1 : 12 - 18
ISSN : 2302-7436
Intisari
Masa lanjut usia membawa penurunan fisik dan
kecenderungan angka kesakitan meningkat, salah satunya penyakit
jantung koroner. Penyakit ini menjadi penyebab utama dari total
kematian penduduk Indonesia dan salah satu faktor resikonya adalah
hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia dipengaruhi diet, keturunan,
usia, jenis kelamin, obesitas, stress, alkohol, dan aktivitas fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan
konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total.
Jenis penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Data
penelitian dianalisis dengan program SPSS versi 16.0
Jumlah lansia laki-laki 13 orang dan lansia perempuan 88 dari
total lansia n=101 orang. Lansia perempuan cenderung memiliki
kolesterol total meningkat sejumlah 28 orang daripada laki-laki.
Kisaran umur 55-64 tahun memiliki kadar kolesterol meningkat ada 16
orang dibandingkan umur lainnya. Lansia gemar konsumsi makanan
berlemak memiliki kadar kolesterol total meningkat ada 21 orang,
lansia yang tidak gemar konsumsi makanan berlemak ada 8 orang
yang meningkat kolesterol totalnya. Hasil pemeriksaan kolesterol total
terhadap 101 sampel darah didapat kadar terendah 107 mg/dl dan
tertinggi 301 mg/dl dengan rata-rata 184 mg/dl. Lansia dengan resiko
sedang PJK ada 19 orang dan resiko tinggi PJK ada 10 orang
berdasarkan hasil kolesterol totalnya.
Hasil analisis statistik disimpulkan tidak terdapat hubungan
signifikan usia dengan kolesterol total (p=0.067; α=0.05), tidak
terdapat hubungan signifikan konsumsi makanan berlemak dengan
kolesterol total (p=0.057; α=0.05) dan tidak terdapat hubungan
signfikan usia, konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total
(p=0.185; α=0.05)
Abstract
Aging brings physical decline and increases morbidity trend,
out of many is coronary heart disease(CHD). This disease is the
leading cause in Indonesian’s total death number and one of the risk
factors is hypercholesterolemia. Hypercholesterolemia is influenced by
diet, heredity, age, sex, obesity, stress, alcohol, and physical activity.
To identify the relationship of age and consumption of fatty food by
total cholesterol.
Pendahuluan
13
Hubungan Usia dan Konsumsi Makanan Berlemak dengan Kolesterol
Jung San Huang (2007) menyatakan secara 2011 dengan kuesioner terstruktur.
bermakna kolesterol membatasi aktivitas Pengumpulan sampel darah vena dilakukan
protein protektif TGF-beta (transforming growth untuk mengukur kadar kolesterol total.
factor beta) sehingga mengalami upregulated Pengukuran kadar kolesterol total
pada plak ateroklerosis manusia. Penelitian menggunakan metode CHOD-PAP.
ini bertujuan mengetahui hubungan usia dan Pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan di
konsumsi makanan berlemak dengan laboratorium klinik Akademi Analis
kolesterol total. Kesehatan Nasional Surakarta. Harga
Rujukan Dewasa :
Metode Penelitian Nilai ideal : < 200 mg / dL
Desain Penelitian Resiko Sedang : 200 – 240 mg / dL
Penelitian ini menggunakan rancangan Resiko Tinggi : > 240 mg / dL
analitik deskriptif dengan pendekatan cross Kehamilan : kadar beresiko
sectional. tinggi, tetapi akan kembali ke kadar
seperti sebelum kehamilan, yaitu 1 bulan
Subjek Penelitian setelah kelahiran (Kee, 2007)
Pengambilan sampel penelitian
digunakan purposive sampling sedangkan besar Pengolahan Data
sampel penelitian dengan totalitas sampling. Data penelitian diolah menggunakan
Subjek penelitian yakni lansia di kelurahan program SPSS versi 16.0 dengan tingkat
Serengan yang memenuhi kriteria inklusi kemaknaan uji statistik besarnya 0.05
penelitian: umur ≥ 55 tahun, tidak konsumsi
obat anti kolesterol, tidak konsumsi obat Hasil dan Pembahasan
antihipertensi, dan tidak merokok.
A. Hasil
Pengumpulan Data Data hasil penelitian berdasarkan jenis
Lansia terpilih ada 101 dari 121 orang, kelamin terlihat lansia pria sejumlah 13 orang
diberikan penjelasan tujuan penelitian dan ( 12.9% ) dan lansia wanita 88 ( 87.1% ) dari
pemeriksaan laboratorium yang akan total lansia n=101 orang terlihat pada gambar
dilakukan serta kesediaan dengan mengisi 1.
inform consent. Wawancara dilakukan bulan Juli
Hasil kuesioner yang dibagikan tentang sejumlah 73 orang (72.3%) dan lansia yang
kegemaran makanan berlemak (konsumsi tidak suka konsumsi makanan berlemak
makanan berlemak) didapatkan lansia yang sejumlah 8 orang (27.7%), hal tersebut
suka mengkonsumsi makanan berlemak tampak pada gambar 2.