

Pemerintah hanya menanggung biaya pemeliharaan rutin setiap

tahunnya, yang besarnya berkisar antara 3 – 7 % dari biaya konstruksi

jalan dan periode pemeliharaan setiap 12 bulan (1 tahun) sekali (Max

Antameng, www.kimpraswil.go.id).

Dari Tabel 4.7.12, Tabel 4.7.14 dan Tabel 4.7.15 bisa ditentukan

total biaya konstruksi dan biaya pemeliharaan sebagai berikut :

Tesis – 3104 206 006


96
Tabel 4.7.16 : Total Biaya Konstruksi dan Pemeliharaan

Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Normal


Jenis Biaya Besar Biaya (Rp)
Biaya Pekerjaan Kostruksi 8.877.002.452,50
Biaya Material 15.994.622.280,00
Biaya Pembongkaran Lapisan Perkerasan
2.347.800.000,00
lama
Total = (A) 27.219.424.732,50
Biaya Pemeliharaan = (A) x 3 % 816.582.741,98
Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Overloaded
Jenis Biaya Besar Biaya (Rp)
Biaya Pekerjaan Kostruksi 10.936.726.609,90
Biaya Material 19.730.441.640,00
Biaya Pembongkaran Lapisan Perkerasan
2.347.800.000,00
Lama
Total = (A) 33.014.968.249,90
Biaya Pemeliharaan = (A) x 3 % 990.449.047,50
Kondisi Jalan Existing
Jenis Biaya Besar Biaya (Rp)
Biaya Pekerjaan Kostruksi 2.693.902.669,90
Biaya Material 4.787.164.200,00
Biaya Pembongkaran Lapisan Perkerasan
2.347.800.000,00
Lama
Ke Waru/Surabaya
Total = (A) (Arah 1) 9.828.866.869,90
Biaya Pemeliharaan = (A) x 3 % 294.866.006,10

Total biaya pada Tabel 4.7.16 adalah untuk total kedua arah pada ruas

jalan yang bersangkutan pada Tahun ke-0.

1 2 3 4

Berdasarkan gambar berikut :

Tesis – 3104 206 006


97

Ke Sidoarjo
(Arah 2)
Gambar 4.5 : Kondisi Existing

Diasumsikan lajur 1 dan lajur 4 menerima beban lebih banyak daripada

lajur 2 dan lajur 3. Sehingga :

a. Pada lajur 1 dan 3 :

 Lapisan perkerasan di bongkar dan dilapis ulang setiap 1 (satu)

tahun sekali.

 Tidak ada biaya pemeliharaan.

b. Pada Lajur 2 dan 4

 Lapisan lama tidak dibongkar, tetapi langsung dilapis ulang.

Tesis – 3104 206 006


98
 Ada biaya pemeliharaan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Total biaya pada Tabel 4.7.17 adalah total biaya untuk kedua ruas jalan

dengan jumlah total 4 lajur. Sehingga biaya yang diperlukan untuk

masing-masing lajur adalah sebagai berikut (jalan pada kondisi existing).

Tabel 4.7.17 : Total Biaya Masing-masing Lajur pada Kondisi Existing

Total Biaya
Total Biaya untuk
Jenis Biaya untuk 1 Lajur
4 Lajur (Rp)a)
(Rp)
(1) (2) (3) = ¼ x (2)
Biaya Pekerjaan Konstruksi 2.693.902.669,90 673.475.667,48
Biaya Material 4.787.164.200,00 1.196.791.050,00
Biaya Pembongkaran
2.347.800.000,00 586.950.000,00
Lapisan Perkerasan Lama
Keterangan : a) Tabel 4.7.16

Sehingga besarnya biaya konstruksi dan biaya pemeliharaan pada

kondisi jalan existing untuk masing-masing arah diperlihatkan pada

Tabel 4.6.18 berikut.

Tabel 4.6.18 : Total Biaya Konstruksi dan Pemeliharaan untuk 1 (satu)


Lajur pada Kondisi Jalan Existing
Biaya untuk Biaya untuk
Biaya untuk 1
Jenis Biaya Lajur 1 & 4 Lajur 2 & 3
Lajur (Rp)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) = 2 x (2) (4) = 2 x (2)
Biaya Pekerjaan
673.475.667,48 1.346.951.334,96 1.346.951.334,96
Konstruksi
Biaya Material 1.196.791.050,00 2.393.582.100,00 2.393.582.100,00
Biaya
586.950.000,00 1.173.900.000,00 1.173.900.000,00
Pembongkaran
Total Biaya (A) 2.457.216.717,48 4.914.433.434,96 4.914.433.434,96
Biaya Pemeliharaan = 3 % x (A) 147.433.003,05 147.433.003,05
4.8 Biaya Jembatan Timbang

Tesis – 3104 206 006


99
Biaya ini hanya meliputi biaya yang berupa gaji pokok pegawai

jembatan timbang di seluruh wilayah Propinsi Jawa Timur dan biaya pengadaan

peralatan untuk menimbang beban kendaraan.

4.8.1 Gaji Pokok Pegawai Per Jembatan Timbang Rata-rata

Besarnya gaji pokok pegawai jembatan timbang di wilayah

Propinsi jawa Timur bisa dilihat pada Tabel 4.8.1 s.d Tabel 4.8.17

Tabel 4.8.1 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Singosari

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 4 950.000,00 3.800.000,00
III/b 3 900.000,00 2.700.000,00
III/a 6 850.000,00 5.100.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 1 760.000,00 760.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a 4 680.000,00 2.720.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 19 15.880.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.2 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Rejoso

Tesis – 3104 206 006


100
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 5 950.000,00 4.750.000,00
III/b 4 900.000,00 3.600.000,00
III/a - 850.000,00 -
II/d - 800.000,00 -
II/c 1 760.000,00 760.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 10 9.110.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.3 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Klakah

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 4 950.000,00 3.800.000,00
III/b 6 900.000,00 5.400.000,00
III/a 3 850.000,00 2.550.000,00
II/d - 800.000,00 -
II/c - 760.000,00 -
II/b - 725.000,00 -
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 13   11.750.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.4 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Sedarum

Tesis – 3104 206 006


101
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 5 950.000,00 4.750.000,00
III/b 7 900.000,00 6.300.000,00
III/a 3 850.000,00 2.550.000,00
II/d - 800.000,00 -
II/c 5 760.000,00 3.800.000,00
II/b 2 725.000,00 1.450.000,00
II/a 1 680.000,00 680.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c 2 625.000,00 1.250.000,00
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 23   20.780.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.5 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Trosobo

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 2 950.000,00 1.900.000,00
III/b 4 900.000,00 3.600.000,00
III/a 4 850.000,00 3.400.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 6 760.000,00 4.560.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 18   14.985.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.6 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Trowulan

Tesis – 3104 206 006


102
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 1 950.000,00 950.000,00
III/b 8 900.000,00 7.200.000,00
III/a 2 850.000,00 1.700.000,00
II/d 2 800.000,00 1.600.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a 1 680.000,00 680.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 17   14.375.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.7 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Mojoagung

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 3 950.000,00 2.850.000,00
III/b 5 900.000,00 4.500.000,00
III/a 2 850.000,00 1.700.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 3 760.000,00 2.280.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c 1 625.000,00 625.000,00
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 16   13.480.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.8 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Pojok

Tesis – 3104 206 006


103
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 2 950.000,00 1.900.000,00
III/b 4 900.000,00 3.600.000,00
III/a 3 850.000,00 2.550.000,00
II/d 3 800.000,00 2.400.000,00
II/c - 760.000,00 -
II/b - 725.000,00 -
II/a 1 680.000,00 680.000,00
I/d 1 665.000,00 665.000,00
I/c 1 625.000,00 625.000,00
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 15   12.420.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.9 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Guyangan

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 3 950.000,00 2.850.000,00
III/b 10 900.000,00 9.000.000,00
III/a 1 850.000,00 850.000,00
II/d 4 800.000,00 3.200.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a 2 680.000,00 1.360.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 22   18.780.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.10 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Watudodol

Tesis – 3104 206 006


104
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 2 950.000,00 1.900.000,00
III/b 5 900.000,00 4.500.000,00
III/a 4 850.000,00 3.400.000,00
II/d - 800.000,00 -
II/c 1 760.000,00 760.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a 1 680.000,00 680.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 13   11.240.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.11 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Besuki

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 4 950.000,00 3.800.000,00
III/b 4 900.000,00 3.600.000,00
III/a 2 850.000,00 1.700.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 1 760.000,00 760.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 12   10.660.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.12 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Rambi Gundam

Tesis – 3104 206 006


105
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 3 950.000,00 2.850.000,00
III/b 2 900.000,00 1.800.000,00
III/a 3 850.000,00 2.550.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c 1 625.000,00 625.000,00
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 12   10.145.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.13 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Kalibaru Manis

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 2 950.000,00 1.900.000,00
III/b 5 900.000,00 4.500.000,00
III/a 1 850.000,00 850.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a 2 680.000,00 1.360.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 13   10.930.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.14 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Widodaren

Tesis – 3104 206 006


106
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 3 950.000,00 2.850.000,00
III/b 5 900.000,00 4.500.000,00
III/a 2 850.000,00 1.700.000,00
II/d 4 800.000,00 3.200.000,00
II/c 1 760.000,00 760.000,00
II/b - 725.000,00 -
II/a 2 680.000,00 1.360.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c 1 625.000,00 625.000,00
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 18   14.995.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.15 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Lamongan

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 1 950.000,00 950.000,00
III/b 3 900.000,00 2.700.000,00
III/a 6 850.000,00 5.100.000,00
II/d 1 800.000,00 800.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a 1 680.000,00 680.000,00
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b 1 585.000,00 585.000,00
I/a - 550.000,00 -
Total 16   13.060.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.16 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Baureno

Tesis – 3104 206 006


107
Jumlah Gaji Pokok Per
Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 5 950.000,00 4.750.000,00
III/b 5 900.000,00 4.500.000,00
III/a 1 850.000,00 850.000,00
II/d 4 800.000,00 3.200.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a - 680.000,00 -
I/d - 665.000,00 -
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 18   15.545.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tabel 4.8.17 : Total Gaji Pokok di Jembatan Timbang Socah

Jumlah Gaji Pokok Per


Golongan Total
Personil Bulan Per Orang
III/c 2 950.000,00 1.900.000,00
III/b 2 900.000,00 1.800.000,00
III/a 2 850.000,00 1.700.000,00
II/d 2 800.000,00 1.600.000,00
II/c 2 760.000,00 1.520.000,00
II/b 1 725.000,00 725.000,00
II/a 2 680.000,00 1.360.000,00
I/d 1 665.000,00 665.000,00
I/c - 625.000,00 -
I/b - 585.000,00 -
I/a - 550.000,00 -
Total 14   11.270.000,00
Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur

Tesis – 3104 206 006


108
Berdasarkan Tabel 4.8.1 s.d Tabel 4.8.17, maka total pengeluaran untuk

gaji pokok pegawai jembatan timbang diperlihatkan pada Tabel 4.8.18

berikut.

Tabel 4.8.18 : Total Pengeluaran Jembatan Timbang untuk Pembayaran


Gaji Pokok Pegawai Jembatan Timbang di Wilayah
Propinsi Jawa Timur

No Lokasi Jembatan Timbang Total Gaji Pokok (Rp)


1 Singosari 15.880.000,00
2 Rejoso 9.110.000,00
3 Klakah 11.750.000,00
4 Sedarum 20.780.000,00
5 Trosobo 14.985.000,00
6 Trowulan 14.375.000,00
7 Mojoagung 13.480.000,00
8 Pojok 12.420.000,00
9 Guyangan 18.780.000,00
10 Watudodol 11.240.000,00
11 Besuki 10.660.000,00
12 Rambi Gundam 10.145.000,00
13 Kalibaru Manis 10.930.000,00
14 Widodaren 14.995.000,00
15 Lamongan 13.060.000,00
16 Baureno 15.545.000,00
17 Socah 11.270.000,00
Total per bulan = A 229.405.000,00
Total 1 tahun = A x 12 2.752.860.000,00
 Rata-rata per bulan = A : 17 13.494.411,76
Sumber : Tabel 4.8.1 s.d Tabel 4.8.17

Tesis – 3104 206 006


109
4.8.2 Biaya Pengadaan Peralatan Penimbangan Beban Kendaraan

Untuk biaya ini, tidak termasuk biaya pengadaan bangunan

jembatan timbang, melainkan hanya berupa peralatan penimbangan

beban kendaraan.

Satu unit peralatan tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp. 600

juta – Rp. 750 juta, dengan kapasitas 80 ton, dengan umur pemakaian

alat berkisar antara 8 – 10 tahun. Berdasarkan informasi yang diperoleh

dari DLLAJ Propinsi Jawa Timur diperlukan kalibrasi alat setiap tahun

yang biayanya berkisar antara Rp. 3.000.000,00

4.9 Biaya Kendaraan dengan Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Overloaded

Kendaraan yang dimaksud di sini truk pengangkut barang kebutuhan

sehari-hari. Informasi jenis kendaraan, biaya perjalanan, jarak perjalanan,

periode penggantian suku cadang, dan lain sebagainya, diambil dari beberapa

perusahaan penyedia jasa angkutan barang yang ada di wilayah Kota Surabaya.

Data-data tersebut dijadikan sebagai pendekatan untuk menghitung besarnya

biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha angkutan barang. Besarnya beban

yang dibawa semuanya melebihi kapasitas kendaraan itu sendiri. Kelebihan

beban tersebut berkisar antara 2 – 4 ton per kendaraan untuk semua jenis

kendaraan.

Kemudian untuk suku cadang, hampir semua kendaraan menggunakan

suku cadang second grade. Harga suku cadang tersebut lebih murah bila

dibandingkan dengan suku cadang yang orisinil atau asli dari pabrik pembuat

kendaraan tersebut. Perbandingan harga suku cadang yang asli dan suku cadang

Tesis – 3104 206 006


110
second grade bisa mencapai 3 : 1. Penggunaan suku cadang second grade ini

biasanya untuk suku cadang yang “kecil”, maksudnya untuk suku cadang yang

periode pemakaiannya pendek, seperti kampas rem, saringan udara, saringan

oli, karet rem, lager roda depan dan belakang, roda kendaraan, dan lain

sebagainya. Sedangkan untuk suku cadang yang berhubungan dengan mesin,

masih menggunakan suku cadang yang asli.

Data yang digunakan di sini adalah data yang bersumber dari PT.

Kalimas Surabaya (untuk selanjutnya disebut sebagai Truk A), adapun data

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Kendaraan

Tabel 4.9.1 : Karakteristik Kendaraan

Karakteristik Keterangan
No. Plat Kendaraan L 7765 KU
Merek Nissan 220 PS
Tipe/Model 220 PS (Tronton)
Tahun Produksi 2000
Kapasitas Mesin 8.000 cc
Berat Bruto 18.000 kg
Berat Kosong 8.000 kg
Berat Isi Maksimum 10.000 kg
Konfigurasi Sumbu Roda T 1.22
Sumber : PT. Kalimas Surabaya

2. Bahan Bakar

Tesis – 3104 206 006


111
Tabel 4.9.2 : Pemakaian Bahan Bakar

Keterangan
Jenis BBM Solar
Pemakaian rata-rata 1 km = 0,25 liter
Harga BBM per liter Rp. 4.300,00
Sumber : PT. Kalimas Surabaya

3. Pelumas

Tabel 4.9.3 : Pemakaian Minyak Pelumas

Oli Minyak Penam-


Oli Oli
Keterangan Trans- Rem bahan
Mesin Gardan
misi Oli
Periode Penggantian 1 bln 6 bln 6 bln 1 bln 0,5 bln
Volume 1 kali 15 liter 12 liter 10 liter 1 liter 3 liter
penggantian
Jumlah Penggantian
12 x 2x 2x 12 x 24 x
dalam 1 tahun
Total Volume
Minyak Pelumas
30 liter 24 liter 20 liter 12 liter 72 liter
yang dibutuhkan
dalam 1 tahun
Sumber : PT. Kalimas Surabaya

4. Roda Kendaraan

Tabel 4.9.4 : Pemakaian Roda


Keterangan Roda Standar
Jumlah roda per kendaraan 10
Jumlah roda cadangan 1
Merek roda Campuran
Ukuran/tipe roda 1000
Umur ekonomis 3 bulan
Harga 1 unit roda Rp. 1.700.000,-*)
Sumber : PT. Kalimas Surabaya
*) Omega Ban, Jl. Undaan Kulon,Surabaya
Merek Ban : Gajah Tunggal

5. Penggantian Suku Cadang

Tesis – 3104 206 006


112
Tabel 4.9.5 : Penggantian Suku Cadang
Periode Penggantian
Biaya per 1
Setiap
Jenis Suku Cadang Unit Suku
Periode
Cadang
Saringan udara 6 bln Rp. 150.000,-
Saringan oli 1 bln Rp. 70.000,-
Lager depan 6 bln Rp. 330.000,-
Lager belakang 6 bln Rp. 525.000,-
Boss steer 6 bln Rp. 120.000,-
Karet rem 6 bln Rp. 5.500,-
Sumber : PT. Kalimas Surabaya
Toko Trimurti, Jl. Bubutan, Surabaya
Toko Tunggal, Jl. Baliwerti, Surabaya
Toko Indah Motor, Tanjungsari, Surabaya

6. Frekuensi Perjalanan

Frekeunsi perjalanan di sini adalah untuk truk tronton dan trailer yang

menempuh perjalanan dari Surabaya ke Jakarta dengan jarak perjalanan

kurang lebih 650 km untuk satu kali perjalanan. Sehingga total perjalanan

dan total jarak yang ditempuh diperlihatkan pada Tabel 4.8.6 berikut :

Tabel 4.9.6 : Total Jarak Tempuh Kendaraan dalam Satu Tahun dengan
Kondisi Beban Sumbu Roda Overloaded

Frekuensi Jumlah Total Total Jarak


Jenis
Perjalanan Pergi- Perjalanan Per Tempuh dalam 1
Truk
Pulang per Minggua) Tahun Tahun (km)
(1) (2) (3) = (2) x 2 x 4 x 12 (4) = (3) x 650 km

Tronton 3 x pp 288 perjalanan 187.200


Trailer 2 x pp 192 perjalanan 124.800
Keterangan : a) Dari PT. Kalimas Surabaya

Tesis – 3104 206 006


113
Untuk memperjelas perhitungan selanjutnya, penggolongan truk bisa dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.9.7 : Penggolongan Truk

Konfigurasi
Jenis Truk Golongan
Sumbu Roda
T 1.22
Tronton II
T 1.2H
Trailer T 1.2-22 III

Karena data yang ada hanya Truk T 1.22 maka periode dan volume penggantian

sukucadang serta kebutuhan minyak pelumas untuk Truk B dan Truk C

berdasarkan asumsi sebagai berikut :

1. Besarnya kebutuhan bahan bakar per 1 kilometer berdasarkan perbandingan

besarnya kapasitas mesin dari masing-masing jenis truk.

2. Besarnya kebutuhan minyak pelumas (oli) mesin diasumsikan tetap.

Penggantian saringan oli mengikuti periode penggantian oli.

3. Kebutuhan oli gardan tergantung perbandingan jumlah as roda kendaraan.

4. Kebutuhan minyak rem diasumsikan sama.

5. Periode penggantian lager depan, lager belakang, karet rem, dan roda

kendaraan diasumsikan sama.

Truk yang digunakan untuk jenis truk T 1.2H dan T 1.2-22 adalah :

1. Truk T 1.2H

Merek/Tipe : Mitsubishi Fuso/FM 517 H 4x2

Tesis – 3104 206 006


114
Gambar 4.6 : Mitsubishi Fuso FM 517 H 4x2
(Sumber : PT.Kramayuda Tiga Berlian)

Detail kendaraan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kapasitas mesin : 7.545 cc.

b. Berat kotor kendaraan : 14.030 kg.

c. Kapasitas tanki bahan bakar : 200 liter.

2. Truk T 1.2-22

Merek/Tipe : Nissan Diesel/PKC 311 CTNP

Gambar 4.7 : Nissan Diesel PKC 311 CTNP


(Sumber : PT. Graha Supra Mandiri)

Tesis – 3104 206 006


115
Detail kendaraan adalah sebagai berikut :

a. Kapasitas mesin : 7.412 cc.

b. Berat kotor kendaraan : 33.000 kg.

c. Kapasitas tanki bahan bakar : 200 liter.

Truk tipe Nissan Diesel PKC 311 CTNP hanya untuk dipergunakan sebagai

“kepala truk”, sedangkan bentuk lengkapnya diperlihatkan pada Gambar 4.8

berikut.

Gambar 4.8 : Truk dengan Konfigurasi Roda 1.2-22


(Sumber : DLLAJ Propinsi Jawa Timur)

Sehingga bisa diperoleh data penggunaan bahan bakar, minyak pelumas, dan

penggantian suku cadang sebagai berikut :

1. Truk 1.2H

a. Bahan bakar

Kapasitas Mesin Truk T 1.22 (1) = 8.000 cc

Kapasitas Mesin Truk T 1.2H (2) = 7.545 cc

Konsumsi BBM per 1 km Truk T 1.22 (3) = 0,25 liter

Tesis – 3104 206 006


116
Konsumsi BBM per 1 km Truk T 1.2H (4) = =

= 0,236 liter.

b. Oli Gardan

Kebutuhan Oli Gardan Truk T 1.22 (5) = 12 liter

Jumlah as roda Truk T 1.22 (6) = 3 buah

Jumlah as roda Truk T 1.2H (7) = 2 buah

Kebutuhan Oli Gardan Truk T 1.2H (8) = =

= 8 liter

2. Truk T 1.2-22

a. Bahan bakar

Kapasitas Mesin Truk T 1.22 (1) = 8.000 cc

Kapasitas Mesin Truk T 1.2-22 (2) = 7.412 cc

Konsumsi BBM per 1 km Truk T.22 (3) = 0,25 liter

Konsumsi BBM per 1 km Truk T 1.2-22 (4) = =

= 0,232 liter.

b. Oli Gardan

Kebutuhan Oli Gardan Truk T 1.22 (5) = 12 liter

Jumlah as roda Truk T 1.22 (6) = 3 buah

Jumlah as roda Truk T 1.2-22 (7) = 5 buah

Tesis – 3104 206 006


117
Kebutuhan Oli Gardan Truk T 1.2-22 (8) = =

= 20 liter

Data kebutuhan bahan bakar, kebutuhan minyak pelumas, dan penggantian

suku cadang untuk semua truk diperlihatkan pada Tabel 4.9.8 halaman berikut.

Tabel 4.9.8 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan Penggantian


Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk Kondisi Beban Sumbu
Overloaded Berdasarkan Periode Waktu (Bulan).

Truk T 1.22
BBM 0,25 liter/km
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Oli
Transmisi Rem
Jumlah
15 12 10 1 3
(liter)
Periode
Penggantian 1 6 6 1 0,5
(bulan)
Roda
Jumlah 10 buah
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)
Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 6
Saringan oli mesin 1
Lager depan 6
Lager belakang 6
Boss steer 6
Karet rem 6
Truk T 1.2H
BBM 0,236 liter/km

Tesis – 3104 206 006


118
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Oli
Transmisi Rem
Jumlah
15 8 10 1 3
(liter)
Periode
Penggantian 1 6 6 1 0,5
(bulan)

Lanjutan Tabel 4.9.8 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan


Penggantian Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk
Kondisi Beban Sumbu Overloaded Berdasarkan
Periode Waktu (Bulan)

Roda
Jumlah 6 buah
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)
Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 6
Saringan oli mesin 1
Lager depan 6
Lager belakang 6
Boss steer 6
Karet rem 6
Truk T 1.2-22
BBM 0,232 liter/km
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Transmisi Rem Oli
Jumlah
15 20 10 1 3
(liter)
Periode
Penggantian 1 6 6 1 0,5
(bulan)
Roda

Tesis – 3104 206 006


119
Jumlah 18 buah
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)

Lanjutan Tabel 4.9.8 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan


Penggantian Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk
Kondisi Beban Sumbu Overloaded Berdasarkan
Periode Waktu (Bulan)

Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 6
Saringan oli mesin 1
Lager depan 6
Lager belakang 6
Boss steer 6
Karet rem 6

Berdasarkan Tabel 4.8.6, jumlah jarak tempuh per bulan bisa ditentukan

sebagai berikut :

Tabel 4.9.9 : Jarak Tempuh dalam 1 (satu) Bulan.

Total Jarak Tempuh


Jarak Tempuh dalam 1
Jenis Truka) dalam 1 (satu)
(satu) Bulan (km)
Tahun (km)b)
(1) (2) (3) = (2) / 12
Tronton 187.200 15.600
Trailer 124.800 10.400
Keterangan : a) Dari PT. Kalimas Surabaya b) Tabel 4.9.6

Tesis – 3104 206 006


120
Dengan demikian bisa dihitung besarnya biaya perawatan yang dikeluarkan

oleh pengusaha angkutan barang untuk masing-masing jenis truk.

Berdasarkan periode penggantian yang ada pada Tabel 4.9.8, bisa ditentukan

jumlah penggantian suku cadang berdasarkan diagram berikut :

Bulan Per 2 Per 3 Per 4 Per 5 Per 6


Ke- Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total 6x 4x 3x 3x 2x

Gambar 4.9 : Diagram Jumlah Penggantian Suku Cadang dan Minyak Pelumas

Tesis – 3104 206 006


121
Besarnya total biaya untuk penggantian suku cadang dan minyak pelumas

selama 1 tahun bisa dilihat pada Tabel 4.9.10 halaman berikut.

Tabel 4.9.10 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak Pelumas
Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi Beban Sumbu Roda
Overloaded).
Truk T 1.22
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 6 2x 2 150.000,00 300.000,00
Saringan Oli
1 12 x 12 70.000,00 840.000,00
Mesin
Lager Depan 6 2x 2 330.000,00 660.000,00
Lager Belakang 6 2x 2 525.000,00 1.050.000,00
Boss Steer 6 2x 2 120.000,00 240.000,00
Karet Rem 6 2x 2 5.500,00 11.000,00
Sub Total 3.101.000,00
2. Minyak Pelumas
Jumlah
Periode Volume 1x
Jenis Minyak Penggantian Harga 1 Total Biaya
Penggantian Penggantian
Pelumas dalam 1 Liter (Rp) (Rp)
(bulan) (liter)
Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 1 12 x 15 20.000,00 3.600.000,00


Oli Gardan 6 2x 12 22.000,00 528.000,00
Oli Transmisi 6 2x 10 21.500,00 430.000,00
Minyak Rem 1 12 x 1 15.000,00 180.000,00
Penambahan
0,5 24 x 3 20.000,00 1.440.000,00
Oli
Sub Total 6.178.000,00

Tesis – 3104 206 006


122
3. Roda Kendaraan
Jumlah
Periode Total
Jumlah Roda Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Kebutuhan
(unit) dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) (unit)
Tahun
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
10 3 4x 40 1.700.000,00 68.000.000,00
Sub Total 68.000.000,00
Total 77.279.000,00

Lanjutan Tabel 4.9.10 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak
Pelumas Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi
Beban Sumbu Roda Overloaded).
Truk T 1.2H
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 6 2x 2 150.000,00 300.000,00
Saringan Oli
1 12 x 12 70.000,00 840.000,00
Mesin
Lager Depan 6 2x 2 330.000,00 660.000,00
Lager Belakang 6 2x 2 525.000,00 1.050.000,00
Boss Steer 6 2x 2 120.000,00 240.000,00
Karet Rem 6 2x 2 5.500,00 11.000,00
Sub Total 3.101.000,00
2. Minyak Pelumas
Jumlah
Periode Volume 1x
Jenis Minyak Penggantian Harga 1 Total Biaya
Penggantian Penggantian
Pelumas dalam 1 Liter (Rp) (Rp)
(bulan) (liter)
Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 1 12 x 15 20.000,00 3.600.000,00


Oli Gardan 6 2x 8 22.000,00 352.000,00
Oli Transmisi 6 2x 10 21.500,00 430.000,00
Minyak Rem 1 12 x 1 15.000,00 180.000,00
Penambahan Oli 0,5 24 x 3 20.000,00 1.440.000,00
Sub Total 6.002.000,00

Tesis – 3104 206 006


123
3. Roda Kendaraan
Jumlah
Periode Total
Jumlah Roda Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Kebutuhan
(unit) dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) (unit)
Tahun
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
6 3 4x 24 1.700.000,00 40.800.000,00
Sub Total 40.800.000,00
Total 49.903.000,00

Lanjutan Tabel 4.9.10 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak
Pelumas Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi
Beban Sumbu Roda Overloaded).
Truk T 1.2-22
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 6 2x 2 150.000,00 300.000,00
Saringan Oli
1 12 x 12 70.000,00 840.000,00
Mesin
Lager Depan 6 2x 2 330.000,00 660.000,00
Lager Belakang 6 2x 2 525.000,00 1.050.000,00
Boss Steer 6 2x 2 120.000,00 240.000,00
Karet Rem 6 2x 2 5.500,00 11.000,00
Sub Total 3.101.000,00
2. Minyak Pelumas
Jumlah
Periode Volume 1x
Jenis Minyak Penggantian Harga 1 Total Biaya
Penggantian Penggantian
Pelumas dalam 1 Liter (Rp) (Rp)
(bulan) (liter)
Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 1 12 x 15 20.000,00 3.600.000,00


Oli Gardan 6 2x 20 22.000,00 880.000,00
Oli Transmisi 6 2x 10 21.500,00 430.000,00
Minyak Rem 1 12 x 1 15.000,00 180.000,00
Penambahan Oli 0,5 24 x 3 20.000,00 1.440.000,00
Sub Total 6.530.000,00

Tesis – 3104 206 006


124
3. Roda Kendaraan
Jumlah
Periode Total
Jumlah Roda Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Kebutuhan
(unit) dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) (unit)
Tahun
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
14 3 4x 56 1.700.000,00 95.200.000,00
Sub Total 95.200.000,00
Total 104.831.000,00

Dari Tabel 4.9.10 bisa ditentukan besarnya biaya per kilometer sebagai berikut :

Tabel 4.9.11 : Biaya Kendaraan Per Kilometer dengan Beban Sumbu Roda
pada Kondisi Overloaded

Truk T 1.22
Total Biaya Total Jarak
Total Biaya Per
Komponen Biaya Per Tahuna) Tempuh Per
Kilometer (Rp)
(Rp) Tahunb) (Km)
(1)  (2) (3) (4) = (2) / (3)
Suku cadang 3.101.000,00 187.200 16,57
Minyak pelumas 6.178.000,00 187.200 33,00
Roda kendaraan 68.000.000,00 187.200 363,25
Total Truk T 1.22 412,82
Truk T 1.2H
Total Biaya Total Jarak
Total Biaya Per
Komponen Biaya Per Tahuna) Tempuh Per
Kilometer (Rp)
(Rp) Tahunb) (Km)
(1)  (2) (3) (4) = (2) / (3)
Suku cadang 3.101.000,00 187.200 16,57
Minyak pelumas 6.002.000,00 187.200 32,06
Roda kendaraan 40.800.000,00 187.200 217,95
Total Truk T 1.2H 266,58
Truk T 1.2-22
Total Biaya Total Jarak
Total Biaya Per
Komponen Biaya Per Tahuna) Tempuh Per
Kilometer (Rp)
(Rp) Tahunb) (Km)

Tesis – 3104 206 006


125
(1)  (2) (3) (4) = (2) / (3)
Suku cadang 3.101.000,00 124.800 24,85
Minyak pelumas 6.530.000,00 124.800 52,32
Roda kendaraan 95.200.000,00 124.800 762,82
Total Truk T 1.2-22 839,99
Keterangan : a) Tabel 4.9.10 b) Tabel 4.9.6

Kebutuhan bahan bakar (BBM) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9.12 : Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Per Kilometer

Penggunaan BBM
Biaya BBM Per Km
Truk Per Kilometera)
(Rp)
(Liter)
(1) (2) (3) = (2) x 4.300b)
T 1.22 0,250 1.075,0
T 1.2H 0,236 1.014,8
T 1.2-22 0,232 997,6
Keterangan : a) Tabel 4.9.8 b) Harga solar di pasaran.

Total biaya per km per tahun untuk ketiga jenis truk adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9.13 : Total Biaya Kendaraan Pengangkut Barang Per Kilometer untuk
Kendaraan dengan Kondisi Beban Sumbu Roda Overloaded

Komponen Total Biaya Per Kilometer (Rp)


Biaya Truk T 1.22 Truk T 1.2H Truk T 1.2-22
Suku cadang 16,57 16,57 16,57
Minyak pelumas 33,00 32,06 52,32
Roda kendaraan 363,25 217,95 839,99
BBM 1.075,00 1.014,80 997,60
Total 1.487,82 1.281,38 1.906,48

Tesis – 3104 206 006


126
Sumber : Tabel 4.9.11 dan Tabel 4.9.12

Sehingga bisa ditentukan biaya 1 (satu) kali melewati ruas jalan Waru-Sidoarjo,

diperlihatkan pada Tabel 4.9.14 halaman berikut.

Tabel 4.9.14 : Besarnya Biaya untuk 1 (satu) Kali Melewati Ruas Jalan Waru-
Sidoarjo untuk Kendaraan dengan Kondisi Beban Sumbu Roda
Overloaded

Biaya Per Kilometer


Biaya Total Per
Truk Per Kendaraan
Kendaraan (Rp)
(Rp)a)
(1) (2) (3) = (2) x 5,59 km
T 1.22 1.487,82 8.316,91
T 1.2H 1.281,38 7.162,91
T 1.2-22 1.906,48 10.657,22
Keterangan : a) Tabel 4.9.13

4.10 Biaya Kendaraan dengan Beban Sumbu Roda dalam Kondisi Normal

4.10.1 Biaya Kendaraan Beradasarkan Kecepatan

Harga kendaraan berdasarkan informasi harga dari PT. Krama

Yudha Tiga Berlian Motor, harga untuk masing-masing jenis kendaraan

adalah sebagai berikut :

a. Truk T 1.2H : Rp. 301.900.000,00

b. Truk T 1.22 : Rp. 366.200.000,00

Tesis – 3104 206 006


127
c. Truk T 1.2-22 : Rp. 388.125.000,00

Kendaraan diasumsikan berjalan dengan kecepatan 30 – 50 km/jam.

Upah mekanik diasumsikan sebesar Rp. 800.000 per bulan dengan jam

kerja selama 7 jam per hari. Sehingga total jam kerja dalam satu bulan

sebanyak 7 jam per hari x 6 hari kerja = 42 jam per bulan. Sehingga upah

mekanik per jamnya sebesar Rp. 800.000/42 jam = Rp. 19.047,61 per

jam.

Kemudian untuk upah awak diperkirakan sebesar Rp. 2.400.000,00 per

bulan. Dengan jumlah jam kerja setiap bulannya sebesar 160 jam,

sehingga besarnya upah awak kendaraan per jam adalah sebesar Rp.

2.400.000,00/160 jam = Rp. 15.000,00 per jam.

Dengan menggunakan persamaan (2.24) s.d (2.32) Sub Bab 2.7.1

besarnya biaya kendaraan bisa dilihat pada Tabel 4.10.1 berikut :

Tabel 4.10.1 : Biaya Kendaraan Berdasarkan Kecepatan

Kecepatan Biaya Kendaraan (Rp) Per Kilometer


(Km/jam) Truk T 1.22 Truk T 1.2H Truk T 1.2-22
30 2.293,102 1.739,669 2.666,529
40 2.262,431 1.661,527 2.714,690
50 2.319,464 1.655,723 2.855,796
60 2.425,588 1.690,408 3.048,923

Untuk total biaya melewati ruas jalan Waru-Sidoarjo adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.10.2 : Total Biaya untuk Melewati Ruas Jalan Waru-Sidoarjo


Dengan Biaya Kendaraan Berdasarkan Kecepatan

Tesis – 3104 206 006


128
Biaya Per Kilometer
Biaya Total Per
Truk Per Kendaraan
Kendaraan (Rp)
(Rp)a)
(1) (2) (3) = (2) x 5,59 km
T 1.22 2.262,43 12.646,98
T 1.2H 1.655,72 9.255,48
T 1.2-22 2.666,53 14.905,90
Keterangan : a) Tabel 4.10.1

4.10.2 Biaya Kendaraan Berdasarkan Periode Pemeliharaan Standar

Biaya untuk kasus ini, total jarak tempuh dan periode

penggantian roda kendaraan diasumsikan sama.

Dari Tabel 4.7.1, Tabel 4.7.2 ,Tabel 4.9.8, dan Tabel 4.9.9 bisa

diketahui periode penggantian minyak pelumas dan suku cadang

berdasarkan periode waktu sebagai berikut :

Tabel 4.10.3 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan Penggantian


Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk Kondisi Beban Sumbu
Normal Berdasarkan Periode Waktu (Bulan).

Truk T 1.22
BBM 0,25 liter/km
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Oli
Transmisi Rem
Jumlah
15 12 10 1 -
(liter)
Periode
Penggantian 0,64 1,92 1,92 1,92 -
(bulan)
Roda
Jumlah 10 buah

Tesis – 3104 206 006


129
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)
Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 3,85
Saringan oli mesin 0,64
Lager depan 3,85
Lager belakang 3,85
Boss steer 1,92
Karet rem 1,92

Lanjutan Tabel 4.10.3 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan


Penggantian Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk
Kondisi Beban Sumbu Normal Berdasarkan
Periode Waktu (Bulan)

Truk T 1.2H
BBM 0,236 liter/km
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Transmisi Rem Oli
Jumlah
15 8 10 1 -
(liter)
Periode
Penggantian 0,64 1,92 1,92 1,92 -
(bulan)
Roda
Jumlah 6 buah
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)
Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 3,85
Saringan oli mesin 0,64
Lager depan 3,85
Lager belakang 3,85

Tesis – 3104 206 006


130
Boss steer 1,92
Karet rem 1,92

Lanjutan Tabel 4.10.3 : Kebutuhan BBM, Kebutuhan Minyak Pelumas, dan


Penggantian Suku Cadang Semua Jenis Truk untuk
Kondisi Beban Sumbu Normal Berdasarkan
Periode Waktu (Bulan)

Truk T 1.2-22
BBM 0,232 liter/km
Minyak Pelumas
Oli Minyak Penambahan
Oli Mesin Oli Gardan
Transmisi Rem Oli
Jumlah
15 20 10 1 -
(liter)
Periode
Penggantian 0,96 2,89 2,89 2,89 -
(bulan)
Roda
Jumlah 14 buah
Periode
Penggantian 3 bulan
(bulan)
Suku Cadang
Jenis Suku Cadang Periode Penggantian (bulan)
Saringan udara 5,77
Saringan oli mesin 0,96
Lager depan 5,77

Tesis – 3104 206 006


131
Lager belakang 5,77
Boss steer 2,88
Karet rem 2,88

Sehingga total biaya kendaraan berdasarkan periode penggantian minyak

pelumas dan suku cadang standar diperlihatkan pada Tabel 4.10.4 halaman

berikut.

Tabel 4.10.4 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak Pelumas
Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi Beban Sumbu Roda
Normal).
Truk T 1.22
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 3,85 3,12 3,12 150.000,00 467.532,47
Saringan Oli
0,64 18,75 18,75 70.000,00 1.312.500,00
Mesin
Lager Depan 3,85 3,12 3,12 330.000,00 1.028.571,43
Lager Belakang 3,85 3,12 3,12 525.000,00 1.636.363,64
Boss Steer 1,92 6,25 6,25 120.000,00 750.000,00
Karet Rem 1,92 6,25 6,25 5.500,00 34.375,00
Sub Total         5.229.342,53
B. Minyak Pelumas
Periode
Jenis Minyak Jumlah Volume Harga 1
Penggantian Total Biaya
Pelumas Penggantian (liter) Liter (Rp)
(bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 0,64 18,75 15 20.000,00 5.625.000,00


Oli Gardan 1,92 6,25 12 22.000,00 1.650.000,00
Oli Transmisi 1,92 6,25 10 21.500,00 1.343.750,00
Minyak Rem 1,92 6,25 1 15.000,00 93.750,00
Penambahan - - - - -

Tesis – 3104 206 006


132
Oli
Sub Total         8.712.500,00
C. Roda Kendaraan
Periode Total
Jumlah Roda Jumlah Harga 1 Unit
Penggantian Kebutuhan Total Biaya
(unit) Penggantian (Rp)
(bulan) (unit)
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
10 3 4 40 1.700.000,00 68.000.000,00
Sub Total         68.000.000,00
Total Biaya Penggantian Suku Cadang Selama 1 Tahun 81.941.842,53

Lanjutan Tabel 4.10.4 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak
Pelumas Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi
Beban Sumbu Roda Normal).
Truk T 1.2H
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 3,85 3,12 3,12 150.000,00 467.532,47
Saringan Oli
0,64 18,75 18,75 70.000,00 1.312.500,00
Mesin
Lager Depan 3,85 3,12 3,12 330.000,00 1.028.571,43
Lager Belakang 3,85 3,12 3,12 525.000,00 1.636.363,64
Boss Steer 1,92 6,25 6,25 120.000,00 750.000,00
Karet Rem 1,92 6,25 6,25 5.500,00 34.375,00
Sub Total         5.229.342,53
B. Minyak Pelumas
Periode
Jenis Minyak Jumlah Volume Harga 1
Penggantian Total Biaya
Pelumas Penggantian (liter) Liter (Rp)
(bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 0,64 18,75 15 20.000,00 5.625.000,00


Oli Gardan 1,92 6,25 8 22.000,00 1.100.000,00
Oli Transmisi 1,92 6,25 10 21.500,00 1.343.750,00
Minyak Rem 1,92 6,25 1 15.000,00 93.750,00

Tesis – 3104 206 006


133
Penambahan Oli - - - - -
Sub Total         8.162.500,00
C. Roda Kendaraan
Periode Total
Jumlah Roda Jumlah Harga 1 Unit
Penggantian Kebutuhan Total Biaya
(unit) Penggantian (Rp)
(bulan) (unit)
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
6 3 4 24 1.700.000,00 40.800.000,00
Sub Total         40.800.000,00
Total Biaya Penggantian Suku Cadang Selama 1 Tahun 54.191.842,53

Lanjutan Tabel 4.10.4 : Total Biaya Penggantian Suku Cadang dan Minyak
Pelumas Selama 1 Tahun (Kendaraan dengan Kondisi
Beban Sumbu Roda Normal).
Truk T 1.2-22
1. Suku Cadang
Total
Jumlah
Periode Kebutuhan
Jenis Suku Penggantian Harga 1 Unit Total Biaya
Penggantian Suku
Cadang dalam 1 (Rp) (Rp)
(bulan) Cadang
Tahun
(unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) x (5)
Saringan Udara 3,85 3,12 3,12 150.000,00 467.532,47
Saringan Oli
0,64 18,75 18,75 70.000,00 1.312.500,00
Mesin
Saringan Udara 3,85 3,12 3,12 150.000,00 467.532,47
Saringan Oli
0,64 18,75 18,75 70.000,00 1.312.500,00
Mesin
Lager Depan 3,85 3,12 3,12 330.000,00 1.028.571,43
Lager Belakang 3,85 3,12 3,12 525.000,00 1.636.363,64
Boss Steer 1,92 6,25 6,25 120.000,00 750.000,00
Karet Rem 1,92 6,25 6,25 5.500,00 34.375,00
Sub Total         5.229.342,53
B. Minyak Pelumas
Periode
Jenis Minyak Jumlah Volume Harga 1
Penggantian Total Biaya
Pelumas Penggantian (liter) Liter (Rp)
(bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)x(4)x(5)

Oli Mesin 0,64 18,75 15 20.000,00 5.625.000,00


Oli Gardan 1,92 6,25 20 22.000,00 2.750.000,00

Tesis – 3104 206 006


134
Oli Transmisi 1,92 6,25 10 21.500,00 1.343.750,00
Minyak Rem 1,92 6,25 1 15.000,00 93.750,00
Penambahan Oli - - - - -
Sub Total         9.812.500,00
C. Roda Kendaraan
Periode Total
Jumlah Roda Jumlah Harga 1 Unit
Penggantian Kebutuhan Total Biaya
(unit) Penggantian (Rp)
(bulan) (unit)
(1) (2) (3) (4) = (1) x (3) (5) (6) = (4) x (5)
14 3 4 56 1.700.000,00 95.200.000,00
Sub Total         95.200.000,00
Total Biaya Penggantian Suku Cadang Selama 1 Tahun 110.241.842,53

Dengan demikian bisa ditentukan total biaya per kilometer sebagai

berikut :

Tabel 4.10.5 : Total Biaya Per Kilometer untuk Penggantian Suku


Cadang dan Minyak Pelumas

Total
Total Biaya Jarak Total Biaya Per
Truk Per Tahun Tempuh Kilometer
(Rp) Per Tahun (Rp/Km)
(km)
(1) (2) (3) (4) = (2) / (3)
T 1.22 81.941.842,53 187.200 437,72
T 1.2 H 54.191.842,53 187.200 289,49
T 1.2-22 110.241.842,53 124.800 883,35

Dan kebutuhan bahan bakar (BBM) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10.6 : Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Per Kilometer

Penggunaan BBM
Biaya BBM Per Km
Truk Per Kilometera)
(Rp)
(Liter)
(1) (2) (3) = (2) x 4.300b)
T 1.22 0,250 1.075,0
T 1.2H 0,236 1.014,8
T 1.2-22 0,232 997,6

Tesis – 3104 206 006


135
Keterangan : a) Tabel 4.9.8 b) Harga solar di pasaran.

Sehingga total biaya kendaraan per kilometer diperlihatkan pada Tabel

4.10.7 halaman berikut.

Tabel 4.10.7 : Total Biaya Kendaraan Pengangkut Barang Per


Kilometer untuk Kendaraan dengan Kondisi Beban
Sumbu Roda Normal

Komponen Total Biaya Per Kilometer (Rp)


Biaya Truk T 1.22 Truk T 1.2H Truk T 1.2-22
Suku cadang dan
437,72 289,49 883,35
Minyak Pelumas
BBM 1.075,00 1.014,80 997,60
Total 1.512,72 1.304,29 1.880,95

Sehingga bisa ditentukan biaya 1 (satu) kali melewati ruas jalan Waru-

Sidoarjo, diperlihatkan pada Tabel 4.10.8 berikut.

Tabel 4.10.8 : Besarnya Biaya untuk 1 (satu) Kali Melewati Ruas Jalan
Waru-Sidoarjo untuk Kendaraan dengan Kondisi Beban
Sumbu Roda Normal

Biaya Per Kilometer


Biaya Total Per
Truk Per Kendaraan
Kendaraan (Rp)
(Rp)a)
(1) (2) (3) = (2) x 5,59 km
T 1.22 1.512,72 8.456,11
T 1.2H 1.304,29 7.290,98

Tesis – 3104 206 006


136
T 1.2-22 1.880,95 10.514,51

4.11 Strategi Menebalkan Lapisan Perkerasan

Tebal lapisan perkerasan dibuat setebal mungkin, sesuai dengan

kondisi beban overloaded, yang melewati ruas jalan tersebut. Asumsi untuk

masalah tersebut adalah sebagai berikut :

 Jalan harus direncanakan atau dibuat tahan sampai mencapai umur rencana.

 Tanpa adanya pembatasan beban kendaraan.

Nilai uang (terutama biaya pemeliharaan dan biaya kendaraan pengangkut

barang) 10 tahun yang akan datang dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

F = P.(1 + i)n.

Di mana :

F = Nilai uang pada masa yang akan datang.

P = Nilai uang sekarang

i = Tingkat suku bunga = 10 %

n = Tahun

Tesis – 3104 206 006


137
Dari Tabel 4.7.16 besarnya biaya konstruksi untuk lapisan perkerasan

dengan beban sumbu roda dalam kondisi overloaded adalah sebesar Rp.

33.014.968.249,90 dan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 990.449.047,50. Pada

Tahun ke-1 biaya pemeliharaan menjadi :

Biaya Pemeliharaan Tahun ke-1 = Rp. 990.449.047,50 x (1 + 0,100)1

= Rp. 1.089.493.952,25

Jadi total biaya selama umur rencana 10 tahun diperlihatkan pada Tabel 4.11.1

halaman berikut.

Tabel 4.11.1 : Biaya Konstruksi dan Biaya Pemeliharaan Jalan dengan Beban
Sumbu Roda dalam Kondisi Overloaded

Biaya Pemeliharaan
Tahun Ke- Biaya Konstruksi (Rp)
Rutin (Rp)
0 33.014.968.249,90 -
1 - 1.089.493.952,25
2 - 1.198.443.347,48
3 - 1.318.287.682,22
4 - 1.450.116.450,44
5 - 1.595.128.095,49
6 - 1.754.640.905,04
7 - 1.930.104.995,54
8 - 2.123.115.495,10
9 - 2.335.427.044,61
10 - 2.568.969.749,07
Sub Total 33.014.968.249,90 17.363.727.717,23
Total 50.378.695.967,13
Keterangan : Suku Bunga 10 %
Biaya kosntruksi dan pemeliharaan diambil dari Tabel 4.7.16

Tesis – 3104 206 006


138
Untuk kasus ini pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk operasional

jembatan timbang.

Sehingga total biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11.2 : Total Biaya yang Dikeluarkan Pemerintah selama 10 Tahun

Jenis Biaya Besar Biaya (Rp)


Konstruksi Jalan (sudah termasuk biaya pemeliharaan) 50.378.695.967,13
Jembatan Timbang (operasional dan pengadaan
-
peralatan penimbangan beban)
Total 50.378.695.967,13
Keterangan : Biaya untuk toal panjang ruas jalan Waru-Sidoarjo

Dari Tabel 4.8.14 bisa ditentukan rata-rata biaya masing-masing golongan

kendaraan sebagai berikut :

Tabel 4.11.3 : Biaya Kendaraan Per Tahun untuk Beban Sumbu Roda dalam
Kondisi Overloaded

Rata-rata Biaya
Kendaraan Masing-
Biaya 1x Melewati
masing Golongan
Golongan Ruas Jalan Waru-
Truk untuk 1 x Melewati
Kendaraan Sidoarjo Per
Ruas Jalan Waru-
Kendaraan (Rp)a)
Sidoarjo Per
Kendaraan (Rp)
(1) (2) (3) (4)
T 1.22 8.316,91
II 7.739,91
T 1.2H 7.162,91
T 1.2-22 III 10.657,22 10.657,22
Keterangan : a) Tabel 4.8.14

Dari Tabel 4.1.5 diketahui tingkat pertumbuhan rata-rata (i) kendaraan adalah
sebesar 6,79 %, dengan menggunakan persamaan LHRakhir = LHR0 x (1 + i)n, di

Tesis – 3104 206 006


139
mana n = tahun, maka bisa diprediksi jumlah kendaraan hingga 10 Tahun
mendatang sebagai berikut :
Tabel 4.11.4 : Prediksi Jumlah Kendaraan untuk 10 Tahun Mendatang

Tahun Ke- Golongan II Golongan III


0 12.194,00 1.585,00
1 13.021,97 1.692,62
2 13.906,16 1.807,55
3 14.850,39 1.930,28
4 15.858,73 2.061,35
5 16.935,54 2.201,32
6 18.085,47 2.350,78
7 19.313,47 2.510,40
8 20.624,85 2.680,86
9 22.025,28 2.862,89
10 23.520,80 3.057,28
Keterangan : Jumlah kendaraan pada tahun ke-0 diambil dari Tabel 4.1.3

Kemudian untuk biaya kendaraan pada Tabel 4.11.3 kolom (4) pada 10 Tahun

yang akan datang biayanya diprediksi sebagai berikut :

Tabel 4.11.5 : Prediksi Biaya Per Kendaraan Masing-masing Golongan untuk


10 Tahun. Dengan Beban Sumbu Roda Overloaded.

Biaya Kendaraan Biaya Kendaraan


Tahun Ke- Golongan II Per Golongan III Per
Kendaraan (Rp) Kendaraan (Rp)
0 7.739,91 10.657,22
1 8.513,90 11.722,94
2 9.365,29 12.895,24
3 10.301,82 14.184,76
4 11.332,00 15.603,24
5 12.465,20 17.163,56
6 13.711,72 18.879,92
7 15.082,89 20.767,91
8 16.591,18 22.844,70
9 18.250,30 25.129,17
10 20.075,33 27.642,08

Tesis – 3104 206 006


140
Keterangan : - Biaya kendaraan pada tahun ke-0 diambil dari Tabel 4.11.3
- Tingkat suku bunga 10 %

Sehingga bisa ditentukan besarnya biaya kendaraan selama 1 tahun untuk

masing-masing golongan, diperlihatkan pada Tabel 4.11.6 dan Tabel 4.11.7

halaman berikut.

Tabel 4.11.6 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Overloaded untuk Kendaraan Golongan II.
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- 1 Tahun (Rp)
Golongan IIa) Unit (Rp)b) Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 12.194,00 7.739,91 94.380.462,54 34.448.868.827,10
1 13.021,97 8.513,90 110.867.785,54 40.466.741.722,51
2 13.906,16 9.365,29 130.235.279,00 47.535.876.834,01
3 14.850,39 10.301,82 152.986.079,89 55.839.919.158,14
4 15.858,73 11.332,00 179.711.218,18 65.594.594.635,88
5 16.935,54 12.465,20 211.104.970,88 77.053.314.372,82
6 18.085,47 13.711,72 247.982.898,25 90.513.757.860,61
7 19.313,47 15.082,89 291.303.030,74 106.325.606.221,28
8 20.624,85 16.591,18 342.190.757,18 124.899.626.372,08
9 22.025,28 18.250,30 401.968.060,56 146.718.342.103,01
10 23.520,80 20.075,33 472.187.861,05 172.348.569.284,99
Total 961.745.217.392,43
Keterangan : b) Tabel 4.11.4 c)Tabel 4.11.5
Tingkat suku bunga 10 %

Tabel 4.11.7 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda

Tesis – 3104 206 006


141
dalam Kondisi Overloaded untuk Kendaraan Golongan III
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam 1
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- Golongan IIIa) Tahun (Rp)
Unit (Rp)b) Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 1.585,00 10.657,22 16.891.693,70 6.165.468.200,50
1 1.692,62 11.722,94 19.842.503,67 7.242.513.840,45
2 1.807,55 12.895,24 23.308.790,64 8.507.708.583,23
3 1.930,28 14.184,76 27.380.603,28 9.993.920.195,64
4 2.061,35 15.603,24 32.163.720,86 11.739.758.114,61
5 2.201,32 17.163,56 37.782.401,26 13.790.576.459,66
6 2.350,78 18.879,92 44.382.608,94 16.199.652.261,39
7 2.510,40 20.767,91 52.135.806,89 19.029.569.514,94
8 2.680,86 22.844,70 61.243.411,00 22.353.845.013,50
9 2.862,89 25.129,17 71.942.022,46 26.258.838.198,91
10 3.057,28 27.642,08 84.509.574,37 30.845.994.643,87
Total 172.127.845.026,70
Keterangan : b) Tabel 4.11.4 c)Tabel 4.11.5
Tingkat suku bunga 10 %

4.12 Strategi Menormalkan Beban Kendaraan

Untuk menormalkan beban kendaraan, biaya yang dikeluarkan

berdasarkan asumsi sebagai berikut :

 Lapisan perkerasan jalan dibuat untuk beban normal.

 Adanya pembatasan beban.

 Akibatnya jalan mampu bertahan hingga mencapai umur rencana.

Dari Tabel 4.7.16 besarnya biaya konstruksi untuk lapisan perkerasan

dengan beban sumbu roda dalam kondisi normal adalah sebesar Rp.

27.219.424.732,50 dan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 816.582.741,98. Pada

Tahun ke-1 biaya pemeliharaan menjadi :

Biaya Pemeliharaan Tahun ke-1 = Rp. 816.582.741,98 x (1 + 0,100)1

= Rp. 898.241.016,12

Tesis – 3104 206 006


142
Jadi total biaya selama umur rencana 10 tahun diperlihatkan pada Tabel 4.12.1

halaman berikut.

Tabel 4.12.1 : Biaya Konstruksi dan Biaya Pemeliharaan Jalan dengan Beban
Sumbu Roda dalam Kondisi Normal

Biaya Pemeliharaan
Tahun Ke- Biaya Konstruksi (Rp)
Rutin (Rp)
0 27.219.424.732,50 -
1 - 898.241.016,18
2 - 988.065.117,80
3 - 1.086.871.629,58
4 - 1.195.558.792,53
5 - 1.315.114.671,79
6 - 1.446.626.138,96
7 - 1.591.288.752,86
8 - 1.750.417.628,15
9 - 1.925.459.390,96
10 - 2.118.005.330,06
Sub Total 27.219.424.732,50 14.315.648.468,86
Total 41.535.073.201,36

Tesis – 3104 206 006


143
Keterangan : Suku Bunga 10 %
Biaya konstruksi dan pemeliharaan diambil dari Tabel 4.7.16

Untuk kasus ini, biaya operasional jembatan timbang diasumsikan sebagai

berikut :

 Diperlukan 2 unit jembatan timbang (setiap unit untuk per arah).

 Diperlukan petugas patroli.

Sehingga komponen-komponen biayanya adalah sebagai berikut :

1. Jembatan timbang

a. Gaji pokok pegawai jembatan timbang per unit per bulan berdasarkan

Tabel 4.7.18, yaitu sebesar Rp. 13.494.411,76, jadi untuk 2 unit

jembatan timbang sebesar 2 x Rp. 13.494.411,76 = Rp.

26.988.823,52 per bulan. Sehingga untuk 1 tahun total biaya gaji

pokok untuk 2 unit jembatan timbang sebesar Rp. 26.988.823,52 x 12

= Rp. 323.865.882,24.

b. Pengadaan peralatan penimbangan beban

Informasi dari DLLAJ menyebutkan bahwa harga 1 unit alat

penimbangan beban berkisar antara Rp. 600 juta – Rp. 750 juta,

tergantung kemampuan DLLAJ, merk alat, dan pabrik asal alat

tersebut serta kurs nilai mata uang Indonesia terhadap nilai mata

uang negara asal pabrik alat tersebut. Diasumsikan harga alat sebesar

Rp. 600.000.00,00 maka total kebutuhan adalah sebesar Rp.

600.000.000,00 x 2 = Rp. 1.200.000.000,00. dan dengan asumsi alat

mampu bertahan hingga 10 Tahun. Biaya perawatan yang

Tesis – 3104 206 006


144
dibutuhkan per satu alat sebesar Rp. 3.000.000,00 per tahun,

sehingga total biaya pemeliharaan untuk dua alat sebesar Rp.

6.000.000,00 per tahun.

2. Petugas patroli

a. Kebutuhan petugas patroli diasumsikan sebanyak 2 orang, dengan

lamanya waktu bertugas setiap 8 jam per hari. Jadi untuk 24 jam

dibutuhkan 6 orang.

b. Insentif per hari sebesar Rp. 15.000,00. Sehingga pengeluaran biaya

insentif sebesar : Rp. 15.000 x 6 orang x 365 hari = Rp. 32.850.000,00

per tahun.

3. Kendaraan patroli

a. Kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor (sekelas Honda Tiger).

b. Kebutuhan BBM sebanyak 14 liter (full tank) per hari dengan harga per

liter Rp. 4.500,00. Jadi total biaya untuk BBM sebesar : Rp. 4.500 x 14

liter x 365 hari = Rp. 22.995.000,00 per tahun.

c. Total jarak tempuh kendaraan patroli

Diasumsikan patroli setiap 2 jam sekali, sehingga dalam satu hari

melakukan perjalanan sebanyak 12 kali pergi pulang. Sehingga frekuensi

perjalanan kendaraan sebanyak 2 x 12 = 24 kali per hari, dengan total

jarak tempuh 24 x 5,59 km x 365 hari = 48.968,4 km per tahun.

d. Biaya kendaraan patroli

Tesis – 3104 206 006


145
Komponen biaya kendaraan patroli adalah sebagai berikut :

 Ganti oli mesin : Rp. 20.000,00 per 3.000 km.

 Tune Up : Rp. 35.000,00 per 6.000 km.

 Ban luar (total 2 unit) : Rp. 250.000,00 per 10.000 km.

 Kanvas rem (depan & belakang) : Rp. 70.000,00 per 10.000 km.

 Busi : Rp. 10.000,00 per 10.000 km.

Total biaya pemeliharaan per kilometer adalah sebagai berikut :

= 6,67 + 5,83 + 25 + 70 + 1

= Rp. 108,5 per km.

Jadi total biaya per tahun = Rp. 108,5 x 48.968,4 km.

= Rp. 5.313.071,4

4. Jembatan timbang

a. Gaji pokok pegawai jembatan timbang per unit per bulan berdasarkan

Tabel 4.7.18, yaitu sebesar Rp. 13.494.411,76, jadi untuk 2 unit

jembatan timbang sebesar 2 x Rp. 13.494.411,76 = Rp.

26.988.823,52 per bulan. Sehingga untuk 1 tahun total biaya gaji

pokok untuk 2 unit jembatan timbang sebesar Rp. 26.988.823,52 x 12

= Rp. 323.865.882,24.

b. Pengadaan peralatan penimbangan beban

Informasi dari DLLAJ menyebutkan bahwa harga 1 unit alat

penimbangan beban berkisar antara Rp. 600 juta – Rp. 750 juta,

tergantung kemampuan DLLAJ, merk alat, dan pabrik asal alat

Tesis – 3104 206 006


146
tersebut serta kurs nilai mata uang Indonesia terhadap nilai mata

uang negara asal pabrik alat tersebut. Diasumsikan harga alat sebesar

Rp. 600.000.00,00 maka total kebutuhan adalah sebesar Rp.

600.000.000,00 x 2 = Rp. 1.200.000.000,00. dan dengan asumsi alat

mampu bertahan hingga 10 Tahun. Biaya perawatan yang

dibutuhkan per satu alat sebesar Rp. 3.000.000,00 per tahun,

sehingga total biaya pemeliharaan untuk dua alat sebesar Rp.

6.000.000,00 per tahun.

5. Petugas patroli

a. Kebutuhan petugas patroli diasumsikan sebanyak 2 orang, dengan

lamanya waktu bertugas setiap 8 jam per hari. Jadi untuk 24 jam

dibutuhkan 6 orang.

b. Insentif per hari sebesar Rp. 15.000,00. Sehingga pengeluaran biaya

insentif sebesar : Rp. 15.000 x 6 orang x 365 hari = Rp. 32.850.000,00

per tahun.

6. Kendaraan patroli

a. Kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor (sekelas Honda Tiger).

b. Kebutuhan BBM sebanyak 14 liter (full tank) per hari dengan harga per

liter Rp. 4.500,00. Jadi total biaya untuk BBM sebesar : Rp. 4.500 x 14

liter x 365 hari = Rp. 22.995.000,00 per tahun.

c. Total jarak tempuh kendaraan patroli

Diasumsikan patroli setiap 2 jam sekali, sehingga dalam satu hari

melakukan perjalanan sebanyak 12 kali pergi pulang. Sehingga frekuensi

Tesis – 3104 206 006


147
perjalanan kendaraan sebanyak 2 x 12 = 24 kali per hari, dengan total

jarak tempuh 24 x 5,59 km x 365 hari = 48.968,4 km per tahun.

d. Biaya kendaraan patroli

Komponen biaya kendaraan patroli adalah sebagai berikut :

 Ganti oli mesin : Rp. 20.000,00 per 3.000 km.

 Tune Up : Rp. 35.000,00 per 6.000 km.

 Ban luar (total 2 unit) : Rp. 250.000,00 per 10.000 km.

 Kanvas rem (depan & belakang) : Rp. 70.000,00 per 10.000 km.

 Busi : Rp. 10.000,00 per 10.000 km.

Total biaya pemeliharaan per kilometer adalah sebagai berikut :

= 6,67 + 5,83 + 25 + 70 + 1

= Rp. 108,5 per km.

Jadi total biaya per tahun = Rp. 108,5 x 48.968,4 km.

= Rp. 5.313.071,4

Total biaya operasional jembatan timbang diperlihatkan pada Tabel 4.12.2

berikut.

Tabel 4.12.2 : Total Biaya Operasional Jembatan Timbang selama 10 Tahun


(sesuai umur rencana jalan).

Gaji Biaya Kebutuhan


Insenstif
Tahun PokokPegawai Pemeliharaan BBM
Petugas Patroli
Ke- Jembatan Kendaraan Kendaraan
(Rp)
Timbang (Rp) Patroli (Rp) Patroli (Rp)
0 323.865.882,24 32.850.000,00 5.313.071,40 22.995.000,00
1 356.252.470,46 36.135.000,00 5.844.378,54 25.294.500,00
2 391.877.717,51 39.748.500,00 6.428.816,39 27.823.950,00

Tesis – 3104 206 006


148
3 431.065.489,26 43.723.350,00 7.071.698,03 30.606.345,00
4 474.172.038,19 48.095.685,00 7.778.867,84 33.666.979,50
5 521.589.242,01 52.905.253,50 8.556.754,62 37.033.677,45
6 573.748.166,21 58.195.778,85 9.412.430,08 40.737.045,20
7 631.122.982,83 64.015.356,74 10.353.673,09 44.810.749,71
8 694.235.281,11 70.416.892,41 11.389.040,40 49.291.824,69
9 763.658.809,22 77.458.581,65 12.527.944,44 54.221.007,15
10 840.024.690,14 85.204.439,81 13.780.738,88 59.643.107,87
Sub
6.001.612.769,18 608.748.837,96 98.457.413,72 426.124.186,57
Total
Total 7.134.943.207,43
Keterangan : Tingkat suku bunga = 10 %

Untuk biaya pengadaan peralatan dan biaya pemeliharaannya diperlihatkan

pada Tabel 4.12.3 halaman berikut.

Tabel 4.12.3 : Biaya Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Penimbangan Beban

Biaya Pengadaan
Biaya Pemeliharaan
Tahun Ke- Peralatan Jembatan
(Rp)
Timbang (Rp)
0 1.200.000.000,00 -
1 - 6.600.000,00
2 - 7.260.000,00
3 - 7.986.000,00
4 - 8.784.600,00
5 - 9.663.060,00
6 - 10.629.366,00
7 - 11.692.302,60
8 - 12.861.532,86
9 - 14.147.686,15
10 - 15.562.454,76

Tesis – 3104 206 006


149
Sub Total 1.200.000.000,00 105.187.002,37
Total 1.305.187.002,37
Keterangan : Tingkat suku bunga = 10 %

Sehingga total biaya untuk jembatan timbang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12.4 : Total Biaya Jembatan Timbang

Total Biaya Jembatan Timbang


Jenis Biaya
(Rp)
Operasional 7.134.943.207,43
Pengadaan dan Pemeliharaan Alat
1.305.187.002,37
Penimbangan Beban
Total 8.440.130.206,80

Total biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk strategi menormalkan

beban kendaraan diperlihatkan pada Tabel 4.12.5 halaman berikut.

Tabel 4.12.5 : Total Biaya yang Dikeluarkan Pemerintah selama 10 Tahun

Jenis Biaya Besar Biaya (Rp)


Konstruksi Jalan (sudah termasuk biaya pemeliharaan) 41.535.073.201,36
Jembatan Timbang (operasional dan pengadaan
8.440.130.206,80
peralatan penimbangan beban)
Total 49.975.203.408,16
Keterangan : Biaya untuk toal panjang ruas jalan Waru-Sidoarjo

Karena perbedaan biaya yang cukup besar antara biaya kendaraan pada Tabel

4.10.1 dan Tabel 4.10.8, maka digunakan biaya kendaraan pada Tabel 4.10.8,

yaitu biaya kendaraan berdasarkan periode pemeliharaan standar.

Dari Tabel 4.12.6 bisa ditentukan rata-rata biaya masing-masing golongan

kendaraan sebagai berikut :

Tesis – 3104 206 006


150
Tabel 4.12.6 : Biaya Kendaraan Per Tahun untuk Beban Sumbu Roda dalam
Kondisi Normal

Rata-rata Biaya
Kendaraan Masing-
Biaya 1x Melewati
masing Golongan
Golongan Ruas Jalan Waru-
Truk untuk 1 x Melewati
Kendaraan Sidoarjo Per
Ruas Jalan Waru-
Kendaraan (Rp)a)
Sidoarjo Per
Kendaraan (Rp)
(1) (2) (3) (4)
T 1.22 7.749,03
II 7.219,99
T 1.2H 6.690,95
T 1.2-22 III 9.267,55 9.267,55
Keterangan : a) Tabel 4.10.8

Dengan cara yang sama dengan Tabel 4.11.4 dan jumlah kendaraan pada Tabel

4.2.1, prediksi biaya kendaraan untuk 10 tahun mendatang pada kolom (4)

Tabel 4.12.6 di atas diperlihatkan pada Tabel 4.12.7 halaman berikut.

Tabel 4.12.6 : Prediksi Jumlah Kendaraan untuk 10 Tahun Mendatang


Tahun Ke- Golongan II Golongan III
0 15.242,00 1.783,00
1 16.276,93 1.904,07
2 17.382,14 2.033,35
3 18.562,38 2.171,42
4 19.822,77 2.318,86
5 21.168,73 2.476,31
6 22.606,09 2.644,45
7 24.141,04 2.824,00
8 25.780,22 3.015,75
9 27.530,70 3.220,52
10 29.400,03 3.439,20
Keterangan : Tingkat suku bunga 10 %

Tesis – 3104 206 006


151
Tabel 4.12.7 : Prediksi Biaya Per Kendaraan Masing-masing Golongan untuk
10 Tahun. Dengan Beban Sumbu Roda Overloaded.

Biaya Kendaraan Biaya Kendaraan


Tahun Ke- Golongan II Per Golongan III Per
Kendaraan (Rp) Kendaraan (Rp)
0 7.219,99 9.267,55
1 7.941,99 10.194,31
2 8.736,19 11.213,74
3 9.609,81 12.335,11
4 10.570,79 13.568,62
5 11.627,87 14.925,48
6 12.790,65 16.418,03
7 14.069,72 18.059,83
8 15.476,69 19.865,82
9 17.024,36 21.852,40
10 18.726,79 24.037,64
Keterangan : Tingkat suku bunga 10 %

Sehingga bisa dihitung total biaya kendaraan untuk masing-masing golongan,

diperlihatkan pada Tabel 4.12.8 dan Tabel 4.12.9 halaman berikut.

Tabel 4.12.8 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Normal untuk Kendaraan Golongan II.
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam 1
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- Tahun (Rp)
Golongan II Unit (Rp) Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 15.242,00 7.219,99 110.047.087,58 40.167.186.966,70
1 16.276,93 7.941,99 129.271.213,31 47.183.992.857,91
2 17.382,14 8.736,19 151.853.601,56 55.426.564.570,26
3 18.562,38 9.609,81 178.380.907,22 65.109.031.135,04
4 19.822,77 10.570,79 209.542.267,90 76.482.927.784,02
5 21.168,73 11.627,87 246.147.206,68 89.843.730.438,61
6 22.606,09 12.790,65 289.146.662,22 105.538.531.708,93
7 24.141,04 14.069,72 339.657.692,64 123.975.057.813,17
8 25.780,22 15.476,69 398.992.494,97 145.632.260.662,55
9 27.530,70 17.024,36 468.692.493,91 171.072.760.277,69
10 29.400,03 18.726,79 550.568.385,67 200.957.460.770,60

Tesis – 3104 206 006


152
Total 1.121.389.504.985,48
Keterangan : Tingkat suku bunga 10 %

Tabel 4.11.10 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Normal untuk Kendaraan Golongan III.
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- Golongan III a) 1 Tahun (Rp)
Unit (Rp)b) Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 1.783,00 9.267,55 16.524.041,65 6.031.275.202,25
1 1.904,07 10.194,31 19.410.626,49 7.084.878.667,33
2 2.033,35 11.213,74 22.801.468,83 8.322.536.121,73
3 2.171,42 12.335,11 26.784.657,42 9.776.399.956,83
4 2.318,86 13.568,62 31.463.669,22 11.484.239.265,29
5 2.476,31 14.925,48 36.960.057,60 13.490.421.022,54
6 2.644,45 16.418,03 43.416.610,06 15.847.062.670,97
7 2.824,00 18.059,83 51.001.057,67 18.615.386.048,96
8 3.015,75 19.865,82 59.910.432,43 21.867.307.837,86
9 3.220,52 21.852,40 70.376.185,87 25.687.307.844,05
10 3.439,20 24.037,64 82.670.201,78 30.174.623.651,33
Total 168.381.438.289,16
Keterangan : Tingkat suku bunga 10 %

4.13 Total Biaya untuk Lapisan Perkerasan Existing

Dari Sub Bab 4.4, tebal lapisan perkerasan yang ada sekarang

diperkirakan setebal 5 cm. Dengan kenyataan bahwa setiap tahun jalan dilapis

ulang (overlay) maka dengan mengacu pada Gambar 4.5 dan Tabel 4.7.18,

biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk biaya konstruksi selama 10 tahun

diperlihatkan pada Tabel 4.13.1 berikut.

Tabel 4.13.1 : Total Biaya Konstruksi Lapisan Perkerasan Existing

Biaya Konstruksi (Rp)


Tahun Ke-
Lajur 1 dan 4 Lajur 2 dan 3
0 4.914.433.434,96 4.914.433.434,96
1 5.405.876.778,46  -

Tesis – 3104 206 006


153
2 5.946.464.456,30 5.946.464.456,30
3 6.541.110.901,93   -
4 7.195.221.992,12 7.195.221.992,12
5 7.914.744.191,34   -
6 8.706.218.610,47 8.706.218.610,47
7 9.576.840.471,52   -
8 10.534.524.518,67 10.534.524.518,67
9 11.587.976.970,54   -
10 12.746.774.667,59 12.746.774.667,59
Sub Total 91.070.186.993,90 50.043.637.680,12
Total 141.113.824.674,02
Keterangan : Suku bunga = 10 %

Sedangkan biaya pemeliharaan diperlihatkan pada Tabel 4.13.2 halaman

berikut.

Tabel 4.13.2 : Total Biaya Pemeliharaan Lapisan Perkerasan Existing

Biaya Pemeliharaan (Rp)


Tahun Ke-
Lajur 1 dan 4 Lajur 2 dan 3
1 - 162.176.303,36
2 - -
3 - 196.233.327,06
4 - -
5 - 237.442.325,74
6 - -
7 - 287.305.214,15
8 - -
9 - 347.639.309,12
10 - -

Tesis – 3104 206 006


154
Sub Total - 1.230.796.479,42
Total 1.230.796.479,42
Keterangan : Suku bunga = 10 %

Jadi total biaya konstruksi dan pemeliharaan adalah :

Tabel 4.13.3 : Total Konstruksi dan Pemeliharaan

Total Biaya Konstruksi dan


Jenis Biaya
Pemeliharaan (Rp)
Konstruksi 141.113.824.674,02
Pemeliharaan 1.230.796.479,42
Total 142.344.621.153,44

Dalam kasus ini tidak ada biaya untuk jembatan timbang. Sehingga total biaya

yang dikeluarkan oleh pemerintah diperlihatkan pada Tabel 4.13.4 halaman

berikut.

Tabel 4.13.4 : Total Biaya yang Dikeluarkan Pemerintah selama 10 Tahun


Untuk Kondisi Existing

Besarnya Biaya
Jenis Biaya
(Rp)
Konstruksi Jalan (sudah termasuk biaya pemeliharaan) 24.819.918.080,13
Jembatan Timbang (biaya operasional dan pengadaan
-
peralatan penimbangan beban).
Total 24.819.918.080,13
Keterangan : Biaya untuk total panjang ruas jalan Waru-Sidoarjo (5,59 km).

Tesis – 3104 206 006


155
Sedangkan biaya kendaraan pengangkut barang (truk) sama dengan biaya pada

Tabel 4.11.6 dan Tabel 4.11.7. Diperlihatkan pada Tabel 4.13.5 dan 4.13.6

sebagai berikut.

Tabel 4.13.5 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Overloaded untuk Kendaraan Golongan II.
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- 1 Tahun (Rp)
Golongan IIa) Unit (Rp)b) Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 12.194,00 7.739,91 94.380.462,54 34.448.868.827,10
1 13.021,97 8.513,90 110.867.785,54 40.466.741.722,51
2 13.906,16 9.365,29 130.235.279,00 47.535.876.834,01
3 14.850,39 10.301,82 152.986.079,89 55.839.919.158,14
4 15.858,73 11.332,00 179.711.218,18 65.594.594.635,88
5 16.935,54 12.465,20 211.104.970,88 77.053.314.372,82
6 18.085,47 13.711,72 247.982.898,25 90.513.757.860,61
7 19.313,47 15.082,89 291.303.030,74 106.325.606.221,28
8 20.624,85 16.591,18 342.190.757,18 124.899.626.372,08
9 22.025,28 18.250,30 401.968.060,56 146.718.342.103,01
10 23.520,80 20.075,33 472.187.861,05 172.348.569.284,99
Total 961.745.217.392,43
Keterangan : b) Tabel 4.11.4 c)Tabel 4.11.5
Tingkat suku bunga 10 %

Tabel 4.13.6 : Total Biaya Kendaraan Per Tahun dengan Beban Sumbu Roda
dalam Kondisi Overloaded untuk Kendaraan Golongan III
Jumlah Biaya Biaya
Tahun Total Biaya dalam 1
Kendaraan Kendaraan Per Kendaraan
Ke- Golongan III a) Tahun (Rp)
Unit (Rp) b)
Per Hari (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (5) = (4) x 365
0 1.585,00 10.657,22 16.891.693,70 6.165.468.200,50
1 1.692,62 11.722,94 19.842.503,67 7.242.513.840,45
2 1.807,55 12.895,24 23.308.790,64 8.507.708.583,23
3 1.930,28 14.184,76 27.380.603,28 9.993.920.195,64
4 2.061,35 15.603,24 32.163.720,86 11.739.758.114,61
5 2.201,32 17.163,56 37.782.401,26 13.790.576.459,66
6 2.350,78 18.879,92 44.382.608,94 16.199.652.261,39

Tesis – 3104 206 006


156
7 2.510,40 20.767,91 52.135.806,89 19.029.569.514,94
8 2.680,86 22.844,70 61.243.411,00 22.353.845.013,50
9 2.862,89 25.129,17 71.942.022,46 26.258.838.198,91
10 3.057,28 27.642,08 84.509.574,37 30.845.994.643,87
Total 172.127.845.026,70
Keterangan : b) Tabel 4.11.4 c)Tabel 4.11.5
Tingkat suku bunga 10 %

4.14 Perbandingan Hasil Perhitungan dan Strategi yang Dipilih

Dari hasil perhitungan pada Sub Bab 4.11 hingga Sub Bab 4.13 bisa

dilihat perbandingan biaya pada Tabel 4.14.1 dan Tabel 4.14.2 halaman berikut.

Tabel 4.14.1 : Perbandingan Hasil Perhitungan untuk Biaya yang Dikeluarkan


oleh Pemerintah
Total Biaya pada Total Biaya pada
Strategi Strategi
Kondisi Existing
Menebalkan Menormalkan
Jenis Biaya (Rp)
Lapisan Beban Kendaraan
Perkerasan (Rp) (Rp)
A B C
Konstruksi &
Pemeliharaan 1 50.378.695.967,13 41.535.073.201,36 142.344.621.153,44
Perkerasan
Operasional & 2 - 8.440.130.206,80 -
Pengadaan
Peralatan pada

Tesis – 3104 206 006


157
Jembatan
Timbang
Total 50.378.695.967,13 49.975.203.408,16 142.344.621.153,44

Total biaya pada Tabel 4.14.1 adalah biaya untuk total 5,59 km panjang ruas

jalan Waru-Sidoarjo.Adapun perbandingan biaya kendaraan dari hasil

perhitungan diperlihatkan pada Tabel 4.14.2 berikut.

Tabel 4.14.2 : Kesimpulan Hasil Perhitungan Biaya Kendaraan

Kendaraan Kendaraan
Golongan II Golongan III
D E
Total Biaya pada Strategi
Menebalkan Lapisan 1 961.745.217.392,43 172.127.845.026,70
Perkerasan (Rp)
Total Biaya pada Strategi
Menormalkan Beban 2 1.121.389.504.985,48 168.381.438.289,16
Kendaraan (Rp)
Kondisi Existing (Rp) 3 961.745.217.392,43 172.127.845.026,70

Sehingga total biaya yang dikeluarkan pemerintah maupun masyarakat

diperlihatkan pada Tabel 4.14.3 halaman berikut.

Tabel 4.14.3 : Total Biaya yang Dikeluarkan Pemerintah dan Masyarakat


Total Biaya pada Total Biaya bila
Total Biaya pada
Strategi Kondisi yang ada
Penanggung Strategi Menebalkan
Menormalkan Sekarang Dibiarkan
Biaya Lapisan Perkerasan
Beban Kendaraan Hingga 10 Tahun
(Rp)
(Rp) (Existing) (Rp)
Pemerintah 50.378.695.967,13 49.975.203.408,16 142.344.621.153,44
Masyarakat (pengusaha angkutan barang) :
Kend. Golongan II 961.745.217.392,43 1.121.389.504.985,48 961.745.217.392,43
Kend. Golongan III 172.127.845.026,70 168.381.438.289,16 172.127.845.026,70
Total 1.184.251.758.386,26 1.339.746.146.682,80 1.276.217.683.572,57

Tesis – 3104 206 006


158
Dari Tabel 4.14.3 di atas jelas bahwa strategi menebalkan lapisan perkerasan

adalah strategi yang terbaik.

Tesis – 3104 206 006


159

Anda mungkin juga menyukai