Anda di halaman 1dari 30

Aplikasi Metoda Removing Oil From Gas Pada Separator

Pada Sumur “X” Lapangan “Y”

Proposal Kerja Praktek

Disusun Oleh :
Amirul Mu’minin
060027

PRODI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
JAWA BARAT
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Amirul Mu’minin


NIM : 060027
Program Studi : Teknik Perminyakan
Judul : Aplikasi Metoda Removing Oil From Gas Pada Separator
Pada Sumur “X” Lapangan “Y”

Indramayu,.....................20…
Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing 1 Pembimbing 2

………………………………. …………………………………
LEMBAR PENGESAHAN TEKNIS

Nama : Amirul Mu’minin


NIM : 060027
Program Studi : Teknik Perminyakan
Judul : Aplikasi Metoda Removing Oil From Gas Pada Separator
Pada Sumur “X” Lapangan “Y”

Indramayu,.....................20…
Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing Lapangan

……………………………….
CURRICULUM VITAE

Data
Nama : Amirul Mu’minin
Tempat / tanggal lahir : Balikpapan, 13 Agustus 1989
Jenis kelamin : Laki – laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Komplek Satuan Radar 216 Cibalimbing,
Kec. Surade, Kab. Sukabumi-Jawa Barat.
RT 19/RW 12. Telp. 0266490525
Telp : 081563636411

Latar Belakang Pendidikan


SDN 1 Pasir Ipis Surade (1995 - 2001)
SMPN 1 Surade (2001 - 2004)
MAN 1 Surade (2004 - 2007)
Kuliah Jurusan Teknik Perminyakan di Akamigas Balongan,
Indramayu - Jawa Barat. (2007 - Skrg)

Pendidikan dan Pelatihan


Pelatihan : Pelatihan Geologi Dasar
Tanggal : 03 Januari – 12 Februari 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Pelatihan Fisika Dasar 1
Tanggal : 24 Desember 2007 – 17 Januari 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Pelatihan Fisika Dasar 2
Tanggal : Juni – Juli 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Pelatihan Kimia Dasar 1
Tanggal : 17 Januari – 20 Februari 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Pelatihan Kimia Dasar 2
Tanggal :
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Basic Safety Training Program
Tanggal : 18 Mei 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Stadium General LPG Manufakturing Process and Operation
Tanggal : 23 Desember 2008
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Pelatihan Analisa Fluida Reservoir
Tanggal : 22 April – 22 Juni 2009
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Seminar KMI “Peranan Data Geologi dan Reservoir Terhadap
Pengembangan Minyak dan Gas Bumi”
Tanggal : 16 Januari 2010
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Workshop Trouble Shooting Komputer Berbasis Windows
Tanggal : 21 November 2009
Tempat : Kampus Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK)
Purnama Niaga Indramayu
Pelatihan : Stadium General Pengolahan Limbah Industri Migas
Tanggal : 08 Juni 2009
Tempat : Kampus Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
Pelatihan : Seminar Offshore Structure Oceanovolution 2009 “Inovasi
Teknologi Laut Dalam Indonesia”
Tanggal : 12 Desember 2009
Tempat : Gallery Utama CC Timur ITB

Kegiatan dan Praktek Lapangan


Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Pengantar Teknik Perminyakan 1
Tempat : Taman Bramantya-PT. PERTAMINA EP REGION JAWA
Tanggal : 18 Desember 2007

Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Pengantar Teknik Perminyakan 2


Tempat : Museum Perminyakan, TMII Jakarta
Tanggal : 27 Mei 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Pengantar Teknik Pemboran 1
Tempat : Lokasi Pemboran CMS – 30 RIG N – 2000 PT.
PERTAMINA Drilling Service Area Jawa
Tanggal : 2 Juni 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Pengantar Teknik Pemboran 2
Tempat : Pemboran Sumur TGB–D1 Lapangan Tugu Barat
Rig T–45-II PT. PERTAMINA Drilling Service Indonesia
Tanggal : 15 Januari 2009
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Fisika Dasar I
Tempat : Pusat Penelitian Teknologi di Padalarang Bandung
Tanggal : 15 Januari 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Geologi Dasar
Tempat : Museum Geologi Bandung
Tanggal : 15 Januari 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Kimia Dasar I
Tempat : Laboratorium PT Pertamina UP VI Balongan
Tanggal : 23 Januari 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Teknik Produksi II
Tempat : PT. Pertamina EP Region Jawa
Tanggal : Rabu, 27 Mei 2009
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Teknik Pemboran Lanjut
Tempat : PT. Elnusa Drilling Service
Tanggal : Jum’at, 22 Mei 2009
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Teknik Produksi 1
Tempat : PT. Pertamina Area Geothermal Kamojang
Tanggal : Kamis, 27 Novemer 2008
Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Teknik Pemboran II
Tempat : PT. Pertamina Area Geothermal Kamojang
Tanggal : Kamis, 27 Novemer 2008

Kegiatan Praktek : Kunjungan Lapangan Pengenalan Peralatan Pemboran


dan Produksi
Tempat : Pemboran Sumur TGB–D1 Lapangan Tugu Barat
Rig T–45-II PT. PERTAMINA Drilling Service Direktorat
Hulu
Tanggal : 15 Januari 2009

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya

Amirul Mu’minin
060027

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, serta kepada
para sahabatnya, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal kerja praktek ini. Proposal ini berjudul Aplikasi Metoda
Removing Oil From Gas Pada Separator Pada Sumur ”X” Lapangan ”Y”.
Maka dengan rasa tulus, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan proposal kerja
praktek ini, dan tak lupa kepada :
1. Allah SWT atas segala karunia-Nya dan rahmatnya
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis
3. Bpk. Drs. H. Nahdudin Islamy selaku Ketua Yayasan Bina Islami
4. Ibu Hj. Hanifah Handayani selaku Direktur Akamigas Balongan
Indramayu
5. Semua rekan yang telah membantu dalam upaya menyusun proposal
kerja praktek ini.
Semoga proposal kerja praktek ini bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya bagi penulis.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapakan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam penyempurnaan proposal kerja praktek ini.

Indramayu,............................

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN TEKNIS..............................................................
CURRICULUM VITAE.................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1. Latar Belakang.....................................................................
1.2. Tema Kerja Praktek.............................................................
1.3. Tujuan Kerja Praktek...........................................................
1.3.1. Tujuan Yang Bersifat Umum....................................
1.3.2. Tujuan Yang Bersifat Khusus...................................
1.4. Manfaat................................................................................
1.4.1. Bagi Perusahaan......................................................
1.4.2. Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan
Akamigas Balongan.................................................
1.4.3. Bagi Mahasiswa.......................................................
BAB II DASAR TEORI................................................................................
2.1. Definisi Separator................................................................
2.2. Bagian-Bagian Umum Separator.........................................
2.2.1. Bagian Pemisah Pertama.........................................
2.2.2. Bagian Pengumpul Cairan.......................................
2.2.3. Bagian Pemisah Kedua............................................
2.2.4. Peralatan Control (Safety Devices)..........................
2.2.5. Bagian Penyerapan Kabut.......................................
2.3. Bagian-Bagian Internal Separator........................................
2.3.1. Deflector Plate..........................................................
2.3.2. Weir..........................................................................
2.3.3. Horizontal Baffle.......................................................
2.3.4. Vertical Baffle...........................................................
2.3.5. Demister Pad...........................................................
2.3.6. Straightening Vanes.................................................
2.3.7. Centrifugal Devices..................................................
2.3.8. Float Shield..............................................................
2.3.9. Vortex Breaker.........................................................
2.3.10. Weir Box..................................................................
2.4. Bagian-Bagian Eksternal Separator.....................................
2.4.1. Inlet Pipe..................................................................
2.4.2. Level Controller........................................................
2.4.3. Pressure Controller..................................................
2.4.4. Pressure Gauge.......................................................
2.4.5. Safety Valve.............................................................
2.4.6. Rupture Disk............................................................
2.4.7. Gas Outlet Pipe........................................................
2.4.8. Liquid Outlet Pipe.....................................................
2.4.9. Gauge Glass............................................................
2.4.10. Drain Pipe................................................................
2.5. Pembagian Separator..........................................................
2.5.1. Separator Dua Fasa.................................................
2.5.2. Separator Tigas Fasa...............................................
2.6. Jenis Separator....................................................................
2.6.1. Separator Vertikal....................................................
2.6.2. Separator Horizontal................................................
2.6.3. Spherical Separator/Separator Bulat........................
2.7. Metoda-Metoda Pemisahan Oil Dari Gas.............................
2.7.1. Density different/gravity separation..........................
2.7.2. Impingement............................................................
2.7.3. Change Of Flow Direction........................................
2.7.4. Change Of Flow Velocity..........................................
2.7.5. Centrifugal Force......................................................
2.7.6. Coalescence Pack...................................................
2.7.7. Filtering....................................................................
2.8. Desain Separator Oil dan Gas.............................................
2.8.1. Gas..........................................................................
2.8.1.1. Kecepatan Maximum Aliran Gas............
2.8.1.2. Laju Volume Gas....................................
2.8.1.3. Densitas Gas..........................................
2.8.2. Minyak......................................................................
2.8.2.1. Volume Minyak.......................................
2.8.2.2. Ketinggian Minyak..................................
2.9. Masalah Pada Pengoperasian Separator............................
2.9.1. Minyak Berbuih........................................................
2.9.2. Paraffin.....................................................................
2.9.3. Pasir.........................................................................
2.9.4. Emulsi......................................................................
2.9.5. Carry Over dan Blow By...........................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................
3.1. Metodologi Interview............................................................
3.2. Metodologi Observasi..........................................................
3.3. Studi Literatur......................................................................
BAB IVKESIMPULAN SEMENTARA..........................................................
BAB V PENUTUP.......................................................................................
RENCANA KEGIATAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Produksi dari sumur merupakan campuran dari minyak, gas, dan air
yang mengalir secara simultan yang harus dipisahkan antara cairan
(minyak dan air) dan gas atau sekaligus antara minyak, gas, dan air.
Tujuan utama dari pemisahan tersebut adalah untuk memudahkan dalam
pengelolaan selajutnya seperti mengumpulkan, mengukur jumlahnya, dan
mentransportnya. Di lapangan produksi, pemisahan tersebut dilakukan
dengan menggunakan alat yang disebut Separator.
Agar supaya didapatkan jumlah yang optimum dari masing-masing
fluida tersebut, maka pemisahan dilakukan secara bertingkat tekanannya.
Penentuan jumlah tingkat tekanan tersebut disesuaikan dengan tekanan
yang dihasilkan oleh sumur produksi.

1.2. Tema Kerja Praktek


Tema yang akan diambil dalam kerja praktek ini adalah tentang
Aplikasi Metoda Removing Oil From Gas Pada Separator Pada
Sumur “X” Lapangan “Y”.
Untuk tema yang lebih spesifik dapat disesuaikan dengan yang ada
dilapangan.

1.3. Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan
pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan Yang Bersifat Umum
1. Diketahuinya informasi mengenai gambaran pelaksanaan
pekerjaan diperusahaan atau di institusi tempat kerja praktek
berlangsung.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku
perkuliahan.
3. Untuk meningkatkan daya kreatifitas, dan keahlian mahasiswa.
4. Melatih kepekaan mahasiswa untuk mencari solusi masalah yang
dihadapi didalam dunia industri atau dunia kerja.
5. Mengetahui, mengenali dan memahami sistem kerja separator
yang ada di perusahaan
1.3.2. Tujuan Yang Bersifat Khusus
1. Memahami definisi Separator
2. Memahami ystem kerja Separator pada saat melakukan proses
pemisahan fluida reservoir
3. Mengetahui perlengkapan dan peralatan dari Separator
4. Mengetahui sistem unit separasi fluida dari reservoir ke Separator
dan dilanjutkan ke unit separasi lainnya
5. Menentukan perhitungan tekanan pada Separator
6. Mengetahui problem yang terjadi di Separator

1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa yang kerja
praktek dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk
kebutuhan di unit-unit kerja yang relevan.
2. Dapat diperoleh informasi mengenai kerja praktek dan dapat
dipergunakan untuk pengambilan langkah selanjutnya.
3. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan pada
spesialisasi yang ada pada perusahaan tersebut.
4. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara perusahaan tempat kerja praktek dengan
jurusan teknik perminyakan Akamigas Balongan.

1.4.2. Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan Akamigas


Balongan
1. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa dengan
mempraktekkan didunia kerja.
2. Sebagai sarana untuk membina network dan kerjasama dengan
perusahaan di bidang perminyakan.
1.4.3. Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi di lingkungan kerja.
2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai teknik perminyakan yang
diperoleh dibangku kuliah dalam praktek dan kondisi kerja yang
sebenarnya.
3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan
tempat mahasiswa kerja praktek.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Definisi Separator


Gas yang terlarut di dalam minyak sebelum disimpan dalam tangki
penampung dipisahkan terlebih dahulu dengan menggunakan separator.
Separator didefinisikan sebagai suatu tabung bertekanan dan
bertemperature tertentu yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
ke dalam fasa cairan dan gas.
Pemisahan fluida sumur dalam fasa cairan dan gas pada separator
dilakukan tanpa proses pembakaran. Separator minyak dan gas pada
umumnya terdiri dari beberapa bagian untuk proses pemisahan sehingga
didapat hasil yang maksimum.

2.2. Bagian-Bagian Umum Separator :


2.2.1. Bagian Pemisahan Pertama
Bagian ini berfungsi sebagai pemisah cairan. Fluida yang masuk
ke separator melalui lubang tangensial akan berputar yang
menyebabkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akan mendorong
cairan yang lebih berat dari gas ystem dinding tabung, sedangkan
gas akan mengikuti arah putaran. Maka cairan dan gas akan terpisah.
2.2.2. Bagian Pengumpul Cairan
Bagian ini menerima cairan yang telah terpisah dari gas. Bagian
ini harus cukup besar untuk menanggulangi gelombang cairan yang
dapat terjadi pada kerja normal dan harus diatur sehingga cairan yang
telah dipisahkan tidak terganggu oleh aliran gas.
2.2.3. Bagian Pemisah Kedua
Untuk memisahkan butiran cairan yang lebih kecil, yang tidak
dapat dipisahkan pada pemisahan pertama. Prinsip pemisahan disini
menggunakan prinsip gravity settling (pemisahan dengan gravitasi)
dari aliran gas. Karena syarat utama gravity settling adalah turbulensi
yang minimal, maka kecepatan gas harus dikurangi tepat pada lubang
masuk ke dalam separator.
2.2.4. Peralatan Control (Safety Devices)
Bagian separator yang berfungsi untuk mengontrol kerja separator
terutama pada kondisi over pressure. Peralatan control pada
separator diantaranya pressure relief valve yang berfungsi mengontrol
tekanan yang berlebihan dari dalam separator ketika melakukan
proses pemisahan.
2.2.5. Bagian Penyerapan Kabut (Mist Extractor)
Bagian separator yang berfungsi untuk memisahkan tetes cairan
berukuran sangat kecil (kabut). Pada bagian ini sisa-sisa cairan yang
terbentuk berupa kabut dipisahkan dari aliran gas. Penyerapan kabut
yang digunakan terdiri dari berbagai jenis, dan prinsip yang digunakan
bermacam-macam.

2.3. Bagian-Bagian Internal Separator


2.3.1. Deflector Plate
Deflector plate adalah pelat yang dipasang didepan saluran
masuk separator dan yst berbentuk lempeng datar/cekung/cembung.
Deflector berguna untuk menghasilkan momentum tumbukan antara
fluida masuk dengan pelatnya sendiri, sehingga dengan momentum
tersebut bias memisahkan antara gas dan cairan, selain itu pelat ini
juga berfungsi memperlambat aliran dalam separator.
2.3.2. Weir
Weir adalah sebuah dinding yang dipasang didalam separator.
Dinding ini memiliki fungsi untuk menahan cairan sebelum
meninggalkan separator, sehingga membantu meningkatkan
residence time dan pemisahan oil dan water yst terjadi disini.
2.3.3. Horizontal Baffle
Horizontal baffle adalah peralatan yang dipasang dekat
permukaan liquid untuk mencegah terjadinya gelombang yang yst
terseret oleh aliran gas.

2.3.4. Vertical Baffle


Vertical baffle adalah peralatan yang dipasang pada setengah
lingkaran vessel untuk menenangkan gelombang sehingga
pemisahan antara minyak dan air lebih cepat.
2.3.5. Demister Pad
Demister pad adalah peralatan yang dipasang pada outlet gas
untuk menangkap kembali liquid yang masih terikut pada gas sebelum
keluar dari separator. Bentuk dari peralatan ini berupa rajutan kawat
yang disisipkan.
2.3.6. Straightening Vanes
Straightening vanes adalah peralatan yang berupa pelat-pelat
pelurus yang bertujuan untuk menghilangkan turbulensi gas sesudah
terjadinya separasi.
2.3.7. Centrifugal Devices
Centrifugal devices adalah peralatan yang pada umumnya
digunakan pada separator vertical untuk menimbulkan gaya
sentrifugal pada fluida yang masuk, sehingga dengan adanya gaya
sentrifugal akan menyebabkan fraksi hidrokarbon akan terlempar ke
dinding dan selanjutnya jatuh ke dasar separator, sehingga gas-gas
ringan bergerak kebagian atas bejana melewati bagian tengah
bejana.
2.3.8. Float Shield
Float shield adalah peralatan yang dipasang pada separator yang
berfungsi sebagai instrument pengontrol level
2.3.9. Vortex Breaker
Vortex breaker adalah peralatan yang dipasang pada liquid outlet
yang bertujuan untuk mencegah timbulnya pusaran-pusaran minyak
yang nantinya akan membebaskan gas di dalam minyak.
2.3.10. Weir Box
Weir box adalah peralatan yang dipasang pada bagian liquid
untuk menahan minyak yang menuju ke outlet dan mencegah
terjadinya gelombang.

2.4. Bagian-Bagian Eksternal Separator


2.4.1. Inlet Pipe
Inlet pipa adalah pipa penghubung antara separator dan pipa
masukkan.
2.4.2. Level Controller
Level controller adalah peralatan yang berfungsi untuk mengontrol
ketinggian permukaan cairan.
2.4.3. Pressure Controller
Pressure controller adalah peralatan yang berfungsi untuk
mengontrol tekanan di dalam separator.
2.4.4. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah peralatan yang berfungsi untuk
mengetahui tekanan dalam separator.
2.4.5. Safety Valve
Safety valve adalah merupakan peralatan penyelamat dimana
valve ini bekerja secara otomatis dimana valve akan menutup bila
tekanan Down stream atau Up stream lebih tinggi atau lebih rendah
dari tekanan yang telah diset.
2.4.6. Rupture Disk
Rupture disk adalah peralatan yang dipasang pada separator
yang berfungsi untuk memecah atau memisahkan cairan yang terlalu
kental agar pada saat pemisahan cairan tersebut tidak menggumpal
dan mudah untuk proses pelepasan gas dari oil.
2.4.7. Gas Outlet Pipe
Gas outlet adalah pipa bagian dari separator yang berfungsi
sebagai saluran untuk pengeluaran gas.
2.4.8. Liquid Outlet Pipe
Liquid outlet pipe adalah pipa yang berfungsi sebagai saluran
untuk pengeluaran cairan oil dan water.
2.4.9. Gauge Glass
Gauge glass adalah peralatan separator yang berfungsi untuk
mengetahui level atau ketinggian cairan di dalam separator.

2.4.10. Drain Pipe


Drain pipe adalah saluran pembuangan pada separator yang
berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan cairan yang tersisa di
dalam separator agar tidak terjadi pengendapan cairan.

2.5. Pembagian Separator


Dilihat dari proses pemisahannya, separator dapat diklasifikasikan
menurut sistem pemisahan fasanya :
2.5.1. Separator Dua Fasa
Merupakan separator yang digunakan untuk memisahkan fluida
pemboran yang berupa minyak, gas, dan air yang dapat dipisahkan
dalam waktu yang simultan.
2.5.2. Separator Tiga Fasa
Merupakan separator yang digunakan untuk memisahkan fluida
yang berupa (minyak + air) dan gas.
Pada separator dua fasa, fluida sumur dipisahkan menjadi cairan
dan gas yang dikeluarkan dari bagian atas tabung sedangkan cairan
dari bagian bawah. Sedangkan separator tiga fasa, fluida formasi
dipisahkan menjadi minyak, gas dan air. Gas dikeluarkan dari bagian
atas tabung, minyak dibagian tengah tabung dan air dibagian bawah
tabung. Proses pemisahan di dalam separator adalah proses
pemisahan pada tekanan tetap yang harus ditentukan dan harus
dipertahankan dengan tekanan yang telah ditentukan tersebut.

2.6. Jenis Separator


Baik separator dua fasa maupun separator tiga fasa dapat dibedakan
menjadi tiga berdasarkan bentuknya :
2.6.1. Separator Vertikal
Jenis separator ini adalah yang paling sering digunakan di
lapangan. Fluida formasi masuk ke separator melalui lubang masuk
tangensial yang akan membuat gerak putar pada fluida yang
menyebabkan pemisahan pertama antara gas dan cairan. Suatu
pembelok yang memisahkan bagian pengumpul cairan dan bagian
pemisah utama yang dimaksudkan untuk mendapatkan ketenangan
permukaan cairan sehingga pemisahan minyak dan gas dapat
berlangsung dengan baik.
Gas yang terpisah bergerak ke atas melalui bagian pemisah
kedua dimana partikel yang lebih berat akan turun. Gas yang
bergerak akan melalui suatu penyerap kabut dimana partikel dengan
diameter 10 mikron akan berkumpul dan jika beratnya telah cukup
akan jatuh ke bagian penampung cairan. Endapan pada bagian
bawah dapat dikeluarkan melalui lubang pembuangan.
2.6.2. Separator Horizontal
Terdapat dua jenis separator horizontal, yaitu separator horizontal
satu tabung dan dua tabung. Pada separator horizontal satu tabung
aliran masuk melalui lubang masuk dan menumbuk suatu pembelok
(deftektor). Kemudian fluida akan menumbuk dinding separator dan
terjadi pemisahan tahap pertama yang maksimum dari gas dan
cairan. Suatu plat horizontal memisahkan kumpulan cairan dan
bagian pemisah gas untuk mendapatkan pemisahan gas yang
terlarut. Gas yang telah terpisahkan akan masuk ke bagian pengatur
untuk mengurangi turbulensi.
2.6.3. Spherical Separator/Separator Bulat
Separator ini dibuat untuk memaksimalkan penggunaan aksi
pemisahan cairan dan gas seperti gravity, kecepatan rendah, gaya
sentrifugal, dan kontak permukaan. Karena ukurannya, separator
bulat mempunyai kemampuan memisahkan gas yang sempurna dan
dapat menanggung kapasitas cairan yang baik. Separator ini tidak
seekonomis separator horizontal untuk kapasitas yang terlalu besar
dan kapasitas surgenya terbatas.
Aliran fluida masuk dengan disemprotkan dan diarahkan ke
dinding separator dengan arah yang berlawanan. Cairan ini kemudian
bertemu setelah berputar 180 derajat sepanjang dinding separator,
kemudian turun pada bagian pengumpul dan tetap di situ sampai
dapat mengalir ke bawah dengan pengaturan klep pelampung. Aliran
gas yang bergerak melalui bagian tengah yang berdiameter lebih
besar, akan kehilangan partikel cairan akibat perubahan kecepatan
aliran. Pemisahan terakhir terjadi pada saar gas mengalir melalui
penyerap kabut.

2.7. Metoda-Metoda Pemisahan Oil Dari Gas


Kabut (liquid mist) secara efektif dapat terpisah dari gas di dalam
separator oil dan gas oleh mist extractor. Kondensat yang berupa uap air
yang terkandung di dalam gas tidak dapat dipisahkan oleh mist extractor.
Kondensasi dari uap air ini, dapat disebabkan oleh adanya penurunan
suhu yang terjadi setelah fasa gas terpisah dari dalam separator. Dengan
demikian, adanya kabut (liquid mist) pada gas yang keluar dari separator
pada beberapa hal mungkin tidak terlalu mempengaruhi efisiensi dari
kerja separator pada saat melakukan pemisahan. Karena kondensat yang
berupa uap air ini merupakan karakteristik alami dari gas pada saat
berada di dalam temperature dan tekanan separator, kondensasi dari uap
air dapat terjadi dengan seketika setelah dipisahkan dari dalam separator.
Perbedaan densitas dari fasa cair dan fasa gas dapat
menyempurnakan proses pemisahan tetes cairan oil dari aliran fasa gas
dimana kecepatan aliran dari gas tersebut cukup rendah dan waktu yang
digunakan cukup untuk menyempurnakan pemisahan. Pembatasan
kecepatan dari aliran gas tersebut pada separator dapat menghasilkan
proses pemisahan yang baik dengan tanpa menggunakan mist extractor.
Bagaimanapun, mist extractor adalah pada umumnya dipasang pada
separator oil dan gas konvensional yang digunakan untuk membantu
proses pemisahan dan memperkecil jumlah kabut (liquid mist) yang
terbawa oleh aliran gas.
Cara atau metoda yang digunakan untuk memisahkan oil dari gas
pada separator adalah dengan beberapa metoda, diantaranya :
- Density different/gravity separation (pemisahan gaya berat)
- Impingement (tumbukan)
- Change of flow direction (perubahan arah aliran)
- Change of flow velocity (perubahan kecepatan aliran)
- Centrifugal force (gaya putaran)
- Coalescence pack (pencampuran)
- Filtering (penyaringan)
Metoda-metoda :
2.7.1. Density Different (Gravity Separation)
Gas alam adalah material yang bersifat lebih ringan dibandingkan
dengan cairan hidrokarbon. Partikel dari cairan hidrokarbon pada saat
bercampur dengan fasa gas untuk sementara waktu dinon-aktifkan
ketika berada di dalam aliran gas, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan
densitas atau gaya gravitasi dan berat fluida tersebut menyebabkan
fasa cair keluar dari fasa gas jika kecepatan aliran cukup rendah.
Tetesan cairan yang lebih besar atau berat dari hidrokarbon akan
mudah keluar dari fasa gas ketika pemisahan, namun yang lebih kecil
atau ringan akan lebih lama keluar dari fasa gas.
2.7.2. Impingement
Jika suatu aliran cairan yang berisi gas ditumbukkan pada suatu
permukaan bejana, cairan akan melekat dan bercampur pada
permukaan bejana, setelah cairan bercampur menjadi tetesan yang
lebih berat, tetesan tersebut akan jatuh kebagian bawah vessel. Jika
cairan mengandung gas yang cukup banyak, atau jika partikel cairan
sangat mudah saat pemisahan, beberapa tumbukkan berulang kali
mungkin diperlukan untuk mempengaruhi penyempurnaan pemisahan
partikel dari cairan.
2.7.3. Change Of Flow Direction
Ketika arah dari aliran gas berisi cairan diubah dengan cepat,
inersia menyebabkan cairan untuk melanjutkan arah aliran pada arah
semula dari aliran. Pemisahan cairan dari gas dengan demikian dapat
terpengaruhi karena gas akan lebih cenderung berubah arah
alirannya dan akan mengalir dari partikel cairan.
2.7.4. Change Of Flow Velocity
Pemisahan cairan dan gas dapat dipengaruhi oleh penurunan
secara tiba-tiba atau pengurangan kecepatan aliran gas. Dua kondisi
tersebut menggunakan perbedaan pada inersia fasa gas dan fasa
cair. Dengan berkurangnya kecepatan, peningkatan inersia yang lebih
tinggi menyebabkan cairan terbawa jauh dari gas. Cairan mungkin
kemudian tercampur pada permukaan bejana dab jatuh ke bagian
bawah vessel separator. Dengan adanya peningkatan kecepatan
aliran gas, inersia yang tinggi dari cairan meningkat karena gas
bergerak menjauhi cairan, dan cairan dapat jatuh ke bagian bawah
vessel.
2.7.5. Centrifugal Force
Metoda centrifugal force merupakan proses pemisahan fasa cair
atau fasa gas dengan bantuan gaya centrifugal dari elektro motor
separator atau dari tekanan yang berasal dari tekanan fasa cair atau
fasa gas itu sendiri yang dapat memutar chamber pada separator.
Metoda tersebut juga dapat memisahkan gas dan partikel-partikel
besar yang terkandung di dalam minyak dan free water. Kemudian
gas, partikel dan free water tersebut difilter untuk memisahkan
partikel-partikel yang masih terkandung di dalam minyak.
Jika suatu gas mengalir membawa cairan yang masuk ke dalam
separator dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui inlet separating
element, cairan yang bercampur dengan gas tersebut akan berputar
dengan kecepatan yang cukup tinggi. Gaya centrifugal separator akan
melemparkan cairan yang bercampur dengan gas tersebut ke dinding
bejana secara berulang. Disini cairan akan bercampur menjadi tetes
yang lebih besar dan kemudian jatuh ke bagian bawah vessel
separator. Dari efek tumbukan tersebut gas yang bercampur dengan
cairan tersebut akan berpisah secara otomatis dari cairan. Centrifugal
force adalah salah satu metoda yang paling efektif untuk memisahkan
fasa cair dari fasa gas. Efisiensi dari jenis ini seperti pada mist
extraxtor yang berperan untuk memisahkan gas dari cairan dengan
memanfaatkan efek tumbukan dari gaya centrifugal pada inlet
separating element yang kecepatan putarannya meningkat dengan
bertambahnya aliran gas.
2.7.6. Coalescence Packs
Coalescence pack efektif mampu memisahkan dan melepaskan
cairan dari aliran gas. Salah satu kelebihan kegunaannya adalah
pelepasan cairan dari gas pada sistem transmisi dan distribusi dimana
sejumlah cairan di dalam gas rendah. Coalescence pack
menggunakan kombinasi tumbukan, perubahan arah aliran,
perubahan kecepatan aliran, dan pencampuran untuk memisahkan
dan untuk melepaskan cairan dari gas.
Yang menjadi hal penting adalah mengenai penggunaan dari
coalescence pack pada separator oil dan gas umum untuk digunakan
di lapangan. Coalescence pack terbuat dari bahan mudah pecah
sehingga mudah rusak selama dalam pemindahan atau instalasi jika
diinstal pada separator pada pabrikasi sebelum dikirim ke lapangan.
2.7.7. Filtering
Serat filter adalah efektif pada pelepasan cairan dari gas pada
aplikasi tertentu. Pada hakekatnya, bahan serat dapat meregang atau
menyaring cairan dari gas. Bahan serat menggunakan prinsip kerja
dari tumbukan, perubahan arah aliran dan perubahan kecepatan
aliran untuk membantu pemisahan cairan dari gas. Memaksa tetesan
untuk melalui mist extractor yang digunakan di separator harus
rendah saat pemisahan maksimum agar efisiensi tetap terpelihara.
Umumnya, tipe filter mist extractor mempunyai tekanan paling tinggi
per unit volume dari kapasitas dan tipa coalescence mempunyai
tekanan paling rendah.

2.8. Desain Separator Oil dan Gas


2.8.1. Gas
2.8.1.1. Kecepatan Maximum Aliran Gas di Separator
1
ρ L− ρ g
Vg=Fco
( )
ρg
2

Dimana :
Vg = Kecepatan maximum gas yang diijinkan, (ft/sec)
ρL = Liquid densitas, (lbm/ft3)
ρg = Densitas gas, (lbm/ft3)
Fco = Faktor kompresi
2.8.1.2. Laju Volume Gas
1
p ( Tsc+460 ) ρ L−ρ g
q g =86 , 400× A g ×Fco
( )
z×Psc ( T +460 ) ρg
2
Dimana :
qg = Laju gas di separator, (ft3/day)
Ag = Luas area dari laju gas, (ft3)
P = Operating pressure separator, (psi)
T = Separator operating temperature, (oF)
2.8.1.3. Densitas Gas
pM g
ρ g=
10 , 732×Z (T +460 )
2.8.2. Minyak
2.8.2.1. Volume Minyak
Vo = 0,0039 x qo x t
Dimana :
Vo = Volume minyak, (ft3)
qo = Laju alir minyak, (bbl/day)
t = Retention time, (menit)
2.8.2.2. Ketinggian Minyak
Vo
ho=
A
Dimana :
ho = Ketinggian, (ft)
Vo = Volume minyak, (ft3)
A = Luas area dalam separator, (ft2)

2.9. Masalah Pada Pengoperasian Separator


2.9.1. Minyak yang berbuih
Penyebab timbulnya buih adalah pengotoran dan air di dalam
minyak. Persoalan buih dapat di atasi bila dalam perencanaan
separator memberikan waktu yang cukup agar buih tersebut pecah.
Masalah yang dapat timbul dengan adanya buih adalah :
1. Mengganggu mekanisme pengontrolan tinggi cairan
2. Mengambil banyak tempat dalam separator
3. Menghalangi terpisahnya gas dari cairan
2.9.2. Paraffin
Paraffin dapat mengganggu kerja separator bila akumulasi
paraffin tersebut menyumbat bagian penyerap kabut. Penyerap kabut
jenis rajutan kawat sering mengalami penyumbatan oleh paraffin.
Akumulasi paraffin dapat dibersihkan dengan uap (steam), pelarut
atau jenis pembersih lainnya.
2.9.3. Pasir
Pasir dapat menjadi masalah pada separator karena dapat
merusak katup, menyumbat ruang dalam separator dan terkumpul di
dasar separator. Penyumbatan bagian dalam separator dan terkumpul
di dasar separator. Penyumbatan dalam separator harus
dipertimbangkan dalam perencanaan separator karena harus
tersedianya ruangan tempat untuk pasir.
2.9.4. Emulsi
Emulsi adalah masalah yang timbul pada separator tiga fasa.
Dalam selang waktu tertentu akumulasi emulsi dan pengotoran akan
terbentuk di bidang batas minyak-air. Akumulasi emulsi ini dapat
mempengaruhi mekanisme kerja pengontrolan tinggi permukaan
cairan, juga akan menurunkan retention time minyak dan air yang
efektif sehingga efisiensi pemisahan minyak air berkurang. Masalah
ini dapat ditanggulangi dengan penambahan zat kimia (demulsifier)
atau pemanasan.
2.9.5. Carry over dan Blow by
Carry over dan blow by adalah masalah yang sering terjadi dalam
operasi operator. Carry over adalah cairan yang terbawa keluar oleh
fasa gas, hal ini menunjukkan adanya kenaikan tinggi permukaan
cairan, kerusakan bagian dalam separator, buih atau lubang
pengeluaran cairan tersumbat. Blow by adalah gas yang terbawa
keluar oleh fasa cair. Hal ini dapat menunjukkan rendahnya
permukaan cairan atau kegagalan pengontrolan permukaan cairan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melaksanakan kerja praktek mahasiswa diharapkan mampu


melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu masalah yang dihadapi pada
saat melakukan pengamatan terhadap kerja suatu alat kemudian dikaji sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Untuk mendukung kerja praktek dan kajian yang akan dilaksanakan, maka
dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, antara lain :

3.1. Metodologi Interview


Metode ini dengan cara memberikan pertanyaan kepada pembimbing
atau petugas yang berwenang, untuk mendapatkan data yang tidak
diperoleh dilapangan.

3.2. Metodologi Observasi


Dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis mengenai
hal-hal yang terjadi dilapangan.

3.3. Study Literature


Menambah wawasan pengetahuan mengenai tema kerja praktek
dengan menelaah literature-literature yang berhubungan dan
bersesuaian, baik literature dari perusahaan maupun dari luar.
BAB IV
KESIMPULAN SEMENTARA

1. Separator merupakan bejana bertekanan yang berfungsi untuk memisahkan


fasa cairan yang dapat berupa minyak, air dan fasa gas.
2. Pelepasan (removing) oil dari gas dengan menggunakan metoda atau prinsip
kerja dari separator secara efisien dapat mempercepat pemisahan oil dengan
gas atau water.
3. Separator berdasarkan sistem kerjanya terdiri dari separator dua fasa dan
tiga fasa.
4. Separator berdasarkan bentuknya terdiri dari separator vertical, separator
horizontal, dan spherical separator.
5. Metoda yang digunakan untuk memisahkan oil dari gas adalah :
- Density different/gravity separation (pemisahan menggunakan gaya berat
cairan itu sendiri atau pengaruh dari gaya gravitasi bumi)
- Impingement (tumbukan)
- Change of flow direction (perubahan arah aliran)
- Change of flow velocity (perubahan kecepatan aliran)
- Centrifugal force (gaya putaran)
- Coalescence pack (pencampuran)
- Filtering (penyaringan)
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini penulis ajukan, semoga dapat memberikan penjelasan


maksud dan tujuan dari kerja praktek ini. Besar harapan kami agar perusahaan
dapat menerima kerja praktek ini. Atas perhatian dan kerjasamanya penulis
ucapkan terima kasih.

Indramayu, Maret 2010

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN INDRAMAYU

Pemohon

AMIRUL MU’MININ
NIM : 060027

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

………………………………… ………………………………….
RENCANA KEGIATAN

1. Aktifitas
Hal-hal yang dilakukan selama proses kerja praktek ialah hal-hal yang
berkaitan dengan separator.
2. Jadwal Kegiatan Dan Tempat Kerja Praktek
Dalam proposal ini penulis mengajukan kerja praktek di ………. kurang
lebih selama satu bulan dengan jadwal kegiatan kerja praktek dengan
periode dari tanggal 15 Maret 2010 sampai dengan tanggal 15 April 2010.
3. Time Schedule
Waktu Uraian Kegiatan
Pengenalan lingkungan kerja praktek dan
Minggu ke-1
pendalaman materi mengenai separator
Mengumpulkan data, menganalisa dan
Minggu ke-2 membahas permasalahan yang berhubungan
dengan proses kerja separator
Mengumpulkan data, menganalisa dan
Minggu ke-3 membahas permasalahan yang berhubungan
dengan proses kerja separator
Minggu ke-4 Proses penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai