Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“MAKALAH HIV/AIDS”

Disusun Oleh:

SYNTA DEPUTRI RIZAL

NIM: 193110156

Kelas: 2A

DosenPembimbing :

Ns. DeviaRoza, S.Kep. M.Biomed

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji syukur diucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia sertanikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “HIV/AIDS” guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah
II. Tidak lupa kami sebagai penulis menghanturkan shalawat besertasalam kepada Nabi
besarkita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat didunia maupun diakhirat.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kehilawan
dalam penulisan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah kata pengantar dari penulis, besar harapan penulis agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan diterima sebagai perwujudan penulis dalam dunia kesehatan
serta dapat digunakan sebagaimana mestinya, semogakitasemuamendapatkanfaedah dan
diberikemudahandalammenuntutilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat

Padang, 7 Februari 2021

Penulis

(Synta Deputri Rizal)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
1.3. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1.Defenisi HIV/AIDS..............................................................................................................................5
2.2. Etiologi HIV/AIDS..............................................................................................................................6
2.3. Patofisiologi HIV/AIDS......................................................................................................................8
2.4. Asuhan Keperawatan HIV/AIDS....................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
3.1. KESIMPULAN............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang
menyerangsistemkekebalantubuh dan biasanyamenyerangsel CD4 (Cluster
ofDifferentiation 4)
sehinggamengakibatkanpenurunansistempertahanantubuh.Kecepatanproduksi HIV
berkaitandengan status kesehatan orang yang terjangkitinfeksitersebut (Bruner
&Suddarth, 2002). HIV umumnyaditransmisikanmelaluihubunganseksual, darah, air
mani, dan sekresi vagina (McCann,dkk,2007).

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalahkumpulangejalaklinis yang


merupakanhasilakhirdariinfeksi HIV dan menandakaninfeksi HIVyang sudahberlangsung
lama (Price, 2006). Replikasi virus yang
terusberlangsungmengakibatkansemakinberatnyakerusakansistemkekebalantubuhdan
kerentananterhadapInfeksi. Infeksi yang
timbulsebagaiakibatdarigangguansistemimundinamakanInfeksiOportunistik (Bruner
&Suddarth, 2002).

Penyakit AIDS
telahmenjadimasalahinternasionalkarenadalamwaktusingkatterjadipeningkatanjumlahpen
derita dan melandasemakinbanyak negara. Dikatakan pula bahwaepidemi yang
terjaditidaksajamengenaipenyakit (AIDS ), virus (HIV) tetapi juga
reaksi/dampaknegative berbagaibidangsepertikesehatan, sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan dandemografi. Hal inimerupakantantangan yang harusdihadapibaik
olehnegara majumaupun negara berkembang (Siregar, 2004).Orang yang
terkenaHIV/AIDS sangatmudahtertular oleh
berbagaimacampenyakitkarenasistemkekebalantubuhpenderita yang menurun.HIV/AIDS
bisamenularkeorang lain melaluihubunganseks (anal, oral, vaginal) yang
tidakterlindungi(tanpaalatpengamankondom) dengan orang yang telahterinfeksi
HIV,jarumsuntik, tindik, tato yang tidaksteril yang dipakaibergantian,

3
mendapattranfusidarahdari orang yang darahnyamengandung virus HIV positif danibu
yang positif HIV kepadabayinyaketikadalamkandungan, saatmelahirkanataumelalui ASI
(Parikesit, 2008).

Berdasarkanpenjelasantentang HIV/AIDS diatas,


makapenulisbermasksuduntukmengembangkanpenjelasantentang HIV/AIDS
tersebutuntukmenjadilebihluasdalambentukmakalahberikut. Hal itudilakukanpenulis agar
semuapembacadapatmengetahuilebihjelasnyatentangbagaimana HIV/AIDS ini.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari HIV AIDS?
2. Apakah penyebab atau etiologi dari penyakit HIV AIDS?
3. Bagaimanapatofisiologiatauperjalananpenyakit HIV AIDS?
4. Bagaimanakahasuhankeperawatan yang diberikankepadapasien HIV AIDS?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian dari HIV AIDS
2. Untuk mengetahui penyebab atau etiologi dari HIV AIDS
3. Untuk mengetahui perjalanan penyakit HIV AIDS
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien HIV
AIDS

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Defenisi HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang menyerang sistem
imun manusia, terutama semua sel yang memiliki penenda CD 4+ dipermukaannya seperti
makrofag dan limfosit T. AIDS (acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu
kondisi immunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma
sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi HIV (Kapita Selekta, 2014).HIV
(Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu retrovirus yang berarti terdiri atas untai tunggal
RNA virus yang masuk ke dalam inti sel pejamu dan ditranskripkan kedalam DNA pejamu
ketika menginfeksi pejamu. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu
penyakit virus yang menyebabkan kolapsnya sistem imun disebabkan oleh infeksi
immunodefisiensi manusia (HIV), dan bagi kebanyakan penderita kematian dalam 10 tahun
setelah diagnosis (Corwin, 2009).AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) atau kumpulan
berbagai gejala penyakitakibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIv (Hasdianah dkk,
2014).

2.2. Etiologi HIV/AIDS


Penyebabadalahgolongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus
(HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1.
Pada tahun 1986 di Afrika ditemukanlagi retrovirus baru yang diberinama HIV-2. HIV-2
dianggapsebagai virus kurang pathogen dibandingkaandengan HIV-1. Makauntuk
memudahkankeduanyadisebut HIV.
Transmisiinfeksi HIV dan AIDS terdiridari lima faseyaitu :

1. Periodejendela. Lamanya 4 minggusampai 6 bulansetelahinfeksi. Tidakadagejala.


2. Faseinfeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggudengangejala flu likes illness.
3. Infeksiasimtomatik. Lamanya 1-15 ataulebihtahundengangejalatidakada.
4. Supresiimunsimtomatik. Diatas 3 tahundengangejalademam, keringatmalamhari,
Bmenurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesimulut.
5. AIDS. Lamanyabervariasiantara 1-5 tahundarikondisi AIDS pertama kali ditegakkan.

5
Didapatkaninfeksioportunisberat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi
neurologist. AIDS dapatmenyerangsemuagolonganumur, termasukbayi, priamaupunwanita.Yang
termasukkelompokresikotinggiadalah :

1. Lelakihomoseksualataubiseks.
2. Orang yang ketagianobatintravena
3. Partner seksdaripenderita AIDS
4. Penerimadarahatauprodukdarah (transfusi).
5. Bayidariibu/bapakterinfeksi.

MenurutNursalam dan Kurniawati (2011) virus HIV menularmelaluienamcarapenularan, yaitu:

1. Hubunganseksualdenganpengidap HIV/AIDS
Hubungansesualsecara vaginal, anal dan oral denganpenderita HIV
tanpaperlindunganbisamenularkan HIV. Selamahubunganseksualberlangsusng, air mani,
cairan vagina, dan darah yang dapatmengenaiselaputlendir, penis, dubur,
ataumuluhsehingga HIV yang tedapadalamcairantersebutmasukkealirandarah.
2. Ibu pada bayinya
Penularan HIV dariibubisaterjadi pada saatkehamilan (in utero).Penularan juga
terjadiselamaproses
persalinanmelaluitranfusifetomaternalataukontakantarakulitataumembranmukosabayiden
gandarahatausekresi maternal saatmelahirkan.(Lili V, 2004 dalamNursalam, 2007).
Semakin lam prosesmelahirkan, semakinbesarresikopenularan. Oleh karenaitu,
lamapersalinanbisadipersingkatdenganoperasisectiocaesaria (HIS danSTB,2000
dalamNursalam, 2007). Transmisi lain terjadiselamperiode
post partummelaui ASI. Resikobayitertularmelalui ASI daiIbu yangpositifsekitar 10%.
3. Darah dan produkdarah yang tercemar HIV/AIDS
Sangatcepatmenular HIV karena virus langsungmasukkepembuluh
darah dan menyebarkeseluruhtubuh.
4. Pemakaianalatkesehatan yang tidaksteril
Alatpemeriksaankandungansepertispekulum, tenakulum, dan alat-alat
lain yang menyentuhdarah, cairan vagina atau air mani yang terinveksi

6
HIV, dan langsungdigunakanuntuk orang lain yang tidakterinfeksi HIV,dan
langsungdigunakanuntuk orang lain yang tidakterinfeksi HIV bisa
menular HIV
5. Alat-alatuntukmenorehkulit
Alattajam dan runcingsepertijarum, pisau, silet, menyunatseseorang,membuattato,
memotongrambut, dan sebagainyabisamenularkan
HIVsebabalattersebutmungkindipakaitanpadisterilkanterlebihdahulu.
6. Menggunakanjarumsuntiksecarabergantian
Jarumsuntik yang digunakan di fasilitaskesehatan, maupun yangdigunakan oleh para
penggunanarkoba (Injecting Drug User-IDU) sangatberpotensimenularkan HIV.
Selainjarunsuntik, pada para pemakai IDUsecarabersama-sama juga
menggunakantempatpenyampur, pengaduk, dangelaspengoplosobat,
sehinggaberpotensitinggiuntukmenularkan HIV.

2.3. Patofisiologi HIV/AIDS


Ada tigatahap yang dikenali yang mencerminkandinamikainteraksiantaravirus dan
penjamu. (1) faseakut pada tahapawal; (2) fasekronis pada tahapmenengah; dan (3) fasekrisis,
pada tahapakhir.

Faseakutmenggambarkanresponawalseseorangdewasa
yangimunokompetenterhadapinfeksi HIV. Secaraklinis, hal yang secarakhasmerupakanpenyakit
yang sembuhsendiri yang terjadi pada 50% hingga 70%dari orang deawasaselama 3-6
minggusetelahinfeksi; faseiniditandaidengangejalanonspesifikyaitunyeritenggorokan, mialgia,
demam, ruam, dankadang-kadang meningitis aseptik. Faseini juga ditandaidenganproduksi
virusdalamjumlah yang besar, viremia dan persemaian yang luas pada jaringanlimfoidperifer,
yang secarakhasdisertaidenganberkurangnyasel T CD4+. Namumsegerasetelahhalituterjadi,
akanmunculresponimun yang spesifikterhadap virus, yang dibuktikanmelaluiserokonversi
(biasanyadalamrentangwaktu 3 hingga 17 mingguetelahpejanan) dan mualimunculnyasel T
sitoksikCD8+ yang spesifikterhadap virus. Setelah viremia mereda, sel T
CD4+kembalimendekatijumlah normal. Namun, berkurangnya virus dalam
plasmabukanmerupakanpenandaberakhirnyareplikasi virus, yang akanterusberlanjut di
dalammakrofag dan sel T CD 4+ jaringan.

7
Fasekronis, pada tahapmenengah, menunjukkantahappenahananrelatif virus.Pada faseini,
sebagianbesarsistemimunmasihutuh, tetapireplikasi virusberlanjuthinggabeberapatahun. Pada
pasientidakmenunjukkangejalaataupunmenderitalimfadenopatipersisten, dan banyakpenderita
yangmengalamiinfeksioportunistik “ringan” sepertiariawan (Candida) atauharpeszoster
selamafaseinireplikasi virus dalamjaringanlimfoidterusberlanjut.Pergantian virus yang
meluasakandisertaidengankehilangansel CD4+ yangberlanjut. Namun,
karenakemampuanregenerasisistemimunbesar, sel CD4+akantergantikandalamjumlah yang
besar. Oleh karenaitupenurunanselCD4+ dalamdarahperiferhanyalahhal yang sederhana. Setelah
melewatiperiode yang panjang dan beragam, pertahananpenjamumulaiberkurang,jumlahsel
CD4+ mulaimenurun, dan jumlahsel CD4+ hidup yang terinfeksioleh HIV semakinmeningkat.
Limfadenopatipersisten yang disertaidengankemunculangejalakonstitusional yang bermakna
(demam, ruam, mudahlelah)mencerminkan onset adanyadekompensasisistemimun,
peningkatanreplikasivirus, dan onset fase “krisis”.

Tahapterakhir, fasekrisis, ditandaidengankehancuranppertahananpenjamuyang


sangatmerugikanpeningkatan viremia yang nyata, sertapenyakitklinis.Para
pasienkhasnyaakanmengalamidemamlebihdari 1 bulan, mudahlelah,penurunanberat badan, dan
diare. Jumlahsel CD4+ menurundibawah 500sel/μL. Setelah adanya interval yang berubah-ubah,
para pasienmengalamiinfeksioportunistik yang serius, neoplasmasekunder, dan
ataumanifestasineurologis (disebutdengankondisi yang menentukan AIDS), dan pasien
yangbersangkutandikatakantelahmenderita AIDS yang sesungguhnya. Bahkanjikakondisilazim
yang menentukan AIDS tidakmuncul, pedoman CDC
yangdigunakansaatinimenentukanbahwaseseorang yang terinfeksi HIV denganjumlahsel CD4+
kurangatausamadengan 200/μLsebagaipengidap AIDS.

8
WOC HIV/AIDS

Sumber: Buku BPSSDM KeperawatanMedikalBedah

9
2.4. AsuhanKeperawatan HIV/AIDS
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. IdentitasKlien
Meliputi :nama, tempat/ tanggallahir, jeniskelamin, status kawin, agama,pendidikan,
pekerjaan, alamat, diagnosamedis, No. MR
b. Keluhanutama
Dapatditemukan pada pasien AIDS
denganmanifestasirespiratoriditemuikeluhanutamasesaknafas.
Keluhanutamalainnyaditemui pada pasienHIV AIDS yaitu, demam yang
berkepanjangan (lebihdari 3 bulan),
diarekronislebihdarisatubulanberulangmaupunterusmenerus, penurunanberat badan
lebihdari 10%, batukkronislebihdari 1 bulan, infeksi padamulut dan
tenggorokandisebabkan oleh jamur Candida
Albicans,pembengkakankelenjergetahbeningdiseluruhtubuh, munculnyaHarpeszoster
berulang dan bercak-bercakgataldiseluruhtubuh.
c. Riwayatkesehatansekarang
Dapatditemukankeluhan yang biasanyadisampaikanpasien HIV AIDSadalah
:pasienakanmengeluhkannapassesak (dispnea) bagipasien
yangmemilikimanifestasirespiratori, batuk-batuk, nyeri dada dan
demam,pasienakanmengeluhkanmual, dan diaresertapenurunanberat badandrastis.
d. Riwayatkesehatandahulu
Biasanyapasienpernahdirawatkarenapenyakit yang sama.
Adanyariwayatpenggunaannarkotikasuntik,
hubunganseksbebasatauberhubunganseksdenganpenderita HIV/AIDS,
terkenacairantubuhpenderita HIV/AIDS.
e. Riwayatkesehatankeluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanyaanggotakeluarga yang menderitapenyakit
HIV/AIDS. Kemungkinandenganadanya orang tua yangterinfeksi HIV.
Pengkajianlebihlanjut juga dilakukan pada riwayatpekerjaankeluarga,

10
adanyakeluargabekerja di tempathiburanmalam,bekerjasebagai PSK
(PekerjaSeksKomersial).
2. Pola aktivitassehari-hari (ADL)
a. Pola presepsi dan tata laksanaanhidupsehat
Biasanya pada pasien HIV/AIDS akanmenglamiperubahanataugangguan pada
personal hygiene, misalnyakebiasaan mandi, gantipakaian, BAB dan BAK
dikarenakankondisitubuh yang lemah, pasienkesulitanmelakukankegiatantersebut dan
pasienbiasanyacenderungdibantu oleh keluargaatauperawat.
b. Pola Nutrisi
Biasanyapasiendengan HIV/AIDS mengalamipenurunannafsumakan,mual,
muntah, nyerimenelan, dan juga pasienakanmengalamipenurunanBB yang
cukupdrastisdalamwaktusingkat (terkadanglebihdari 10%BB).
c. Pola Eliminasi
Biasanyapasienmengalamidiare, fasesencer, disertai mucus berdarah.
d. Pola Istirahat dan tidur
Biasanyapasiendengan HIV/AIDS polaistirahat dan
tidurmengalamigangguankarenaadanyagejalaseperidemam dan keringat pada
malamhari yang berulang.Selainitu juga didukung oleh perasaancemas
dandepresipasienterhadappenyakitnya.
e. Pola aktivitas dan latihan
Biasanya pada pasien HIV/AIDS aktivitas dan latihanmengalamiperubahan. Ada
beberapa orang tidakdapatmelakukanaktifitasnyasepertibekerja. Hal
inidisebabkanmereka yang
menarikdiridarilingkunganmasyarakatmaupunlingkungankerja,
karenadepresiterkaitpenyakitnyaataupunkarenakondisitubuh yang lemah.
f. Pola presepsi dan konsepdiri
Pada pasien HIV/AIDS biasanyamengalamiperasaanmarah, cemas,depresi, dan
stres.
g. Pola sensorikognitif
Pada pasien HIV/AIDS biasanyamengalamipenurunanpengecapan,
dangangguanpenglihatan. Pasien juga biasanyamengalamipenurunandayaingat,

11
kesulitanberkonsentrasi, kesulitandalamrespon verbal. Gangguankognitif lain yang
tergangguyaitubisamengalamihalusinasi.
h. Pola hubunganperan.
Biasanya pada pasien HIV/AIDS akanterjadiperubahanperan yang
dapatmenggangguhubungan interpersonal
yaitupasienmerasamaluatauhargadirirendah.
i. Pola penanggulanganstress
Pada pasien HIV AIDS biasanyapasienakanmengalamicemas, gelisahdan
depresikarenapenyakit yang dideritanya.
Lamanyawaktuperawatan,perjalananpenyakit, yang kronik,
perasaantidakberdayakarenaketergantunganmenyebabkanreaksipsikologis yang
negatifberupamarah, kecemasan, mudahtersinggung dan lain-lain,
dapatmenyebabkanpenderitatidakmampumenggunakanmekanismekoping yang
kontruksifdan adaptif.
j. Pola reproduksiseksual
Pada pasaaien HIV AIDS
polareproduksiseksualitasnyaterganggukarenapenyebabutamapenularanpenyakitadala
hmelaluihubunganseksual.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada pasien HIV AIDS tata nilaikeyakinanpasienawalnyaakanberubah,
karenamerekamenggaphalmenimpamerekasebagaibalasanakanperbuatanmereka.
Adanyaperubahan status kesehatan danpenurunanfungsitubuhmempengaruhinilai dan
kepercayaanpasiendalamkehidupanpasien, dan agama
merupakanhalpentingdalamhiduppasien.
3. Pemeriksaanfisik
1) GambaranUmum :ditemukanpasientampaklemah.
2) Kesadaranpasien : Compos mentis cooperatif,
sampaiterjadipenurunantingkatkesadaran, apatis, samnolen, stupor bahkan coma.
3) Vital sign :
- TD :Biasanyaditemukandalambatas normal
- Nadi :Terkadangditemukanfrekuensinadimeningkat

12
- Pernafasan :Biasanyaditemukanfrekuensipernafasanmeningkat
- Suhu :BiasanyaditemukanSuhutubuhmenigkatkarenademam.
4) BB :Biasanyamengalamipenurunan (bahkanhingga 10% BB)
TB :Biasanyatidakmengalamipeningkatan (tinggi badan tetap)
5) Kepala :Biasanyaditemukankulitkepalakeringkarena dermatitisseboreika
6) Mata :Biasanyaditemukankonjungtivaanemis, sclera tidakikhterik,pupil isokor,
reflek pupil terganggu,
7) Hidung :Biasanyaditemukanadanyapernafasancupinghidung.
8) Gigi dan Mulut: Biasanyaditemukanulserasi dan adanyabercak-
bercakputihsepertikrim yang menunjukkankandidiasi.
9) Leher :kakukuduk ( penyebabkelainan neurologic
karenainfeksijamurCryptococcus neoformans),
biasanyaadapembesarankelenjergetahbening,
10) Jantung :Biasanyatidakditemukankelainan
11) Paru-paru :Biasanyaterdapatyeri dada, terdapatretraksidinding dadapada pasien
AIDS yang disertaidengan TB, Napaspendek (cusmaul),sesaknafas (dipsnea).
12) Abdomen :Biasanyaterdengarbisingusus yang Hiperaktif
13) Kulit :Biasanyaditemukan turgor kulitjelek, terdapatnyatanda-tandalesi
(lesisarkomakaposi).
14) Ekstremitas :Biasanyaterjadikelemahanotot, tonus ototmenurun, akraldingin.
B. DiagnosaKeperawatan
- Resikoinfeksiberhubungandenganimunosupresi, malnutrisi dan polahidup
yang beresiko.
- Intoleransaktivitasberhubungandengankelemahan, pertukaranoksigen,
malnutrisi, kelelahan.
- Defisitnutrisiberhubungandengan intake yang kurang,
meningkatnyakebutuhan metabolic, dan menurunnyaabsorbsizatgizi.
- Diare berhubungandenganinfeksi GI

13
C. IntervensiKeperawatan

N DiagnosaKeperawatan Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)


o
1 Resikoinfeksiberhubungan Setelah Pencegahaninfeksi
. denganimunosupresi, dilakukantindakanke Observasi:
malnutrisi dan polahidup perawatan 2x24 jam,  Monitor tanda dan
yang beresiko diharapkanresikoinf gejalainfeksi local dan
eksimenurun. sistemik

Terapeutik:
 Batasijumlahpengunjung
 Cucitangansebelum dan
sesudahkontakdenganpas
ien dan lingkunganpasien
 Pertahankan Teknik
aseptic pada
pasienberesikotinggi.

Edukasi:
 Jelaskantanda dan
gejalainfeksi
 Ajarkancaramencucitang
andenganbenar
 Ajarkanetikabatuk
 Anjurkancarameningkatk
anasupannutrisi
 Anjurkanmeningkatkanas
upancairan

2 Intoleransaktivitasberhubu Setelah ManajemenEnergi


. ngandengankelemahan, dilakukantindakanke Observasi:
pertukaranoksigen, perawatan 2x24 jam,  Identifikasigangguanfung

14
malnutrisi, kelelahan diharapkantoleransia situbuh yang
ktifitasmeningkat mengakibatkankelelahan
 Monitor kelelahanfisik
dan emosional
 Monitor pola dan jam
tidur
 Monitor lokasi dan
ketidaknyamananselama
melakukanaktifitas

Terapeutik:
 Sediakanlingkungan
yang nyaman dan rendah
stimulus
 Lakukanlatihanrentangge
rakpasif dan aktif
 Berikanaktivitasdistraksi
yang menenangkan
 Fasilitasi duduk di
sisitempattidur

Edukasi:
 Anjurkantirah baring
 Anjurkanmelakukanaktiv
itassecarabertahap
 Ajarkanstrategikopingunt
ukmengurangikelelahan

3 Defisitnutrisiberhubungan Setelah ManajemenNutrisi


. dengan intake yang dilakukantindakanke Observasi:
kurang, perawatan 2x24 jam,  Identifikasi status nutrisi
meningkatnyakebutuhan diharapkan status  Identifikasialergi dan

15
metabolic, dan nutrisimembaik intoleransimakanan
menurunnyaabsorbsizatgiz  Identifikasimakanan
i. yang disukai
 Identifikasikebutuhankal
ori dan jenis nutrient
 Monitor asupanmakanan
 Monitor BB
 Monitor
hasilpemeriksaanlaborato
rium

Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene
sebelummakan
 Sajikanmakanansecaram
enarik dan suhu yang
sesuai
 Berikanmakanan yang
tinggiseratuntukmencega
hkonstipasi
 Berikanmakanantinggika
lori dan tinggi protein
 Berikansuplemenmakana
n

Edukasi:
Anjurkanposisi duduk
4 Diareberhubungandengan Setelah ManajemenDiare
. prosesinfeksi GI dilakukantindakanke Observasi:
perawatan 2x24 jam,  Identifikasipenyebabdiar
diharapkaneliminasi e
fekalmembaik  Identifikasiriwayatpembe

16
rianmakanan
 Identifikasigejalainvagin
asi
 Monitor warna, volume,
frekuensi, dan
konsistensitinja
 Monitor tanda dan gejala
hypovolemia
 Monitor iritasi dan
ulserasikulit di
daerahparianal

Terapeutik:
 Berikanasupancairan oral
 Pasangjalurintravena
 Berikancairanintravena

Edukasi:
 Anjurkanmakananporsik
ecil dan
seringsecarabertahap
 Anjurkanmenghindarima
kananpembentuk gas,
pedas, dan
mengandunglaktosa

17
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
merupakanpenyakitkekurangansistemimun yang disebabkan oleh retrovirus HIV tipe 1 atau
HIVtipe 2 (Copstead dan Banasik, 2012). Infeksi HIV adalahinfeksi virus
yangsecaraprogresifmenghancurkansel-seldarahputihinfeksi oleh HIV biasanyaberakibat pada
kerusakansistemkekebalantubuhsecaraprogresif,menyebabkanterjadinyainfeksioportunistik dan
kankertertentu (terutamapada orang dewasa).

AIDS adalahsindroma yang menunjukkandefisiensiimunseluler pada seseorangtanpa


adanyapenyebab yang diketahuiuntukdapatmenerangkantejadinyadefisiensi, tersebut
sepertikeganasan, obat-obatsupresiimun, penyakitinfeksi yang sudahdikenal dan
sebagainya.
Penyebabadalahgolongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus
(HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1.
Pada tahun 1986 di Afrika ditemukanlagi retrovirus baru yang diberinama HIV-2. HIV-2
dianggapsebagai virus kurang pathogen dibandingkaandengan HIV-1. Makauntuk
memudahkankeduanyadisebut HIV. AIDS dapatmenyerangsemuagolonganumur, termasukbayi,
priamaupunwanita.Yang termasukkelompokresikotinggiadalah :
1. Lelakihomoseksualataubiseks.
2. Orang yang ketagianobatintravena
3. Partner seksdaripenderita AIDS
4. Penerimadarahatauprodukdarah (transfusi).
5. Bayidariibu/bapakterinfeksi

18
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Hadi. 2016. KeperawatanMedikalBedah II. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan BPPSDM
Kesehatan

Iswandi,Fauziah. 2017. AsuhanKeperawan Pada PasienDenganHIV AIDS


diIrnaNonBedahPenyakitDalam RSUP DR. M. Djamil Padang. [KTI]. Padang (ID) :
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis KeperawatanIndonesia :Definisi dan IndikatorDiagnostik,Edisi 1.


Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. 2018. StandarIntervensiKeperawatanIndonesia :Definisi dan TindakanKeperawatan,Edisi


1. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI. 2019. StandarLuaranKeperawatanIndonesia :DefinisdanKriteria HasilKeperawatan,


Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

19

Anda mungkin juga menyukai