KERANGKA ACUAN

KEGIATAN KAJI BANDING (BENCHMARKING)

PUSKESMAS KOTAWARINGIN LAMA

1. LATAR BELAKANG
Secara umum Kaji Banding/Benchmarking itu sendiri adalah proses membandingkan dan
mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik dikelasnya sebagai
inspirasi dalam meningkatkan kinerja organisasi. Jadi inti sari dari benchmarking adalah untuk
memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi lain, dan selanjutnya
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.
Untuk memahami pengertian benchmarking, diperkenalkan terlebih dahulu konsep dasar
yang melandasi krangka berfikir benchmarking yaitu aspek Values yaitu piranti yang efektif
dalam melakukan perubahan dalam membangunan suatu nilai dalam organisasi. Aspek yang
kedua adalah exelences, yaitu perbaikan keterampilan untuk pengembangan keunggulan.
“Best Practice’’ adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses,
aktivitas, insentip atau penghargaan [reward] yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan
yang luar biasa di bandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau gagasan yang dengan
pengawasan, dan pengujian yang sesuai, dapat memberikan hasil yang diharapkan dengan lebih
sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga. BEST PRACTICE dapat juga
didefinisikan sebagai cara yang paling efisien [memerlukan usaha minimum] dan paling efektif
[menghasilkan hasil terbaik] untuk menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan, berdasarkan prosedur
yang berulang-ulang [disampaikan di berbagai tempat] dengan memberikan bukti nyata yang
dapat mengubah perilaku sejumlah orang.
Meskipun kebutuhan akan peningkatan terus berproses sejalan dengan perubahan waktu
dan perkembangan berbagai hal, best practic dipertimbangkan oleh beberapa orang sebagai
konsep istimewa yang biasa digunakan untuk menggambarkan proses perkembangan dan
mengikuti tata cara standar yang telah ditetapkan dalam melakukan berbagai hal yang dapat
digunakan oleh berbagai organisasi untuk kepentingan menajemen, kebijakan dan terutama sistem
pembinaan.

2. TUJUAN
Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di
Puskesmas yang lain, dan akan memberi tujuan dan manfaat bagi kedua belah pihak untuk
perbaikan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.

1
3. SASARAN
Sasaran kegiatan Kaji Banding adalah semua penanggung jawab upaya dan pelaksana berlaku
juga bagi Kepala Puskesmas baru.

4. METODE
Metode yang digunakan pada kegiatan Kaji Banding ini adalah wawancara dan melihat secara
langsung, memfoto, mengenai dokumen yang ada.

5. KEGIATAN
a. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab Upaya Puskesmas menyusun rencana
kaji banding (Kerangka Acuan).
b. Melakukan analisa kinerja puskesmas yang dituju untuk membandingkan capaian indikator-
indikator kinerja atau perbandingan proses pelaksanaan kegiatan (best practices).
c. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
menyusun instrumen kaji banding.
d. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana kaji banding.
e. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi peluang perbaikan.
f. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.
g. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam bentuk perbaikan baik dalam
pelayanan maupun dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
h. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding, tindak lanjut dan manfaatnya.

6. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan :
Tanggal Tempat Kaji Peserta Kaji Banding Jabatan
Banding
10 Oktober 2016 Puskesmas Arut 1. H. Gusti Sadikin Kepala Puskesmas
Utara 2. Julkifnidin, SKM PJ UKM
3. dr. Adi F Koordinator Rawat
4. dr. Sheila PJ UKP
5. H.Jamri, Amd.Kep. PJ ADMEN

7. RENCANA EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan setelah selesai kegiatan kaji banding dan dilakukan evaluasi dan
perbaikan berkesinambungan terhadap penerapan hasil kaji banding.

8. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Kaji Banding dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Kotawaringin, 05 Oktober 2016
Kepala Puskesmas Kotawaringin Lama

H. GUSTI SADIKIN
NIP. 19640916 198802 1 004
2