Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK


KECAMATAN SUNGAI MANDAU
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Survey mawas diri atau disingkat SMD adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan
tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau bidan di
desa. (Depkes RI, 2007)
Tujuan survey mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui
masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi. Mawas
diri secara harafiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara
sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah
sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan
tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan
menggunakan segala potensi yang dimilikinya.

B. LATAR BELAKANG
Masyarakat era modernisasi lebih dimudahkan untuk mengenal masalah yang
ada disekitarnya dan pentingnya masalah untuk diselesaikan sebelum berdampak
parah terhadap lingkungan.
Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi “Indonesia Sehat 2025”

C. TUJUAN
1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah, lingkungan dan perilaku.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah yang terjadi.
4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat.

D. SASARAN
Sasaran SMD adalah sampel yang dapat menggambarkan kondisi masalah,
lingkungan dan perilaku di desa Kandui

E. CARA PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Petugas pelaksana (kader/kelompok warga) yang ditugaskan untuk melaksanakan
SMD dengan kegiatan meliputi :
1. Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan dalam
pengumpulan data dan informasi masalah yang terjadi di masyarakat.
2. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya.
3. Penentuan cara memperoleh informasi masalah dengan cara wawancara
yang menggunakan daftar pertanyaan.

F. METODE SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Pengamatan langsung dengan cara :
1. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus kampung
tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan
strategi pelaksanaannya
2. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Transection walk)
3. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader dasa wisma
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab,
pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan
anggotanya.
4. Wawancara mendalam

G. LANGKAH – LANGKAH SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


a. Persiapan
 Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di lingkungan sekitar
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung harapan masyarakat
 Menyusun lembar observasi (pengamatan)
 Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
 Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah KK
b. Pelaksanaan:
 Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
 Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
 Membuat kuesioner SMD
c. Tindak lanjut
 Meninjau kembali pelaksanaan SMD
 Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
 Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
d. Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam
pemecahan masalah

H. CARA PENYAJIAN DATA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
1) Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)
Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.
2) Secara Tabular (menggunakan tabel)
Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun
menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun
dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau
menurut kelas-kelas yang lazim.
3) Secara Grafikal ( menggunakan grafik)
Adalah gambar – gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol – simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data
tabel yang telah dibuat.

I. HASIL DAN ANALISIS


A. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Pengobatan keluarga ( 97% sudah dilakukan dengan tenaga kesehatan)
2. Jarak dari rumah anda sampai fasilitas kesehatan (46 % jarak yang ditempuh
ke faskes)

3. Sarana transportasi (85 % sarana tranportasi yang digunakan adalah


kendaraan pribadi)

4. Jaminan Kesehatan (57 % jaminan kesehatan yang digunakan adalah


BPJS/KIS)
B. KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. ASI Eksklusif (75 % sudah ASI Eksklusif)

2. Imunisasi Lengkap (77 % sudah imunisasi lengkap)

3. Tempat bersalin ( 89 % tempat bersalin yang digunakan adalah bidan)


4. Balita BGM (7 % terdeteksi balita BGM)

5.

6. Pe
meri
ksa
an

Laboratorium Saat Hamil (49 % pada saat hamil tidak melakukan


pemeriksaan LAB)

7. Gangguan Kehamilan (10 % mengalami gangguan kehamilan)


8. Riwayat BBLR (13 % mengalami riwayat BBLR)

9. Minum TTD bagi ibu hamil (2% tidak minum TTD saat hamil)

10. Pemeriksaan ANC Minimal 4 kali (2% tidak melakukan pemeriksaan ANC
saat hamil)
11. Pengguna Kontrasepsi (58% tidak menggunakan kontrasepsi untuk mengatur
jarak pada kehamilan)

C. SURVEILANS
1. Pneumonia ( 6 % yang mengidap pneumonia )

2. TBC (6 % yang mengidap TBC)


3. Demam Tifoid (2 % mengalami demam tifoid)

5. Ca
mp
ak
(2 % yang mengidap campak)

6. Diabetes Mellitus (2% yang menggidap DM)

7. Pengidap Hipertensi

(20
% yang mengidap hipertensi)
8.
D. RUMAH DAN LINGKUNGAN
1. Posisi kandang ternak (69 % sudah punya kandang dan terpisah dari rumah)

2. Ventilasi (92 % sudah mempunyai jendela dan ventilasi)

3. Pembuangan limbah KM (32 % sudah menggunakan SPAL untuk limbah KM)


4. Toga (19 % Rumah Tangga yang tidak mempunyai TOGA)

5. Kandang Hewan (31 % tidak mempunyai kandang hewan)

6. Kualitas Air Bersih (30 % air yang digunakan dalam kehidupan sehari hari
adalah keruh)
7. Minum Jamu (27 % masyarakat minum jamu untuk kesehatan)

8. Jamban

Keluarga (9 % mempunyai jamban tapi tidak memenuhi syarat kesehatan dan


15 % tidak ada sarana)

E. PERILAKU ANGGOTA KELUARGA


1. PSN (28 % tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk)

2.
2.
2.
2.
2.
2.
2.
Gosok gigi ( 100 % sudah melakukan pembersihan gigi 2 kali / sehari)
3. CTPS (16 % tidak melakukan CTPS)

4. BAB di Jamban (100 % sudah BAB di Jamban)

5. Minum Air dimasak (38 % tidak minum air yang dimasak)


6. Anggota keluarga merokok (65 % masyarakat merokok)

F. KESEHATAN REMAJA
Kesehatan remaja dengan hasil dari 245 keluarga hanya 123 keluarga
yang memiliki remaja dimana 24 keluarga remaja belum mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang seks bebas dan narkoba.
G. KESEHATAN LANSIA
Lansia memiliki hasil yaitu : dari 245 keluarga hanya 69 keluarga yang
memiliki lansia dimana 52 keluarga sudah memanfaatkan posyandu lansia,
sehingga teridentifikasi 25 Hipertensi, 2 DM, 38 Rematik dan 4 TBC.
PENUTUP
Demikian laporan hasil Survei Mawas Diri (SMD) kami sampaikan untuk
menjadi gambaran permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan
masyarakat yang ada di kecamatan sungai mandau untuk menjadi salah satu
bahan pertimbangan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

Mengetahui Sungai Mandau, 20 Desember 2022


Ketua UKM PJ. Promkes

Murtiana, A.Md.Keb Ns. Cica Kristina, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai