Anda di halaman 1dari 28

IDENTIFIKASI DAN UJI KEABSAHAN KONTRAK

WHAT

WHY
WHEN
SCIENTIFIC METHODE
& WHERE
INVESTIGATION

Sbg instrumen untuk


WHO
membedah
PROBLEMATIKA HOW
PERJANJIAN/KONTRAK

Yudha@fhua 2018
IDENTIFIKASI DAN UJI ... cont.’d

Termasuk jenis
kontrak apa dan di
atur dimana ?
Apakah kontrak tsb
SAH ?
Apakah para pihak
mempunyai
kecakan/kewenangan ?
Apakah para pihak
terikat pada aturan
tertentu ?
Apa akibat hukum
bagi para pihak?
Apa upaya hukum
bagi para pihak serta
penyelesaian
sengketanya ?
dst?

Yudha@fhua 2018
UJI KEABSAHAN KONTRAK MELALUI PASAL 1320 BW

merupakan formula pengujian umum


keabsahan kontrak

sbg deteksi awal apakah kontrak tsb:


sah, batal atau dapat dibatalkan

Jika semua syarat dalam Pasal 1320 BW


dipenuhi, maka kontrak tsb SAH

Jika UJI 1320 BW belum memberikan


hasil yang kuat, lakukan uji lainnya
UJI 1320 BW
Yudha@fhua 2018
Pasal 1320 BW
Untuk adanya perjanjian yang sah, harus dipenuhi empat syarat:

kesepakatan kecakapan untuk Suatu hal suatu sebab yang


mereka yg membuat suatu tertentu diperbolehkan
mengikatkan perikatan (suatu pokok (causa)
dirinya tertentu - obyek)

1 2 3 4

de toestemming de bekwaamheid om een eene


van degenen die eene verbintenis aan bepaald geoorloofde
zich verbinden te gaan onderwerp oorzaak
• Berdasarkan rumusan Pasal 1320 BW,
maka untuk sahnya perjanjian wajib
dipenuhi 4 syarat tersebut (kumulatif);

• Rumusan Pasal 1320 BW yang


mensyaratkan 4 hal tersebut untuk
adanya (lahirnya) perjanjian, maka dapat
disimpulkan bahwa pasal ini berada pada
“PRA KONTRAKTUAL”;

• Syarat lahirnya/adanya kontrak.

yudha@fhua2019
TEORI LAHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian lahir dengan adanya penerimaan
P1 = P2 (acceptatie; aanvaarding) atas penawaran
(aanbod; offerte)

penentuan saat “penerimaan” ini menghadapi


kendala apabila komunikasi para pihak
menggunakan alat/media yang memerlukan
waktu (mis: surat)

• TEORI PERNYATAAN
• TEORI MENGETAHUI
• TEORI PENGIRIMAN
• TEORI PENERIMAAN

yudha@fhua2019
1. TEORI PERNYATAAN
(uitingstheorie) Kelemahan teori ini:
perjanjian telah lahir pada saat Tidak dapat ditentukan secara pasti
penerimaan atas penawaran itu ditulis kapan perjanjian itu lahir.
atau dinyatakan oleh pihak yang ditawari.
2. TEORI MENGETAHUI
Kelemahan teori ini:
(vernemingstheorie)
Jika pihak yg menawarkan tdk
perjanjian telah lahir pada saat p surat
segera memibaca surat penerimaan
jawaban (penerimaan) dibaca oleh pihak
yg telah sampai ditempatnya.
yang menawarkan (diketahui).
3. TEORI PENGIRIMAN Kelemahan teori ini:
(verzendingstheorie) Pihak yang menawarkan tidak tahu
perjanjian telah lahir pada saat bahwa ia telah terikat dengan
penerimaan atas penawaran itu dikirim penawarannya sendiri.
oleh pihak yang ditawari
4. TEORI PENERIMAAN
(ontvangstheorie) H.R. 21 Desember 1933, NJ 1934, 368; Bosch v. Maren
perjanjian telah lahir pada saat penerimaan telah sampai di tempat pihak yang
menawarkan, tidak peduli apakah ia mengetahui atau membaca penerimaan
tersebut atau tidak - teori ini yang berlaku)
TEORI DASAR KETERIKATAN KONTRAKTUAL
(DAYA MENGIKAT)
Dalam kondisi tertentu antara pernyataan dan kehendak tidak bersesuaian, apakh
dengan demikian lahir keterikatan kontraktual diantara para pihak ?
Ada 3 (tiga) teori yang mencoba melakukan telaah terhadap problematika ini, yaitu:

1. 2. 3.
TEORI KEHENDAK TEORI PERNYATAAN TEORI KEPERCAYAAN
(wilstheorie) (verklaringstheorie) (vertrouwenstheorie)

yudha@fhua2019
TEORI KEHENDAK TEORI PERNYATAAN TEORI KEPERCAYAAN

teori ini berpendirian bahwa teori ini berpendirian bahwa yg TEORI JALAN TENGAH teori
yang menimbulkan menimbulkan keterikatan ini bertitik-tolak dari dua
keterikatan kontraktual kontraktual adalah teori sebelumnya (teori
adalah KEHENDAK PERNYATAAN kehendak & pernyataan)
Kelemahan: Kelemahan:
• Orang selalu berada dlm Merupakan teori yg berlaku
• Jika pernyataan nyata-nyata
keragu-raguan ketika (heersendeleer), jika:
bertentangan dg yg dimaksud
“pernyataan tsb menimbulkan
menyikapi pernyataan (kehendak), atau
pihak lain. KEPERCAYAAN
• Pernyatan berasal dari
• Lalu lintas bisnis terganggu. bagi pihak lain bahwa
seseorang yg jelas tdk mampu
• Tidak ada kepastian memang sesai dgn kehendak
mermbentuk kehendak yg
hukum. yang sesungguhnya”.
secara yuridis relevan.
• Kurang memberikan keadilan
yudha@fhua2019
CACAT KEHENDAK – (wilsgebreke)
Kontrak yang dipengaruhi oleh adanya unsur cacat kehendak mempunyai akibat hukum dapat dibatalkan (vernietigbaar)

Pasal 1321 BW
Tiada suatu persetujuan pun mempunyai
kekuatan jika diberikan karena kekhilafan
atau diperoleh dengan paksaan atau
penipuan

KEKHILAFAN
(kesesatan) PENYALAHGUNAAN
dwaling KEADAAN
PAKSAAN Misbruik van
Pasal
dwang omstandigheden
1321 BW Pasal PENIPUAN NBW - Pasal 3:44 (1)
1323-1327 BW bedrog Ind - yurisprudensi
doktrin
Pasal
1328 BW
yudha@fhua2019
KESESATAN ( KEHILAFAN – DWALING )
Pasal 1322 BW

yudha@fhua2019
PAKSAAN ATAU DWANG
dalam terminologi UU menggunakan istilah “kekerasan” atau “geweld”
Pasal 1323 - 1327 BW

1223 BW 1224 BW 1225 BW 1226 BW 1227 BW

Paksaan timbul apabila seseorang tergerak untuk menutup kontrak (memberikan


kesepakatan) dibawah ancaman yang bersifat melanggar hukum.

Ancaman bersifat melanggar hukum ini meliputi dua hal, yaitu:


• Ancaman itu sendiri sudah merupakan perbuatan melanggar hukum (pembunuhan,
penganiayaan).
• Ancaman itu bukan merupakan perbuatan melanggar hukum, tetapi ancaman itu
dimaksudkan untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat menjadi hak pelakunya.
yudha@fhua2019
PENIPUAN - BEDROG
Pasal 1328 BW
(1) Penipuan merupakan suatu alasan untuk membatalkan suatu persetujuan, bila penipuan yang
dipakai oleh salah satu pihak adalah sedemikian rupa, sehingga nyata bahwa pihak yang lain
tidak akan mengadakan perjanjian itu tanpa adanya tipu muslihat.
(2) Penipuan tidak dapat hanya dikira-kira, melainkan harus dibuktikan

Penipuan merupakan Maksud ‘dikualifisir’, Untuk berhasilnya dalil


bentuk kesesatan yang artinya memang terdapat penipuan disyaratkan
dikualifisir, artinya ada kesesatan salah satu bahwa gambaran yang
penipuan bila gambaran pihak, namun kesesatan keliru itu ditimbulkan oleh
yang keliru tentang ini disengaja oleh pihak rangkaian tipu daya
sifat2 dan keadaan2 lain. Jadi persamaan (kunstgrepen)
(kesesatan) ditimbulkan antara kesesatan dan Bohong saja, atau sekedar
oleh tingkah-laku yang penipuan adalah adanya melebih-lebihkan barang
sengaja menyesatkan pihak yang sesat, sedang dagangannya, sekalipun
dari pihak lawan perbedaannya terletak barangnya kurang baik,
pada unsur kesengajaan belum dapat dikategorikan
untuk menyesatkan pada sebagai penipuan
penipuan. Jadi harus ada serangkaian
kebohongan
yudha@fhua2019
Penyalahgunaan Keadaan
Ajaran penyalahgunaan keadaan
ini pada dasarnya menyangkut
perwujudan azas kebebasan
berkontrak, karena itu
menyangkut penyalahgunaan
yang menganggu adanya
kebebasan kehendak yang bebas
untuk mengadakan perjanjian.
Sehingga penyalahgunaan
keadaan ini merupaka salah satu
alasan untuk membatalkan
perjanjian
(terkait dengan cacat kehendak).
yudha@fhua2019
Dalam Niew Burgerlijk Wetboek (NBW) ditentukan 4
syarat terjadinya penyalahgunaan keadaan, yaitu:

1. keadaan-keadaan istimewa,
seperti keadaan darurat,
ketergantungan, ceroboh, jiwa
kurang waras, dan tidak
berpengalaman.
2. Suatu hal yang nyata
(kenbaarheid)
3. Penyalahgunaan (misbruik)
4. Hubungan kausal

yudha@fhua2019
Ajaran Penyalahgunaan Keadaan dibedakan
dalam 2 (dua) hal, yaitu:

Unsur Penyalahgunaan Keadaan ada 2 (dua),


yaitu:
• adanya kerugian yang diderita satu pihak, &
• adanya penyalahgunaan kesempatan oleh salah satu
pihak pada saat terjadinya perjanjian

yudha@fhua2019
UJI KEABSAHAN KONTRAK ….cont’d

UJI 1320

UJI
KESEPAKATAN

UJI CAUSA UJI KECAKAPAN


(SEBAB) 1320 (KEWENANGAN)

UJI OBYEK
(HAL
TERTENTU)

Note: kontrak sah apabila syarat 1320 BW secara kumulatif terpenuhi !


masing-masing syarat pada Pasal 1320 BW juga mengenal metode pengujian khusus !
yudha@fhua2019
UJI KEABSAHAN KONTRAK ….cont’d

UJI 1320 BW

DAPAT
UNSUR • KESEPAKATAN TIDAK DIBATALKAN
SUBYEKTIF • KECAKAPAN DIPENUHI (vernietigbaar)

• OBYEK TERTENTU BATAL DEMI


UNSUR TIDAK HUKUM
• CAUSA YG
OBYEKTIF DIPERBOLEHKAN DIPENUHI (nietig van rechtswege)

yudha@fhua2019
UJI 1320 BW
syarat sahnya perjanjian

1 2 + 3 4

KESEPAKATAN KECAKAPAN OBYEK CAUSA

UNSUR SUBYEKTIF UNSUR OBYEKTIF

X Y
yudha@fhua2019
UJI KEABSAHAN KONTRAK ….cont’d

RUMUS PENGUJIAN PASAL 1320 BW


 Jika Sahnya Kontrak = S
 Unsur Subyektif = x
 Unsur Obyektif = y
Maka suatu kontrak adalah “sah”, jika:
S = x + y atau S = (1+2) + (3+4)

P1 = Penawaran
RUMUS SEPAKAT
P2 = Penerimaan
O = Offer P1 = P2
A = Acceptance
I = Ijab O = A
K = Kabul
I = K

yudha@fhua2019
UJI KEABSAHAN KONTRAK ….cont’d

• JIKA: Apa akibat hukumnya


jika:
• S= X – Y , ATAU P1 = P2 – 1321 BW
• S=- X + Y , ATAU
• S = - X – Y , ATAU
• S= X + (3 – 4) , ATAU P1 P2
• S= Y + (1 – 2 ) , ATAU O A
I K
• S = (1 – 2) + (3 - 4)
• DST

yudha@fhua2017
yudha@fhua2019
IDENTIFIKASI DAN UJI ... cont.’d

Apa Akibat Hukumnya ?


Jika:
• S = 1320 – 1322 , atau
• S = 1320 – (1323-1327) , atau
• S = 1320 – 1328 , atau
• S = 1320 – 1335 , atau
• S = 1320 – 1337, atau
• S = 1320 – 1338(3) , atau
• S = 1320 – 1339 , atau
• dst

yudha@fhua2019
IDENTIFIKASI DAN UJI ... cont.’d

METODE PENGUJIAN LAIN, antara lain:


UJI 1332, 1335, 1337, 1338, 1339 BW

 OBYEK
 CAUSA
 UU
 KEPATUTAN
 KEPANTASAN
 KEBIASAAN
 ITIKAD BAIK
 KEADILAN
 KESUSILAAN
 KETERTIBAN UMUM
yudha@fhua2019
IDENTIFIKASI DAN UJI ... cont.’d

TAHAP PENGUJIAN KEABSAHAN KONTRAK

UJI
ATURAN
UJI DWINGEN
lain D RECHT
UJI 1320
BW

RUMUS PENGUJIAN
PASAL 1333, 1335, 1337, 1339 BW
• Pelanggaran terhadap norma pasal-pasal tersebut, i.c. dwingend
recht, berakibat batalnya suatu perjanjian (nietig)
• Dengan konsekuensinya: kembali ke posisi semula, sebagaimana
sebelum perjanjian dibuat
yudha@fhua2019
Kontrak yg memenuhi syarat Pasal 1320 BW, maka:

BERLAKU HAK
SAH & &
MENGIKAT KEWAJIBAN

PRESTASI
TANGGUNG MENIMBULKAN
&
GUGAT AKIBAT HUKUM
KONTRA PRESTASI

yudha@fhua2019
IDENTIFIKASI DAN UJI ... cont.’d

AKIBAT HUKUM YG TIMBUL KARENA TDK DIPENUHINYA


SYARAT/KETENTUAN/ATURAN DLM KONTRAK

 NON EKSISTENSI
(tidak lahir perjanjian)
 SAH
(berlaku & mengikat)
 BATAL DEMI HUKUM
 (nietig van rechtswege)
 DAPAT DIBATALKAN (vernietigbaar)
 UNENFORCEABLE
(tidak dapat dilaksanakan)
yudha@fhua2019
AKIBAT HUKUM...cont’d

• Secara alamiah berakhir dengan lewat waktunya perjanjian, atau


BERAKHIR
• Dengan dipenuhinya prestasi oleh para pihak.

• Dapat terjadi jika dikehendaki para pihak (meskipun jangka waktu belum berkahir)
PENGAKHIRAN • Dalam praktik dpt terjadi pengakhiran dilakukan oleh salah satu pihak, lazimnya
dimasukkan dlm klausul perjanjian, i.c. jika salah satu pihak melanggar/tdk memenuhi
kewajiban kontraktualnya

• Terjadi ketika kontrak masih berlangsung, lazimnya dlm hal terdapat pelanggaran
PEMUTUSAN kontraktual salah satu pihak (i.c. terkait wanprestasi)
• Dalam praktik juga lazim dijadikan klausul pemutusan kontrak.

DAPAT • Tidak dipenuhi unsur subyektif (syarat 1 dan 2 Pasal 1320 BW)
DIBATALKAN • Selama belum dibatalkan perjanjian diakui eksistensinya, setelah dibatalkan “dianggap
tidak pernah ada – berlaku surut sejak sbl perjanjian dibuat – dikembalikan pada posisi
semula”

BATAL
• Tidak dipenuhi unsur obyektif (syarat 3 dan 4 Pasal 1320 BW)
DEMI • Sejak awal dianggap tidak pernah ada
HUKUM • Prestasi yang sdh berlangsung – kembali seperti semula sebelum perjanjian di buat

Anda mungkin juga menyukai