Anda di halaman 1dari 10

Nama : Tiara Andini

NPM : A1G019054

Kelas : 3C

Mata Kuliah : Konsep Dasar Geometri dan Pengukuran

SISTEM KOORDINAT DAN TRANSFORMASI

1. Sistem Koordinat
Pembelajaran sistem koordinat dapat dimulai dengan sebuah permainan. Misalnya
seorang siswa ditutup matanya, kemudian diminta untuk mencari satu buah apel yang
ditempatkan di suatu tempat di depan ruang kelas. Untuk dapat memperoleh buah apel itu
ia harus mengikuti perintah dari seorang temannya. Teman itu akan memberi perintah
berupa melangkah ke kanan dua langkah, belok ke kiri satu langkah, dan seterusnya
sampai buah apel itu diperoleh. Permainan ini akan membantu siswa memahami posisi
atau koordinat di dalam sistem koordinat bidang. Siapkan garis bilangan dari karton atau
kertas, berilah huruf A, B, C, dan seterusnya seperti gambar di bawah ini.

Sampaikan bahwa bilangan yang dihubungkan dengan suatu titik pada garis bilangan itu
dinamakan koordinat. Karena A dihubungkan dengan bilangan 0, koordinat A adalah 0.
Tanyakan kepada siswa berapa koordinat A, B, C, dan D. Sampaikan pula kepada siswa
bahwa garis bilangan juga dapat disajikan secara vertikal sebagai berikut: 
Kita dapat membuat dua garis bilangan secara bersamaan. Satu garis bilangan dibuat
secara horisontal dan yang lain dibuat secara vertikal dan pangkal kedua garis bilangan
itu bertemu pada sebuah titik. Mintalah siswa memperhatikan gambar berikut ini.

Titik O berada pada posisi 0 ke kanan dan 0 ke atas, ditulis koorninat titik O adalah (0, 0) atau
O(0, 0). Titik A berada pada posisi 3 ke kanan dan 1 ke atas, ditulis koordinat titik (3, 1) atau
A(3, 1). Titik B berada pada posisi 2 ke kanan dan 2 ke atas, ditulis koorninat titik (2, 2) atau
B(2, 2). Titik C berada pada posisi 5 ke kanan dan 3 ke atas, ditulis koordinat titik (5, 3) atau
C(5, 3). Mintalah siswa menyalin gambar di atas kemudian menunjukkan letak titik D(2, 3), dan
E(4, 2) pada gambar. Sampaikan pada siswa bahwa garis horisontal dan garis vertikal itu harus
tegak lurus dan dinamakan sumbu-sumbu koordinat. Garis horisontal (sumbu horisontal) sendiri
dinamakan absis, dan garis vertikal (sumbu vertikal) sendiri dinamakan ordinat. Koordinat-
koordinat yang ada pada bidang itu dinamakan koordinat kartesius.

Koordinat suatu titik tidak hanya ditunjukkan oleh pasangan bilangan-bilangan positif, tetapi
juga dapat berupa pasangan bilangan positif dan negatif, negatif dan positif, atau negatif dan
negatif, Jika bilangan pertama pada suatu pasangan bilangan bernilai negatif, maka posisi
titiknya berada di sebelah kiri titik pangkal, dan jika bilangan kedua pada suatu pasangan
bilangan bernilai negatif, maka posisi titiknya berada di sebelah bawah titik pangkal. Sistem
untuk menentukan posisi suatu titik yang menggunakan sumbu horisontal dan vertikal tersebut
dinamakan sistem salib sumbu. Sistem ini dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut:
Pada gambar di atas, titik A berada pada posisi 3 ke kiri (ditulis –3) dan 3 ke atas. Dengan
demikian, koorninat titik A adalah (-3, 3) atau A(-3, 3). Mintalah para siswa menyelesaikan soal
tentang sistem koordinat yang telah disiapkan oleh guru.

Pengertian Sistem Koordinat Kartesius

Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam
bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)
dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut. Koordinat x dan y ditentukan oleh dua buah garis
yang ditarik secara vertikal dan horizontal  dimana titik pusatnya berada pada titik 0 (titik asal).
Garis horizontal disebut dengan sumbu X dimana X positif digambarkan mendatar ke kanan dan
X negatif digambarkan mendatar ke kiri. Sedangkan garis vertikal disebut dengan sumbu Y
dimana Y positif digambarkan ke arah atas dan Y negatif digambarkan ke arah bawah.

Perhatikan gambar berikut ini :


Cara Menentukan Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius

Sebuah bidang koordinat yang dibentuk oleh dua buah garis yaitu garis X (sumbu X) yang
mendatar dan garis Y (sumbu Y) yang tegak. Kedua garis tersebut berpotongan pada satu titik
yang disebut sebagai pusat koordinat (titik 0).

Perhatikan gambar di bawah ini :

Bidang koordinat pada gambar di atas disebut sebagai bidang koordinat kartesius yang
digunakan dalam menentukan posisi dari sebuah titik yang dinyatakan dalam pasangan angka /
bilangan. Perhatikan titik A, B, C, dan D yang ada dalam bidang tersebut. Dalam menentukan
letak titik - titik tersebut dimulai dari pusat koordinat (titik 0), kemudian perhatikan angka yang
ada pada sumbu X setelah itu perhatikan angka yang ada pada sumbu Y. Hal yang perlu kita
ingat dalam menuliskan letak titik pada bidang koordinat kartesius kita harus menggunakan
pasangan bilangan (X dan Y).

Dari gambar di atas, kita bisa menentukan pasangan bilangan untuk titik A, B, C, dan D adalah
sebagai berikut :

- Letak koordinat titik A = (1,0)

- Letak koordinat titik B = (2,4)

- Letak k0ordinat titik C = (5,7)

- Letak koordinat titik D = (6,4)

Perhatikan contoh soal berikut :


Diketahui koordinat titik E (2,2), F (-2,1), dan G (-3,-3). Tentukan posisi titik koordinat pada
bidang kartesius tersebut !

Jawab :

2. TRANSFORMASI
Sebelumnya temen-temen tau nggak film transformer? Nah transformer dan
transformasi geometri itu ada persamaannya loh. Jadi begini Transformer itu film yang
menceritakan perubahan kendaraan (mobil atau tank) menjadi sebuah robot yang
memiliki senjata untuk mengalahkan musuh. Kalau kendaraan menjadi robot artinya
melakukan perubahan apa? Yap, tepat sekali. Perubahan bentuk. Jadi, fokusnya
Transformer ialah kemampuan melakukan perubahan bentuk dari kendaraan menjadi
robot.
Sekarang, transformasi geometri ya. Perubahan apa yang terjadi dalam
transformasi geometri? Transformasi geometri merupakan perubahan posisi
(perpindahan) dari suatu posisi awal (x , y) ke posisi lain (x’ , y’)
Nah, sudah tahu kan pengertian dari transformasi geometri itu apa? Ada perbedaan
dengan Transformer lho. Sekarang, lanjut simak yuk tentang jenis-jenis transformasi
geometri. Ada 4 macam transformasi geometri, lho. Apa saja itu? Berikut penjelasannya
1. Refleksi (Pencerminan)
Kalian tahu refleksi? Refleksi dalam transformasi geometri berbeda lho dengan
refleksi di bidang kesehatan. Sama-sama berfokus pada titik sih, hanya saja kalau refleksi
di bidang kesehatan itu ada titik-titik tertentu yang dipijat di bagian telapak kaki.
Refleksi dalam transformasi geometri ini dapat dikatakan pencerminan. Kamu tahu
cermin kan? Pasti di rumah kalian ada, buat ngaca pastinya. Nah, refleksi ini
memindahkan semua titik dengan menggunakan sifat pencerminan pada cermin datar.
Coba lihat garis dan titik-titik merah pada gambar di atas. Garis dan titik-titik
merah tersebut berpindah namun seperti halnya dihadapkan pada cermin datar. Berikut
rumus refleksi:

2. Dilatasi
Apakah teman-teman Punya mainan ini nggak di rumah? Yaa ini adalah mainan
miniatur kereta api

 
Kalau diantara kalian ada yang pernah pergi keluar kota menggunakan kereta api,
pasti nggak asing dengan mainan tersebut kan? Disebut apakah “kepala” dalam sebuah
rangkaian kereta api? Yup! Lokomotif. Berikut ini lokomotif dalam bentuk aslinya di
kereta.
 
Coba kalian perhatikan bedanya ukuran asli dengan ukuran mainan tersebut?
Kira-kira berapa kali lipat ya besarnya?
Nah itulah yang dinamakan dilatasi dalam transformasi geometri. Dilatasi dapat dipahami
sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik yang membentuk sebuah
bangun.

 
Jangan salah sangka lho, dilatasi juga punya rumus tersendiri seperti jenis transformasi
geometri lainnya. Berikut ini rumus dilatasi:
 3. Translasi (Pergeseran)
Apakah Kalian pernah coba permainan perosotan?

Translasi merupakan jenis transformasi yang memindahkan suatu titik sepanjang


garis lurus dengan arah dan jarak. Artinya, translasi itu hanya perpindahan titik ya. Kalau
kamu perhatikan baik-baik, di perosotan itu hanya mengubah titik awal (puncak
perosotan), menuju titik akhir (ujung perosotan).
Gambaran translasi itu seperti ini ya.

 
 
Lihat kan? Translasi itu hanya berubah posisinya saja. Ukurannya mah tetap saja
sama. Translasi ternyata ada rumusnya juga, lho. Seperti apa rumusnya?

 
4. Rotasi (Perputaraan)
Apakah Kalian pernah ke pasar malam? Kalau pernah, coba perhatikan salah
saatu permainan yang ada di pasar malam Seperti ini.

 
Bianglala tersebut merupakan contoh rotasi dalam transformasi geometri lho.
Rotasi dalam hal ini dapat dipahami sebagai memindahkan suatu titik ke titik yang lain.
Prinsipnya, yakni memutar terhadap sudut dan titik pusat tertentu yang memiliki jarak
sama dengan setiap titik yang diputar. Perlu diingat ya bahwa rotasi itu tidak mengubah
ukuran.

 
Coba lihat bianglala di gambar tadi. Ada gambar kotak bianglala Donald Bebek
kan? Ketika berputar (turun) ke posisi kotak bianglala SpongeBob, kotak bianglala
Donald Bebek tidak berubah kan ukurannya? Begitu pula dengan kotak bianglala yang
lainnya. Nah itu yang dinamakan rotasi, memindahkan titik kotak bianglala, tapi tidak
mengubah ukurannya.
Simak baik-baik ya. Ini dia rumus untuk rotasi dalam transformasi geometri.
 

Anda mungkin juga menyukai