Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

UMKM adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian di

Indonesia hal ini disebabkan karena berdasarkan data Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah (Kementeria KUKM) pada 2021, Jumlah UMKM di

Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto

(PDB) sebesar 61,07%. Sektor UMKM dikatakan penting karena merupakan

sumber utama penciptaan lapangan kerja di Indonesia sehingga berdasarkan data

sektor UMKM menyediakan pekerjaan sekitar 97% dari total tenaga kerja di

Indonesia dan UMKM mampu menghimpun hingga 60,4% dari total investasi di

Indonesia. Sehingga dapat dilihat bahwa sektor UMKM sangat penting bagi

ekonomi Indonesia, dan perlu diberikan perhatian khusus untuk memperkuat

sektor ini agar terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah) didefinisikan sebagai usaha produktif yang dimiliki perorangan atau

rumah tangga industri dan komersial perorangan yang memenuhi persayarata

usaha mikro yang telah ditentukan oleh undang-undang. UMKM memiliki

beberapa kelebihan yaitu memberikan kesempatan kerja yang lebih besar,

berperan sebagai sumber inovasi, memiliki fleksibilitas yang tinggi dan dapat

beradaptasi secara mudah dengan perubahan pasar dan teknologi.


Pada era digital saat ini dapat dikatakan begitu praktis, mudah dan

efesien ditengah padatnya rutinitas sehari-hari. Teknologi informasi yang ada

terus berinovasi dan bertransformasi serta semakin canggih yang menimbulkan

dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat terutama dalam dunia ekonomi.

Dalam sebuah pemasaran produk baik melalui online maupun secara konvensional

diperlukan adanya strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar dapat

menghindarkan kerugiaan promosi yang tidak efektif dan efisien.

Digital marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang dilakukan

melalui platform digital atau online, seperti sosial media untuk membangun brand

awareness dan memperluas jangkauan audiens, e-commerce untuk membeli dan

menjual produk secara online, dan maps sebagai alat penujuk alamat dengan tepat

untuk mempermudah pembeli menemukan UMKM.

Dalam Digital marketing, sosial media digunakan sebagai alat untuk

mempromosikan produk atau layanan kepada target pasar yang lebih luas,

membangun citra merek dan meningkatkan kesadaran merek. Sebanyak 93,98%

usaha melakukan penjualan secara online melalui aplikasi pesan instan pada

telegram dan whatsapp, sebanyak 48,65% usaha berjualan melalui media sosial

seperti facebook, Instagram, dan sebagainya. penjualan menggunakan e-

commerce hanya 20,64% usaha yang memiliki akun penjualan, pada website

hanya 4,92% dan pada urutan akhir hanya 2,05% usaha yang menggunakan

website. Presentase Usaha E-Commerce Menurut Media Penjualan pada tahun

2021 dapat dilihat pada Gambar 1.1.


Sumber : Statistik e-commerce 2021

Gambar 1.1 Persentase Usaha E-Commerce Menurut Media Penjualan

Tahun 2021

Banyaknya transaksi pada sosial media menunjukkan bahwa penggunaan

sosial media di Indonesia terus meningkat dan lebih banyak perusahaan

menggunakan sosial media untuk mempromosikan atau menjual produknya.

Peningkatan jumlah pengunaan sosial media yang aktif di Indonesia tahun 2022

dapat dilihat pada Gambar 1.2

Sumber : We Are Social

Gambar 1.2 Jumlah Pengunaan Sosial Media Yang Aktif Di Indonesia

Tahun 2022
E-Commerce adalah setiap bentuk transaksi bisnis yang dilakukan

melalui internet, termasuk pembelian, penjualan, pemasaran dan layanan

pelanggan (Chaffey,2015). Perkembangan teknologi dan munculnya berbagai

platform e-commerce telah memungkinkan untuk melakukan pembelian atau

penjualan produk dengan lebih mudah dan efesien. Data transaksi e-commerce di

Indonesia yang tercatat pada tahun 2018-2022 menunjukan bahwa terjadinya

peningkatan yang signifikan terus menurus tiap tahunnya. Pada tahun 2022 Bank

Indonesia mencatat transaksi e-commerce tumbuh sebesar 18,8% dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar Rp. 401 triliun. Grafik transaksi e-commerce di

Indonesia pada tahun 2018-2022 dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Perkembangan Transaksi E-Commerce di


Indonesia (2018-2022)
600
500
476.3
400
401
300
200 266
206
100
106
0
2018 2019 2020 2021 2022

Perkembangan Transaksi E-Commerce di Indonesia (2018-2022)


Sumber: Bank Indonesia

Gambar 1.3 Grafik Transaksi E-Commerce di Indonesia pada Tahun

2018-2022

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa transaksi e-commerce

semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini dapat menjadi acuan pada pelaku

UMKM untuk memulai melakukan penjualannya secara e-commerce. Semakin


meninggkatnya pengguna e-commerce membuktikan bahwa semakin berkembang

juga teknologi atau era digital marketing di Indonesia, bagi masyarakat Indonesia

sendiri pembelian melalui e-commerce jauh lebih mudah jika dibandingkan

dengan pembelian secara langsung. Peningkatan penggunaan e-commerce di

Indonesia tahun 2022 dapat dilihat pada gambar 1.4.

Sumber : Google Trends

Gambar 1.4 Grafik Penggunaan E-commerce di Indonesia pada Tahun 2022

Maps atau peta sering digunakan dalam Digital marketing sebagai alat

untuk menunnjukan lokasi bisnis atau tempat promosi, dan juga sebagai cara

untuk memudahkan pelanggan dalam menemukan dan mencapai lokasi tersebut.

Maps juga membantu bisnis dalam mengembangkan strategi pemasaran berbasis

lokasi, seperti mengindentifikasi daerah yang berpotensi dikunjungi pelanggan

atau mencari tau lokasi pesaing yang berdekatan. Berdasarkan grafik penggunaan

maps di Indonesia tahun 2022 terbilang cukup stabil dalam penggunaanya dapat

dilihat pada gambar 1.5.


Sumber : Google Trends

Gambar 1.5 Grafik Penggunaan Maps di Indonesia pada Tahun 2022

Pisang sale Incess merupakan salah satu UKM yang bergerak dibidang

bisnis makanan. Pisang sale Incess berlokasi di Jl. Pandan Lk.I Tumpok Teungoh

Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Aceh. UKM Pisang sale Incess

melakukan pemasarannya hanya melalui mouth to mouth dan hanya menggunakan

Whatsapp untuk pembelian atau pemesanannya. UKM Pisang sale Incess

mengalami naik turun dalam penjualannya, dikarenakan promosi yang kurang

efektif dan keadaan cuaca disaat musim penghujan yang menyebabkan produksi

pisang sale menurun. Penghasilan pisang sale di UKM Pisang sale Incess dari

bulan Januari 2022 hingga desember 2022 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Penghasilan UKM Pisang Sale Incess

Bulan Penghasilan
Januari Rp 7.600.000
Februari Rp 8.000.000
Maret Rp 8.800.000
April Rp 20.000.000
Mei Rp 10.000.000
Juni Rp 7.600.000
Juli Rp 7.200.000
Agustus Rp 6.800.000
September Rp 6.400.000
Oktober Rp 5.200.000
November Rp 4.800.000
Desember Rp 4.400.000
Total Rp 96.800.000
Sumber:Pengumpulan Data

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penghasilan UKM Pisang sale

Incess cenderung mengalami naik turun setiap bulannya, hal ini menunjukkan

penghasilan yang didapatkan tidak stabil dan bahkan mengalami penurunan pada

7 bulan terakhir. Pemasaran secara tradisional tidak memiliki jangkauan

pemasaran yang luas sehingga menyebabkan pemasaran hanya dilakukan di satu

wilayah saja. Jika UKM Pisang Sale Incess hanya mempertahankan sistem

pemasaran secara tradisional dikhawatirkan penurunan akan terus terjadi yang

menyebabkan potensi kerugian pada UKM Pisang Sale Incess.

Hal tersebut menunjukkan bahwa diperlukan transformasi pemasaran

secara digital. Pemasaran secara digital memiliki jangkauan pasar yang luas, tidak

hanya satu wilayah saja tetapi hingga nasional maupun internasional. Beberapa

media pemasaran digital yang bisa diterapkan yaitu media sosial, maps dan juga

e-commerce.
Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang dapat

digunakan untuk membangun merek, memproduksi produk, dan mencapai

khalayak yang lebih luas. Saat ini Instagram menduduki posisi kedua setelah

whatsapp berdasarkan data platform Favorite Social Media. Sehingga Instagram

merupakan salah satu media sosial yang tepat bagi pelaku usaha untuk

meningkatkan penjualan, kesadaran merek dan membangun koneksi yang lebih

erat dengan pelangan. Data platform Favorite Social Media dapat dilihat pada

Gambar 1.6

Sumber : We Are Social

Gambar 1.6 Favourite Social Media Platforms

Shopee adalah platform e-commerce yang popular di Asia Tenggara,

termasuk Indonesia. Shopee menggunakan berbagai pemasaran digital untuk

mempromosikan merek mereka, seperti kampanye diskon, program afiliasi dan

konten pemasaran lainnya yang menarik. Saat ini shopee menduduki peringkat

teratas dalam persaingan e-commerce di Indonesia. Sehingga shopee merupakan


pilihan yang tepat bagi pelaku usaha yang ingin melakukan pemasaran produk

secara digital. Data persaingan e-commerce di Indonesia dapat dilihat pada

Gambar 1.7.

Sumber : Iprice

Gambar 1.7 Data Persaingan E-commerce di Indonesia

Metode Sostac merupakan singkatan dari Situation, Objectives, Strategy,

Tactics, Action, dan Control. Sostac adalah kerangka kerja perencanaan

pemasaran yang membantu pemasar untuk merencanakan strategi pemasaran dan

menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis.

Sostac juga memberikan panduan yang jelas dan terperinci tentang bagaimana

merencanakan dan mengimplementasikan strategi pemasaran.

Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang menggunakan Digital

marketing menggunakan metode Sostac pada PT. Naila Syafaah Wisata Mandiri,

pada penelitian ini yang menjadi permasalahan yaitu kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara garis besar masih dilakukan secara tradisional, tetapi perusahaan

ini sudah memiliki website hanya saja website tersebut tidak terurus dan
kurangnya informasi yang dibutuhkan oleh para customer, maka dari itu cara

pemasaran tradisional pun lebih efektif dibandingkan dengan cara pemasaran

modern pada saat ini (Finandar, 2020).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang memiliki permasalahan yang

hampir sama dengan UKM Pisang Sale Incess yaitu ingin melakukan transformasi

pemasaran tradisional menjadi pemasaran secara digital dengan metode Sostac

melalui media sosial Instagram, Maps dan e-commerce Shopee.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perlu

dilakukan strategi Digital marketing sehingga pemasaran produk UKM Pisang

Sale Incess dapat lebih berkembang lagi dan bukan hanya memasarkan produk

melalui pemasaran tradisional saja.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Membuat strategi Digital marketing dalam proses pemasaran produk UKM

Pisang Sale Incess.

2. Menggembangkan konten Digital marketing pada UKM Pisang Sale Incess

berupa media sosial Instagram, e-commerce Shopee dan maps.


1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang

sudah dipelajari selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam

menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja

khususnya dalam hal strategi bisnis dan pemasaran dalam sebuah perusahaan.

2. Bagi UKM

Hasil dari analisis penelitian dapat digunakan sebagai usulan dan

pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk menentukan strategi bisnis

dan pemasaran UKM Pisang Sale Incess dalam menghadapi pesaingan di

industri yang ada.

3. Bagi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara

Menambahkan hasil karya mahasiswa yang dapat digunakan sebagai referensi

dan literatur penelitian bagi peneliti selanjutnya di Dapartemen Teknik

Industri Fakultas Teknik Sumatera Utara.

1.5 Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
1. Strategi Digital marketing UKM Pisang Sale Incess hanya dilakukan pada

media sosial Instagram, e-commerce Shopee dan maps pada akun UKM

tersebut.

2. Hasil penelitian ini bersifat sementara dikarenakan perkembangan dunia digital

khususnya platform dan media digital yang di gunakan untuk pemasaran.

Asumsi masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pemasaran yang digunakan tidak berubah selama berlangsungnya penelitian.

2. Target produk UKM Pisang Sale Incess adalah konsumen masyarakat

Indonesia.

3. Tidak terjadi gangguan aktivitas apapun yang mempengaruhi penjualan

produk.

Anda mungkin juga menyukai