Oleh:
1
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Judul Identifikasi masalah kesehatan di RW 01 dan
RW 03 Desa Betahwalang
4. NIM A2A016053
A2A016056
A2A016071
A2A218018
A2A016043
A2A218004
A2A218021
5. Lokasi Kegiatan RW 01 dan RW 03 Desa Betahwalang,
Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa
Tengah.
2
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Dr. Ratih Sari Wardani, S.Si, M.Kes Diki Bima Prasetio, S.KM, M.PH
NIK.28.61026.095 NIK.28.6.10.26.316
Mengetahui,
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan Rahmat,
Taufik, dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga laporan Praktek Belajar
Lapangan (PBL) yang berjudul Identifikasi masalah kesehatan di RW 01 dan RW
03 Desa Betahwalang dapat terselesaikan dengan baik.
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil
2. Bapak Soleh selaku induk semang PBL di Desa Betahwalang
3. Bapak Khairul Umam selaku Kepala Desa Betahwalang Kecamatan
Bonang.
4. Bapak Ibnu Hajar selaku Ketua RW 01 Desa Betahwalang dan seluruh
warga RW 01.
5. Bapak Junaidi Abdullah selaku Ketua RW 03 Desa Betahwalang dan
seluruh warga RW 03
6. Bapak Diki Bima Prasetio, SKM, MPH selaku Dosen Pembimbing Praktik
Belajar Lapangan Kelompok 13.
7. Ibu Dr. Ratih Sari Wardani, S.Si, M.kes selaku Dosen Penguji Praktik
Belajar Lapangan Kelompok 13.
4
Kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat dan kebaikan pada mahasiswa yang akan mengadakan PBL di tahun yang
akan datang
Penyusun
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR BAGAN xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I 1
IDENTIFIKASI MASALAH 1
A. Data Sekunder 1
1. Demografi 1
2. Situasi Kesehatan Umum 3
3. Program Kesehatan Berjalan 3
B. Data Primer 3
1. Populasi dan Sampel 3
2. Pengolahan Data 6
BAB II 27
PRIORITAS DAN AKAR MASALAH 27
A. Daftar Masalah Kesehatan 27
1. Data Sekunder 27
2. Data Primer 27
B. Prioritas Masalah 28
C. Akar Masalah 33
D. Prioritas Akar Masalah 40
BAB III 42
A. Alternatif Intervensi Program 42
B. Prioritas Intervensi Program 42
6
C. Plan Of Action (POA) 44
BAB IV 46
IMPLEMENTASI PROGRAM 46
A. Pelaksanaan Program 46
B. Hasil dan Pembahasan 49
BAB V 55
KESIMPULAN DAN SARAN 55
A. Kesimpulan 55
B. Saran 56
DAFTAR PUSTAKA 58
7
DAFTAR TABEL
8
Tabel 1.31 Distribusi Jenis Pengobatan Tradisional RW 01 dan RW 03 16
Tabel 1.32 Distribusi Frekuensi Tempat Persalinan RW 01 dan RW 03 16
Tabel 1.33 Distribusi Frekuensi ASI Ekslusif RW 01 dan RW 03 17
Tabel 1.34 Distribusi Perilaku Memasak Air Minum RW 01 dan RW 03 17
Tabel 1.35 Distribusi Frekuensi Menguras Bak Mandi RW 01 dan RW 03 17
Tabel 1.36 Distribusi Mencuci Tangan dengan Sabun RW 01 dan RW 03 17
Tabel 1.37 Distribusi Waktu Kelakukan Cuci Tangan RW 01 dan RW 03 18
Tabel 1.38 Distribusi Kebiasaan Membuang Air Besar RW 01 dan RW 03 18
Tabel 1.39 Distribusi Perilaku Menggosok Gigi RW 01 dan RW 03 18
Tabel 1.40 Distribusi Waktu Menggosok Gigi RW 01 dan RW 03 19
Tabel 1.41 Distribusi Keluarga Yang Merokok RW 01 dan RW 03 19
Tabel 1.42 Distribusi Anggota Keluarga yang Merokok RW 01 dan RW 03 19
Tabel 1.43 Distribusi Frekuensi Umur Keluarga RW 01 dan RW 03 20
Tabel 1.44 Distribusi Banyak Rokok yang Dikonsumsi RW 01 dan RW 03 20
Tabel 1.45 Distribusi Jenis Rokok yang Dikonsumsi RW 01 dan RW 03 20
Tabel 1.46 Distribusi Jarak Sumber Pencemar RW 01 dan RW 03 21
Tabel 1.47 Distribusi Frekuensi Kualitas Air RW 01 dan RW 03 21
Tabel 1.48 Distribusi Frekuensi Penampungan Air Limbah RW 01 21
Tabel 1.49 Distribusi Frekuensi Penampungan Air Limbah RW 03 22
Tabel 1.50 Distribusi frekuensi Tempat Sampah Dalam Rumah RW 01 22
Tabel 1.51 Distribusi frekuensi Tempat Sampah Dalam Rumah RW 03 22
Tabel 1.52 Distribusi Frekuensi Tempat Sampah Luar Rumah RW 01 22
Tabel 1.53 Distribusi Frekuensi Tempat Sampah Luar Rumah RW 03 23
Tabel 1.54 Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ternak RW 01 dan RW 03 23
Tabel 1.55 Distribusi Frekuensi Keberadaan Kandang RW 01 dan RW 03 23
Tabel 1.56 Distribusi Frekuensi Jenis Hewan Ternak RW 01 dan RW 03 23
Tabel 1.57 Distribusi frekuensi Jenis Lantai RW 01 dan RW 03 24
Tabel 1.58 Distribusi Frekuensi Jenis Dinding RW 01 dan RW 03 24
Tabel 1.59 Distribusi Frekuensi Langit-langit RW 01 dan RW 03 24
Tabel 1.60 Distrubusi Frekuensi Jenis Atap Rumah RW 01 dan RW 03 25
Tabel 1.61 Distribusi Frekuensi Ventilasi RW 01 dan RW 03 25
9
Tabel 1.62 Distribusi Frekuensi Jenis Ventilasi RW 01 dan RW 03 25
Tabel 1.63 Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jamban RW 01 dan RW 03 26
Tabel 1.64 Distribusi Frekuensi Tempat Penampungan Air RW 03 26
Tabel 1.65 Distribusi Frekuensi Sumur Gali RW 01dan RW 03 26
Tabel 2.1 10 Besar penyakit menurut data Puskesmas Bonang II 27
Tabel 2.2 Daftar penyakit menurut data kuesioner RW 01 dan RW 03 27
Tabel 2.3 Besar Masalah RW 01 28
Tabel 2.4 Besar Masalah RW 03 29
Tabel 2.5 Kegawatan Masalah RW 01 29
Tabel 2.6 Kegawatan Masalah RW 03 30
Tabel 2.7 Ketersediaan dana/biaya RW 01 30
Tabel 2.8 Ketersediaan dana/biaya RW 03 31
Tabel 2.9 Kemudahan RW 01 31
Tabel 2.10 Kemudahan RW 03 32
Tabel 2.11 Metode Delbeq RW 01 32
Tabel 2.12 Metode Delbeq RW 03 33
Table 2.13 USG prioritas akar masalah RW 01 37
Table 2.14 USG prioritas akar masalah RW 03 37
Tabel 3.1 Penilaian Skoring dengan metode Reinke RW 01
Tabel 3.2 Penilaian Skoring dengan metode Reinke RW 03
Tabel 3.3 POA RW 01 40
Tabel 3.4 POA RW 03 41
Tabel 4.1 Uji Normalitas RW 01
Tabel 4.2 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Hipertensi
RW 01
Tabel 4.3 Uji Normalitas RW 03
Tabel 4.4 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Hipertensi
RW 03
10
DAFTAR BAGAN
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
BAB I
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Data Sekunder
1. Demografi
Desa Betahwalang masuk wilayah Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak dengan luas wilayah Desa Betahwalang 4,68 km2
(468 Ha) jumlah penduduk sudah mencapai 5.699 jiwa. Namun dari
luasnya wilayah yang begitu potensial saat ini masih banyak sumber daya
alam yang belum digali saat ini, Letak geografis Desa Betahwalang
berada diwilayah barat Kabupaten Demak. Keseharian masyarakat Desa
Betahwalang adalah nelayan/ melaut karena desa Betahwalang terletak di
pantai laut jawa (Desa Pesisir) yang memiliki ketinggian 2 mdl diatas
permukaan air laut dan sebagian besar tanah pertanian sudah menjadi
lahan pertambakan1.
a. Batas Desa / Batas Wilayah
1) sebelah utara : Kec.Wedung / Desa Wedung
2) sebelah Timur : Desa Serangan
3) sebelah Selatan : Desa Tridonorejo dan Desa Purworejo
4) sebelah Barat : Laut Jawa
b. Keadaan Geografis
1) Ketinggian tanah dari permukaan air laut : 0,75-1,7mdpl
2) Suhu udara rata-rata : 26℃ - 33℃
c. Luas Wilayah
Luas Wilayah Desa Betahwalang 468 Ha yang terdiri dari:
1) Sawah dan tambak : 371,734 Ha
2) Tanah Bondo Desa : 8,560 Ha
3) Tanah Bengkok : 34,484 Ha
4) Pemukiman Penduduk : 35,000 Ha
5) Makam : 1,222 Ha
6) Perkantoran : 0,025 Ha
7) Tanah lainnya : 17,000 Ha
1
d. Gambaran Umum demografi
1) Jumlah Penduduk
Desa Betah Walang mempunyai jumlah penduduk sebanyak
5672 jiwa dengan jumlah KK 1589. Dengan rincian sebagai
berikut:
a) Jumlah Penduduk laki-laki : 2.908 Jiwa
b) Jumlah Penduduk Perempuan : 2.764 Jiwa
c) Jumlah KK Miskin : 897 KK
d) Jumlah Pendudukan miskin : 3.769 Jiwa
e) Jumlah Kelahiran : 109 Jiwa
f) Jumlah Kematian : 30 Jiwa
2) Jenis Pekerjaan
Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan f (orang) %
Nelayan 1.357 46,5
Buruh tani sawah dan 354 12,1
tambak
Lainnya 336 11,5
Petani sawah dan tambak 276 9,4
Buruh bangunan 273 9,3
Buruh industri 151 5,2
Pedagang 137 4,7
PNS/ABRI 12 0,4
Jasa angkutan 11 0,3
Pensiunan 7 0,2
Jumlah 2.914 100,0
2
Jumlah 4447 100,0
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jenis pendidikan
tertinggi yaitu tamatan Sekolah Dasar dengan jumlah 1546 orang.
Pendidikan terendah yaitu tamatan Perguruan Tinggi dengan jumlah 68
orang.
2. Situasi Kesehatan Umum
Desa Betah Walanng mempunyai fasilitas kesehatan yaitu
Puskesmas Bonang II. Wilayah kerja Puskesmas Bonang II membawahi
10 desa meliputi Bonangrejo, Jatirogo, Serangan, Betahwalang,
Poncoharjo, wedung, Jali, Wonosari, Jatimulyo dan Krajanbogo. Situasi
Kesehatan Umum berupa 10 besar penyakit yang ada di wilayah
Puskesmas Bonang II pada bulan Januari-Desember 2019 meliputi2:
Tabel 1.3 Distribusi 10 besar Penyakit tertingi di Puskesmas Bonang II
3
PBL ini adalah seluruh KK yang ada di RW 01 yaitu sebanyak 300
KK dan RW 03 sebanyak 392 KK.
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau perwakilan dari populasi
sehingga dapat menggambarkan dari populasi4. Besar sampel dalam
populasi ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
N
n= 2
1+ N (e)
keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance) = 13%
1) RW 01
300
n=
1+300 (0,13)2
300
¿
6,07
¿ 49,42
2) RW 03
395
n=
1+395 (0,13)2
395
¿
7,67
¿ 51,49
4
memiliki peluang yang sama untuk dapat dijadikan sebagai sampel
PBL.
1) RW 01
N (RT )
n(x )= Xn
N (RW )
107
RT 1= X 49=17,47 → 18
300
63
RT 2= X 49=10,29 →10
300
54
RT 3= X 49=8,82→ 9
300
76
RT 4= X 49=12,41 →12
300
2) RW 03
N (RT )
n(x )= Xn
N (RW )
78
RT 1= X 51=10,07 → 10
395
70
RT 2= X 51=9,03 →9
395
58
RT 3= X 51=7,48→ 7
395
38
RT 4= X 51=4,9 →5
395
70
RT 5= X 51=9,03 →9
395
83
RT 6= X 51=10,7 →11
395
5
2. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses menggambaran data ke dalam
bentuk yang lebih berarti berupa informasi. Ada 4 tahapan dalam
pengolahan data5:
1. Editing, yaitu memeriksa hasil wawancara yang telah dilaksanakan
untuk mengetahui kesesuaian jawaban responden.
2. Coding, yaitu pemberian tanda atau kode untuk memudahkan analisa
3. Cleaning, yaitu data yang telah diperoleh dikumpulkan untuk
dilakukan pembersihan data yaitu mengecek data yang benar saja
yang diambil sehingga tidak terdapat data yang meragukan atau
salah.
4. Analisis data, merupakan upaya mengolah dan menganalisis data
dengan pendekatan statistik.
a. Identitas Responden
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Identitas Responden KK RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Variabel
f % f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 10 20,4 21 41,2
Perempuan 3 79,6 30 58,8
9
Agama
Islam 4 100,0 51 100,0
9
Kategori Umur
Remaja Akhir 5 10,2 2 3,9
Dewasa Awal 11 22,4 14 27,5
Dewasa Akhir 13 26,5 12 23,5
Lansia Awal 13 26,5 18 35,3
Lansia Akhir 7 14,3 5 9,8
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 15 30,6 8 15,7
SD/MI 16 32,7 16 31,4
SMP/MTS 14 28,6 17 33,3
6
SMA/SMK 4 8,2 8 15,7
Perguruan Tinggi 0 0,0 2 3,9
Jenis Pekerjaan
Swasta 16 32,7 10 19,6
Wiraswasta 8 16,3 7 13,7
Petani 0 0,0 1 2,0
Buruh 7 14,3 2 3,9
PNS/TNI/POLRI 0 0,0 2 3.9
Nelayan 18 36,7 29 56,9
Penghasilan
Rendah (< 2.500.000) 31 63,3 31 60,8
Sedang(2.500.000-3.500.000) 14 28,6 17 33,3
Tinggi (˃ 3.000.000) 4 8,2 3 5,9
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
pada RW 01 dan RW 03 yang berjenis kelamin perempuan sebesar 79,6% dan
58,8%. Seluruh responden RW 01 dan RW 03 beragama Islam. Rata-rata umur
responden di RW 01 dalam kategori umur dewasa akhir dan lansia awal
(26,5%), sedangkan di RW 03 kategori umur lansia awal (35,3%). Responden
di RW 01 sebagian besar berpendidikan SD/MI (32,7%), sedangkan responden
di RW 03 berpendidikan SMP/MTS (33,3%). Sebagian besar responden di RW
01 dan RW 03 berprofesi sebagai nelayan sebesar 36,7% dan 56,9%. Sebagian
besar responden di RW 01 dan RW 03 berpenghasilan rendah yaitu sebesar
63,3% dan 60,8%.
b. Derajat Kesehatan
1) Kejadian Kematian
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Kematian RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kejadian Kematian
f % f %
Ada 7 14,3 9 17,6
Tidak Ada 42 85,7 42 82,4
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan bahwa di RW 01 terdapat
mortalitas sebanyak (14,3%), sedangkan di RW 03 terdapat mortalitas
sebanyak (17,6%).
7
2) Penyebab Kematian
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kejadian Kematian
f % f %
Usia 3 42,9 6 66,7
Stroke 2 28,5 1 11,1
Hipertensi 1 14,3 1 11,1
Kecelakaan 1 14,3 0 0,0
Autoimun 0 0,0 1 11,1
Jumlah 7 100,0 9 100,0
8
Berdasarkan Tabel 1.8 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden di RW 01 yang terkena penyakit menular yaitu ISPA, demam
typhoid dan TB paru 25%, sedangkan RW 03 yang terkena penyakit
menular yaitu Diare 42,8%.
5) Kejadian Penyakit Tidak Menular
Tabel 1.9 Distribusi Penyakit Tidak Menular RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kejadian PTM
f % f %
Ada 26 53,1 21 41,2
Tidak Ada 23 46,9 30 58,8
Jumlah 49 100,0 51 100,0
9
f % F %
Ya 5 10,2 3 5,9
Tidak Ada 44 89,8 48 94,1
Jumlah 49 100,0 51 100,0
10
Berdasarkan tabel 1.14 menunjukkan bahwa responden RW 01 dari
49 KK terdapat 18 (36,7%) sedangkan RW 03 dari 51 KK terdapat 30
(58,8%) bayi/balita dan seluruh bayi/balita dilahirkan di pelayanan
kesehatan.
11) Usia Bayi dan Balita
Tabel 1.15 Distribusi Frekuensi Usia Bayi dan Balita RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Usia Bayi/Balita
f % F %
0-9 Bulan 3 16.7 4 13,3
1-3 Tahun 9 50,0 19 63,3
4-5 Tahun 6 33,3 7 23,4
Jumlah 18 100,0 30 100,0
Berdasarkan tabel 1.15 menunjukkan bahwa responden RW 01 dari
18 bayi/balita mayoritas memiliki balita usia 1-3 tahun (50%) sedangan
RW 03 dari 30 bayi/balita mayoritas memiliki balita usia 1-3 tahun
(63,3%).
12) Pemberian ASI pada Bayi dan Balita
Tabel 1.16 Distribusi Pemberian ASI Bayi/Balita RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Pemberian ASI
f % f %
Ya 17 94,4 30 100,0
Tidak Ada 1 5,6 0 0,0
Jumlah 18 100,0 30 100,0
Berdasarkan tabel 1.16 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden RW 01 memberikan ASI pada bayi/balita (94,4%), sedangkan
RW 03 seluruh responden memberikan ASI pada bayi/balita (100,0%).
11
Berdasarkan tabel 1.17 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 memberikan ASI >6 bulan (88,3%), sedangkan RW 03 memberikan
ASI >6 bulan (86,7%).
14) Kontrol Berat Badan Bayi di Posyandu
Tabel 1.18 Distribusi Kontrol BB Bayi di Posyandu RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kontrol BB
f % f %
Ya 18 100,0 28 93,3
Tidak Ada 0 0,0 2 6,7
Jumlah 18 100,0 30 100,0
12
17) Alat Kontrasepsi
Tabel 1.21 Distribusi Penggunaan Kontrasepsi RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kontrasepsi
f % f %
Ya 26 53,1 28 54,9
Tidak Ada 23 46,9 23 45,1
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.21 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden di RW 01 menggunakan kontrasepsi (53,1%), sedangkan RW
03 menggunakan kontrasepsi (54,9%).
18) Jenis Kontrasepsi
Tabel 1.22 Distribusi Jenis Kontrasepsi RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Jenis Kontrasepsi
f % f %
Metode Sederhana 1 3,8 1 3,6
Metode Efektif 23 88,5 25 89,3
Metode Mantap 2 7,7 2 7,1
Jumlah 26 100,0 28 100,0
Berdasarkan tabel 1.21 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden RW 01 dan RW 03 menggunakan jenis kontrasepsi metode
efektif (88,5%) dan (89,3%).
c. Lingkungan
1) Jenis Sumber Air sehari-hari
Tabel 1.23 Distribusi Frekuensi Jenis Air Sehari-hari RW 01 dan RW 03
Sumber Air RW 01 RW 03
f % f %
PDAM 48 98,0 50 98,0
Sumur 1 2,0 1 2,0
Jumlah 49 100,0 51 100,0
13
Berdasarkan tabel 1.23 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 menggunakan jenis sumber air sehari-hari adalah PDAM
(98%) sedangkan untuk air sumur (2%).
2) Jenis Sumber Air Untuk Konsumsi
Tabel 1.24 Distribusi Frekuensi Sumber Air Konsumsi RW 01 dan RW 03
Sumber Air RW 01 RW 03
f % f %
Air Kemasan 45 91,8 49 96,1
PDAM 4 8,2 2 3,9
Jumlah 49 100,0 51 100,0
14
3) Berobat ke Pelayanan Kesehatan
Tabel 1.27 Distribusi Berobat ke Pelayanan Kesehatan RW 01 dan RW 03
Angkutan RW 01 RW 03
umum desa f % f %
Ya 49 100,0 51 100,0
Tidak 0 0,0 0 0,0
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.27 menunjukkan bahwa seluruh responden RW
01 dan RW 03 berobat ke pelayanan kesehatan (100%).
4) Pemanfaatan Jenis Pelayanan Kesehatan
Tabel. 1.28 Distribusi Jenis Pelayanan Kesehatan RW 01 dan RW 03
Pemanfaatan Yankes RW 01 RW 03
f % f %
Imunisasi 6 12,2 3 5,9
Pengobatan 42 85,7 41 80,4
Pemeriksaan kehamilan 1 2,0 2 3,9
Persalinan 0 0,0 5 9,8
Jumlah 49 100,0 51 100,0
15
Berdasarkan tabel 1.30 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 melakukan pengobatan secara tradisional (71,4%) dan
(54,9%).
7) Jenis Pengobatan Tradisional
Tabel 1.31 Distribusi Jenis Pengobatan Tradisional RW 01 dan RW 03
Pemanfaatan RW 01 RW 03
Yankes f % f %
Bekam 1 2,9 0 0,0
Dukun Kampung 1 2,9 3 10,7
Jamu 18 51,4 11 39,3
Pijat 15 42,9 14 50,0
Jumlah 35 100,0 28 100,0
e. Perilaku Kesehatan
1) Tempat Persalinan
Tabel 1.32 Distribusi Frekuensi Tempat Persalinan RW 01 dan RW 03
Tempat RW 01 RW 03
Persalinan f % f %
Tenaga Kesehatan 38 77,6 43 84,3
Dukun 11 22,4 8 15,7
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.32 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 riwayat bersalin di tenaga kesehatan (77,6%) dan
(84,3%).
16
3) Perilaku Memasak Air Minum
Tabel 1.34 Distribusi Perilaku Memasak Air Minum RW 01 dan RW 03
memasak air RW 01 RW 03
minum f % f %
Ya 11 22,4 22 43,1
Tidak 38 77,6 29 56,9
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.34 menunjukkan bahwa perilaku sebagai besar
responden RW 01 dan RW 03 tidak memasak air minum (77,6%) dan
(56,9%).
4) Perilaku Menguras Bak Mandi
Tabel 1.35 Distribusi Frekuensi Menguras Bak Mandi RW 01 dan RW 03
menguras bak RW 01 RW 03
mandi f % f %
Seminggu sekali 28 57,1 11 21,6
Dua minggu sekali 9 18,4 21 41,2
Empat minggu sekali 12 24,5 19 37,3
Jumlah 49 100,0 51 100,0
17
Berdasarkan tabel 1.37 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan Rw 03 memiliki kebiasaan cuci tanga pada saat sebelum makan
(72,9%) dan (47,2%).
7) Kebiasaan Membuang Air Besar
Tabel 1.38 Distribusi Kebiasaan Membuang Air Besar RW 01 dan RW 03
Kebiasaan buang RW 01 RW 03
air besar f % f %
Jamban 31 63,3 40 78,4
Sungai 17 34,7 11 21,6
Jumlah 49 100,0 51 100,0
18
Tidak 10 20,4 20 39,2
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.41 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 memiliki kebiasaan merokok (79,6%) dan (60,8).
11) Anggota Keluarga yang Merokok
Tabel 1.42 Distribusi Anggota Keluarga yang Merokok RW 01 dan RW 03
Anggota keluarga RW 01 RW 03
yang merokok f % f %
Kepala Keluarga 35 89,7 22 71,0
Anak 3 7,7 6 19,4
Menantu 1 2,6 1 3,2
Adik Ipar 0 0,0 1 3,2
Mertua 0 0,0 1 3,2
Jumlah 39 100,0 31 100,0
Berdasarkan tabel 1.42 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 anggota keluarga yang merokok adalah kepala keluarga
(89,7%) dan (71,0%).
19
Berdasarkan tabel 1.44 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 01 dan RW 03 memiliki konsumsi rokok sedang (65,3%) dan (67,8%).
14) Jenis Rokok
Tabel 1.45 Distribusi Jenis Rokok yang Dikonsumsi RW 01 dan RW 03
Anggota keluarga RW 01 RW 03
yang merokok f % f %
Rokok filter 35 89,8 31 100,0
Rokok kretek 4 10,2 0 0,0
Jumlah 39 100,0 31 100,0
2) Kualitas Air
Tabel 1.47 Distribusi Frekuensi Kualitas Air RW 01 dan RW 03
RW 01 RW 03
Kualitas
Berwarna Berbau Berasa Berwarna Berbau Berasa
air
f % f % f % F % f % f %
Ya 1 22.4 4 85,7 1 2 5 9,8 4 92 1 3,1
1 2 6
Tidak 3 77,6 7 14,3 4 98 4 90,2 5 8 5 96,9
8 8 6 0
Jumlah 4 100 4 100 4 100 5 100 5 100 5 100
9 9 9 1 1 1
Berdasarkan tabel 1.47 menunjukkan sebagian besar responden RW 01
memiliki kualitas air berbau (85,7%), berwarna (22,4), berasa (2%). Sedangkan
20
sebagian besar responden RW 03 memiliki kualitas air berbau (92%), berwarna
(9,8%), berasa (3,1%).
3) Penampungan Air
Tabel 1.48 Distribusi Frekuensi Penampungan Air Limbah RW 01
Tempat Penampungan Air Keterangan
Ya Tidak Jumlah
f % F % f %
Tertutup 12 24, 37 75,5 49 100
5
Kedap Air 1 2 48 98 49 100
Mengalir Lancar 1 2 48 98 49 100
Tidak ada/Langsung ke Tanah 48 98 1 2 49 100
Berdasarkan tabel 1.48 menunjukkan bahwa responden RW 01
memiliki penampungan air limbah tertutup (24,5%), kedap air (2%), mengalir
lancar (2%) dan tidak ada/langsung ke tanah (98%).
Tabel 1.49 Distribusi Frekuensi Penampungan Air Limbah RW 03
Tempat Penampungan Air Keterangan
Ya Tidak Jumlah
f % F % f %
Tertutup 14 27,5 37 72,5 51 100
Kedap Air 10 19,6 41 80,4 51 100
Mengalir Lancar 14 27,5 37 72,5 51 100
Tidak ada/Langsung ke Tanah 39 76,4 12 23,6 51 100
Berdasarkan tabel 1.49 menunjukkan bahwa responden RW 03
memiliki penampungan air limbah tertutup (27,5%), kedap air (19,6%), mengalir
lancar (27,5%) dan tidak ada/langsung ke tanah (76,4%).
21
Berdasarkan tabel 1.50 menunjukkan bahwa responden RW 01 dari 49
KK yang memiliki tempat sampah dalam rumah hanya 10 KK (20,4%), yang
kedap air (2%), semua volume mencukupi ,dan dikosongkan setiap hari.
Tabel 1.51 Distribusi frekuensi Tempat Sampah Dalam Rumah RW 03
Tempat Sampah Keterangan
Dalam Rumah Ya Tidak Jumlah
f % f % f %
Ada 7 13,7 44 86,3 51 100
Berdasarkan tabel 1.51 menunjukkan bahwa responden RW 03 dari 51
KK yang memiliki tempat sampah dalam rumah hanya 7 KK (13,7%), yang
kedap air (2%), semua volume mencukupi ,dan dikosongkan setiap hari.
5) Tempat Sampah Luar Rumah
Tabel 1.52 Distribusi Frekuensi Tempat Sampah Luar Rumah RW 01
Tempat Sampah Keterangan
Luar Rumah Ya Tidak Jumlah
f % f % f %
Ada 46 93,9 3 6,1 49 100
Berdasarkan tabel 1.52 menunjukkan bahwa responden RW 01 dari 49
KK yang memiliki tempat sampah di luar rumah 46 KK (93,9%), tidak kedap
air, volume tidak mencukupi namun, dikosongkan setiap hari.
Tabel 1.53 Distribusi Frekuensi Tempat Sampah Luar Rumah RW 03
Tempat Keterangan
Sampah Luar Ya Tidak Jumlah
Rumah f % f % f %
Ada 47 92,2 4 7,8 51 100
Berdasarkan tabel 1.53 menunjukkan bahwa responden RW 03 dari 51
KK yang memiliki tempat sampah di luar rumah KK (92,2%), tidak kedap air,
volume mencukupi namun, dikosongkan setiap hari.
6) Kepemilikan Ternak
Tabel 1.54 Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ternak RW 01 dan RW 03
Kepemilikan Ternak RW 01 RW 03
f % f %
Punya 18 36,7 6 11,8
Tidak punya 31 63,3 45 88,2
22
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.54 menunjukkan bahwa responden RW 01 dengan
49 KK terdapat 18 KK yang memiliki ternak (36,7%). Sedangkan responden
RW 03 dengan 51 KK terdapat 6 KK yang memiliki ternak (11,8%).
Tabel 1.55 Distribusi Frekuensi Keberadaan Kandang RW 01 dan RW 03
Keberadaan kandang RW 01 RW 03
f % f %
Kandang di dalam rumah 3 16,7 0 0,0
Kandang di luar rumah 15 83,3 6 100,0
Jumlah 18 100,0 6 100,0
Berdasarkan tabel 1.55 menunjukkan bahwa responden RW 01 sebagian
besar memiliki kandang di luar rumah (83,3%). Sedangkan responden RW 03
semuanya memiliki kadang di luar rumah (100%).
Tabel 1.56 Distribusi Frekuensi Jenis Hewan Ternak RW 01 dan RW 03
Jenis Hewan Ternak RW 01 RW 03
F % f %
Unggas 15 83,3 6 100
Kucing 2 11,1 0 0,0
Kelinci 1 5,6 0 0,0
Jumlah 18 100,0 6 100,0
Berdasarkan table 1.56 diatas menunjukkan responden RW 01 sebagian
besar memiliki ternak unggas 15 ekor (83,3%). Sedangkan responden RW 03
memiliki ternak unggas (100%).
7) Jenis Lantai
Tabel 1.57 Distribusi frekuensi Jenis Lantai RW 01 dan RW 03
Jenis Lantai RW 01 RW 03
f % f %
Keramik 24 49,0 33 64,7
Semen 21 42,8 17 33,3
Tanah 4 8,2 1 2,0
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan table 1.57 menunjukkan bahwa di RW 01 mayoritas rumah
responden memiliki jenis lantai keramik 24 rumah (49%). Sedangkan di RW
03 mayoritas rumah responden memiliki jenis lantai keramik 33 rumah
(64,7%).
8) Jenis Dinding
Tabel 1.58 Distribusi Frekuensi Jenis Dinding RW 01 dan RW 03
Jenis Dinding RW 01 RW 03
23
f % f %
Tembok 38 77,6 48 94,1
Papan 11 22,4 3 5,9
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.58 menunjukkan bahwa mayoritas rumah
penduduk memiliki jenis dinding tembok 38 rumah (77,6%) di RW 01 dan 48
rumah (94,1%) di RW 03.
9) Plafon
Tabel 1.59 Distribusi Frekuensi Langit-langit RW 01 dan RW 03
Langit-langit RW 01 RW 03
f % f %
Ya 13 26,5 27 52,9
Tidak 36 73,5 24 47,1
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.59 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
RW 01 tidak memiliki langit-langit (73,5%), sedangkan sebagian besar
penduduk RW 03 memiliki langit-langit (52,9%).
10) Jenis Atap
Tabel 1.60 Distrubusi Frekuensi Jenis Atap Rumah RW 01 dan RW 03
Jenis Atap Rumah RW 01 RW 03
f % f %
Genteng 47 96,0 48 94,1
Abses 1 2,0 2 3,9
Kayu 1 2,0 1 2,0
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.60 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk RW 01
memiliki jenis atap rumah berupa genteng 47 rumah (96%), sedangkan
mayoritas penduduk RW 03 memiliki jenis atap rumah berupa genteng 48
rumah (94,1%).
11) Ventilasi
Tabel 1.61 Distribusi Frekuensi Ventilasi RW 01 dan RW 03
Ventilasi RW 01 RW 03
f % f %
Ada 32 65,3 41 80,4
Tidak ada 17 34,7 10 19,6
24
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.61 menunjukkan bahwa di RW 01 dan RW 03
sebagian besar memiliki ventilasi yaitu 32 rumah (65,7%) dengan luas ventilasi
rata-rata 30x40 cm dan 41 rumah (80,4%) dengan luas ventilasi rata-rata 30x20
cm.
Tabel 1.62 Distribusi Frekuensi Jenis Ventilasi RW 01 dan RW 03
Ventilasi RW 01 RW 03
f % f %
Terbuka 4 12,1 5 12,2
Tertutup 28 87,9 36 87,8
Jumlah 32 100,0 41 100,0
Berdasarkan tabel 1.62 menunjukkan bahwa di RW 01 dan RW 03
mayoritas responden memiliki ventilasi yang tertutup 29 rumah (87,9%) dan 36
rumah (87,8%) dan bahan yang digunakan tidak menggunakan kawat kasa.
12) Jamban
Tabel 1.63 Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jamban RW 01 dan RW 03
Ventilasi RW 01 RW 03
f % f %
Ada 30 61,2 42 82,4
Tidak ada 19 38,8 9 17,6
Jumlah 49 100,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.63 menunjukkan bahwa responden di RW 01 dari 49
KK yang memiliki jamban yaitu 30 rumah (61,2%), rata-rata jamban berjenis
jongkok, bahan yang digunakan kuat, air yang mencukupi, kebersihan terjaga,
dan tidak bau. Responden di RW 03 dari 51 KK yang memiliki jamban yaitu 42
rumah (82,4%) rata-rata jamban berjenis jongkok, bahan yang digunakan kuat,
air yang mencukupi, kebersihan terjaga, dan berbau.
25
13) Tempat Penampungan Air
Tabel 1.64 Distribusi Frekuensi Tempat Penampungan Air RW 03
Tempat Penampungan Air Keterangan
Ya Tidak Jumlah
f % f % f %
Tempayan 2 3,9 49 96,1 5 100,0
1
Vas/Pot Bunga 0 0,0 51 100,0 5 100,0
1
Tempat Minum Burung 0 0,0 51 100,0 5 100,0
1
Sampah Yang Berpotensi 5
7 13,7 44 86,3 100,0
Menampung Air 1
Berdasarkan tabel 1.64 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
RW 03 memiliki tempat penampungan air pada sampah yang berpotensi
sebesar 7 rumah (13,7%).
14) Sumur Gali
Tabel 1.65 Distribusi Frekuensi Sumur Gali RW 01 dan RW 03
Ventilasi RW 01 RW 03
f % f %
Ada 0 0,0 2 3,9
Tidak 0 0,0 49 96,1
Jumlah 0 0,0 51 100,0
Berdasarkan tabel 1.65 menunjukkan bahwa Seluruh responden RW
01 tidak memiliki sumur gali, sedangkan responden RW 03 yang memiliki
sumur gali hanya 2 orang (3,9%).
26
BAB II
PRIORITAS DAN AKAR MASALAH
2. Data Primer
Masalah kesehatan berdasarkan data primer yang diperoleh dari
kuesioner wawancara bersama dengan responden.
Tabel 2.2 Daftar penyakit menurut data kuesioner RW 01 dan RW 03
Masalah RW RW 03
Kesehatan 01
ISPA 4 0
Diabetes Melitus 4 7
Stunting 4 3
Kanker 0 2
Hipertensi 11 8
Demam Typhoid 4 0
TB Paru 4 0
Diare 0 3
DBD 0 0
27
Stroke 0 2
Rematik 4 2
Berdasarkan hasil tabel 2.2 data yang diperoleh dari RW 01 dan
RW 03 masalah kesehatan yang tertinggi adalah hipertensi dan masalah
kesehatan kedua adalah diabetes melitus.
B. Prioritas Masalah
Penentuan Prioritas masalah menggunakan metode Delbeq. Metode
Delbeq merupakan penentuan prioritas masalah dengan teknik pemberian
bobot (yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0-10) Langkah-
Langkah Penentuan prioritas masalah menurut Delbeq adalah sebagai
berikut6:
1. Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar.
2. Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10).
3. Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh melebihi
bobot yang telah disepakati. Bila ada perbedaan pendapat dalam
menentukan besarnya bobot dan skor yang dipilih rata-ratanya.
4. Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan skor masing-
masing masalah.
Setelah penentuan prioritas selanjutnya dilakukan pemberian bobot (yang
merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0-10) dengan kriteria7:
1. Besar Masalah
Persentase (%) atau jumlah kelompok penduduk yang ada dan
kemungkinan terkena masalah tersebut atau % jumlah dan besarnya
keterlibatan penduduk dan instansi terkait.
Tabel 2.3 Besar Masalah RW 01
Nama Besar masalah
DM ISPA Stunting Hipertens Rematik Thypoi TBC
i d
Erul 7,00 7,00 6,00 7,00 5,00 6,00 7,00
Rizky 6,00 7,00 7,00 7,00 4,00 7,00 8,00
Indah 6,00 6,00 7,00 8,00 5,00 6,00 7,00
Agustin 7,00 7,00 7,00 8,00 5,00 7,00 7,00
Eli 6,00 7,00 6,00 8,00 5,00 6,00 8,00
Tria 6,00 7,00 7,00 7,00 4,00 6,00 7,00
Viki 6,00 6,00 7,00 8,00 4,00 6,00 8,00
28
Jumlah 44,00 47,00 47,00 53,00 32,00 44,00 52,00
Rata-rata 6,28 6,71 6,71 7,57 4,57 6,28 7,42
Berdasarkan tabel 2.3 menunjukkan bahwa besar masalah tertinggi
di RW 01 yaitu penyakit hipetensi.
Tabel 2.4 Besar Masalah RW 03
Nama Besar masalah
Diare DBD Hipertens DM Stuntin Stroke Kanker
i g
Erul 6,00 7,00 7,00 5,00 8,00 7,00 6,00
Rizky 6,00 7,00 8,00 6,00 7,00 6,00 7,00
Indah 6,00 6,00 8,00 6,00 7,00 7,00 6,00
Agustin 6,00 7,00 8,00 7,00 8,00 6,00 6,00
Eli 7,00 6,00 7,00 7,00 7,00 5,00 6,00
Tria 6,00 7,00 8,00 6,00 8,00 6,00 7,00
Viki 6,00 7,00 8,00 6,00 7,00 6,00 6,00
Jumlah 43,00 47,00 54,00 43,00 52,00 43,00 44,00
rata-rata 6,14 6,71 7,71 6,14 7,42 6,14 6,28
Berdasarkan tabel 2.4 menunjukkan bahwa besar masalah tertinggi
di RW 03 yaitu penyakit hipetensi.
2. Kegawatan masalah
Kecenderungan tingginya angka morbiditas (angka kesakitan) dan
angka mortalitas (angka kematian) dari waktu kewaktu.
Tabel 2.5 Kegawatan Masalah RW 01
Nama Kegawatan
DM ISPA Stunting Hipertens Rematik Thypoi TBC
i d
Erul 4,00 6,00 4,00 7,00 2,00 5,00 6,00
Rizky 4,00 5,00 5,00 7,00 2,00 4,00 7,00
Indah 3,00 6,00 6,00 6,00 3,00 5,00 7,00
Agustin 4,00 7,00 6,00 7,00 2,00 4,00 7,00
Eli 3,00 6,00 5,00 7,00 1,00 4,00 6,00
Tria 3,00 7,00 7,00 6,00 1,00 3,00 7,00
Viki 4,00 6,00 6,00 7,00 2,00 4,00 7,00
Jumlah 25,00 43,00 39,00 47,00 13,00 29,00 47,00
Rata-rata 3,57 6,14 5,57 6,71 1,85 4,14 6,71
Berdasarkan tabel 2.5 menunjukkan bahwa kegawatan masalah di
RW 01 yaitu penyakit hipetensi dan TBC.
29
Tabel 2.6 Kegawatan Masalah RW 03
Nama Kegawatan
Diare DBD Hipertens DM Stuntin Stroke Kanker
i g
Erul 6,00 6,00 7,00 4,00 7,00 7,00 7,00
Rizky 5,00 7,00 7,00 5,00 7,00 6,00 6,00
Indah 5,00 6,00 7,00 6,00 6,00 5,00 6,00
Agustin 5,00 6,00 6,00 6,00 7,00 6,00 6,00
Eli 6,00 7,00 7,00 6,00 6,00 5,00 7,00
Tria 6,00 7,00 7,00 5,00 7,00 5,00 7,00
Viki 6,00 7,00 7,00 6,00 7,00 5,00 7,00
Jumlah 39,00 46,00 48,00 38,00 47,00 39,00 46,00
rata-rata 5,57 6,57 6,85 5,42 6,71 5,57 6,57
Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa kegawatan masalah di
RW 03 yaitu penyakit hipetensi.
3. Ketersediaan Dana/biaya
Jumlah/besar dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah, baik dari
segi instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah
atau dari masyarakat yang terkena masalah. Terkait dengan besar
anggaran yang dikeluarkan untuk mengatasi masalah.
Tabel 2.7 Ketersediaan dana/biaya RW 01
Nama Besar Biaya
DM ISPA Stunting Hipertens Rematik Thypoi TBC
i d
Erul 4,00 4,00 4,00 7,00 4,00 5,00 6,00
Rizky 3,00 3,00 3,00 7,00 5,00 4,00 7,00
Indah 4,00 3,00 3,00 7,00 4,00 5,00 7,00
Agustin 5,00 4,00 4,00 7,00 5,00 4,00 7,00
Eli 4,00 4,00 3,00 6,00 4,00 4,00 6,00
Tria 6,00 4,00 4,00 7,00 5,00 3,00 7,00
Viki 5,00 3,00 4,00 6,00 5,00 4,00 7,00
Jumlah 31,00 25,00 25,00 47,00 32,00 29,00 47,00
rata-rata 4,42 3,57 3,57 6,71 4,57 4,14 6,71
Berdasarkan tabel 2.7 menunjukkan bahwa ketersediaan biaya di
RW 01 yaitu penyakit hipetensi dan TBC.
30
Tabel 2.8 Ketersediaan dana/biaya RW 03
Nama Besar Biaya
Diare DBD Hipertens DM Stuntin Stroke Kanker
i g
Erul 5,00 3,00 7,00 4,00 3,00 3,00 1,00
Rizky 4,00 4,00 7,00 3,00 4,00 3,00 2,00
Indah 5,00 4,00 6,00 4,00 4,00 4,00 2,00
Agustin 4,00 4,00 7,00 5,00 3,00 2,00 2,00
Eli 5,00 5,00 7,00 4,00 4,00 4,00 3,00
Tria 5,00 4,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00
Viki 5,00 5,00 7,00 5,00 4,00 3,00 3,00
Jumlah 33,00 29,00 47,00 30,00 26,00 22,00 15,00
rata-rata 4,71 4,14 6,71 4,28 3,71 3,14 2,14
Berdasarkan tabel 2.8 menunjukkan bahwa ketersediaan biaya di
RW 01 yaitu penyakit hipetensi.
4. Kemudahan
Tersedianya sumber daya (tenaga, sarana-prasarana, waktu serta
cara/metode dan teknologi dalam penyelesaian suatu masalah seperti
tersedianya peraturan, juklak, juknis, petunjuk operasional, dsb.
Termasuk tingkat kemudahan dalam penanganannya.
Tabel 2.9 Kemudahan RW 01
Nama Kemudahan
DM ISPA Stunting Hipertens Rematik Thypoi TBC
i d
Erul 4,00 3,00 2,00 7,00 6,00 2,00 2,00
Rizky 5,00 4,00 4,00 8,00 5,00 1,00 3,00
Indah 4,00 5,00 3,00 8,00 5,00 2,00 4,00
Agustin 3,00 5,00 4,00 7,00 6,00 2,00 3,00
Eli 4,00 6,00 3,00 7,00 7,00 2,00 3,00
Tria 4,00 5,00 3,00 8,00 6,00 2,00 2,00
Viki 5,00 4,00 3,00 7,00 5,00 3,00 3,00
Jumlah 29,00 32,00 22,00 52,00 40,00 14,00 20,00
rata-rata 4,14 4,57 3,14 7,42 5,71 2,00 2,85
Berdasarkan tabel 2.9 menunjukkan bahwa kemudahan masalah
di RW 01 yaitu penyakit hipetensi.
31
Tabel 2.10 Kemudahan RW 03
Nama Kemudahan
Diare DBD Hipertens DM Stuntin Stroke Kanker
i g
Erul 5,00 2,00 7,00 3,00 2,00 2,00 1,00
Rizky 4,00 3,00 7,00 4,00 3,00 2,00 3,00
Indah 4,00 3,00 8,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Agustin 4,00 4,00 8,00 5,00 3,00 2,00 2,00
Eli 5,00 3,00 7,00 4,00 2,00 3,00 2,00
Tria 5,00 4,00 8,00 4,00 2,00 2,00 3,00
Viki 4,00 4,00 8,00 4,00 3,00 2,00 2,00
Jumlah 31,00 23,00 53,00 27,00 18,00 16,00 16,00
Rata-rata 4,42 3,28 7,57 3,85 2,57 2,28 2,28
Berdasarkan tabel 2.10 menunjukkan bahwa kemudahan
masalah di RW 03 yaitu penyakit hipetensi.
32
b. Prioritas Masalah RW 03 (Menggunakan Metode Delbeq)
Tabel 2.12 Metode Delbeq RW 03
C. Akar Masalah
Penentuan akar masalah menggunakan 2 metode yaitu Metode H.L.
Blum dan Metode Diagram Fishbone. Metode HL Blum merupakan kerangka
konsep yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat meliputi faktor
(perilaku, pelayanan kesehatan, lingkungan dan genetik) 8. Diagram fishbone
adalah suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan secara
grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan
dengan ssuatu permasalahan8.
1. Akar Masalah Menurut Teori HL Blum RW 01
a. Faktor Perilaku
1) Kebiasaan Merokok
33
Berdasarkan hasil survey dari data kuesioner yang telah
dilakukan di RW 01 terdapat 39 anggota keluarga yang
mempunyai kebiasaan merokok dengan presentase (79%).
“Tidak tau mbak kayaknya tidak ada paling posyandu balita di sekitar
sini.”(Informan A)
“Tidak ada posyandu lansia mbak mbak saya tidak tau. Yang saya tau ya
posyandu balita yang timbangan itu.” (Informan R)
Kotak 2
“Tidak ada mbak saya belum pernah dengar ada posyandu lansia.”
(Informan H)
34
Kotak 3
“kalau suami saya biasanya merokok kalau pergi melaut mbak (Informan
H)”.
d. Faktor Generik
1) Keturunan
Berdasarkan hasil data kuesioner RW 01 menunjukan
bahwa 11 KK menderita hipertensi dengan presentase (35,4%).
Hal ini menunjukan bahwa anggota keluarga memiliki riwayat
hipertensi.
2) Usia
Kejadian hipertensi dapat dipengaruhi oleh faktor usia.
Berdasarkan data kuesioner mayoritas usia di RW 01 adalah
dewasa akhir 13 KK dengan presentase (26,5%) dan lansia awal
13KK dengan presentase (26,5%).
2. Akar Masalah Menurut Teori HL Blum RW 03
a. Faktor Perilaku
1) Kebiasaan Merokok
35
Berdasarkan hasil survey dari data kuesioner yang telah
dilakukan di RW 03 terdapat 31 anggota keluarga yang merokok
dengan presentase (60,8%).
b. Faktor Pelayanan Kesehatan
1) Posyandu Lansia tidak aktif
Berdasarkan hasil wawancara mendalam ke semua
informan RW 03 menyatakan bahwa tidak ada program
posyandu lansia di Desa Betahwalang sehingga mereka tidak
pernah mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan. Seperti ungkapan informan sebagai
berikut:
Kotak 4
“Tidak tau ya mbak saya tidak pernah tau hal seperti itu . sepertinya ya
tidak ada.” (Informan K)
“Nggak pernah mbak, orang disini itu nggak tau apa-apa” (Informan K)
36
Kotak 6
(Informan K ).
d. Faktor Generik
1) Keturunan
Berdasarkan hasil data kuesioner RW 03 menunjukan
bahwa 8 KK menderita hipertensi dengan presentase (30,8%).
Hal ini menunjukan bahwa anggota keluarga memiliki riwayat
hipertensi.
2) Usia
Kejadian hipertensi dapat dipengaruhi oleh faktor usia.
Berdasarkan data kuesioner usia dewasa akhir di RW 03 adalah
12 KK dengan presentase (23,5%) dan lansia awal 18 KK dengan
presentase (35,3%).
37
MAN MONEY
Kebiasaan Merokok
Posyandu Lansia
Media KIE
Tidak Aktif
Hipertensi tidak ada
Budaya
Penyuluhan Kesehatan Masy
Kurang
MAN MONEY
Kebiasaan Merokok
Posyandu Lansia
Media KIE
Tidak Aktif
Hipertensi tidak ada
Penyuluhan Kesehatan
Kurang
38
Bagan 2.2 Fishbone RW 03
39
D. Prioritas Akar Masalah
Hasil dari akar masalah menggunakan fishbone kemudian dinilai ke dalam
prioritas akar masalah yang dinilai dengan menggunakan metode USG (Urgent,
Seriousness, Growth) sehingga nilai tertinggi tersebut menjadi prioritas
akar.Adapun penjelasan mengenai USG adalah sebagai berikut:
1) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas dan dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan isu tersebut.
2) Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu di bahas di kaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak
di pecahkan.
3) Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang di
kaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk jika
di biarkan.
Berikut bila dilakukan analisis USG untuk penentuan prioritas akar
masalah kesehatan menggunakan kriteria:
40
1. Prioritas Akar Masalah RW 01
Tabel 2.13 USG prioritas akar masalah RW 01
Akar Masalah Urgensi Seriousnes Growth Total Rank
s
Posyandu 3 2 4 9 V
Lansia Tidak
Aktif
Kurang 5 3 4 12 III
Olahraga
Kebiasaan 2 4 4 10 IV
Merokok
Media KIE 3 4 4 11 II
tidak ada
Penyuluhan 5 4 5 14 I
tidak optimal
Berdasarkan tabel 2.13 Prioritas akar masalah yang telah di skoring
menggunakan metode USG pada saat MMRW Rw 01 didapatkan Ranking I
(Penyuluhan tidak optimal), Ranking II (Meddia KIE tidak ada). Ranking III
(Kurang Olahraga), Ranking IV (Kebiasaan Merokok) dan Ranking V
(Posyandu Lansia tidak aktif).
2. Prioritas Akar Masalah RW 03
Tabel 2.14 USG prioritas akar masalah RW 03
Akar Masalah Urgensi Seriousnes Growth Total Rank
s
Posyandu 4 2 4 10 IV
Lansia Tidak
Aktif
Kurang 3 5 4 12 III
Olahraga
Kebiasaan 2 3 4 9 V
Merokok
Media KIE 4 4 3 11 II
tidak ada
Penyuluhan 4 5 5 14 I
tidak optimal
Berdasarkan tabel 2.14 Prioritas akar masalah yang telah di skoring
menggunakan metode USG pada saat MMRW Rw 03 didapatkan Ranking I
(Penyuluhan tidak optimal), Ranking II (Meddia KIE tidak ada). Ranking III
(Kurang Olahraga), Ranking IV (Posyandu lansia tidak aktif) dan Ranking V
(Kebiasaan Merokok).
41
BAB III
RENCANA PROGRAM
42
a) M = Magnitude of the problem, yaitu besarnya masalah yang dapat dilihat dari
% atau jumlah/kelompok yang terkena masalah, keterlibatan masyarakat
serta kepentingan instansi terkait.
b) V = Vulnerability, yaitu sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitas dapat diketahui dari
perkiraan hasil (output) yang diperoleh dibandingkan dengan pengorbanan
(input) yang dipergunakan.
c) I = Importancy atau kegawatan masalah, yaitu tingginya angka morbiditas dan
mortalitas serta kecenderungan dari waktu ke waktu.
d) C= Cost, yaitu biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan
pemecahan masalah. Semakin besar biaya semakin kecil skornya.
1) Prioritas Intervensi Program RW 01
Tabel 3.1 Penilaian Skoring dengan metode Reinke RW 01
Masalah M V I C P= Rank
MxVxI
C
Senam 4 3 3 2 18 II
Sehat Anti
Hipertesni
(Sensasi)
Media 3 4 2 3 8 III
Poster
Hipertensi
Media 2 3 3 3 6 IV
Stiker
Hipertensi
Penyuluha 4 5 4 2 40 I
n
Hipertensi
Berdasarkan tabel 3.1 prioritas intervensi program menurut hasil
skoring metode reinke menunjukan bahwa program ranking I
(Penyuluhan hipertensi), ranking II (senam sehat anti Hipertensi),
ranking III (Media Poster Hipertensi), dan ranking IV (Media stiker
hipertensi).
2) Prioritas Intervensi Program RW 03
Tabel 3.2 Penilaian Skoring dengan metode Reinke RW 03
Masalah M V I C P= Rank
MxVxI
C
Senam 4 3 3 2 18 II
Sehat Anti
Hipertesni
43
Media 3 4 2 3 8 III
Poster
Hipertensi
Media 2 3 3 3 6 IV
Stiker
Hipertensi
Penyuluha 4 5 4 2 40 I
n
Hipertensi
Berdasarkan tabel 3.2 prioritas intervensi program menurut hasil
skoring metode reinke menunjukan bahwa program ranking I
(Penyuluhan hipertensi), ranking II (senam sehat anti Hipertensi),
ranking III (Media Poster Hipertensi), dan ranking IV (Media stiker
hipertensi).
44
C. Plan Of Action (POA)
No Uraian Sasaran Pelaksana Waktu Tempat Metode Bia
Kegiatan
1 Penyuluhan Ibu PKK Indah a. Pembuatan materi Mushola Ceramah Rp. 350.
Hipertensi RW 01 Lutfi penyuluhan: 30 RW 01 dan Tanya
Rizky Desember 2019 Jawab
Erul
b. Penyebaran
undangan: 02 Januari
2020
c. Pelaksanaan
kegiatan: 03 Januari
2020
1 Penyuluhan Ibu PKK Tria a. Pembuatan materi Rumah ibu Ceramah Rp. 350.
Hipertensi RW 03 Viki penyuluhan: 30 kholifah dan Tanya
Rizky Desember 2019 Jawab
Eli
b. Penyebaran
undangan: 07 Januari
2020
45
c. Pelaksanaan
kegiatan: 08 Januari
2020
46
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM
A. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program selanjutnya yaitu setelah dilakukan kegiatan MMRW
01 dan 03, terdapat beberapa program intervensi yang disepakati oleh
beberapa Toma, Toga, dan perwakilan masyarakat di RW 01 dan 03 Desa
Betahwalang. Program intervensi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Program Intervensi RW 01
a. Penyuluhan Hipertensi
1) Perencanaan
Menyiapkan materi penyuluhan tentang hipertensi yang berisi:
definisi, penyebab, faktor resiko, pencegahan dan pembuatan SAP
serta soal pre test dan post test. Metode yang dilakukan adalah
ceramah dan tanya jawab, sedangkan media yang ditampilkan
dengan power point dan video.
2) Pelaksanaan
Sebelum dilakukan penyuluhan peserta diberikan soal pre test.
Sasaran penyuluhan yaitu Ibu PKK dengan jumlah 26 peserta.
Dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2020, Pukul 13:00 WIB,
dengan moderator Lutfi dan pemateri Indah.
3) Evaluasi
Sebanyak 26 Ibu PKK mengikuti penyuluhaan hipertensi dengan
antusias dan aktif bertanya, setelah diberikan penyuluhan peserta
diberikan post test.
b. Senam Sehat Anti Hipertensi (SENSASI)
1) Perencanaan
Persiapan alat pengeras suara dan gerakan senam yang akan
dicontohkan ke masyarakat.
47
2) Pelaksanaan
Senam “SENSASI” dilaksanakan pada tanggal 05 Januari 2020,
Pukul 07:00 WIB, di Aula Balai Desa Betahwalang.
3) Evaluasi
Peserta senam “SENSASI” sebanyak 20 peserta dari RW 01 dan
RW 03, yang diharapka kegiatan ini dapat terus berkelanjutan serta
bertambahnya peserta.
c. Pemberian Media Poster Hipertensi (PATUH)
1) Perencanaan
Pembuatan desain poster menggunakan aplikasi Corel DRAW
2019 dengan mengangkat tema poster dari germas yaitu “PATUH”,
kemudian poster dicetak sebanyak 7 lembar.
2) Pelaksanaan
Poster diberikan kepada tempat pelayanan kesehatan, kantor
desa, papan pengumuman masjid dan kader posyandu (poster di
tempelkan di tempat berkumpulnya masyarakat).
3) Evaluasi
Poster sudah diberikan dan ditempelkan ditempat yang sudah
ditentukan (tempat berkumpulnya masyarakat).
d. Pemberian Media Stiker Hipertensi (CERDIK)
1) Perencanaan
Pembuatan desain stiker menggunakan aplikasi Corel DRAW
2019 dengan mengangkat tema stiker dari germas yaitu “CERDIK”,
kemudian stiker dicetak sebanyak 100 lembar.
2) Pelaksanaan
Poster diberikan kepada warga RW 01 yang kemudian
ditempelkan di depan rumah (pintu atau kaca jendela).
3) Evaluasi
Stiker sudah tersebar di warga RW 01 dan sudah tertempel di
depan rumah.
48
2. Program Intervensi RW 03
a. Penyuluhan Hipertensi
1) Perencanaan
Menyiapkan materi penyuluhan tentang hipertensi yang berisi:
definisi, penyebab, faktor resiko, pencegahan dan pembuatan SAP
serta soal pre test dan post test. Metode yang dilakukan adalah
ceramah dan tanya jawab, sedangkan media yang ditampilkan
dengan power point dan video.
2) Pelaksanaan
Sebelum dilakukan penyuluhan peserta diberikan soal pre test.
Sasaran penyuluhan yaitu Ibu PKK dengan jumlah 28 peserta.
Dilaksanakan pada tanggal 08 Januari 2020, Pukul 15:00 WIB,
dengan moderator Tria dan pemateri Eli.
3) Evaluasi
Sebanyak 28 Ibu PKK mengikuti penyuluhaan hipertensi dengan
antusias dan aktif bertanya, setelah diberikan penyuluhan peserta
diberikan post test.
b. Senam Sehat Anti Hipertensi (SENSASI)
1) Perencanaan
Persiapan alat pengeras suara dan gerakan senam yang akan
dicontohkan ke masyarakat.
2) Pelaksanaan
Senam “SENSASI” dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2020,
Pukul 07:00 WIB, di Aula Balai Desa Betahwalang.
3) Evaluasi
Peserta senam “SENSASI” sebanyak 20 peserta dari RW 01 dan
RW 03, yang diharapka kegiatan ini dapat terus berkelanjutan serta
bertambahnya peserta.
49
c. Pemberian Media Poster Hipertensi (PATUH)
1) Perencanaan
Pembuatan desain poster menggunakan aplikasi Corel DRAW
2019 dengan mengangkat tema poster dari germas yaitu “PATUH”,
kemudian poster dicetak sebanyak 7 lembar.
2) Pelaksanaan
Poster diberikan kepada tempat pelayanan kesehatan, kantor
desa, papan pengumuman masjid dan kader posyandu (poster di
tempelkan di tempat berkumpulnya masyarakat).
3) Evaluasi
Poster sudah diberikan dan ditempelkan ditempat yang sudah
ditentukan (tempat berkumpulnya masyarakat).
d. Pemberian Media Stiker Hipertensi (CERDIK)
1) Perencanaan
Pembuatan desain stiker menggunakan aplikasi Corel DRAW
2019 dengan mengangkat tema stiker dari germas yaitu “CERDIK”,
kemudian stiker dicetak sebanyak 100 lembar.
2) Pelaksanaan
Poster diberikan kepada warga RW 03 yang kemudian
ditempelkan di depan rumah (pintu atau kaca jendela).
3) Evaluasi
Stiker sudah tersebar di warga RW 03 dan sudah tertempel di
depan rumah.
50
masyarakat dari aspek lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
kependudukan maupun hal- hal yang berkaitan dengan manajemen,
organisasi pada unit pelayanan kesehatan masyarakat yaitu puskesmas.
Mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan yang ada dan
merumuskan beberapa masalah kesehatan utama melalui tahapan
penentuan prioritas masalah di wilayah masing-masing. Mahasiswa
mampu merumuskan penyebab utama dari prioritas masalah kesehatan dan
menentukan alternatif-alternatif pemecahan masalah dan mahasiswa
mampu menetapkan dan melaksanakan alternatif pemecahan masalah
kesehatan yang dipilih melalui intervensi langsung, berikut ini merupakan
kegiatan yang dilaksanakan selama PBL, yaitu :
a. Penyuluhan Hipertensi
1) Pelaksanaan RW 01
Penyuluhan hipertensi kepada Ibu PKK dengan jumlah 33
peserta. Dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2020, Pukul 13:00
WIB. Bertempat di rumah salah satu kader RW 01, metode yang
digunakan dalam penyuluhan hipertensi dengan membagikan soal
pre test, ceramah, menampilkan video hipertensi, diskusi tanya
jawab dan pembagian soal post test. Penyuluhan diisi oleh Indah dan
moderator Lutfi. Tujuan dari penyuluhan hipertensi yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi. Kegiatan
penyuluhan hipertensi mendapat dukungan dari tokoh masyarakat
dan partisipasi masyarakat.
a) Uji Normalitas
Tabel 4.1 Uji Normalitas RW 01
Variabel p-value Kesimpulan
51
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi data pengetahuan sebelum
dan sesudah penyuluhanberdistribusi tidak normal, maka uji
statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
b) Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Hipertensi
Tabel 4.2 Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan Hipertensi RW 01
Variabel Rata-Rata Simpangan Baku
52
normal
53
Pelaksanaan pemberian media KIE hipertensi berupa poster dengan
tema “PATUH” yang berisi tentang anjuran pola hidup sehat seperti:
periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit
dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi
seimbang, upayakan aktifitas fisik dengan aman, hindari asap rokok,
alkohol dan zat karsinogenik lainnya.
Poster dibagikan ke tempat pelayanan kesehatan dan tempat
berkumpulnya masyarakat. Kegiatan ini didukung oleh tokoh
masyarakat Desa Betahwalang, agar masyarakat dapat membaca
himbauan pola hidup sehat guna mencegah penyakit hipertensi pada
media poster.
d. Pemberian media KIE Hipertensi (Stiker)
1) Pelaksanaan RW 01
Pelaksanaan pemberian media KIE hipertensi berupa stiker
dengan tema “CERDIK” yang berisi tentang anjuran pola hidup
sehat seperti: cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin
aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stress.
Striker dibagikan sebanyak 50 lembar ke warga RW 01 untuk
ditempel didepan rumah (pintu atau jendela kaca). Alasan pemberian
media stiker hipertensi agar warga mudah mengingat pola hidup
sehat dengan media yang menarik.
2) Pelaksanaan RW 03
Pelaksanaan pemberian media KIE hipertensi berupa stiker
dengan tema “CERDIK” yang berisi tentang anjuran pola hidup
sehat seperti: cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin
aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stress.
Striker dibagikan sebanyak 50 lembar ke warga RW 03 untuk
ditempel didepan rumah (pintu atau jendela kaca). Alasan pemberian
media stiker hipertensi agar warga mudah mengingat pola hidup
sehat dengan media yang menarik.
2. Pembahasan
54
Berdasarkan hasil program kegiatan yang telah dilakukan adalah
penyuluhan hipertensi di RW 01 dan RW 03 dengan hasil pengetahuan
warga meningkat hal ini ditunjukkan hasil post test lebih besar dari hasil
pre test. Untuk soal pre-test dengan jawaban salah terbanyak ada disoal
nomor 3, 5, 7 dan 8, untuk post-test jawaban semua benar hanya saja
beberapa dari warga masih menjawab salah pada nomor 7 dan 8.
Program SENSASI dilaksanakan dengan tujuan untuk mencegah
penyakit hipertensi dengan melakukan aktifitas fisik olahraga dengan
gerakan yang dipandu oleh mahasiswa, agar dapat melatih kerja jantung,
mengurangi stress menambahkan stamina dan meregangkan otot.
Pemberian media KIE hipertensi berupa poster dan stiker yang berisikan
ajakan pola hidup sehat agar masyarakat sadar dan peduli untuk lebih
sehat.
55
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kegiatan identifikasi masalah berhasil menemukan masalah kesehatan:
a. Identifikasi masalah kesehatan RW 01: ISPA, diabetes melitus,
stunting, hipertensi, demam tyhpoid, TB paru dan rematik.
b. Identifikasi masalah kesehatan RW 03: diabetes melitus, stuntuing,
hipertensi, diare, stroke dan rematik.
2. Prioritas masalah di RW 01 dan RW 03 Desa Betahwalang adalah
hipertensi.
3. Akar masalah dari penyakit hipertensi adalah kurangnya KIE dan
kurangnya olahraga.
4. Intervensi yang dilakukan adalah:
a. Intervensi di RW 01
1) Penyuluhan hipertensi
2) Senam SENSASI
3) Media KIE poster (PATUH)
4) Media KIE stiker (CERDIK)
b. Intervensi di RW 03
1) Penyuluhan hipertensi
2) Senam SENSASI
3) Media KIE poster (PATUH)
4) Media KIE stiker (CERDIK)
5. Hasil intervensi yang dilakukan adalah:
a. Hasil intervensi RW 01
1) Jumlah peserta penyuluhan hipertensi yaitu: 26 peserta dan telah
memenuhi target peserta. Hasil penyuluhan pada peserta juga
mengalami peningkatan pengetahuan yaitu ditunjukkan dengan hasil
Uji Wilcoxon kurang dari 0,05 (0,000).
55
2) Peserta senam SENSASI berjumlah 20 peserta dan telah memenuhi
target peserta yang terdiri dari gabunga RW 01 dan RW 03. Program
senam SENSASI mendapat kesepakatan untuk dilaksanakan setiap
hari minggu pagi di Aula Balai Desa.
3) Media KIE hipertensi berupa poster (PATUH) telah diserahkan
kepada tokoh masyarakat dan ditempel di tempat pelayanan
kesehatan dan tempat berkumpulnya masyarakat.
4) Media KIE hipertensi berupa stiker (CERDIK) telah ditempelkan di
rumah warga RW 01 sebanyak 50 lembar.
b. Hasil intervensi RW 03
1) Jumlah peserta penyuluhan hipertensi yaitu: 28 peserta dan telah
memenuhi target peserta. Hasil penyuluhan pada peserta juga
mengalami peningkatan pengetahuan yaitu ditunjukkan dengan hasil
uji Wilcoxon kurang dari 0,05 (0,000).
2) Peserta senam SENSASI berjumlah 20 peserta dan telah memenuhi
target peserta yang terdiri dari gabunga RW 01 dan RW 03. Program
senam SENSASI mendapat kesepakatan untuk dilaksanakan setiap
hari minggu pagi di Aula Balai Desa.
3) Media KIE hipertensi berupa poster (PATUH) telah diserahkan
kepada tokoh masyarakat dan ditempel di tempat pelayanan
kesehatan dan tempat berkumpulnya masyarakat.
4) Media KIE hipertensi berupa stiker (CERDIK) telah ditempelkan di
rumah warga RW 03 sebanyak 50 lembar.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas dapat diambil beberapa saran:
1. Pihak Desa
Meningkatkan koordinasi dan birokrasi antara pengurus desa baik
perangkat desa, ketua RW, ketua RT dan Kader dengan tenaga kesehatan
untuk menjalankan program kesehatan yang optimal dan menjalin
komunikasi yang aktif, agar program kesehatan di Desa Betahwalang
bertambah (tidak hanya posyandu balita).
56
2. Pihak RW 01 dan RW 03
Meningkatkan pendekatan kepada masyarakat guna memperoleh
informasi dari masyarakat langsung khususnya tentang program kesehatan
yang berjalan.
3. Pihak Kader Kesehatan RW 01 dan 03
Meningkatkan keaktifan kader untuk program senam rutin dan
pendataan kesehatan warga yang lebih lengkap.
4. Pihak PKK Desa Betahwalang
Penyuluhan tentang hipertensi yang bekerja sama dengan bidan desa
atau puskesmas.
5. Pihak Puskesmas Bonang II
a. Puskesmas melaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin dan tertib
terhadap pencatatannya.
b. Mengaktifkan posyandu lansia di Desa Betahwalang kemudian
memberikan pelatihan terhadap kader untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang kesehatan.
c. Puskesmas menyediakan media KIE yang mudah diakses oleh
masyarakat.
57
DAFTAR PUSTAKA
58