Askep Syarifah
Askep Syarifah
DISUSUN OLEH:
SOAL
1. Tentukan diagnosanya
2. Buat klasifikasi datanya
3. Buat intervensinya
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Trauma perineum Ketidaknyamanan
Klien mengatakan nyeri dan selama persalinan pasca partum
tidak nyaman pada perineum dan kelahiran
akibat adanya luka
ruptur/robek
DO :
1. Klien tampak meringis
saat nyeri dirasakan,
skala nyeri 4
2. Terdapat kontraksi uterus
baik teraba keras bundar
3. Terdapat hecting
4. Mammae Klien tampak
membesar, terdapat
nyeri tekan
3 Konstipasi berhubungan
dengan kelemahan otot
abdomen
4 Resiko infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN
1 Ketidaknyamanan Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi,
pasca partum intervensi 3x24 karakteristik,
berhubungan dengan jam dengan kriteria durasi, frekuensi,
Trauma perineum hasil : kualitas dan
selama persalinan dan 1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
kelahiran dan tidak 2. Identifikasi skala
nyaman pada nyeri
perineum 3. Identifikasi
akibat adanya respon nyeri non
luka verbal
ruptur/robek, 4. Identifikasi faktor
menurun yang
2. Keluhan memperberat dan
meringis saat memperingan
nyeri nyeri
dirasakan 5. Kontrol
degan skala lingkungan
nyeri 4, memperberat
menurun rasa nyeri (mis,
5. kontraksi suhu ruangan,
uterus pencahayaan,
membaik kebisingan)
6. Nyeri pada 6. Berikan teknik
mammae nonfarmakologis
menurun untuk
mengurangi rasa
nyeri (mis,
hypnosis,
akupresur, terapi
music, terapi
pijat, kompres
hangat/dingin)
7. Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
8. Kolaborasi
pemberian
Cetorolac 1 ml
3x8/24 jam/IV
5. Apa itu :
a. Endometritis
b. Peritonitis
c. Mastitis
d. Atonia uteri
e. Retensio plasenta
f. Inversio uteri
g. Robekan jalan lahir
h. Dan tertinggalnya sebagian sisa plasenta dlm uterus.
i. Dll.
Jawab :
a. Endometritis adalah peradangan yang terjadi pada
endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam pada dinding
rahim, yang terjadi akibat infeksi. Terdapat berbagai tipe
endometritis, yaitu endometritis post partum (radang dinding
rahim sesudah melahirkan), endometritis sinsitial (peradangan
dinding rahim akibat tumor jinak disertai sel sintitial dan
trofoblas yang banyak), serta endometritis tuberkulosa
(peradangan pada dinding rahim endometrium dan tuba
fallopi, biasanya akibat Mycobacterium tuberculosis.
b. Peritonitis adalah peradangan pada lapisan tipis dinding
dalam perut (peritoneum), yang berfungsi melindungi organ di
dalam rongga perut. Peradangan ini umumnya disebabkan
oleh infeksi bakteri atau jamur. Jika tidak ditangani, peritonitis
dapat menyebabkan infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan
membahayakan nyawa.
c. Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Mastitis
merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui, dan
bisa mengganggu proses pemberian nutrisi kepada bayi.
Mastitis biasanya menyerang ibu menyusui pada trimester
awal, tapi bisa juga terjadi saat proses menyusui sudah
berjalan lama.
d. Atonia uteri adalah kondisi pada wanita di mana rahim gagal
berkontraksi setelah persalinan bayi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan pendarahan pascapersalinan yang dapat
membahayakan nyawa.
e. Retensio plasenta adalah kondisi saat ari-ari tidak bisa keluar
secara alami, setelah bayi lahir. Hal ini bisa menimbulkan
komplikasi yang berbahaya bagi ibu pasca
melahirkan. Retensio plasenta adalah kondisi di mana ari-ari
tertinggal di rahim.
f. Inversio uterus merupakan komplikasi persalinan yang sangat
serius berupa kondisi kolaps fundus yang mencapai kavitas
endometrium.
g. Ruptur perineum atau robekan jalan lahir wajar terjadi ketika
proses persalinan berlangsung. Perineum adalah area antara
pembukaan vagina dan anus. Namun ruptur perineum ini bisa
terjadi dengan tingkatan berbeda, bahkan bisa saja hanya
terjadi di dalam vagina saja.
h. Bila plasenta masih tertinggal di dalam rahim, gejala lain akan
muncul sehari setelah persalinan, yaitu berupa: Perdarahan
hebat. Nyeri yang berlangsung lama.
i. Tromboflebitis adalah peradangan pada pembuluh darah balik
(vena), yang memicu terbentuknya gumpalan darah pada satu
vena atau lebih. Umumnya tromboflebitis terjadi pada vena di
tungkai. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan kondisi
ini menyerang vena pada lengan. Tromboflebitis bisa terjadi
pada vena di bawah permukaan kulit, maupun di bagian yang
lebih dalam. Tromboflebitis yang terjadi di bawah permukaan
kulit disebut superficial thrombophlebitis, sedangkan
tromboflebitis yang terjadi pada vena di bagian yang lebih
dalam disebut trombosis vena dalam atau deep vein
thrombosis (DVT).
j. Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai
dengan rasa gatal di vagina dan keputihan. Keputihan yang
dialami penderita vaginitis ini berbau tidak sedap.
k. Servisitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada daerah
serviks. Masalah pada daerah serviks ini juga bisa menjadi
bentuk lajutan dari komplikasi vaginitis. Keadaan ini paling
sering terjadi akibat infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual
l. Pendarahan postpartum (PPH) primer adalah kondisi ketika
perdarahan postpartum membuat Anda kehilangan lebih dari
500 mililiter (ml) darah dalam kurun waktu 24 jam pertama.
Hal ini bisa terjadi pada sekitar 5 dari 100 wanita.
m. Pendarahan postpartum (PPH) sekunder adalah kondisi ketika
Anda mengalami perdarahan vagina yang hebat atau
abnormal mulai dari 24 jam pertama sampai 12 minggu
setelah melahirkan (postpartum). Hal ini bisa dialami oleh
kurang lebih 2 dari 100 wanita atau di bawah 1 persen
kelahiran.
n. Inversio uteri adalah suatu kejadian terbaliknya uterus bagian
dalam ke arah luar, sehingga bagian fundus uteri dipaksa
melalui serviks dan menonjol ke dalam atau keluar dari
vagina.
o. Koagulopati adalah proses patologis yang menyebabkan
kegagalan hemostasis atau mekanisme untuk menghentikan
dan mencegah perdarahan (Brohi,2007).