Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura
Telp. (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER


GANJIL TA 2020/2021

Kode Mata Kuliah : ESY 329


Nama Mata Kuliah : Fiqh Muamalah Kontemporer
Program Studi / Kelas : ES/A
Semester :V
Hari / Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
Waktu : 60 Menit (07.30 - 08.30 WIB)
Dosen Pengampu : Taufiqur Rahman, S.HI., M E I
Sifat Ujian : Terbuka
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERHATIAN!
1. Sebelum mengerjakan soal, hendaknya berdoalah terlebih dahulu.
2. Baca dengan teliti soal/pertanyaan sebelum menjawab.
3. Percayalah pada kemampuan diri sendiri, hindari perbuatan curang, plagiasi dan tidak jujur.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Bagaimana pengertian Mudharabah Musytarakah dalam fatwa DSN-MUI No. 50/DSN-


MUI/III/2006? Jelaskan secara detail bagaimana pelaksanaan mudharabah musytarakah di
lembaga keuangan Syariah! Dan jelaskan bagaimana contoh perlakuan pembagian nisbah
dalam pelaksanaan akad mudharabah musytarakah! (Analyze_Create -20 poin)

2. Jelaskan aspek persamaan dan perbedaan antara akad Rahn Hiyazi dan akad Rahn Tasjily! dan
jelaskan bagaimana model penerapan akad Rahn Hiyazi dan Rahn Tasjily di Pegadaian Syariah!
(Analyze 15 poin)

3. Jelaskan bagaimana perbedaan pendapat ulama fiqih terkait legalitas pasar modal? Jelaskan
secara sistematis bagaimana proses screening daftar efek syariah sehingga emiten bisa dan
memperoleh izin untuk mengeluarkan saham Syariah! (Analyze_Create -20 poin)

4. Dalam perdagangan di zaman modern ini, banyak kemudahan dan kreatifitas model jual beli
yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya adalah e-commerce.
Jelaskan bagaimana fiqih muamalah memandang legalitas e-commerce? Jelaskan akad syariah
apa saja yang dipraktikkan dalam jual beli dengan sistem dropshipping! (Analyze_Create -20
poin)

5. Paradigma baru dalam akad Ijarah adalah Ijarah Mausufah fid Zimmah (IMFZ). Di dalam
pelaksanaanya ada perbedaan pendapat ulama fiqih terhadap kebolehannya.
Analisislah bagaimana pendapat ulama terkait IMFZ tersebut dan sertakan alasan-alasan
mengapa mereka membolehkan dan melarang IMFZ! Dan berikan contoh skema IMFZ di
perbankan syariah serta jelaskan maksud dari skema yang anda buat! (Analyze_Create -25
poin)

**Selamat Mengerjakan**
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura
Telp. (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

NAMA : SITI ROHMAWATI NIM : 180721100077

MATKUL : FIQIH MUAMALAH KONTEMPORER KELAS : 5A

PRODI : EKONOMI SYARIAH

JAWABAN UAS FIQIH MUAMALAH KONTEMPORER

1). – Menurut Fatwa DSN-MUI No. 50/DSN-MUI/III/2006Mudharabah Musytarakah adalah bentuk


akad Mudharabah di mana pengelola (mudharib) menyertakan modalnya dalam kerjasama
investasi tersebut.

- Mudharabah dalam perbankan syariah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan
pendanaan dan sisi penghimpunan dana mudharabah diterapkan pada : Tabungan berjangka, Deposito
biasa dan special. Sedangkan Sisi pembiayaan pada mudharabah diterapkan untuk : Pembiayaan modal
kerja, dan Investasi khusus.

- Contoh : Bp A menginvestasikan uang Rp 2 juta untuk usaha siomay yang dimiliki Bp B dengan akad
Mudharabah. Nisbah disepakati (1 : 3). Setelah usaha berjalan, butuh tambahan dana, dengan persetujuan
Bp A, Bp B ikut investasikan uangnya Rp 500.000. Bentuk akad menjadi Mudharabah Musytarakah. Laba
bulan Januari 2021 Rp 1 juta.

Alternatif 1:

• Pertama, dibagi sesusai nisbah disepakati:

• Bp A : ¼ x Rp 1 juta = Rp 250.000

• Bp B : ¾ x Rp 1 juta = Rp 750.000

• Lalu hasil investasi dikurangi untuk Bp B (Rp 1 juta- Rp 750.000) dibagi sesuai porsi modal :

• Bp A : Rp 2 juta/Rp 2,5 juta x 250.000 = Rp 200.000

• Bp B : Rp 500.000/Rp 2,5 juta x 250.000 = Rp 50.000

• Total untuk A : Rp 200.000

• Total untuk B : Rp 750.000+Rp 50.000 = Rp 800.000

Alternatif 2 :

• Pertama, hasil investasi dibagi sesuai porsi modal :

• Bp A : Rp 2 juta/Rp 2,5 juta x 1.000.000 = Rp 800.000

• Bp B : Rp 500.000/Rp 2,5 juta x 1.000.000 = Rp 200.000

• Lalu, hasil investasi dikurangi untuk Bp B (Rp 1 juta- Rp 200.000) dibagi sesuai nisbah disepakati :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura
Telp. (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

• Bp A : ¼ x Rp 800.000 = Rp 200.000

• Bp B : ¾ x Rp 800.000 = Rp 600.000

• Total untuk A : Rp 200.000

• Total untuk B : Rp 200.000+Rp 600.000 = Rp 800.000

2). – Aspek persamaan rahn dan rahn

- Aspek perbedaan rahn dan rahn

3). – a. Pendapat yang Mengharamkan Perdagangan Saham Pengharaman saham, merupakan pendapat
Taqyudin al-Nabhani dan Isya Abduh. Para ahli ini mengembalikan permasalahan tidak
diperbolehkannya jual beli saham kepada sejumlah ide pemikiran

b. Pendapat yang Memperbolehkan Perdagangan Saham Kelompok sarjana fikih yang memperbolehkan
jual beli saham mengembalikan ijtihad mereka kepada sejumlah bentuk transaksi suf’ah dan masalah
ghaniimah yang banyak termaktub dalam manuskrip fikih Islam. Beberapa indikasi dibolehkannya jual
beli saham dapat dirujuk dari pendapat-pendapat yang dikemukakan Iman Nawawi berkenaan
dengan jual beli saham kepemilikan properti. Sheikh Yusuf al-Qaradhowii mengemukakan bahwa
syarat diperbolehkannya perdagangan saham yaitu jika perusahaan itu tidak beroperasi dalam hal-hal
yang terlarang, seperti menghasilkan dan menjual minuman keras, dan tidak melakukan transaksi
dengan menggunakan bunga riba baik dalam menyimpan maupun meminjam

4). – E-Commerce jelas merupakan suatu bentuk transaksi kontemporer yang belum pernah ada
dilaksanakan pada masa-masa awal Islam, sehingga tidak ada tertuang aturannya secara konkrit
dalam al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Untuk itu pembahasan tentang e-commerce dalam
perspektif fikih ini, terkategori dalam persoalan ijtihady. Apalagi dalam realitas sosial pelaku
ekonomi saat ini, betapa e-commerce telah merupakan salah satu bentuk keperluan kemanusiaan
yang sulit dihindari, sehingga amat membutuhkan perhatian Islam dalam menjawabnya secara
perspektif hukum. Sehingga ada jaminan keamanan syariat bagi pelaku muslim dalam
bertransaksi melalui e-commerce ini. Dalam konsep Islam, segala sesuatu yang berbentuk
interaksi sesama manusia (muamalah) pada dasarnya dibolehkan, sejauh tidak ada dalil yang
menentukan keharamannya, sebagaimana tertuang dalam kaedah hukum (al-Suyuti, t.th.: 43):
Hukum asal dalam bidang muamalah adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya.”
Bidang muamalah dalam kaedah ini dimaksudkan di antaranya adalah dalam masalah ekonomi.
Berarti dalam pemahaman lebih jauh, sejauh tidak ada garisan yang menentukan hukumnya lain,
maka apapun jenis transaksi ekonomi dibolehkan dalam Islam. Akan tetapi, sebagaimana tertuang
dalam konsep fikih tentang ekonomi selama ini, khususnya dalam masalah jual beli, telah
digariskan bahwa yang dapat membatasi fleksibelitas kebolehan jual beli tersebut adalah sejauh
transaksi tersebut memenuhi rukun dan syarat, sebagaimana yang telah dituangkan sebelumnya,
kendati ada aspek yang disepakati dan ada yang diperselisihkan. Dari adanya nuansa fleksibelitas
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura
Telp. (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

dan keterikatan dengan rukun dan syarat itulah peluang e-commerce akan dipandang dari sisi
fikih ekonomi. Setelah dikemukakan segala sesuatu mengenai e-commerce sebagaimana tertuang
sebelumnya, dapat ditarik spesifikasi transaksinya bahwa e-commerce ini ada yang berbentuk
jual beli pesanan untuk jenis barang yang non digital, dan ada yang berbentuk pembelian
langsung untuk jenis barang yang digital (bentuknya telah dijelaskan sebelumnya). Caranya, si
pembeli memesan atau membeli barang yang ditawarkan oleh penjual atau produsen melalui
internet dan dia harus membayar terlebih dahulu melalui sistem yang sudah ditentukan (on line
dan pada umumnya memakai kartu kredit), setelah itu baru barang dikirimkan dan diterima oleh
pembeli.

- akad samsarah (makelar), akad salam, akad wakalah bil ujrah, akad murabahah,

5). - Terdapat perbedaan pendapat diantara ulama fiqh tentang pengertian ijarah, perbedaan
tersebut diantaranya adalah:

1) Menurut Hanfiyah, ijarah ialah akad untuk memperbolehkan pemilikan manfaat yang
diketahui dan disengaja dari suatu zat yang disewa dengan imbalan.

2) Menurut Malikiyah, ijarah adalah nama bagi akad-akad untuk kemanfaatan yang bersifat
manusiawi dan sebagian yang dapat dipindahkan.

3) Menurut Syaikh Syihab Al-Din dan Syaikh Umairah, ijarah adalah akad atas suatu manfaat
yang diketahui dan sengaja untuk memberi dan memperbolehkan imbalan diketahui dan
sengaja untuk memberi dan memperbolehkan imbalan diketahui ketika itu.

4) Menurut Muhammad Al-Syarbini al-Khitab, ijarah yaitu pemilikan manfaat dengan adanya
manfaat dengan adanya imbalan dan syarat-syarat.

5) Menurut Sayid Sabiq, ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan
penggantian.

6) Menurut Habi Ah-Shiddiqie bahwa ijarah aalah akad yang objeknya ialah penukaran manfaat
untuk masa tertentu, yaitu pemilikan manfaat dengan imbalan, sama dengan menjual
manfaat.

7) Menurut Idris Ahmad bahwa upah artinya mengambil manfaat tenaga orang lain dengan
jalan memberi ganti menurut syarat-syarat tertentu

- Contoh mudah skema ijarah maushufah fi dzimmah bisa dilihat pada fitur Go Pay pada Go
Jek. Ketika konsumen sudah punya saldo Go Pay, berarti konsumen sudah menyediakan dana
untuk penjual. Selanjutnya ketika konsumen pesan barang atau pesan jasa Go Jek, berarti ia
sedang melakukan transaksi ijarah maushufah fi dzimmah. Konsumen memesan jasa Go Jek
dengan sudah membayar terlebih dulu melalui aplikasi Go Pay.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura
Telp. (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

Contoh lain penerapan ijarah maushufah fi dzimmah ada di lembaga keuangan syariah


misalnya untuk KPR Syariah. Akad ini merupakan akad perantara menuju KPR Syariah yang
barangnya belum ada (inden) dengan akad-akad berbasis ijarah (jual beli manfaat).

Akad KPR Syariah yang melibatkan jual beli manfaat misalnya sewa berakhir lanjut milik
(ijarah muntahiyah bit tamlik), kongsi berkurang dan sewa (musyarakah mutanaqishah).

Ketika ingin menggunakan akad ijarah maushufah fi dzimmah, maka skemanya adalah beli
pesan rumah dalam rangka sewa berakhir lanjut milik atau skema beli pesan rumah dalam
rangka kongsi berkurang dan sewa.

Anda mungkin juga menyukai