1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn “R”
Umur : 43 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Tanjungsari Rt 31 Sidoarjo.
Cara Masuk : Lewat Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Keluhan Utama : Demam dan Sakit kepala.
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 0C
Nadi : 80 X/menit. Kuat dan teratur
Tekanan darah : 90/60 mmHg.
Respirasi : 20 x/menit
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Pernafasan melalui hidung. Frekuensi 20 x/menit. Trachea tidak ada kelainan. Terdapat retraksi
dada, napas dangkal. Suara tambahan terdengar bunyi ronchi. Bentuk dada simestris.
Hasil foto Thorax PA tanggal 3 Juni 2002 :
Cor : besar dan bentuk normal.
Pulmo : Tampak infiltrat granuler tersebar di kedua lapanganparu. Kedua sinus
phrenicocostalis tajam.
Kesimpulan : TB Milier.
Gula darah
- Glukosa ad random : 169 mg/dl (< 140 mg/dl)
Faal Hati
- SGOT : 55 U/L (L < 37 P < 31 U/L)
Faal Ginjal
- Serum Creatinin : 1,52 mg/dl (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
Elektrolit
- Natrium : 154 mmol/l (135 – 145 mmol/l)
- Kalium : 4,08 mmol/l (3,5 – 5,5 mmol/l)
- Clorida : 114 ( 97 – 113 ).
TERAPI :
(…………………..)
KEMUNGKINAN
NO DATA MASALAH
ETIOLOGI
1. S: Sekresi tracheobronchial. Bersihan jalan nafas
O: tidak efektif
Terdapat retraksi dada,
napas dangkal, Suara
tambahan terdengar bunyi
ronchi, Kesimpulan hasil
foto Thorax PA tanggal 3
Juni 2002 :TB Milier.
2. S: Kesukaran mengunyah dan Gangguan pemenuhan
O: menelan. nutrisi kurang dari
Turgor kulit jelek kebutuhan tubuh
Membran Mukosa kering
Terpasang NGT sejak
MRS, Diet sonde TKTP,
klien sudah beberapa hari
belum buang air
besar.obstipasi (+),
3. S: Kurangnya pengetahuan Resiko tinggi terhadap
Keluarga Klien tentang resiko potogen. penyebaran infeksi
mengatakan kurang
mengetahui tentang proses
penularan penyakit serta
sifat penyakit.
O:
Kesimpulan hasil foto
Thorax PA tanggal 3 Juni
2002 :TB Milier. Hasil
pemeriksaan laboratorium
Leukosit : 24.000
4. S: kelumpuhan anggota Kerusakan mobilitas
O: gerak. fisik
Keadaan Umum : lemah.
Kesadaran yang menurun,
Tingkat kesadaran :
Delirium. Kemampuan
pergerakan sendi lengan
dan tungkai terbatas.
Parese (+), Paralise (+),
Hemiparese (+)
5. S: Ancaman terhadap status Cemas
O: kesehatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat 1. Observasi texture, turgo
dari kebutuhan tubuh berhubungan terpenuhi dalam waktu 7×24 jam. 2. Observasi intake out pu
dengan intake makanan yang kurang. Kriteria hasil : 3. Observasi posisi dan ke
4. Kaji status nutrisi dan k
1. Turgor baik, intake dapat
masuk sesuai kebutuhan, 1. Anjurkan kaluarga klien
terdapat kemampuan diet yang telah diprogra
menelan, sonde dilepas,
BB meningkat 1kg. 1. Timbang berat badan se
2. Berat badan dan tinggi sekali.
badan ideal.
3. Keluarga Klien mematuhi 1. Identifikasi perubahan p
dietnya.
4. Kadar gula darah dalam 1. Kerja sama dengan tim
batas normal. untuk pemberian diet so
5. Tidak ada tanda-tanda
hiperglikemia/hipoglikemi
a.
3. Resiko tinggi terhadap penyebaran Tujuan : klien mengalami 1. Identifikasi orang lain y
infeksi berhubungan dengan penurunan potensi untuk Contah anggota rumah,
Kurangnya pengetahuan tentang resiko menularkan penyakit seperti yang
potogen. ditunjukkan oleh kegagalan 1. Anjurkan klien untuk b
kontak klien untuk mengubah tes mengeluarkan pada tisu
kulit positif. meludah serta tehnik m
Kriteria hasil : Klien mengalami yang tepat.
penurunan resiko menularkan 2. Kaji tindakan. Kontrol
penyakit yang ditunjukkan oleh contoh masker atau isol
kegagalan kontak klien.
1. Identifikasi faktor resik
terhadap pengatifan ber
tuberkulasis.
1. Tekankan pentingnya ti
terapi obat.
4. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan Tujuan : kerusakan mobilitas fisik 1. Koreksi tingkat kemam
dengan kelumpuhan anggota gerak dapat membaik selama dalam dengan skala 0 – 4.
perawatan Kriteria hasil : Klien
mampu menggerakkan extremitas 1. Pertahan posisi klien da
bagian atas dan bawah baik anatomis dengan memb
sebelah kanan maupun sebelah sewaktu posisi miring.
kiri secara minimal, tidak terjadi 2. Jelaskan pada keluarga
kontraktur sendi, klien mampu mobilisasi pasif.
mempertahankan posisi seoptimal 3. Lakukan mobilisasi pas
mungkin extremitas.
4. Rubah posisi dengan m
yang tidak berfungsi.
5. Lakukan masage, komp
perawatan kulit.
6. Memantau tingkat keter
serta mengobservasi fun
motorik.
7. Mencegah terjadinya ko
8. .
5. Cemas berhubungan dengan kurangnya Tujuan : rasa cemas 1. Kaji tingkat kecemasan
pengetahuan tentang penyakitnya. berkurang/hilang. pasien.
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat 1. Beri kesempatan pada p
mengidentifikasikan sebab mengungkapkan rasa ce
kecemasan. 2. Gunakan komunikasi te
2. Emosi stabil., pasien tenang.
3. Istirahat cukup. 1. Beri informasi yang aku
penyakit dan anjurkan p
serta dalam tindakan ke