Anda di halaman 1dari 30

ANTIBIOTIKA


AMINOGLIKOSIDA

Farmakologi I
Program Diploma III
FFUP
DERIVAT AMINOGLIKOSIDA
• Gentamisin
• Tobramisin
• Amikasin
• Netilmisin
• Kanamisin
• Streptomisin
• Neomisin
MEKANISME KERJA
• Hambat sintesis protein (ribosom subunit 30S)
• Bakterisidal
• Sinergisme dengan AB betalaktam pada
pengobatan beberapa infeksi berat
• Menghambat asetilkolin release
SPEKTRUM ANTIMIKROBA
• Terutama kuman gram negatif seperti
P.aeruginosa, Klebsiella, Proteus, E.coli
• Streptomisin : tidak efektif terhadap
P.aeruginosa. Hanya diindikasikan untuk
pengobatan tuberkulosis.
• Amikasin efektif untuk infeksi yang resisten
gentamisin gram negatif.
MEKANISME RESISTENSI
• Kegagalan penetrasi ke dalam kuman
• Rendahnya afinitas obat pada ribosom
• Mengeluarkan enzim perusak obat (mis.
Asetiltransferase), via plasmid
FARMAKOKINETIK
• Absorpsi : sangat polar, tidak diserap via saluran
cerna ! tidak dapat diberikan per oral
• Distribusi : baik keseluruh tubuh, kecuali cairan
serebrospinal atau sawar darah otak
• Konsentrasi tinggi pada ginjal dan telinga bagian
dalam ! menyebabkan nefropati dan
ototoksisitas
• Metabolisme : tidak dimetabolisme
• Ekskresi : filtrasi glomerulus. Pada insufisiensi
ginjal : terjadi akumulasi obat ! perlu
pengurangan dosis.
INDIKASI
• Gentamisin, netilmisin, tobramisin,
amikasin : untuk infeksi berat oleh kuman
gram negatif. Seperti infeksi saluran urin.
Sering dikombinasi dengan antibiotik
betalaktam
• Streptomisin : tuberkulosis, bruselosis.
• Neomisin : sterilisasi usus dan infeksi kulit
minor
EFEK SAMPING
• Ototoksisitas : menyebabkan kerusakan sistem koklear
dan vestibuler ! kehilangan pendengaran, tinnitus,
vertigo, ataksia, kehilangan keseimbangan. Perhatian :
insufisiensi ginjal dan usia lanjut
- Streptomisin & gentamisin ! >> vestibuler
- Neomisin, kanamisin, amikasin ! >> akustik
- Tobramisin ! kedua sistem
• Nefrotoksisitas
• Paralisis neuromuskuler (hanya pada dosis sangat
tinggi). Perhatian : pemberian intraperitoneal /
intrapleural
• Neutritis perifer : parestesi di sekitar mulut, muka,
tangan setelah suntikan streptomisin
• Reaksi alergi : awas neomisin topikal
INTERAKSI OBAT
Nefrotoksisitas ↑ jika aminoglikosida dikombinasikan dengan
nefrotoksik lain seperti :
•Furosemid
•Asam etakrinat
•Vankomisin
•Ampoterisin B
•Siklosporin
•Indometasin

Blokade neuromuskular (suksinilkolin, tubokurarin) ! diperberat


aminoglikosid

Penisilin antipseudomononas (karbenisillin, tikarsilin, piperazilin)


dosis besar ! menginaktivasi aminoglikosida
PERHATIAN
• Orang lanjut usia
• Pasien insufisiensi ginjal.
Monitoring kadar dalam darah perlu dilakukan
untuk pasien dengan kerusakan ginjal
• Interaksi dengan obat ototoksisitas lain
• Aminoglikosida tidak diindikasikan untuk
infeksi minor
KARAKTERISTIK DERIVAT
AMINOGLIKOSIDA
Gentamisin
• Untuk infeksi berat kuman gram negatif, seperti P.
aeruginosa, Proteus, Klebsiella, Serratia, E.coli,
Enterobacter
• Dirusak oleh patogen yang menghasilkan enzim
asetiltransferase, adenililtransferase,
fosfotransferase
• Pemberian sekali sehari lebih aman dari 3 kali sehari
• Penggunaan topikal di RS tidak dianjurkan, kecuali
luka bakar
KARAKTERISTIK DERIVAT AMINOGLIKOSIDA
Amikasin
• Masih efektif terhadap kuman yang sudah resisten terhadap gentamisin

Tobramisin dan netilmisin


• Sama dengan gentamisin

Streptomisin :
• Hanya diindikasikan untuk tuberkulosis, bruselosis

Kanamisin
• Dulu untuk antituberkulosis
• Tidak efektif untuk P. aeruginosa

Neomisin
• Untuk sterilisasi usus dan topikal (+ bacitrasin) untuk infeksi kulit ringan
• Terlalu toksik untuk penggunaan sistemik
ANTIBIOTIKA

TETRASIKLIN
PENDAHULUAN
• Derivat :
Klortetrasiklin Oksitetrasiklin
Tetrasiklin Demeklosiklin
Doksisiklin Minosiklin
Metasiklin
• Bakteriostatik
• MK : hambat sintesis protein mikroba
• Spektrum :
Luas, bakteri Gram (+) dan (-), aerobik & anaerobik,
Chlamydia, Mycoplasma pneumoniae, Legionella spp,
atypical Mycobacteria, Plasmodium spp, Rickettsiae, dan
beberapa protoza dan ameba.
MEKANISME RESISTENSI
• Menghambat influks dan meningkatkan
efluks obat oleh pompa protein
• Menghambat binding obat ke ribosom
• Membuat enzim yang merusak obat
FARMAKOKINETIK
• Diserap hanya sebagian, kecuali doksisiklin dan
minosiklin
• Penyerapan terhambat makanan, ion divalen (Ca++, Fe+
+, Mg++) atau trivalen (Al+++), produk susu serta antasida,
kecuali doksisiklin dan minosiklin.
• Distribusi : luas, kecuali CSF
• Metabolisme : hati
• Menembus plasenta dan diekskresi dalam ASI
• Ekskresi melalui empedu dan urin
• Mengalami sirkulasi enterohepatik
• Pada gagal ginjal terjadi akumulasi, kecuali doksisiklin
• Yang diserap hampir lengkap : doksisiklin dan minosiklin
• Doksisiklin dan minosiklin punya t½ panjang (16-18 jam)
!dapat diberikan sekali sehari
INDIKASI
• Acne / Jerawat
• Drug Of Choice : infeksi oleh Mycoplasma
pneumoniae, Chlamydiae, ricketsiae dan
beberapa spirochaeta.
• Ulkus duodenum oleh H. pylory
(dikombinasi)
• Penyakit Menular Seksual (PMS)
• Kolera oleh Vibrio cholerae
• Eksaserbasi bronkitis kronis
• Leptospirosis
ES dan IO
Efek samping :
• Gangguan GIT : mual, muntah, diare
! obat + makanan/karboksimetilselulosa ! n,v,d ↓↓
• Perubahan warna gigi pada anak
• Hepatotoksis : wanita hamil & deformitas
• Nefrotoksisitas : tetrasiklin kadaluarsa

Interaksi Obat :
• Antasid atau hematinik ! ganggu absorpsi tetrasiklin
• Karbamazepin, fenobarbital, dan fenitoin !
memperpendek t½ tetrasiklin
ANTIBIOTIKA

MAKROLID
PENDAHULUAN
Derivat :
• Eritromisin (prototip), spiramisin,
roksitromisin, klaritromisin
• Linkomisin, klindamisin (gol. Linkosamid)
• Azitromisin (golongan azalid)
ERITROMISIN
• Bakteriostatik atau bakterisid
• Mekanisme kerja :
Hambat sintesis protein kuman pada
ribosom subunit 50S
• Spektrum antibakteri :
Terutama kuman gram positif : stafilokokus,
streptokokus, pneumokokus, corynebacyteria
Juga : Mycoplasma, legionella, C.
trachomatis, Campylobacter, Treponema, H.
ducreyi, riketsia
RESISTENSI
1. penurunan permeabilitas membran sel atau
pengaliran keluar (efluks) yang aktif
2. produksi esterase (oleh enterobacteriaceae)
yang menghidrolisis makrolid
3. modifikasi situs ikatan ribosom (proteksi
ribosom) oleh mutasi kromosom atau oleh
methylase ! m/ plg dominan
! Resistensi silang eritromisisn-makrolid lain.
FARMAKOKINETIK
Bentuk basa mudah dirusak asam lambung (hrs
dlm btk salut enterik); bentuk stearat dan ester
lebih stabil
Makanan ganggu absorpsi
Distribusi luas, kecuali SSP dan CSF
Waktu paruh 1,5 jam
Resirkulasi enterohepatik
Gagal ginjal ! tdk perlu penyesuaian dosis
Kadar tinggi dalam empedu
Ekskresi mll feses (±95%), sisanya urine
Melintasi plasenta ! janin
INDIKASI
Indikasi/Penggunaan Klinik :
❀ Infeksi sal. Nafas atas dan bawah oleh kuman yg peka
(diphteria, pneumonia atipik oleh M. pneumoniae,
Legionella)
❀ Obat alternatif pd pasien hipersensitif thdp penisilin
❀ Infeksi Clamydia tracomatis, mis. Uretritis, servisitis
❀ Infeksi C. jejuni
❀ Chancroid, sifilis

Dosis :
Eritromisin basa, stearat atau estolate oral 0,25-0,5 g tiap
6 jam (anak 40 mg/kg/hari)
Eritromisin etilsuksinat oral 0,4-0,6 g tiap 6 jam
Eritromisin lactobionate i.v. 0,5-1,0 g tiap 6 jam
ES dan IO
Efek Samping :
Gangguan GIT ! mual, muntah, diare, anoreksia
Toksisitas hati ! hepatitis kolestasis akut oleh Eritromisin
estolate
Reaksi hipersensitivitas kulit, eosinofilia, drug fever

Interaksi Obat :
Hambat enzim sitokrom P450 dan meningkatkan kadar
serum bbrp obat (teofilin, antikoagulan oral/warfarin,
siklosporin, metilprednisolon, karbamazepin)
Spiramisin
Kadar di jaringan lebih tinggi
Daya antibakteri < eritromisin

Roksitromisin
Kadar dalam darah dan jaringan lebih
tinggi
T ½ 10 jam
Efek samping lebih sedikit
LINKOMISIN DAN KLINDAMISIN
Juga aktif terhadap kuman anaerob
Absorpsi linkomisin dihambat makanan,
klindamisin tidak
Penetrasi ke tulang baik
Indikasi untuk infeksi berat oleh kuman yang
peka, juga infeksi oleh kuman anaerob
(pneumonia aspirasi, infeksi intraabdominal,
infeksi pelvis wanita), oeteomielitis
Hati-hati antibiotic-associated
pseudomembranous cilitis (AAPMC). Kausa :
toksin C. difficile. Terapi :
hentikan obat
beri vankomisin atau metronidazol
AZITROMISIN
❑ Absorpsi per oral cepat dan sangat baik
❑ Makanan ganggu absorpsi ! berikan 1 jam a.c atau
2 jam p.c
❑ Kadar dalam jaringan tinggi sekali, kecuali CSF
❑ Masa paruh eliminasi panjang (2-4 hari)
❑ Diambil oleh makrofag jaringan dan fibroblas
❑ Tdk hambat E sitokrom P450 ! interaksi obat (-)
❑ Aktif terhadap M. avium dan Toksoplasma gondii
❑ Sangat aktif thdp Clamydia dan H. influenzae
❑ Dosis : awal 500 mg, selanjutnya 250 mg ds tunggal
harian selama 4 hari
KLARITROMISIN
Absorpsi oral lebih baik
Lebih stabil dalam pH rendah
T1/2 lebih panjang (6 jam)! dosis 2x/
hari
Lebih aktif terhadap M. avium, M. leprae,
T.gondii
ES terhadap saluran cerna ↓
Dosis : 250-500 mg 2x/hari
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai