180321614570
Fisika Kuantum
15. Cermatilah kebenaran pernyataan berikut: “Semakin tinggi intensitas cahaya yang
digunakan pada percobaan efek fotolistrik semakin besar energi kinetik elektron-foto
yang dihasilkan, sebab, energi foton bergantung pada intensitas cahaya”
JAWABAN
1. Terlihat adanya kesamaan, antara karena ketika merumuskan teori efek fotolistrik
tersebut mendukung adanya ketetapan alam, yaitu tetapan Planck yang dikemukakan
Planck saat merusmuskan teori radiasi benda-hitam. Atau kesamaannya pada energinya
sama-sama terkuantisasi dan sama-sama diskrit.
2. Karena ada sejumlah gejala efek fotolistrik yang tidak bisa dijelaskan oleh anggapan
cahaya sebagai gelombang. Gejala-gejala tersebut adalah
a. Tidak adanya waktu tunda meskipun cahaya yang digunakan intensitasnya
sangat lemah,
b. diperlukannya frekuensi ambang untuk menghasilkan efek fotolistrik, dan
c. ketakbergantungan energi kinetik elektron-foto terhadap intensitas cahaya.
3. Cacah elektron-foto yang dilepaskan dalam plat atau logam bergantung pada intensitas
cahaya. Sehingga didapatkan energi kinetic yang bervariasi.
15. Pernyatan tersebut salah. Intensitas cahaya adalah energi tiap foton dikalikan cacah
foton yang menembus satu satuan luas permukaan secara tegaklurus tiap satu satuan
waktu. Sehingga, besar kecilnya intensitas cahaya menunjukkan banyak-sedikitnya
cacah foton, bukan besar-kecilnya energi tiap foton. Berdasarkan pengertiannya,
energifoton hanya bergantung pada frekuensi.
Besarnya energi kinetik elektron-foto sama dengan besarnya energi foton
dikurangi energi ikat elektron.
1
Azhar Dion Bahrudin
180321614570
Fisika Kuantum
JAWABAN
Diket : Φ = 2,3 𝑒𝑉
𝑉𝑠 = 5,0 𝑉
Ditanya : 𝜆 =?
Jawab
𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑒 𝑉𝑠
ℎ𝑐
𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = −Φ
𝜆
Sehingga
ℎ𝑐
𝑒 𝑉𝑠 = −Φ
𝜆
1240 𝑒𝑉 . 𝑛𝑚
𝑒 5,0 𝑉 = − 2,3 𝑒𝑉
𝜆
1240 𝑒𝑉 . 𝑛𝑚
5,0 𝑒𝑉 + 2,3 𝑒𝑉 =
𝜆
1240 𝑒𝑉 . 𝑛𝑚
7,3 𝑒𝑉 =
𝜆
1240 𝑒𝑉 . 𝑛𝑚
𝜆=
7,3 𝑒𝑉
𝜆 = 169,8630137 𝑛𝑚
2
Azhar Dion Bahrudin
180321614570
Fisika Kuantum
5. Setiap foton berinteraksi hanya dengan satu elektron tunggal. Tidak pernah suatu foton
membagi energinya kepada lebih dari satu elektron. Lebih lanjut, karena elektron pada
gejala efek fotofolistrik dalam keadaan terikat kuat, maka agar tidak melanggar hukum
kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum, proses transfer energi dari foton
ke elektron ini memiliki sifat sebagai berikut.
Lepas tidaknya elektron hanya bergantung pada besarnya energi foton yang
membenturnya. Jika energi foton melebihi energi ikat elektron maka electron
berkemungkinan untuk terlepas. Karena energi foton hanya bergantung pada
frekuensinya, yaitu semakin tinggi frekuensinya semakin besar energinya, maka
jelaslah bahwa untuk menghasilkan efek fotolistrik diperlukan cahaya dengan frekuensi
di atas frekuensi ambang.
ℎ𝑣 = 𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 + ℎ𝑣0
Ruas kiri menyatakan energi yang akan diserahkan foton kepada elektron ketika
berbenturan. Jadi ruas kanan adalah energi yang diperoleh elektron tepat setelah
dibentur foton. Energi ini akan digunakan elektron untuk melepas ikatannya, dan
sisanya (jika ada) digunakan sebagai energi gerak. Elektron yang terikat paling lemah
akan terlepas dengan energi kinetik paling besar, (𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 ). Selanjutnya, suku terakhir
ruas kanan (ℎ𝑣0 ) diartikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
yang terikat paling lemah.
ℎ𝑣 = 𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 + ℎ𝑣0
sebelah kiri adalah energi sehingga hubunganya dengan energi kinetik maksimum
adalah berbanding lurus, maka saya menggunakan rumus kesebandingan untuk
menyelesaikan soal nomer 6
(ℎ𝑣)1 (𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 )1
= (𝑒𝑉)
(ℎ𝑣)2 (𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 )2
7 4
= (𝑒𝑉)
10 (𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 )2
(𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 )2 . 7 = 10 . 4 (𝑒𝑉)
10 . 4
(𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 )2 = (𝑒𝑉)
7