Anda di halaman 1dari 79

yudha@fhua2017

SUB BAHASAN

• Pengertian Wanprestasi
• Bentuk wanprestasi
• Kapan terjadi wanprestasi
• Somasi dan kedudukan Pasal 1328 BW

yudha@fhua2017
Perikatan pada umumnya menimbulkan prestasi
timbal balik bagi para pihak. Apabila salah satu
pihak tidak memenuhi prestasi, maka ybs
dinyatakan “wanprestasi”.

PRESTASI KONTRA
PRESTASI

WANPRESTASI
yudha@fhua2017
Apa wanprestasi ?
• Makna leksikal:
Wan – buruk ;
Prestasi:
Apa Yg Menjadi Tujuan Para Pihak Dgn Dibuatnya
Perikatan Tsb

• Wan Prestasi yg
• Prestasi buruk/tidak baik

yudha@fhua2017
Pengertian Wanprestasi
Tidak memenuhi kewajiban
yang telah disepakati dalam
perikatan

Tidak memenuhi kewajiban


kontraktual yang disepakati
dalam perikatan

Tidak memenuhi prestasi


yang telah disepakati dalam
perikatan

yudha@fhua2017
BENTUK/MACAM WANPRESTASI

 tidak breprestasi
 terlambat berprestasi
 memenuhi prestasi secara tidak baik
 Memenuhi prestasi tidak sebagaimana
mestinya

yudha@fhua2017
TDK PENUHI PRESTASI=WANPRESTASI?
Kunci: apa para pihak menentukan saat
pemenuhan prestasi ?

ya tidak

wanprestasi perlu pernyataan lalai

tidak otomatis wanprestasi

kapan debitor wanprestasi ?


yudha@fhua2017
PERNYATAAN LALAI
(interpellation; in mora stelling; ingebrekestelling)

pemberitahuan kreditor kepada debitor saat


terakhir berprestasi

memberi kesempatan debitor memenuhi prestasinya

tujuan:
menetapkan tenggang waktu bagi debitor memenuhi
prestasi dg sanksi tanggung gugat ganti rugi.

yudha@fhua2017
TIDAK PERLU PERNYATAAN LALAI

• Fatale Termijn (dinyatakan tegas dlm kontrak)


• Deb. menolak pemenuhan
• Deb. mengakui kelalaiannya
• Pemenuhan prestasi tidak mungkin
• Pemenuhan tidak lagi berarti (zinloos)
• Deb. berprestasi tidak sebagaimana mestinya

yudha@fhua2017
Somasi dan kedudukan Pasal 1328 BW

Pasal 1238
Debitur dinyatakan lalai dengan surat
perintah, atau dengan akta sejenis itu,
atau berdasarkan kekuatan dari perikatan
sendiri, yaitu bila perikatan ini
mengakibatkan debitur harus dianggap
Ialai dengan lewatnya waktu yang
ditentukan.

yudha@fhua2017
Bentuk pernyataan lalai Menurut 1238 BW

perintah akta lain sejenis

exploit juru sita sesuatu yg sejenis

lisan tdk memp. surat


kekuatan sbg telegram
pernyataan lalai telex/fax

yudha@fhua2017
SUBSTANSI PERNYATAAN LALAI (SOMASI)

• Dasar tuntutan
• Apa yang dituntut
• Tanggal terkahir pemenuhan prestasi

yudha@fhua2017
Contoh Pernyataan Lalai
Nomor : 002/SMS/III/2016
Perihal : Peringatan/somasi

Kepada Yth.
Sdr. Ali
Jl. Airlangga 10 Surabaya

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli No. 234/PJB/V/2016, saudara belum


menyerahkan 10 ton gula pesanan kami.
Untuk itu kami memperingatkan saudara agar menyerahkan 10 ton gula
tersebut selambat-lambatnya tanggal 27 Maret 2016.
Apabila sampai dengan tanggal tersebut di atas saudara tidak memenuhi
kewajiban dimaksud, maka kami akan mengambil tindakan hukum
seperlunya guna menegakkan hak-hak kami.

Surabaya, 20 Maret 2016


Hormat kami,

Budiman
yudha@fhua2017
Pasal-Pasal Terkait Wanprestasi

Prestasi – Memberi Sesuatu

Pasal 1236
Debitur wajib memberi ganti biaya, kerugian
dan bunga kepada kreditur bila ia
menjadikan dirinya tidak mampu untuk
menyerahkan barang itu atau tidak
merawatnya dengan sebaik-baiknya untuk
menyeIamatkannya.

yudha@fhua2017
PRESTASI
Berbuat Sesuatu atau Tidak Berbuat Sesuatu

Pasal 1239
Tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak
berbuat sesuatu, wajib diselesaikan dengan memberikan
penggantian biaya, kerugian dan bunga, bila debitur
tidak memenuhi kewajibannya

Pasal 1242
Jika perikatan itu bertujuan untuk tidak berbuat sesuatu,
maka pihak mana pun yang berbuat bertentangan dengan
perikatan itu, karena pelanggaran itu saja, diwajibkan untuk
mengganti biaya, kerugian dan bunga.

yudha@fhua2017
BAGIAN 4
Penggantian Biaya, Kerugian dan Bunga Karena
Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan

Pasal 1243
Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena
tak dipenuhinya suatu perikatan mulai
diwajibkan, bila debitur, walaupun telah
dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi
perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus
diberikan atau dilakukannya hanya dapat
diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang
melampaui waktu yang telah ditentukan.

yudha@fhua2017
Mengajukan gugatan:

 PEMENUHAN, atau
 GANTI RUGI (pengganti-vervangende), atau
 PEMBUBARAN (PEMUTUSAN), atau
 PEMENUHAN + GANTI RUGI (pelengkap-
aanvullend)
 PEMBUBARAN (PEMUTUSAN) + GANTI RUGI
(pelengkap-aanvullend)

yudha@fhua2017
Keterangan:
• Pemenuhan – merupakan prestasi primer
• Ganti Rugi – merupakan prestasi subsidair
- GR Pengganti (vervangende) adalah GR akibat
tidak danya prestasi yg menjadi hak kreditor,
selain itu GR thd semua kerugian yg diderita sbg
akibat wanprestasi debitor.
- GR Pelengkap (aanvullend) adalah GR sbg akibat
terlambat/tidak sebagaimana mestinya pemenuhan
oleh debitor, atau karena adanya pembubaran
• Pembubaran – menghapus prestasi para pihak.

yudha@fhua2017
 Merupakan prestasi “PRIMER” dari suatu
perikatan;
 Pemenuhan prestasi dapat dituntut apabila
telah tiba waktunya untuk dilaksanakan
(opeisbaar – dapat ditagih);
 Putusan terhadap pemenuhan yang wajib
dilaksanakan oleh debitor dapat dipaksakan
melalui eksekusi riil berdasarkan eksekutorial
titel (dalam hal debitor menolak pemenuhan)
yudha@fhua2017
Contoh:
• Dalam perjanjian jual beli beras 10 ton antara
Alimin – Budiman, ternyata setelah di somasi,
Alimin tetap tidakmemenuhi prestasinya;
• Budiman mengajukan gugatan atas dasar
wanprestasi dengan tuntutan agar Alimin
menyerahkan 10 ton beras yang menjadi
kewajibannya
• Berarti tuntutannya adalah PEMENUHAN
prestasi

yudha@fhua2017
Eksekusi Riil

Mendapatkan prestasi bertentangan


dengan kehendak debitor yg
berdasarkan titel eksekutorial
dinyatakan wajib.

yudha@fhua2017
“merupakan upaya untuk memulihkan kerugian”

KERUGIAN
“Berkurangnya harta kekayaan pihak satu (pihak
yg dirugikan), yang disebabkan oleh perbuatan
(baik melakukan atau membiarkan) yang melanggar
norma (baik karena wanprestasi atau melanggar
hukum) oleh pihak lain (pihak yg merugikan)”

yudha@fhua2017
Pasal 1243 - wanprestasi
Penggantian biaya, kerugian dan bunga
karena tak dipenuhinya suatu perikatan
mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun
telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk
memenuhi perikatan itu, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau
dilakukannya hanya dapat diberikan atau
dilakukannya dalam waktu yang
melampaui waktu yang telah ditentukan.
yudha@fhua2017
Menurut Pasal 1246 – Ganti Rugi
Biaya, kerugian dan bunga, yang boleh
dituntut kreditur, terdiri atas kerugian yang
telah dideritanya dan keuntungan yang
sedianya dapat diperolehnya, tanpa
mengurangi pengecualian dan perubahan
yang disebut di bawah ini.

yudha@fhua2017
Ganti Rugi terdiri dari 2 faktor:

1. Kerugian yang nyata-nyata diderita,


2. Keuntungan yang seharusnya diperoleh.

yudha@fhua2017
Kedua faktor tersebut tercakup dalam
KOMPONEN GANTI RUGI, yaitu

yudha@fhua2017
Pengertian kerugian dibentuk oleh
perbandingan antara :

situasi situasi
sesungguhnya hipotesis

kenyataan seandainya
sesuai dengan tidak terjadi
adanya wanprestasi wanprestasi

yudha@fhua2017
Bentuk Ganti Rugi

pengganti pelengkap
(vervangende) (aanvullend)

yudha@fhua2017
Merupakan pengeluaran-pengeluaran nyata,
misal:
– Biaya notaris,
– Biaya perjalanan,

Misal: Budiman untuk mengadakan perjanjian jual beli


beras tersebut dibuat secara notariil, selain itu
untukmencari beras pengganti ia harus mengeluarkan
biaya transportasi (perjalanan) yang seluruhnay
berjumlah Rp. 5 juta

yudha@fhua2017
Berkurangnya kekayaan kreditor sebagai
akibat wanprestasinya debitor
• Misal:
untuk membayar harga beras kepada
debitor sebesar Rp. 15 juta
karena tidak ada penyerahan maka
kerugian Budiman sebesar Rp. 15 juta

yudha@fhua2017
Keuntungan yang seharusnya diterima oleh
kreditor apabila tidak terjadi wanprestasi

Misal: seandainya Alimin tidak wanprestasi maka


Budiman akan memperoleh keuntungan Rp. 500
ribu/ton, karena ada calon pembeli yang
sanggup memberi keuntungan Rp. 500
ribu/ton. Sehingga total keuntungan akan
diterimanya adalah 10 ton x Rp. 500 ribu = Rp.
5 juta

yudha@fhua2017
Macam Bunga
• Bunga Konvensional
adalah bunga yg diperjanjikan para pihak
• Bunga Moratoire (termasuk didalamnya bunga
compensatoire)
adalah bunga yg dibebankan kepada debitor atas utang
sejumlah uang yg terlambat dibayarkan
• Bunga Compensatoire (yang tidak termasuk bunag
moratoire)
adalah bunga yg harus dibayar debitor, apabila kreditor sbg
akibat tidak dipenuhinya prestasi harus meminjam uang dgn
bunga atau mengambil uang dari modalnya untuk membeli
barang dari pihak ketiga dgn harga yg lebih tinggi (telah
naik).
Menurut UU besarnya 6%

yudha@fhua2017
Syarat Ganti Rugi
1. Kerugian yang dapat diduga atau
sepatutnya dapat diduga pada waktu
perikatan dibuat (obyekyif)
2. Kerugian merupakan akibat langsung
dan serta merta dari wanprestasi
(sebab-sebab yang berhubungan
langsung dengan kerugian – hubungan
causal)

yudha@fhua2017
TEORI-TEORI HUBUNGAN KAUSAL

TEORI CONDITIO SINE QUA NON


semua peristiwa yang terkait dalam suatu rangkaian
penyebab terjadinya peristiwa, maka harus dipandang
sebagai penyebab (causa) dari timbulnya peristiwa
akhir (i.c. timbulnya wanprestasi)

Von Buri
“tidak semua peristiwa merupakan penyebab dari
peristiwa akhir (perbuatan melanggar hukum -
wanprestasi) tetapi hanya jika terdapat unsur
kesalahan dalam peristiwa tersebut.”

yudha@fhua2017
MENURUT
TEORI CONDITIO SINE QUA NON

• Peristiwa yg terjadi (i.c. wanprestasi) harus


merupakan syarat untuk peristiwa lain (i.c. kerugian)
• Peristiwa yg merupakan pelanggaran norma tsb
merupakan conditio sine qua non timbulnya kerugian
• Untuk menentukan ada atau tidak hubungan conditio
sine qua non, ajukan pertanyaan:
Apakah kerugian timbul seandainya tidak terjadi
wanprestasi ?
Jawab: “TIDAK” maka terdapat conditio sine qua
non

yudha@fhua2017
TEORI ADEQUAT

Von Kries
“peristiwa/perbuatan yang dipandang sebagai
penyebab (causa) yang menimbulkan kerugian dalam
rangkaian peristiwa, jika peristiwa/ perbuatan
tersebut secara wajar dapat diduga akan menimbulkan
kerugian itu”

yudha@fhua2017
MENURUT TEORI ADEQUAT
• Kerugian itu semestinya/sewajarnya timbul
dari pelanggaran norma tsb
• Kerugian adalah akibat adequat pelanggaran
norma, apabila hal itu meningkatkan
kemungkinan (potensial) untuk timbulnya
kerugian (ajaran penyebab yang adequat)
• Yurisprudensi: kerugian adalah akibat yg
secara wajar diharapkan (dapat diduga) dari
suatu perbuatan
HR. 3-2-1927, NJ 1927,636: Haagsche Post

yudha@fhua2017
Untuk menentukan apakah pelaku bertanggung
gugat terhadap kerugian yg timbul ?

Perlu diperhatikan syarat berikut:


1. Pelanggaran norma harus merupakan conditio
sine qua non untuk timbulnya kerugian;
2. Harus ada hubungan adequat antara
pelanggaran dan kerugian

yudha@fhua2017
TOERI CAUSA PROXIMA
“yang merupakan causa dari suatu
rangkaian peristiwa hanyalah peristiwa
terakhir dari rangkaian causa tersebut”

yudha@fhua2017
HUBUNGAN KAUSAL

wanprestasi kerugian
sebab akibat
GANTI RUGI

Prosedur pengujian hubungan kausal

CONDITIO SINE QUA NON


Apakah tanpa perbuatan tsb kerugian tdk akan timbul
HUBUNGAN ADEQUAT
Apakah kerugian itu dpt dianggap sbg akibat yg wajar
diharapkan dari wanprestasi tsb
KUMULATIF POSITIF
yudha@fhua2017
PIHAK YG DIRUGIKAN

GUGAT BUKTIKAN HUB. KAUSAL

GANTI RUGI

PIHAK YG MERUGIKAN

yudha@fhua2017
Contoh Penerapan Tuntutan Ganti rugi:

• Dalam perjanjian jual beli beras 10 ton antara


Alimin – Budiman, ternyata setelah di somasi,
Alimin tetap tidak memenuhi prestasinya;
• Budiman mengajukan gugatan atas dasar
wanprestasi dengan tuntutan agar Alimin
mengganti kerugian yang dideritanya sebesar
Rp. 25 juta sebagai akibat tidak
diserahkannya 10 ton beras yang menjadi
kewajibannya, dengan rincian:

yudha@fhua2017
lanjutan
• Pembayaran harga beras • Rp. 15 juta
• Biaya notaris, perjalanan • Rp. 5 juta
untuk mencari beras
pengganti
• Keuntungan yang hilang
• Rp. 5 juta
sebesar Rp. 500 ribu/ton x
10 ton (seandainya beras
dikirim)
Total • Rp. 25 juta
•Berarti tuntutannya adalah GANTI RUGI (pokok & pelengkap)

yudha@fhua2017
Pembubaran (Pemutusan)

Pembubaran dapat terjadi:


• Demi hukum - terjadi tanpa campur tangan
hakim (vide 1381 BW)
• Tidak demi hukum - perlu campur tangan
hakim jika didasarkan pada adanya
wanprestasi (vide 1267 BW)

yudha@fhua2017
SYARAT UNTUK BERHASILNYA
GUGATAN PEMBUBARAN

a. Perjanjian timbal balik


b. Wanprestasi pihak lawan, dg
ketentuan:
– Pihak lawan lalai
– Tidak adanya pemenuhan bukan karena
overmacht/force majeur
c. Campur tangan hakim

yudha@fhua2017
Akibat Pembubaran
• Perjanjian dianggap tidak pernah ada
• Berlaku surut sampai saat timbulnya perjanjian
(vide 1265 BW)
• Masing-masing pihak tidak perlu melakukan prestasi
• Prestasi yang telah dilakukan harus dikembalikan
Prestasi tersebut dianggap sebagai tak terutang
(onverschuldig betaling vide 1359 BW)
• Harus dikembalikan ke posisi semula seperti halnya
tidak pernah terjadi perjanjian
• Jika prestasi tidak mungkin dikembalikan
• Diganti dengan nilai dan kualitas yang sama atau
sejenis
yudha@fhua2017
Tangkisan Debitor Dalam Hal Terjadi
Gugatan Wanprestasi

yudha@fhua2017
EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS

“tangkisan atau pembelaan debitor


terhadap dalil gugatan kreditor, dimana
tangkisan debitor tsb isinya menyatakan
bahwa kreditor sendiri tidak
melaksanakan prestasi”

yudha@fhua2017
Penerapan exceptio non adimpleti
contractus ini berkaitan dgn tata urutan
pelaksanaan prestasi yg dpt terjadi dari
beberapa sbb:

yudha@fhua2017
Undang-Undang
• Pelaksanaan prestasi yang didasarkan pada
ketentuan yang bersifat dwingend recht
(memaksa) wajib dipatuhi para pihak

misal:
Pasal 1602 b BW menyatakan, “Tidak ada upah
yang harus dibayar untuk waktu buruh tidak
melakukan pekerjaan”

• menurut ketentuan pasal ini pelaksanaan


pekerjaan lebih dahulu daripada pembayaran upah

yudha@fhua2017
Perjanjian
Dalam perjanjian para pihak sudah menetapkan
saat masing-masing pihak berprestasi

Misal:
dalam jual beli antara Alimin (penjual) dengan
Budiman (pembeli), mereka sepakat pembayaran
dilakukan 14 hari setelah penyerahan barang

berarti penyerahan barang lebih dahulu daripada


pembayaran harga barang

yudha@fhua2017
Diluar kedua hal tersebut
(UU dan perjanjian)
• Para pihak tidak menentukan siapa yang
harus berprestasi lebih dahulu (tidak
ditentukan siapa yang harus berprestasi
lebih dahulu)
• maka pelaksanaan prestasi dilakukan
secara bersamaan

yudha@fhua2017
Contoh Exceptio Non Adimpleti Contractus

• Alimin mengadakan perjanjian jual beli beras


dengan Budiman. Ketika Alimin menuntut
Budiman untuk membayar harga barang itu,
Budiman menolak karena Alimin belum
menyerahkan barang tersebut.
• Apabila Budiman berhasil mendalilkan
Exceptio Non Adimpleti contractus
• kewajiban untuk berprestasi tidak hapus
hanya ditangguhkan sampai pihak lain (Alimin)
melakukan prestasinya sendiri.

yudha@fhua2017
PELEPASAN HAK
(RECHTSVERWERKING)

yang dimaksud dengan pelepasan hak


(rechtsverwerking) adalah:

“ sikap kreditor yang terkesan menerima


prestasi debitor, meskipun prestasi
tersebut tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan.”

yudha@fhua2017
Sikap ini dapat terjadi:
• Eksplisit (tegas)
• Implisit (diam-diam)
Misal:
debitor seharusnya mengirim beras
kualitas 1 tetapi yang dikirim kualitas 2,
namun kreditor menyatakan puas atau
setidaknya dari sikapnya terkesan
menerima prestasi debitor.

yudha@fhua2017
Syarat-syarat Overmacht
Teori-Teori Tentang Overmacht

yudha@fhua2017
OVERMACHT
DAYA PAKSA - FORCE MAJEUR
Definisi
Peristiwa yang tidak terduga yang
terjadi diluar kesalahan debitor
setelah ditutupnya perjanjian yang
menghalangi debitor untuk memenuhi
prestasinya, dimana debitor tidak
dapat dipersalahkan dan tidak
menanggung risiko atas kejadian
tersebut

yudha@fhua2017
Akibat overmacht:
• Kreditor tidak dapat menuntut pemenuhan
prestasi
• Debitor tidak dapat lagi dinyatakan lalai
• Debitor tidak wajib membayar ganti rugi
• Risiko tidak beralih kepada debitor
• Kreditor tidak dapat menuntut pembatalan
dalam perjanjian timbal balik
• perikatan dianggap gugur

sebelum debitor dinyatakan lalai


yudha@fhua2017
syarat berhasilnya dalil overmacht

1. pemenuhan prestasi tercegah

2. pencegahan tidak dapat


dipertanggung-jawabkan pada debitor

yudha@fhua2017
sehubungan dengan 2 syarat di atas
selanjutnya perlu diajukan pertanyaan, sbb:
a. Apakah ada pencegahan pemenuhan ?
harus dijawab “positif” – “ya”
pemenuhan prestasi harus tercegah
(tidak mungkin)

b. Apakah pencegahan tersebut dapat


dipertanggungjawabkan kepada debitor ?
harus dijawab “negatif” – “tidak”
debitor tidak bersalah, dan
tidak menanggung risiko
yudha@fhua2017
Menurut Pasal 1245 jo 1444 BW

Terjadi pencegahan pemenuhan

karena obyek perjanjian:


musnah,
diluar perdangangan,
hilang

yudha@fhua2017
Menurut Pasal 1235 BW

Pencegahan pemenuhan tidak dapat


dipertanggungjawabkan kepada debitor

Jika debitor telah bertindak selaku


“kepala keluarga yg baik” (een goed huisvader)

debitor telah menjaga terhadap kemungkinan


pencegahan prestasi yang menjadi
kewajibannya
yudha@fhua2017
mengenai tidak dapat dipertanggungjawabkan

meskipun ada pencegahan pemenuhan


belum tentu debitor dapat mendalilkan
adanya overmacht

Untuk itu harus dianalisis 2 hal, yaitu:

yudha@fhua2017
KESALAHAN RISIKO

apakah debitor telah meskipun debitor tidak


bertindak selaku bersalah,
“kepala keluarga apakah tercegahnya
yg baik” pemenuhan itu
merupakan risiko yang
(een goed huisvader)
harus ditanggungnya
? ?

Kedua pertanyaan tersebut di atas harus dijawab


secara “kumulatif negatif“ (“tidak”)

Debitor: tidak bersalah dan tidak menanggung risiko

yudha@fhua2017
TEORI TENTANG OVERMACHT

• TEORI OBYEKTIF
• Titik tolak teori ini adalah:
• “prestasi tidak mungkin bagi setiap orang”
• “ketidakmungkinan mutlak”
• beranjak dari Pasal 1444 BW
• Mis: debitor berkewajiban menyerahkan seekor kuda,
namun ditengah perjalanan kuda mati disambar petir.
• matinya kuda yang mengakibatkan tercegahnya
pemenuhan prestasi – berlaku bagi setiap orang

yudha@fhua2017
Dalam perkembangannya teori ini tidak berlaku
absolut (mutlak), lebih mendekati teori subyektif

Barang
hilang atau diluar perdagangan
Hanya debitor ybs yang tidak dapat
memenuhi prestasi
dianggap secara obyektif berlaku bagi
semua orang

yudha@fhua2017
TEORI SUBYEKTIF
• Titik tolak teori ini adalah:
• “prestasi tidak mungkin bagi debitor ybs”
• “ketidakmungkinan relatif”
• mengingat keadaan pribadi/diri debitor
• mis: Seorang pengrajin kecil diwajibkan
menyerahkan hasil kerajinan, sementara
harga bahan baku sangat mahal (tidak
terjangkau oleh ybs)

yudha@fhua2017
kecuali:

• debitor telah mengambil risiko untuk


pemenuhan prestasi tersebut
(Teori Gevaarzetting)
• Mis: perusahaan angkutan (DHL,
ELTEHA) yang berjanji akan mengirim
paket tepat waktu.

yudha@fhua2017
TEORI HOUWING
AJARAN INSPANNING (USAHA)

• Merupakan Teori Subyektif


• Beranjak dari pemikiran bahwa:
• “overmacht mulai dimana kesalahan berhenti”
• Pendapat J.F. Houwing:
• “debitor harus dihukum mengganti biaya, kerugian, dan
bunga, setiap kali ia tidak dapat membuktikan bahwa
demi perikatan, ia telah melakukan segala sesuatu yang
menjadi kewajibannya berdasarkan pendapat dalam lalu
lintas masyarakat dan makna yang wajar dari perjanjian
ybs”
• debitor harus membuktikan bahwa ia telah berusaha
• ukurannya:
• pendapat dalam lalu lintas masyarakat
• makna yang wajar dari perjanjian ybs”
yudha@fhua2017
AJARAN RISIKO
dari J.L.L. Wery
• Beranjak dari pemikiran bahwa:
• “overmacht mulai dimana risiko berhenti”
• “debitor harus dihukum mengganti biaya, kerugian, dan
bunga, setiap kali ia tidak dapat membuktikan bahwa
tidak dilaksanakannya perikatan, pelaksanaan perikatan
yang tidak tepat pada waktunya, atau tidak sebagaimana
mestinya, timbul dari keadaan, untuk mana selayaknya
ia tidak bertanggung gugat”
• debitor tidak bertanggung gugat
• berarti perlu diteliti:
• meskipun debitor tidak bersalah, apakah ia harus
bertanggung gugat ?

yudha@fhua2017
DALIL OVERMACHT
TIDAK BERHASIL
1. overmacht terjadi diluar kesalahan debitor,
namun debitor telah dalam keadaan lalai.
2. tercegahnya pemenuhan prestasi dapat
diduga pada waktu penutupan perjanjian.
3. tercegahnya pemenuhan disebabkan
kesalahan seseorang yang diikutsertakan
dalam melaksanakan perikatan.
4. tercegahnya pemenuhan disebabkan oleh
cacat-cacat benda yang digunakan debitor
dalam melaksanakan perikatannya.

yudha@fhua2017
Actio Pauliana
• Hak kreditor, dalam keadaan tertentu,
untuk menuntut pembatalan terhadap
perbuatan hukum debitor yang tidak
bersifat wajib yang dianggap merugikan
kreditor
• Dasar hukum : pasal 1341 BW

yudha@fhua2017
Pasal 1341 BW

Ayat 1
Meskipun demikian, kreditur boleh mengajukan tidak
berlakunya segala tindakan yang tidak diwajibkan yang
dilakukan oleh debitur, dengan nama apa pun juga yang
merugikan kreditur; asal dibuktikan bahwa ketika tindakan
tersebut dilakukan, debitur dan orang yang dengannya atau
untuknya debitur itu bertindak, mengetahui bahwa tindakan
itu mengakibatkan kerugian bagi para kreditur.

Ayat 2
Hak-hak yang diperoleh pihak ketiga dengan itikad baik atas
barang-barang yang menjadi obyek dan tindakan yang tidak
sah, harus dihormati

yudha@fhua2017
Ayat 3
Untuk mengajukan batalnya tindakan yang
dengan cuma-cuma dilakukan debitur,
cukuplah kreditur menunjukkan bahwa
pada waktu melakukan tindakan itu debitur
mengetahui bahwa dengan cara demikian
dia merugikan para kreditur, tak peduli
apakah orang yang diuntungkan juga
mengetahui hat itu atau tidak.

yudha@fhua2017
Syarat Gugatan Actio Pauliana
1. Perbuatan dalam pasal 1341 BW tsb,
harus merupakan perbuatan hukum
2. Bukan merupakan perbuatan hukum
yang diwajibkan
3. Hanya kreditor yang dirugikan yang
berhak mengajukan pembatalan
4. Debitor dan pihak III harus
mengetahui bahwa perbuatan tsb
merugikan kreditor

yudha@fhua2017
Ad.1. Perbuatan Hukum

• Baik perbuatan hukum sepihak maupun


timbal balik
• Misal:
debitor menjual 2 buah rumahnya
dengan harga sangat murah (rekayasa)
sehingga merugikan para kreditornya.

yudha@fhua2017
Ad. 2. Perbuatan Hukum yang tdk wajib
(sukarela)
• Perbuatan hukum yang dilakukan bukan
karena diwajibkan UU atau perjanjian
• Oleh karena melakukan perbuatan hukum
yg diwajibkan (mis: bayar utang, bayar
denda pajak) tidak dapat dibatalkan)
• Misal:
debitor menjadi borg (penanggung
utang), membayar tagihan yg belum
jatuh tempo

yudha@fhua2017
Ad.3. merugikan kreditor

• Tidak setiap tindakan debitor yg


mengakibatkan berkurangnya harta
kekayaan debitor dianggap merugikan
kreditor dapat di gugat pembatalan, asal
saja sisa harta debitor cukup untuk
memenuhikewajibnnya kepada para
kreditornya
• Jadi tindakan debitor harus merugikan
kreditor ybs.

yudha@fhua2017
Ad.4. debitor & pihak III tahu bahwa
perbuatan tsb merugikan kreditor
• “mengetahui” kerugian kreditor harus
diukur secara obyektif
• Artinya, mereka secara jelas/nyata
seharusnya mengetahui bahwa perbuatan
mereka merugikan kreditor
• Jadi syaratnya: debitor dan pihak III
harus mengetahui

yudha@fhua2017

Anda mungkin juga menyukai