Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23

Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

ANALISIS PENGARUH KENDARAAN


OVER DIMENSION OVERLOAD (ODOL) TERHADAP
PERKERASAN JALAN
Kgs. Saiful Anwar Ofyar Z. Tamin Najid
Fakultas Teknik Fakultas Teknik Fakultas Teknik
Universitas Tarumanegara Institut Teknologi Sumatera Universitas Tarumanegara
Jl. Letjen S. Parman St No.1, Jl. Terusan Ryacudu, Jl. Letjen S. Parman St No.1,
Grogol, Jakarta, 11440 Lampung 35365 Grogol, Jakarta, 11440
kgssyaiful@gmail.com ofyarz@gmail.com najid@ft.untar.ac.id

Abstract
Over dimension and overload (ODOL) vehicles give a gigantic effect on deterioration pavement performance
life. Therefore, it is necessary to analyze the sensitivity of the number of vehicles, the carriage of load, and the
distribution of the load on the vehicle axis to the road pavement conditions. This paper investigate the influence
of overload vehicle on the pavement service durability including the sensitivity of number of ODOL distribution
of carriage weight.The result of the analysis is the cumulativeness of destructive power of all types of vehicles
in overload conditions of 3.171.587_Esal, while in action is carried out on the overload conditions of
3.135.181_Esal. The effect of vehicle over loading on the remaining road loads in the South Sumatra Region
is 5.78 years for overload and 5.85 for actions on overload.

Keywords: pavement, ODOL, road design age, parameter, road damage

Abstrak
Kendaraan dengan dimensi dan beban melebihi kapasitas yang ditentukan atau ODOL memberikan efek yang
sangat besar pada penurunan umur kinerja perkerasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis sensitivitas
jumlah kendaraan, beban, dan distribusi beban pada sumbu kendaraan terhadap kondisi perkerasan jalan.
Penelitian ini mengkaji pengaruh overload kendaraan terhadap durabilitas pelayanan perkerasan jalan termasuk
sensitivitas jumlah distribusi bobot angkutan ODOL. Hasil analisis menunjukkan nilai kumulatif daya rusak
semua jenis kendaraan pada kondisi overload sebesar 3.171.587_Esal, sedangkan pada jenis kendaraan yang
diberikan tindakan pada kondisi overload sebesar 3.135.181_Esal. Pengaruh kelebihan muatan kendaraan
terhadap sisa umur rencana jalan di Wilayah Sumatera Selatan adalah 5,78 tahun untuk muatan berlebih dan
5,85 tahun untuk muatan berlebih.

Kata Kunci: perkerasan jalan, ODOL, umur rencana, parameter, kerusakan jalan

PENDAHULUAN
Jalan merupakan peran penting dalam mewujudkan perkembangan kehidupan bangsa. Oleh
karena itu, jalan harus memiliki perkerasan dan tingkat pelayanan yang baik agar tetap
terjaga kondisi kemantapan jalan. Kondisi kemantapan jalan akan berkurang dan mengalami
penurunan kualitas dengan bertambahnya umur jalan. Kendaraan yang memiliki dimensi dan
kapasitas yang melebihi kapasitas dan dimensi yang ditentukan menjadi salah satu penyebab
turunnya kondisi kemantapan dan kualitas pada jalan, sehingga umur rencana jalan menjadi
tidak terpenuhi.

461
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Selain itu juga, dengan adanya kendaraan over dimension overload (ODOL) menyebabkan
kerusakan pada jalan beberapa kali lebih besar dibanding dengan kendaraan yang memiliki
muatan dalam batas muatan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah kelebihan tersebut salah satunya
dengan melakukan kegiatan penegakan hukum untuk memverifikasi kepatuhan truk dengan
batas bobot yang sah dengan mengidentifikasi berat truk yang kelebihan beban dan pola
perjalanan (Bosso M.,dkk., 2019). Kualitas jalan di Sumatera Selatan khususnya Jalan Lintas
Sumatera, saat ini menjadi perhatian untuk dilakukan pengawasan. Karena masih banyaknya
kendaraan ODOL yang melintas. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis sensitifitas antara
jumlah kendaraan truk, beban, dan pembagian beban pada sumbu (axle) kendaraan ODOL
terhadap kondisi perkerasan jalan di ruas jalan nasional wilayah Sumatera Selatan.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada Ruas Jalan Nasional di Wilayah Sumatera Selatan. Data yang
digunakan pada penelitian ini berupa volume kendaraan ODOL serta muatan rata-rata
kendaraan yang melintasi ruas jalan nasional di Wilayah Sumatera Selatan.

Data volume kendaraan dan muatan diklasifikasikan dalam variabel yaitu jumlah sumbu
kendaraan, selanjutnya diskenariokan dalam pembagian beban kendaraan pada sumbu
kendaraan. Setelah kendaraan diklasifikasikan dalam beberapa skenario pembagian beban
pada sumbu kendaraan, dihitung vehicle damage factor (VDF) untuk mendapatkan pengaruh
beban pada sumbu kendaraan. Sehingga, kerusakan yang berpengaruh pada perkerasan jalan
akibat dari kendaraan dengan beban berlebih dapat dihitung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Survei Lalu Lintas

Persentase kendaraan berat di ruas jalan nasional wilayah Sumatera Selatan masih tergolong
tinggi, sehingga memungkinkan ada banyaknya kendaraan yang berkapasitas beban
melebihi beban maksimum yang diizinkan yang dapat memengaruhi kondisi kemantapan
jalan menjadi berkurang. Perhitungan volume lalu lintas kendaraan pertahun berdasarkan
golongan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Volume Lalu Lintas Kendaraan Per – Tahun


No Jenis Kendaraan Volume Lalu Lintas (Kend/ tahun)
1. Golongan 1 19.135
2. Golongan 2 101.538
3. Golongan 3 4.628
4. Golongan 4 463.174
5. Golongan 5 199.263

462
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

No Jenis Kendaraan Volume Lalu Lintas (Kend/ tahun)


6. Golongan 5B 2.305
7. Golongan 6B 165.366
8. Golongan 7A 158.066
9. Golongan 7B 60.018
10. Golongan 7C 32.920

Analisis Daya Rusak Kendaraan

Faktor yang mempengaruhi kerusakan jalan bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
beban muatan kendaraan berlebih dan pertumbuhan volume lalu lintas kendaraan. Faktor
volume merupakan volume lalu lintas yang dihitung dengan menggunakan nilai volume
maksimal pada saat perencanaan. Sedangkan faktor muatan beban kendaraan adalah muatan
yang memiliki potensi tinggi pada kerusakan jalan yaitu, kendaraan dengan golongan diatas
golongan 5.

Untuk mengevaluasi kerusakan yang disebabkan oleh pengulangan setiap beban poros
kendaraan dilakukan analisis pada setiap kelompok beban gandar terpisah yang diubah
menjadi pengulangan yang setara dari gandar standar (ESAL) (Bagui, S., 2013).

Faktor kerusakan jalan akibat beban sumbu kendaraan, menurut Liddle (1993) dari hasil
penelitian menurunkan bentuk model persamaan (1). Pengaruh beban pada sumbu kendaraan
terhadap kerusakan biasa disebut dengan faktor perusak jalan (vehicle damaging
factor/VDF). Perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban
sumbu tunggal kendaraan dalam satu kali lintasan terhadap beban standar sumbu tunggal
yaitu sebesar 8,16 ton (Sederhananto,1995).

𝑃 4
% VDF = 𝑘 [8,16] (1)

dimana,
VDF = angka ekivalen beban sumbu
P = beban sumbu (Ton),
k = koefisien sumbu (1 untuk tunggal, 0,086 untuk tandem, 0,053 untuk triple)

Perhitungan dilakukan pada setiap jenis kendaraan sesuai dengan data hasil survei pada
Tahun 2019, dengan kendaraan mengangkut lebih 20% dari standar, 50%, 70%, dan 100%.
Daya Rusak Kendaraan berat yang diperhitungkan pada Golongan 6, Golongan 7A,
Golongan 7B, dan Golongan 7C, dapat dilihat pada Tabel 2. Serta Hubungan antara
persentase kelebihan muatan kendaraan dan persentase peningkatan faktor daya rusak
kendaraan dapat dilihat pada Gambar 1.

463
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Tabel 2. Volume Lalu Lintas Kendaraan Per – Tahun


Persentase
% Kelebihan Total Esal Total Esal Peningkatan
No Peningkatan
Beban Overload Normal VDF (ESAL)
VDF (%)
Golongan 6B
1 20% 8,08 2,4 5,68 237%
2 50% 19,73 2,4 17,33 722%
3 70% 32,56 2,4 30,16 1257%
4 100% 62,37 2,4 59,97 2499%
Golongan 7A
1 20% 17,94 3,24 14,70 454%
2 50% 43,80 3,24 40,56 1252%
3 70% 72,26 3,24 69,02 2130%
4 100% 138,42 3,24 135,18 4172%
Golongan 7B
1 20% 20,95 6,91 14,04 203%
2 50% 51,16 6,91 44,25 640%
3 70% 84,40 6,91 77,49 1121%
4 100% 161,68 6,91 154,77 2240%
Golongan 7C
1 20% 28,16 13,6 14,56 107%
2 50% 68,75 13,6 55,15 406%
3 70% 113,43 13,6 99,83 734%
4 100% 217,29 13,6 203,69 1498%

Gambar 1. Hubungan antara Persentase Kelebihan Muatan Kendaraan dan Peningkatan


Faktor Daya Rusak Kendaraan

464
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Analisis Penurunan Umur Rencana Jalan

Analisis terhadap penurunan umur rencana jalan dilakukan dengan persamaan (2).
VDF kumulatif kendaraan = Jumlah kendaraan × Total Esal (2)

Hasil analisis nilai faktor daya rusak kumulatif semua golongan kendaraan kondisi beban
normal (maksimum sesuai MST) dan kondisi beban overload pada kendaraan golongan 6B,
7A dan 7B dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Volume Lalu Lintas Kendaraan Per – Tahun


VDF
Jumlah VDF VDF
Gol VDF Beban Kumulatif
No Kendaraan Kumulatif Kumulatif
Kendaraan Normal Dengan
per Tahun Beban Normal Beban Overload
Tindakan
1 Gol 1 19.135 - - - -
2 Gol 2 101.538 0,00 51 51 51
3 Gol 3 4.628 0,00 18 18 18
4 Gol 4 463.174 0,09 43.353 43.353 43.353
5 Gol 5 199.263 0,09 18.651 18.651 18.651
6 Gol 5B 2.305 0,30 693 693 693
7 Gol 6B 165.366 2,40 396.283 727.610 727.610
8 Gol 7A 158.066 3,24 512.845 1.391.397 1.354.992
9 Gol 7B 60.018 6,91 414.724 495.016 495.016
10 Gol 7C 32.920 13,60 447.712 494.798 494.798
Total 1.206.413 1.834.330 3.171.587 3.135.181

Perhitungan total penurunan umur rencana dihitung dengan membagi VDF kumulatif normal
semua kendaraan dengan VDF kumulatif normal dengan VDF kumulatif overload semua
kendaraan dan semua kendaraan kemudian dikali dengan umur rencana jalan (10 tahun).
Perhitungannya sebagai berikut :

Sisa umur rencana = (Total Esal Normal) x UR (3)


Total Esal Overload

Sisa umur rencana = (1.834.330) x 10


3.171.587

Sisa umur rencana = 5,78 tahun untuk beban overload dan


5,85 untuk tindakan pada beban overload

Tindakan dilakukan pada kendaraan Golongan 7A yang memiliki volume besar dan daya
rusak besar. Tindakan ini dilakukan dengan memindahkan 30% kendaraan golongan 7A
menjadi Golongan 7C (Truk Semi Trailer/1.22-222). Grafik masa layanan jalan dapat dilihat
pada Gambar 2.

465
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

Gambar 2. Masa Layanan Jalan

Analisis Sensitivitas Parameter Terhadap Kerusakan Akibat Kendaraan ODOL

Metode probabilistik dapat dikembangkan untuk mengevaluasi kerusakan pada perkerasan


jalan akibat kendaraan bermuatan berlebih dalam kondisi jalan dan lingkungan yang berbeda
(Batioja, D., 2018). Pada penelitian ini digunakan analisis sensitifitas untuk melihat
parameter yang disimulasikan apakah sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan yang di
teliti. Parameter masukan yang berpengaruh dalam analisis ini meliputi beban, jumlah
sumbu, serta jumlah truk kendaraan.

Hasil dari persamaan diperlihatkan pada Tabel. 4 dan persamaan yang dipakai dapat dilihat
pada persamaan (4).

Y = 4,2417 – 0,0003 . 𝑥1 + 0,0020 . 𝑥2 + 3,90244 .10- 6 . 𝑥3 (4)

dimana,
𝑥1 = beban (P-value 5,29 . 10-8)
𝑥2 = Jumlah Sumbu (P-value 0,047)
𝑥3 = Jumlah Truk (P-value 1,44 . 10-8)

Tabel 4. Volume Lalu Lintas Kendaraan Per – Tahun


Regression Statistics
Multiple R 0,916393828
R Square 0,839777648
Adjusted R Square 0,836696449
Standard Error 0,004351332
Observations 160

466
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-23
Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung, 23 – 24 Oktober 2020

berdasarkan Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa model yang dibuat memadai dengan nilai
adjusted R square sebesar 0,83 dan setiap parameter yang disimulasikan merupakan
parameter yang signifikan atau berpengaruh.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Besarnya nilai kumulatif faktor daya rusak kendaraan yang overloading yaitu:
- Nilai kumulatif faktor daya rusak dengan beban overload
Kendaraan golongan 6B memiliki nilai sebesar 727.610_Esal, kendaraan golongan
7A sebesar 1.391.397_Esal dan kendaraan golongan 7B sebesar 495.016_Esal.
Secara total keseluruhan jenis golongan dalam satu tahun memiliki nilai kumulatif
sebesar 3.171.587_Esal.
- Nilai kumulatif faktor daya rusak dengan tindakan pada beban overload
Kendaraan golongan 6B memiliki nilai sebesar 727.610_Esal, kendaraan golongan
7A sebesar 1.354.992_Esal dan kendaraan golongan 7B sebesar 495.016_Esal.
Secara total keseluruhan jenis golongan dalam satu tahun memiliki nilai kumulatif
sebesar 3.135.181_Esal.
2. Pengaruh beban overloading kendaraan terhadap sisa umur rencana pada jalan
nasional di Wilayah Sumatera Selatan sebesar 5,78 tahun untuk beban overload dan
5,85 untuk tindakan pada beban overload.
3. Parameter yang berpengaruh terhadap kerusakan jalan akibat kendaraan ODOL adalah
Beban dengan P-value 5,29 . 10-8, Jumlah sumbu dengan P-value 0,047 , dan jumlah
truk dengan nilai P-value 1,44 . 10-8.

DAFTAR PUSTAKA
Bosso, M., Vasconcelos, K. L., Ho, L. L., & Bernucci, L. L. B. 2019. Use of regression trees
to predict overweight trucks from historical weigh-in-motion data. Journal of Traffic
and Transportation Engineering (English Edition).
Bagui, S., Das, A., & Bapanapalli, C. 2013. Controlling Vehicle Overloading in BOT
Projects. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 104, 962–971.
Batioja, D., Kazemi, S. F., Hajj, E. Y., & Hand, A. J. T. 2018. Statistical Distributions of
Pavement Damage Associated with Overweight Vehicles: Methodology and Case
Study. Transportation Research Record, 2672(9), 229–241.
Mulyono, A. T., Parikesit, D., Antameng, M., Rahim, R. 2010. Analysis of Loss Cost of
Road Pavement Distress due to Overloading Freight Transportation. Journal of the
Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol.8, 706–721.
Hu, S., Kong, M., & She, C. 2017. Design of vehicle overload detection system based on
geophone. Journal of Physics: Conference Series, 887(1).
Pais, J. C., Amorim, S. I. R., & Minhoto, M. J. C. 2013. Impact of traffic overload on road
pavement performance. Journal of Transportation Engineering, 139(9), 873–879.

467

Anda mungkin juga menyukai