Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

TERHADAP KEGIATAN UKM

Analisis Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM


dilaksanakan melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD). Survey dilakukan pada bulan
januari 2024 di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sindangbrang. Pelaksanaan
survey mawas diri menggunakan Kuisioner Identifikasi Masalah Kesehatan.
I. Penentuan Sampel
Penentuan besar sampel menggunakan system pengambilan sampel Accidental
Sampling dari referensi buku Populasi, Sampling dan Besar Sampel (Didik
Pudijanto, Pusdatin- Kemenkes) dengan ketentuan sebagai berikut : sampel yang
terdiri dari unit/ individu yang mudah ditemui pada saat survey dilaksanakan,
Metode ini tidak mempermasalahkan apakah sampel yang diambil mewakili
populasi atau tidak, Dirancang untuk melihat fenomena (dalam hal ini identifikasi
masalah kesehatan) di masyarakat secara mudah.
II. Quesioner SMD Identifikasi Masalah Kesehatan
1) Desa Girimukti
Dari 162 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 26.6%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 9,3%, Aktifitas fisik 21%, Cuci tangan pakai sabun 90,1%, Tempat
sampah 22,2%, Kepemilikan jamban 94,4 %, Septic tank 71%, Mengikuti
program kb 67,9%, Linakes 8,8 %, Asi eksklusif 58,3%, timbang balita 87,3%,
Imunisasi 93,1%, Dermatitis 17,9%, TBC 0%, Gastritis 6,2%, Asma 6,8%, Typoid
0%, Ispa 59,3%, Diare 3,1%, Hipertensi 0,6%, Diabetes 0,6%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 0,6%

2) Desa Muaracikadu
Dari 245 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 24,1%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 25,3%, Aktifitas fisik 87,3%, Cuci tangan pakai sabun 77,1%, Tempat
sampah 6,9%, Kepemilikan jamban 95,7 %, Septic tank 74,3%, Mengikuti
program kb 78%, Linakes 98,9 %, Asi eksklusif 89,6%, timbang balita 86,4%,
Imunisasi 92,5%, Dermatitis 12,7%, TBC 0,8%, Gastritis 1,6%, Asma 8,2%,
Typoid 0,8%, Ispa 85,3%, Diare 5,3%, Hipertensi 7,3%, Diabetes 3,3%,
Gangguan Jiwa/ODGJ 1,4%
3) Desa Saganten
Dari 206 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 52,9%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 27,7%, Aktifitas fisik 89,3%, Cuci tangan pakai sabun 89,3%, Tempat
sampah 12,6%, Kepemilikan jamban 94,7 %, Septic tank 73,3%, Mengikuti
program kb 73,3%, Linakes 94,5 %, Asi eksklusif 86,7%, timbang balita 76,8%,
Imunisasi 96,2%, Dermatitis 4,9%, TBC 1,5%, Gastritis 6,8%, Asma 5,8%,
Typoid 0%, Ispa 68,9%, Diare 8,3%, Hipertensi 2,9%, Diabetes 1,5%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 1,7%

4) Desa Jatisari
Dari 177 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 27,1%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 18,1%, Aktifitas fisik 88,7%, Cuci tangan pakai sabun 97,7%, Tempat
sampah 3,4%, Kepemilikan jamban 96,6 %, Septic tank 83,1%, Mengikuti
program kb 88,7%, Linakes 100 %, Asi eksklusif 83,5%, timbang balita 90,2%,
Imunisasi 99,2%, Dermatitis 7,9%, TBC 0,6%, Gastritis 1,7%, Asma 1,7%,
Typoid 0%, Ispa 94,4%, Diare 9%, Hipertensi 2,3%, Diabetes 0,6%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 0%

5) Desa Kertamukti
Dari 87 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 8%, Rumah bebas asap rokok sebanyak
6,9%, Aktifitas fisik 97,7%, Cuci tangan pakai sabun 80,5%, Tempat sampah
1,1%, Kepemilikan jamban 92%, Septic tank 18,4%, Mengikuti program kb
55,2%, Linakes 95%, Asi eksklusif 74,5%, timbang balita 80,9%, Imunisasi
87,2%, Dermatitis 19,5%, TBC 1,1%, Gastritis 0%, Asma 5,7%, Typoid 0%, Ispa
83,9%, Diare 8,3%, Hipertensi 8%, Diabetes 2,3%, Gangguan Jiwa/ODGJ 0%

6) Desa Hegarsari
Dari 104 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 12,6%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 16,3%, Aktifitas fisik 26,9%, Cuci tangan pakai sabun 55,8%, Tempat
sampah 3,8%, Kepemilikan jamban 99 %, Septic tank 43,3%, Mengikuti program
kb 64,4%, Linakes 97,4%, Asi eksklusif 59%, timbang balita 67,5%, Imunisasi
68,8%, Dermatitis 21,2%, TBC 0%, Gastritis 2,9%, Asma 3,8%, Typoid 0%, Ispa
82,7%, Diare 3,8%, Hipertensi 10,6%, Diabetes 3,8%, Gangguan Jiwa/ODGJ 3%
7) Desa Kertasari
Dari 134 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 19,4%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 21,6%, Aktifitas fisik 100%, Cuci tangan pakai sabun 86,6%, Tempat
sampah 3%, Kepemilikan jamban 100%, Septic tank 100%, Mengikuti program
kb 79,1%, Linakes 62,5 %, Asi eksklusif 94,4%, timbang balita 91,2%, Imunisasi
92,9%, Dermatitis 13,4%, TBC 0,7%, Gastritis 0,7%, Asma 2,2%, Typoid 0,7%,
Ispa 85,1%, Diare 7,5%, Hipertensi 9,7%, Diabetes 2,2%, Gangguan Jiwa/ODGJ
1,2%

8) Desa Talagasari
Dari 149 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 25,5%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 22,8%, Aktifitas fisik 44,3%, Cuci tangan pakai sabun 47%, Tempat
sampah 6%, Kepemilikan jamban 96,6 %, Septic tank 86,6%, Mengikuti program
kb 50,3%, Linakes 79,6 %, Asi eksklusif 23,7%, timbang balita 25,2%, Imunisasi
31,9%, Dermatitis 9,4%, TBC 1,3%, Gastritis 32,9%, Asma 8,1%, Typoid 2,7%,
Ispa 75,2%, Diare 16,1%, Hipertensi 26,8%, Diabetes 1,3%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 1,4%

9) Desa Sirnagalih
Dari 184 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 37%, Rumah bebas asap rokok sebanyak
20,7%, Aktifitas fisik 49,5%, Cuci tangan pakai sabun 90,2%, Tempat sampah
5,4%, Kepemilikan jamban 96,7 %, Septic tank 72,3%, Mengikuti program kb
76,1%, Linakes 99,2 %, Asi eksklusif 66,7%, timbang balita 70,9%, Imunisasi
70,6%, Dermatitis 6,5%, TBC 1,1%, Gastritis 22,8%, Asma 4,3%, Typoid 0%,
Ispa 59,8%, Diare 0,5%, Hipertensi 9,2%, Diabetes 2,2%, Gangguan Jiwa/ODGJ
1,7%

10) Desa Mekarlaksana


Dari 127 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 31,4%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 23,6%, Aktifitas fisik 75,6%, Cuci tangan pakai sabun 97,6%, Tempat
sampah 8,7%, Kepemilikan jamban 95,3 %, Septic tank 63,8%, Mengikuti
program kb 78,7%, Linakes 88,8%, Asi eksklusif 89,3%, timbang balita 90,3%,
Imunisasi 94,7%, Dermatitis 4,7%, TBC 2,4%, Gastritis 0,8%, Asma 8,7%,
Typoid 0,8%, Ispa 85%, Diare 1,6%, Hipertensi 4,7%, Diabetes 0%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 0%
11) Desa Jayagiri
Dari 262 responden didapatkan hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
Kepemilikan bpjs ( PBI dan non PBI ) 32,4%, Rumah bebas asap rokok
sebanyak 18,3%, Aktifitas fisik 87,4%, Cuci tangan pakai sabun 92,7%, Tempat
sampah 4,6%, Kepemilikan jamban 98,1 %, Septic tank 83,6%, Mengikuti
program kb 68,7%, Linakes 93,9 %, Asi eksklusif 72,4%, timbang balita 84%,
Imunisasi 84,3%, Dermatitis 7,3%, TBC 0,4%, Gastritis 18,7%, Asma 2,7%,
Typoid 2,3%, Ispa 73%, Diare 3,8%, Hipertensi 6,1%, Diabetes 3,1%, Gangguan
Jiwa/ODGJ 0,9%

Tahap selanjutnya setelah SMD adalah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di


11 desa. Hasil yang didapatkan sebagai berikut :
1) Desa Girimukti
1. Berdasarkan data hasil SMD dan kesepakatan hasil MMD didapatkan
prioritas masalah yaitu terkait Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas
asap rokok hanya 6,7%, bayi ASI Eksklusif 13,3% ,Balita/ bayi yang diberi
Imunisasi 33,3%, warga yang mempunyai tempat pembuangan sampah
50%.
2. Permasalahan sampah agar ada solusi yaitu pengadaan mobil sampah untuk
mengangkut sampah yang ada disekitar lingkunagn Desa Girimukti dan
pengadaan tempat sampah.
3. Usulan dari Kepala Desa Girimukti adalah pelayanan kesehatan untuk lansia
terutama di RW yang terpencil diharapkan agar lebih maksimal.
4. Usulan Dari Kepala Desa Girimukti, harus ada koordinasi antara kader
dengan FKD/ Bides tentang kegiatan – kegiatan khususnya kegiatan yang
berkaitan dengan masalah kesehatan .
5. Masyarakat meminta sosialisasi atau penyuluhan langsung baik dari kader
maupun petugas kesehatan terkait masalah ASI Eksklusif dan Imunisasi.
6. Penganggaran untuk kegiatan SMD dan MMD berikutnya dianggarkan dari
Dana Desa.

2) Desa Muaracikadu
1. Berdasarkan data hasil SMD dan kesepakatan hasil MMD didapatkan
prioritas masalah yaitu terkait Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas
asap rokok hanya 6,7%, bayi ASI Eksklusif 16,7% ,Balita/ bayi yang diberi
Imunisasi 33,3%, Balita/ bayi yang ditimbang di Posyandu 51,6% warga yag
lantai rumahnya kedap air 67,6 %, Warga yang mempunyai Septictank 64,5
%, Warga yang dirumahnya memiliki tempat sampah 71 %.
2. Karena sebagian warga Desa Muaracikadubelum ada yang mengerti tempat
Posyandu di Desanya maka perlu dibuatkan Plang Posyandu (Plangisasi).
3. Karena Jumlah Balita tidak sebanding dengan jumlah posyandu sehingga
kader mengusulkan dibuatkan Posyandu tambahan.
4. Penanganan sampah  sudah ada 2 armada pengangkut sampah ,
tetapihanya 1 armada saja yang aktif dan ditangani oleh karang taruna,
untuk selanjutnya akan ditambah 1 armada pengangkut sampah dan
pengaktifan kembali armada yang tidak aktif.
5. Ketua FKD mengusulkan dibuatkan Perdes tentang Pembuangan Sampah.
6. Kepala Desa mengusulkan harus ada pelaporan- pelaporan masalah
kesehatan yang terjadi di Posyandu ke FKD  Desa
7. Penganggaran untuk kegiatan SMD dan MMD berikutnya dari Dana Desa
8. Anggaran Rp. 60.000.000-, untuk Posyandu dan Posbindu.

3) Desa Saganten
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 6,7%, bayi
ASI Eksklusif 23,3% , Persalinan Nakes 53,3% .
2. Kepala Desa sudah pernah menerapkan peraturan bagi Ibu Hamil yang
melahirkan selain di Nakes dikenakan denda.
3. Ketua FKD mengusulkan untuk membuat himbauan “LARANGAN
MEROKOK” melalui pembuatan media Poster, Stiker.
4. Konseling melalui kader terlatih terkait perubahan perilaku masyarakat
tentang ASI Eksklusif.
5. Ketua BPD mensetujui tentang anggaran untuk pelaksanaan SMD dan MMD
berikutnya di anggarkan dari Dana Desa.
6. Harus ada kerjasama yang aktif antara Petugas Kesehatan dengan Kader
aktif Desa Saganten.

4) Desa Jatisari
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 20%, bayi
ASI Eksklusif 76,7% , Cakupan Imunisasi 76,7%, yang menggunakan garam
ber yodium 40%
2. Tokoh Agama mengusulkan dibuatkan Perdes tentang larangan merokok.
3. Dilaksanakan Jum’at bersih untuk semua warga di wilayah Desa Cimohong.
4. Pembuatan TPA permanen
5. Ketua FKD mengusulkan pengadaan mobil siaga
6. Tokoh agama mengusulkan ada himbauan berupa “Larangan Merokok”
melalui Sticker yang ditempelkan disetiap rumah warga.
7. Penyuluhan secara individual oleh kader tentang Manfaat garam ber yodium.
8. Tokoh masyarakat meminta agar setiap kegiatan terutama yang meyangkut
kesehatan , tokoh masyarakat dilibatkan.

5) Desa Kertamukti
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 6,7%, bayi
ASI Eksklusif 36,7% , Cakupan KB 66,7% , Warga yang mempunyai tempat
pembuangan sampah 60%, keikutsertaan BPJS/ Jamkesmas/ JPK hanya
56,7 %.
2. Belum ada pemecahan masalah yang didapat dari hasil MMD di desa
kertamukti, rencana jangka pendek yang dimiliki oleh ketua FKD yaitu
konsultasi dengan petugas Puskesmas terkait anggaran dana desa yang
akan di alokasikan untuk pemecahan masalah kesehatan.
3. Ketua FKD mensetujui tentang anggaran untuk pelaksanaan SMD dan MMD
berikutnya di anggarkan dari dana desa

6) Desa Hegarsari
1. Berdasarkan data hasil SMD dan kesepakatan hasil MMD didapatkan
prioritas masalah yaitu terkait perilaku merokok dimana rumah yang bebas
asap rokok hanya 20,6%, bayi asi eksklusif 41,2% ,balita/ bayi yang diberi
imunisasi 55,9 %, balita/ warga yang lantai rumahnya kedap air 67,6 %,
warga yang mempunyai tempat pembuangan sampah 76,5 %.
2. Permasalahan sampah agar ada solusi yaitu pengadaan mobil sampah untuk
mengangkut sampah yang ada disekitar lingkunagn desa hegarsari dan
pengadaan tempat sampah.
3. Usulan dari kepala desa hegarsari adalah pelayanan kesehatan untuk lansia
terutama di RW yang terpencil diharapkan agar lebih maksimal.
4. Usulan dari ketua BPD adalah pelayanan kesehatan untuk panti asuhan di
desa girimukti, berupa penyuluhan kesehatan terkait dengan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
5. Usulan dari kepala desa hegarsari, harus ada koordinasi antara kader
dengan FKD/ bides tentang kegiatan – kegiatan khususnya kegiatan yang
berkaitan dengan masalah kesehatan .
6. Masyarakat meminta sosialisasi atau penyuluhan langsung baik dari kader
maupun petugas kesehatan terkait masalah ASI eksklusif dan Imunisasi.
7. Penganggaran untuk kegiatan SMD dan MMD berikutnya dianggarkan dari
dana desa.

7) Desa Kertasari
1. Berdasarkan data hasil smd dan kesepakatan hasil mmd didapatkan prioritas
masalah yaitu terkait perilaku merokok dimana rumah yang bebas asap
rokok hanya 9,7%, bayi asi eksklusif 29,0% ,balita/ bayi yang diberi imunisasi
41,9 %, balita/ bayi yang ditimbang di posyandu 51,6% warga yag lantai
rumahnya kedap air 67,6 %, warga yang mempunyai septictank 64,5 %,
warga yang dirumahnya memiliki tempat sampah 71 %.
2. Karena sebagian warga desa muaracikadubelum ada yang mengerti tempat
posyandu di desanya maka perlu dibuatkan plang posyandu (plangisasi).
3. Karena jumlah balita tidak sebanding dengan jumlah posyandu sehingga
kader mengusulkan dibuatkan posyandu tambahan.
4. Penanganan sampah  sudah ada 2 armada pengangkut sampah ,
tetapihanya 1 armada saja yang aktif dan ditangani oleh karang taruna,
untuk selanjutnya akan ditambah 1 armada pengangkut sampah dan
pengaktifan kembali armada yang tidak aktif.
5. Ketua fkd mengusulkan dibuatkan perdes tentang pembuangan sampah.
6. Kepala desa mengusulkan harus ada pelaporan- pelaporan masalah
kesehatan yang terjadi di posyandu ke FKD  desa
7. Penganggaran untuk kegiatan smd dan mmd berikutnya dari dana desa
8. Anggaran rp. 60.000.000-, untuk posyandu dan posbindu.

8) Desa Talagasari
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 6,7%, bayi
ASI Eksklusif 23,3% , Persalinan Nakes 53,3% .
2. Kepala Desa sudah pernah menerapkan peraturan bagi Ibu Hamil yang
melahirkan selain di Nakes dikenakan denda.
3. Ketua FKD mengusulkan untuk membuat himbauan “LARANGAN
MEROKOK” melalui pembuatan media Poster, Stiker.
4. Konseling melalui kader terlatih terkait perubahan perilaku masyarakat
tentang ASI Eksklusif.
5. Ketua BPD mensetujui tentang anggaran untuk pelaksanaan SMD dan MMD
berikutnya di anggarkan dari Dana Desa.
6. Harus ada kerjasama yang aktif antara Petugas Kesehatan dengan Kader
aktif Desa Saganten.

9) Desa Sirnagalih
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 20%, bayi
ASI Eksklusif 76,7% , Cakupan Imunisasi 76,7%, yang menggunakan garam
ber yodium 40%
2. Tokoh Agama mengusulkan dibuatkan Perdes tentang larangan merokok.
3. Dilaksanakan Jum’at bersih untuk semua warga di wilayah Desa Cimohong.
4. Pembuatan TPA permanen
5. Ketua FKD mengusulkan pengadaan mobil siaga
6. Tokoh agama mengusulkan ada himbauan berupa “Larangan Merokok”
melalui Sticker yang ditempelkan disetiap rumah warga.
7. Penyuluhan secara individual oleh kader tentang Manfaat garam ber yodium.
8. Tokoh masyarakat meminta agar setiap kegiatan terutama yang meyangkut
kesehatan , tokoh masyarakat dilibatkan.

10)Desa Mekarlaksana
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 6,7%, bayi
ASI Eksklusif 36,7% , Cakupan KB 66,7% , Warga yang mempunyai tempat
pembuangan sampah 60%, keikutsertaan BPJS/ Jamkesmas/ JPK hanya
56,7 %.
2. Belum ada pemecahan masalah yang didapat dari hasil MMD di Desa
Dukuhlo, rencana jangka pendek yang dimiliki oleh ketua FKD yaitu
konsultasi dengan petugas Puskesmas terkait anggaran dana desa yang
akan di alokasikan untuk pemecahan masalah kesehatan.
3. Ketua FKD mensetujui tentang anggaran untuk pelaksanaan SMD dan MMD
berikutnya di anggarkan dari Dana Desa

11)Desa Mekarlaksana
1. Berdasarkan data hasil SMD didapatkan prioritas masalah yaitu terkait
Perilaku merokok dimana Rumah yang bebas asap rokok hanya 6,7%, bayi
ASI Eksklusif 36,7% , Cakupan KB 66,7% , Warga yang mempunyai tempat
pembuangan sampah 60%, keikutsertaan BPJS/ Jamkesmas/ JPK hanya
56,7 %.
2. Belum ada pemecahan masalah yang didapat dari hasil MMD di Desa
Dukuhlo, rencana jangka pendek yang dimiliki oleh ketua FKD yaitu
konsultasi dengan petugas Puskesmas terkait anggaran dana desa yang
akan di alokasikan untuk pemecahan masalah kesehatan.
3. Ketua FKD mensetujui tentang anggaran untuk pelaksanaan SMD dan MMD
berikutnya di anggarkan dari Dana Desa
III. SMD Kepuasan Pelayanan di Puskesmas
Besar pengambilan sampel sebesar 30 responden. Dari hasil survey di dapatkan
hasil sebagai berikut :
1) Hari dan jam praktik pelayanan sesuai dengan yang tercantum pada papan
nama Puskesmas/ Dokter Praktik/ Klinik Pratama
Dari 30 responden, ada 1 responden yang tidak puas, 7 responden menjawab
antara puas dan tidak puas, 21 responden menjawab puas dan 1 responden
menjawab sangat puas terkait dengan hari dan jam buka praktik pelayanan di
puskesmas.

2) Pelayanan tertib sesuai antrian


Dari 30 responden, ada 1 responden yang menjawab tidak puas, 22 responden
menyatakan puas dan 7 responden menyatakan sangat puas terkait dengan
pelayanan rawat jalan tertib sesuai dengan antrian.

3) Waktu tunggu untuk pemeriksaan 15 – 30 menit


Dari 30 responden, ada 1 responden yang menjawab sangat tidak puas, 4
responden menjawab tidak puas, 6 responden menjawab antara puas dan tidak
puas, 18 responden menjawab puas, 1 responden menjawab sangat puas terkait
dengan waktu tunggu untuk pemeriksaan pasien 15- 30 menit.

4) Peserta tidak dikenakan iur biaya


Dari 30 responden, ada 15 responden yang menjawab puas, dan 15 responden
menjawab sangat puas terkait dengan tidak dikenakannya iur biaya lagi
pemeriksaan bagi pasien Bpjs.

5) Petugas administrasi melayani dengan ramah


Dari 30 responden, ada 25 responden yang menyatakan puas terhadap
pelayanan petugas administrasi karena menurut pengunjung petugas ramah,
dan ada 15 responden yang menyatakan sangat puas terhadap pelayanan
petugas administrasi yang dinilai ramah.

6) Dokter memberikan penjelasan dengan baik


Dari 30 responden, ada sekitar 25 responden yang menjawab puas terhadap
penjelasan yang diberikan dokter, dan sekitar 5 responden menyatakan sangat
puas terhadap penjelasan dokter yang disampaikan secara baik.
7) Dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien
Dari 30 responden, ada 3 responden yang menyatakan antara puas dan tidak
puas, 26 responden menjawab puas dan 1 orang respondeng menjawab sangat
puas terkait dengan dokter yang melakukan pemeriksaan fisik pasien.

8) Ruang tunggu nyaman


Dari 30 responden, ada 2 orang yang menyatakan ketidakpuasannya karena
dinilai ruang tunggu kurang nyaman, 9 responden menjawab antara puas dan
tidak puas, 17 responden menjawab puas , dan 2 responden menjawab sangat
puas terkait dengan kenyamanan ruang tunggu yang ada di Puskesmas Rawat
Inap Sindangbrang.

9) Ada Sarana Informasi


Dari 30 responden, ada 1 orang yang menyatakan ketidakpuasannya karena
dinilai tidak ada sarana informasi, 4 responden menjawab antara puas dan tidak
puas, 24 responden menjawab puas , dan 1 responden menjawab sangat puas
terkait dengan ketersedian sarana informasi yang ada di Puskesmas Rawat Inap
Sindangbrang.

10)Tersedia Kotak Saran


Dari 30 responden, ada 2 orang yang menyatakan ketidakpuasannya karena
dinilai tidak tersedia kotak saran, 4 responden menjawab antara puas dan tidak
puas, 23 responden menjawab puas , dan 1 responden menjawab sangat puas
terkait dengan ketersedian kotak saran yang ada di Puskesmas Rawat Inap
Sindangbrang.

Dari hasil SMD terkait dengan kepuasan pelayanan di Puskesmas :


1. Agar setiap hari dijaga selalu kebersihan lingkungan di sekitar Puskesmas
2. Jam buka pelayanan untuk masing- masing poli agar lebih awal.
3. Pelayanan setiap petugas harus tetap dan selalu ramah dengan pasien atau
pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai