I. PENGKAJIAN
2) Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang : Pasien masuk IGD karena mengalami penurunan
kesadaran sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, tampak sangat pucat, dan muntah 2
kali. Muntah tidak ada darah. Pasien telah mendapatkan PRC 5 ml/kg dan transfusi TC
10 ml/kg di IGD. Pasien terdapat asidosis metabolik, sudah dilakukan koreksi bicnat.
Pasien terpasang akses sentral. Pasien terintubasi.
2) Riwayat kesehatan masa lalu : terdiagnosis ALL sejak Maret 2021 tetapi tidak rutin
melakukan pengobatan kemoterapi dikarenakan pulang kampung.
3) Riwayat kesehatan keluarga :
4) Terapi medis (obat-obatan)
• Alopurinol 80 mg/8 jam - PO
• Paracetamol 150 mg/8 jam - IV
• Cenfresh 1 tetes/4 jam - tetes mata
• N5KCl 30 ml/jam - IV
• Bicnat 35 ml + WFI 35 ml - 8,75 ml/jam - IV
• Midazolam 0,5 mcg/kgbb/jam - 0,5 ml/jam - IV
b. Nutrisi
• BB : 13 Kg
• PB/TB : 97 cm
Status nutrisi (Kurva WHO/Kurva CDC/Kurva Fenton/Lainnya,________)
BB/PB : gizi baik
PB/U : perawakan normal
• Bising usus : ( x )terdengar ( )tidak terdengar
• Abdomen : ( x )supel ( )kembung
• Alergi makanan : (x)tidak ada ( )ada, sebutkan: ____________
• Riwayat muntah : ( x )ada ( x )tidak ada
• Media nutrisi : ( )OGT ( )Botol/dot ( x ) NGT ( ) Makan/minum biasa
Keterangan, NGT terpasang tetapi nutrisi per IV karena pasien mengalami penurunan
kesadaran
• Jenis nutrisi : nutrisi parenteral N5KCl 30% BMR
• Hasil laboratorium:
Hemoglobin 1,8 g/dL (L)
Hematokrit 7,1% (L)
Magnesium 3,92 mg/dL (H)
SGOT 103 U/L (H)
SGPT 91 U/L (H)
c. Eliminasi
• Genitalia: perempuan/laki-laki/kondisi medis lainnya:______________
• Anus: ada/tidak ada/kondisi medis lainnya:_______________________
• Terpasang urin kateter : ( ) tidak ( x )ya
• Buang Air Kecil (BAK): urin spontan memakai popok sekali pakai
• Buang Air Besar (BAB): selama 1 hari dirawat pasien belum BAB
• Pemeriksaan Urin: -
• Pemeriksaan Feses: -
f. Sensasi/Sistem Indera
• Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor
diameter 3/3, refleks cahaya langsung positif
• Telinga : bentuk tampak normal, anak merespon saat mendengarkan suara
• Hidung : bentuk tampak normal, sensasi penciuman tidak dapat dikaji
• Tenggorokan : bentuk tampak normal
• Lidah : bentuk tampak normal, sensasi pengecapan tidak dapat dikaji
h. Fungsi Endokrin
• Keluarga tidak ada riwayat DM
• Penyakit autoimun: ada/tidak ada
• Hasil pemeriksaan laboratorium: (L= lebih rendah dari nilai normal, H=lebih tinggi
dari nilai normal)
tidak ada
2) Kognator (Konsep Diri-Fungsi Peran-Interdependensi)
a. Konsep Diri
Komponen yang dikaji
Citra tubuh tidak dapat dikaji
Fungsi seksual tidak dapat dikaji
Integritas spiritual ibu mengatakan sering memperdengarkan anaknya ayat-ayat Al-Qur'an melalui hp dan
mendoakan anaknya saat dapat masuk mengunjungi anaknya
Kompensasi pada perubahan pada fungsi tidak dapat dikaji
tubuh
Kompensasi metode koping saat tidak dapat dikaji
kehilangan
Keefisiensian selama periode akhir hayat tidak dapat dikaji
Keseimbangan hidup anak tidak dapat beraktifitas normal seperti anak lainnya karena keterbatasan pada kondisi
sakitnya
Keseimbangan perkembangan moral- tidak dapat dikaji
etika dan spiritual
Harga diri yang fungsional tidak dapat dikaji
Metode koping yang efisien dalam tidak dapat dikaji
ancaman terhadap diri sendiri
b. Fungsi Peran
Komponen yang dikaji
Identifikasi peran tidak dapat dikaji
Efisiensi perubahan peran dalam tidak dapat dikaji
periode tertentu
Kombinasi peran primer, sekunder, tidak dapat dikaji
dan tersier
Keefisiensian metode koping dalam Anak tampak sering menangis dan tidak kooperatif dalam tindakan dan berulang kali
perubahan peran memanggil ibunya.
Tanggung jawab dalam perubahan Ibu mengatakan menyediakan waktu penuh di rumah sakit sewaktu-waktu dipanggil PICU
peran dapat naik ke ruangan
Keefisiensian dalam menggabungkan Ibu mengatakan tidak mudah hidup terus-terusan di rumah sakit, ibu ingin pulang ke
peran rumah tetapi tidak tega jauh dari anaknya
Keseimbangan berbagai peran Ibu merasa masih butuh waktu untuk benar-benar menerima kondisi saat ini harus penuh
waktu di rumah sakit
c. Interdependensi
Komponen yang dikaji
Kecukupan kasih sayang Anak ditunggui ibu nya di ruang tunggu sepanjang waktu, ibu selalu datang dengan cepat
saat dipanggil ke ruangan, dan menyemangati anak saat dapat melihat kondisi anak.
Keseimbangan cinta, penghormatan, tidak dapat dikaji
pemberian, dan nilai-nilai
Keefisiensian kemandirian dan Pasien sepenuhnya bergantung pada perawat dan ibu pasien dalam perawatan sehari-hari
ketergantungan dikarenakan kondisi sakitnya dan usia pasien.
Keefisiensian metode koping pada tidak dapat dikaji
saat kesepian dan terjadi perpisahan
Kecukupan perkembangan untuk Ibu mengatakan sebelum sakit pasien sehari-hari ditemani oleh ibunya, bermain
tumbuh dalam suatu hubungan semestinya dengan tetangganya. Saat sakit ibu tetap mendampingi anak.
Kecukupan komunikasi dan hubungan Ibu mengatakan dari lahir sampai hari ini perawatan anak didominasi oleh ibu, tidak
dibantu pengasuh lain maupun neneknya
Penyediaan pengembangan diri dalam tidak dapat dikaji
hubungan dan pemberian perhatian
Kepercayaan dalam sebuah hubungan tidak dapat dikaji
Kecukupan dukungan dan hubungan Ibu tampak kooperatif dalam mengikuti saran dari tenaga kesehatan, menyediakan waktu
dengan orang terdekat untuk untuk pasien, dan menyediakan hal-hal lain yang dibutuhkan pasien seperti popok, dan
menyediakan fungsi perkembangan peralatan lainnya.
3. Pengkajian Stimulus
3 DS: anak tampak tidak nyaman dalam kondisi saat tidak Nyeri akut berhubungan dengan
dilakukan tindakan maupun saat dilakukan tindakan agen pencedera fisiologis*)
seperti suction
DO:
-FLACC score 6
-Mendapatkan sedasi midazolam 2 mcg/kg/jam
3. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan • Melakukan pengkajian nyeri secara
agen pencedera fisiologis selama tindakan yang menimbulkan rasa komprehensif (OPQRRSTIUV: Onset,
nyeri diharapkan nyeri membaik yang Provocation, Quality, Regio, Radiation,
ditandai dengan: Severity, Treatment, Impact to U, dan
-skor nyeri menurun Value).
• Mengeksplorasi faktor yang
memperburuk nyeri
• Mengontrol faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan ketidaknyamanan,
seperti: pencahayaan, suhu ruangan,
dan kebisingan)
• Kolaborasi pemberian obat pengurang
rasa nyeri yang adekuat
• Memonitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
• Mencatat reaksi analgetik dan efek
buruk yang ditimbulkan
• Mengurangi kegelisahan selama nyeri
dengan maternal voice (Erdogan et al.,
2020)
• Memberikan healing touch (Rennick et
al., 2011)
IV. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
15.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
-Melakukan open suction pada pasien dan
mendokumentasikan karaker slemnya (1 dan 2)
-Melakukan open suction (1,2)
-Mengamati kejadian nyeri selama dilakukan suction (3)
16.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
-Melakukan observasi pemberian transfusiPRC dengan
mengidentifikasi kantung darah (sesuai),
mengidentifkasi ketepatan pasien (sesuai), keadaan
kantung baik, cross check golongan darah (O+), volume
yang dimasukkan 44 mL, kadaluaras tanggal 21/5/2022
(1,2)
17.00
-Melakukan observasi tanda-tanda vital dan status
pernapasan melalu ventilator. Didapatkan anak
bradikardi (67 x/menit), hipotensi 90/38 mmHg.
-Memanggil tim perawat dan dokter, dilakukan bagging
manual dan kolaborasi menyetop pemberian precedex
0,5 cc/jam yang baru masuk selama 15 menit
-Mendampingi anak untuk tenang dengan mengajak
berbicara dan memperdengarkan musik anak-anak (3)
-Melakukan healing touch (3)
Rabu, 4 Mei 2022 13.00 SUBJECTIVE =
-------------------- -Mengkaji klien secara menyeluruh mulai dari identitas -anak tampak lebih tenang dibandingkan hari
Nomor dan Diagnosis diri, riwayat pasien, pengkajian kognator, dan sebelumnya
-Mengecek adanya hasil pemeriksaan penunjang terbaru Nilai AGD, Leukosit, dan Thorax belum
dapat dievaluasi
(1-2)
PLAN = Lanjutkan rencana intervensi
keperawatan yang telah disusun. Prioritas up
hasil-hasil pemeriksaan penunjang Hb, AGD, dan
Leukosit. Fokus observasi kesadaran dan nafas
pasien
13.45
-Mengobservasi dan mendokumentasikan reaksi
pemberian darah, TD, RR, Nadi, dan suhu badan. Jakarta, 4 Mei 2022
-Melepas PRC dan kolaborasi menjalankan rpemix N5
38 ml/jam
-Mengecek amprah rencana pemberian TC
Astuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Perawat
14.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
15.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
-Melakukan open suction pada pasien dan
mendokumentasikan karaker slemnya (1 dan 2)
-Melakukan open suction (1,2)
-Mengamati kejadian nyeri selama dilakukan suction (3)
-Memberikan kenyamanan pasien dengan memandikan
pasien, mengoleskan minyak kelapa, dan mengganti
selimut pasi (3)
16.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
-Melakukan kolaborasi pemberian paracetamol 150 mg
(15 cc) per IV
17.00
- Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
16.00
-Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
17.00
- Memonitor dan mendokumentasikan tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi napas, suhu badan, saturasi
oksigen, CRT, akral hangat, tingkat kesadaran pasien,
mode setting ventilator, FiO2, PEEP, RR setiing, flow
trigger, Peak Pressure, Minutes volume (1,2)
-Melakukan open suction (1,2)
-Mengamati kejadian nyeri selama dilakukan suction (3)
-Mendampingi anak untuk tenang dengan mengajak
berbicara dan memperdengarkan musik anak-anak (3)
-Melakukan healing touch (3)
DAFTAR REFERENSI
Braksick, S. A., Hemphill, J. C., Mandrekar, J., Wijdicks, E. F. M., & Fugate, J. E. (2018).
Application of the FOUR score in intracerebral hemorrhage risk analysis. Journal of Stroke and
Cerebrovascular Diseases, 27(6), 1565–1569.
https://doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2018.01.008
Erdoğan, Ç., Turan, T., & Pınar, B. (2020). The effect of maternal voice for procedural pain in
paediatric intensive care unit: A randomised controlled trial. Intensive and Critical Care
Nursing, 56. https://doi.org/10.1016/j.iccn.2019.102767
PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan tindakan keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria hasil keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Rennick, J. E., Lambert, S., Childerhose, J., Campbell-Yeo, M., Filion, F., & Johnston, C. C.
(2011). Mothers’ experiences of a Touch and Talk nursing intervention to optimise pain
management in the PICU: A qualitative descriptive study. Intensive and Critical Care Nursing,
27(3), 151–157. https://doi.org/10.1016/j.iccn.2011.03.005