Anda di halaman 1dari 8

KOMITE EKONOMI DANDAN

KOMITE EKONOMI INDUSTRI


INDUSTRI NASIONAL
NASIONAL

FINTECH KEUANGAN ISLAM SEBAGAI JALAN UNTUK


MENCAPAI KEADILAN SOSIAL
Dr. Arif Budimanta
Wakil Ketua
Komite Ekonomi dan Industri (KEIN)

Disampaikan dalam Seminar Nasional


“Technology and Innovation for the Future of Islamic Finance”
Jakarta, 13 Februari 2019
1
Fintech di Indonesia terus berkembang pesat dilihat
perkembangan jumlah rekening dan penyaluran KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

pinjaman. Namun, fintech yang berbasis syariah masih


terbatas.
Jumlah Akumulasi Rekening (Ribu Akun) Perkembangan Penyaluran Pinjaman Melalui Fintech

250,0 2.805,0 3.000,0 18,00 30,0


26,8 15,99
26,2
16,00
2.500,0 24,0 25,0
200,0
14,00
182,9
2.000,0 12,00 20,0
150,0
18,0

Rp Triliun
10,00 13,7

% mtm
1.500,0 15,6 15,0
8,00
100,0
1.000,0 6,00 10,0

50,0 4,00 3,00


500,0 5,0
2,00

- - - -
Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18

Borrower (axis kanan) Lender (axis kiri) Total Jumlah Pinjaman (axis kiri) Pertumbuhan (axis kanan)

Sumber: OJK (Oktober 2018)

Menurut data OJK per Desember 2018, dari 88 fintech yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), baru terdapat 2 perusahaan saja yang berbasis syariah, yaitu
Ammana Fintek Syariah dan Dana Syariah.
2
Fintech syariah memiliki peluang besar untuk berkembang
didukung oleh keuangan syariah di Indonesia yang juga KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

berkembang pesat. Hingga November 2018, aset keuangan


syariah mencapai Rp451,2 triliun tumbuh sebesar 12,39%
dari November 2017.

Jumlah Rekening Bank Syariah (Juta) Cakupan perbankan syariah


28,86
juga semakin luas dilihat
30,00
dari jumlah rekening
nasabah bank syariah yang
25,00
terus bertambah, baik
rekening simpanan maupun
20,00
pembiayaan.
15,00
Pada November 2018,
jumlah rekening DPK
10,00
mencapai 28,86 juta
5,34 rekening atau tumbuh
5,00
sebesar 22,2% dibandingkan
November 2017. Namun,
-
jumlah rekening
pembiayaan pada periode
Jumlah Rekening DPK Jumlah Rekening Pembiayaan
yang sama terkontraksi
1,53% (yoy).
Sumber: OJK (November 2018)
3
Secara umum, baik DPK maupun pembiayaan bank syariah
terus mengalami peningkatan. Kinerja intermediasi KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

perbankan syariah, yang ditunjukkan dengan financing


to deposit ratio (FDR), juga mengalami perbaikan sejak
Maret 2018 setelah terus mengalami penurunan sejak
pertengahan tahun 2015.
Perkembangan Kinerja Intermediasi Bank Syariah
300.000 95,0

250.000
88,9 90,0

200.000
85,0

Persen (%)
Rp Miliar

150.000

80,0
100.000 79,7

75,0
50.000

- 70,0
05/2015

07/2015

05/2016

07/2016

05/2017

07/2017

05/2018

07/2018

09/2018

11/2018
01/2015

03/2015

09/2015

11/2015

01/2016

03/2016

09/2016

11/2016

01/2017

03/2017

09/2017

11/2017

01/2018

03/2018
Pembiayaan (axis kiri) Dana Pihak Ketiga (axis kiri) FDR (axis kanan)
Sumber: OJK (November 2018)
4
Ranah bisnis dan jasa yang dapat dilayani oleh fintech
masih sangat luas dan belum terjamah seluruhnya oleh KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

fintech yang sudah ada di Indonesia.

Peran Fintech dalam Sektor Jasa Inovatif

Sumber: Basel Committee on Banking Supervision (BCBS)


5
Fintech syariah memiliki peluang besar untuk
berkembang mengingat besarnya jumlah penduduk KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

muslim di Indonesia. Namun, terdapat beberapa hal


yang perlu diperhatikan.

Variasi produk/akad fintech Keamanan informasi dan Dukungan kebijakan yang


syariah yang terbatas risiko penipuan perlu diperbarui

Infrastruktur dan SDM yang Kualitas pembiayaan yang


belum memadai perlu dimonitor

6
BAGAIMANA FINTECH SYARIAH DAPAT MENDORONG
TERJADINYA KEADILAN SOSIAL? KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

Melalui transparansi dan perluasan akses keuangan


kepada masyarakat.
Model/akad transaksi
yang sesuai syariah

“Sungguh, Kami telah Sumber asal dana dan


Transparansi
mengutus rasul-rasul tujuan penyaluran dana
Kami dengan bukti-
bukti yang nyata
Informasi imbal bagi
dan Kami turunkan hasil dan risiko serta
bersama mereka kitab Keadilan Sosial
biaya yang real time.
dan neraca (keadilan)
agar manusia dapat Menyederhanakan
rantai transaksi
berlaku adil...” sehingga menekan biaya
(QS. Al Hadid: 25) menjadi lebih murah
Akses

Melalui penghimpunan
dan penyaluran ZISWAF

7
Terima Kasih KOMITE EKONOMI DAN INDUSTRI NASIONAL

Dr. Arif Budimanta


Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional
Republik Indonesia

Arif Budimanta menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Indonesia, kemudian mengambil studi
mengenai keuangan di University of Chicago serta mengikuti Senior Executive Program di Harvard Business
School, Harvard University dan ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders Program yang diselenggarakan
oleh The Korea Foundation pada tahun 2015.

Di sela-sela kesibukannya, ia aktif sebagai pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Arif
merupakan pendiri dan penasihat senior bagi Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD). Ia
juga termasuk kedalam anggota dari Royal Economic Society (RES) London. Pada Periode 2009-2014, Arif
Budimanta terpilih sebagai Anggota DPR RI dan ditugaskan di Komisi XI yang membidangi Perencanaan
Pembangunan, Keuangan dan Perbankan.

Anda mungkin juga menyukai