FARMASI INDUSTRI
PT. AKSAMALA ADI ANDANA
Periode III (18 Januari - 23 Januari 2021)
Disusun oleh:
1. Hamidah Khorunnisa (170500066)
2. Imas Esti Kurniasih (170500068)
3. Depita Sucianingsih (170500057)
4. Firda Jihan Tianotak (170500064)
Disusun oleh:
1. Hamidah Khorunnisa (170500066)
2. Imas Esti Kurniasih (170500068)
3. Depita Sucianingsih (170500057)
4. Firda Jihan Tianotak (170500064)
i
Telah Memenuhi Persyaratan dan
Disetujui Tangal……………..
Disusun oleh:
1. Hamidah Khorunnisa (170500066)
2. Imas Esti Kurniasih (170500068)
3. Depita Sucianingsih (170500057)
4. Firda Jihan Tianotak (170500064)
Menyetujui
Disusun oleh:
1. Hamidah Khorunnisa (170500066)
2. Imas Esti Kurniasih (170500068)
3. Depita Sucianingsih (170500057)
4. Firda Jihan Tianotak (170500064)
Menyetujui
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi
laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Pembimbing lahan praktik lapangan kami yang telah
membimbing dalam menulis laporan. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER LAPORAN..................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan PL.....................................................................................................2
C. Manfaat PL...................................................................................................3
BAB IV PENUTUP..................................................................................................22
A. Kesimpulan..................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................22
v
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................23
LAMPIRAN..............................................................................................................24
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat merupakan bahan atau paduan
bahan, termasuk produk biologi, yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
untuk manusia. Obat tradisional adalah
bahan atau ramuan yang berupa tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat. Pembuatan obat diproduksi oleh
industri farmasi, sedangkan obattradisional
hanya dapat diproduksi oleh industri dan
usaha di bidang obat tradisional, yaitu
industri obat tradisional (IOT), industri
ekstrak bahan alam (IEBA), usaha kecil obat
tradisional (UKOT), usaha mikro obat
tradisional (UMOT), usaha jamu racikan,
dan usaha jamu gendong.
Industri Farmasi adalah badan usaha
yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan
untuk melakukan kegiatan pembuatan obat
atau bahan obat. Produk obat yang
berkualitas yang dihasilkan industri farmasi
harus memperhatikan faktor-faktor yang
terlibat dalam proses produksinya. Untuk
1
menghasilka Usaha Kecil Obat Tradisional atau
n produk UKOT merupakan badan usaha yang
obat yang memiliki izin usaha dari Menteri yang
berkualitas didelegasikan kepada Kepala Dinas
tidak hanya Kesehatan Provinsi sesuai peraturan
ditentukan perundang-undangan yang dapat membuat
dari semua bentuk sediaan obat tradisional,
pemeriksaan kecuali bentuk sediaan tablet dan effervesen.
bahan awal Produk obat tradisional yang berkualitas
dan produk yang
akhir namun
harus
dibangun
dari semua
aspek
produksi.
Agar obat
yang
dihasilkan
berkualitas,
mempunyai
efikasi yang
baik,
bermutu, dan
aman serta
konsisten
maka
dibutuhkan
suatu
pedoman
bagi industri
farmasi
tentang Cara
Pembuatan
1
2
4
5
beberapa kelompok kerja (task force) sesuai dengan ruang lingkup dan
pelaksananaan validasi. Misalnya dalam pelaksanaan kualifikasi
mesin/peralatan penunjang, maka kelompok kerja terdiri dari departemen
QA dan departemen teknik (kadangkadang juga departemen produksi dan
R&D), sedangkan untuk validasi metode analisa, maka kelompok kerja
terdiri dari departemen QA, departemen QC (kadang-kadang juga
depertemen R&D). Namun demikian secara umum, departemen QA
merupakan penanggung jawab dari keseluruhan pelaksanaan program
validasi pada industri farmasi tersebut.
4. QC
a. Wewenang : Pengawasan Mutu
b. Tugas dan tanggung jawab :
Tugas utama departemen Quality Control adalah :
1) Memastikan bahwa bahan awal untuk produksi obat memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian,
kualitas dan keamanannya → pemeriksaan bahan awal
2) Memastikan bahwa tahapan-tahapan proses produksi obat telah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan →
Pengawasan selama proses Produksi (In Process Control/IPC)
3) Memastikan bahwa semua pengawasan selama proses dan
pemeriksaan laboratorium terhadap suatu batch obat telah
dilaksanakan dan batch tersebut memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan sebelum didistribusikan → Evaluasi prosedur produksi
dan pengkajian catatan produks
4) Suatu batch obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu
peredaran yang telah ditetapkan → Program stabilitas
Bagian Pengawasan Mutu secara keseluruhan juga mempunyai
tanggung jawab, antara lain adalah:
1) Membuat, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur
pengawasan mutu,
2) Menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk,
14
15
16
potensi tenaga kerja dari daerah tersebut. Pada bulan Maret tahun 2017 pabrik
baru telah selesai dibangun dan PT Aksamala Adi Andana resmi menempati
pabrik baru untuk kegiatan atau proses produksinya. Selain itu, PT. Aksamala
Adi Andana mencari karyawan baru atau tenaga kerja dengan memanfaatkan
potensi daerah sekitar pabrik baru dan total karyawan yang bekerja di PT.
Aksamala Adi Andana hingga saat ini berjumlah ± 70 karyawan.
PT. Aksamala Adi Andana saat ini sudah menjadi perusahaan herbal yang
mempunyai potensi cukup besar untuk bersaing di pasar karena perusahaan
tersebut merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya
untuk memberikan produk–produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh
konsumennya, sehingga memiliki nilai lebih bagi masyarakat.
Produk pertama dan yang menjadi andalan adalah suplemen makanan
untuk anak – anak yaitu ®Vitabumin. Kemudian produk berikutnya adalah obat
herbal madu yaitu Paramorina dengan berbagai macam varian seperti
®Paramorina Active Grow, ®Paramorina Upbrainina, ®Paramorina Active
Grow, dan ®Paramorina Picky Eater. Selain itu, PT Aksamala Adi Andana juga
memproduksi non food yaitu ®Minyak Telon “Habbie”. Produk – produk PT
Aksamala Adi Andana telah berhasil dipasarkan hampir seluruh kawasan
Indonesia seperti di Kota Aceh, Palembang, Jakarta, Bandung, Banjarmasin,
Yogyakarta, Manado, Maluku, Papua, dan masih banyak lagi. Hal ini
disebabkan oleh peran distributor yang bekerjasama dengan PT Aksamala Adi
Andana agar produk – produknya dapat dijangkau atau diterima oleh
masyarakat.
PT. Aksamala Adi Andana memiliki struktur organisasi yang dikepalai
oleh seorang direktur utama dan membawahi 4 divisi yang terbagi menjadi
manager marketing, HR, apoteker penanggung jawab, dan manager operasional.
Secara garis besar struktur organisasi PT. Aksamala Adi Andana sebagai
berikut
17
Direktur Utama
f. Computer
Prasarana
a. Instalansi penyediaan air bersih
b. Unit pemadam kebakaran
c. Toilet
d. Ruang karantina
e. Ruang produksi
f. Ruang mixing
g. Tempat cuci tangan
h. Ruang Ganti dan loker
E. Gudang
Sesuai dengan tugas dan wewenang gudang secara teori, tugas dan wewenang
gudang di PT. Aksamala Adi Andana yaitu Membuat laporan berkala mengenai
kegiatan di unit gudang sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku, mencatat
barang keluar msuk dari gudang. gudang di PT. Aksamala Adi Andana terdiri
dari gudang bahan baku dan gudang produk jadi, sedangkan untuk ruang atau
area karantina belom tersedia karena adanya keterbatasan tempat, untuk bahan
baku dan produk jadi yang di karantina akan di letakan pada tempat atau sudut
kosong didalam gudang.
F. Produksi
Setiap produksi yang dilakukan di PT. Aksamala Adi Andana harus mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOTB untuk
menjamin hasil produk telah memenuhi persyaratan mutu, serta saat proses
produksi pentingnya menjaga produk dari kontaminasi sehingga saat proses
produksi berlangsung setiap personal atau operator harus menerapkan hygine
dan sanitasi lingkungan. Jenis obat dan bentuk sediaan yang di produksi oleh
PT. Aksamala Adi Andana yaitu cairan obat dalam, serbuk dan kapsul.
G. QA (Quality Assurance)
20
pabrik atau UKOT itu berbeda-beda sehingga perlu adanya kesesuaian antara
bahan baku yang ada dengan formulasinya serta didiskusikan dengan bagian
RnD. Permintaan kosnumen juga bisa jadi referensi seperti terkait varian atau
rasa biasanya konsumen bisa meminta contohnya seperti di PT.Aksamala Adi
Andana baru memproduksi produk paramorina dalam bentuk susu yang
diproduksi hanya rasa vanilla tetapi jika ada rekomendasi dari konsumen untuk
varian rasa seperti coklat maka pabrik/UKOT dapat mempertimbangkan untuk
memproduksinya.
J. Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan yang dilakukan di PT. Aksamala Adi Andana yaitu jika
produk yg sudah ada (lama) maka di develop ulang tetapi jika produk baru
dibuat harus sesuai maklon yg order, PT. Aksamala Adi Andana akan
meproduksi produk sesuai dengan permintaan distributor kemudiaan jumlah
produk yang di produksi akan di lebihkan untuk dijadikan stok aman jika ada
permintaan sewaktu-waktu dari distributor.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2015. Petunjuk Penerapan Cara Pembuatan
Obat Tradisional Yang Baik Untuk Usaha Di Bidang Obat Tradisional Jilid
II. Jakarta: Badan POM RI.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012
Tentang Industri Dan Usaha Obat Tradisional,.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012
Tentang Registrasi Obat Tradisional,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor
Kesehatan
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 2. Denah Bagunan (lay out)
25
Lampiran 3. Struktur Organisasi di PT.Aksamala Adi Andana
26
Lampiran 4. Proses Produksi Produk HABBIE
27
Lampiran 5. Contoh Dokumentasi Sanitasi Higienis Ruangan
28
Lampiran 6. Contoh Dokumentasi Stok Bahan Baku
29
Lampiran 7. Contoh Dokumen Stok Produk Jadi
30
Lampiran 8. Dokumen Batch Record
31
Lampiran 9. Packaging Test Report
32
Lampiran 10. Dokumen Certificate Of Analysis (COA)
33
Lampiran 11. Dokumen Filling and packing
34
Lampiran 12. Hasil Produk Yang Dibuat (jurnal Nurcahyo H, 2016)
35