ANGKA
FAKULTAS TEKNIK
KEPENDUDUKAN
Dalam data proyeksi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin kabupaten Aceh Utara
tahun 2016 dicatat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 0-4 tahun berjumlah
64,823 jiwa dengan jumlah laki-laki 33,209 jiwa dan perempuan 31,614 jiwa, jumlah penduduk laki-laki
2
dan perempuan yang berumur 5-9 tahun berjumlah 66,186 jiwa dengan jumlah laki-laki 33,685 jiwa dan
perempuan 32,501 jiwa, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 10-14 tahun berjumlah
59,949 jiwa dengan jumlah laki-laki 30,352 jiwa dan perempuan 29,597 jiwa, jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan yang berumur 15-19 tahun berjumlah 58,957 jiwa dengan jumlah laki-laki 29,577 jiwa
dan perempuan 29,380 jiwa, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 20-24 tahun
berjumlah 57,430 jiwa dengan jumlah laki-laki 28,522 jiwa dan perempuan 28,908 jiwa, jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 25-29 tahun berjumlah 50,162 jiwa dengan jumlah laki-
laki 24,306 jiwa dan perempuan 25,856 jiwa, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 30-
34 tahun berjumlah 45,380 jiwa dengan jumlah laki-laki 21,581 jiwa dan perempuan 23,799 jiwa, jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 35-39 tahun berjumlah 40,351 jiwa dengan jumlah laki-
laki 19,289 jiwa dan perempuan 21,062 jiwa, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur
40-44 tahun berjumlah 32,252 jiwa dengan jumlah laki-laki 17,215 jiwa dan perempuan 18,037 jiwa,
penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 45-49 tahun berjumlah 30,307 jiwa dengan jumlah laki-
laki 14,913 jiwa dan perempuan 15,394 jiwa, penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 50-54
tahun berjumlah 26,229 jiwa dengan jumlah laki-laki 12,732 dan perempuan 13,497 jiwa, penduduk laki-
laki dan perempuan yang berumur 55-59 tahun berjumlah 19,746 jiwa dengan jumlah laki- laki ‘9,807
jiwa dan perempuan 9,939 jiwa, penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 60-64 tahun berjumlah
14,728 jiwa dengan jumlah laki-laki 7,239 jiwa dan perempuan 7,489 jiwa, penduduk laki- laki dan
perempuan yang berumur 65-69 tahun berjumlah 10,015 jiwa dengan jumlah laki-laki 4,699 jiwa dan
perempuan 5,316 jiwa, penduduk laki-laki dan perempuan yang berumur 70-74 tahun berjumlah 6,965
jiwa dengan jumlah laki-laki 3,187 jiwa dan perempuan 3,778 jiwa, penduduk laki-laki dan perempuan
yang berumur 75+ tahun berjumlah 7,012 jiwa dengan jumlah laki-laki 2,918 jiwa dan perempuan 4,094
jiwa. Dan total jumlah data proyeksi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin kabupaten
Aceh Utara tahun 2016 ialah 593,492 jiwa dengan total jumlah laki-laki 293,231 jiwa dan perempuan
300,261 jiwa.
3
Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan
Utama Kabupaten Aceh Utara, 2016
(jiwa)
Jenis Kelamin/Sex
Dalam data jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan
pekerjaan utama di kabupaten Aceh Utara tahun 2016 menunjukkan lapangan pekerjaan utama
yaitu berusaha sendiri berjumlah 48,341 jiwa dengan jumlah laki-laki 35.054 jiwa dan
perempuan 13.287 jiwa, lapangan pekerjaan utama untuk berusaha dibantu buruh tidak tetap
/buruh tidak dibayar berjumlah 24,757 jiwa dengan jumlah laki laki 18.917 jiwa dan perempuan
5,840 jiwa, lapangan pekerjaan utama untuk berusaha dibantu buruh tetap / buruh dibayar
berjumlah 5,368 jiwa dengan jumlah laki laki 4,698 jiwa dan perempuan 670 jiwa, lapangan
pekerjaan utama buruh/karyawan/pegawai berjumlah 47,560 dengan laki laki 33.333 jiwa dan
4
perempuan 14,227, lapangan pekerjaan utama pekerja bebas di pertanian berjumlah 20,890 jiwa
dengan laki laki 16,562 jiwa dan perempuan 4,328 jiwa, lapangan pekerjaan utama pekerja bebas
non pertanian berjumlah 14,509 jiwa dengan laki laki 13,188 jiwa dan perempuan 1,321 jiwa,
lapangan pekerjaan utama pekerja keluarga/ tak dibayar berjumlah 21.600 jiwa dengan laki laki
7,454 jiwa dan perempuan 14,146 jiwa. Dan total jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang
bekerja menurut lapangan pekerjaan utama kabupaten Aceh Utara tahun 2016 ialah 162,135 jiwa dengan
total jumlah laki-laki 129,206 jiwa dan perempuan 53,819 jiwa.
Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga
tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan
gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Di daerah wilayah ini juga
terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean
Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai
penghasil beras yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara
merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas
paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan migas.[6]
Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara sekitar tahun
1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada
sumber daya alamnya yang melimpah. Sejak saat itu, gas alam cair atau Liquefied Natural Gas
(LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari
instalasi ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah mengubah
wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern.[7]
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor, yaitu sektor
pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan,
sumur-sumur gas yang diolah PT. Exxon Mobil Oil Indonesia tentu menjadi salah satu faktur
keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 trilyun Pada Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar
Rp 4,7 trilyun.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah semua pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, dan konsumsi), baik itu perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta).
Pihak-pihak yang berperan sebagai pelaku ekonomi adalah rumah tangga, perusahaan produsen,
pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat luar negeri. Tujuan dari Pelaku Ekonomi ini
adalah untuk memenuhi semua kebutuhan yang mereka perlukan didalam hidupnya terutama
kebutuhan primer.
5
pelaku ekonomi sangat penting dalam mewujudkan sistem ekonomi berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Tujuan dari pelaku ekonomi ialah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mikro
dan penerapan sistem ekonomi di setiap transaksi bisnis di Aceh. Dan juga untuk memajukan
pendapatan daerah semakin besar lagi.
Rumah Tangga
Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga memiliki dua peran yaitu sebagai konsumen dan
sebagai penyedia faktor produksi. Sebagai konsumen yaitu rumah tangga melakukan
kegiatan membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. sedangkan sebagai
penyedia faktor produksi yaitu menyediakan lahan untuk digunakan sebagai produksi
hasil pertanian atau perkebunan. Selain itu menyediakan modal dan pengusaha sebagai
wirausaha. Untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga mengeluarkan pendapatan
yang diperolehnya yaitu uang. Pendapatan yang diperoleh berasal dari upah atau gaji
yang didapat dari hasil kerjanya. Selain itu didapat dari sewa berupa bayaran kepada
rumah tangga karena sudah menyewakan lahannya misalnya. Selain itu dari hasil
penjualan berupa imbalan yang yang diterima dari menjual bahan baku kepada
perusahaan.
Perusahaan
Perusahaan yaitu semua bentuk usaha dalam kegiatan perekonomian yang menjalankan
bisnisnya dan bersifat tetap dan terus-menerus. Pelaku ekonomi perusahaan terdiri dari
perusahaan swasta maupun perusahaan miliki negara. Tentunya dalam kegiatan ekonomi,
pelaku ekonomi perusahaan memiliki beberapa peran.
Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat baik
rumah tangga ataupun pemerintah
Memanfaatkan faktor produksi yang terdapat di rumah tangga konsumsi
Menentukan pembelian barang modal dan stok barang lain
Membayar pajak kepada pemerintah sebagai wujud menaati aturan dan bentuk
konstribusi perusahaan bagi Negara
Lembaga keuangan
Lembaga keuangan adalah semua pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank
maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara.
Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan adalah sebagai berikut;
Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun
perusahaan
Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan / ptodusen untuk meningkatkan
kinerja produksi mereka
Menyediakan uang giral untuk kegiatan tranksasi keuangan
6
Pemerintah
Pemerintah yaitu pihak yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian.
Pemerintah bertugas mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara
dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Tujuan dari penetapan kebijakan
perekonomian ini agar bisa mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan warganya.
Tiga peran penting rumah tangga pemerintahan adalah sebagai konsumen,
produsen dan pengatur kebijakan ekonomi. Berikut tiga peran penting rumah
tangga pemerintah adalah sebagai berikut :
Sebagai Konsumen
Pemerintah berperan sebagai konsumen dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah
membutuhkan barang atau jasa dari produsen untuk menjalankan fungsinya.
Hal ini bisa dijelaskan dengan percontohan. Untuk menjalankan fungsinya di
bidang pertahanan negara, tentu pemerintah membutuhkan senjata ataupun
peralatan perang yang didapat dari produsen pembuat senjata atau peralatan
perang. Selain itu menjalankan fungsi kerja di kantor pemerintah, tentu
membutuhkan alat-alat kantor seperti meja, kursi, buku, bolpoint dan lain-lain.
Alat-alat kantor ini tentu didapat dari produsen yang menjual barang tersebut.
Sebagai Produsen
Selain sebagai konsumen, pemerintah juga sebagai produsen yang
menghasilkan barang atau jasa layanan bagi masyarakatnya. Misalnya adanya
BPJS Kesehatan atau BPJS Ketenagakerjaan yang membantu dan melayani
masyarakat dibidang kesehatan atau tenaga kerja. Selain itu melalui Pertamina
menghasilkan dan mengelola hasil minyak bumi Indonesia yang digunakan
sebagai bahan bakar.
Sebagai Pengatur Kebijakan Ekonomi
Pemerintah tentu membuat kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan
kegiatan ekonomi negara. Semua peraturan berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945. Contoh peraturan yang mengatur kegiatan ekonomi yaitu UU No.
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
KESIMPULAN
Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul
dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom.Wilayah Aceh Utara memiliki
topografi wilayah yang sangat bervariasi, dari daerah dataran rendah yang luas di
utara memanjang barat ke timur hingga daerah pegunungan di selatan. Ketinggian
rata-rata wilayah Aceh Utara adalah 125 m. Jalan lintas timur Sumatra melintasi
wilayah dataran rendah sehingga menjadikan wilayah rendah ini menjadi kawasan
yang lebih berkembang secara ekonomi dibanding wilayah selatan yang ada
dipedalaman. Serta pada kabupaten Aceh Utara ini terdapat banyak sekali pabrik
pabrik yang membantu ekonomi daerah akibat sumber daya alam yang banyak
didaerah ini, dan juga disana banyak terdapat kebun kelapa sawit dan tebu yang masih
sangat dijaga dengan baik sehingga dapat dikelola dengan baik pula tak hanya itu
dibagian perairan juga merupakan hal yang banyak membantu ekonomi daerahnya
karna hasil ikan yang melimpah dari laut yang ada disana.
7
SUPPLY DAN DEMAND KENCUR
DI DAERAH SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
8
SUPPLY KENCUR DI DAERAH SUMATERA UTARA
Dari data BPS Sumatera Utara tahun 2018, produksi kencur tahun 2018 di Sumatera
Utara 167.455 kg dengan luas panen 99.386 m2 . Produksi kencur turun 21,10 persen bila
dibandingkan produksi tahun 2017. Penurunan produksi kencur diikuti penurunan luas panen
6,40 persen. Tahun 2017 produksi kencur di Sumatera Utara tercatat 212.238 kg dengan luas
panen 106.187 m2 . Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, tahun 2012 sampai dengan
tahun 2018, rata-rata produksi dan luas panen tanaman kencur cenderung mengalami
penurunan. Rata-rata pertumbuhan produksi tanaman kencur minus 6,45 persen per tahun dan
rata-rata pertumbuhan luas panen minus 6,90 persen
Dari data BPS daerah yang menjadi sentra tanaman kencur terbesar di Sumatera Utara
adalah Kabupaten Simalungun dengan kontribusi produksi 37,69 persen. Diikuti Kota Medan
15,08 persen, Tapanuli Utara 10,04 persen, Kabupaten Tapanuli Selatan 9,98 persen dan
Labuhanbatu 8,72 persen terhadap total produksi tanaman kencur di Sumatera Utara.
9
DEMAND KENCUR DI DAERAH SUMATERA UTARA
Berdasarkan data BPS Sumatera Utara Tahun 2018 terlihat bahwa jumlah kencur yang
dikonsumsi masyarakat Sumatera Utara selama satu bulan sebanyak 69,72 kg oleh 1 orang
dewasa dengan seluruh jumlah masyarakat yang ada di Sumatera Utara yaitu sebanyak 14,42
juta jiwa. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam satu bulan masyarakat
Sumatera Utara mengonsumsi kencur sebanyak 1.005,36 kg dan jika diperhitungkan
masyarakat Sumatera Utara mengonsumsi kencur dalam satu tahun ialah sebanyak 12.064,35
kg.
KESIMPULAN
Berdasarkan data luas lahan, jumlah produksi, dan jumlah konsumsi menunjukkan
bahwa daerah-daerah yang ada di Sumatera Utara mampu mencukupi jumlah produksi jahe
untuk dikonsumsi oleh seluruh masyarakatnya dengan jumlah yang diproduksi sebanyak
167.455 kg dan jumlah yang dikonsumsi sebanyak 12.064,35 kg di tahun 2018. Maka,
masyarakat yang ada di Sumatera Utara tidak perlu melakukan import kencur karena
daerahnya mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya. Sehingga yang perlu kita lakukan
adalah jika berlebihan kita bisa melakukan ekspor kedaerah luar atau keluar negeri yang
membutuhkannya sebagi rempah rempah atau bumbu masakan tambahan.
1
0
SUPPLY, DEMAND, ELASTICITY OF SUPPLY, DAN
ELASTICITY OF DEMAND KENCUR DI PROVINSI
SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
1
1
SUPPLY KENCUR DI DAERAH SUMATERA UTARA
Dari data BPS Sumatera Utara tahun 2018, produksi kencur tahun 2018 di Sumatera
Utara 167.455 kg dengan luas panen 89.839 m2 . Produksi kencur turun 21,10 persen bila
dibandingkan produksi tahun 2017. Penurunan produksi kencur diikuti penurunan luas panen
6,40 persen. Tahun 2017 produksi kencur di Sumatera Utara tercatat 212.238 kg dengan luas
panen 98.542 m2 . Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, tahun 2012 sampai dengan
tahun 2018, rata-rata produksi dan luas panen tanaman kencur cenderung mengalami
penurunan. Rata-rata pertumbuhan produksi tanaman kencur minus 6,45 persen per tahun dan
rata-rata pertumbuhan luas panen minus 6,90 persen
Dari data BPS daerah yang menjadi sentra tanaman kencur terbesar di Sumatera Utara
adalah Kabupaten Simalungun dengan kontribusi produksi 37,69 persen. Diikuti Kota Medan
15,08 persen, Tapanuli Utara 10,04 persen, Kabupaten Tapanuli Selatan 9,98 persen dan
Labuhanbatu 8,72 persen terhadap total produksi tanaman kencur di Sumatera Utara.
1
2
Table Luas panen,Produksi,dan Produktivitas kencur di Sumatera Utara
200
150
100
50
0
2016 2017 2018
Luas panen (Ha) 14.65 9.85 8.98
Produksi (Ton) 316 212 167
Produktivitas(Ton/Ha) 21:56 21:52 18:59
Luas panen, produksi dan produktivitas kencur di Sumatera Utara pada tahun 2016-
2018 cenderung menurun, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa luas panen, produksi,dan
produktivitas kencur itu sebanding, tidak ada masalah dalam hal ini, tetapi yang menjadi
masalah disini ialah penurunan data tersebut 3 tahun terakhir ini. Oleh karena itu dibutuhkan
adanya evaluasi terhadap teknik penanaman kencur di Sumatera Utara agar luas panen yang
tersedia dapat dioptimalkan secara maksimal, sehingga produksi kencur di Sumatera Utara
akan meningkat.
1
3
DEMAND KENCUR DI DAERAH SUMATERA UTARA
Kencur yang memiliki nama latin Kaempferia Galanga, merupakan tanaman yang
dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Bagian dari tanaman
obat ini yang dimanfaatkan adalah rimpang dan daunnya. Karena memiliki khasiat dan
kandungan nutrisi yang tinggi, selain digunakan untuk bumbu masakan tradisional tanaman
ini juga ditemukan di ramuan tradisional seperti jamu beras kencur, dan juga kencur juga
dimanfaatkan sebagai obat obatan. Secara rata- rata, konsumsi kencur di Sumatera Utara dari
tahun 2016-2018 per bulan dan pengeluaran biaya perbulannya ialah:
Berdasarkan data BPS Sumatera Utara Tahun 2016-2018 tersebut kita dapat mencari
perkiraan total konsumsi penduduk Provinsi Sumatera Utara setiap tahunya dengan
menggunakan rumus:
Total Konsumsi=KonsumsiPerkapita /Bulan×12×Total Penduduk
Dengan menggunakan rumus tersebut kita dapat memperoleh:
a) Total konsumsi kentang penduduk Provinsi Sumatera Utara tahun 2016
Pada tahun 2016 total penduduk Provinsi Sumatera Utara sebesar 14.102.991 jiwa
(sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara dalam Angka 2017),
sehingga total konsumsi kencur pada tahun 2016 yaitu Total Konsumsi=0,071Kg × 12
× 14.102.991 = 12.015.748,3 Kg .Dengan demikian total konsumsi kencur penduduk
Provinsi Sumatera Utara tahun 2016 berkisar 12.015.748,33 Kg atau 12.015,7 ton
kencur.
b) Total konsumsi kentang penduduk Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 Pada tahun
2017 total penduduk Provinsi Sumatera Utara sebesar 14.262.147 jiwa (sumber: BPS
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara dalam Angka 2018), sehingga total
konsumsi kentang pada tahun 2017 yaitu Total Konsumsi = 0,057Kg × 12 ×
14.262.147 = 9.755.308,5 kg Dengan demikian total konsumsi kencur penduduk
Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 berkisar 9.755.308,5 kg atau 9.755,3 ton kencur.
c) Total konsumsi kentang penduduk Provinsi Sumatera Utara tahun 2018 Pada tahun
1
2018 total penduduk Provinsi Sumatera Utara sebesar 14.415.391 jiwa (sumber: BPS 4
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara dalam Angka 2019), sehingga total
konsumsi kencur pada tahun 2018 yaitu Total Konsumsi = 0,07Kg × 12 × 14.415.391
= 12.108.928,4 Kg .Dengan demikian total konsumsi kencur penduduk Provinsi
Sumatera Utara tahun 2018 berkisar 12.108.928,4 Kg atau 12.108,9 ton kencur.
2016 12.015,7
2017 9.755,3
2018 12.108,9
10,000.00 9,755.30
8,000.00
6,000.00
4,000.00
2,000.00
0.00
2016 2017 2018
Berdasarkan data grafik diatas kita dapat mengetahui bahwasanya total konsumsi
(demand) penduduk Provinsi Sumatera Utara terhadap komoditi kencur pada tahun 2016-
2018 cenderung stabil, di tahun 2016 jumlah konsumsinya tinggi, dan di tahun 2017 terjadi
penurunan konsumsi 2.240,4 Ton dan pada tahun 2018 jumlah konsumsi lebih tinggi dari
pada tahun 2017dan meningkat sedikit jumlahnya dari tahun 2016 ke 2018. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa konsumsi kencur di Sumatera Utara relative stabil,karena penurunan di
tahun 2017 tidak terlalu menurun dan dapat naik ditahun 2018. Selain itu, ini menandakan
bahwa penduduk Provinsi Sumatera Utara mulai memahami pentingya kencur untuk bahan
masakan dan kesehatan serta untuk pembuatan jamu untuk kesehatan, dan bbanyak lagi
manfaatnya bagi tubuh manusia.
1
5
HARGA KENCUR DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Harga suatu barang sangat mempengaruhi kondisi pasar, karena harga sangat
mempengaruhi total (quantity) penawaran (supply) dan permintaan (demand). Semakin tinggi
harga maka total penawaran akan semakin meningkat namun total permintaan akan semakin
menurun, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu harga dibentuk atas kesepakatan antara
produsen dan konsumen.Melalui data pengeluaran biaya pembelian kencur prkapita/bulan
pada table kita dapat mengetahui harga pasar kencur/ kg pada selang tahun 2016-2018 di
Sumatera Utara dengan menggunakan rumus :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎/𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
Harga/Kg=
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎/𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
Tahun Harga/ kg
2016 Rp 26.647,89
2017 Rp 26.175,43
2018 Rp 27.557,14
1
6
Grafik Harga Kencur di Sumatera Utara Tahun
2016-2018
28,000.00
27,500.00 27,557.14
27,000.00
26,647.89
26,500.00
26,175.43
26,000.00
25,500.00
25,000.00
2016 2017 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa harga pasar kencur naik turun, sehingga demand
(permintaan) terhadap kencur juga tidak stabil karena ketidakstabilan harga tersebut. Oleh
karena itu perlu adanya solusi berupa kebijakan dari pemerintah agar harga kencur di
Sumatera Utara konstan atau tidak mengalami peningkatan dan penurunan harga yang
signifikan, sehingga dengan kebijakan tersebut akan menciptakan kondisi pasar yang stabil,
serta menimbulkan kepastian harga terhadap konsumen dan produsen. Dengan demikian
transanksi antara produsen dan konsumen semakin lancer yang dapat memberikan dampak
positif bagi kedua belah pihak.
1
7
Dengan menggunakan persamaan tersebut kita dapat memperoleh :
1
8
2. Elastisitas Penawaran (Supply) kencur di Provinsi Sumatera Utara
Keelastisan suatu penawaran suatu barang atau produk sangat dipengaruhi oleh
perubahan harga. Semakin tinggi harga barang maka akan semakin tinggi juga produksi
barangnya. Dengan menghitung tingkat keelastisan penawaran suatu barang, maka kita akan
mengetahui kesensitivan total permintaan (supply) barang tersebut terhadap perubahan harga.
Sama seperti keelastisan permintaan, keelastisan penawaran barang dapat diperoleh dengan
membandingkan persentase perubahan total (quantity) supply terhadap persentase perubahan
harga atau dengan persamaan:
∆𝑞 ∆𝑞
(𝑞+𝑞′) (𝑝+𝑝′)
Es = 2
÷ 2
Dengan demikian elastisitas kencur pada tahun 2016-2017 bernilai 8 karena nilai ES > 1
maka penawaran kencur pada tahun 2016-2017 termasuk elastic. Hal ini berarti penawaran
kencur pada tahun 2016-2017 sensitive terhadap perubahan harga.
1
9
Dengan demikian elastisitas kencur pada tahun 2017-2018 bernilai 13,5 karena nilai ES >
1 maka penawaran kencur pada tahun 2017-2018 termasuk elastic. Hal ini berarti penawaran
kencur pada tahun 2017-2018 sensitive terhadap perubahan harga.
2
0
MEMPREDIKSI UTILITY SEPATU
DISUSUN OLEH:
GALUH FIKRIAH SALSABILA (190403001)
2
1
Nilai Guna (Utility)
Nilai guna (utility) adalah kepuasan dan kenikmatan yang diperoleh seseorang dalam mengonsumsi
barang dan jasa. Kepuasan yang semakin tinggi akan menambah tinggi pula nilai guna dari barang tersebut.
Teori nilai guna atau untility dapat kita golongkan manjadi dua macam yaitu nilai guna total (total utility) dan
nilai guna marjinal (marginal utility).
Nilai guna total merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dalam
mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Misalnya, habis bangun tidur Anda minum 1 gelas air dengan nilai
guna 2. Pada waktu berikutnya, sehabis olah raga Anda minum air sebanyak 2 gelas dengan nilai guna 4, tentu
keadaan ini (sehabis olah raga) membuat konsumsi air meningkat.
Nilai guna marjinal merupakan pertambahan atau pengurangan kepuasan konsumen sebagai akibat dari
pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Misalnya Anda makan bakso 1 mangkok
dengan nilai guna sebesar 30 kemudian Anda makan lagi 1 mangkok dengan nilai guna 20. Kemudian Anda
nambah lagi 1 mangkok dengan nilai guna 5. Maka jika di total nilai gunanya sebesar 55. Nah, disini bisa
diketahui bahwa nilai marjinalnya yaitu 10 pada saat mangkok pertama dan kedua. Pada saat mangkok kedua
dan ketiga, nilai guna marjinalnya sebesar 15. nilai guna marjinal (marginal utility) hanya berlaku dengan
beberapa asumsi berikut ini:
Nilai guna dapat diukur
Konsumen bersifat rasional (tidak gila) sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis,
Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan utilitasnya (bukan untuk sekedar senang-senang).
Rancangan Survey
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode survei, yaitu sebuah desain
penelitian yang memberikan uraian kuantitatif maupun numerik dari sejumlah pecahan populasi (sampel)
melalui proses pengumpulan data dengan menggunakan google form.Untuk mengetahui kepuasaan mahasiswa
teknik industri mengenai produk sepatu sesuai dengan income mereka dalam membeli sepatu tersebut dengan
harga yang berbeda tetapi barang yang sama.
1. Survey Kepuasan Mahasiswa
Sasasaran : Mahasiswa teknik industri 2019
Sampel : 32 mahasiswa S1-Teknik industri semester II
Yang di survey : ketertarikan dan kepuasan mahasiswa terhadap sepatu dengan harga yang berbeda
beda tetapi produk dan yang lainnya sama
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara online yaitu melalui google form
3. Data dianalisis
Data dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif melalui diagram untuk mengetahui responden dan
kepuasan responden terhadap sepatu yang harganya berbeda beda tetapi kualitas yang sama untuk mengetahui
hasil apakan demand mempengaruhi kepuasan kita.
Gambaran Umum Responden
Dalam gambaran umum respon kali ini diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan kepada 30
mahasiswa S1 Teknik industri Universitas Sumatera Utara. Pengumpulan data kepuasan mahasiswa terhadap
sepatu dengan harga yang berbeda tetapi kualitas sama melalui google form untuk memperoleh dan
mengetahui apakan demand mempengaruhi kepuasan kita.
2
2
Hasil penelitian
1) PERMINTAAN(DEMAND) SEPATU
Ketertarikan mahasiswa membeli sepatu dengan harga Rp. 150,000,00 dengan budget Rp.
1.500,000,00
14% 9%
1 sepatu
2 sepatu
30%
3 sepatu
4 sepatu
47%
Ketertarikan mahasiswa membeli sepatu dengan harga sepatu Rp. 200,000,00 dengan budget
Rp.1.500,000,0
6%
34% 1 sepatu
2 sepatu
3 sepatu
60% 4 sepatu
2
3
Ketertarikan mahasiswa membeli sepatu dengan harga sepatu Rp. 300,000,00 dengan budget
Rp.1.500,000,00
11%
1 sepatu
2 sepatu
3 sepatu
4 sepatu
89%
100%
90%
80%
70%
60%
50% pembelian Rp.150,000,00
40% pembelian Rp.200,000,00
30%
pembelian Rp.300,000,00
20%
10%
0%
1 pasang 2 pasang 3 pasang 4 pasang
sepatu sepatu sepatu sepatu
permintaan
44
42
40
Axis Title
38
36 permintaan
34
32
30
150.000 200.000 300.000
Dari grafik diatas dapat dilihat permintaan (demant) konsumen terhadap sepatu dapat dilihat dari
2
harganya, semakin rendah harganya maka akan semakin tinggi permintaan konsumen, dan bila
4
harganya semakin tinggi atau naik maka semakin menurun juga permintaan (demand) konsumen.
2) Marginal Utility dan Total Utility Sepatu
Marginal Utility adalah sebuah konsep tentang tingkat kepuasan seseorang dalam konsumsi suatu
barang. Marginal utility sangat bergantung dengan selera dan kepuasan konsumen. Utility dinilai dari
nilai guna suatu barang yang digunakan oleh konsumen. Dalam grafik data ini akan dilihat Marginal
Utility dan Total Utility konsemen terhadapa sepatu yang dibeli.
0% 0%
0%
3%
16% 100
90
80
70
53%
60
28% 50
0
0%
9%
16%
100
9%
90
80
9% 16%
70
60
50
0
41%
2
5
Kepuasan mahasiswa dalam membeli 3 sepatu dengan harga Rp.150,000,00
3%
3%
10% 100
90
6%
80
70
56% 60
19%
50
0
3%
0% 0%
0%
3%
6%
100
7%
90
80
70
60
50
84% 0
TOTAL UTILITY =
2
6
MARGINAL UTILITY =TAMBAHAN KEPUASAN YANG DIPEROLEH SESEORANG
AKIBAT ADANYA- TAMBAHAN MENGKONSUMSI SATU UNIT BARANG
TERTENTU
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak kacamata yang dibeli maka semakin
berkurang juga tingkat kepuasan si konsumen, ini menunjukkan bahwa konsumen membeli Sepatu sesuai
dengan kebutuhan saja untuk menghasilkan tingkat kepuasan sesuai keinginan.
0%
0% 0%
6%
100
90
28% 80
47%
70
60
50
0
19%
2
7
Kepuasan mahasiswa dalam membeli 2 sepatu harga Rp.200.000,00
3%
16% 100
34% 90
80
13% 70
60
50
9% 0
22%
3%
0%
3% 0%
3%
7% 0%
100
90
80
70
60
50
0
87%
2
8
Kepuasan mahasiswa dalam membeli 4 sepatu harga Rp.200.000,00
0%
0%
0%0%
0%
0%
100
90
80
70
60
50
0
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sepatu yang dibeli maka semakin
berkurang juga tingkat kepuasan si konsumen, dan semakin bertambahnya harga maka tingkat kepuasan pun
akan berkurang.
2
9
Kepuasan mahasiswa dalam membeli 1 sepatu harga Rp.300.000,00
3%
6%
100
7%
90
10% 45% 80
70
60
16% 50
0
13%
0% 0% 0%
3% 0%
7%
100
90
80
70
60
50
0
90%
3
0
Kepuasan mahasiswa dalam membeli 3 sepatu harga Rp.300.000,00
0%
0%
0%
100
90
80
70
60
50
100% 0
0%
0%
0%
0%
100
90
80
70
60
50
0
100%
3
1
SEPATU YANG DIBELI TOTAL UTILITY MARGINAL UTILITY
1 80.9 80.9
2 43.7 -37,2
3 0 -43.7
4 0 0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sepatu yang dibeli maka semakin
berkurang juga tingkat kepuasan si konsumen, dan semakin bertambahnya harga maka tingkat kepuasan pun
akan berkurang. Dan dapat disimpulkan dari seluruh data bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dilihat
berdasarkan keinginan dan harga barang, dan batas rata-rata konsumen mengeluarkan uang adalah lebih kurang
Rp 150.000 hal ini dapat dilihat dari negatif positifnya suatu marginal utility, jika marginal utility masih positif
maka konsumen masih merasakan kepuasan tetapi jika nilai marginal utilitynya sudah negatif maka itu berarti
konsumen sudah tidak puas lagi.
KESIMPULANNYA
Permintaan sepatu di setiap harga dapat diprediksi dengan marginal utility (tingkat kepuasan) sepatu
tersebut. Untuk memprediksi demand kita harus melihat sejauh mana tingkat kepuasan seseorang masih positif
( marginal utility > 0), hal itu dapat kita lihat melalaui grafik marginal utility untuk setiap harga ( Rp 150.000,
Rp 200.000, dan Rp 200.000). Dari grafik tersebut kita dapat menentukan jumlah demand pada suatu harga
dengan menjumlahkan marginal utility yang positif.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sepatu yang dibeli maka semakin
berkurang juga tingkat kepuasan (utility) si konsumen, dan semakin bertambahnya harga maka tingkat
kepuasan pun akan berkurang. Dan dapat disimpulkan dari seluruh data bahwa tingkat kepuasan konsumen
dapat dilihat berdasarkan keinginan dan harga barang. Ketika tingkat kepuasan menurun makan permintaan
juga akan menurun karena ketika tingkat kepuasan akan suatu barang menurun maka konsumen tidak akan
membeli barang tersebut dan membuat permintaan akan barang itu berkurang atau menurun. Jadi semakin
tinggi utilitynya (kepuasannya),Maka akan menghasilkan kenaikan demand (permintaannya).
3
2
QUANTITY FOR SALE IN MARKET WITH PERFECT COMPETITIVE NANAS
DISUSUN OLEH:
TEKNIK INDUSTRI A
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2019/2020 3
3
NANAS
Nenas merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor hortikultura Indonesia
yang telah dikenal di seluruh dunia. Perkembangan luas panen nenas mengalami peningkatan
meskipun cenderung melambat dalam lima tahun terakhir, demikian pula dengan
produksinya. Pertumbuhan produksi nenas yang lebih rendah daripada luas panennya
menyebabkan produktivitas nenas mengalami penurunan, terutama di provinsi-provinsi di
Jawa.
Sementara itu perkembangan konsumsi nenas per kapita juga cenderung meningkat
yang disertai dengan peningkatan harga nenas di pasar domestik. Produksi nenas nasional
sebagian digunakan untuk keperluan ekspor. Dalam perdagangan internasional, ekspor nenas
Indonesia dalam bentuk nenas dalam kaleng cukup berperan tetapi masih kalah bersaing
dengan nenas dari Filipina dan Thailand. Sebaliknya, volume impor nenas Indonesia sangat
kecil. Perkembangan nenas di ASEAN dan dunia mempunyai kecenderungan yang hampir
serupa dengan perkembangan nenas nasional, dimana terjadi peningkatan baik pada luas
panen maupun produksi. Untuk tingkat ASEAN dan dunia, Indonesia termasuk dalam lima
besar produsen nenas.
Produksi nenas Indonesia hingga tahun 2020 diproyeksikan masih akan terus
mengalami peningkatan, sedangkan konsumsi langsung nenas oleh penduduk Indonesia
diproyeksikan menurun, sementara konsumsi untuk kebutuhan industry pengolahan
diproyeksikan mengalami peningkatan. Namun demikian hingga tahun 2020, Indonesia
diproyeksikan masih bisa mencukupi kebutuhan nenas baik untuk konsumsi langsung maupun
untuk industry pengolahan
3
4
Grafik lUas lahan panen nanas
2015
2014
2013
INDONESIA
2012 LUAR JAWA
JAWA
2011
2010
0 5 10 15 20
3
5
Harga ProDUksi Dari TahUN 1997-2015
TAHUN HARGA
1997 361
1998 531
1999 789
2000 854
2001 936
2001 1,059
2003 1,281
2004 1,450
2005 1,808
2006 1,818
2007 1,878
2008 2,151
2009 2,610
2010 3,009
2011 3,224
2012 3,519
2013 3,519
2014 4,235
2015 4,821
3
6
Harga Terendah di TahUN 2010
= 10.265.404,6
= 10.267.216,6
= 10.269.395,6
3
7