Seorang perempuan 27 tahun, dirawat di RS Jiwa Soeharto Heerdjan pada tanggal 1 November
2020. Keluarga mengatakan bahwa 2 minggu sebelum masuk RSJ, klien selalu di kamar, tidak
banyak bicara, kalau ditanya jawabannya singkat. Keluarga bingung dengan kondisi anaknya.
Aktivitas di rumah hanya tidur, nonton TV, makan dan tidur lagi. Tidak ada aktivitas yang lainnya.
Mandi juga harus disuruh. Keluarga mengatakan apakah anaknya bicara sendiri atau tidak.
Klien merupakan anak pertama dari 3 saudara. Klien belum menikah. Saat ini klien tinggal bersama
orang tuanya dan kedua adiknya. Sejak kecil klien diasuh oleh orang tuanya, ayah adalah pensiunan
tantara yang sangat otoriter terhadap anaknya dan ibu seorang ibu rumah tangga. Pendidikan
terakhir adalah SMA. Klien pernah kuliah tetapi tidak sampai selesai. Klien pernah ditinggalkan
oleh pacarnya saat kuliah, pacaran baru 6 bulan. Sejak ditinggal pacarnya, klien jadi tertutup. Dan
memang klien cenderung pendiam, waktu kecil ayahnya selalu mengatur klien dengan berbagai
aturan, dengan maksud untuk melindungi klien. Klien belum pernah bekerja, sementara adiknya
sudah bekerja semua. Dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Klien belum pernah
dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Keluarga tidak tahu kalau anaknya harus dibawa ke RSJ. Tetangga
yang memberikan informasi kalau anaknya harus dibawa ke RS Jiwa.
Tekanan darah klien 110/70 mmHg, Suhu 36,7°C, Nadi 84x/min, RR= 20x/min. Tidak ada keluhan
fiisik. BB 50 kg, TB 160 cm. Nafsu makan baik
Saat ini klien dirawat di ruang Cempaka, saat dikaji klien mengatakan malas bicara, lebih enak
sendiri. Dari hasil observasi di Ruang Cempaka, klien banyak diam, menyendiri, kontak mata tidak
ada, tidak ikut kegiatan, bicara harus dimotivasi, tampak lesu, afek datar, rambut bau dan acak-
acakan.
Klien mengatakan jarang ikut kegiatan saat di rumah, ibadah juga tidak rutin.
Selama dirawat klien minum obat Trihexyphenidil 2x2mg, Risperiden 2x2 mg, Lorazepam 1x2 mg.
Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Klien sangat tertutup Isolasi sosial
Klien mengatakan malas
berbicara
Klien mengatakan lebih enak
sendiri Tidak adanya interaksi dengan
DO: keluarga maupun interaksi
Keluarga mengatakan social
anaknya selalu di kamar,
jarang berbicara
Keluarga mengatakn klien
hanya makan, tidur dan
nonton
Keluarganya mengatakan
klien sangat tertutup