Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

pasien DENGAN PNEUMONIA


RUANG SHAFA
Cut Dharwina Amir Rilla Ernita Kassari Ponda
Akrima Sabila Maya Juwinda
Cici Nurarahmwati Afzalena
DEFINISI PNEUMONIA

Menurut Brunner&Suddart (2016), pneumonia adalah


proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkan
oleh agen infeksius.

Sedangkan dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (IPD)


(2014) pneumonia adalah peradangan yang mengenai
parenkim paru dan bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus resporatorius dan alveoli yang menimbulkan
konsolidasi paru dan gangguan pertukaran gas.
ETIOLOGI

streptococcus staphylococcus
pneumonia aureus Adeno virus

Virus Jamur
influenza
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Nursalam (2016) gejala dari penderita pneumonia yaitu:
Batuk Sputum produktif
Sesak nafas Suara ronki
Demam tidak stabil Leukositosis

Smeltzer & Bare (2013), gejala pneumonia yaitu:


Nyeri dada Takipnea
Sakit kepala Mual dan muntah
Diare Berkeringat
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Radiologi -> foto thoraks CT-Scan


Laboratorium -> Hematologi
Mikrobiologi -> biakan sputum dan kultur darah
Analisa Gas Darah
01
Pengkajian
keperawatan
Pengkajian
A. Identitas Pasien
• Nama : Tn. Zulkifli M
• No. RM : 1.31.41.86
• Usia : 54 tahun
• TB : 170 cm, BB : 65 Kg. (actual/ perkiraan)
• Tanggal Masuk : 11 Agustus 2022
• Waktu Kedatangan : 23.00 WIB
• Orang yang dihubungi : Samsul Bahri (adik kandung)
• Telepon : 1314186
• Catatan kedatangan :( ) kursi roda, ( ) ambulans, ( ) brankar
• Alasan masuk RS : Batuk, sesak napas, mual muntah dan tidak nafsu
makan
• Diagnosa Medis : Efusi Pleura dextra; Pneumonia; Malignancy
• Perawatan diRS terakhir : RS Nagan Raya
• Tanggal : 10 Agustus 2022
• Alasan : Batuk sudah 10 hari terakhir
B. Pola Persepsi & Penanganan D. Pola Eleminasi
Kesehatan
Kebiasaan Defekasi (DBN)
Tembakau ()
Kebiasaan berkemih (DBN)
Alkohol (X)
Obat-obatan (X)
E. Pola aktifitas
Alergi (X)
Kekuatan Otot: 5/5
Keluhan saat beraktifitas: Cepat lelah
C. Pola Nutrisi/Metabolisme
Program diet : TKTP
F. Pola istirahat dan Tidur
Nafsu makan: Menurun ()
Kebiasaan: 6 jam/malam
Mual () Muntah ()
Tidur siang ()
Stomatitis () Dispagia ()
Tidur sore ()
Penurunan BB ±5kg dalam 6 bulan
Tidak ada masalah
Pantangan/Alergi (X)
G. Pola Kognitif-Persepsi J. Pola Koping – Toleransi Stres
Sadar () Penggunaan obat penenang (X)
Bicara normal ()
Keadaan emosi santai ()
Kemampuan berkomunikasi ()
Kemampuan memahami ()
Tingkat ansietas ringan () K. Pola Keyaninan-Nilai
Pendengaran DBN () Agama Islam ()
Penglihatan DBN ()

H. Pola Peran Hubungan


Bekerja ()
Sistem pendukung:
Pasangan ()
Masalah keluarga berkenaan dengan
perawatan di RS : Kondisi fisik pasangan

I. Pola Seksualitas
tidak dikaji
D. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum: Sedang


2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda Vital
• TD : 100/90 mmHg
• Nadi : 97 x/menit
• Suhu : 36ºC
• Pernapasan : 21 x/menit
4. TB : 170 cm
BB : 65 Kg
Lanj…
• KULIT : Lembab sedikit berminyak • ABDOMEN : DBN
akibat keringat

• MUSKULOSKELETAL : DBN
• LEHER : DBN

• EKSTREMITAS : Tangan kanan


• DADA / THORAK terpasang IVFD, ekstremitas lainnya
bergerak leluasa
Inspeksi : Simetris
Palpasi : tidak ada nyeri,
• VASCULAR PERIPER : <2 detik
kompliens paru
seimbang
Perkusi : Sonor • GENITALIA : -
Auskultasi : Vesikuler
  • RECTAL : -
• JANTUNG: DBN
Auskultasi : Lub-Dub
Ritme : Teratur
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Thorax
2. Bronkoskopi
3. Laboratorium
3. Laboratorium
3. Laboratorium
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI

No Nama Obat Dosis Pemberian Kegunaan

1. Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV Sebagai antibiotik untuk mengatasi


infeksi bakteri didalam tubuh

2. Omeprazole 40gr/12 jam IV Bekerja mengurangi asam lambung


dan gejalanya seperti mual dan
muntah

3. Tracetate 11 gr/12 jam PO Bekerja meningkatkan nafsu makan

4. Sucralfat CII/8jam PO Menangani tukak lambung


02
ANALISA
DATA
Tanggal No Data Etiologi Masalah
12/8/2022 1 DS: Ketidakmampuan Defisit
Pasien mengatakan “tidak nafsu makan, merasa mual saat menelan makanan Nutrisi
makan dan muntah, serta mulut terasa panas dan susah
menelan. Dalam 6 bulan terakhir mungkin ada penurunan BB
±5kg”
 
DO:
KU: Sedang
TD: 100/90mmHg N: 97x/menit
RR: 21x/menit T: 36ºC
SpO2: 99% Lila: 25,5cm
-Mukosa mulut merah
-Stomatitis pada mukosa mulut dan palatum
-Makanan tidak habis
Tanggal No Data Etiologi Masalah

12/8/2022 DS:
2 Penurunan Defisit
Pasien mengatakan “belum manda dan hanya menyeka
tubuh saja kemarin” minat/motivasi Perawata
 
n Diri
DO:
KU: sedang
TD: 100/90mmHg
N: 97x/menit
RR: 21x/menit
T: 36ºC
SpO2: 99%
-Tercium aroma kurang sedap dari tubuh pasien
-Terdapat sekret kering pada hidung pasien
-Stomatitis pada mulut pasien
Tanggal No Data Etiologi Masalah

15/8/2022 DS:
3 Ketidakseimbang Gangguan
Pasien mengatakan “hari ini terasa sesak sesekali dan cepat
capek apalagi jika bergerak” an ventilasi- pertukaran
 
perfusi gas
DO:
KU: sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128 x/menit (takikardi)
RR: 33x/menit (Dyspnea)
T: 36,5ºC
SpO2: 97%
Inspeksi: thorax asimetris (kanan tertinggal)
Auskultasi: vesikuler
Tanggal No Data Etiologi Masalah

15/8/2022 4 DS: Ketidakcukupan Konstipasi


Pasien mengatakan “belum BAB sudah 5 hari dan saat asupan serat  
makan cepat terasa cepat kenyang”
 
DO:
KU: Sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128x/menit
RR: 33x/menit
T: 36,5ºC
SpO2: 97%
Distensi abdomen
Diagnosa Keperawatan
01 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan

02 Defisit perawatan diri b.d penurunan minat/motivasi

Diagnosa tambahan
03 Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

04 Konstipasi b.d ketidakcukupan asupan serat


03
INTERVENSI
KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
(D.0019) (L.03030) Setelah Manajemen Nutrisi (I.03119)
Defisit Nutrisi b.d dilakukan tindakan
Observasi
ketidakmampuan keperawatan 1x24 jam
menelan diharapkan asupan -Identifikasi status nutrisi
nutrisi adekuat dengan -Monitor asupan makanan
kriteria hasil:
-Monitor BB
- Porsi makanan yang
dihabiskan 5 Terapeutik
- Sariawan 5 -Anjurkan oral hygiene sebelum makan
- Frekuensi makan 5
-Beri makanan sesuai program diet (TKTP)
- Nafsu makan 5
-Anjurkan makan sedikit tapi sering
Edukasi
-Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai jumlah nutrisi
SDKI SLKI SIKI
(D.0109) (L.11103) Setelah (I.11348) Dukungan Perawatan Diri
Defisit perawatan dilakukan tindakan
Observasi
diri b.d penurunan keperawatan 1x24 jam
minat/motivasi diharapkan perawatan -Monitor tingkat kemandirian
diri baik dengan kriteria -Identifikasi aktivitas perawatan diri
hasil:
Terapeutik
-Minat melakukan
peraatan diri 5 -Sediakan lingkungan yang terapeutik
-Kemauan mandi 5 -Anjurkan melakukan perawtaan diri secara konsisten
- Mempertahankan
Edukasi
kebersihan diri 5
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
pentingnya perawatan diri
SDKI SLKI SIKI
(D.0003) (L.01003) Setelah (I.01014) Pemantauan Respirasi
Gangguan dilakukan tindakan
Observasi
pertukaran gas b.d keperawatan 1x24 jam
ketidakseimbangan diharapkan pertukaran -Monitor frekuensi napas
ventilasi-perfusi gas adekuat dengan -Monitor pola napas
kriteria hasil:
-Monitor SpO2
-Dyspnea 5
-Takikardi 5 Terapeutik
-Po2 5 -Dokumentasi hasil pemantauan
-Pola napas 5
-Posisikan pasien semi fowler/fowler
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan hasil pemantauan
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian terapi oksigen
SDKI SLKI SIKI
(D.0049) (L.04033) Setelah (I.04151) Manajemen Eleminasi Fekal
Konstipasi b.d dilakukan tindakan
Observasi
ketidakcukupan keperawatan 1x24 jam,
asupan serat diharapkan eleminasi -Identifikasi obat yang berefek pada gastrointestinal
fekal normal dengan -Periksa tanda dan gejala konstipasi
kriteria hasil:
Terapeutik
- keluhan defekasi sulit
5 -Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
- distensi abdomen 5 -Sediakan makanan tinggi serat
- Frekuensi BAB 5
-Berikan air hangat setelah makan
- Konsistensi feses 5
Edukasi
-Anjurkan pasien meningkatkan asupan cairan
- Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan tinggi serat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat suposutoria anal
SDKI SLKI SIKI
(D.0049) (L.04033) Setelah (I.04155) Manajemen Konstipasi
Konstipasi b.d dilakukan tindakan
Observasi
ketidakcukupan keperawatan 1x24 jam,
asupan serat diharapkan eleminasi - Periksa tanda dan gejala konstipasi
fekal normal dengan Terapeutik
kriteria hasil:
-Anjurkan diet tinggi serat
- keluhan defekasi sulit
5 -Lakukan masase abdomen, jika perlu
- distensi abdomen 5 Edukasi
- Frekuensi BAB 5
-Jelaskan etiologi dari masalah
- Konsistensi feses 5
-Latih pasien merangsang buang air besar teratur
Kolaborasi
-Konsultasikan dengan tim medis kebutuhan penggunaan obat
pencahar
04
IMPLEMENTASI

Melaksanakan intervensi rencana rawatan


05
EVALUASI - CATATAN
PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI (CPPT)
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
Jumat 1 S:Pasien mengatakan “tidak nafsu makan, merasa mual saat makan dan
12/08/2022 muntah, serta mulut terasa panas dan susah menelan. Dalam 6 bulan terakhir
mungkin ada penurunan BB ±5kg”
 
O:
KU: Sedang
TD: 100/90mmHg
N: 97x/menit
RR: 21x/menit
T: 36ºC
SpO2: 99%
-Mukosa mulut merah
-Stomatitis pada mukosa mulut dan palatum
-Makanan tidak habis
 
A: Defisit Nutrisi
P:
- Monitor asupan makanan
- Monitor BB
- Anjurkan diet yang yang di programkan (TKTP)
- Identifikasi makanan yang disukai
- Bersihkan mulut pasien sebelum dan sesudah makan
- Monitor mual dan muntah
-Anjurkan makan sedikit tapi sering
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
2 S: Pasien mengatakan “belum mandi dan hanya menyeka tubuh saja kemarin”
 
O:
KU: sedang
TD: 100/90mmHg
N: 97x/menit
RR: 21x/menit
T: 36ºC
SpO2: 99%
-Tercium aroma kurang sedap dari tubuh pasien
-Terdapat sekret kering pada hidung pasien
-Stomatitis pada mulut pasien
 
A: Defisit perawatan diri
P:
-Monitor tingkat kemandirian pasien
-Ajarkan pasien dan keluarga keperluan alat perawaran diri pribadi
-Ajarkan pasien mengenai perawatan hidung, mulut, dan mandi
- Anjurkan pasien dan keluarga melakukan perawatan diri secara konsisten
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
Sabtu 1 S: Pasien mengatakan masih mual dan muntah, juga mencoba makanan nasi
13/8/2022 keras dari luar dan muntah, tetapi nafsu makan sedikit membaik, mulut masih
sedikit sakit
O:
KU: sedang
TD: 127/94 mmHg
N: 122x/menit
RR: 21x/menit
T: 35,5ºC
SpO2: 99%
Lila: 25,5cm
-makanan masi terlihat tidak habis
-kemerahan pada mukosa mulut berkurang tetapi stomatitis masi ada
A: Defisit nutrisi
P:
-monitor mual dan muntah
-monitor asupan makanan
-Anjurkan makan sedikit tapi sering
-Dukung program diet TKTP
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
2 S: Pasien mengatakan sudah menyeka badan dan sudah membersihkan
hidung
O:
KU: sedang
TD: 127/94 mmHg
N: 122x/menit
RR: 21x/menit
T: 35,5ºC
SpO2: 99%
Lila: 25,5cm
-aroma tida sedap dari tubuh pasien telah berkurang
-hidung pasien tampak bersih
-pada mukosa mulut masi tampak stomatitis
-kuku pasien terlihat panjang dan kotor
A: Defisit perawatan diri
P:
-Ajarkan pasien oral hygiene
-Ajarkan pasien perawatan kaki dan kuku
-Motivasi keluarga dan pasien untuk konsisten melakukan perawatan diri
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
Senin 1 S: Pasien mengatakan mual dan muntah sudah tidak ada lagi. Nafsu makan
15/08/2022 membaik
O:
KU: Sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128x/menit
RR: 33x/menit
T: 36,5ºC
Lila: 25,5cm
A: Defisit Nutrisi
P: Masalah teratasi
I: Intervensi dihentikan.
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
2 S: Pasien mengatakan sudah menyeka tubuh dan melakukan perawatan mulut
serta memotong kuku
O:
KU: Sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128x/menit
RR: 33x/menit
T: 36,5ºC
-Kuku terlihat bersih
-Stomatitis sudah tertutup
-Mukosa mulut normal merah muda
A: Defisit perawatan diri
P: Masalah teratasi
I: Intervensi dihentikan
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
3 S: Pasien mengeluh mengatakan hari ini terasa sesak sesekali dan cepat
capek apalagi jika bergerak
O:
KU: sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128 x/menit (takikardi)
RR: 33x/menit (Dyspnea)
T: 36,5ºC
SpO2: 97%
Inspeksi: thorax asimetris (kanan tertinggal)
Auskultasi: vesikuler
A: Gangguan pertukaran gas
P:
-monitor frekuensi napas
-Monitor SpO2
-Monitor pola napas
-Anjurkan posisi semifowler
-Jelaskan pada keluarga tujuan dan hasil pemantauan
-Kolaborasi pemberian terapi oksigen
-Kolaborasi persiapan pasien bronchoscopy
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
4 S: Pasien mengeluh belum BAB sudah 5 hari dan saat makan cepat terasa
cepat kenyang
 
O:
KU: Sedang
TD: 126/82 mmHg
N: 128x/menit
RR: 33x/menit
T: 36,5ºC
SpO2: 97%
Distensi abdomen
A: Konstipasi
P:
-Periksa tanda gejala konstipasi
-Jelaskan penyebab konstipasi
-Anjurkan pasien konsumsi serat
-Anjurkan peningkatan asupan cairan
-Latih pasien merangsang buang air teratur waktu
-Kolaborasi dengan tim medis
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
Selasa 3 S: Pasien mengatakan tadi pagi dadanya sesak seperti ditekan
16/08/2022 O:
KU: Sedang
TD: 132/90 mmHg
N: 118x/menit
RR: 34x/menit
T: 36,4ºC
SpO2: 94%
Dyspnea
Bernapas menggunakan otot bantu pernapasan (diafraghma)
Pasien menolak menggunakan oksigen
A: Gangguan pertukaran gas
P:
-monitor frekuensi napas
-monitor SpO2
-Monitor pola napas
-Berikan pasien posisi semi fowler
-Konsultasikan indikasi pemberian oksigen
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
4 S: Pasien mengatakan masi belum BAB, belum makan serat seperti yang
dianjurkan karena tidak ada yang membeli
O:
KU: Sedang
TD: 132/90 mmHg
N: 118x/menit
RR: 34x/menit
T: 36,4ºC
SpO2: 94%
Distensi abdomen
A: Konstipasi
P:
-Anjurkan konsumsi serat seperti sayuran, jus, dan buah
- Anjurkan minum air hangat setelah makan
-Anjurkan rangsang waktu buang air teratur
-Ajarkan masase abdomen
-Kolaborasi pemberian medikasi suposutoria Dulcolax
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
Kamis 3 S: Pasien mengatakan sesak napas sedikit berkurang tapi masih ada sesekali
18/08/2002 O:
KU: sedang
TD: 130/90 mmHg
N: 113x/menit
RR: 30x/menit
T: 36ºC
SpO2: 96%
-Pasien terpasang O2 nassal kanul 3L/menit
A: Gangguan pertukaran gas
P:
-Monitor SpO2
-Atur posisi pasien semi fowler
-Monitor aliran oksigen
-pertahankan kepatenan jalan napas
-Ajarkan keluarga cara penggunaan oksigen
Hari/ Tanggal DX EVALUASI
4 S: Pasien mengatakan perut terasa begah dan belum BAB
O:
KU: Sedang
TD: 130/90 mmHg
N: 113x/menit
RR: 30x/menit
T: 36ºC
SpO2: 96%
Distensi abdomen
A: Konstipasi
P:
-Anjurkan konsumsi serat seperti sayuran, jus, dan buah
-Anjurkan minum air hangat setelah makan
-Anjurkan rangsang waktu buang air teratur
-Ajarkan masase abdomen
-Konsultasikan keluhan pasien dengan tim medis
Pasien kelola terkonfirmasi telah pulang pada hari
Kamis 18/08/2022
Asuhan Keperawatan dihentikan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai