Anda di halaman 1dari 20

Studi kasus

PROYEK PEKERJAAN ERECTION PCU GIRDER


ELEVETED TOL CIMANGGIS CIBITUNG SEKSI 2

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


DISUSUN OLEH:
28. MUHAMMAD FARHAN IBRAHIM

BIMBINGAN TEKNIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KONSTRUKSI
TAHUN 2021
1 Sumber Daya
• Peralatan
• Material
• Biaya
2 Kompetens
i

3
Bagian C Kepedulian
Dukungan 4
Keselamatan Komunikasi
Konstruksi 5 Informasi Terdokumentasi
1. Sumber Daya
- Peralatan

Peralatan adalah barang yang berbentuk


alat untuk digunakan dalam mendukung
pekerjaan. Contoh peralatan adalah:
mesin, kendaraan, komputer, dll.

- Material
Material atau bahan adalah zat atau benda
yang dari mana sesuatu dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan
untuk membuat sesuatu. Bahan kadang
kala digunakan untuk menunjuk ke pakaian
atau kain
9 item paling sedikit mencakup:
-Biaya
1. Penyiapan Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)
2. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan
Biaya Penerapan SMKK
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan
adalah biaya yang diperlukan
Alat Pelindung
4. Asuransi Diri
dan (APD)
perizinan
untuk menerapkan SMKK
dalam setiap pekerjaan 5. Personel K3 Konstruksi
konstruksi. 6. Fasilitas sarana, prasarana, dan
alat kesehatan
7. Rambu- rambu yang diperlukan
8. Konsultasi dengan ahli terkait
Keselamatan Konstruksi
sesuai lingkup pekerjaan dengan
kebutuhan lapangan
9. Kegiatan dan peralatan terkait
dengan pengendalian risiko
Keselamatan Konstruksi
2. Kompetensi

 Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap


individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standardisasi yang diharapkan
3 Kepedulian
02 Analisis
01 Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kebutuhan
kepedulian Keselamatan Konstruksi berisi: pelatihan dan
a. Jadwal pelatihan dan sosialisasi SMKK kepada para sosialisasi SMKK
pekerja yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab 03 Jenis pelatihan
Keselamatan Konstruksi yang akan
b. Komitmen untuk mencegah perilaku tidak selamat dilaksanakan
dalam rangka pencegahan kecelakaan selama
c. Program pembinaan budaya Keselamatan Konstruksi pelaksanaan
yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab konstruksi.
Keselamatan Konstruksi untuk seluruh tingkatan
termasuk pekerja
4 . Komunikasi

Program komunikasi disampaikan secara lisan sekurang-kurangnya


melalui safety talk yang terdiri dari prosedur dan/atau petunjuk kerja:

Induksi Rapat keselamatan


keselamatan konstruksi (construction
konstruksi (safety safety meeting)
induction)
Pertemuan pagi hari (safety Penerapan informasi
morning) bahaya-bahaya

Pertemuan kelompok kerja Jadwal program


(toolbox meeting) komunikasi
Induksi Keselamatan
Konstruksi (Safety Induction)

No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan


1) Penyuluhan K3 harus pernah 1) Pelaksanaan Penyuluhan Anggota peserta penyuluhan
dilaksanakan minimal 1 (satu) kali K3 diberikan oleh petugas K3 (Safety Induction) adalah :
untuk tenaga kerja/pekerja baru, dan K3 , ke semua tingkatan semua angggota kelompok
harus diberikan saat tenaga pekerja, pekerja
kerja/pekerja akan mulai bekerja atau pegawai/karyawan/pekerja
sebelum bekerja baru yang terlibat dalam
2) Penyuluhan K3 dapat dilaksanakan proses pekerjaan secara
kapan saja (sewaktu-waktu) dengan langsung dilapangan,
durasi waktu banyaknya jumlah materi dan/atau siapa saja yang
yang hendak disampaikan masuk dalam kelompok
3) HasiL penyuluhan K3 harus di pekerja belum pernah
dokumentasikan, diantaranya, daftar mendapatkan penyuluhan K3
absensi kehadiran peserta penyuluhan (Safety Induction)
K3 , Topik – topik K3 yang sebelumnya.
disampaikan, semuanya harus di
record,
Pertemuan Pagi Hari
(Safety Morning)

Tujuan
Mengadakan penjelasan informasi K3 L secara periodik keseluruh
tingkatan pekerja. Melalui pertemuan pagi K3 L semua potensi
sumber bahaya yang berada pada lingkungan pekerjaan di
identifikasi. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 L yang aman,
sikap dan perilaku kerja bermutu dan effisien.
Pertemuan Pagi
Hari
(Safety Morning)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan

Pelaksanaan Pertemuan Pagi K3 :


1 Pertemuan Pagi K3 , dilaksanakan secara Dipimpin oleh Petugas Anggota Pertemuan Pagi
periodik minimum sekali dalam satu minggu K 3 dan/atau Manajer K3 adalah : semua
dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kepala lapangan /supervisor angggota kelompok pekerja
Proyek/Plant/Kawasan sebagai instruktur pegawai/karyawan/pekerja
Semua Pelaksana/Supervisor harus membantu baru yang terlibat dalam
menetapkan topik-topik keselamatan yang proses produksi pekerjaan
2 berbasis identifikasi potensi sumber bahaya secara langsung
dalam lingkaran kegiatannya dan/atau terhadap dilapangan
kejadian/peristiwa yang cenderung mengarah
ke kondisi kecelakaan kerja dan/atau telah
terjadi kecelakaan kerja, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dikerjakannya
Pertemuan Pagi
Hari
(Safety Morning)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan

Pelaksanaan Pertemuan Pagi K3 :


3 Topik Pertemuan pagi K3L, berupa : Dipimpin oleh Petugas K Dokumentasi
1) Penjelasan kondisi yang berbahaya dari setiap proses 3 dan/atau Manajer pertemuan pagi K3
pekerjaan. yang akan dikerjakan setelah kegiatan lapangan /supervisor harus
sebagai instruktur disampaikan/diberikan
pertemuan pagi K3. ke petugas K3
2) Penyimpangan keadaan yang ditemukan saat
inspeksi K3
sebelumnya
3) Insiden/Kecelakaan dan dijelaskan maksud dan
tujuan
pencegahannya.
4) Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek
dan/atau Pemberi Pekerjaan.
5) Peraturan dan ketetapan perundang-undangan
Hasil pertemuan pagi K3L harus di dokumentasikan, diantaranya;
– daftar absensi kehadiran peserta pertemuan pagi K3,
– topik diskusi,
Pertemuan Kelompok Kerja
(Toolbox Meeting)

Tujuan :
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 harian/mingguan (tergantung kondisi
dilapangan). Melalui Pertemuan Kelompok Kecil Pekerja semua potensi
sumber bahaya yang berada dibawah pekerjaan pekerja tersebut di
identifikasi.

2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 yang aman, sikap dan perilaku kerja


bermutu dan effisien.
Pertemuan Kelompok
Kerja
(Toolbox Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja K3 :
Pertemuan Kelompok Pekerja dapat
1 dilaksanakan kapan saja (sewaktu-waktu) Dipimpin oleh Anggota pertemuan
dengan durasi waktu Kepala Regu kelompok pekerja
pertemuan cukup pendek, berkisar 10 s/d 15 (Mandor yang sudah adalah kelompok
menit dilatih) pekerja yang terlibat
atau lebih, dan tempat pelaksanaannya dimana dalam proses
saja di lokasi tempat kerja (lapangan) pekerjaan secara
Pertemuan Kelompok Pekerja harus dilaksanakan langsung dilapangan
2 minimal 1 kali dalam 1 minggu, yang lebih
utama, dapat dilaksanakan setiap hari
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja
dilaksanakan dengan teliti/akurat, sederhana
3 sejalan dengan aktifitas harian, semua peringatan
K3 harus di tekankan dalam pelaksanaan pekerjaan
ke semua tingkatan pekerja, semua masalah diatas
barus berbasis identifikasi potensi sumber bahaya,
Rapat Keselamatan
Konstruksi
(Construction Safety Meeting)
Penerapan Informasi Bahaya-
bahaya
5 Informasi Terdokumentasi

Seluruh pekerjaan harus


memiliki informasi terkait dengan
pengendalian pekerjaan baik
berupa prosedur, petunjuk kerja,
petunjuk teknis operasi, dan
lain-lain yang terdokumentasi.

Memuat prosedur dan/atau


petunjuk kerja pengendalian
dokumen atas semua dokumen
yang dimiliki dan ditandatangani
oleh Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi.
CONTOH DAFTAR
PROSEDUR
CONTOH PROSEDUR PROSEDUR PABRIKASI BALOK BETON
Kesimpulan dan rekomendasi

-Kesimpulan yang didapat adalah dari segi sumber


daya semua sudah menggunakan APD semua dan
tenaga ahli

-Dari segi peralatan kurang nya pencahayaan pada pekerjaan diwaktu


malam hari itu sangat berbahaya

-Dari segi komunikasi di studi kasus ini sangat baik

5 Informasi Terdokumentasi
Daftar Pustaka
UU NO. 2 TAHUN 2017 Tentang jasa konstruksi

Permen PUPR No. 10 Tahun 2021

https://google.com

https://id.wikipedia.org/wiki/

Anda mungkin juga menyukai