Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS ISU INSTANSI

Angkatan : XXXIV
Nama : Nina Jayanti
DNH : 1339/LATSAR-CPNS-BL/III/XXXIV/2021
Instansi : Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (BPPKAD)
Nama Mentor : Dody Wijaya, S.E., M.A.
Jabatan Mentor : Kepala Sub Bidang Pendataan dan Penghapusan

A. IDENTIFIKASI ISU
1. Penyusunan dokumen RKBMD berdasarkan Permendagri No 19 tahun 2016
belum dilaksanakan sesuai dengan kalender perencanaan Anggaran
Pembangunan Belanja Daerah (APBD) dimana seharusnya RKA-SKPD
disusun sesudah atau berdasarkan RKBMD tetapi yang terjadi RKBMD dibuat
berdasarkan DPA-SKPD atau setelah RKA-SKPD dibuat;
2. Masih ada barang yang dibutuhkan SKPD belum ada standar harganya dan
masih terdapat harga barang atau spesifikasi dalam Standar Satuan Harga
(SSH) yang tidak sesuai dengan harga dan spesifikasi dipasaran sehingga
pada pelaksanaan anggaran tidak dapat dibelanjakan;
3. Rencana Kebutuhan Barang Daerah (RKBMD) belum disusun berdasarkan
Standar Satuan Harga (SSH) yang sudah ditetapkan sehingga terjadi
pengadaan barang yang belum ada nilai SSHnya.

B. ANALISIS ISU
Alat analisis kriteria isu yang digunakan kriteria adalah USG (Urgency,
Seriousness, Growth). USG meliputi :
1. Urgency : Seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness : Seberapa serius, isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan terburuknya isu tersebut jika
tidak segera ditangani sebagaimana mestinya.

1
Penilaian Terhadap identifikasi isu dilakukan dengan menggunakan
nilai/bobot dari rentang 1 - 5.

Tabel 1
Bobot Kriteria USG
URGENCY (U) SERIOUSNESS (S)/ GROWTH (G)
BOBOT
/Mendesaknya Gawat /Perkembangan
5 Paling mendesak Fatal Sangat cepat
4 Sangat mendesak Sangat gawat Cepat
3 Mendesak Gawat Agak cepat
2 Biasa Biasa Biasa
1 Tidak Mendesak Tidak gawat Lambat/tetap

C. ISU YANG DIANGKAT


Tabel 2
Isu Kontemporer Instansi
No Masalah/ISU Kriteria TOTAL Rangking
. U S G
1. Penyusunan dokumen RKBMD
berdasarkan Permendagri No 19
Tahun 2016 belum dilaksanakan
sesuai dengan kalender
perencanaan Anggaran
Pembangunan Belanja Daerah 5 3 4 12 2
(APBD) dimana seharusnya
RKA-SKPD disusun sesudah
atau berdasarkan RKBMD tetapi
yang terjadi RKBMD dibuat
berdasarkan DPA-SKPD atau
setelah RKA-SKPD dibuat;
2. Masih ada barang yang
dibutuhkan SKPD belum ada
standar harganya dan masih
terdapat harga barang atau
spesifikasi dalam SSH yang tidak 5 4 4 13 1
sesuai dengan harga dan
spesifikasi dipasaran sehingga
pada pelaksanaan anggaran
tidak dapat dibelanjakan

2
3. Rencana Kebutuhan Barang
Daerah (RKBMD) belum disusun
berdasarkan SSH yang sudah 4 3 4 11 3
ditetapkan sehingga terjadi
pengadaan barang yang belum
ada nilai SSHnya

Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka isu yang diangkat adalah, isu
yang kedua yaitu: ”Masih ada barang yang dibutuhkan SKPD belum ada
standar harganya dan masih terdapat harga barang atau spesifikasi dalam
SSH yang tidak sesuai dengan harga dan spesifikasi dipasaran sehingga
pada pelaksanaan anggaran tidak dapat dibelanjakan”.

D. TEKNIK ANALISIS ISU (Fishnone Diagram)

SEBAB AKIBAT

SURROUNDINGS SYSTEMS

KURANG MELEK KONTROL/PENGA


ATURAN/UU WASAN BELUM
ADA
ANGGARAN
TIDAK
TERSERAP
DENGAN
KURANGNYA BAIK
KEMAMPUAN Jumlah SDM
UNTUK KURANG
MENGANALISA MEMADAI

SKILLS SUPPLIERS

Analisis penyebab isu saat ini (current issue) menggunakan pengamatan


yaitu sebagai berikut:
1. SOPD teknis yang menangani SSH tidak melakukan survey secara benar
terhadap harga satuan dan spesifikasinya mengakibatkan harga tidak sesuai
dengan keadaan pasar;

3
2. Keterbatasan waktu dan pendeknya jadwal pengumpulan informasi dan survey
mengakibatkan minimnya informasi dan data terkait barang sebagai bahan
penyusunan SSH; dan
3. Kurangnya kontrol atau pengecekan dan pemeriksaan baik nilai, jumlah, harga
dan spesifikasi dalam SSH.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU


1) Mengoptimalkan fungsi jabatannya sebagai pengurus barang milik daerah
pada masing-masing SOPD-SOPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Pulang Pisau;
2) Mengoptimalkan hasil output dengan melakukan perencanaan yang terpola
dan tersistematis dan dapat menyajikan data atau spesifikasi yang sesuai
harapan, dengan berkaca pada hasil evaluasi dari tahun sebelumnya dan
mengacu pada peraturan perundang-undangan (Permendagri Nomor 19
Tahun 2016);
3) Menyusun rencana dan jadwal sesuai dengan Permendagri Nomor 19
Tahun 2016 Tentang Pedoman pengelolaan Barang Milik Daerah sehingga
jadwal yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai atau tepat
waktu; dan
4) Adanya pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan secara internal
yakni Instansi atau SOPD itu sendiri, sedangkan Pengawasan secara
Eksternal dapat dilakukan oleh Inspektorat selaku yang bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah nya, dimana Sekretaris Daerah
juga merupakan pengelola barang milik daerah.

Anda mungkin juga menyukai