Anda di halaman 1dari 14

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. Kesehatan Lingkungan Kurangnya Resiko terjadinya
a. Observasi : pengetahuan penyakit (ISPA, DBD)
1. Di beberapa tempat terdapat masyarakat dalam akibat lingkungan
pembuangan sampah memelihara kesehatan yang kurang sehat di
sementara terbuka RW 01 Kelurahan
2. Terdapat pembuangan sampah
Tanah Sareal
terbuka di bantaran sungai
3. Jarak antara rumah warga juga
berdekatan bahkan ada yang
menyatu
4. Lingkungan warga RW 01
Kelurahan Tanah Sareal
sebagian besar tidak memiliki
halaman/pekarangan.
5. Sebagian besar warga
membuang sampah ditempat
penampungan sementara
sebelum diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
6. Sebagian besar rumah
memiliki jendela namun
kadang-kadang tidak dapat
difungsikan secara baik.

b. Wawancara
1. Berdasarkan wawancara
dengan para ketua RT dan
beberapa KADER didapatkan,
bahwa masalah kesehatan yang
sering terjadi pada warga RW
01 adalah ISPA, TB Paru,
DBD dan Hipertensi.
2. Para ketua RT dan sebagian
warga mengatakan bahwa
kerja bakti sering dilakukan,
dan sudah disediakan tempat
penampungan sampah
sementara.
3. Para ketua RT mengatakan
bahwa sebagian besar
warganya menggunakan air
PAM untuk kebutuhan sehari-
hari.
4. Para RT mengatakan bahwa
sebagian besar warganya
sudah memiliki jamban.
5. Sebagian warga mengatakan
membuang air limbah ke
selokan.
6. Kader mengatakan penyakit 6
bulan terakhir yang sering
diderita adalah batuk pilek
7. Berdasarkan data yang didapat
dari puskesmas masalah
kesehatan yang sering dialami
warga yaitu: DBD, ISPA,
Diare, TB Paru, Campak,
Kusta, dan IMS.

c. Kuesioner
Berdasarkan hasil kuisioner di
dapatkan data dari 76 KK dengan
63 bangunan :
1. Proporsi tipe rumah yaitu
Permanen (60 KK) 78,9%, Semi
permanen (15 KK) 19.7%, Tidak
permanen (1 KK) 1,3%
2. Proporsi kondisi fisik rumah
menggunakan Lantai :
Tegel/keramik (61 KK) 80.3%,
Semen (13 KK) 17.1%, Papan (2
KK) 2.6%
2. Proporsi kondisi fisik rumah
menggunakan Jendela: Ya (71
KK) 93.4%, Tidak (5 KK) 6.6%
3. Proporsi kondisi Lingkungan fisik
rumah berdasarkan Jendela
Kamar : Ya (59 KK) 77.6 %,
Tidak (17 KK) 22.4 %
4. Proporsi Kondisi fisik rumah
menggunakan Ventilasi rumah :
Ya (65 KK) 85.5%, Tidak ada (11
KK) 14.5 %
5. Proporsi Kondisi fisik rumah
berdasarkan Ventilasi kamar : Ya
(58 KK) 76.3%, Tidak (18 KK)
23,7 %
6. Proporsi Lingkungan fisik rumah
berdasarkan Ventilasi Kamar yang
sering dibuka untuk pergantian
udara: Ya (58 KK) 76.32%, Tidak
(18 KK) 23.68%
7. Proporsi Pencahayaan Siang :
Terang (63 KK) 82,9 %, Remang
remang (13 KK) 17.1 %
8. Proporsi Asal Pencahayaan Siang
: Cahaya Matahari (59 KK) 77.6
%, PLN (17 KK) 22.4%
9. Proporsi Asal Pencahayaan
Malam : Lampu PLN (75 KK)
98.7 %, Lampu Minyak (1 KK)
1.3%
10. Proporsi distribusi jarak rumah
dengan tetangga : dekat (56 KK)
73.7%, bersatu (17 KK) 22.4%,
terpisah (3 KK) 3.9%).
11. Proporsi halaman di sekitar
rumah: Ada Halaman (24 KK)
31.6%, Tidak ada halaman (52
KK) 68.4 %
12. Proporsi Sumber Air masak dan
minum : PAM (72 KK) 94.73%,
sumur (3 KK) 3.95%, air mineral
(1 KK) 1.32 %
13. Proporsi Tempat penampungan air
sementara: Bak (40 KK) 52.63%,
Ember (31 KK) 40.79%, Lain –
lain (3 KK) 3.95%, gentong (2
KK) 2.63 %
14. Proporsi kondisi penampungan air
: Terbuka (62 KK) 81,56%,
Tertutup (14 KK) 18,42%
15. Proporsi Kondisi air dalam
penampungan air : Tidak berasa
dan berwarna (70 KK) yaitu
92.11%, Berwarna (2 KK) 2,63%,
Berasa (2 KK) 2,63%, Berbau (2
KK) 2,63%
16. Proporsi berapa Kali tempat
penampungan air dibersihkan : 1
kali seminggu (35 KK) 46.1%, 2
kali seminggu (15 KK) 19.7 %,
tidak pernah (1 KK) 1.3 %, lain-
lain (25 KK) 32.9 %
17. Proporsi Jentik dalam
penampungan air : tidak ada
jentik (72 KK) 94.7%, ada jentik
(4 KK) 5.3%
18. Proporsi tempat membuang
sampah : lain lain (74 KK) yaitu
97.4%, sembarangan tempat (1
KK) 1.3% , ditimbun (1 KK)
1.3%
19. Proporsi tempat penampungan
sementara : ada tempat
pembuangan sampah (73 KK)
96.1%, Tidak ada/berserakan (3
KK) 3,9%
20. Proporsi Keadaan Penampungan
sampah sementara : Terbuka (51
KK) 67.1%, Tertutup (25 KK)
32.9%
21. Proporsi Jarak tempat
penampungan sampah dengan
rumah : jauh >10 meter (55 KK)
72.4%, dekat <10 meter (21 KK)
27.6%
27. Proporsi Sistem pengolahan
sampah : Bank sampah (34 KK)
44.74%, Tidak ada (34 KK)
44.74%, lain – lain (8 KK)
10.52%
28. Proporsi kebiasaan BAB dan
BAK : Jamban(76 KK) 100%
29. Proporsi jenis jamban yang
digunakan : Leher angsa
(jongkok) (68 KK) 89,5%, WC
duduk (8 KK) 10.5 %
30. Proporsi jamban dibersihkan: Ya
(75 KK) 98.7 %, tidak (1 KK)
1.3 %
31. Proporsi Pembuangan Air
Limbah pembuangan : Got (71
KK) 93.42%, Sungai (3 KK)
3.95%, Resapan (2 KK) 2.36%
32. Proporsi kondisi saluran
pembuangan : Lancar (76 KK)
100%
33. Proporsi kepemilikan kandang
ternak : memiliki (9 KK) 11.8 %,
tidak memiliki (67 KK) 88.2%
34. Proporsi letak kandang ternak :
tidak ada (67 KK) 88.16%, di
luar rumah (8 KK) 10.52 %,
dalam rumah (1 KK) 1.32%
35. Proporsi kondisi kandang
ternak : lain-lain (67 KK) 88.2
%, kondisi terawat (7 KK) 9,21
%, tidak terawat (2 KK) 2.63%
36. Proporsi anggota keluarga
merokok di dalam rumah : Ya (18
KK) 3.7 %, Tidak (58 KK) 76.3
%
37. Proporsi penderita penyakit
menular dalam keluarga: TBC (2
KK) 2,6%, Tidak ada PM (73
KK) 96,1%, Lain – lain (1 KK)
1,3%
38. Proporsi penderita penyakit tidak
menular dalam rumah :
Hipertensi (12 KK) 15.8%,
Diabetes (9 KK) 11.8%,
Osteoporosis (3 KK) 3,95%,
Asma (2 KK) 2,6%, Katarak
(1KK) 1.3%, Stroke (1 KK) 1.3%
2. IBU HAMIL DAN MENYUSUI Potensial Peningkatan
Kesehatan ibu hamil
a. Wawancara dan menyusui dalam
memelihara kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara
tanggal 18 juli 2017 dengan kader
jumlah ibu hamil di RW 01
berjumlah 4 orang tapi yang
mahasiswa temukan saat
pembagian kuesioner terdapat 6
orang

b. Kuisioner

1. Proporsi ibu hamil : Ada 7,89 %


(6 orang), Tidak 92.11 % (70
orang)

2. Proporsi umur kehamilan :


Trimester I 2.63 % (2 orang),
Trimester II sebanyak 3.95 % (3
orang), Trimester III 1.32 % (1
orang).

3. Proporsi kehamilan keberapa :


Lebih dari 3 sebanyak 2.63 %,(2
orang), Kedua sebanyak 2.63%(2
orang), Ketiga 2,63 % (2 orang).

4. Proporsi usia ibu hamil : < 20


tahun 1,32 % (1 orang), 20 – 35
tahun sebanyak 3,95 % (3 orang) ,
> 35 tahun 2.63 % (2 orang).

5. Proporsi pemeriksaan kehamilan :


Ya sebanyak 7,89 % (6 orang),
Tidak sebanyak 92.11 % (70 KK).

6. Proporsi jumlah pemeriksaan : 2


kali sebanyak 7,89 % (6 orang).

7. Proporsi tempat pemeriksaan


kehamilan : Puskesmas 7,89% (6
orang).

8. Proporsi pemberian imunisasi


TT : Lengkap 7,89 % (6 orang).

9. Proporsi keluhan ibu hamil : Mual


dan muntah sebanyak 1.32% (1
orang), Pusing sebanyak 1.32% (1
orang), tidak ada keluhan 1.32%
(1 orang)

10. Proporsi ibu menyusui : Ya


sebanyak 17.11% (13 orang),
Tidak 82.89% ( 63 KK).

3. KESEHATAN BAYI DAN BALITA Potensial peningkatan


a. Observasi bayi dan balita dalam
Berdasarkan hasil observasi di keaktifan ibu
dapatkan bahwa: membawa bayi dan
 Sebanyak 86 orang bayi balita ke Posyandu di
dan balita di bawa ke
posyandu
 Hasil penimbangan KMS
didapatkan sebanyak 3
orang bayi/balita
mengalami gizi kurang.
b. Wawancara
1. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kader jumlah bayi
secara keseluruhan di RW 01
104 orang. masalah kesehatan
bayi dan balita di Posyandu
RW 01 Kelurahan Tanah
Sareal yang paling sering
adalah diare dan batuk pilek.
2. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kader posyandu
didapatkan bahwa sebanyak 3
orang bayi/balita mengalami
gizi kurang
3. Dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan petugas
Puskesmas di Posyandu RW
01 Kelurahan Tanah Sareal
bahwa pihak Puskesmas sudah
memberikan penyuluhan
tentang imunisasi kepada
kader dan ibu bayi/ balita.
4. Dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan 5 ibu
bayi/balita di Posyandu RW 01
Kelurahan Tanah Sareal
didapatkan 3 ibu mengetahui
tentang KMS dengan jawaban
menurut Ny. Ririn KMS
merupakan buku panduan
untuk Posyandu, Ny. Ria
mengatakan KMS merupakan
buku untuk membawa anak
imunisasi dan timbang
sedangkan menurut Ny. Santi
KMS merupakan kartu untuk
membawa anak untuk periksa
sedangkan 2 ibu lainnya
mengatakan tidak tahu tentang
KMS.
5. Sebagian besar ibu bayi/balita
mengatakan bahwa mereka
belum mengerti tentang grafik
berat badan yang ada di KMS.
6. Sebagian besar ibu bayi/balita
mengatakan bahwa imunisasi
sangat penting untuk menjaga
kesehatan anak agar tidak
mudah terserang penyakit,
mereka juga mengatakan tidak
takut untuk membawa anak
imunisasi dan cara mereka
untuk menghadapi efek
samping imunisasi (demam)
dengan segera membawa anak
ke Puskesmas atau
memberikan obat yang
diberikan posyandu. Mereka
mengatakan sering
mendapatkan penjelasan
tentang jenis imunisasi yang di
berikan kepada bayi/balita.
c. Kuisioner
Berdasarkan hasil kuisioner
didapatkan data bahwa:
1. Proporsi bayi dalam keluarga :
Ya (7 KK) 9.2%, Tidak (69
KK) 90.8%
2. Proporsi umur bayi : < 6 bulan
(4 KK) 5.3 %, > 6 bulan (3
KK) 3.9%
3. Proporsi berat badan lahir :
2500-3800 gram (6 KK)
7.9%, < 2500 gram (1 KK)
1.3%
4. Proporsi anggota keluarga
yang ada balita: Ada (21 KK)
27.6 %, Tidak ada (55 KK)
72.4 %
5. Proporsi balita yang dibawa
ke posyandu: Ya (21 KK) 27.6
%
6. Proporsi jenis imunisasi yang
sudah didapat : Lengkap (20
KK) 26.3%, Tidak lengkap ( 1
KK) 1.3%
7. Proporsi hasil penimbangan di
KMS : Di daerah garis hijau
(15 KK) 19.7%, Di bawah
garis titik-titik (6 KK) 7.9%

4. KESEHATAN ANAK DAN REMAJA Potensial peningkatan


a. Observasi remaja dalam
Berdasarkan hasil observasi di keaktifan
dapatkan bahwa sebagian besar berorganisasi (karang
anak dan remaja duduk bercerita Taruna, dll) di RW 01
dengan teman-temannya di Kelurahan Tanah
pinggir jalan dan di tempat Sareal
nongkrong.

b. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa ibu, mereka
mengatakan bahwa anaknya
kadang memanfaatkan waktu
luangnya untuk bermain dengan
teman, dan kadang mengikuti
kegiatan karang taruna.

c. Kuisioner
Berdasarkan hasil kuisioner
didapatkan bahwa :

1. Proporsi keluarga yang


memiliki anak dan remaja : Ya
(37 KK) 48.7%, Tidak (39)
51.3%
2. Proporsi usia anak dan remaja:
12–16 tahun (14 KK) 18.4%,
17–25 tahun (14 KK) 18.4%,
5–11 tahun (9 KK) 11.9%
3. Proporsi pendidikan anak dan
remaja: SD (9 KK) 11.84 %,
SMP (11 KK) 14.5 %, SMA
(15 KK) 19.74 %, PT (2 KK)
2.63 %
4. Proporsi kegiatan di luar
sekolah anak dan remaja :
Keagamaan (13 KK) 17.1%,
Lain –lain (10 KK) 13.2%,
Olahraga (9 KK) 11.8%,
Karang taruna (5 KK) 6.6%,
5. Proporsi penyakit anak dan
remaja : Tidak (30 KK)
39.5%, Ya (7 KK) 9.2%.
6. Proporsi pengobatan anak dan
remaja : Sudah (7 KK) 9.2%,
Tidak (0 KK) 0 %.
7. Proporsi berobat anak dan
remaja : Medis (7 KK) 9.2%.
8. Proporsi waktu luang anak
dan remaja : Musik/TV (27
KK) 35.5%, Olahraga (5 KK)
6.6%, Keagamaan (4 KK)
5.3%, Rekreasi (1 KK) 1.3%.
9. Proporsi merokok anak dan
remaja : Ya (11 KK) 14.5%,
Tidak (26 KK) 34.2 %
10. Proporsi miras anak dan
remaja : Ya (1 KK) 1.3%,
Tidak (36 KK) 47.4 %
4 KESEHATAN LANSIA Kurangnya kesadaran Resiko peningkatan
a. Observasi masyarakat dalam angka kesakitan
Berdasarkan hasil observasi di memelihara kesehatan (Hipertensi, Diabates
dapatkan bahwa: sebanyak 37 lansia Melitus,
lansia yang mengikuti kegiatan Osteoarthritis) pada
posbindu. Dari hasil observasi lansia.
Kegiatan Posbindu yang
dilakukan meliputi pendaftaran,
timbang berat badan dan ukur
lingkar perut, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan biokimia berupa
Gula darah, asam urat dan
kolesterol.
b. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara
dengan kader:
 Kader mengatakan bahwa
posbindu sudah berjalan
cukup lama dan para lansia
cukup aktif dalam mengikuti
kegiatan posbindu.
 Kader juga mengatakan setiap
hari minggu pagi diadakan
senam lansia
 Kader mengatakan masalah
kesehatan yang sering terjadi
pada lansia yaitu Hipertensi,
DM, Stroke, Rematik, Asam
Urat, Osteoatritis, dan Asma.
c. Kuisioner
Berdasarkan hasil kuisioner
didapatkan bahwa
1. Proporsi lanjut usia : Ada (37
KK) 48.7%, Tidak (39 KK)
51.3%.
2. Proporsi lansia yang memiliki
keluhan penyakit : Ya (27
KK) 35. 5%, Tidak (10 KK)
13.2%.
3. Proporsi jenis penyakit pada
lansia : Hipertensi (8 KK)
10,53%, Lain-lain (8 KK)
10.53%, Rematik /katarak (6
KK) 7.9%, DM (2 KK) 2.6%,
Asma (1 KK) 1.3%, Jantung
(1 KK) 1.3%, Penyakit kulit
(1 KK) 1.3%.
4. Proporsi upaya yang
dilakukan : Sarana kesehatan
(29 KK) 38.2%, Obati sendiri
(7 KK) 9.2%, Non medis (1
KK) 1.3%.
5. Proporsi penggunaan waktu
senggang pada lansia :
Nonton TV (18 KK) 23.7%,
Berkebun/pekerjaan rumah (7
KK) 9.21%, Senam (3 KK)
3.95%, Jalan –jalan (2 KK)
2.63%, Lain lain (7 KK)
9.2%,
6. Proporsi lansia mengikuti
posbindu : Ya (20 KK)
26.3%, Tidak (17 KK) 22.4
%
7. Proporsi alasan lansia tidak
mengikuti posbindu : Tidak
mau (35 KK) 46.05 %. Tidak
tahu (2 KK) 2.63%.
6. KESEHATAN JIWA KELUARGA Kurang pengetahuan Resiko terjadinya
a. Wawancara tentang cara angka kesehatan jiwa
Dari hasil wawancara dengan petugas mengatasi masalah pada masyarakat di
Puskesmas terdapat 3 orang di RW 01 kesehatan jiwa RW 01 Kelurahan
Keluarahan Tanah Sareal yang Tanah Sareal
mengalami gangguan jiwa dan sudah
melakukan pengobatan rutin.
b. Kuisioner
Berdasarkan hasil dari kuisioner
didapatkan bahwa :
1. Proporsi penderita gangguan jiwa:
Ya (2 KK) 2.6%, Tidak (74 KK)
97.4%
2. Proporsi pengobatan teratur:
Tidak (2 KK) 2.6%
3. Proporsi marah tanpa sebab: Ya (2
KK) 2.6%, Tidak (74 KK) 97.4 %
4. Proporsi sering cemas: Ya (4 KK)
5.3 %, Tidak (72 KK) 94.7 %
5. Proporsi berbicara tertawa sendiri:
Ya (1 KK) 1.3%, Tidak (75 KK)
98.7 %

Setelah data di atas dianalisa, maka didpatkan masalah kesehatan sebanyak 3 macam.
Setelah itu dilakukan penapisan masalah dengan tujuan mendapatkan prioritas dalam
pembuatan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

C. Masalah Keperawatan
Setelah semua masalah kesehatan di RW 01 Kelurahan Tanah Sareal teridentifikasi, maka
dapat dirumuskan masalah keperawatan berdasarkan masalah kesehatan yang ada. Masalah
keperawatan tersebut yaitu :

1. Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat di RW01 Kelurahan
Tanah Sareal berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara kesehatan
2. Resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia di RW 01 berhubungan dengan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara masalah kesehatan lansia.
3. Resiko terjadinya peningkatan angka kesehatan jiwa pada masyarakat di RW 01
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi kesehatan jiwa.
4. Potensial Peningkatan Kesehatan ibu hamil dan menyusui dalam memelihara
kesehatan
5. Potensial peningkatan bayi dan balita dalam keaktifan ibu membawa bayi dan balita ke
Posyandu

Anda mungkin juga menyukai