Anda di halaman 1dari 11

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

DIREKTORAT PEMBINAAN MASARAKAT

HIMBAUAN
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

- SYALOOM
- ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
- OM SWASTI ASTU
- SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN

ATAS NAMA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR DAN


KETUA KPU PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

KAMI DARI DIREKTORAT BINMAS POLDA NUSA TENGGARA TIMUR

MENGHIMBAU DAN MENGAJAK SELURUH WARGA MASYARAKAT KOTA


KUPANG.

DALAM RANGKA MENGHADAPI PEMILU TAHUN 2019, MARI KATONG SEMUA


SELALU MENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
DILINGKUNGAN MASING-MASING SUPAYA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019 DAPAT BERJALAN DENGAN AMAN, DAMAI DAN SEJUK.

DAN KAMI MENGHIMBAU JUGA KEPADA SELURUH WARGA MASYARAKAT


YANG SUDAH MEMILIKI HAK PILIH ATAU WAJIB PILIH AGAR MELAKSANAKAN
HAK PILIHNYA PADA WAKTUNYA DI TPS-TPS YANG SUDAH DITENTUKAN.

SEKIAN DAN TERIMAH KASIH ATAS PERHATIANNYA.

- SYALOOM
- ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
- OM SANTI-SANTI OM
- SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN
KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
DIREKTORAT PEMBINAAN MASARAKAT

HIMBAUAN
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

- SYALOOM
- ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
- OM SWASTI ASTU
- SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN

ATAS NAMA KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR DAN


KETUA KPU PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

KAMI DARI DIREKTORAT BINMAS POLDA NUSA TENGGARA TIMUR

MENGHIMBAU DAN MENGAJAK SELURUH WARGA MASYARAKAT KOTA


KUPANG.

DALAM RANGKA MENGHADAPI PEMILU TAHUN 2019, MARI KATONG SEMUA


SELALU MENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
DILINGKUNGAN MASING-MASING SUPAYA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019 DAPAT BERJALAN DENGAN AMAN, DAMAI DAN SEJUK.

DAN KAMI MENGHIMBAU JUGA KEPADA SELURUH WARGA MASYARAKAT


YANG SUDAH MEMILIKI HAK PILIH ATAU WAJIB PILIH AGAR MELAKSANAKAN
HAK PILIHNYA PADA WAKTUNYA DI TPS-TPS YANG SUDAH DITENTUKAN.

TERIMAH KASIH ATAS PERHATIANNYA.

- SYALOOM
- ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
- OM SANTI-SANTI OM
- SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN
Mengamati perkembangan situasi kamtibmas akhir – akhir ini cenderung meningkat terhadap
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat maka dihimbau kepada masyarakat Kota Kupang
maupun Kabupaten Kupang untuk :
1. Diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat. senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat. di lingkungannya masing-masing.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta saling menghormati dan toleransi atau
kerukunan antar umat beragama selama ini terpelihara dengan baik dapat dipertahankan.
3. Jangan mudah terpancing dengan issu-issu yang berkembang dan mudah terprovokasi dari
pihak- pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kesempatan utk kepentingannya yang
mengganggu kamtibmas.
4. Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan pada saat meninggalkan rumah atau berada di
tempat umum sehingga terhindar dari pencopetan dan penjambretan.
5. Mengunci kendaraan roda 2 dan roda 4 pada saat di parkir di rumah atau di tempat-tempat
parkiran umum sehingga terhindari dari pencurian ranmor.
6. Apabila meninggalkan rumah agar pintu dan jendela rumah dalam keadaan terkunci, mematikan
kompor, lilin dan lampu tioek sehingga terhindar dari pencurian dan bahaya kebakaran.
7. Apabila meninggalkan rumah kosong untuk berlibur lebih dari 1 (satu) hari, agar menitipkan rumah
kepada tetangga atau kpd RT/RW setempat.
8. Menggunakan helm standar, tidak menkonsumsi minuman keras pada saat mengendarai kendaraan
bermotor tidak kebutan-kebutan, tidak menggunakan knalpot rancing, sehingga terhindari dari
resiko kecelakaan.
9. Hindari minuman keras dan Narkoba.
10.  Apabila membawa uang / barang berharga dalam jumlah yang banyak diharapkan memberitahukan
/ meminta bantuan pengawalan kepada pihak Polri terdekat.
11. Dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul di dalam masyarakat agar dapat ditempuh
dengan jalan musyawarah dengan menghadirkan Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan aparat
pemerintahan yang ada ( Lurah, RT/ RW dan sebagainya) dan hindari tindakan kekerasan atau main
hakim sendiri.
12 Pelaksanaan kegiatan menjelang Pilpres 2019 diharapkan kepada para tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan karang taruna kelurahan dapat
membantu tugas kepolisian untuk menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan
damai.
13 Pelaksanaan Pilpres 2019 dapat disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa dalam
pelaksanaan boleh berbeda pilihan sesuai pilihannya namun diharapkan agar tetap menjaga
persatuan dan kesatuan demi menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
14.   Apabila ditemukan hal – hal yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada Polri terdekat.

Demikian himbauan ini disampaikan dengan harapan untuk dapat diindahkan.


KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
DIREKTORAT PEMBINAAN MASARAKAT

HIMBAUAN KAMTIBMAS
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

Mengamati perkembangan situasi kamtibmas akhir – akhir ini cenderung meningkat terhadap
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat maka dihimbau kepada masyarakat Kota Kupang
maupun Kabupaten Kupang untuk :
1. Diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat. senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat. di lingkungannya masing-masing.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta saling menghormati dan toleransi atau
kerukunan antar umat beragama selama ini terpelihara dengan baik dapat dipertahankan.
3. Jangan mudah terpancing dengan issu-issu yang berkembang dan mudah terprovokasi dari
pihak- pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kesempatan utk kepentingannya yang
mengganggu kamtibmas.
4. Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan pada saat meninggalkan rumah atau berada di
tempat umum sehingga terhindar dari pencopetan dan penjambretan.
5. Mengunci kendaraan roda 2 dan roda 4 pada saat di parkir di rumah atau di tempat-tempat
parkiran umum sehingga terhindari dari pencurian ranmor.
6. Apabila meninggalkan rumah agar pintu dan jendela rumah dalam keadaan terkunci, mematikan
kompor, lilin dan lampu tioek sehingga terhindar dari pencurian dan bahaya kebakaran.
7. Apabila meninggalkan rumah kosong untuk berlibur lebih dari 1 (satu) hari, agar menitipkan
rumah kepada tetangga atau kpd RT/RW setempat.
8. Menggunakan helm standar, tidak menkonsumsi minuman keras pada saat mengendarai
kendaraan bermotor tidak kebutan-kebutan, tidak menggunakan knalpot rancing, sehingga
terhindari dari resiko kecelakaan.
9. Hindari minuman keras dan Narkoba.
10. Apabila membawa uang / barang berharga dalam jumlah yang banyak diharapkan
memberitahukan / meminta bantuan pengawalan kepada pihak Polri terdekat.
11. Dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul di dalam masyarakat agar dapat ditempuh
dengan jalan musyawarah dengan menghadirkan Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan
aparat pemerintahan yang ada ( Lurah, RT/ RW dan sebagainya) dan hindari tindakan kekerasan
atau main hakim sendiri.
12. 12 Pelaksanaan kegiatan menjelang Pilpres 2019 diharapkan kepada para tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan karang taruna kelurahan dapat
membantu tugas kepolisian untuk menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan
damai.
13. 13 Pelaksanaan Pilpres 2019 dapat disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa
dalam pelaksanaan boleh berbeda pilihan sesuai pilihannya namun diharapkan agar tetap
menjaga persatuan dan kesatuan demi menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
14. Apabila ditemukan hal – hal yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada Polri terdekat.

Demikian himbauan ini disampaikan dengan harapan untuk dapat diindahkan.


KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
DIREKTORAT PEMBINAAN MASARAKAT

HIMBAUAN KAMTIBMAS
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
Mengamati perkembangan situasi kamtibmas akhir – akhir ini cenderung meningkat terhadap
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat maka dihimbau kepada masyarakat Kota Kupang
maupun Kabupaten Kupang untuk :
1. Diharapkan kepada seluruh komponen masyarakat. senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat. di lingkungannya masing-masing.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta saling menghormati dan toleransi atau
kerukunan antar umat beragama selama ini terpelihara dengan baik dapat dipertahankan.
3. Jangan mudah terpancing dengan issu-issu yang berkembang dan mudah terprovokasi dari
pihak- pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kesempatan utk kepentingannya yang
mengganggu kamtibmas.
4. Pelaksanaan kegiatan menjelang Pilpres 2019 diharapkan kepada para tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan karang taruna kelurahan dapat
membantu tugas kepolisian untuk menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan
damai.
5. Pelaksanaan Pilpres 2019 dapat disampaikan kepada bapak/ibu dan seluruh lapisan masyarakat
bahwa dalam pelaksanaan pilpres tanggal 17 April 2019 mendatang boleh berbeda pilihan sesuai
pilihannya namun diharapkan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi menciptakan
situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
6. Bagi ibu-ibu atau anak perempuan Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan yang berlebihan
pada saat meninggalkan rumah atau berada di tempat umum sehingga terhindar dari pencopetan
dan penjambretan.
7. Bagi bapak/ibu yang menggunakan ranmor baik roda 2 maupun roda 4 agar mengunci kendaraan
pada saat parkir baik di parkir di rumah atau di tempat-tempat parkiran umum sehingga terhindari
dari pencurian ranmor.
8. Apabila meninggalkan rumah agar pintu dan jendela rumah dalam keadaan terkunci, mematikan
kompor, lilin dan lampu tioek sehingga terhindar dari pencurian dan bahaya kebakaran.
9. Apabila meninggalkan rumah kosong untuk berlibur lebih dari 1 (satu) hari, agar menitipkan rumah
kepada tetangga atau kpd RT/RW setempat.
10. Menggunakan helm standar, tidak menkonsumsi minuman keras pada saat mengendarai
kendaraan bermotor tidak kebutan-kebutan, tidak menggunakan knalpot rancing, sehingga
terhindari dari resiko kecelakaan.
11. Selau mengingatkan putra/sudara-saudara agar menghindari minuman keras dan Narkoba.
12.   Apabila membawa uang / barang berharga dalam jumlah yang banyak diharapkan
memberitahukan / meminta bantuan pengawalan kepada pihak Polri terdekat.
13 Dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul di dalam masyarakat agar dapat ditempuh
dengan jalan musyawarah dengan menghadirkan Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan aparat
pemerintahan yang ada ( Lurah, RT/ RW dan sebagainya) dan hindari tindakan kekerasan atau
main hakim sendiri.
14.   Apabila ditemukan hal – hal yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada Polri terdekat.
Demikian himbauan ini disampaikan dengan harapan untuk dapat diindahkan.
KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
DIREKTORAT PEMBINAAN MASARAKAT

BAHAN PENYULUHAN TENTANG KENAKALAN REMAJA


DI SMP MUHAMMADIYAH KOTA KUPANG

PENDAHULUAN :
1. REMAJA ADALAH UNSUR POTENSI DARI GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS NILAI-NILAI PERJUANGAN BANGSA DAN SUMBER
DAYA NASIONAL YANG SANGAT MENENTUKAN HARI DEPAN BANGSA SERTA PEMBANGUNAN NASIONAL.
2. INDENTITAS REMAJA/GENERASI MUDA DIWARNAI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JIWANYA, MENUNJUKKAN
SIKAP DAN PERILAKU YANG AGRESIF DAN SPONTANITAS, MENAMPILKAN DAN MENONJOLKAN IDENTITAS DIRINYA TERHADAP
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI DI SEKELILINGNYA SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN KONFLIK YANG MERESAHKAN.

3. GENERASI MUDA TUMBUH DAN BERKEMBANG PADA TIGA DIMENSI SOSIAL YAITU LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN
SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT. KETERPADUAN KESEIMBANGAN SISTEM PEMBINAAN ANTAR INSTANSI/LEMBAGA
TERKAIT TERHADAP TIGA DIMENSI SOSIAL YANG AKAN MEWARNAI PENAMPILAN, SIKAP DAN PERILAKU BAIK TERHADAP
DIRINYA, LINGKUNGAN SERTA MASA DEPANNYA,

UNTUK MENGETAHUI PENGERTIAN TENTANG KENAKALAN REMAJA :

1 KENAKALAN REMAJA MENURUT MASYARAKAT : KENAKALAN ADALAH PERBUATAN/KELALAIAN TINGKAH LAKU YANG TIDAK
MENYENANGKAN.
2 KENAKALAN MENURUT HUKUM : KENAKALAN REMAJA ADALAH PERBUATAN YANG MELANGGAR KETERTIBAN UMUM
DITUJUKAN KEPADA ORANG, BARANG YANG DAPAT MENIMBULKAN ATAU KERUSAKAN.

JADI KENAKALAN REMAJA ADALAH SUATU KELALAIAN TINGKAH LAKU SERTA PERBUATAN ATAU TINDAKAN ANTISOSIAL DAN
TINDAKAN MELANGGAR HUKUM YANG DAPAT DITUNTUT ATAU DIHUKUM MENURUT KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU.

DILIHAT DARI BENTUK PERILAKU / PERBUATAN NEGATIF REMAJA ADA 3 GOLONGAN :

1. PENYIMPANGAN/PELANGGARAN SOSIAL YAITU PERBUATAN/ TINDAKAN YANG MELANGGAR NORMA-NORMA YANG BERLAKU
DI MASYARAKAT ANTARA LAIN :
A. LINGKUNGAN KELUARGA
- LARI DARI RUMAH, MELAWAN ORANG TUA, PERGI TANPA PAMIT DAN MENGELUARKAN KATA-KATA KOTOR.
B. LINGKUNGAN SEKOLAH ANTARA LAIN :
- MEMBOLOS SEKOLAH; MELANGGAR KETENTUAN SEKOLAH; MENGGANGGU TEMAN. DLL SEBAGAINYA.
C. LINGKUNGAN MASYARAKAT ANTARA LAIN :
- BEGADANG DAN SUKA KELUYURAN; PESTA SEMALAM SUNTUK; PERGI KE TEMPAT YANG MERUSAK MORAL DAN NGEBUT DI
JALAN RAYA.

2. PERBUATAN/TINDAKAN YANG MELANGGAR NORMA HUKUM ANTARA LAIN :


- PENGANIAYAAN, PENCURIAN, PEMBAKARAN, PENGEROYOKAN DAN PENGRUSAKAN.
3. PERBUATAN/TINDAKAN YANG BERSIFAT KHUSUS YAITU :
- PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR, PENYALAHGUNAAN NARKOBA, MINUMAN KERAS DAN AKSI MASSA/DEMONTRASI, DLL.

GEJALA ...........
2

GEJALA PERUBAHAN DAN KONDISI KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN/ PERTUMBUHAN ANAK
DAN REMAJA YANG MEMBENTUK SIKAP DAN PERILAKU REMAJA ADA BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA :

1. LINGKUNGAN KELUARGA :
- KESIBUKAN ORANG TUA DI LUAR RUMAH SEHINGGA KASIH SAYANG DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA
TERLUPAKAN;
- SELALU TERJADI PERTENGKARAN ANTARA ORANG TUA;
- BIAYA HIDUP TIDAK SESUAI DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI;
- GAYA HIDUP SENANG TERPENGARUH DENGAN TEKNOLOGI.

2. LINGKUNGAN SEKOLAH ”
- SARANA DAN PRASARANA YANG MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR TIDAK MENDUKUNG;
- PERATURAN SEKOLAH BELUM SELURUHNYA DITEGAKKAN;
- PENGAWASAN KEGIATAN SISWA PADA JAM KOSONG.
3. LINGKUNGAN MASYARAKAT :
- TERBATASNYA FUNGSI DAN PERANAN KONTROL SOSIAL DALAM MASYARAKAT,
- BANYAK REMAJA YANG DROP AUT;
- TERBTASNYA LAPANGAN KERJA;
- PERGAULAN BEBAS.

UPAYA – UPAYA PENCEGAHAN :


A. POLRI
1). PREEMTIF : KEGIATAN MENGHILANGKAN FAKTOR –FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TIMBULNYAKENAKALAN REMAJA;
2.). PREVENTIF : KEGIATAN MENGHILANGKAN KESEMPATAN TERJADINYA KENAKALAN REMAJA;
3). REFRESIF : PENINDAKAN TERHADAP PELAKU SESUAI DENGAN PROSEDUR HUKUM YANG BERLAKU.

B. REMAJA :
- HORMATI DIRI SENDIRI;
- KEMBANGKAN NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
- CARI KESIBUKAN/ KEGIATAN YANG POSISTIF.

DARI URAIAN DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KONSEP DASAR UNTUK MENCEGAH KENAKALAN REMAJA ADALAH :
TANAMKAN NILAI MORAL YANG BAIK;’TANAMKAN NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN, TANAMKAN NILAI ADAT ISTIADAT,
MENCINTAI PERBUATAN YANG BENAR, SEBAGAI REMAJA MEMPUNYAI CITA-CITA DAN KEYAKINAN DIRI DALAM MERAI
KESUKSESANNYA.
Pembinaan Potensi Kamtibmas

1.     Kelompok Remaja dan Pemuda


a.   Pengertian, Maksud dan Tujuan
Pengertian kelompok remaja dan pemuda adalah kumpulan-kumpulan warga masyarakat yang berusia muda
yang tersebardalam berbagai bentuk.
Maksudnya adalah agar kelompok-kelompok remaja dan pemuda ini pengenal dan dekat dengan Polri,
mengenal dan menghayati masalah-masalah Kamtibmas yang menyangkut dirinya.
Tujuannya adalah agar kelompok-kelompok remaja dan pemuda terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang,
terhindar sebagai korban kejahatan terutama yang menyangkut Kenakalan Remaja, Narkotika, Minuman Keras,
Kesusilaan dan pengaruh Subversi serta dapat ikut serta berperan aktif dalam pembinaan Kamtibmas.

b.   Bentuk dan jenis kelompok-kelompok remaja dan pemuda :


1)   Pramuka Saka Bhayangkara
2)   Karang Taruna
3)   KBP 3 (Keluarga Besar Putra-Putri Polri)
4)   Kelompok-kelompok kesenian, Olah raga, remaja mesjid, pemuda tani
5)   K.N.P.I
6)   A.M.P.I
7)   Pelajar dan lain-lain

c.   Tehnik/cara-cara pembinaanya


1)   Cata semua kelompok-kelompok remaja dan pemuda, yang ada diwilayah Kelurahan/desa, jenis kelompok
dan kegiatan serta jumlah anggotanya.
2)   Koordinasikan pembinaannya dengan instansi-instansi lain
3)   Padukan kegiatan-kegiatan pembinaan dan pembiayaannya pada program-program karang taruna, program
pembinaan pramuk, program KNPI dan program Pemerintah Daerah.
4)   Utamakan pembinaan yang berkaitan langsung dengan masalah Kamtibmas sebab maslah-masalah yang
menyangkut bidang kesejahteraan, agama, kesinian, kebudayaan, olah raga, tenaga kerja dan lain-lain, sudah
diprogramkan oleh instansi-instansi yang berwenang.
5)   Terapkan sejumlah kegiatan dan tehnik-tehnik kegiatan Bimmas yang disebutkan diatas secara selektif
menurut urutan kepentingannya misalnya :
a)   Sering-sering melakukan tatap muka dengan mereka.
b)   Sering melakukan sambang atau kunjungan tempat mereka berkumpul.
c)   Sekali-kali berikan ceramah-ceramah kepada mereka tentang masalah-masalah tertentu yang berkaitan
dengan kepentingannya.
d)   Untuk saat-saat tertentu lakukan peragaan bagi mereka tentang masalah-masalah tertentu serta cara-cara
tertentu ataupun penampilan-penampilan tertentu.
e)   Lakukan simulasi untuk mereka tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingannya dan tentang
tugas-tugas yang diharapkan partisipasinya misalnya :
1)   Simulasi siskamling bagi kelompok-kelompok remaja dan pemuda.
2)   Maslah narkoba
3)   Kenakalan remaja

d.      Laporan
Laporkan setiap kegiatan, berisi :
1)   Waktu dan tempat
2)   Kelompok yang dibina dan jumlah anggota
3)   Bentuk dan kegiatan pembinaan yang dilakukan
4)   Kesan dan hasil-hasil yang dicapai

2. Pembinaan Potensi Keamanan Lingkungan


a.   Pengertian, Maksud dan Tujuan.
Pengertian Potensi keamanan lingkungan adalah kelompok masyarakat atau perorangan yang secara tradisional
ataupun merupakan bentuk-bentuk baru yang mengemban fungsi pengamanan dan penertiban dalam lingkungan
kehidupan tempat tinggal, tempat kerja dan pertemuan-pertemuan umum.
Maksudnya adalah agar potensi-potensi keamanan masyarakat itu mengenal dan menghayati secara baik tugas-
tugasnya.
Tujuannya adalah agar didalam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut disertai dengan kesadaran dan rasa
tanggung jawab, serta keterampilan yang memadai sehingga berhasil guna dan berdaya guna, bagi pengamanan
lingkungannya.

b.   Bentuk dan jenis potensi


1)   Satuan pengamanan (Satpam) satuan kelompok petugas pengamanan swakarsa yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan
swakarsa dilingkungan/kawasan kerjanya.
2)   Perlindungan masyarakat (Linmas)
Ialah komponen masyarakat yang siap melaksanakan tugas-tugas batuan kepada Polri dalam rangka pembinaan
keamanan dan ketertiban dilingkungan masyarakat (lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat
pertemuan umum).
3)   Ronda kampung ialah kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang dibentuk oleh masyarakat setempat
untuk melaksanakan tugas-tugas pengamanan Lingkungan Pemukiman.
4)   Unsur-unsur keamanan masyarakat tradisional yang bersifat perorangan dan kelembagaan seperti ;
a)   Sistem Banjar di Bali (mirip ronda kampung)
b)   Jogoboyo di Jawa (penjaga bahaya)
c)   Kebayan (perangkat desa di jawa yang bertugas menjaga keamanan desa)
d)   Centeng (penjaga rumah, Gudang atau Toko).

c.   Tehnik/cara-cara pembinaanya


1)   Catat semua kelompok masyarakat atau perorangan yang menjalankan tugas dan fungsi pengamanan
menurut bentuk dan jenisnya dan. Daerah tempat penugasannya.
2)   Koordinasikan pembinaanya dengan unsur-unsur Polri lainnya (Samapta dan Reserse) serta dengan instnasi-
instansi lain yang berkepentingan bagi pengguna potensi tersebut.
3)   Sering-sering melakukan tatap muka, Sambang (kunjungan) dengan atau kepada mereka untuk membina
hubungan baik, saling pengertian, memberi pengarahan, melakukan pengendalian dan pengawasan atas
pelaksanaan tugas-tugasnya.
4)   Pada waktu-waktu tertentu unsur-unsur potensi keamanan itu dikumpulkan, untuk diberikan ceramah
dipertotonkan peragaan tentang tehnik-tehnik pengamanan dan setiap alat-alat yang dipergunakan dalam
melaksanakan tugas pengamanan.
5)   Melaksanakan latihan-latihan baik yang bersifat pembentukan maupun yang bersifat penyegaran secara
berkala menurut kebutuhan.
6)   Pada waktu-waktu tertentu (setahun sekali adakan perlombaan keterampilan pengamanan unsur-unsur
potensi keamanan masyarakat tersebut).

d.      Laporan
Laporkan setiap kegiatan pembinaan tersebut, berisi :
1)   Waktu dan tempat
2)   Jenis kelompok yang dibina
3)   Jenis kegiatan pembinaan
4)   Kesan dan hasil dicapai

3.     Pembinaan Alat-alat kapolisian Khusus


a.   Pengertian, Maksud dan Tujuan
Pengertian alat-alat Kepolisian khusus adalah alat-alat/badan-badan sipil pemerintah yang oleh atau atas kuasa
Undang-undang diberi wewenang untuk melaksanakan tugas Kepolisian dibidangnya masing-masing
(Keputusan presiden Republik Indonesia nomor 372 tahun 1962).
Maksudnya adalah agar petugas langan alat-alat Kepolisian khusus dari instansi-instansi tertentu dengan Polri
(Polsek) terjalin hubungan dan kerjasama yang baik dalam rangka penegakan hukum.
Tujuannya agar dalam pelaksanaan tugas penegakkan hukum tertentu merupakan kewenangan alat-alat
Kepolisian khusus dapat berjalan lancar dan dapat mencapai hasil yang optimal.

b.     Bentuk dan jenisnya


Bentuk dan jenis alat-alat Kepolisian khusus beraneka ragam sesuai yang tercantum pada ketentuan perundang-
undangan antara lain :
1)   Alat-alat Kepolisian khusus kehutanan
2)   Alat-alat Kepolisian khusus cagar budaya
3)   Alat-alat Kepolisian khusus TERA
4)   Alat-alat Kepolisian khusus kebersihan
5)   Alat-alat Kepolisian khusus pamong praja
6)   Alat-alat Kapolisian khusus imigrasi
7)   Alat-alat Kapolisian khusus bea & cukai
8)   Alat-alat Kapolisian khusus kereta api.

c.   Tehnik/cara-cara pembinaannya


1)   Sering-sering mengadakan tatap muka dengan mereka dan melakukan sambang/kunjungan kepadanya.
2)   Dalam hal-hal tertentu dan bila dianggap perlu dapat dilakukan rapat-rapat koordinasi dan bantuan latihan
penyegaran.
d.    Laporan
kegiatan pembinaan segera dilaporkan, berisi :
1)   Waktu dan tempat
2)   Unsur alat-alat Kepolisian khusus yang dibina
3)   Bentuk/kegiatan pembinaan
4)   Kesan dan hasil yang dicapai

4.     Potensi Kamtib Lalu Lintas


a.   Pengertian, Maksud dan Tujuan
Pengertian, Potensi Kamtib Lalu Lintas adalah golongan atau masyarakat yang menjual jasanya atau
melaksanakan fungsi-fungsi pengangkutan orang dan barang membantu Polisi dalam pengaturan Lalu Lintas
dan perpakiran.
Maksudnya adalah agar terbina hubungan baik antara Polri dengan golongan/kelompok-kelompok masyarakat
dan agar kelompok-kelompok masyarakat itu mentaati peraturan-peraturan hukum lalu lintas jalan darat dan air.
Serta berpartisipasi aktif dalam pembinaan ketertiban lalu lintas, perlindungan dan pengamanan kendaraan dan
penumpang.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas jalan dan air, mengurangi korban dan kecelakaan
dan kerugian-kerugian atas sarana dan prasarana angkutan.

b.     Bentuk dan jenisnya


Golongan dan kelompok-kelompok itu adalah :
1)   Pemilik-pemilik kendaraan umum darat dan air
2)   Pengemudi-pengemudi dikendaraan umum (Sopir taksi, sopir bus, Ojeg, Perahu, Sampan, Rakit dan lain-
lain).
3)   Tukang/juru parkir
4)   Banppol lantas

c.   Tehnik/cara-cara pelaksanaan


1)   Catat semua potensi Kamtib Lalu Lintas menurut wilayah tempat tinggalnya daerah kegiatan/operasinya,
kedudukannya dalam pelaksanaan tugas (pemilik, penyewa atau buruh)
2)   Koordinasikan pembinaan potensi tersebut dengan unsur-unsur instansi diluat Polri.
3)   Sering-sering mengadakan tatap muka dengan mereka, sambang/kunjungan ditempat-tempat mereka berada
atau ditempat-tempat berkumpul.
4)   Pada waktu-waktu tertentu dapat dikumpulkan untuk diberikan ceramah dan peragaan untuk memberikan
informasi penerangan penyuluhan atau bimbingan pada mereka tentang :
a)   Upaya menanggulangi kemacetan lalu lintas
b)   Upaya mencegah pelanggaran lalu lintas
c)   Upaya menanggulangi kecelakan lalu lintas
5)   Latihan-latihan sesuai dengan kebutuhan dan jenis penugasannya atau jenis kegiatan partisipasi yang
digunakan oleh Polri/Polsek.
6)   Dalam hal-hal tertentu berikan bantuan sesuai dengan kebutuhannya dalam batas-batas yang dimungkinkan
berdasarkan kemampuan Polsek.

d.      Laporan
Laporkan kegiatan pembinaan, berisi :
1)   Hasil inventaris
2)   Tempat dan waktu pembinaan
3)   Bentuk dan kegiatan pembinaan
4)   Sasaran pembinaan (siapa dan berapa jumlahnya)
5)   Kesan dan hasil yang dicapai

5.     Pembinaan Tokoh-tokoh masyarakat


a.   Pengertian, Maksud dan Tujuan
Pengertian tokoh masyarakat adalah orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat baik karena jabatannya
maupun karena kedudukan sosialnya maupun karena keharusannya (kewibawaan, daya tarik dan dihormati serta
peranannya dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan)
Maksudnya adalah agar antar Polri dengan tokoh-tokoh masyarakat terjadi hubungan baik dan mau membantu
Polri didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Tujuannya adalah agar pengaruh tokoh-tokoh masyarakat ini dapat dimanfaatkan secara baik bagi kepentingan
pembinaan kesadaran Hukum dan pengembangan partisipasinya masyarkat dalam rangka Binkamtibmas.
b.     Bentuk dan jenisnya
Tokoh-tokoh masyarakat digolongkan 2 bentuk yaitu :
1)   Tokoh masyarakat formal yaitu pimpinan-pimpinan masyarakat yang secara resmi diangkat, diberi tugas
dan wewenang oleh pemerintah untuk mengemban suatu tugas dimasyarakat, misalnya :
a)   Camat
b)   Lurah
c)   Danramil
d)   Bintara-bintara desa (teritorial)
e)   Kepala-kepala sekolah
f)   Unsur-unsur Instansi Pemerintah yang ada di Kecamatan (jupen, penyuluh pertanian dan sebagainya)

2)   Tokoh-tokoh masyarakat non-formal, yaitu pimpinan masyarakat yang ditunjuk atau dipilih atau dipercayai
oleh warga untuk mengemban suatu tugas dalam bidang-bidang kemasyarakatan, agama, budaya,
keamanan, kepemudaan, kewanitaan dan lain-lain.
a)   PKK
b)   Pemuda & Remaja
c)   Tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh adat
d)   Ketua-ketua perkumpulan organisasi olah raga, kesenian dan organisasi sosial lainnya.
e)   Ketua Kelompok Pembina Lingkungan hidup
f)   Pekerja-pekerja sosial lainnya
g)   Dan Lain-lain.

c.   Tehnik/cara-cara pelaksanaan


1)   Catat/Inventarisir tokoh/tokoh masyarakat tersebut lengkap dengan identitasnya menurut daerah tempat
tinggalnya dan bidang kegiatannya.
2)   Koordinasikan pembinaan dengan unsur-unsur Polsek lainnya dan dengan instansi-instansi diluar Polri.
3)   Sering-sering mengadakan tatap muka dengan mereka, sambang/kunjungan kepada mereka.
4)   Sampaikan/kirimkan ucapan-ucapan selamat dalam rangka hari-hari bersejarah bagi mereka misalnya :
a)   Ucapan selamat ulang tahun
b)  Ucapan pernikahan selamat bahagia dalam hal dia melakukan pernikahan atau menikahkan lagi keluarganya.
c)   Ucapan atas kelahiran atas anggota keluarganya.
d)   Ucapan turut berduka cita (bela sungkawa) dalam hal ia mengalami musibah.
e)   Ucapan selamat hari-hari raya keagamaan mereka (Hari raya idul fitri, Hari natal dan tahun baru, hari
waisak).
5)   Dalam hal-hal tertentu mereka dapat dikumpulkan untuk diberikan informasi, penerangan atau penyuluhan
tentang suatu masalah hal yang dianggap perlu.
6)   Tawarkan atau berikan bantuan kepada mereka terutama apabila diketahui mereka memerlukan bantuan
Polisi.

d.     Laporan
Laporkan kegiatan pembinaan, berisi :
1)   Hasil inventaris
2)   Tempat dan waktu pelaksananan pembinaan
3)   Bentuk dan kegiatan pembinaan
4)   Sasaran pembinaan (siapa dan berapa jumlahnya)
5)   Kesan dan hasil yang dicapai
Diposkan oleh Satuan Binmas Polres Pangkep at 8:56 PM

Anda mungkin juga menyukai