Anda di halaman 1dari 17

KONSEP SUMBER DAYA KESEHATAN

DALAM TATANAN KOMUNITAS

Kep.Kom I

N S . T R I H A R T U T Y, M . K E P
PERAN BIDAN, PERAWAT, DOKTER DI TATANAN
KOMUNITAS
PERAWAT
 Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
 Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga
dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu
hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
 Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat
yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik
keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi
pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan
masyarakat (American Nurses Association ; ANA, 1973).
 Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif.
BIDAN
 Bidan komunitas adalah bidan yang berkerja melayani keluarga dan
masyarakat diwilayah tertentu.
 Bidan yang berbasis komunitas harus dapat memberikan supervise yang
dibutuhkan oleh perempuan selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL
secara komprehensif.
 Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat
(Menurut J.H Syahlan)

(United Kingdom Central Council for Nursing Midwifery Health)


DOKTER
 Dokter menjadi pendamping pasien, memberikan edukasi, menjelaskan dengan
detil sampai pasien paham, memberikan informasi, memberikan support,
memberdayakan pasien, mengajari problem solving skills, pasien, dan
komunitasnya.
 Tidak hanya memeriksa, memberikan resep dan memberi obat, tetapi juga
berinteraksi berbagai faktor munculnya penyakit, dampak penyakit bagi pasien
dan keluarganya. Dokter tersebut juga mampu menangani pasien secara
komprehensif yaitu promotive, preventive, curative,
rehabilitative dan palliative care.
 Dokter berkerja di komunitas dan secara berkesinambungan serta berkelanjutan
mengikuti perjalanan kesehatan pasien. Sehingga pasien yang belum sakit bisa
dilakukan upaya promotif dan preventif, ketika sudah sakit dapat dirujuk
dengan tepat.
PERAN KADER KESEHATAN
DI TATANAN KOMUNITAS
PENGERTIAN
Kader kesehatan merupakan warga masyarakat yang dipilih masyarakat oleh masyarakat serta
bekerja dengan sukarela membantu peningkatan kesehatan masyarakat. Kader dilatih untuk
menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalampemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan.
Kader kesehatan adalah seseorang yang mau dan mampu melaksanakan upaya-upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa pamrih apapun.
Kader kesehatan diharapkan menjadi motor penggerak upaya kesehatan primer. Kader
diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk melaporkan kegiatan yang bersifat
swadaya dalam rangka peningkatan status kesehatan.
Kader berperan secara aktif sebagai penggerak dan penyebar informasi kesehatan kepada
masyarakat, sehingga masyarakat tahu, mau, dan mampu menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam mewujudkan keluarga dan masyarakat sehat sesuai dengan sosial budaya
setempat.
SIAPA SAJA YANG BISA MENJADI KADER ???
Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan yang mau dan mampu menyelenggarakan
upaya-upaya kesehatan yang berbasis masyarakat, yang dilakukan secara sukarela,
berdasarkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, dan dibawah pengawasan dan
pembinaan petugas kesehatan setempat.
PERAN KADER KESEHATAN :
 Penghubung antara masyarakat dengan tenaga kesehatan
 Menyiapkan/mengkondisikan lapangan untuk intervensi program
 Penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan sesuai
kewenangannya
 Penggerak masyarakat agar memanfaatkan UKBM dan pelayanan kesehatan dasar
 Pengelola UKBM
 Penyebar informasi kesehatan/penyuluh kesehatan kepada masyarakat
 Pencatat pelaporan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
 Pelapor jika ada kejadian/kasus dalam permasalahan kesehatan setempat pada tenaga
kesehatan
KADER BERPERAN SEBAGAI PENGGERAK MASYARAKAT DAN PENYEBAR
INFORMASI KESEHATAN DALAM HAL:

 Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


 Pengamatan terhadap masalah kesehatan di wilayah tempat tinggalnya
 Upaya penyehatan lingkungan
 Peningkatan kesehatan ibu, bayi, serta balita
MACAM KADER KESEHATAN
1. Kader Posyandu Balita
2. Kader Posyandu Lansia
3. Kader Gizi
4. Kader Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (Kader KPKIA)
5. Kader Keluarga Berencana (KB)
6. Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik)
7. Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
8. Kader Promosi Kesehatan (Promkes)/Kader PHBS
9. Kader Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP
KADER KESEHATAN:
1. Pendamping dan pengarah dalam pelayanan
2. Penghubung masyarakat pada memberi pelayanan
3. Menjadi contoh dan motivator dalam kegiatan
4. Menjaga kelangsungan kegiatan
5. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan rutin terhadap kader kesehatan
6. Melaksanakan koordinasi antara kader kesehatan dan tenaga kesehatan
7. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan kader kesehatan
8. Melaksanakan evaluasi kegiatan bersama kader kesehatan
BAGAIMANA SEHARUSNYA SEORANG KADER
KESEHATAN??
Karena peran yang sangat krusial ini, para kader kesehatan dapat
dikatakan sebagai pelopor/pelaku pembangunan masyarakat.
Sebagai pelopor atau pelaku pembangunan masyarakat di desanya,
berarti Kader telah ikut serta dalampembangunan. Namun semua ini
bisa terjadi jikalau kader kesehatan mempunyai sikap yang baik
kepada masyarakatnya.
POTENSI LINTAS SEKTOR YANG TERLIBAT DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa


pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang
diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil
dan merata, serta memberikan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain
ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan, telah dikembangkan Sistem Kesehatan
Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, meliputi unsur
pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat
dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, manajemen kesehatan dan
penelitian pengembangan.
Pembangunan kesehatan dilakukan melalui upaya kesehatan secara komprehensif, yaitu
mencakup peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Dilihat dari sasarannya
upaya kesehatan mencakup upaya perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat luas dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya melalui kebijakan/regulasi dengan tujuan dapat
diimplementasikan oleh masyarakat, serta tetap dapat dilakukan pemantauan dan
evaluasi oleh semua kalangan (lintas program/lintas sektor) agar tujuan kebijakan
tersebut tercapai sesuai harapan. Dalam hal ini, kebijakan Germas menjadi salah satu
regulasi yang berperan penting dalam mendukung tercapainya tujuan kesehatan
masyarakat dan lingkungan di daerah. Oleh karena itu, koordinasi dan advokasi Lintas
Program/Lintas Sektor dalam Tim Pembina Germas Tingkat Provinsi sangat berperan
penting dalam meraih dukungan terkait pengembangan kebijakan Germas dalam
mendukung Penyediaan Pangan Sehat dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
THANK U
TUGAS INDIVIDU
1. Siapa saja tenaga medis yang melakukan kolaborasi ? Jelaskan peran masing-masing !
2. Bentuk nyata UHC di Indonesia ? Dibagi menajadi berapa ? Jelaskan..
3. Apa saja kategori status gizi ?
4. Bagaiman cara melakukan penilaian gizi ? Jelaskan secara singkat..
5. Jelaskan perilaku germas ! Cerdik dan patuh
6. Apakah ada hubungan dari ergonomi dan K3 ? jika ya jelaskan jika tidak jelaskan !
7. Apa PTM yang mematikan paling banyak ? Bagaimana peran komunitas ?
8. Bagaimana cara perawat komunitas mengubah stigma masyarakat terhadap PM ? Silahkan ambilkan
contoh PM 1 saja.
9. Berikan contoh penghitungan ABJ, bebas untuk jumlah rumah bebas jentik dan rumah yang diperiksa.
10. Contoh terapi tradisional di tatanan komunitas

*dilarang keras hanya sekedar menyalin materi dosen*


Bobot penilaian : 5%
Tugas individu dengan tulis tangan
Buatlah dengan kalimat ilmiah sendiri
Sertakan referensi
Tuliskan Nama, NIM, Kelas.

Anda mungkin juga menyukai