Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DENGAN AGGREGAT LANSIA

Nama Kelompok 1:
Ni Made Melinia 1814301003
Indah Wulandari Berutu 1814301007
Annisa Abidin 1814301011
Gariel Farhan Wicaksana 1814301024
Alvira Nabila Putri 1814301030
M. Rifki Fery Firnando 1814301037

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
A. Pengkajian

Pengkajian menggunakan pendekatan mmunity as partner meliputi : data inti


dan data sub sistem.

a) Data Inti komunitas meliputi ;

1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


➢ Lokasi :

• Propinsi : Lampung
• Kabupaten/ kotamadya : Lampung Selatan
• Kecamatan : Natar
• Kelurahan : Rejosari
• Rt : 05 s.d 09
• Luas wilayah : 5164,89 m2
➢ Batas wilayah/wilayah
• Utara : negeri ulangan,pejambon,pesawaran
• Selatan : negara ratu
• Barat : tanjung rejo, pesawaran
• Timur : tanjung sari, bumi sari

A. Data demografi
1. Jumlah KK di Titirante Selatan : 194 KK (100%)
2. Jumlah KK yang terdapat lansia : 72 KK (37,1%)
3. Jumlah lansia berdasarkan jenis kelamin :
• Laki-laki : 48 orang (50%)
• Perempuan : 48 orang (50%)
4. Jumlah lansia sehat : 40 orang (58,3%)
5. Jumlah lansia sakit : 56 orang (41,6%)
• Hipertensi = 28,57%
• Asam urat = 23,21%
• ISPA = 7,14%
• Hipotensi = 7,14%
• DBD = 5,35%
• ODP covid = 7,14%
• Kolesterol = 1,78%
• Jantung = 1,78%
• Sakit lain-lain = 17,85%

b) Data Subsistem
1. DATA LINGKUNGAN FISIK
a. Sumber air dan air minum
➢ Sumber air dan air minum
• Bersih : 179 KK (92%)
• Berbau, berwarna, berasa : 15 KK (8%)
➢ Jarak sumber air dengan pembuangan jamban/sampah
• Lebih 5m : 179 KK ( 92%)
• Kurang 5m : 15 KK (8%)
➢ Kebiasaan keluarga melakukan pengurasan/pembersihan penampungan
air
• 1 x minggu : 156 KK (80,4%)
• < 1 x minggu : 38 KK (19,6%)
b. Saluran pembuangan air dan sampah
➢ Tempat pembuaangan sampah
• Ada : 96 KK (49,4%)
• Tidak ada : 98 KK (50,6%)
➢ Pengolahan limah
• Ditimbun : 22 KK (11,3%)
• Dibakar : 78 KK (40.2%)
• Dibuang sembarangan : 94 KK (48,4%)
c. Jamban
➢ Kepemilikan jamban
• Milik sendiri : 194 KK (100%)
• Kontrak : 0 KK
➢ Kondisi jamban
• Bersih : 166 KK (85,5%)
• Kotor : 28 KK (14,5%)
d. Keadaan rumah
➢ Keadaan halaman rumah
• Bersih : 146 KK (75,2%)
• Kotor : 48 KK (24,7%)
➢ Status rumah
• Milik sendiri : 192 KK (98,9%)
• Kontrak : 2 KK (1,1%)
➢ Lantai rumah
• Tanah : 0 KK
• Tagel/kramik : 194 KK (100%)
➢ Ventilasi luas jendela dan lubang angin
• > 20% luas lantai : 138 KK (71,1%)
• < 20% luas lantai : 56 KK (28,9%)
2. KOMUNIKASI
a) Sarana komunikasi yang digunakan dalam mendapatkan informasi
Kesehatan
• Televisi : 194 KK (100%)
• Radio : 0 KK
• Handphone : 194 KK (100%)
• Koran : 8 KK (4,1%)
• Pamflet : 0 KK
b) Fasilitas komunikasi yang menunjang
• Poster tentang (Hipertensi, Asam Urat, ISPA, Koesterol, DBD,
Jantung) : Tidak ada

• Pamflet tentang penanganan (Hipertensi, Asam Urat, ISPA, Koesterol,


DBD, Jantung) : Tidak ada

• Leaflet tentang penanganan (Hipertensi, Asam Urat, ISPA, Koesterol,


DBD, Jantung) : Tidak ada

c) Kegiatan yang menunjang kegiatan


• Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari
Puskesmas : ada tapi jarang
d) Jenis alat komunikasi yang digunakan
• Handphone : 194 KK (100%)
• Radio : 0 orang
• Televisi : 194 KK (100%)
3. EKONOMI
a) Karakteristik pekerjaan
• PNS/ABRI : 4 KK (2%)
• Pegawai swasta : 9 KK (4,4%)
• Wiraswasta : 12 KK (6,1%)
• Buruh tani/pabrik : 169 KK (85%)
• Pensiunan : 5 KK (2,5%)
b) Penghasilan rata-rata perbulan
• <dari UMR : 156 KK (80%)
• UMR- 1.000.000 : 21 KK (10,8)
• >dari UMR : 17 KK (8,7%)

4. TRANSPORT DAN KEAMANAN


a) Keamanan
• Mempunyai sarana pengaman untuk rumah : 194 KK (100%)
• Tidak mempunyai sarana pengaman untuk rumah : 0 KK
b) Transportasi
• Memiliki kendaraan pribadi : 186 KK (95%)
• Tidak memiliki kendaraan pribadi : 8 KK (4,5%)

5. PENDIDIKAN
a) Distribusi Pendidikan berdasarkan tingkat Pendidikan formal
• SD : 107 orang ( 28,2%)
• SLTP : 76 orang (22,2%)
• SLTA : 103 orang (27,5%)
• PT : 8 orang (3,1%)
• Tidak sekolah : 73 orang (19%)
b) Jenis penkes yang dibutuhkan
• Penkes sesuai kebutuhan : 122 KK (62%)
• Kesehatan ibu dan anak : 8 KK (4,5%)
• Pembinaan Kesehatan lansia : 20 KK (10,9%)
• Pembinaan Kesehatan remaja : 27 KK (13,9%)
• Masalah pemeriksaan kesmas : 17 KK (8,7%)
• Lain-lain :
c) Media mendapatkan informasi penkes
• Langsung oleh nakes : 18 KK (9,2%)
• Media elektronik : 2 KK (1,2%)
• Media social : 11 KK (5,6%)
• Tidak mendapatkan informasi : 163 KK (84%)
d) Tindakan yang dilakukan jika anggota keluarga sakit
• Dirawat dirumah sampai sembuh : 70 KK (36%)
• Obat tradisional/alternatif : 22 KK (11,8%)
• Beli obat warung : 84 KK (43%)
• Periksa ke nakes : 18 KK (9,2%)

6. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL


a) Pemanfaatan fasilitas Kesehatan
• Puskesmas : 32 KK (29%)
• Rumah sakit : 20 KK (9%)
• Dokter praktik :0
• Perawat klinik :0
• Bidan praktik : 72 KK ( 62%)
• Klinik dokter keluarga :0
b) Waktu yang tepat menerima penkes
• Pagi :0
• Siang : 72 KK (37%)
• Sore : 122 KK (62%)
• Malam : 0
c) Tempat untuk mendapat penkes
• Rumah : 48 KK (24,7%)
• Puskesmas : 16 KK (8,2%)
• Pertemuan Kelompok : 36 KK (18,5%)
• Balai/Kantor RT/RW : 94 KK (48,6%)
7. KEBIJAKAN DALAM KELUARGA
a) Orang yang berpengaruh dalam pemeliharaan Kesehatan
• Ayah : 51 KK (26,3%)
• Anak : 26 KK (13,4%)
• Ibu : 117 KK (60,3%)
• Lainnya :
b) Pengambil keputusan dalam keluarga
• Ayah : 132 KK (68%)
• Anak : 0 orang
• Ibu : 62 KK (31,9%)
• Lainnya : 0 orang

8. PHBS
a) Makan seimbang
• Ya : 92 KK (47,4%)
• Tidak : 102 KK (52,5%)
b) Terdapat anggota keluarga yang merokok
• Ya : 145 KK (74,7%)
• Tidak : 49 KK (25,3%)
c) Kebiasaan melakukan olahraga
• Ya : 57 KK (29,3%)
• Tidak : 137 KK (70,7%)
d) Melakukan cuci tangan sebelum makan
• Ya : 104 KK (53,6%)
• Tidak : 90 KK (46,4%)
e) Menguras wadah air dalam memberantas nyamuk
• Ya : 135 KK (69,5%)
• Tidak : 59 KK (30,5%)
f) Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
• Ya : 46 KK (23,7%)
• Tidak : 148 KK (76,3%)
g) Kebiasaan memakai masker saat keluar rumah :
• Ya : 68 KK (35%)
• Tidak : 126 KK (65%)
B. Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah


Angket :
- Dari data yang didapatkan dalam angket sebanyak Risiko peningkatan kasus Kurang pengetahuan lansia dan kurang
28,57% dari jumlah respon lansia mengalami hipertensi di dusun titirante partisipasi dalam pemeriksaan kesehatan
hipertensi karena lansia tidak mau memeriksakan selatan kecamatan natar
kesehatannya
- Tingkat pendidikan SD sebanyak 28,2% , SLTP
22,2%, SLTA 27,5%, PT 3,1% , dan tidak 19%

Wawancara :
- Data wawancara langsung menerangkan bahwa
28,57% pernah mengalami hipertensi
- Sebanyak 74,7% di dalam keluarga lansia adalah
perokok
- Sebanyak 29,3% tidak berolahraga minimal 3x
dalam satu minggu
- Dari survey didapatkan hasil bahwa biasanya
keluarga mendapatkan pendidikan kesehatan dari
tenaga kesehatan 9,2%, media elektronik 1,2%,
media sosial 5,6%, dan tidak mendapatkan informasi
84%
Observasi :
- Penyuluhan kesehatan kader dari masyarakat
dan petugas kesehatan dari puskesmas
jarang diadakan
- Hasil observasi mahasiswa pk komunitas STr
keperawatan tanjung karang bahwa masyarakat
tidak mengetahui dampak dari hipertensi, serta
kepatuhan diit penderita hipertensi
Angket :
Ketidakpatuhan lansia untuk Kurang motivasi untuk memeriksa
- Jumlah penderita asam urat di dusun titirante selatan
melakukan pemeriksaan asam kesehatan secara rutin
sebanyak 23,21%
urat (gout) di dusun titirante
- Jumlah responden sebanyak 43% lebih memilih selatan kecamatan natar
obat warung daripada memeriksakan kesehatan di
puskesmas dan responden sebanyak 36% dirawat
dirumah sampai sembuh

Wawancara :
- Masyarakat mengatakan penyuluhan oleh kader
dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari
Puskesmas ada tapi jarang.

- Masyarakat mengatakan dulu terdapat posbindu


namun dikarenakan pandemi covid 19 posbindu di
tiadakan sampai dengan sekarang dan sudah kurang
lebih 1 tahun posbindu tidak berjalan

- Sebanyak 76,3% lansia tidak rutin melakukan


pemeriksaan kesehatan

Observasi:
- Hasil observasi mahasiswa str keperawatan
ditemukan lansia tidak rutin memeriksakan
kesehatannya dan hanya meminum obat-obatan yang
dibeli di apotik atau warung untuk mengurangi rasa
nyeri
- Sebanyak 76,3% lansia tidak rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan
Agket : Risiko terjadi peningkatan ISPA Kurang pengetahuan mengenai ISPA
- Jumlah penderita ISPA adalah 7,14% di dusun titirante selatan
- Tingkat pendidikan sd sebanyak 28,2% ,SLTP kecamatan natar
22,2%,SLTA 27,5%,PT 3,1% dan tidak 19%

Wawancara :
- Sebanyak 74,7% di dalam keluarga responden
adalah perokok
- Sebanyak 70,7% masyarakat tidak berolahraga
minimal 3x dalam satu minggu
- Dari survey didapatkan hasil bahwa biasanya
keluarga mendapatkan pendidikan kesehatan dari
tenaga kesehatan 9,2%, media elektronik 1,2%,
media sosial 5,6%, dan tidak mendapatkan informasi
84%
Observasi :
- Kebiasaan masyarakat tidak memakai masker saat
keluar rumah sebanyak 65 %
- Hasil observasi mahasiswa pk komunitas STr
keperawatan tanjung karang bahwa masyarakat
tinggal di daerah yang gersang dan banyak polusi
udara (debu) dan disekitar tempat tinggal
masyarakat terdapat sebuah pabrik kebun sawit
sehingga masyarakat jarang membuka jendela dan
menutup ventilasi di rumahnya
C. Prioritas Masalah

Diagnos
Keperawatan Kriteria
Komunitas

Sesuai Jumlah Kemungkinan Minat Kemungkinan Sesuai Sumber


Besarnya Sumber daya Sumber Sumber daya Sumber daya Jumlah Skor
yang untuk Masyara masalah daya
dengan resiko dengan tempat waktu dana peralatan orang
peran beresiko pendidikan kat teratasi Program
perawat di kesehatan Pemerintah
komunitas

DX.1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 55

DX.2 5 5 3 4 3 5 4 4 4 3 3 3 44

DX.3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 43

Keterangan : Skor 0-5


0 : Tidak dirasa

1 : Sangat rendah

2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
D. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko peningkatan kasus hipertensi di dusun titirante selatan kecamatan natar b.d.
Kurang pengetahuan lansia dan kurang partisipasi dalam pemeriksaan kesehatan

2. Ketidakpatuhan lansia untuk melakukan pemeriksaan asam urat (gout) di dusun titirante
selatan kecamatan natar b.d kurang motivasi untuk memeriksa kesehatan secara rutin

3. Risiko terjadi peningkatan ISPA di dusun titirante selatan kecamatan natar b.d kurang
pengetahuan mengenai ISPA
E. Intervensi

Diagnosa Tujuan Evaluasi


Strategi Intervensi Sasaran Sumber
Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Risiko Setelah Setelah dilakukan
peningkatan dilakukan tindakan
kasus asuhan keperawatan
hipertensi di keperawatan selama 2 minggu
Dsn Titirante selama 2 di Dsn Titirante
Selatan b.d. minggu Selatan, Natar,
kurangnya diharapkan diharapkan: Pendidikan Bina hubungan Semua Efektifitas 85% lansia Waktu : 19
pengetahuan 35% Kesehatan saling percaya lansia hasil yang menyebutkan Oktober 2021
lansia dan pengetahuan 1. Meningkatnya dengan masyarakat penderita dicapai pengertian,
kurang terkait pengetahuan hipertensi di Peningkatan tanda dan Tempat : SDN 3
partisipasi hipertensi lansia tentang Berikan penkes Dsn pengetahuan gejala, Rejosari Natar
dalam meningkat pola hidup Tokoh tentang Hipertensi Titirante lansia tentang penyebab,
pemeriksaan sehat dengan masyarakat dan akibat yang Selatan hipertensi akibat, cara Metode : KIE,
kesehatan Hipertensi mungkin dan pola perawatan ceramah, tanya
meliputi: ditimbulkan Tokoh hidup sehat Hipertensi jawab, diskusi,
pengertian, a. Pengertian masyarakat demonstrasi
tanda dan Pergerakan Hipertensi
gejala, Massa b. Tanda & gejala Turunnya Alat & Bahan :
penyebab, hipertensi Kader jumlah 85% lansia LCD, leaflet, ppt,
akibat dan c. Penyebab kesehatan penderita dapat laptop dan
cara hipetensi hipertensi mengikuti nursing kit
perawatannya. Pelatihan d. Penanganan/per pada lansia gerakan
kader awatan senam lansia SDM/PJ :
hipertensi dan senam Kelompok 2/Pj
2. Menurunnya
Kecukupan jantung Indah
penderita
hasil yang
hipertensi
diperoleh Dana : iuran
pada lansia
Diadakan senam dapat 85% lansia mahasiswa
lansia dan senam memecahkan mengikuti
jantung masalah kegiatan
pemeriksaan
TD gratis
Biaya dan setiap
Diadakan manfaat yang minggu
pemeriksaan TD dikeluarkan
gratis setiap minggu mencakup
semua 65% kader
kebutuhan yang
yang mengikuti
Berikan penkes dan dibutuhkan latihan
keterampilan pada mendapat
kader tentang Peningkatan informasi dan
3. Meningkatnya mengukur TD nilai pre dan keterampilan
pengetahuan post test tentang
kader tentang Berikan motivasi mengukur
perawatan untuk kader TD
Hipertensi
ditandai
dengan
menyebutkan
cara
perawatan
pada
HIpertensi

Ketidakpatuha Setelah Setelah dilakukan


n lansia untuk dilakukan tindakan
melakukan asuhan keperawatan
pemeriksaan keperawatan selama 2 minggu
Asam Urat selama 2 di Dsn Titirante
(Gout) di Dsn minggu Selatan, Natar,
Titirante diharapkan diharapkan: Pendidikan Bina hubungan Semua Efektifitas 85% lansia Waktu : 23
Selatan, Natar 50% lansia kesehatan saling percaya lansia yang hasil yang menyebutkan Oktober 2021
b,d kurang termotivasi 1. Meningkatnya dengan masyarakat menderita dicapai pengertian,
motivasi untuk untuk periksa pengetahuan Tokoh asam urat di Peningkatan tanda dan Tempat : SDN 3
memeriksa kesehatan ke lansia tentang masyarakat Berikan penkes Dsn pengetahuan gejala, Rejosari Natar
kesehatan fasyankes Asam Urat tentang Asam Urat Titirante lansia tentang penyebab,
secara rutin (Gout) Pelatihan (Gout) dan dampak Selatan asam urat dan akibat, cara Metode : KIE,
meliputi: kader yang terjadi apabila pola hidup perawatan ceramah, tanya
pengertian, tidak diperiksa atau Tokoh sehat Asam Urat jawab, diskusi,
tanda dan ditindak lanjuti masyarakat (Gout) demonstrasi
gejala, a. Pengertian asam
penyebab, urat Kader Turunnya Alat & Bahan :
akibat dan b. Tanda & gejala kesehatan jumlah LCD, leaflet, ppt,
cara asam urat penderita 85% lansia laptop, dan
perawatannya. c. Penyebab asam asam urat mengikuti nursing kit
urat pada lansia pemeriksaan
d. Cara Asam Urat SDM/PJ :
perawatannya Kecukupan Kelompok 2/Pj
2. Meningkatnya hasil yang Alvira
motivasi diperoleh 65% kader
lansia untuk Mengadakan dapat yang Dana : iuran
periksa pemeriksaan Asam memecahkan mengikuti mahasiswa
kesehatan ke Urat (Gout) gratis masalah latihan
fasyankes mendapat
Biaya dan informasi dan
manfaat yang keterampilan
dikeluarkan tentang
mencakup perawatan
semua asam urat
kebutuhan
yang
dibutuhkan

Peningkatan
motivasi
lansia untuk
periksa
kesehatan ke
fasyankes
Risiko terjadi Setelah Setelah dilakukan
peningkatan dilakukan tindakan
ISPA pada asuhan keperawatan
lansia di Dsn keperawatan selama 2 minggu
Titirante selama 2 di Dsn Titirante
Selatan, Natar minggu, Selatan, Natar
b.d kurangnya diharapkan diharapkan: Pendidikan Bina hubungan Semua Peningkatan 85% lansia Waktu : 25
pengetahuan 35% kesehatan saling percaya lansia yang pengetahuan dapat Oktober 2021
mengenai meningkatny 1. Meningkatnya dengan masyarakat menderita lansia menyebutkan
ISPA a pengetahuan ISPA di mengenai pengertian, Tempat : SDN 3
pengetahuan lansia tentang Berikan penkes Dsn ISPA tanda dan Rejosari Natar
mengenai ISPA Tokoh tentang ISPA, Titirante gejala,
ISPA meliputi: masyarakat Penyebaran Selatan penyebab, Metode : KIE,
pengertian, informasi melalui dan ceramah, tanya
tanda dan leaflet pencegahan jawab, diskusi,
gejala, a. Pengertian Tokoh Peningkatan ISPA demostrasi
penyebab, dan ISPA masyarakat nilai pre dan
pencegahanny Pelatihan b. Tanda dan post test 65% Kader Alat & Bahan :
a kader gejala ISPA yang LCD, leaflet, ppt,
c. Penyebab ISPA Kader mengikuti laptop dan
d. Pencegahan & kesehatan latihan nursing kit
perawatan ISPA mendapat
informasi
2. Kader tentang ISPA SDM/PJ :
kesehatan Pendidikan dan Kelompok 2/Pj
mampu pelatihan kader Annisa
melakukan terkait ISPA dan
penyuluhan berikan motivasi Dana : iuran
kesehatan kepada kader mahasiswa
tentang ISPA

Anda mungkin juga menyukai