PT.COCA-COLA AMATIL
TUGAS SARJANA
Oleh
Oka Triyona
NIM : 120403127
F A K U L T A S T E K N I K
M E D A N
2016
Puji dan syukur penulis panjatkan keadirat Allah SWT atas berkat dan
PT. Coca-Cola Amatil”. Tugas sarjana ini merupakan sarana bagi penulis untuk
sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun
guna melengkapi Tugas Sarjana ini. Akhir kata penulis berharap agar Tugas
Penulis
dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan hati yang tulus
1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri
2. Ibu Ir. Anizar, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I dan Pak Erwin Sitorus,
melakukan penelitian.
4. Kedua orang tua Penulis yang senantiasa memberikan doa, nasehat dan
materil, abang penulis Riat Shuhada Sp, Sandi Saputra, adik penulis Melki
Septiadi, Silva Ananda serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan
5. Senior penulis Bang Agus Fernando KS (2011) yang telah membantu penulis
Indonesia
Zulfirmansyah A.D, Ridho S Situmeang, dan Akbar Allyubi, dan Nauli yang
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Ridho, Akbar, Solly, Rian, Askari, Rori, Arif,
Sendy, Teteng, Dika, Elsa, Riri, Dani, Yuli, Ai, Tioni, Alm. Siga.
11. Semua teman angkatan 2012 (DUA BELATI) serta abang kakak senior dan
12. Ulfa Audina yang membantu penulis dalam memotivasi dan pengerjaan
laporan.
13. Seluruh staf dan karyawan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan
Penulis
Pekerjaan inspeksi botol minuman fanta yang berwarna merah dan coca-cola
berwarna hitam merupakan aktivitas kerja yang dilakukan secara manual maupun
oleh mesin. Kinerja operator inspeksi secara manual di line 3 departemen quality
control 3 (QC 3) sangat bergantung terhadap tingkat pencahayaan yang ada pada
inspection lamp. Fungsi dari inspection lamp adalah untuk membantu operator
dalam menginspeksi botol secara manual agar kecacatan produk dapat ditindak
secara langsung. Klasifikasi dari kecacatan produk di QC 3 adalah isi botol dari
minuman serta penutup botol harus sesuai dengan standar yang diterapkan oleh
perusahaan.
Tempat penelitian adalah di PT. Coca-Cola Amatil Jalan Medan-Belawan Besar,
Medan. Observasi dan pengamatan dilakukan terhadap tingkat pencahayaan dan
kelelahan mata secara langsung khususnya di Line 3 di departemen QC 3 dengan
menggunakan instrument 4 in 1 dan flicker fusion. Keluhan yang dialami oleh
operator yakni mata yang terasa gatal, berair, dan memerah.
Keluhan pada mata tersebut dialami oleh 6 dari 6 operator inspeksi dimana tingkat
pencahayaan yang ada di inspection lamp belum memenuhi standar dari dalam
Kepmenkes No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri yakni sebesar 500 lux. Hal ini
dibuktikan dengan uji ANAVA dimana pencahayaan mempengaruhi kelelahan
mata namun untuk kontras warna pada produk tidak memiliki pengaruh secara
signifikan. Tingkat pencahayaan yang didapatkan dari hasil uji Regresi Linear
untuk dapat mengurangi tingkat kelelahan mata adalah 358 lux. Keluhan tersebut
dapat dikurangi jika mata operator menerima tingkat pencahayaan sebesar 358 lux
pada saat bekerja.
BAB
HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN.............................................. ii
ABSTRAK......................................................................... vii
BAB HALAMAN
I PENDAHULUAN............................................................. I-1
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL HALAMAN
Produk Warna Merah Pada Intensitas Cahaya 700 Lux ........... V-1
Produk Warna Merah Pada Intensitas Cahaya 900 Lux ........... V-5
TABEL HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
dimana organ tubuh yang mempengaruhi penglihatan adalah mata, syaraf dan
pusat syaraf penglihatan di otak. Mata sebagai alat visual merupakan pintu
gerbang utama masuknya gambaran dari dunia luar kita, dan menguasai sekitar
90% aktivitas kerja kita, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan ketajaman
visual. Ketika seseorang bekerja, mata secara langsung akan melakukan interaksi
dengan lingkungan kerja kita, untuk melihat objek pekerjaan. Lelahnya mata ini
akan mengakibatkan pula kelelahan mental dan lebih jauh lagi dapat
yang optimal. Oleh karena itu pengaturan warna ruangan tempat kerja perlu
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan
2. Bagi peneliti
kemampuan soft skill dan hard skill peneliti dalam menganilisis dan
Menjadi tambahan literatur yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi setiap
3. Penelitian ini berlaku untuk operator yang bekerja pada shift 1 sebanyak 6
lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan
penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok
tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu
dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada
langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang
ada.
analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang
pesat. Dan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka pada tanggal 1
menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia untuk perusahaan pembotolan dan PT.
pembuatan minuman dalam kemasan. Saat ini PT. Coca-cola Amatil Indonesia
Unit Medan sudah memiliki beraneka jenis produk yakni Carbonated Softdrink
Sibolga, Balige, dan Indrapura. PT. Coca-cola Amatil Indonesia sudah memiliki
lebih dari 18000 retailer produk coca-cola.Hal ini membuat produk Coca-cola
semakin mudah untuk dibeli dimana saja dengan harga yang terjangkau.
Gambar 2.1.
Secretary to GM
struktur perusahaan.
dibawahnya.
yang dikeluarkan.
lingkungan kerja.
nasional.
wilayah kerja.
Jumlah tenaga kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Medan
sebanyak 700 orang. Setiap tenaga kerja yang bekerja di PT. Coca-cola Amatil
Indonesia Unit Medan terikat oleh jam kerja yang telah ditetapkan oleh
1. Untuk seluruh tenaga kerja, kecuali tenaga kerja bagian Satuan Pengamanan
(SATPAM) dan departemen Produksi, hari kerja adalah Senin sampai Jumat
2. Untuk bagian SATPAM, bekerja setiap hari dengan jam kerja yang terdiri atas
3 shift, yaitu:
3. Untuk Departemen Produksi hari kerja adalah Senin sampai Sabtu dengan jam
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk,
dengan bahan-bahan lain. Adapun bahan baku yang digunakan PT. Coca-cola
a. Air
b. Gula
Gula yang digunakan adalah gula murni yang memenuhi standar yang
telah ditetapkan, yaitu memiliki kadar 99,99% dan bebas dari kotoran.
c. Concentrate
rasa.
d. Karbondioksida (CO2)
menunjukkan ciri khas dari Coca-Cola.CO2 dibeli dari PT. Aneka Gas dan
2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan pada proses produksi dengan
persentase lebih rendah dari pada bahan utama agar proses produksi dapat
berjalan lebih baik dan tidak dapat dibedakan dengan jelas pada produk akhir.
adalah:
sanitasi peralatan.
c. Filter Aid: berfungsi untuk melapisi filter paper pada proses penyaringan
final syruptank.
3. Bahan Tambahan
kualitas suatu produk atau suatu bahan yang dapat dilihat pada akhir produk.
Bahan tambahan pada proses pembuatan minuman ringan yang terdapat pada
PT. Coca-cola Amatil Indonesia Unit Medan pada umumnya dibutuhkan pada
ringan.
plastik.
(Coca-Cola, Sprite, Ades, dan Fanta) dan minuman tanpa karbonasi (Frestea dan
Air merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan minuman pada
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Medan. Air diperoleh dari 4 sumur bor dengan
yang larut dalam air. Dari degasifer air masuk ke dalam fluctor tank/ reaction
pengendapan floc sementara air pada bagian atas akan mengalir ke sand filter.
Jarak antara permukaan air dengan floc dijaga lebih kurang 1 -1,25 meter untuk
adal 2 lapisan yang akan digunakan dan 1 lapisan lagi sebagai cadangan. Sand
Total tebal lapisan ini adalah sebesar ¾ tinggi sand filter. Setiap hari
setelah produksi akan dilakukan back wash yang berfungsi untuk menghilangkan
akan dikeluarkan untuk dicuci dengan HCl 2 – 5 % lalu dapat dipakai kembali.
Dari sand filter dialrkan ke storage tank. Setelah air sampai ketinggian
maksimum, pompa air dari sumur akan mati secara otomatis dan akan hidup
clorine 10%. Tujuannya adalah untuk membunuh sisa-sisa dari bakteri yang masih
Air hasil pengolahan (treated water) inilah yang dipakai untuk proses
produksi pembuatan Coca-Cola, Sprite, Fanta dan Frestea. Pada tiap tahapan
proses pengolahan akan diambil sampel air untuk diperiksa bagian pengendalian
Pada proses pembuatan syrup, air hasil olahan dari hot water tank dialirkan
ke tangki pelarut dan di dalamnya dimasukkan gula sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan. Perbandingan air dan gula berdasarkan pada derajad kemanisan (Brix)
dalam tangki pelarut tersebut juga dimasukkan karbon aktif untuk menyerap
bauan menurunkan warna sehingga larutan menjadi jernih.Pelarutan gula dan air
pelarutan ini disebut syrup dasar dan telah memenuhi standard yang telah
ditentukan.
filter paper.Air hasil olahan dialirkan ke tangki precoating yaitu sebuah tangki
yang kecil yang terbuat dari stainless steel yang dilangkapi dengan agrogator.
disirkulasikan melalui filter sampai semua filter aid menempel pada filter paper
dengan baik. Syrup dasar akan dialirkan ke filter dan disirkulasikan sampai
filternya bersih.
diperiksa kembali agar tercapai kemanisan sesuai dengan standard yang telah
ditentukan.
CO2 yang dipakai adalah CO2 yang dibeli dari PT. Aneka Gas Medan dan
zat/gas sehingga mengurangi kemurnian CO2. Untuk itu CO2 perlu dimurnian
- Tabung-tabung CO2 pada bagian atasnya harus disemprot dengan air terlebih
- CO2 kemudian dialirkan lagi ke dalam tabung yang berisi KMnO4 berfungsi
- CO2 kemudian dialirkan lagi ke dalam tabung yang berisi air. Tujuannya untuk
- Tahap selanjutnya adalah melewatkan CO2 pada tabung yang berisi karbon
- Terakhir CO2 disaring pada filter sehingga kotoran yang tersisa dapat tertahan.
- CO2 yang telah melalui tahapan diatas adalah CO2 yang telah dimurnikan d an
Proses paramix adalah proses pencampuran air, syrup dan CO2 sehingga
diperoleh minuman ringan (beverage) yang siap untuk diisi kemasannya. Air dari
pengeluaran udara dari dalam air yang digunakan untuk membuat minuman
pengisian. Jadi dearasi ini bertujuan untuk memisahkan gas oksigen di dalam air
sehingga CO2 mudah larut di dalamnya. Air masuk ke dearator dimana tekanan
dearator adalah 0,8 bar dan kemudian gas CO2 akan dipompakan masuk ke dalam
liter air.
gelikol. Hal ini dilakukan karena semakin rendah temperatur campuran semakin
adalah proses pelarutan CO2 dalam suatu cairan. Gas CO2 yang dimurnikan
dalam tekanan CO2 yang dibutuhkan agar air dapat mengabsorbsi CO2 hingga
kandungan tertentu. Produk yang keluar dari karbonator inilah yang disebut
e. Proses Pembotolan
- Pembukaan filling valve bertujuan agar tekanan yang ada pada mesin dapat
dipindahkan ke botol.
- Pembuangan udara yang masih tersisa di dalam botol bagian atas ditujukan
untuk menghindari timbulnya buih sehingga sejumlah minuman keluar dari dalam
botol yang mengakibatkan isisnya menjadi kurang. Hal ini bisa terjadi karena
crowner machine yang fungsinya untuk menutup botol.Botol yang sudah ditutup
selalu dicek oleh inspekor. Inspeksi akan mensortir minuman yang tidak
memenuhi syarat, misalnya retak, volume botol yang kurang bagus atau berlebih
dan segainya. Minuman tersebut lalu disisihkan sebagai reject produk. Produk ini
tidak bolah dijual, sedangkan minuman yang baik akan dibawa ke tempat
coding machine dan diperiksa oleh inspektor. Produk yang tidak memenuhi syarat
ke dalam crate dan disusun di dalampallet. Forklift akan membawa pallet yang
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi di PT. Coca-
a. Air
Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 m dan diolah menjadi
2 jenis yaitu:
- Treated Water
Treated water digunakan untuk produksi, keperluan air minum kantin dan kantor.
- Untreated Water
dan pekarangan.
b. Listrik
dari perusahaan listrik negara (PLN) dengan kapasitas terpasang sebesar 1040
KVA.Selain itu listrik juga dihasilkan generator listrik dengan kapasitas 1500
c. Steam
Steam adalah kebutuhan yang sangat vital untuk proses pemanasan yang
dibutuhkan untuk keperluan proses produksi yang diperoleh dari boiler. Air
panas. Air yang digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang lunak yang
I-44
jiwa, harta benda dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau
belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Menyadari hal tersebut perlu dibuat
a. Pencegahan kebakaran
prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawan sehingga terhindar dari
b. Penanggulangan Kebakaran
kantor.
2.10. Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat adalah segala sesuatu zat padat yang tidak bermanfaat lagi
dan dapat mengganggu jalannya proses produksi seperti botol yang tidak
layak pakai, sedotan minuman dan kertas. Untuk pengolahan limbah padat
b. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang berasal dari proses produksi dan limbah
dari hasil sanitasi. Limbah cair ini mengalami proses pengolahan sebelum
dialirkan ke sungai Deli. Sistem pengolahan limbah cair oleh PT. Coca-
sebagai berikut:
- Screening Unit
screening unit. Pada bagian ini terjadi pemisahan antara limbah padat
- Equalition Pond
- Neutralition Tank
- Oxidan Ditch
pupuk urea dan posfat agar bakteri dapat hidup dan berkembang biak.
menjadi lumpur.
- Calrification Tank
- Belt Press
3.1. Pencahayaan
Iluminansi adalah suatu ukuran banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu
ukuran banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan atau benda kerja.
Besarnya iluminansi bergantung pada seberapa jauh jarak dari sumber cahaya ke
(reflektansi=luminansi/iluminasi) 1
memungkinkan visi tetapi juga terkait dengan serangkaian efek, yang dikenal
denyut jantung dan tingkat variasi kewaspadaan. Efek ini tergantung pada
lingkungan pendidikan.
1 Hardianto Iridiastadi, Ergonomi Suatu Pengantar (Bandung: Rosda, 2014), hlm. 218-219
Cahaya langit (sky light) adalah cahaya bola langit. Cahaya inilah yang
dipakai untuk penerangan alami ruangan, bukan sinar matahari langsung. Sinar
matahari langsung akan sangat menyilaukan dan membawa panas, sehingga tidak
dipakai untuk menerangi ruangan. Catatan: hindari kekacauan antara sky light dan
bersumber dari alat yang diciptakan manusia, seperti lampu pijar, lilin, lampu
minyak tanah dan obor. Lawan dari cahaya buatan adalah cahaya alami, yaitu
cahaya yang bersumber dari alam, misalnya: matahari, lahar panas, fosfor di
istilah berikut:
1. Arus cahaya (luminos flux, flow diukur dengan lumen) adalah banyaknya
persatuan waktu.
cendela) adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sumber cahaya ke arah
cahaya total ke segala arah sebanyak 12,57 lumen. (12,57 adalah luas kulit
cahaya yang datang pada satu unit bidang. Illuminasi (illumination) adalah
yang dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan oleh satu unit bidang yang
diterangi. Tetapi kita mengukur terang yang dipantulkan oleh sebuah bidang
kita yaitu cahaya dari tenaga listrik karena bisa diatur dengan berbagai cara guna
mendukung kegiatan yang sesuai fungsi ruang. Spesifikasi sumber cahaya buatan
yang perlu diperhatikan yaitu temperatur, warna, jarak dan brntuk cahaya. Dalam
sistem pencahayaan buatan yang biasa disebut cahaya artificial banyak digunakan
dengan kombinasi dari berbagai macam elemen, seperti: sumber cahaya, kekuatan
1. Lampu Pijar
2. Lampu Neon
digunakan untuk kantor umum dan lampu kuning untuk proses di bidang foto dari
signifikan dipengaruhi oleh warna cahaya. Tapi ada penelitian cukup tentang efek
dari jarak dekat akan memberikan kelelahan mata yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan melihat objek dalam jarak yang relative jauh. Hal ini karena
adanya kerja akomodasi otot mata ketika pekerjaan yang membutuhkan untuk
melihat benda dari jarak dekat dalam jangka waktu yang lama, Bridger (1995)
menyarankan pekerja untuk istirahat sejenak beberapa menit atau melihat objek
lainnya dengan jarak yang lebih jauh guna mereduksi kelelahan mata yang
diterima3 .
sehingga dapat terdeteksi. Dua benda akan terlihat sama ketika tingkat kontras
3 Ibid (139)
temui saat membaca teks warna hitam pada latar warna gelap. Oleh karena itu,
1. Saat kondisi penerangan yang buruk seperti melihat peta, denah, atau gambar
penerangan setempat dilakukan pada objek kerja yang akan diukur, misalnya meja
dengan ukuran tertentu. Titik pertemuan grid-grid tersebut akan menjadi titik-titik
1. Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik potong garis horizontal
panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu) meter. Contoh
2. Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100 meter persegi: titik potong
garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga)
ruangan antara 10 meter sampai 100 meter persegi seperti Gambar 3.2.
3. Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi: titik potong horizontal panjang
dan lebar ruangan adalah pada jarak 6 meter. Contoh denah pengukuran
intensitas penerangan umum untuk ruangan dengan luas lebih dari 100 meter
2. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran
3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
penerangan setempat.
kuadrat chi untuk dua sampel yang independen. Data yang diperlukan dapat
berupa kontinu atau diskrit, data ordinal atau bukan, dan dapat digunakan untuk
hipotesis bahwa tidak ada beda antara dua buah distribusi, atau untuk mengetahui
dan terdistribusi secara normal. Pengujian ini juga untuk memastikan data
k / s N . X 2 − ( X )2
2
N'=
X
Dimana,
k = tingkat keyakinan
s = tingkat ketelitian
peramalan nilai peubah tak bebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah
diketahui nilainya. Misalkan kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa tingkat
sebaran nilai kimia untuk berbagai skor tes intelegensia yang dicapai oleh
seseorang dengan y dan skor tes intelegensianya dengan x, maka data setiap
Tabel 3.2. Skor Tes Intelegesia dan Nilai Kimia Mahasiswa Baru
Maka diperoleh
Sehingga,
METODOLOGI PENELITIAN
Carbonated Soft Drink (CSD) dan Non- Carbonated Soft Drink (Non-CSD).
dependen.
kerangka berpikir yang baik agar proses dan hasil yang didapatkan akan sistematis
dan baik.
Identifikasi Masalah
(Tingkat kelelahan mata operator inspeksi)
Perumusan Masalah
(Adanya tingkat kelelahan mata operator inspeksi)
Studi Literatur
(Mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan
pencahayaan)
Pengumpulan Data
-Sejarah Perusahaan
-Data wawancara -Struktur organisasi dan Manajemen
-Pengukuran kelelahan mata perusahaan
-Data Departemen QC 3 di Line 3
Pengolahan Data
-Uji Kenormalan Data dengan Uji Anderson-Darling
-Uji Homogenitas Data dengan Uji Bartlett
-Uji Anava dengan faktorial 2x2
-Uji Kenormalan Data dengan Uji Kolmogorov Smirnov
-Uji kecukupan Data
-Uji Regresi
berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara
2. Data sekunder
Data sekunder bersumber dari dokumen perusahaan yang dapat diperoleh dari
pihak manajemen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Sejarah perusahaan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh pada tahap
sebelumnya, dimana pada tahap ini memberikan pembahasan atau analisis yang
lebih mendalam mengenai kelelahan mata operator. Pada hal ini pembaasan hasil
dilakukan untuk mengetahui nilai intensitas cahaya terhadap operator agar dapat
mengurangi
analisa serta untuk memenuhi tujuan khusus, kemudian dibuat saran-saran yang
bertujuan untuk memberi rekomendasi ke pihak kampus, pabrik, dan bagi peneliti
selanjutnya.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kelelahan mata operator
berdasarkan kontras pada warna produk Merah dan Hitam serta iluminasi.
(QC 3 )
kontras pada warna produk Merah dan Hitam dengan alat ukur Flicker Fusion.
Darling Test. Uji ini digunakan untuk menguji apakah data berasal dari populasi
X -
Z=
2i − 1
AD = − N − (ln (F (Yi )) + ln (1 − F (YN +1−i )))
N
0,75 2,25
AD* = AD1 + + 2
n n
b. jika 0,34 < AD* < 0,6 maka p = exp(0,9177 – 4,279(AD*) – 1,38(AD*)2
Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Uji ini
interaksi faktor.
1. Menentukan hipotesis.
Ho : S1 2 = S2 2 = S3 2 =Sn 2
2. Menentukan nilai
4. Perhitungan :
(n − 1)S i
2
i
Sp = i =1
2
N −k
dimana, N = populasi
n = jumlah sampel
S i2 = varians
(S ) ( )
1
2 n1−1
(S 2 )
n2 −1
... S i
2 ni −1 N − k
b= 1
2
Sp
Data yang diperoleh adalah data yang mempunyai 2 faktor, maka uji Bartlett
k / s N . X 2 − ( X )2
2
N'=
X
Dimana,
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kelelahan mata operator
berdasarkan kontras pada warna produk Merah dan Hitam serta iluminasi.
(QC 3 )
kontras pada warna produk Merah dan Hitam dengan alat ukur Flicker Fusion.
Darling Test. Uji ini digunakan untuk menguji apakah data berasal dari populasi
X -
Z=
2i − 1
AD = − N − (ln (F (Yi )) + ln (1 − F (YN +1−i )))
N
0,75 2,25
AD* = AD1 + + 2
n n
f. jika 0,34 < AD* < 0,6 maka p = exp(0,9177 – 4,279(AD*) – 1,38(AD*)2
Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Uji ini
interaksi faktor.
4. Menentukan hipotesis.
Ho : S1 2 = S2 2 = S3 2 =Sn 2
5. Menentukan nilai
4. Perhitungan :
(n − 1)S i
2
i
Sp = i =1
2
N −k
dimana, N = populasi
k = taraf faktor
S i2 = varians
(S ) ( )
1
2 n1−1
(S 2 )n
2 −1
... S i
2 ni −1 N − k
b= 1
2
Sp
Data yang diperoleh adalah data yang mempunyai 2 faktor, maka uji Bartlett
k / s N . X 2 − ( X )2
2
N'=
X
Dimana,
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Uji Kenormalan Data Dengan Uji Anderson-Darling
apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan data
menjadi lelah. Ketegangan yang terus menerus pada otot siliar terjadi dan
mengakibatkan visual :
b. Pandangan dobel.
c. Sakit kepala.
Prestasi kerja karyawan yang dipengaruhi oleh mata mata dan pecahayaan.
Pencahayaan yang baik memungkinkan karyawan bekerja lebih cermat, jelas dan
cepat. Jika terjadi kebalikannya maka kelelahan mata akan mudah menyerang
7.1. Kesimpulan
1. Data yang dikumpulkan untuk kelelahan mata pada operator telah di uji
2. Data yang dikumpulkan untuk iluminasi pada operator telah di uji data
7.2. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk pihak perusahaan dan sebagai bahan
cahaya.
BOOTSRAP, 2013.
Walpole, Ronald E,. Pengantar Statistika. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Sudjana. Desain dan Analisis Eksperimen Edisi Ketiga. Bandung: PT. Tarsito,
1994