Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

APLIKASI KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI


PENDENGARAN DAN PENGELIHATAN

OLEH :

NAMA: STEVEN KRISTIAN.LAPANDIO

PROFESI NERS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

T.A 2020-2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

APLIKASI KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI


PENDENGARAN DAN PENGELIHATAN

Judul : “APLIKASI KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI


PENDENGARAN DAN PENGELIHATAN”

Hari/Tanggal : Selasa, 08 desember 2020
Waktu : 08:00 – 08:45 WITA
Tempat Pelaksanaan : Poliklinik Jiwa RSD Madani Palu
Sasaran : Pengunjung Poliklinik Jiwa RSD Madani Palu
Sub Topik : a. Pengertian halusinasi
b. Tanda dan gejala halusinasi
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi halusinasi
d. Peran klien dalam pencegahan halusinasi.
A. Latar Belakang
1. pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indratanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).
2. Fase halusinasi
Menurut stuart dan laraia dalam Prabowo, 2014 menunjukan tahapan
terjadinya halusinasi terdiri dari 4 fase dan setiap fase mempunyai karakteristik
yang berbeda yaitu:
a. Fase I
Pasien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, dan
takut serta mencoba untuk berfokus pada pkiran yang menyenangkan untuk
meredakan ansietas disini pasien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
gerakan mata cepat,dan asyik sendiri.
b. Fase II
Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan. Pasien mulai lepas
kendali dan mencoba jaga jarak dengan sumber yang dipersepsikan sehingga
timbul peningkatan tanda-tanda vital.
c. Fase III
Pasien menghentikan perlawanan halusinasi dan menyerah pada
halusinasi. Disini pasien sukar berhubungan dengan orang lain, tidak mampu
mematuhi perintah dari orang lain, dan kondisi sangat menegangkan terutama
berhubungan dengan orang lain.
d. Fase IV
Pengalaman sensori menjadi mengancam jika pasien mengikuti perintah
halusinasi.Disini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri dan tidak
mampu berespon terhadap perintah yang kompleks dan tidak mampu berespon
lebih dari 1 orangTanda dan gejala halusinasi
3. Tanda dan gejala
a. Berbicara, tertawa, dan tersenyum sendirib.
b. Bersikap seperti mendengarkan sesuatuc.
c. Berhenti berbicara sesaat ditengah-tengah kalimat untuk mendengarkan
d. Tidak mampu atau kurang konsentrasif
e. Cepat berubah pikiran
f. Alur pikiran kacau
g. Respon yang tidak sesuai
h. .Menarik diri
i. Sering melamun

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama menit, diharapkan sasaran penyuluhan
dapat memahami tentang cara menangani halusinasi
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama menit, diharapkan sasaran penyuluhan
mampu:
1) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Tanda dan gejala halusinasi
2) Memahami dan mampu menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi
halusinasi
3) Memahami dan menyebutkan cara menghardik

Tempat
Poliklinik Jiwa RSD Madani Palu
C. Waktu
Kegiatan akan berlangsung selama menit pukul WITA sampai dengan WITA

D. Sasaran
Pengunjung Poliklinik Jiwa RSD Madani Palu

E. Penyelenggara Penyuluhan
Penyelenggara penyuluhan “aplikasi keperawatan jiwa halusinasi Pendengaran dan
pengelihatan” adalah mahasiswa Program Studi Ners Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palu.

F. Garis Besar Materi


a. Pengertian halusinasi
b. Tanda dan gejala halusinasi
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi halusinasi
d. Peran klien dalam pencegahan halusinasi.

G. Pelaksanaan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pendahuluan
- Penyaji memberikan salam kepada - Sasaran membalas
sasaran. salam dari Penyaji.
- Penyaji menjelaskan topik - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Penyaji memperkenalkan diri - Sasaran menyimak.
kepada sasaran.
- Penyaji menjelaskan tujuan - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Penyaji menjelaskan waktu - Sasaran menyimak.
pelaksanaan.
2. 40 menit Penyampaian Materi
(30 menit - Penyaji menggali sedikit informasi - Sasaran
materi, 10 pada sasaran mengenai halusinasi mengeksplorasi apa
menit - Penyaji menjelaskan materi mengenai yang mereka ketahui
tanya : tentang kesehatan
jawab) a. Pengertian halusinasi lingkungan.
b. Tanda dan gejala halusinasi - Sasaran
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi memperhatikan
kekambuhan klien penjelasan dan
d. Peran klien dalam pencegahan mencermati materi.
halusinasi.

Tanya Jawab
- penyaji membuka sesi tanya jawab.

- Penyelenggara penyuluhan menjawab - Sasaran mengajukan


pertanyaan sasaran. pertanyaan.
- Sasaran
memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 3 menit Penutup
i. penyaji melakukan evaluasi dengan  Sasaran menjawab
memberikan beberapa pertanyaan pertanyaan evaluasi
ii. penyaji menyimpulkan hasil
penyuluhan. - Sasaran menyimak
kesimpulan yang
disampaikan oleh
iii. Pembagian leaflet pada sasaran. moderator.
- Sasaran menerima
leaflet yang diberikan
iv. Mengakhiri dengan salam oleh fasilitator.
v. Menjawab salam dan
sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.

H. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

I. Media
1. Leaflet

J. Setting Tempat

2 2 2

2 2 2

Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta

K. Pengorganisasian
Penyaji materi : Steven K Lapandio
L. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan
konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan. Sarana prasarana seperti
leaflet disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
1) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Tanda dan gejala halusinasi
2) Memahami dan mampu menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi
halusinasi klien
3) Memahami dan menyebutkan Peran klien dalam pencegahan halusinasi

M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi. Materi
vii. Leaflet

M. LAMPIRAN MATERAN
1. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indratanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu (Prabowo, 2014).
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang pancaindera, hal umum
yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan pengelihatan walaupun halusinasi
pencium, peraba, dan pengecap dapat terjadi (Townsend, 2010).Halusinasi adalah
suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi yang disebabkan
stimulus yang sebenarnya itu tidak ada (Sutejo, 2017). Halusinasi adalah persepsi
klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, sehingga klien
menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar
(Stuart dalam Azizah, 2016). Berdasarkan pengertian halusnasi itu dapat diartikan
bahwa, halusinasi adalah gangguan respon yang diakibatkan oleh stimulus atau
rangsangan yang membuat klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

4. Menurut stuart dan laraia dalam Prabowo, 2014 menunjukan tahapan terjadinya
halusinasi terdiri dari 4 fase dan setiap fase mempunyai karakteristik yang berbeda
yaitu:
e. Fase I
Pasien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, dan takut
serta mencoba untuk berfokus pada pkiran yang menyenangkan untuk meredakan
ansietas disini pasien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, gerakan mata
cepat,dan asyik sendiri.
f. Fase II
Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan. Pasien mulai lepas kendali
dan mencoba jaga jarak dengan sumber yang dipersepsikan sehingga timbul
peningkatan tanda-tanda vital.
g. Fase III
Pasien menghentikan perlawanan halusinasi dan menyerah pada halusinasi.
Disini pasien sukar berhubungan dengan orang lain, tidak mampu mematuhi
perintah dari orang lain, dan kondisi sangat menegangkan terutama berhubungan
dengan orang lain.
h. Fase IV
Pengalaman sensori menjadi mengancam jika pasien mengikuti perintah
halusinasi.Disini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri dan tidak mampu
berespon terhadap perintah yang kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari 1
orang.

5. Tanda dan gejala halusinasi


j. Berbicara, tertawa, dan tersenyum sendirib.
k. Bersikap seperti mendengarkan sesuatuc.
l. Berhenti berbicara sesaat ditengah-tengah kalimat untuk mendengarkan
m. Tidak mampu atau kurang konsentrasif
n. Cepat berubah pikiran
o. Alur pikiran kacau
p. Respon yang tidak sesuai
q. .Menarik diri
r. Sering melamun

DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi, Ana. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC.
1995
Keliat Budi, Ana, dkk. Proses Keperawatan Jiwa. EGC. 1987
Sembiring, EE. 2011. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/24194/5/Chapter%20I.PDF, diakses 22
Januari 2015)
Stuart and Sunden. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. EGC. 1998

Anda mungkin juga menyukai