Anda di halaman 1dari 11

Nama:Pramudya Adextri Simanihuruk

Kelas:XI MIPA 2
No.Absen:22

1. Memberikan ijin untuk melakukan servis.


Wasit menggerakkan lengan untuk menandakan arah servis.

Memberikan ijin untuk melakukan servis.

2. Tim yang akan servis.


Wasit meluruskan lengan ke arah regu yang akan melakukan servis.

Isyarat tim yang akan melakukan servis.

3. Pindah lapangan.
Wasit mengangkat kedua lengan bawah ke depan dan belakang tubuh, kemudian
diputar mengelilingi tubuh.

Isyarat wasit bola voli untuk pindah lapangan


4. Pergantian pemain.
Wasit meletakkan kedua lengan ke bawah dan melakukan gerakan memutar tangan
satu dengan yang lainnya.

Isyarat pergantian pemain.

5. Berakhirnya satu set atau pertandingan.


Isyarat wasit bola voli apabila pertandingan sudah selesai adalah menyilangkan kedua
lengan bawah di depan dada, tangan terbuka.

Isyarat berakhirnya satu set atau pertandingan.

6. Bola tidak dipantulkan atau dilepaskan pada saat pukulan servis.


Wasit mengangkat lengan yang diluruskan, telapak tangan menghadap ke atas.

Isyarat bola tidak dipantulkan atau dilepaskan pada saat pukulan servis
7. Memperlambat servis.
Wasit mengangkat delapan jari, dibuka lebar.

Isyarat memperlambat servis.

8. Kesalahan posisi atau giliran rotasi.


Wasit membuat lingkaran dengan jari telunjuk.

Isyarat kesalahan posisi atau giliran rotasi.

9. Bola masuk.
Lengan dan jari-jari menunjuk ke arah lantai.

Isyarat bola masuk.


10. Bola keluar.
Wasit menekuk kedua lengan ke atas dengan tangan terbuka di depan dada.

Isyarat bola keluar.

11. Bola tertangkap.


Lengan bawah diangkat perlahan, telapak tangan menghadap ke atas.

Isyarat bola tertangkap.

12. Perkenaan ganda pada bola oleh satu pemain.


Wasit mengangkat kedua jari, dibuka lebar.

Isyarat ganda pada bola oleh satu pemain.


13. Empat kali pukulan berturut-turut dilakukan oleh satu tim.
Wasit mengangkat 4 jari, dibuka lebar.

Isyarat empat kali pukulan berturut-turut dilakukan oleh satu tim.

14. Pemain menyentuh net pada pita atas atau bola tidak menyeberang ke daerah
lawan.
Wasit menunjuk ke sisi net, tim yang melakukan kesalahan.

Isyarat pemain menyentuh net pada pita atas atau bola tidak menyeberang ke daerah
lawan.

15. Menggapai melewati net.


Wasit meletakkan tangan di atas net, telapak tangan menghadap ke bawah.

Isyarat menggapai melewati net.


16. Kesalahan pukulan oleh pemain belakang yang menginjak garis 3 meter, pukulan
oleh libero, pukulan pada servis lawan dan pass atas oleh libero untuk mengumpan ke
spiker.
Wasit melakukan gerakan ke bawah dengan lengan bawah, tangan terbuka.

Isyarat kesalahan pukulan oleh pemain belakang.

17. Masuk ke dalam lapangan lawan.


Wasit menunjuk ke garis tengah.

Isyarat masuk ke dalam lapangan lawan.

18. Kesalahan yang tidak diketahui wasit dan diulang.


Wasit mengangkat ibu jari tangan ke atas.

Isyarat kesalahan yang tidak diketahui wasit dan diulang


19. Menyentuh bola.
Telapak salah satu tangan disatukan ke jari tangan yang lain, yang menyatu secara
vertikal.

Isyarat menyentuh bola.

20. Time out.
Wasit menekuk salah satu lengan bawah ke atas tangan menyamping tangan yang
lainnya menyentuh jari dengan tangan terbuka, kemudian menunjuk tim yang
meminta time out.

Isyarat time out.

Posisi Wasit Bola Voli


Selama menjalankan tugasnya, wasit I dan II menempati posisinya di sisi kanan dan
kiri lapangan sesuai dengan ketentuan berikut ini.

 Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang
berada di salah satu ujung net. Area pandangan kira-kira 50 cm, di atas garis
horizontal permukaan atas net.
 Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta
menghadap wasit I ketika suatu regu melakukan servis, dia harus berdiri di
sepanjang daerah depan penerima servis. Setelah itu dia boleh pindah ke
depan meja pencatat.
Posisi masing-masing wasit (petugas lapangan) bola voli ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini.
Posisi wasit bola voli.
Syarat Wasit Bola Voli
Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Berbakat menjadi wasit.
3. Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
4. Minimal lulusan SMA atau sederajat.
5. Berumur antara 20 – 40 tahun.
6. Berdedikasi tinggi.
7. Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.
Tugas Wasit Bola Voli
Berikut adalah tugas masing-masing wasit bola voli berdasarkan posisinya yang telah
disebutkan di atas.

Tugas Wasit I
Wasit I dalam permainan bola voli bertugas memimpin pertandingan dan sudah
memegang tanggung jawab sebelum pertandingan dimulai, ketika pertandingan
sedang berlangsung, hingga pertandingan berakhir, dan sesudah pertandingan
berlangsung.

Tugas wasit I (wasit utama) dalam permainan bola voli dapat dilihat pada
tabel/gambar di bawah ini.
Tugas wasit I (wasit utama dalam permainan bola voli).
Sebelum Pertandingan
1. Melihat dan memeriksa kondisi lapangan dan perlengkapan yang digunakan.
2. Melakukan undian untuk menentukan tim yang melakukan servis dan
pemilihan lapangan.
3. Mengawasi kegiatan pemanasan tim yang akan bertanding.
Selama Pertandingan Berlangsung
1. Menentukan tim yang memperoleh giliran servis, pentabiran, sentuhan pada
jalan bola servis, serta menentukan kesalahan-kesalahan seperti:
a. kesalahan pukulan servis,
b. kesalahan dalam menyentuh bola,
c. kesalahan di atas net dan garis horizontalnya,
d. kesalahan yang terjadi bersamaan.
2. Tidak memperbolehkan terjadinya perdebatan atas pengajuan kapten. Wasit
kemudian harus bisa menjelaskan suatu penafsiran dan penerapan peraturan.
3. Memberi izin pencatatan pada lembar skor atas protes yang diajukan kapten
tim, dikarenakan ketidak-sepahaman kapten terhadap penafsiran wasit.
Sesudah Pertandingan
1. Mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor.
2. Segera menuju ruang wasit.
Tugas Wasit II
Wasit II dalam bola voli secara umum merupakan pembantu wasit I. Namun, pada
kondisi tertentu wasit II dapat menggantikan, mewakili, dan melaksanakan tugas wasit
I.

Sementara itu, secara khusus wasit II memiliki tugas-tugas berikut ini.


1. Mengawasi posisi pemain, baik selama pertandingan berlangsung atau
ketika perpindahan tempat pada set penentuan.
2. Mengawasi gerak-gerik para pemain cadangan. Selanjutnya, melaporkannya
pada wasit I jika menemukan kesalahan sikap.
3. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di luar lapangan
pertandingan ketika permainan berlangsung.
4. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain yang sudah dilakukan
tiap tim, kemudian melaporkannya pada wasit I dan pelatih tim.
5. Menyetujui permintaan time out yang sah dan mengawasi jangka waktu
pelaksanaannya.
6. Menolak pengajuan time out yang tidak sah.
7. Dapat menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, meskipun bukan
daerah yang menjadi tanggung jawabnya, namun tidak boleh menekan wasit
I.
8. Menentukan perlu atau tidaknya pengeringan permukaan lantai permainan
yang dianggap basah atau licin.
Tugas Linesmen
Penempatan linesmen (hakim garis) adalah berbeda jika pertandingan menggunakan
dua linesmen atau empat linesmen.
1. Jika menggunakan dua linesmen, maka masing-masing berdiri di sudut
berseberangan atau secara diagonal pada sudut bebas. Tujuannya agar dapat
mengawasi garis belakang dan garis samping pada posisi terdekat.
2. Jika menggunakan empat linesmen, masing-masing berdiri di daerah bebas
pada jarak kira-kira 1 -3 m dari tiap sudut lapangan. Posisi mereka
menghadap perpanjangan garis imajiner yang harus diawasinya.
Tiap-tiap hakim garis tersebut bertanggung jawab untuk memberi isyarat mengenai
kesalahan yang menjadi wewenangnya.

Prosedur Mewasiti
Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta dihentikannya sejenak pertandingan
karena adanya pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya peluit.

Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung hanya boleh dilakukan oleh wasit I
dan wasit II.

Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti wasit selama memimpin
pertandingan bola voli.

1. Wasit I memberikan tanda untuk servis yang memulai suatu pertandingan.


2. Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir suatu permainan (bola
mati, setelah mereka merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta
mereka telah memahami sifat pelanggarannya).
3. Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa
mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.
4. Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan
hukuman salah sikap seorang anggota pemain atau regu itu sendiri.
5. Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda penghentian
permainan, mereka harus sudah bisa menunjukkan sifat kesalahan dan
isyarat tangan yang resmi, pemain yang bersalah, serta regu giliran yang
melakukan servis, sekaligus memberikan tanda apakah ada regu yang
mendapatkan angka dari kesalahan itu.
6. Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan
isyarat tangan yang resmi atau suatu pengajuan penghentian seperti berikut
ini.
a) Isyarat hanya dilakukan untuk seketika, yaitu dilakukan dengan satu
tangan untuk menunjukkan regu yang bersalah atau yang menunjukkan
permohonan.
b) Setelah itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah jika penghentian itu
karena kesalahan.
c) Wasit mengakhiri dengan menunjukkan regu yang mendapat giliran
servis.

Anda mungkin juga menyukai