Disusun oleh:
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri diluka bekas operasi
B. Diagnosa medis
Tonsilitis Hypertropi Kronik
C. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
1. Data Subjektif :
a. Pasien mengatakan nyeri pada daerah tangan sebelah kanan
bekas operasi pembedahan, qualitas nyeri seperti teriris-iris, nyeri
hilang timbul
2. Data Objektif :
a. Keadaan umum pasien baik
b. Kesadaran compos mentis
c. Skala nyeri 3 (0-10)
d. TTV : Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 95 x/mnt, RR 22 x/mnt,
Suhu tubuh 36,50 C
e. Berat badan pasien 21 kg.
H. Analisis tindakan
Penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur yang diberikan napas
dalam terjadi karena disebabkan teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri
dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri. Teknik
relaksasi terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama.
Pasien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan
nyaman (Smeltzer et al., 2010). Relaksasi nafas dalam mampu
merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorphin dan
enkafalin. Hormon endorphin merupakan substansi sejenis morfin yang
berfungsi sebagai penghambat transmisi impuls nyeri ke otak. Sehingga
pada saat neuron nyeri mengirimkan sinyal ke otak, terjadi sinapsis antara
neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya subtansi
p akan menghasilkan impuls. Pada saat tersebut endorphin akan
memblokir lepasnya substansi p dari neuron sensorik, sehingga sensasi
nyeri menjadi berkurang.
Pembimbing Akademik