Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM INOVATIF NUSANTARA SEHAT

“RASA BANGGA (GERAKAN SADAR BANGUN JAMBAN KELUARGA)”

PROGRAM INOVATIF NUSANTARA SEHAT


“RASA BANGGA (GERAKAN SADAR BANGUN JAMBAN KELUARGA)”

Judul Kegiatan Inovatif : RASA BANGGA (Gerakan Sadar Bangun Jamban\Keluarga)


Penanggung Jawab :
Waktu : 12 Mei – 12 Oktober 2018
Lokasi : 3 Lembang di Wilayah Kerja Puskesmas Rantebua
LATAR BELAKANG

Permasalahan yang dihadapi di Indonesia terkait dengan masalah air minum, hygiene

dansanitasi masih sangat besar. Tingkat pelayanan sanitasi sektor air limbah dan

Jamban Keluarga diKabupaten Toraja Utara diperhitungkan telah mencapai 90.32 %

penduduk. Hal ini berarti sekitar9.68 % penduduk masih membuang

kotorannya secara langsung di lingkungan sekitarnya tanpaakses jamban yang

memadai. Di wilayah kerja puskesmas rantebua sendiri yang terdiri dari 3 desa,17

dusun, 785 KK dan 746 Rumah, tingkat pelayanan sanitasi sektor air limbah

diperhitungkanberdasarkan hasil pendataan keluarga sehat yaitu sekitar 87.64%

(688 KK) yang mempunyai akseskepemilikan jamban keluarga , dari namun masih

ada sekitar 12.36% (97 KK) yang mempunyaiakses kepemilikan jamban, dan dari

12.36% yang tidak mempunyai akses kepemilikan jambankeluarga masih membuang

kotorannya secara langsung dan ada pula yang menumpang. Untukpengembangan

sesuai target dengan MDG,s maka sampai dengan tahun 2015 presentasependuduk

yang terlayani sarana prasarana air limbah adalah adalah separoh lebih , berarti 15

ribu jiwa diharuskan mempunyai akses sanitasi

yang layak. Prasarana dan sarana air limbah yang akandikembangkan adalah MCK

komunal dan jamban keluarga, hal ini disebabkan fasilitas Jamban yangada banyak

dijumpai masih belum mempunyai standar teknis lahan di wilayah kabupaten

TorajaUtara masih cukup luas untuk sanitasi serta daya dukung tanahnya masih

memadai untukmengolaah limbah secara alamiah.Kemiskinan adalah salah satu

penyebab utama ketidaklayakan sarana sanitasi mereka. Selain itufaktor rendahnya

kesadaran masyarakat untuk mengolah limbah cair rumah tangganya ke tangkisaptic

, adanya keterbatasan dana untuk membangun MCK di rumahnya masing-masing.

Merekalebih memilih membuang tinja ke sembarang tempat seperti ,sungai, sawah,

selokan, lobang galianterbuka dan lain-lain. Namun efek buruk yang ditimbulkan dari
kondisi diatas tidak hanya kepadapribadi yang kurang sadar saja tetapi masyarakat

sekitar juga akan terkena dampaknya sepertipencemaran air/sungai, pencemaran

tanah dan penyebaran penyakit kolera, ecolli dll. Salah satusolusi yang efektif untuk

mengatasi masalah diatas adalah dengan Sistem Pemicuan (STBM) untuklebih lebih

cepatnya apabila diberikan sarana fisik bagi yang benar-benar tidak mampu

untukmenyediakan sarana tersebut bagi keluarga mereka. Berikut adalah kondisi

yang jamban yang tidakmemenuhi standar kesehatan yang tersebar di beberapa

daerah rawan sanitasi.

B. PENGERTIAN

RASA BANGGA adalah Gerakan Sadar Bangun Jamban Keluarga, dimana kegiatan
yangdilakukan yaitu :1.

Advokasi lintas sektoral (Kepala camat, Kepala Lembang dan Kepala Dusun)2.

Pemberian stimulant jamban untuk yang belum memiliki jamban keluarga di 3


lembangwilayah kerja puskesmas rantebua.3.

Penyuluhan STBM di masyarakat ataupun di sekolah-sekolah untuk pengenalan dini4.

Pembentukan dan pelatihan kader kesling.

c. PERNYATAAN MASALAH1.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat2.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jamban sehat3.

Kurangnya kesadaran kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat4.

Faktor ekonomi
D. MAKSUD DAN TUJUAN

Pembangunan Jamban Keluarga di wilayah kerja puskesmas rantebua dimaksudkan


untuk tujuan;1.

TUJUAN UMUM
Menuju masyarakat ODF (Open Defecation Free) di Wilayah Kerja Puskesmas
Rantebua2.

TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai jamban sehat

3. Meningkatkan kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat.

4. Mengurangi pencemaran air dan tanah yang menimbulkan dampak yang luas
bagimasyarakat sekitar.

5. Menyediakan sarana dasar dasar sanitasi yang layak bagi masyarakat sesuai
dengan tujuan
6. MDG’s.

7. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan


sanitasi lingkungan

8. Mencegah penyebaran penyakit terutama kolera akibat pembuangan tinja di


sembarangtempat

9. Meningkatnya peranan lintas sektor dalam peningkatan pembangunan jamban


keluarga.

e. MANFAAT
1.Meningkatkan kebersihan lingkungan
2.Memutuskan mata rantai penyebaran penyakit yang terkait dengan sanitasi
3.Sebagai landasan menuju ODF (Open Defecation Free)
f. LOKASI KEGIATAN
3 lembang di wilayah kerja puskesmas rantebua yaitu lembang
1. Rantebua
2. Rantebua Sumalu
3. Rantebua Sanggalangi

g. SASARAN DAN TARGET1.

SASARAN
Dari 785 jumlah total KK di 3 lembang di Wilayah Kerja Puskesmas Rantebua, 688
KK(87.64%) yang mempunyai akses kepemilikan jamban, masih ada 97 KK (12.36%)
yangbelum mempunyai akses kepemilikan jamban. Dari 688 KK yang sudah
mempunyaiakses kepemilikan jamban terbagi menjadi dua jenis kategori jamban
yaitu jambansaniter (leher angsa dan plengsengan) 641 KK (93.17%) dan jamban
tidak saniter 47 KK(6.83%). KK yang belum mempunyai akses kepemilikan jamban
sekitar 97 KK ada yangmenumpang dan masih ada yang BAB di sembarang tempat.2.

TARGET
Dari 97 KK sasaran yang belum mempunyai akses kepemilikan jamban di harapkan
bisamemenuhi target 100% mempunyai akses kepemilikan jamban.

h. MEKANISME KEGIATAN
Gerakan Sadar Bangun Jamban Keluarga yang diusulkan oleh TIM NUSANTARA
SEHAT akanmengurangi pencemaran tanah dan air serta mencegah penyebaran
penyakit. Adapunlingkup kegiatan mencakup :

1. Advokasi lintas sektoral (Kepala camat, Kepala Lembang dan Kepala Dusun)
2. Pemberian stimulant jamban untuk yang belum memiliki jamban keluarga di
3lembang wilayah kerja puskesmas rantebua.
3. Penyuluhan STBM di masyarakat ataupun di sekolah-sekolah untuk pengenalan
dini
4. Pembentukan dan pelatihan kader kesling.

Anda mungkin juga menyukai