Anda di halaman 1dari 11

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Madya K3 Konstruksi


Jenjang : 8 (Delapan)
Nama Asesi : EKA TULLA PRAHARA
FOTO ASESI DINATA
NIK Asesi : 8101171905890001
Tgl. Asesmen : 16 MARET 2024
TUK : P3SM PUSAT
Nama Asesor : SUWITO
Ir. HENDRA DJAYA
DASAR HUKUM
• UNDANG-UNDANG DASAR 1945
• UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
• PERMENAKER NO/1/MEN/1980 TENTANG K3 KONSTRUKSI
BANGUNAN
• SKB KEMNAKER & METERI PU NO 174/MEN/1986 DAN NO
104/KPTS/1986 TENTANG KEGIATAN KONSTRUKSI TERDIRI DARI 8
PASAL, PEDOMAN PELAKSANAAN TENTANG K3 DITEMPAT KEGIATAN
KONSTRUKSI
• UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
• PP NO 14 TAHUN 2021 TENTANG JASA KONSTRUKSI
• PERMEN PUPR NO 10 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN SMK3
KONSTRUKSI
RENCANA K3

IDENTIFIKASI BAHAYA ADALAH UPAYA UNTUK MENGETAHUI, MENGENAL DAN MEMPERKERIKAN ADANYA
BAHAYA PADA SUATU SISTEM , SEPERTI PERALATAN, TEMPAT KERJA, PROSES KERJA, PROSEDUR DLL
PENILAIAN RESIKO ADALAH PROSES PENILAIAN SUATU RESIKO DENGAN MEMBANDINGKAN TINGKAT/KRITERIA
RESIKO YANG TELAH DITETAPKAN UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PENGENDALIAN BAHAYA YANG SUDAH DI
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RESIKO SESUAI STANDART OHSA
• MENGUMPULKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI BAHAYA YANG ADA DI TEMPAT KERJA
• MELAKUKAN INSPEKSI LANGSUNG UNTUK MENEMUKAN POTENSI BAHAYA DITEMPAT KERJA
• MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA TERHADAP KESEHATAN KERJA
• MELAKUKAN INVESTIGASI TERHADAP INSIDEN YANG AKAN TERJADI
• MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA TERKAIT DENGAN SITUASI DARURAT DAN AKTIFITAS NON RUTIN
• KELOMPOKAN SIFAT BAHAYA YANG TERINDETIFIKASI , TENTUKAN LANGKAH-LANGKAH PENGENDALIAN
SEMENTARA, DAN TENTUKAN PRIORITAS BAHAYA YANG PERLU PENGENDALIAN SECARA PERMANEN
PROGRAM PELATIHAN K3 KONSTRUKSI
Program pelatihan K3 konstruksi adalah rangkaian pembelajaran yang dirancang khusus
untuk mengajarkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan konstruksi.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi risiko kecelakaan, melindungi kesehatan pekerja,
dan mematuhi peraturan keselamatan yang berlaku
Komunikasi seorang ahli K3 Konstruksi dapat di terapkan pada saat
• Safety induction
• safety talk
• Toolbox meeting
• Sosialisasi dan promosi K3
• Rapat internal
RENCANA TANGGAP DARURAT
Rencana tanggap darurat dimaksudkan untuk membantu perusahaan mengatasi
berbagai jenis keadaan darurat. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau
mencegah cedera pada manusia dan kerusakan properti selama kejadian
kritis. Pada tahap perencanaan, langkah-langkah rinci yang akan diambil
perusahaan dalam setiap skenario darurat seperti :
• Mengidentifikasi ancaman bencana alam, cuaca buruk, pandemik atau penyakit
menular, kegagalan konstruksi, Tindakan kekerasan di tempat kerja dan ganguan
aktifitas sipil di seputaran lingkungan kerja
• Membuat dokumentasi Rambu-Rambu tanggap darurat yang di pasang di dalam
lingkungan kerja
• Membentuk tim tanggap darurat
• Melakukan pengadaan alat dan fasilitas tanggap darurat seperti ruangan, APAR
ketersediaan P3K
• Memanfaatkan teknologi dengan system notifikasi darurat atau sejenisnya
EVALUASI DAN SASARAN PROGRAM K3

Evaluasi dan perbaikan program K3 meliputi:


Melaporkan target kemajuan program berdasarkan tujuan serta indikator kinerja kunci yang
telah ditetapkan.
Mengevaluasi program secara berkala untuk mengidentifikasi kekurangan dan peluang
perbaikan.
Memberikan kesempatan kepada pekerja untuk berpartisipasi dalam memberikan umpan-
balik untuk perbaikan program.

Sasaran program K3 :
Sasaran K3 konstruksi harus terukur, realistis, dan spesifik seperti :
mengurangi jumlah kecelakaan kerja
meningkatkan kesadaran K3
memastik peralatan K3 yang tepat
mengurangi tingkat ketidak hadiran karyawan akibat kecelakaan di lingkungan kerja
AUDIT INTERNAL SMK3
Selama berlakunya UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, ukuran yang dipakai untuk mengukur dan
menilai kegiatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja selalu menggunakan tingkat kekerapan
kecelakaan, tingkat keparahan kecelakaan, jumlah kerugian yang ditimbulkan dan statistik kecelakaan, dengan
tujuan :
A. Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya potensial dalam sistem kegiatan operasi perusahaan
yang meliputi:
•Tenaga manusia meliputi kemampuan dan sikapnya dalam kaitannya dengan K3.
•Perangkat keras meliputi sarana peralatan proses produksi dan operasi, sarana pemadam kebakaran, kebersihan
dan tata lingkungan dan
•Perangkat lunak (manajemen) meliputi sikap manajemen, organisasi, prosedur, standar dan hal lain yang terkait
dengan pengaturan manusia serta perangkat keras unit operasi.
B. Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan telah dilaksanakan sesuai ketentuan pemerintah, standar
teknis, standar K3 yang berlaku dan kebijakan yang ditentukan ole manajemen perusahaan.
C. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial sebelum timbul gangguan atau kerugian terhadap
tenaga kerja, harta, lingkungan maupun gangguan operasi serta rencana respon (tanggap) terhadap keadaan
gawat/darurat, sehingga mutu pelaksanaan K3 dapat meningkat.
EVALUASI INSPEKSI K3 KONSTRUKSI
Inspeksi K3 dilaksanakan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
• Tahap persiapan
• Tahap pelaksanaan
• Pencatatan hasil pengamatan
• Tahap pelaporan
Waktu pemeriksaan dilaksanakan berdasrkan tipe-tipe inspeksi K3
• Inspeksi tidak terencana
• Inspeksi Terencana, meliputi inspeksi rutin atau umum dan inspeksi khusus
Adapun tujuan dilaksanakannya inspeksi K3 di tempat kerja antara lain:
•Memeriksa apakah pelaksanaan program K3 atau standar K3 sudah berjalan efektif atau belum
•Mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pekerjaan dan tugas
•Mengidentifikasi bahaya yang ada di area kerja dan bahaya tersembunyi
•Menemukan penyebab bahaya
•Merekomendasikan tindakan perbaikan untuk mengendalikan bahaya
•Memantau langkah-langkah perbaikan yang diambil untuk menghilangkan bahaya atau mengendalikan risiko (misalnya, memantau perihal
administratif, kebijakan, prosedur, peralatan kerja, alat pelindung diri dll.)
•Meningkatkan kembali kepedulian tentang K3, karena dengan inspeksi, pekerja merasa bahwa keselamatannya diperhatikan
•Menilai kesadaran pekerja akan pentingnya K3
INVESTIGASI KECELAKAAN KONSTRUKSI
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi sebagai
bahan analisis untuk menentukan penyebab kecelakaan kerja, sehingga dapat
dibuat tindakan koreksi yang sesuai agar kecelakaan serupa dapat dicegah. Selain
itu investigasi kecelakaan kerja juga dilakukan untuk mencari tahu apa yang
sebenarnya terjadi dan mencari solusi terbaik guna mengatasi masalah-masalah
yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut.
Jika terjadi, langkah-langkah investigasi yang harus dilakukan adalah
• Mengumpulkan informasi
• Menganalisis Informasi
• Rencana aksi dan implementasinya
• Mengindentifikasi Langkah-Langkah pengendalian resiko yang sesuai.
Penyiapan apd di lokasi pekerjaan untuk tamu Pekerjaan pengecoran

Safety briefing sebelum melaksanakan pekerjaan Pekerjaan pemotongan dan pemasangan pipa HDPE
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai