Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Perusahaan Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2016-2019)

Di Susun Oleh:
Nama : Dessy Andriany
NIM : 43216120326

Program Studi Akuntansi


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Perkembangan perusahaan di Indonesia, menjadikan persaingan
perusahaan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Dengan perkembangan
perusahaan-perusahaan di Indonesia, menuntut masyarakat agar lebih
mobile dalam kegiatan sehari-hari. Tingginya intensitas kebutuhan
masyarakat akan transportasi mendorong banyak munculnya perusahaan
baru yang menjadi pesaing utama untuk perusahaan pendahulunya.

Perusahaan transportasi dituntut untuk meningkatkan kualitas agar


kondisi perusahaan tetap stabil ditengah persaingan agar nilai perusahaan
semakin meningkat. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, investor
dapat melihat sebagai suatu kondisi bahwa perusahaan dalam keadaan
baik secara umum perusahaan juga menginginkan kebutuhan yang
maksimal.

Seperti Emiten subsektor transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD)


mencatat penurunan laba bersih menjadi Rp 158,37 miliar pada semester
pertama 2019. Laba BIRD menyusut 16,84% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya Rp 190,44 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Blue Bird yang dirilis pada Rabu


(31/7) kemarin, salah satu penyebab penurunan laba emiten ini adalah
kenaikan pada beban usaha menjadi Rp 331,09 miliar atau 15,53% di
separuh pertama tahun ini.

Kontribusi terbesar berasal dari beban umum dan administrasi yang


naik 15,97% atau senilai Rp 310,75 miliar. Selanjutnya, yang juga turut
berperan meningkatkan beban usaha adalah beban penjualan pemasaran
yang naik 9,31% menjadi Rp 20,33 miliar.
Pendapatan BIRD pun turun tipis 2,89% menjadi Rp 1,91 triliun,
daripada semester pertama 2018 yang mencapai Rp 1,97 triliun. Kendati
turun, terdapat peningkatan pendapatan yang disumbangkan oleh
kendaraan non-taksi sebesar 7,60% pada paruh pertama tahun ini.
Pendapatan non-taksi naik menjadi Rp 421,16 miliar, dibandingkan paruh
pertama tahun lalu Rp 391,41 miliar.

Total aset BIRD naik tipis 1,88% menjadi Rp 7,08 miliar, sedangkan
paruh pertama 2018 Rp 6,95 miliar. Salah satu faktor yang menumbuhkan
aset BIRD karena adanya goodwill di paruh pertama 2019 ini.

Goodwill merupakan selisih lebih dari jumlah yang dibayar atas nilai
tercatat dari basis yang diakuisisi oleh BIRD pada Maret 2019. Goodwill
berkaitan dengan bisnis angkutan darat sistem antar jemput (shuttle)
bermerek Cititrans dari PT Citra Tiara Global.

Berdasarkan data RTI, perdagangan saham BIRD pada Kamis (1/8)


dibuka di zona merah di level Rp 2.800 per saham. Saham BIRD
menyentuh level terendah hari ini pada Rp 2.790 per saham dan tertinggi di
level Rp 2.820 per saham.

Pada akhir perdagangan sesi I, saham BIRD turun 0,36% ke Rp


2.800 per saham. Secara year to date, harga saham BIRD turun 2,44%.
(www.kontan.co.id – 2019)

Pada fenomena di atas, pengukuran kinerja keuangan perusahaan


adalah dengan cara menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan serta
potensi perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan dalam
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian semakin banyak investor
yang berinvestasi maka akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut
maka penelitian ini penting untuk dilakukan agar hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat serta membantu para investor dalam membuat
keputusan dan membantu manajemen dalam mengelola perusahaan.
Motivasi pada penelitian ini adalah mengembangkan penelitian
terdahulu yang dilakukan Ade Winda Septia (2015) yang menyebutkan
bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV), keputusan investasi (PER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan Diah Puspita Rini
menyebutkan keputusan pendanaan (PER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan

Salah satu perhitungan untuk menganalisa nilai perusahaan


dengan menggunakan Price to Book Value (PBV). Menurut Brigham dan
Houston (2015: 115) Price to Book Value (PBV) merupakan rasio
keuangan yang mengukur antara harga saham dengan nilai buku per
lembar saham, apabila nilai PBV tinggi maka makin tinggi pula tingkat
kemakmuran perusahaan dari pemegang saham, sehingga perusahaan
dapat dikatakan telah mencapai salah satu tujuannya.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio adalah sebagai
berikut:

Price to Book Value (PBV) = Harga Saham / Book Value

Menurut Kasmir (2016:128), Rasio likuiditas adalah rasio yang


menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utang
jangka pendeknnya yang jatuh tempo atau rasio untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban pada
saat ditagih.

Rasio yang digunakan dalam menghitung tingkat likuiditas suatu


perusahaan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar (Current Ratio).
Menurut Kasmir (2016:134) “Rasio Lancar atau current ratio merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
dirtagih secara keseluruhan.”
Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan
antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Rumus untuk mencari
rasio lancar atau current ratio adalah sebagai berikut:

Tujuan dari hasil rasio likuiditas menurut Kasmir (2016:132) adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek.
b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan.
c. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan.
d. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang.
e. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas.
f. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan
dengan perencanaan kas dan utang.
g. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya.
h. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan
terhadap perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar
dapat meningkatkan saling percaya.

Menurut Fahmi (2014:80) Rasio Profitabilitas mengukur


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan
bisnis yang dilakukan. Pada rasio ini mengkaji sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas ekuitas.
Rasio Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Return On Asset (ROA). Menurut Kasmir (2016:201) ROA digunakan
untuk menunjukkan kemampuan perus ahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset yang dimiliki. Return On Asset (ROA)
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aktiva yang digunakan.

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara


rasio profitabilitas yang ada. Return On Asset (ROA) atau yang sering
disebut juga Reiurn On Investment (ROI) diperoleh dengan cara
membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva (James
Van Horne dan John M. Wachowicz,1997)

Rumus untuk mencari debt to Equity Ratio ratio adalah sebagai berikut:

Menurut Arief dan Edi (2016:57) “Rasio Solvabilitas adalah rasio


yang mengukur sejauh mana pembelanjaan dilakukan oleh hutang yang
dibandingkan dengan modal, dan kemampuan untuk membayar bunga dan
beban tetap lain.

Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


Debt to Equity Ratio. Menurut Kasmir (2016:157) “Debt to Equity Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.”
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan atau untuk mengetahui
jumlah rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan uang. Rasio ini
juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan
perusahaan.
Rumus untuk mencari debt to Equity Ratio ratio adalah sebagai
berikut:

”Nilai perusahaan yang tinggi mampu memberikan kemakmuran


bagi pemegang saham atau investornya sehingga dampak yang diperoleh
perusahaan secara tidak langsung yaitu mampu menarik investor untuk
menanamkan modal di perusahaan mereka masing-masing. penelitian ini
juga berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal periode
pengambilan sampel yaitu tahun 2016- 2019 dan sampel yang digunakan
adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di BI karena perusahaan
transportasi semakin banyak diminati oleh investor untuk menanam saham
untuk itu berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan
Solvabilitas Tehadap Nilai Perusahaan”
( Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Periode 2016 – 2019 )

B. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
3. Apakah Solvabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Likuiditas terhadap
nilai perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di BEI tahun
2016-2019.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di
BEI tahun 2016-2019.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh solvabilitas terhadap
nilai perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di BEI tahun
2016-2019.

D. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat
kepada:
1) Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
memprediksi perubahan nilai perusahaan yang dipengaruhi
berbagai macam hal antara lain Likuiditas, Profitabilitas dan
Solvabilitas. Dengan adanya prediksi yang baik akan membantu
perusahaan dalam memperbaiki kinerjanya sehingga semakin
menaikan nilai perusahaan. Dengan naiknya nilai perusahaan akan
menarik perhatian investor untuk menanamkan modal mereka pada
perusahaan.
2) Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terkait
dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi. Investor
diharapkan mempertimbangkan kesesuaian kinerja perusahaan
dengan nilai perusahaan sebelum menarik keputusan untuk
berinvestasi.
3) Peneliti dan akademis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan
wawasan, serta bisa menjadi referensi dan bahan masukan terkait
dengan pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap
nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai