Anda di halaman 1dari 7

KUMPULAN SOAL UAS KEPERAWATAN HIV / AIDS

KELAS B NERS

Materi Kelompok Kecil 6 - 10


1. Universal precaution diterapkan untuk melindungi setiap orang (pasien dan petugas
kesehatan) apakah mereka terinfeksi atau tidak. Universal precaution diterapkan
dengan tujuan-tujuan sebagai berikut, kecuali:
a. Mengendalikan infeksi secara konsisten
b. Mengurangi resiko bagi petugas kesehatan
c. Memastikan standar adekuat bagi yang tidak di diagnosis
d. Mengurangi penggunaan alat pelindung diri
e. Asumsi bahwa risiko atau infeksi berbahaya

2. Pengelolaan alat kesehatan dapat mencegah penyebaran infeksi melalui alat


kesehatan, atau menjamin alat tersebut selalu dalam kondisi steril dan siap pakai.
Pengelolaan alat kesehatan terkait HIV/AIDS dilakukan melalui empat tahap, yaitu:
a. Dekontaminasi, pencucian, sterilisasi, penyimpanan
b. Dekontaminasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan
c. Pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian
d. Pengumpulan, pencucian, dekontaminasi, penyimpanan
e. Pengumpulan, pengendalian, pencucian, sterilisasi

3. Pencegahan HIV yang efektif dikemas sesuai sasaran upaya pencegahan. Dalam
mengemas program-program upaya pencegahan dibedakan menjadi beberapa sasaran.
Penjaja seks, penyalahgunaan napza suntik dan pasangannya, waria penjaja seks dan
pelanggannya termasuk dalam kelompok sasaran:
a. Kelompok tertular (infected people)
b. Kelompok beresiko tertular atau rawan tertular (high risk people)
c. Kelompok rentan (vulnerable people)
d. Masyarakat umum (general population)
e. Kelompok terbiasa (accustomed people)

4. Apa saja kegiatan utama dari VCT?


a. Konseling dan pengobatan
b. Pengobatatan ARV
c. Konseling saja
d. Konseling dan tes HIV
e. Tes HIV saja

5. Tahap-tahap dalam melakukan VCT yaitu...


a. Tes HIV, Knseling pasca tes HIV, pengobatan ARV
b. Konseling pra tes HIV, tes HIV, pengobatan ARV
c. Konseling pra tes HIV, Tes HIV, Konseling pasca tes HIV
d. Konseling pra tes HIV, tes HIV, pemberian motivasi
e. Tes HIV, pengobatan ARV, evaluasi

6. Sifat dari tes HIV adalah...


a. Wajib
b. Sukarela
c. Dipaksa
d. Diharuskan
e. Terpaksa

7. Berikut ini perawatan antenatal pada ibu hamil dengan HIV/AIDS, kecuali...
a. Direncanakan persalinan pervaginam dengan viral load >50 copies/ml
b. Monitoring plasma viral load dan keracunan obat
c. Skrining sifilis, hepatitis B, dan rubella
d. Pemeriksaan tes darah hepatitis C, varicella zoster, measles, dan toxoplasma
e. Skrining infeksi genital setiap kunjungan pertama dan tes ulang pada minggu ke-
28

8. Sebelum konsepsi sebaiknya wanita yang terinfeksi melakukan konseling terlebih


dahulu dengan dokter spesialis. Program ini sangat membantu pasien dalam
menentukan terapi yang optimal dan penanganan obstetrik. Status awal yang harus
dinilai pada ibu hamil dengan HIV/AIDS, kecuali...
a. Imunologis
b. Viral load
c. Riwayat KB
d. Jumlah CD4
e. Virologis

9. Secara teori, ASI dapat meningkatkan transmisi prenatal. Oleh karena itu WHO tidak
merekomendasikan pemberian ASI pada ibu dengan HIV positif, meskipun mereka
mendapatkan terapi ARV. Saran suportif dalam kondisi tersebut adalah...
a. Susu formula pada bayi sangat diperlukan untuk mencegah gizi buruk pada bayi
b. Peningkatan pengetahuan ibu dengan HIV/AIDS postnatal terkait pencegahan
penularan HIV dari ibu ke bayi
c. Kondisi ibu yang stabil dapat memberikan ASI
d. A, B, C salah
e. A dan B benar

10. Berikut ini yang dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS pada anak adalah,
kecuali.....
a. Pada saat Kehamilan
b. Pada saat Persalinan
c. Pada saat bergandengan
d. Pada saat menggendong
e. Pada saat menyusui

11. Anak HIV/AIDS wajib didampingi orang tua. Yang dikatakan anak-anak ketika
berusia....
a. 1-5 tahun
b. >18 tahun
c. <18 tahun
d. 1-12 tahun
e. 12-20 tahun

12. Berikut adalah tanda dan gejala anak HIV/AIDS


a. BB dan TB yang tidak naik
b. Obesitas
c. Diare lebih dari 1 bulan.
d. Demam yang berkepanjangan (lebih dari 1 bulan)
e. Mulut dan faring dijumpai bercak – bercak putih

13. Pengkajian yang dilakukan pada pasien penyalahgunaan napza terdiri dari, kecuali…
a. Kaji situasi kondisi penggunaan zat
b. Kaji risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat
c. Kaji pola penggunaan
d. Kaji hal baik/buruk tentang penggunaan zat maupun tentang kondisi bila tidak
menggunakan
e. Kaji alat yang dipakai

14. Apa saja dampak yang terjadi ketika seseorang menggunakan Napza secara psikologi:
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
b. Percayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
c. Sulit berkonsentrasi, perasaan bahagia dan tidak tertekan
d. Cenderung menyakiti diri, merasa aman
e. Mudah bersosial dan aktif di lingkungan masyarakat

15. Diagnosa yang sering terjadi pada pasien penyalahgunaan napza


a. Resiko tinggi menciderai diri sendiri
b. Intoleransi
c. Gangguan pola tidur
d. Koping adaptif
e. Gangguan Nutrisi

Materi Kelompok Besar 1 - 7


1. Deteksi diri terhadap keadaan yang dapat mengakibatkan penyakit, merupakan
pencegahan yang bersifat …..
a. primer
b. sekunder
c. jenjang medis
d. jenjang perilaku
e. Tersier

2. Dibawah ini dalam prinsip ABCD pencegahan HIV/AIDS yang berarti tidak melakukan
hubngan seks terutama seks beresiko tinggi dan seks Pranikah adalah
a. Abstinensia
b. Drugs
c. Equipment
d. Condom
e. Be faithful

3. Dibawah ini dalam prinsip ABCD pencegahan HIV/AIDS yang berarti menghindari
pemakaian alat suntik bergantian adalah
a. Abstinensia
b. Drugs
c. Equipment
d. Condom
e. Be faithful

4. Tahap-tahap yang termasuk dalam pencegahan tersier penggunaan NAPZA yaitu...


a. Tahap menjauhkan keluarga, mediasi, negosiasi, konfrontasi
b. Tahap konfrontasi, mediasi, meditasi, negosiasi
c. Tahap menjauhkan diri, konfrontasi, pertumbuhan, transformasi
d. Tahap pertumbuhan, perkembangan, transformasi
e. Tahap edukasi, provokasi, mediasi, konfrontasi

5. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan sekunder NAPZA, kecuali...
a. Penerangan dan pendidikan pengembangan individu
b. Membiarkan pasien mengeksplorasi napza
c. Layanan informasi dan konsultasi
d. Konseling dan rujukan
e. Fasilitas dan penguatan kelompok

6. Sasaran utama pencegahan primer penyalahgunaan NAPZA yaitu...


a. Anak atau remaja, keluarga, dan kesatuan masyarakat
b. Tenaga kesehatan
c. Tokoh masyarakat
d. Tokoh agama
e. Lembaga Swadaya Masyarakat
7. Dibawah ini yang bukan contoh stigma negatif terhadap Odha adalah..
a. Berdekatan dengan orang yang positif HIV dapat menularkan penyakit HIV
kepada kita secara langsung.
b. Anak yang terkena HIV tidak boleh bersekolah di sekolah negeri pada umumnya
karena beresiko dapat menularkan penyakit kepada teman-temannya
c. Ibu hamil yang positif HIV, dikarenakan sering bergonta-ganti pasangan seks
d. Anak yang positif HIV dari lahir, juga memiliki hak untuk bersekolah,
bersosialisai dan diterima oleh masyarakat sekitarnya.
e. Seorang perawat yang positif HIV dikarenakan lalai dalam menggunakan APD
sewaktu bekerja menangani pasien HIV

8. Upaya perawatan pasien ODHA dan penyalahgunaan NAPZA dengan melibatkan dan
memperhatikan peran penting keluarga merupakan prinsip dalam perawatan?
a. Berfokus pada lingkungan
b. Atraumatic care
c. Family center care
d. Komunikasi teraupetik
e. Hospitalisasi

9. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penykit dalam dengan keluhan
diare kronis sejak sebulan yang lalu. pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami
penurunan BB 18 kg dalam 4 bulan terakhir, hasil pengkajian turgor kulit tidak elastis,
membrane muosa kering, urin output menurun, konsentrasi menurun. Apakah masalah
keperwatan prioritas pada psien tersebut?
a. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. kerusakan integritas ulit’defisit volume cairan
c. defisit volume cairan
d. hambatan memori
e. diare

10. Perilaku homoseksual/biseksual, pekerja seks komersial, pengguna narkotika, wanita


pekerja di panti pijat/kelompok malam/diskotik, penerima transfusi darah atau produk
darah berulang dan anak yang lahir dari ibu pengidap HIV merupakan kelompok
masyarakat yang mempunyai risiko tinggi tertular Hiv. Kelompok ini sering disebut
sebagai kelompok ....
a. High Danger Behaviour
b. High Infection Behaviiour
c. High Risk Behaviour
d. High Sore Behaviour
e. High Poignant Behaviour

11. Seorang perawat di Puskesmas Selamet sedang melakukan manajemen kasus HIV
AIDS. Tahap-tahap yang harus dipahami dalam melakukan kegiatan tersebut adalah....
a. Intake - assesment – perencanaan - pelaksanaan pelayanan - monitoring – evaluasi
b. Intake - assasment – perencanaan - pelaksanaan pelayanan – pengobatan ARV –
monitoring – evaluasi
c. Intake - assasment – pelaksanaan pelayanan – pengobatan ARV – monitoring –
evaluasi
d. Assesment – perencanaan - pelaksanaan pelayanan – evaluasi
e. Assesment – perencanaan - pelaksanaan pelayanan – pengobatan ARV – evaluasi

12. Pelaksanaan pelayanan manajemen kasus HIV AIDS mencangkup dua aspek, yaitu ....
a. Direct service and indirect service
b. Direct service and konseling service
c. Counseling service and treatment service
d. Counseling service and healing service
e. Counseling service and recovery service

13. Zat atau obat berbahaya yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan maupun perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Pernyataan ini merupakan pengertian Narkotika
menurut …
a. UU No. 22 tahun 1997
b. UU No. 23 tahun 1998
c. UU No. 24 tahun 1997
d. UU No. 21 tahun 1997
e. UU No. 22 tahun 1998

14. Dampak dari Narkotika sintetis dapat menimbulkan…


a. Depresan, Stimulan, Halusinogen
b. Halusinogen, Depresan, hilangnya rasa
c. Ketergantungan, Depresan, hilangnya rasa
d. Ketergantungan, Perubahan kesadaran, hilangnya rasa
e. Halusinogen, Depresan, hilangnya rasa

15. Faktor Eksternal penyebab Penyalahgunaan NAPZA antara lain :


a. Keluarga
b. Faktor Kelompok Teman Sebaya
c. Faktor Kesempatan
d. Peer Group
e. Semua Benar

16. Prinsip komunikasi terapeutik klien penyalahgunaan NAPZA, kecuali...


a. Menghormati pasien
b. Menunjukkan kesungguhan penuh kepada pasien
c. Menyalahkan tindakan yang sudah dilakukan oleh klien
d. Menumbuhkan rasa empati
e. Menciptakan kepercayaan

17. Yang tidak termasuk kegiatan konseling dalam VCT (Voluntary Conseling and
Testing) adalah...
a. Memberi informasi dan pengetahuan HIV dan AIDS
b. Mencoba memaksa klien untuk melakukan konseling
c. Memberi informasi cara mencegah penularan HIV
d. Informasi mengenai pengobatan ARV
e. Meyakinkan bahwa terjamin kerahasiaan klien

18. Pedoman pelaksanaan konseling dan tes HIV terdapat di peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia di nomor...
a. Nomor 74 Tahun 2014
b. Nomor 70 tahun 2014
c. Nomor 77 tahun 2017
d. Nomor 72 tahun 2012
e. Nomor 70 tahun 2000

19. Apa perinsip komunikasi konseling pada klien dengan HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA?
a. Bersifat rahasia antara orang lain dan petugas kesehatan
b. Bersifat rahasia antara klien dan petugas kesehatan
c. Menyalahkan klien
d. Memberikan alternative masalah

20. Yang merupakan cara komunikasi konseling pada klien dengan HIV/AIDS dan
penyalahgunaan NAPZA antara lain, kecuali:
a. Perawat harus menghargai keunikan klien
b. Komunikasi yang menumbuhkan hubungan saling percaya terlebih dahulu
c. Komunikasi yang dilakukan tidak harus menjaga harga diri baik pemberi
maupun penerima pesan
d. Memberikan alternative pemecahan masalah

21. Yang bukan merupakan langkah – langkah yang harus dilakukan saat mendengarkan
pernyataan klien yaitu :
a. Tetap fokus kepada klien
b. Mendengarkan kata-kata dan perasaan yang diungkapkan oleh klien
c. Tunjukkan minat yang sungguh terhadap apa yang disampaikan oleh klien
d. Jangan sekali-kali ajukan pertanyaan untuk informasi yang disampaikan
klien

Anda mungkin juga menyukai