Anda di halaman 1dari 7

TENAGA KERJA KOTA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

GALUH FIKRIAH SALSABILA

190403001

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020
A. JUMLAH TENAGA KERJA KOTA YOGYAKARTA

Tenaga kerja adalah salah satu resource (Sumber Daya) yang peling penting dalam
sebuah perusahaan ataupun dalam seluruh aspek ekonomi. Tenaga kerja lah merupakan
penggerak kegiatan ekonomi di suatu daerah. Jika di suatu daerah memiliki tenaga kerja
yang cukup dan handal maka pergerakan ekonomi di daerah tersebut lancar. Karena tenaga
kerja memiliki peran unutk memproduksi, mengolah, maupun mengoperasikan teknologi
(mesin) untuk mengubah barang menjadi produk yang bisa dijual. Di Kota Yogyakarta jumlah
tenaga kerja dari tahun 2014-2019 mengalami kenaikan tenaga kerja setiap tahunnya.
Berikut adalah data tenaga kerja di Kota Yogyakarta yang bersumber dari data BPS (Badan
Pusat Statistik):

TAHUN JUMLAH TENAGA KERJA


2014 216.024
2015 210.049
2017 213.591
2018 224.641
2019 231.876
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Di Provinsi Sumatera Utara Agustus 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019

235,000

230,000

225,000

220,000

215,000
Series 1

210,000

205,000

200,000

195,000
2014 2015 2017 2018 2019

Pada grafik diatas kita melihat terjadi peningkatan, peningkatan yang paling
singnifikan terjadi di tahun 20115-2019. Peningkatan tenaga kerja maka otomatis
meningkatkan persaingan antar tenaga kerja untuk mendapatkan kerja, dengan adanya
persaingan mereka akan menempa dan meningkatkan kualitas serta skill mereka. Dengan
demikian yang tercipta ialah tidak hanya tenaga kerja yang berjumlah banyak tetapi juga
berkualitas.

B. Sektor Alokasi Tenaga Kerja di Kota Yogyakarta

Berdasarkan sumber yang diperoleh dari BPS, ada 9 sektor pengalokasian utama di
Kota Y yaitu sektor 1) Algikultura, 2) sektor pertambangan, 3) sektor industri, 4) sektor
listrik, gas, dan air minum, 5) sektor konstruksi, 6) sektor perdangan besar, rumah makan ,
dan jasa akomodasi, 7) sektor transportasi, pegudangan, dan komunikasi, 8) sektor Lembaga
keuangan, usaha pesewaan, dan jasa perushaan, 9) sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan
perorangan. Dari 9 sektor yang paling banyak mengalokasikan tenaga kerja di Kabupaten
Yogyakarta adalah sektor Algikultural.

Sektor 2014 2015 2017 2018 2019


Pertanian, Perkebunan, 496.967 436.529 451.861 462.155 405.855
Perburuan,dan Perikanan
Pertambangan/Penggalian 305.472 290.961 14.431 20.889 15.881
Industri 273.329 276.386 340.258 334.251 363.931
Listrik, Gas, dan Air 305.472 290.961 3.633 2.851 3.683
Minum
Konstruksi 305.472 290.961 4.507 1.266 4.086
Perdagangan Besar, 505.915 485.393 153.306 144.117 143.647
Rumah Makan, dan Jasa
Akomodasi
Transportasi,Pegudangan 305.472 290.961 383.976 411.624 404.681
, dan Komunikasi
Lembaga Keuangan, 305.472 290.961 56.809 76.344 84.860
Usaha Persewaan
Bangunan, dan Jasa
Perusahaan
Penyediaan Akomodasi 374.360 401.949 187.079 207.788 201.257
dan Makan Minum
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Di Provinsi Sumatera Utara Agustus 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019
600,000

500,000

400,000

300,000
2014
200,000 2015
2017
100,000 2018
2019
0
i i r si i
an an str um ks sa ta ga
n as
ni ng u in tr u b e r n o d
r ta b a in
d m ns n po eu
a
om
pe m ai r
ko ga ns k ak
r ta an tr a a
pe an ag ba
g n
s,d rd m diaa
ga e le e
r ik, p ny
lis
t pe

Dari Grafik diatas menunjukan bahwasanya di setiap sektor terjadi perubahan


tenaga kerja yang dialokasikan sangat dinamis. Hal tersebut menggambarkan bahwasanya
lowongan atau peluang kerja di setiap sektor terjadi naik turun, sehingga memberikan
kecemasan bagi tenaga kerja karena mereka tidak mendapatkan jaminan atas peluang dan
lowongan kerja di sektor keahlian mereka. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kebijakan
ataupun keputusan agar pertumbuhan pengalokasian sektor terjadi secara konstan sehingga
para tenaga kerja mendapatkan jaminan dan rasa aman.

C. Karakteristik Tenaga Kerja Kota Yogyakarta

Setiap tenaga kerja memiliki karakteristik dan kehalian masing-masing,


karakteristik tersebutlah yang membuat perbedaan pada setiap tenaga kerja. Karakteristik
tenaga kerja dapat digolongkan berdasarkan umur dan tingkat pendidikan terakhir. Setiap
tenaga kerja pasti memiliki umur yang paling produktif dan biasanya perusahaan ataupun
indusri memilih tenaga kerja yang berada pada usia produktif, karena dapat meningkatkan
produktivitas perusahanya dalam memproduksi barang. Selain itu tingkat pendidikan tenaga
kerja sangat mempengaruhi minat perusahaan atau industry, karena dengan memiliki tenaga
kerja yang berpendidikan dan berkualitas tinggi akan meningkatkan kualitas produk mereka.
Berikut adalah rincian data karakteristik tenaga kerja di Kota Yogyakarta berdasarkan
umur dan tingkat pendidikan pada tahun 2014-2015:
Umur 2014 2015 2017 2018 2019
15-19 56.272 43.222 55.357 53.415 61.156
20-24 160.362 144.316 165.470 167.336 167.243
25-29 175.979 227.463 189.868 246.015 254.782
30-34 282.318 212.156 219.134 234.927 243.350
35-39 226.318 220.028 251.610 228.880 229.059
40-44 224.228 223.032 206.083 225.953 226.968
45-49 220.535 218.533 239.843 236.981 226.874
50-54 197.548 192.758 208.100 217.054 216.689
55-59 159.705 162.759 185.677 185.263 184.858
60+ 252.233 246.951 332.026 322.568 323.771
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Di Provinsi Sumatera Utara Agustus 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019

Pendidikan 2014 2015 2017 2018 2019


Tidak sekolah 99.487 76.246 301.819 273.721 251.499
SD 186.347 178.180 343.251 335.634 347.120
SMP 358.223 348.466 346.699 367.003 357.320
SMA 361.640 343.075 320.454 333.800 368.267
SMK 644.655 658.019 417.714 470.190 443.537
DI/DII/DIII 305.691 287.232 95.535 94.628 92.283
DIV/SARJAN 305.691 287.232 227.696 243.416 274.688
A
Sumber: Keadaan Angkatan Kerja Di Provinsi Sumatera Utara Agustus 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019
Karakteristik Tenaga Kerja Berdasarkan Umur
350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+

Karakteristik Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan


700,000

600,000

500,000
2014
400,000 2015
2017
300,000 2018
2019
200,000

100,000

0
Tidak sekolah SD SMP SMA SMK DI/DII/DIIIDIV/SARJANA
Axis Title

Pada grafik umur terlihat bahwa penyebaran tenaga kerja terbanyak di umur 60
tahun keatas, hal ini tentu saja memprihatinkan karena pada kisaran umur tersebutu
tingkat produktivitas tenaga kerja sudah menurun dan sudah kurang produktif. Oleh karena
itu diperlukan peremajaan tenaga kerja di Kota Yogyakarta. Sedangakn di grafik pendidikan
menunjukan bahwa tingkat pendidikan terakhir paling banyak yaitu SMP dan SMA, tentu
saja masih perlu dibutuhkan peningkatan pendidikan tenaga kerja agar menghasilkan tenaga
kerja yang berkualitas baik dan unggul.

D. Upah Tenaga Kerja Kota Yogyakarta

Tenaga kerja berhak mendapatkan upah sebagai buah atau hasil pekerjaan, upah ini
yang digunakan oleh tenaga kerja untuk mememnuhi kebutuhan sehari-sehari dirinya dan
keluarganya. Upah tenaga kerja di suatu daerah (kabupaten) dapat dilihat dari upah
minimum kabupaten (UMK) pada setiap tahunnya. Berikut adalah rincian data upah minimum
Kota Yogyakarta pada tahun 2014-2019:

Tahun Upah minimum Kabupaten


2014 Rp.1.173.300
2015 Rp.1.302.500
2017 Rp.1.572.200
2018 Rp.1.709.150
2019 Rp.1.846.400
Dari tabel diatas menunjukan pertumbuhan upah minimum kota Yogyakarta
mengalami peningkatan yang konstan yaitu berkisar Rp 100.000 – Rp 200.000. Peningkatan
UMK ini diharapkan dapat meingkatkan kesejahteraan para tenaga kerja dan UMK ini bisa
di terapkan di setiap sektor pengalokasian tenaga kerja tanpa terkecuali termasuk institusi
pemerintahan. Sehingga tidak timbul ketimpangan antara tenaga kerja di suatu sektor
dengan sektor lainnya.

E. Prediksi Tenaga Kerja Kota Yogyakarta

Dalam memperdiksi tenaga kerja kita dapat melihat dari kurva supply (penawaran)
tenaga kerja di suatu daerah. Oleh karena itu untuk memperdiksi tenaga kerja di
Kabupaten Toba kita dapat membuat kurva penawaran tenaga kerja berdasarkan jumlah
tenaga kerja dan upah minimum kabupaten setiap tahunya. Berikut adalah kurva supply di
Kota Yogyakarta:

Anda mungkin juga menyukai