Kelas : Gizi B
(404-432)
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
A. GANGGUAN ESOFAGUS
Gejala gangguan esofagus
o Disfagi atau kesulitan menelan makanan yang dimakan dari faring,merupakan
gejala utama penyakit faring atau esofagus.Disfagi terjadi pada gangguan non-
esofagus yang disebabkan oleh penyakit otot atau neurologis.Penyakit-penyakit
ini adlah gangguan peredaran darah otak (stroke,penyakit
serebrovaskular),miastenia gravis,distrofi otot,dan poliomielitis bulbaris.Disfagi
esofageal mungkin dapat bersifat obstruktif atau disebabkan oleh motorik.
o Pirosis (nyeri ulu hati) adalah gejala lain penyakit esofagus yang sering
terjadi.Pirosis ditandai oleh sensasi panas,terbakar yang biasanya sangat terasa di
epigastrium atas atau dibelakang prosesus xifoideus dan menyebar keatas.Nyeri
ulu hati dapat disebabkan oleh refluks asam lambung atau sekret empedu kedalam
esofagus bagian bawah,keduanya mengiritasi mukosa.
o Odinofagi didefinisikan sebagai nyeri telan dapat terjadi bersana dengan
disfagi.Odinofagi dapat dirasakan sebagai sensasi ketat atau nyeri membakar,tidak
dapat dibedakan dari nyeri ulu hati dibagian tengah dada.
o Regurgitasi adalah aliran balik isi lambung kedalam rongga mulut.Bedanya
dengan muntah adalah karena regurgitasi tidak embutuhkan tenaga dan tidak
disertai oleh mual.Gangguan ini dirasakan dalam tenggorokan sebagai rasa asam
atau cairan panas yang pahit.Regurgitasi sering terjadi pada bayi akibat
perkembangan sfingter esofagus bawah yang tidak sempurna.Pada orang
dewasa,regurgitasi mencerminkan adanya inkompetensi sfingter esofagus bagian
bawah dan kegagalan sfingter bagian atas untuk bertindak sebagai sawar
regurgitasi.
o Water bash merupakan refleks hipersekresi saliva akibat adanya esofagitis peptik
atau disfagi,dan tidak sama dengan regurgitasi.
Esofagitis
Suatu jenis esofagitis yang tidak berbahaya dapat terjadi setelah menelan cairan
panas.Sensasi panas substernal biasanya terjadi dalam waktu singkat dan dikaitkan
dengan edema superfisial dan esofagospasme.Bentuk esofagitis yang paling sering
dijumpai disebabkan oleh refluks asam lambung,yang sering terjadi bersamaan
dengan hernia hiatus.Bentuk esofagitis berat yang akut dapat terjadi setelah menelan
basa tau asam kuat.Basa kuat sering ditemukan pada sebagian besar rumah tangga
dalm bentuk cairan pembersih,bila terminum akan menyebabkan terjadinya nekrosis
kolikuativa berat pada mukosa.Gejala-gejala yang segera timbul adalah odinofagi
berat,demam,keracunan dan kemungkinan perforasi esofagus disertai infeksi
mediastinum dan kematian.
1. Hernia hiatus
Herni hiatus didefinisikan sebagai herniasi bagian lambung kedala dada melalui
hiatus esofagus diafragma.Pada hernia hiatus paraesofageal (rolling),bagian
fundus lambung menggulung melewati hiatus,dan perbatasan gastro-esofagus
tetap berada dibawah diafragma.Penyulit utama hernia para eso-fageal adalah
strangulasi.Diagnosis hernia hiatus sliding dan rolling ditegakkan melalui
pemeriksaan radiogram atau endoskopi.Pengobatan hernia hiatus sliding terutama
ditujukan untuk mencegah refluks,menetralkan bahan refluks,dan melindungi
mukosa esofagus.
Tumor
Tumor jinak esofagus jarang dijumpai.Tipe yang paling sering adalah leiomioma
(tumor otot polos).Leiomioma kadang-kadang mengeluarkan darah tetapi biasanya
kurang memiliki makna klinis dan ditemukan secara kebetulan.Sebaliknys,kanker
esofagus sering dijumpai.Laki-laki paling sering terserang penyakit ini.Faktor
predisposisi adalah banyak merokok,banyak minum alkohol dan esofagus Barrett.
Karsinoma sel gepeng merupakan jenis tumor yang paling sering dan sangat bersifat
maligna.Tumor dapat timbul disetiap bagian esofagus,tetapi sebagian besar berasa
pada duapertiga bawah.Pemeriksaan radiologis dengan barium,pemeriksaaan
sitologi,dan biopsi dengan esofagoskopi merupakan tindakan-tindakan penting dalam
menentukan diagnosis.Penyinaran dan reseksi bedah adalah bentuk penatalaksanaan
yang paling umum.
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai
dibawah epitel.Penyebab ulkus peptikum yaitu aktivitas pencernaan peptik oleh getah
lambung,sekresi bikarbonat mukosa,ciri genetik,dan stres.
o Patogenesis
Terdapat dua faktor yag tampaknya melindungi lambung dari autodigesti:mukus
lambung dan sawar epitel.Sawar mukosa lambung,penting untuk perlindungan
lambung dan duodenum.Dalam keadaan normal,sawar mukosa ini memungkinkan
sedikit difusi balik ion hidrogen dari lumen ke dalam darah,walaupun terdapat selisih
konsentrasi yang besar (ph asam lambung 1,0 vrsus Ph DARAH 7,4).Telah diketahui
bahwa mukosa antrum lebih rentan terhadap difusi balik dibandingkan dengan
fundus,yang menjelaskan mengapa ulkus peptikum sering terletak di antrum.Selain
itu kadar asam yang rendagh dalam analisis lambung pada penderita ulkus peptikum
diduga disebabkan oleh meningkatnya difusi balik,dan bukan disebaabkan oleh
produksi yang berkurang.Sejumlah penyakit tampaknya menyebabkan terjadinya
ulkus peptikum,yaitu sirosis hati akibat alkohol,pankreatitis kronis,penyakit paru
kronis,hiperparatiroidisme, dan sindrom Zollinger-Ellison yang berkaitan dengan
kadar gastrin serum yang tinggi dan sekresi HCL yang sangat tinggi.
o Gambaran klinis
Gambaran klinis utama ulkus peptikum adalah nyeri epigastrium intermiten kronis
yang secara khas akan mereda setelah makan atau menelan antasid.Gejala dan tanda
penyakit ini adalah muntah,muntahan berwarna merah atau “seperti
kopi”,mual,anoreksia,dan penurunan berat badan.
o Diagnosis
Kriteria terpenting dalam penegakan dagnosis ulkus duodenum adalah serologi
positif pada uji napas urea untuk mengetahui adanya infeksi H.phylori,karena
merupakan faktor atau kofaktor pada lbih dari 90% ulkus duodenum.Adanya riwayat
pola nyeri yang hilang setelah makan juga merupakan indikator yang
penting.Diagnosis ulkus peptikum biasanya dipastikan dengan pemeriksaan barium
radiogram.Bila radografi tidak berhasil namun gejala tetap ada,maka dilakukan
pemeriksaan endoskopi.
o Perbedaan ulkus junak dan ganas
Umumnya ulkus ganas mempunyai dasar ulkus yang nekrotik dan tidak
beraturan,sedangkan ulkus jinak mempunyai dasar yang halus dan bersih dengan
batas-batas yang jelas.
Pengobatan ulkus peptikum adalah menghambat atau membufer skresi asam untuk
menghilangkan gejala dan mempermudah penyembuhan.Tindakan untuk mencapai
tujuan ini adalah pemberian antasida,penatalaksanaan diet,antikolinergik,penghambat
H2 (simetidin,ranitidin,dan famotidin),terapi antimikroba,dan istirahat secara fisik
maupun emosi. Penyulit ulkus peptikum adalah ulkus yang
membandel,predarahan,perforasi dan obstruksi pilorus.
Istilah ulkus strs digunakan untuk menjelaskan erosi lambung atau duodenum yang
terjadi akibat stres psikologis atau fisologis yang berlangsung lama.Bentuk stres
seperti syok,hipotensif setelah trauma dan operasi besar,sepsis,hipoksia,luka bakar
hebat,atau trauma serebral.lkus stres dibagi dalam 2 kelompok yaitu ulkus cushing
dihubungkan dengan cedera otak berat yang ditadai oleh hiperasiditas nyata,yang
mungkin diperantarai oleh rangsangan vagus (cedera otak-stimulasi vagus-
hiperasidita-ulkus peptikum akut).Sebaliknya ulkus stres yang berkaitan dengan
syok,sepsis,luka bakar,dan obat tidak ditandai oleh hipersekresi asam lambung.
Kanker lambung
Karsinoma lambung merupakan bentuk eoplasma gastrointestinal yang paling sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,4% kematian akibat kanker (American Cancer Society,
1999).Laki-laki lebih sering terserang penyakit ini.Penyebab kanker tidak diketahui,tetapi
dikenaal adanya faktor predisposisi tertentu seperti:
- Faktor genetik tampaknya berperan penting,karena kanker lambung lebih sering
terjadi pada orang bergolongan darah A
- Faktor geografis atau lingkungan,karena kanker lambung sangat serng terjadi di
Jepang,Cina,Thailand,Finlandia,Irlandia,dan Kolombia.
- Faktor karsinogenik dalam makanan,seperti daging asap,makanan yang
diasamkan,dan tinggi nitrat,berkaitan dengan meningkatnya insidensi kanker
lambung.
- Adanya gastritis atrofik atau anemia pernisiosa.Infeksi H.phylori kini sudah
semakin diterima sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya gastritis atrofik
kronis sehingga berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya kanker lambung
- Riwayat ulkus peptikum yang tidak sembuh juga berkaitan dengan meningkatnya
risiko kanker lambung.