Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


KEPERAWATAN KELUARGA
Yang Dibina oleh Ns. Sri Wahyuni Adriani, M.Kep.,Sp. Kep. Kom

Oleh:

Rias Elia Rahmad 1611011020

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
April, 2019

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama :Tn. H Pendidikan : SD
Umur : 29 tahun Pekerjaan : Petani
Agama : Islam Alamat : Sumber Waru, Sukowono
Jember
Suku : Madura
Nomor Telp : -

2. Komposisi Keluarga:

No Jenis Hubungan
Nama Usia Pendidikan
. Kelamin Keluarga
Kepala
1 Tn. H Laki-laki 29 th SD
keluarga
Perempua
2 Ny. Y Istri 26 th SLTP
n
Belum
3 An. A Laki-laki Anak 7 th
sekolah
Perempua Belum
4 An. R Anak 7 bln
n sekolah

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


3. Genogram:

29
th

Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Klien
Meninggal
Serumah

4. Type Keluarga:
a. Type Keluarga: Nuklear Family yang terdiri hanya keluarga inti yaitu suami,
istri dan anak.
b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut
Keluarga mengatakan tidak ada masalah, keluarga merasa nyaman-nyaman
saja.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Keluarga masih percaya pada penyembuhan alternatif seperti dukun. Hal ini
dikarenakan pernah terjadi pada orangtua ketika sakit selalu pergi ke dukun
untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Dan orangtua dari Ny. Y percaya
bahwa ketika penyakit datang dikarenakan santet dari orang lain.
6. Religius

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


Beragama islam, keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam.
Meskipun terkadang sholatnya masih bolong-bolong. Keluarga juga
melaksanakan puasa wajib dibulan ramadhan.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan perbulan keluarga >1 juta, Tn. H bekerja sebagai petani sedangkan
Ny. Y hanya sebagai Ibu Rumah Tangga yang terkadang jika ada panggilan
untuk menjadi buruh tani, Ny. Y selalu menyanggupi. Keluarga juga
mengatakan bahwa penghasilan dalam keluarga masih kurang untuk membiayai
anaknya sekolah. Dan ketika ada kebutuhan yang mendesak keluarga meminjam
uang kepada tetangga atau saudaranya.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama karena keterbatasan biaya
dan tidak pernah ada waktu.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga usia muda.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Keluarga mengatakan perkembangan yang belum terpenuhi yaitu ekonomi yang
cukup bahkan bisa lebih dikarenakan keluarga ingin membuat dapur dan kamar
mandi yang bersih dan bagus tetapi tidak punya biaya untuk membuatnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tindakan
Imunisasi
yang
Umur Keadaan (BCG/ Polio/ Masalah
No Nama BB telah
(Th) Kesehatan DPT/ HB/ Kesehatan
dilakuka
Campak)
n
BCG (1
kali)
Polio (2 kali)
7 6,5 Tidak
1. An. R sehat DPT (3 kali) Tidak ada
bulan kg ada
HB (1 kali)
Campak
(belum)

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


b. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:
Keluarga hanya memanfaatkan pelayanan kesehatan Puskesmas dan
Posyandu untuk mengatasi masalah kesehatannya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan bahwa Tn. H pernah sakit yang sakitnya itu terdapat
benjolan dan benjolannya terdapat nanah.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditempati adalah rumah permanen dan rumah
sendiri yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga dan kamar. Tidak ada kamar
mandi dan dapur, jika mandi dan buang air besar langsung disungai sedangkan
jika memasak masih menumpang kepada ibunya yang rumahnya bersebelahan
atau berdekatan. Jendela ada pada ruang tamu dan kamar tetapi jarang dibuka
dan rumah tidak tampak bersih serta berantahkan. Sedangkan untuk
penampungan air masih belum bersih dikarenakan penampungan air ada jentik.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Penduduk cukup padat dan jarak rumah ke tetangga berdekatan. Tetangga
berasal dari suku Madura dan juga suku Jawa, pekerjaannya rata-rata sebagai
petani. Didalam RT dan RW ada pengajian yang diikuti warganya. Masyarakat
sekitar tampak kurang berinteraksi dengan antar tetangga dikarenakan banyak
waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan beraktivitas didalam rumah.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan jika pergi keluar rumah yang memakan waktu lama selalu
memakai motor.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang paling sering yaitu malam
hari karena pada malam hari semua anggota keluarga ada dirumah. Untuk
berkumpul dengan masyarakat jarang karena lebih nyaman dirumah sendiri
sambil menonton tv. Tidak pernah mengikuti pengajian karena merasa capek.

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga ataupun keluarga lainnya. Hanya
saja kurang berinteraksi karena jarang berkumpul dan mengobrol. Keluarga
dekat dengan praktek bidan swasta dan jauh dari puskesmas.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
Keluarga mengatakan tidak selalu berkomunikasi secara terbuka, terkadang
salah satu dari anggota keluarga yaitu istri tidak terbuka jika ada masalah. Ny. Y
tampak mempunyai sifat pendiam dan tertutup serta selalu memendam
perasaannya sendiri tanpa memberitahu Tn. H selaku suami dan kepala
keluarga. Semua anggota keluarga bertemu setiap hari dan waktu tersering untuk
berkumpul adalah malam hari dikarenakan pada waktu malam hari, kepala
keluarga ataupun semua keluarga ada dirumah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mengatakan jika terdapat masalah terutama keuangan keluarga selalu
bersyukur apapun yang di dapatkan. Dan keluarga menganggap santai karena
didampingi oleh usaha kerja keras dari suami Ny. Y.
3. Struktur Peran (Peran Masing-masing Anggota Keluarga):
a. Peran formal
Tn. H bertanggung jawab untuk mencari nafkah, Ny. Y mengurus anak serta
anak pertama dari Ny. Y Tk dan anak kedua belum sekolah.
b. Peran informal
Selain mencari nafkah, Tn. H membantu Ny. Y untuk mengurus anak
sedangkan Ny. Y jika ada waktu menerima panggilan sebagai buruh tani.
c. Analisis model peran
d. Veriabel yang mempengaruhi struktur peran
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama
Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling
menghargai dalam keluarga.

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga saling menyayangi dan menghormati, tetapi bila ada masalah tidak
dibicarakan bersama-sama dan bersifat tertutup.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga mengatakan kurang berinteraksi dengan keluarga lain, keluarga juga
tampak kurang berinteraksi dengan tetangga karena lebih nyaman berdiam diri
dirumah sambil menonton tv dan masyarakat sekitar juga jarang berkumpul
antar tetangganya.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya
Pada saat suami Ny. Y mempunyai penyakit berupa benjolan di kaki,
keluarga menganggap hal itu di santet.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Pada awal mula suami Ny. Y sakit yang terdapat benjolan, keluarga lebih
memilih membawanya ke dukun, tetapi seiring berjalannya waktu keluarga
memilih ke puskesmas karena penyakitnya tidak sembuh dan bertambah
parah.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ketika anak kedua mengalami flu Ny. Y tidak langsung membawa ke
pelayanan kesehatan, dan lebih sering membiarkan sampai sembuh sendiri.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Ketika dilihat lingkungan sekitar rumah dan dalam rumah tampak tidak
bersih dan berantahkan, lantai tidak berkeramik, jendela tidak dibuka.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti posyandu dan
puskesmas
4. Fungsi reproduksi

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


Keluarga Ny. Y mempunyai dua anak, anak pertama berjenis kelamin laki-
laki dan anak kedua berjenis kelamin perempuan.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. Y mengalami ekonomi yang kurang baik.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek
Keluarga mengatakan tidak ada karena keluarga merasa santai atas segala
permasalahan yang terjadi didalam hidupnya.
2. Stressor jangka panjang
Terdapat stressor jangka panjang yaitu masalah ekonomi yang kurang memenuhi
atau mencukupi.
3. Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga memilih untuk meminjam uang kepada tetangga atau keluarga lain dan
ketika ada permasalahan keluarga tetap bersyukur.
4. Strategi koping
Bila terjadi masalah keluarga lebih memilih menyelesaikan sendiri daripada
dibicarakan bersama-sama dengan saudara lain.
5. Adaptasi keluarga
Keluarga lebih memilih diam ketika terdapat permasalahan
6. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga ketika terdapat permasalahan lebih memilih untuk memendam dan
tidak membicarakan permasalahan tersebut pada orang lain atau keluarga lain.

G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan ingin perekonomiannya lebih baik daripada sekarang dan
dapat menyekolahkan anaknya lebih tinggi dari orangtuanya serta bisa memperbaiki
hidupnya menjadi lebih baik dari sekarang dan bisa hidup bahagia dunia akhirat.

H. PEMERIKSAAN FISIK

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Ny. Y

a. Tanda vital

Suhu 36,8 0 C

Nadi 82 × / mnt

RR 18 × / mnt

TD 120/80 mmHg

b. Fisik

1. Kepala Rambut berwarna hitam dan bersih


Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
2. Mata
keluhan penurunan penglihatan.
Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
3. Telinga
keluhan penurunan pendengaran
4. Hidung Tidak ada sekret

5. Mulut dan gigi Tidak ada keluhan

6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
7. Dada/ thorax
sesak dan nyeri. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.
Tidak ada nyeri tekan, bising usus (+), tidak ada pembesaran
8. Abdomen
hepar
5555 5555
9. Ektremitas
5555 5555

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


FORMAT ANALISIS DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Data Diagnosis Penyebab
Keperawatan
1. DS: Keterangan yang
a. Ny. Y mengatakan bahwa Defisien Pengetahuan
salah dari orang lain
keluarga masih percaya
pada penyembuhan
alternatif seperti dukun,
karena pernah terjadi
pada orangtua Ny. Y
ketika sakit selalu pergi
ke dukun untuk
menyembuhkan penyakit
tersebut. Dan orangtua
dari Ny. Y percaya bahwa
ketika penyakit datang
dikarenakan santet dari
orang lain.
DO: -

2. DS: Disfungsi Proses Kurang keterampilan


a. Keluarga mengatakan tidak Keluarga pemecahan masalah
selalu berkomunikasi
secara terbuka, terkadang
salah satu dari anggota
keluarga yaitu istri tidak
terbuka jika ada masalah.
DO:
a. Ny. Y tampak mempunyai
sifat pendiam dan tertutup
serta selalu memendam

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


perasaannya sendiri tanpa
memberitahu Tn. H selaku
suami dan kepala keluarga.

3. DS: Ketidakefektifan Koping Kurang dukungan


a. Keluarga ketika terdapat sosial
permasalahan lebih
memilih untuk memendam
dan tidak membicarakan
permasalahan tersebut pada
orang lain atau keluarga
lain.
b. Keluarga mengatakan
kurang berinteraksi dengan
keluarga lain maupun
tetangga.
DO:
a. Keluarga tampak jarang
berinteraksi dengan
tetangga

Diagnosa:
1. Defisien Pengetahuan b.d Keterangan yang salah dari orang lain d.d Ny. Y
mengatakan bahwa keluarga masih percaya pada penyembuhan alternatif seperti
dukun, karena pernah terjadi pada orangtua Ny. Y ketika sakit selalu pergi ke
dukun untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Dan orangtua dari Ny. Y percaya
bahwa ketika penyakit datang dikarenakan santet dari orang lain.
2. Disfungsi Proses Keluarga b.d Kurang keterampilan pemecahan masalah d.d Ny.
Y tampak mempunyai sifat pendiam dan tertutup serta selalu memendam.
3. Ketidakefektifan Koping b.d kurang dukungan sosial d.d Keluarga tampak jarang
berinteraksi dengan tetangga

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


SCORING/ PRIORITAS
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan: Defisien Pengetahuan

No Kriteria Skor Bobot Skoring


1 Sifat Masalah (Aktual) 3 1 1
2 Kemungkinan masalah diubah (Mudah) 2 2 1
3 Potensial untuk dicegah (Tinggi) 3 1 1
Menonjolnya masalah (Masalah dirasakan tapi
4 1 1 0.5
tidak perlu ditindaklanjuti dengan segera)
Jumlah 3.5
Diagnosis keperawatan: Disfungsi Proses Keluarga

No Kriteria Skor Bobot Skoring


1 Sifat Masalah (Aktual) 3 1 1
2 Kemungkinan masalah diubah (Mudah) 2 2 2
3 Potensial untuk dicegah (Tinggi) 3 1 1
Menonjolnya masalah (Masalah dirasakan dan
4 2 1 1
harus segera ditangani)
Jumlah 5

Diagnosis keperawatan: Ketidakefektifan Koping

No Kriteria Skor Bobot Skoring


1 Sifat Masalah (Aktual) 3 1 1
2 Kemungkinan masalah diubah (Sebagian) 1 2 1
3 Potensial untuk dicegah (Sedang) 2 1 1
Menonjolnya masalah (Masalah dirasakan dan
4 2 1 1
harus segera ditangani)
Jumlah 4

Diagnosis Keperawatan Sesuai Prioritas:

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


1. Disfungsi Proses Keluarga
2. Ketidakefektifan Koping
3. Defisien Pengetahuan

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


NURSING CARE PLAN

Data Diagnosa keperawatan NOC NIC


Data pendukung Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
masalah
DS: 00063 Disfungsi Proses Fungsi Keluarga meningkat dengan 7100 a. Peningkatan
2602
b. Keluarga mengatakan Keluarga Indikator : integritas keluarga
tidak selalu a. Menciptakan lingkungan
berkomunikasi secara dimana anggota keluarga
terbuka, terkadang secara terbuka dapat
salah satu dari anggota mengungkapkan perasaan (4)
keluarga yaitu istri b. Melibatka anggota keluarga
tidak terbuka jika ada dalam pemecahan masalah (4)
masalah. c. Menggunakan strategi untuk
DO: mengelola konflik keluarga (3)
b. Ny. Y tampak d. Sering berinteraksi dengan
mempunyai sifat keluarga (bukan keluarga inti)
pendiam dan tertutup (4)
serta selalu memendam e. Anggota keluarga berbagi
perasaannya sendiri pikiran, perasaan, kepentingan
tanpa memberitahu Tn. dan kekhawatiran (4)
H selaku suami dan
kepala keluarga.

DS: 00069 Ketidakefektifan 1302 Koping meningkat dengan indikator : 5230 a. Peningkatan koping

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


NURSING CARE PLAN

Data Diagnosa keperawatan NOC NIC


Data pendukung Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
masalah
c. Keluarga ketika Koping a. Menyatakan butuh bantuan (3)
terdapat permasalahan b. Menggunakan perilaku untuk
lebih memilih untuk mengurangi stress (4)
memendam dan tidak c. Terlibat dengan orang lain (4)
membicarakan d. Bekerja sama dengan orang ain
permasalahan tersebut (4)
pada orang lain atau e. Menunjukkan kepercayaan (4)
keluarga lain.
d. Keluarga mengatakan
kurang berinteraksi
dengan keluarga lain
maupun tetangga.
DO:
b. Keluarga tampak
jarang berinteraksi
dengan tetangga

DS: 00126 Defisien Pengetahuan 1803 Pengetahuan meningkat dengan 5620 a. Pengajaran proses
b. Ny. Y mengatakan indikator:
penyakit
a. Sumber-sumber informasi
bahwa keluarga
penyakit spesifik yang
masih percaya pada terpercaya (4)

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.


NURSING CARE PLAN

Data Diagnosa keperawatan NOC NIC


Data pendukung Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Hasil
masalah
penyembuhan b. Pemeriksaan kesehatan yang
direkomendasikan (4)
alternatif seperti
c. Sumber informasi peningkatan
dukun, karena pernah kesehatan terkemuka (4)
d. Sumber perawatan kesehatan
terjadi pada orangtua
terkemuka (4)
Ny. Y ketika sakit
selalu pergi ke dukun
untuk
menyembuhkan
penyakit tersebut.
Dan orangtua dari
Ny. Y percaya bahwa
ketika penyakit
datang dikarenakan
santet dari orang lain.
DO: -

By. Ns. Sri Wahyuni. A, S.Kep.

Anda mungkin juga menyukai