Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN LILIN UNTUK MEMINIMALISIR LIMBAH MINYAK

JELANTAH DI TENGAH MASYARAKAT


Oleh
Martubi, M.T1* , Alfian Dikki Setyawardana2
1
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
2
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: 1martubi@uny.ac.id,
2
alfian2126fmipa.2017@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Minyak jelantah memiliki dampak pada penggunaannya yang secara terus menerus
baik pada kesehatan maupun lingkungan. Minyak jelantah merupakan salah satu
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), minyak jelantah membutuhkan waktu
yang lama untuk terurai. Oleh karena itu, limbah minyak jelantah perlu diminimalisir
melalui pengelolaan limbah yang baik dengan mengolah limbah minyak jelantah
menjadi produk rumah tangga. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penggunaan minyak jelantah
dan meminimalisir limbah minyak jelantah dengan pengolahan menjadi produk
rumah tangga yang ramah lingkungan berupa lilin. Selain itu, masyarakat
mendapatkan keterampilan pengolahan minyak jelantah menjadi produk rumah
tangga yaitu lilin. Dengan melakukan eksperimen dan studi pustaka penulis
memperoleh hasil bahwa jelantah dapat diolah menjadi lilin dengan mencampurkan
beberapa bahan lainnya.
Kata kunci : minyak jelantah, lilin

pasti menjadikan minyak goreng


A . Pendahuluan sebagai bahan pokok di dapur dan tidak
Kegiatan rumah tangga bisa dihindarkan penggunaanya.
dikehidupan sehari – hari tidak pernah Semua olahan makanan pasti
lepas dengan penggunaan minyak membutuhkan minyak goreng entah
goreng. Salah satu kegiatan rumah dalam volume sedikit atau banyak,
tangga yang pasti menggunakan mulai dari makanan ringan hingga
minyak goreng adalah memasak. makanan pokok seperti lauk pauk
Makanan yang telah digoreng dengan bahkan nasi pun diolah menjadi menu
minyak goreng memiliki rasa yang favorit khas Indonesia yang berbahan
khas (gurih & renyah) oleh karena itu minyak goreng yaitu nasi goreng.
hampir disetiap dapur rumah tangga Fenomena tersebut jelas menunjukkan
bahwa intensitas penggunaan minyak menentukan mutu dari minyak, karena
goreng sangat tinggi. Disatu sisi ada hal asam lemak tersebut menentukan sifat

menarik yang ada di masyarakat yaitu kimia dan stabilitas minyak (Noriko, dkk.

intensitas konsumsi minyak goreng 2012). Minyak goreng yang berulang kali
atau yang lebih dikenal dengan minyak
yang tinggi membuat pemanfaatan dan
jelantah adalah minyak limbah yang
penggunaan minyak goreng dilakukan
berasal dari jenis-jenis minyak goreng
berulangkali tanpa memperhatikan
seperti halnya minyak jagung, minyak
batas aman penggunaan minyak
sayur, minyak samin dan sebagainya yang
goreng, padahal penggunaan minyak merupakan minyak bekas pemakaian
goreng memiliki batasan tertentu. kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat
Penggunaan minyak goreng yang digunakan lagi untuk keperluan lainnya,
berulang ini menyebabkan perubahan akan tetapi ditinjau dari komposisi
fisik maupun kimia pada minyak kimianya, minyak jelantah mengandung

goreng, yang paling sederhana adalah senyawa-senyawa yang bersifat

warna minyak goreng yang awal nya karsinogenik, yang terjadi selama proses
penggorengan (Sopianti,dkk. 2017).
bening berubah menjadi coklat yang
Pemanasan minyak goreng dengan
menunjukkan ada perubahan fisik
suhu tinggi dan digunakan secara berulang
disana.
akan mengakibatkan minyak mengalami
Minyak goreng adalah minyak
kerusakan karena adanya oksidasi yang
yang berasal dari lemak tumbuhan atau
mampu menghasilkan senyawa aldehida,
hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair
keton, serta senyawa aromatis yang
dalam suhu kamar dan biasanya digunakan
mempunyai bau tengik (Ilmi, dkk. 2015).
untuk menggoreng makanan. Di Indonesia,
Minyak yang rusak akibat proses oksidasi
minyak goreng diproduksi dari minyak
akan menghasilkan makanan berwarna
kelapa sawit dalam skala besar. Hingga
kurang menarik dan rasa yang tidak enak,
tahun 2010 diperkirakan produksi minyak
serta kerusakan beberapa vitamin dan asam
sawit mencapai lebih dari 3 juta ton per
lemak esensial di dalam minyak. Proses
tahun. Minyak goreng tersusun atas asam
oksidasi tersebut terjadi saat minyak
lemak berbeda yaitu sekitar dua puluh jenis
tersebut mengalami kontak dengan
asam lemak. Setiap minyak atau lemak
sejumlah oksigen. Reaksi oksidasi juga
tidak ada yang hanya tersusun atas satu
akan menimbulkan bau tengik pada
jenis asam lemak, karena minyak atau
minyak dan lemak. Selain menimbulkan
lemak selalu ada dalam bentuk campuran
bau tengik, radikal bebas juga dapat
dari berberapa asam lemak. Asam lemak
terbentuk akibat oksidasi yang mempunyai
yang dikandung oleh minyak sangat
dampak merusak sel dan jaringan tubuh.
Hal ini disebabkan radikal bebas bersifat Nomor 32 Tahun 2009 tentang
sangat reaktif (Noriko, dkk. 2012). Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Syarat mutu minyak goreng yang Hidup. Sifat lipid yang tak
dipakai oleh masyarakat, harus tercampurkan dengan air dapat
berdasarkan Departemen Perindustrian menyebabkan terjadinya penumpukan
seperti yang disajikan pada Tabel 1.
pada saluran pembuangan. Selain itu
Tabel 1. Syarat Mutu Minyak Goreng
dapat memicu terjadinya gangguan
ekosistem pada lingkungan yang
terkena dampak pembuangan minyak
jelantah yang telah mengandung zat
pengotor.
Kondisi tersebut sangat
memprihatinkan, karena limbah minyak
tersebut dapat membuat lingkungan
menjadi tercemar. Untuk
menanggulangi hal tersebut, dilakukan
berbagai usaha supaya limbah jelantah
tidak menjadi masalah dalam
lingkungan. Pemanfaatan kembali
Selain dampak buruk bagi
limbah jelantah menjadi suatu bahan
kesehatan limbah dari minyak jelantah
yang bermanfaat merupakan salah satu
tersebut juga berbahaya bagi
alternatif untuk mengurangi tingkat
lingkungan. Limbah minyak jelantah
pencemaran lingkungan. Pemanfaatan
sendiri merupakan salah satu limbah
limbah jelantah tersebut memiliki
Bahan Berbahaya dan Beracun atau
berbagai macam alternatif, misalnya
Limbah B3, limbah B3 merupakan zat,
pembuatan lilin. Lilin merupakan
energi, dan/atau komponen lain yang
sumber penerangan yang terdiri dari
karena sifat, konsentrasi dan/atau
sumbu yang diselimuti oleh bahan
jumlahnya baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan bakar padat. Menurut Kamus Besar
dan/atau merusak lingkungan hidup, Bahasa Indonesia lilin adalah bahan
membahayakan lingkungan hidup, terbuat dari parafin, mudah mencair
kesehatan serta kelangsungan hidup jika dipanaskan, dapat dipakai sebagai
manusia dan makhluk hidup lain. Definisi pelita dan/atau untuk membatik.
ini tercantum dalam Undang – Undang RI Melalui progam kerja kegiatan
pembuatan lilin untuk meminimalisir dijadikan referensi untuk pembuatan
limbah minyak jelantah diharapkan lilin dari minyak jelantah.
masyarakat dapat meminimalisir 2. Pengolahan Data
dampak penggunaan minyak bekas atau Pembuatan lilin untuk
minyak jelantah dengan mengolah meminimalisir limbah minyak jelantah
limbah minyak jelantah yang berbahaya ini bertujuan untuk meminimalisir
bagi lingkungan menjadi bahan produk dampak penggunaan minyak bekas atau
rumah tangga berupa lilin. Manfaat dari minyak jelantah dengan mengolah
progam kerja ini adalah pemberdayaan limbah minyak jelantah yang berbahaya
masyarakat dengan melakukan edukasi bagi lingkungan menjadi bahan produk
pengolahan limbah minyak jelantah rumah tangga berupa lilin dan
menjadi lilin, harapanya keterampilan memperkenalkan wawasan baru
masyarakat bisa meningkat dan hal ini mengenai lilin yang dapat terbuat dari
bisa menjadi salah satu kegiatan limbah. Dengan adanya kegiatan ini
produktif dan apabila terus harapannya dapat meningkatkan
dikembangkan bisa menghasilkan nilai keterampilan masyaraakat dan
ekonomi. pemberdayaan masyarakat dengan
melakukan edukasi pengolahan limbah
B. Metode Pelaksanaan minyak jelantah menjadi lilin, disisi lain
Metode pelaksanaan Pembuatan kegiatan ini bisa menjadi salah satu
Lilin Untuk Meminimalisir Limbah kegiatan produktif dan apabila terus
Minyak Jelantah adalah sebagai berikut dikembangkan bisa menghasilkan nilai
1. Pengumpulan Data ekonomi bagi masyarakat.
Sebelum melaksanakan kegiatan 3. Eksperimen Pembuatan Lilin dari
pembuatan lilin untuk meminimalisir Minyak Jelantah
limbah minyak jelantah ini penulis a. Waktu Pelaksanaan : 22-23
melaksanakan pengumpulan data September 2020
dengan melakukan study pustaka. Study b. Tempat Pelaksanaan: Desa
Pustaka ini bertujuan untuk mencari Tanggung, Kel. Wlingi, Kec. Wlingi
informasi mengenai minyak bekas atau c. Alat & Bahan
minyak jelantah yang diolah menjadi Tabel 2. Alat & Bahan
lilin di berbagai referensi mulai dari No Alat No Bahan
buku, artikel, dan jurnal. Informasi yang 1 Kompor 1 Minyak

diperoleh kemudian dicatat dan Jelantah 500 ml


2 Wadah 2 Stearic 1 kg sudah keras lilin siap digunakan.
Pemanas
3 Pengaduk 3 Essential Oil C. Hasil & Pembahasan
30 ml Kegiatan ini diawali dengan
4 Gelas Kaca
5 Benang study pustaka atau mengumpulkan data
d. Prosedur Kerja dari berbagai referensi terkait dengan
Berikut ini langkah – langkah dalam pembuatan lilin dari minyak jelantah,
pembuatan lilin dari minyak jelantah : proses tersebut penulis menemukan
1. Dituangkan 500 ml minyak bahwa minyak jelantah bisa dibuat atau
bekas/minyak jelantah kedalam diolah menjadi lilin dengan
wadah. mencampurkan bahan lainnya.
2. Dipanaskan dengan nyala api Kegiatan ini digagas dan dijalankan
sedang di kompor sampai minyak atas dasar keprihatinan melihat
jelantah panas. melimpahnya limbah minyak jelantah
3. Setelah minyak jelantah panas, di rumah – rumah penduduk. Limbah
diambil 1 kg asam stearat/steraic minyak tersebut biasanya terbengkalai
acid dan dicampurkan kedalam dan akhirnya hanya dibuang di tempat
minyak jelantah panas. pembuangan, hal tersebut sangat
4. Diaduk sampai keduanya disayangkan karena efek pembuangan
homogen/menyatu (gumpalan limbah tersebut sangat berbahaya bagi
stearic menyatu dengan minyak) lingkungan. Limbah minyak jelantah
5. Setelah keduanya homogen, adalam limbah jenis bahan berbahaya
ditambahkan Essential Oil dan beracun, limbah ini sangat merusak
sebanyak 15 ml atau sesuai selera lingkungan jika hanya dibuang
kadar wangi lilin yang diinginkan. langsung kelingkungan, wujud minyak
6. Setelah semua tercampur, kompor jelantah yang berupa minyak pekat
dimatikan. sangat sulit diuraikan di lingkungan,
7. Setelah itu disiapkan gelas untuk hal ini sangat mudah untuk membuat
mencetak dan dipasang tali sumbu lingkungan tercemar. Selain itu sifat
di tengah gelas. lipid yang tak tercampurkan dengan air
8. Apabila wadah sudah siap, dapat menyebabkan terjadinya
dituangkan adonan lilin kedalam penumpukan pada saluran
wadah pencetak. pembuangan. Selain itu dapat memicu
9. Diamkan lilin selama 24 jam, bila terjadinya gangguan ekosistem pada
lingkungan yang terkena dampak
pembuangan minyak jelantah yang
telah mengandung zat pengotor.
Berangkat dari hal tersebut akhirnya
kegiatan ini digagas dan dijalankan Gambar 1. Alat dan Bahan
dengan tujuan untuk meminimalisir Langkah pertama dalam
dampak penggunaan minyak bekas atau percobaan kali ini adalah dengan
minyak jelantah dengan mengolah memasnaskan 500 ml minyak jelantahn
limbah minyak jelantah yang berbahaya dengan api nyala sedang diatas kompor.
bagi lingkungan menjadi bahan produk Minyak jelantah yang digunakan
rumah tangga berupa lilin. Kegiatan ini diusahakan sudah bebas dari sisa sisa
dilaksanakan pada tanggal 22 – 23 penggorengan atau sebelum di
september 2020 di rumah penulis Desa panaskan minyak disaring terlebih
Tanguung, Nomor 39 RT.03 RW.06, dahulu agar sisa sisa penggorengan itu
Kelurahan Wlingi, Kecamatan Wlingi, tidak terbawa saat sudah menjadi lilin,
Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Setelah minyak jelantah mulai panas
Kegiatan ini berprinsip (tidak sampai mendidih) asam setarat
menggunakan alat bahan yang ada atau steraic dimasukkan kedalam
dirumah adapun alat bahannya sebagai minyak yang dipanaskan tadi, asam
berikut: 500 ml Minyak jelantah, 1kg stearat (stearic acid) adalah asam lemak
asam stearat/stearic acid, 30 ml jenuh, asam stearat diekstrak dari
Essential Oil dengan alat yang berbagai jenis lemak hewani, lemak
digunakan sebagai berikut : Kompor , nabati, dan beberapa jenis minyak
Wadah Pemanas, Pengaduk, Gelas lainnya. Senyawa ini juga banyak
Kaca, Benang Sumbu. Alat dan bahan digunakan untuk mengubah konsistensi
dalam kegiatan ini cukup mudah atau suhu leleh suatu produk, sebagai
ditemui di tengah masyarakat jadi akses pelumas, atau untuk mencegah
masyarakat untuk menemukan atau oksidasi, jadi asam stearat disini
mencari alat dan bahan tersebut sangat berguna sebagai pengeras minyak
mudah. jelantah untuk menjadi lilin. Setelah
asam stearat dimasukkan , minyak dan
asam setarat diaduk hingga homogen.
Homogen disini bisa dilihat minyak
jelantah dan asam starat menyatu jadi
satu dan tidak meninggalkan gumpalan. gelas ini menghidari melelehnya wadah
Setelah homogen sempurna sebelum saat pertama kali adonan panas lilin
kompor dimatikan ditambahkan dituangkan/dicetak. Hasil pembuatan
essential oil sebanyak 15 ml hal ini lilin dari minyak jelantah dengan lilin
bertujuan untuk menghilangkan bau yang beredar di pasaran memiliki
tengik pada jelantah, jadi Ketika nanti perbedaan yang mencolok di segi
lilinnya jadi aroma lilin tidak akan tekstur lilinya lilin yang beredar di
berbau tengik jelantah namun berbau pasaran memiliki tekstur keras dan lilin
wangi dari essential oil. Setelah semua hasil pembuatan dari minyak jelantah
tercampur kompor dimatikan dan ini memiliki tekstur sedikit lunak.
adonan lilin siap dicetak. Lilin dicetak Namun hal tersebut tidak berpengaruh
dalam gelas yang sudah di pasang ke nyala lilin yang dihasilkan, baik lilin
sumbu, adonan lilin dimasukkan yang beredar di pasaran dan lilin dari
kedalam gelas lalu tunggu kurang lebih minyak jelantah ini memiliki nyala api
24 jam sampai adonan lilin mengeras yang sama.
dan lilin siap digunakan.
D. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan mengenai pembuatan lilin
dari minyak jelantah ini diantaranya:
(1) Minyak Jelantah dapat
Gambar 2. Adonan lilin dicetak dimanfaatkan sebagai lilin melalui
proses terlebih dahulu.
(2) Lilin yang terbuat dari minyak
jelantah dapat menambah wawasan
masyarakat dan meningkatkan
keterampilan masyarakat.
(3) Masyarakat dapat mengetahui
Gambar 3. Lilin siap digunakan proses pembuatan lilin dari minyak
Pemilihan wadah gelas bertujuan agar jelantah dari video tutorial pembuatan
lilin tidak cepat habis dalam waktu yang di upload di grup Whatsapp RT.
sekali pakai, selain itu pemilihan wadah
2. Saran (2) 2015.
Berdasarkan hasil penelitian
penulis memberikan saran yaitu Noriko, N., Elfidasari, D., Perdana,A.T,
Wulandari, N., & Wijayanti, W.
pembuatan lilin dari minyak jelantah (2012). Analisis Penggunaan
ini dapat memberikan dampak positif dan Syarat Mutu Minyak
Goreng pada Penjaja Makanan
bagi kehidupan masyarakat baik dari di Food Court UAI. Jurnal Al-
dampak positif pengelolaan limbah Azhar Indonesia Seri Sains Dan
Teknologi, Vol. 1, No. 3, Maret
minyak jelantah terhadap lingkungan 2012.
dan edukasi masyarakat tentang bahaya
Sopianti, D. S., Herlina. & Saputra, H.,
pemakaian minyak jelantah serta batas T. (2017). Penetapan Kadar
normal penggunaan minyak goreng Asam Lemak Bebas pada
Minyak Goreng. Jurnal
agar berdampak baik bagi Kesehatan Katalisator, Vol. 2 No. 2 2017.
masyarakat oleh karena itu penulis
menyarankan agar pembuatan lilin dari
minyak jelantah harus didukung oleh
semua elemen masyarakat agar tujuan
kegiatan ini bisa tercapai dan
masyarakat bisa merasakan dampak
dari kegiatan ini.

Daftar Pustaka

Adhani, A., & Fatmawati. (2019).


Pelatihan Pembuatan Lilin
Aromaterapi Dan Lilin Hias
Untuk Meminimalisir Minyak
Jelantah Bagi Masyarakat
Kelurahan Pantai Amal. Jurnal
Pengabdian Masyarakat
Borneo. Volume 3
Nomor 2 Desember 2019
halaman 31-40.

Ilmi, I.B.M., Khomsan, A., &


Marliyati, S.A. (2015). Kualitas
Minyak Goreng dan Produk
Gorengan Selama
Penggorengan di Rumah
Tangga Indonesia. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan 4

Anda mungkin juga menyukai