Anda di halaman 1dari 7

MATERI KRIDA LANTAS

• Pengertian Lalu Lintas


Lalu Lintas adalah gerak pindah manusia atau barang tanpa alat penggerak dari satu
tempat ke tempat lain.

• Unsur-unsur Lalu Lintas


i. manusia sebagai pemakai jalan
ii. jalan sebagai tempat berpijak
iii. alat gerak bermotor maupun tidak
iv. lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dengan alam

• Bentuk-bentuk penegakan hukum lalu lintas


i. pengaturan lalu lintas
ii. penjagaan lalu lintas
iii. pengawalan lalu lintas
iv. patroli lalu lintas
v. penindakan pelanggaran lalu lintas

• Penegakan hukum lalu lintas


Pengertiannya adalah Segala kegiatan dan tindakan dari polisi di bidang lalu
lintas agar UU atau ketentuan-ketentuan perundang-undangan lalu lintas
lainnya dipatuhi oleh setiap pemakai jalan dalam usaha menciptakan
KAMTIBCAR LANTAS (Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas).

• Faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas


i. Faktor manusia
ii. Faktor kendaraan
iii. Faktor jalan
iv. Faktor yang lain (faktor dari alam)

• Bentuk penindakan pelanggaran lalu lintas


i. Memberi peringatan secara lisan
ii. Tindakan hukum secara tertulis

• Fungsi lalu lintas


Fungsi lantas adalah Penyelenggaraan tugas pokok POLRI di bidang lalu lintas
dan merupakan penjabaran kemampuan teknis professional khas kepolisian,
yang meliputi:
1. Penegakan hukum lantas (Police traffic Law Enforcement)
2. Pendidikan masyarakat tentang lantas (Police traffic education)
3. Ketekhinkan lantas (Police traffic Engineering)
4. Regristrasi/identifikasi pengemudi dan kendaraan (Driver and
vehicle identification)
• Pengetahuan dasar lalu lintas

A. Gerakan memberikan isyarat pengatur lalu lintas:


▪ Mengarahkan agar lalu lintas berjalan dengan aman, tertib,
lancar, dan selamat
▪ Mengatasi kepadatan arus lalu lintas
▪ Mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas
▪ Mencegah kerusakan-kerusakan jalan/infrastruktur
▪ Melindungi harta benda/jiwa orang lain di jalan
▪ Mengurangi pelanggaran di jalan
B. Pengetahuan rambu-rambu/marka jalan
▪ Warna dasar kuning, petunjuk hitam: menunjukkan peringatan
suatu bahaya
▪ Warna dasar putih, petunjuk merah: menunjukkan larangan dan
awas perintah
▪ Warna dasar biru, petunjuk putih: memberikan petunjuk
▪ Rambu tambahan: petunjuk arah/awas
C. Pengetahuan dasar lalu lintas
1. Berhenti untuk semua jurusan/arah
2. Berhenti untuk satu arah tertentu
3. Berhenti dari arah depan petugas
4. Berhenti dari arah belakang petugas
5. Berhenti dari arah depan dan belakang petugas
6. Jalan dari arah kanan petugas
7. Jalan dari arah kiri petugas
8. Jalan dari arah kanan dan kiri petugas
9. Percepat dari arah kanan petugas
10.Percepat dari arah kiri petugas
11.Perlambat dari arah depan petugas
12.Perlambat dari arah belakang petugas
D. Pengetahuan penggunaan tanda bunyi peluit
▪ Tanda peringatan berhenti/perhatian
▪ Tanda berkumpul
▪ Tanda bahaya
▪ Tanda berhenti
▪ Tanda maju

• SKK Krida Lantas


Terdiri atas 3 SKK:
1) SKK Pengetahuan perundang-undangan/peraturan Lalu
lintas
2) SKK pengaturan Lalu Lintas
3) SKK penanganan kecelakaan Lalu Lintas

• 12 Gerakan pengaturan lalu lintas


1) Menghentikan arus dari segala arah
Priiiiiiittttt... (satu tiupan yang panjang)
SEMUA ARAH BERHENTI
2) Menghentikan arus dari arah depan petugas
Priiiiiiittttt... (satu tiupan yang panjang)
Rekan-rekan yang berada di depan petugas harus berhenti
3) Menghentikan arus dari arah belakang petugas
Priiiiiiittttt... (satu tiupan yang panjang)
Kalau rekan-rekan dari arah belakang petugas, lihat punggung
petugas yang merentangkan tangan kirinya, segeralah berhenti
4) Menghentikan kendaraan dari arah depan dan belakang petugas
Priiiiiiittttt... (satu tiupan yang panjang)
Arah depan & belakang petugas diperintahkan untuk berhenti.
Walau rentangan tangan petugas tidak menutupi lebar jalan,
mohon jangan mencuri-curi jalan
5) Menghentikan arah tertentu
Priiiiiiittttt... (satu tiupan yang panjang)
Gerakan ini bebas, tergantung pada petugas mengarahkan
telapak tangannya ke arah mana, apabila rekan-rekan berada
dalam arus yang dapat melihat jelas telapak tangan petugas,
artinya BERHENTI
6) Menjalankan arus dari arah kanan petugas
Prit! Prit! …. Prit! Prit! …. Prit! Prit! (dua kali tiupan peluit pendek
berulang kali yang teratur)
Yang melihat gerakan ini berada di sisi kanan petugas, JALAN
atuhh
7) Menjalankan arus dari arah kiri petugas
Prit! Prit! …. Prit! Prit! …. Prit! Prit! (dua kali tiupan peluit pendek
berulang kali yang teratur)
Dari sebelah kiri petugas dipersilahkan JALAN
8) Menjalankan arus dari arah kanan dan kiri petugas
Prit! Prit! …. Prit! Prit! …. Prit! Prit! (dua kali tiupan peluit pendek
berulang kali yang teratur)
Dari arah kanan dan kiri petugas, yuk JALAN 😊 (ngetik ini pas
malam minggu btw)
9) Mempercepat kendaraan dari arah kiri petugas
Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! (tiga kali tiupan
peluit pendek berulang kali yang teratur)
Tambah cepet lah, jangan pelan banget tp tetep hati-hati (jangan
traveling otaknya -.-)
10) Mempercepat arus dari arah kanan petugas
Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! (tiga kali tiupan
peluit pendek berulang kali yang teratur)
Gerakan nomor 9 dan 10 biasa digunakan apabila ada kecelakaan
dan pengendara malah asik menonton orang yg lagi kena
musibah, huh otak udang. Canda udang
11) Memperlambat kendaraan dari arah depan petugas
Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! (tiga kali tiupan
peluit pendek berulang kali yang teratur)
Kalau lihat gerakan ini dari depan kurang kecepatan ya, bukan
malah nambah kecepatan dikira tilangan. Btw kalau ada tilangan
santai aja, ga bakal dipukulin/dimarahin kok
12) Memperlambat kendaraan dari arah belakang petugas
Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! …. Prit! Prit! Prit! (tiga kali tiupan
peluit pendek berulang kali yang teratur)
Melihat gerakan ini dari belakang petugas mengayunkan tangan
kirinya dari 90 derajat ke 45 derajat berulang-ulang. Kurangin
kecepatannya yaa

• Dasar hukum
a) UU No. 14 Tahun 1992 tentang undang-undang lalu lintas dan
angkutan umum
b) UU No. 13 Tahun 1980 tentang jalan
c) SK KAPOLRI No. SKIP/14/10/1973 tertanggal 17 September
tentang kecelakaan lalu lintas

• Undang-undang lalu lintas


a) Pasal 5A pelanggaran tidak bisa menunjukkan SIM dan STNK
b) UU Lantas pasal 5 ayat 10 pelanggaran terhadap sepeda motor
tanpa plat nomor/rusak
c) PPL pasal 63 ayat 1 SIM habis masa berlaku (peraturan pelanggaran
lalu lintas).

Anda mungkin juga menyukai