PERMASALAHAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan, khususnya bidang,
higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui
pendekatan sanitasi total. Pemerintah merubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional
dari pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak
memberi daya ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi,
menjadi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat yang menekankan pada 5 (lima)
perubahan perilaku higienis. Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
dengan lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang
lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan
sehat. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik, dan dapat mendorong tewujudnya
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Perubahan perilaku dalam STBM dilakukan
melalui metode Pemicuan yang mendorong perubahan perilaku masyarakat sasaran secara
kolektif dan mampu membangun sarana sanitasi secara mandiri sesuai kemampuan.
Salah satu sasaran program puskesmas untuk Jamban Sehat adalah Tn.S, 40 tahun.
Beliau adalah ketua RT di Muara Kembang. Pasien tinggal dirumahnya di Muara Kembang
bersama seorang itri dan 2 orang anak, anak sulung pasien telah menikah dan memiliki
seorang anak. Rumah pasien berdinding papan, ruang tamu dan kamar lantainya terbuat dari
semen tanpa dipoles sedangkan di dapur dan kamar mandi hanya tanah. Sumber air pasien
adalah air sungai. Pasien memiliki jamban untuk buang air besar namun pembuangannya
tidak baik. Bau busuk sampah didepan rumah pasien tercium ke dalam rumah. Sampah
tersebut akan dibakar atau diangkut ke tempat pembuangan sampah di tanah kosong tidak
jauh dari rumah pasien.
PEMILIHAN INTERVENSI
Dalam upaya menumbuhkan kesadaran pentingnya memiliki Jamban Sehat, maka
dilakukan metode penyuluhan mengenai jamban sehat sehingga dari edukasi yang diberikan
masyarakat dapat menerima, memahami, dan melakukan dengan baik.
PELAKSANAAN
Dokter internship melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
memiliki jamban sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, dampak negatif pada kondisi
lingkungan yang tidak bersih, syarat syarat lingkungan yang bersih dan sehat, dan lainnya
yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 2020 di Posyandu Lansot
EVALUASI
Dari berbagai masalah yang terjadi langkah awal yang dilakukan yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu dengan cara memberikan pengarahan terhadap
masyarakat luas tentang pentingnya memelihara kesehatan terutama BAB di jamban yang
sehat.
Dari pihak puskesmas diharapkan untuk dapat melakukan evaluasi secara rutin atau
berkala terkait dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) khususnya pada
bagian program stop buang air besar sembarangan sehingga target program sebesar 75%
dapat tercapai. Pihak Puskesmas juga membuat modifikasi pendidikan kesehatan lain tentang
jamban sehat dengan pendekatan-pendekatan tertentudanberbasis masyarakat. Tujuan dari
pelaksanaan pendidikan kesehatan tersebut untuk menyampaikan informasi kesehatan dan
menyehatkan masyarakat terlaksana dengan optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan
sehingga budaya preventif dan promotif dapat tersosialisasikan ke seluruh kalangan
masyarakat.