PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan
dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal,
kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan
peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai
upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan
atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
/Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi.
Puskesmas Cilaku memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur)
dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat
sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
Puskesmas Cilaku adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali / mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Berdasarkan sumber data dari penanggung jawab bina wilayah desa rahong jumlah
kepala keluarga tahun 2019
Dengan jumlah kepala keluarga 4.504 bahwa masyarakat desa rahong harus
mampu menggali / mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar
dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) yang diselenggarakan oleh Puskesmas Cilaku bersama pemerintahan desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik
dalam menjawab persoalan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah kesehatan yang terdapat di desa rahong?
2. Bagaimanakah pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan,
kependudukan, dan kesadaran di desa sukasari yang mempengaruhi status kesehatan
di desa rahongl tersebut?
3. Apa saja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di desa rahong?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
untuk memberikan bahan acuan/masukan dan pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas cilaku 2019.
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD
desa rahong tahun 2019
b) Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas cilaku tahun 2020 dalam
upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
BAB II
Data Umum
a. Berdasarkan Umur Responden
1) 12- 25 Tahun : 4.76 %
2) 26 - 45 Tahun : 61.11.%
3) 46 – 65 Tahun : 24.60 %
4) > 65 Tahun : 9.52 %
b. Berdasarkan Jenis Kelamin
1) Laki – Laki : 52.38 %
2) Perempuan : 47.62 %
c. Berdasarkan Status Dalam Keluarga
1) Kepala Keluarga : 57.94 %
2) Istri : 42.06 %
d. Berdasarkan Pendidikan
1) Tidak sekolah/ tidak tamat : 0.79 %
2) SD/ MI : 66.67 %
3) SMP / Mts : 19.84 %
4) SMA/ MA : 9.52 %
5) D III, S1, S2, S3 : 3.17 %
e. Berdasarkan Pekerjaan
1) PNS : 3.17 %
2) Buruh : 31.75 %
3) Ibu Rumah Tangga : 34.92 %
4) KARYAWAN Swasta : 1.59 %
5) Petani : 4.76 %
6) Tidak bekerja : 8.73 %
7) Wirausaha : 13.49 %
8) Supir : 1.59 %
f. Jumlah Anggota Keluarga
1) 1 Orang : 3.17 %
2) 2- 4 Orang : 77.78%
3) > 4 Orang : 19.05 %
2 Akses Pelayanan Dan Pembiayaan Kesehatan
a. Berdasarkan Tempat Berobat
1) Tenaga Kesehatan : 95.34 %
2) Tradisional (Pengobatan Alternative/ Herbal) : 1.59 %
3) Lain- lain : 3.17 %
b. Jarak Rumah Dengan Fasilitas Kesehatan Terdekat
1) < 1 KM : 21.43 %
2) 1-5 KM : 58.73 %
3) 6- 10 : 10.32 %
4) >10 : 9.52 %
c. Transportasi Yang Digunakan Sehari – Hari
1) Berjalan Kaki : 7.94 %
2) Transportasi Pribadi : 55.56 %
3) Angkutan Umum : 36.51 %
d. Jaminan Kesehatan Yang Dimiliki
1) Jamkesmas : 0.79 %
2) Iuran Dana Sehat : 9.92 %
3) BPJS/ ASKES : 34.52 %
4) Tidak Punya : 54.76 %
4. KB
a. Penggunaan Alat KB
1) Pil : 8.73 %
2) Suntik : 37.30 %
3) Implan : 10.32 %
4) Tidak, Karena Usia Tua : 29.37%
5) Tidak, Karena Program Hamil : 3.17 %
6) Tidak, Karena Tidak Cocok : 3.17 %
7) Tidak, karena tidak memiliki suami : 3.17 %
8) Tidak, karena monopouse : 4.76 %
5. Imunisasi
a. Status Imunisasi Balita
1) Lengkap : 95%
2) Tidak Lengkap :5%
6. Gizi
a. Kebiasaan Keluarga Mengkonsumsi Aneka Ragam Makanan
1) Iya : 90.48 %
2) Tidak : 9.52 %
b. Penggunaan Garam Beryodium
1) Iya : 96.83 %
2) Tidak : 3,17 %
c. Kebiasaan Keluarga Sarapan Pagi
1) Iya : 96.03 %
2) Tidak : 3.97 %
d. Balita BGM
1) Iya :2%
2) Tidak : 98 %
e. Status Asi Ekslusif
1) Iya : 93 %
2) Tidak :7%
7. Surveilans
a. Penyakit Menular
1) Batuk, Pilek : 22.22 %
2) Demam Berdarah : 0.79 %
3) Diare : 1.59 %
4) Scabies/ gatal : 3.17 %
5) Tidak Ada PM : 72.22 %
b. Penyakit Tidak Menular
1) Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi : 4.76 %
2) Diabetes : 2.38 %
3) Sesak Nafas : 4.76 %
4) Jantung : 0.79 %
5) Asam Urat : 3.17 %
6) Tidak Ada PTM : 84.13%
8. Rumah Dan Lingkungan
a. Status Kepemilikan Rumah
1) Milik Sendiri : 96.03 %
2) Kontrakan : 3.97 %
b. Lantai Rumah
1) Tanah di seluruh Ruangan : 3.17 %
2) Plaster / Semen Pada Sebagian Ruangan, Sebagian Tanah : 6.35 %
3) Plaster / Semenseluruh Ruangan : 7.14 %
4) Keramik Sebagian Ruangan : 32.54 %
5) Keramik Seluruh Ruangan : 43.65 %
6) Anyaman Bambu : 7.14 %
c. Ventilasi Rumah
1) Ada jendela dan ada ventilasi : 87.30%
2) Ada jendela tidak ada ventilasi : 12.70 %
d. Akses Sarana Kamar Mandi
1) Milik Pribadi : 88.10 %
2) MCK : 6.35 %
3) Menumpang di tetangga : 1.59 %
4) Sungai / Kolam : 3.97 %
e. Jenis WC Yang Dipakai
1) Cemplung : 34.92 %
2) Leher Angsa : 65.08%
f. Pembuangan Tinja
1) Septictank : 64.29 %
2) Selokan / Sungai : 26.98 %
3) Sawah / Kebun : 6.35 %
4) Tergenang : 2.38 %
g. Jarak Septictank Dengan Sumber Air
1) Tidak Memiliki Septictank : 35.71 %
2) > 10 Meter Lebih : 33.33 %
3) Sama Dengan 10 Meter : 30.95 %
h. Sumber Air Bersih Sehari – Hari
1) Sumur : 94.44 %
2) Sungai : 5.56 %
i. Kondisi Air Yang Digunakan
1) Tidak Berasa, Tidak Berbau Dan Tidak Berwarna : 97.62 %
2) Lainnya : 2.38 %
j. Sumber Pencemaran Dekat Dengan Rumah
1) Kandang Ternak : 41.27 %
2) Tumpukan Sampah : 19.05 %
3) Tidak Ada : 39.68 %
k. Tempat Pembuangan Sampah
1) Ada, Tertutup Dan Dipisah Antara Sampah Kering Dan Basah : 5.56 %
2) Ada, Terbuka Dan Tidak Terpisah : 56.35 %
3) Tidak Ada : 38.10 %
l. Tanaman Obat Keluarga
1) Iya, Minimal Dari 3 : 12.70 %
2) Iya, Kurang 3 Dari 3 Jenis : 12.70 %
3) Tidak Punya : 74.60 %
m. Kepadatan Rumah
1) Padat (Kurang 8 Meter Perorang) : 26.19 %
2) Cukup ( 9 Meter Per Orang) : 50.79 %
3) Tidak Padat (Lebih Dari 10 Meter Per Orang) : 23.02 %
n. Cakupan Sinar Matahari Masuk Kedalam Rumah
1) Iya, Sedikit : 21.43 %
2) Iya, Cukup : 78.57 %
9. Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat
a. Anggota Keluarga Merokok
1) Iya : 83.33 %
2) Tidak : 16.67 %
b. Prilaku Merokok Didalam Rumah / Ruangan
1) Iya : 60.32 %
2) Tidak : 39.68 %
c. Prilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (3 M Plus)
1) Iya : 76.19 %
2) Tidak : 23.81 %
d. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Dan Air Mengalir
1) Iya : 90.48 %
2) Tidak : 9.52 %
e. Aktivitas Fisik 30 Menit Sehari
1) Iya : 56.35 %
2) Tidak : 43. 65 %
10. Kesehatan Lansia
a. Keberadaan Posyandu Lansia
1) Ada : 17.46 %
2) Tidak Ada : 72.22 %
3) Tidak ada lansia : 10.32 %
b. Pemanfaatan Posyandu Lansia
1) Ada : 17.46 %
2) Tidak Ada : 72.22 %
3) Tidak ada lansia : 10.32 %
c. Masalah Kesehatan Lansia
1) Darah Tinggi / Hipertensi : 7.14 %
2) Penglihatan Tidak Jelas : 3.17 %
3) Nyeri/ sakit dibagian kaki : 3.97 %
4) Pernafasan terganggu : 1.59 %
5) Masalah pencernaan : 1.59 %
6) Reumatik : 3.97 %
7) Nyeri/ sakit punggung : 4.76 %
8) Pusing : 2.38%
9) Tidak Ada Keluhan : 71.43 %
11. Kesehatan Remaja
a. Remaja Mendapatkan Penkes Tentang Narkoba Dan Sex Bebas
1) Iya : 11.90 %
2) Tidak : 80.16 %
3) Tidak ada remaja : 7.94 %
b. Remaja Mendapatkan Penyuluhan Oleh Petugas Kesehatan 6 Bulan Terakhir
1) Iya : 12.70 % %
2) Tidak : 79.37 %
3) Tidak ada remaja : 7.94
c. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
1) Tidak ada masalah : 92.06 %
2) Tidak ada remaja : 7.94 %
12. Harapan Masyarakat
a. Harapan Masyarakat Terhadap Program Pencegahan Dan Promosi Kesehatan
1) Penyuluhan kesehatan : 1.59 %
2) Ingin ada tempat pembuangan sampah : 0.79 %
3) Ingin digalakkan kegiatan jumat bersih : 5.56 %
4) Ingin ada posyandu lansia : 3.17 %
5) Pengobatan gratis merata : 1.59 %
6) Pelayanan kesehatan murah dan cepat : 7. 14 %
7) Ingin fasilitas kesehatan dengan jarak dekat : 4.76 %
8) Peningkatan kualitas obat : 2.38 %
9) Tidak membedakan pelayanan kesehatan untuk pasien BPJS dan Non BPJS : 7.14 %
10)Ingin Memiliki Septictank : 0.79 %
11)Ingin memiliki jamban pribadi : 3.17 %
12)Ingin punya BPJS : 11.11 %
13) Peningkatan kualitas pelayanan dan keramahan petugas :7.14 %
14)Puas dengan program puskesmas : 43.65 %
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Hasil Survei
Direkapitulasi
Masalah
Prioritas Masalah
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan intervensi kesehatan Desa rahong yang
terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara kepala desa, warga desa, perangkat desa,
dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif
pemecahan masalah dari masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian
diambil alternatif pemecahan masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini
dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Desa Rahong
menadi desa siaga sehingga ke depannya diharapkan bisa terwujud sebagai suatu desa sehat.
Selanjutnya, diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna
tercapai desa sehat.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan desa rahong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.