Anda di halaman 1dari 14

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Muda K3 Konstruksi


Jenjang : 7 (Tujuh)
Nama Asesi : NATALIS EVANTUS EMANUEL
FOTO ASESI NIK Asesi : 5315032612960002
Tgl. Asesmen : 09 SEPTEMBER 2023
TUK : PATRADA MITRA MANDIRI
RUTENG
Nama Asesor : MARTINUS JEMAN, ST
YOHANES NGAI, ST
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Ahli Muda K3
Konstruksi
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Merencanakan Sistem Manejemen K3 Konstruksi
• Penerapan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan K3 Konstruksi
• Komunikasi kepada Supervisor K3 Kontruksi di tempat Kerja
• Identifikasi Potensi Bahaya
• Menyusun sasaran dan program K3 Konstruksi
• Melaksanakan Sistem Manajemen K3 Konstruksi
• Pelatihan K3 Konstruksi
• Simulasi Tanggap Darurat
• Inspeksi K3 Konstruksi
• Mengawasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi
• Pengontrolan tindakan dan kondisi tidak aman
• Pelaporan setiap kecelakaan Kerja
• Pengukuran pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi
1. Merencanakan Sistem Manejemen K3 Konstruksi
A. Penerapan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan K3
Konstruksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR NOMOR : 21/PRT/M/2019
Tentang PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan
Konstruksi. Keselamatan Konstruksi diartikan sebagai segala kegiatan
keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan
pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
keselamatan publik, harta benda, material, peralatan, konstruksi dan
lingkungan.
SMKK ini mengacu kepada peraturan perundang-undangan di
antaranya: Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Undang undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
mengamanatkan pada Pasal 3, bahwa tujuan penyelenggaraan Jasa
Konstruksi diantaranya memberikan arah pertumbuhan dan
perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang
kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi yang
berkualitas.
B. Komunikasi kepada Supervisor K3 Kontruksi di tempat Kerja

1. Safety Indoction
2. Safety Talk
3. Tool Box Meeting
4. Pemasangan Spanduk
5. Sosialisasi
6. Rapat Internal
C. Identifikasi Potensi Bahaya

Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko Sesuai Standar


OSHA
 Mengumpulkan semua informasi mengenai bahaya
yang ada di tempat kerja.
 Melakukan inspeksi secara langsung untuk
menemukan potensi bahaya yang ada di tempat
kerja.
 Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan
kerja
 Melakukan investigasi pada stiap insiden yang terjadi
 Melakukan identifikasih bahaya yang terkait dengan
situasi darurat dan aktivitas non-rutin.
 Kelompokan sifat bahaya yang
teridentifikasih,tentukan langka –langka pengendalian
sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu
pengendalian secara permanen.
D. Menyusun sasaran dan program K3 Konstruksi
Setelah memahami mengapa K3 konstruksi
penting, penting untuk menyusun sasaran yang tepat
untuk membentuk lingkungan kerja yang aman.
Sasaran K3 konstruksi harus terukur, realistis, dan
spesifik. Beberapa contoh sasaran K3 konstruksi yang
tepat termasuk:
Mengurangi Jumlah Kecelakaan Kerja Setelah menyusun sasaran yang
tepat, langkah selanjutnya adalah
Meningkatkan Kesadaran K3
mengimplementasikan program K3 yang
Memastikan Peralatan K3 Yang Tepat efektif. Program K3 konstruksi haruslah
Mengurangi Tingkat Kehadiran Karyawan terstruktur dan berkelanjutan. Beberapa
elemen penting dari program K3 konstruksi
yang efektif termasuk:
Pelatihan K3
Inspeksi Rutin
Program Pemeliharaan Peralatan
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Komunikasi yang Efektif
Keterlibatan Pekerja
2. Melaksanakan Sistem Manajemen K3 Konstruksi

A. Pelatihan K3 Konstruksi
• Peserta memahami prinsip K3 Konstruksi
• Peserta mampu mengidentifikasi dan menganalisa
bahaya serta mengambil tindakan pencegahan untuk
dilakukan tindak lanjut perbaikan
• Peserta mampu merancang dan menyusun program
penerapan K3 di konstruksi
• Peserta mampu mensosialisasikan program – program
K3 kepada pihak lainnya
• Peserta mampu menjalankan tugas sebagai Ahli Muda
K3 Konstruksi secara komprehensif dan
mengintegrasikan sistem pelaksanaan K3 dengan
sistem manajemen perusahaan yang ada
B. Simulasi Tanggap Darurat

Sebelum simulasi ini dilakukan, para panitia


terlebih dahulu melakukan breafing agar simulasi
yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Di
tempat yang sama, kepala seksi K3 mengarapkan agar
kita sebagai perkerja harus selalu siap dalam
mengantisipasi setiap permasalahan yang ada,
olehnya itu dengan lebih seringnya dilakukan simulasi
tanggap darurat ini maka diharapkan jika ada hal-hal
yang tidak diharapkan, maka kita sudah tahu apa
yang harus dilakukan dalam menghadapinya.
TUJUAN INSPEKSI K3
• Memeriksa apakah pelaksanaan program K3 atau standar K3
C. Inspeksi K3 Konstruksi sudah berjalan efektif atau belum.
• Mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pekerjaan
Inspeksi K3 adalah suatu upaya dan tugas.
untuk memeriksa atau mendeteksi semua • Mengidentifikasi bahaya yang ada di area kerja dan bahaya
faktor (peralatan, proses kerja, material, tersembunyi.
area kerja, prosedur) yang berpotensi
• Menemukan penyebab bahaya.
menimbulkan cedera atau PAK, sehingga
kecelakaan kerja ataupun kerugian dapat • Merekomendasikan tindakan perbaikan untuk
dicegah atau diminimalkan. mengendalikan bahaya.
• Memantau langkah-langkah perbaikan yang diambil untuk
menghilangkan bahaya atau mengendalikan risiko
(misalnya, memantau perihal administratif, kebijakan,
prosedur, peralatan kerja, alat pelindung diri dll.).
• Meningkatkan kembali kepedulian tentang K3, karena
dengan inspeksi, pekerja merasa bahwa keselamatannya
diperhatikan.
• Menilai kesadaran pekerja akan pentingnya K3.
• Mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para
supervisor terhadap K3.
3. Mengawasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi
A. Pengontrolan tindakan dan kondisi tidak aman

Berikut beberapa kondisi tidak aman yang berpotensi menimbulkan insiden


Sebagian besar dari kita tahu bahwa kecelakaan:
pada umumnya kecelakaan
disebabkan oleh dua hal, • Material/barang yang tidak tertata dengan rapi
yaitu: tindakan atau praktek tidak • Akses jalan yang terhalang
aman, dan kondisi yang tidak aman.
Sebab sebab pekerja melakukan • Banyaknya kabel power tergenang air
tindakan tidak aman/Unsafe Action: • Banyak pekerjaan didalam satu tempat yang berbeda jenis pekerjaan,
Karena tidak tahu. Karena tidak seperti: diatas kegiatan gouging dan dibawah ada kegiatan lainnya sehingga
mampuan Kurang Perduli/kesadaran pancaran material panas dapat mencedarai pekerja dibawahnya, atau disatu
tempat proses painting dan welding yang dapat memicu api/ledakan.
• Berjalan dibukan tempat berjalan biasa, contoh: diatas pipa yang tidak
terpasang pengaman jatuh
• Menggerinda dilokasi ada gas yang mudah meledak/terbakar.
• Merokok dilokasi berdebu atau gas mudah terbakar
• Banyak sampah dilokasi kerja yang tidak pada tempatnya
B. Pelaporan setiap kecelakaan Kerja

Laporan kecelakaan kerja berguna sebagai data dan upaya


pencegahan kecelakaan kerja. Mengingat pentingnya
dokumentasi laporan kecelakaan kerja tersebut maka:
• Panitia K3 menyusun formulir pelaporan kecelakaan
kerja.
• Apabila terjadi kecelakaan kerja Ka. Instalasi / ruang
melaporkan ke panitia K3.
• Ka. Instalasi / Ka. Ruangan mengisi formulir pelaporan
kecelakaan kerja.
• Formulir pelaporan diserahkan ke panitia K3 untuk
dilaporkan ke Direktur.
• Formulir pelaporan disimpan sebagai arsip dan bahan
evaluasi panitia K3 untuk mencegah kecelakaan kerja.
C. Pengukuran pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi

ELEMEN KOMPETENSI Kriteria unjuk kerja

1. Menyiapkan Perangkat 1.1 daftar simak pengukuran


Kerja Pengukuran Kinerja kinerja rencana k3konstruksi
Rencana K3 Konstruksi dibuat
1.2. perangkat pengukuran
kinerja k3 konstruksi
digunakan

2. Melakukan Pengukuran 2.1 sarana dan prasarana


Kinerja Rencana K3 penilaian pelaksanaan
Konstruksi rencana k3 disiapkan
2.2 pelaksanaan rencana k3
dinilai
2.3 laporan hasil penilaian
dibuat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai