Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DINAS PENDIDIKAN
Jl. Anggrek No.2 kel. Paropo, Kec. Panakukang
Kota Makassar 90222, Sulawesi Selatan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


KOTA MAKASSAR

Nomor: 421/2591/DP/VI/2020

TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR
Nomor: 421/2447/DP/V/2020
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JENJANG
TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA KOTA MAKASSAR TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka efektifitas dan efesiensi pelaksanaan


Penerimaan Peserta Didik Baru jenjang Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidkan Kota Makassar perlu
ditetapkan Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru
Jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama Kota Makassar Tahun 2020.
b. Bahwa salah satu bentuk layanan pendidikan bermutu adalah
melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Kota Makassar Tahun 2020 yang nondiskriminatif, objektif,
transparan, akuntabel dan berkeadilan.
c. Bahwa maksud pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kota Makassar tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik
Baru Jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama Kota Makassar Tahun 2020.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234); sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6394);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan
Batas-batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-
kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2970);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan
Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar dalam
Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 193);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4864);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5157);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 6041);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6487);
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009
tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki
Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan /atau Bakat
Istimewa;
17. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011
tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157);
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 955);
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun
2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
Reguler;
21. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2019 Nomor 1)
22. Surat Edaran No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19).
23. Surat edaran Nomor 1974/JI/PB/2020 tentang Penerimaan Peserta
Didik baru tahun 2020/2021.
24. Peraturan Walikota Makassar Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran
2020/2021 pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Makassar.

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 44


Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau
Bentuk Lain Yang Sederajat Tahun 2020/2021;
2. Surat Edaran No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19).
3. Surat edaran Nomor 1974/JI/PB/2020 tentang Penerimaan Peserta
Didik baru tahun 2020/2021.
4. Peraturan Walikota Makassar Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran
2020/2021 pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Makassar.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar
Nomor: 421/2447/DP/V/2020 tentang Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Makassar tentang Petunjuk Teknis Penerimaan
Peserta Didik Baru Jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama Kota Makassar Tahun 2020.

KEDUA : Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang Taman


Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kota
Makassar Tahun 2020 sebagaimana tercantum pada lampiran
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar ini.

KETIGA : Sasaran Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA adalah:
a. Panitia Pelaksana PPDB
b. Satuan Pendidikan Pelaksana PPDB
c. Calon peserta didik baru TK, SD dan SMP.
d. Masyarakat pengguna layanan PPDB
e. Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

KEEMPAT : Dengan diterbitkannya Keputusan ini maka Surat Keputusan Kepala


Dinas Pendidikan Kota Makassar Nomor: 421/2447/DP/V/2020
tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Kota Makassar Tahun 2020, dinyatakan tidak berlaku lagi.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal, 20 Juni 2020

Tembusan
1. Walikota Makassar sebagai laporan di Makassar
2. Ketua DPRD Kota Makassar di Makassar
3. Sekretaris Daerah Kota Makassar di Makassar
4. Arsip
LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA


MAKASSAR
Nomor: 421/2591/DP/VI/2020
TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA
DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR Nomor:
421/2447/DP/V/2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JENJANG
TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR DAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA
MAKASSAR TAHUN 2020.

A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6394);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-batas
Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan
Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2970);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung
Pandang Menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 193);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5157);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6041);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6487);
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan /atau Bakat Istimewa;
17. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak
Berkebutuhan Khusus;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 955);
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 44 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau
Bentuk Lain Yang Sederajat Tahun 2020/2021;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler;
22. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Daerah Tahun 2019 Nomor 1)
23. Surat Edaran No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam
masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
24. Surat edaran Nomor 1974/JI/PB/2020 tentang Penerimaan Peserta Didik baru
tahun 2020/2021.
25. Peraturan Walikota Makassar Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2020/2021 pada jenjang pendidikan
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kota
Makassar.

A. PENGERTIAN
Dalam Juknis PPDB ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan
Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan.
5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Makassar.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.
7. Sekolah adalah Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
8. Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu bentuk
sekolah anak usia dini pada jalur pendidikan formal.
9. Sekolah Dasar, yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar.
10. Sekolah Menengah Pertama, yang selanjutnya disingkat SMP, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada
jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
11. Rombongan Belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satuan
kelas dalam satu Sekolah.
12. Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat US adalah kegiatan pengukuran capaian
kompetensi lulusan pada seluruh mata pelajaran dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan.
13. Sertifikat Hasil Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat SHUS adalah surat
keterangan yang berisi Nilai US serta tingkat capaian Standar Kompetensi Lulusan
yang dinyatakan dalam angka berlaku sementara sampai terbitnya ijazah siswa.
14. Data Pokok Pendidikan, yang selanjutnya disingkat Dapodik adalah suatu sistem
pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan,
dan substansi pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang
terus menerus diperbaharui secara daring.
15. Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB, adalah kegiatan
penerimaan calon peserta didik baru pada jenjang TK, SD dan SMP yang
memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi.
16. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Daring adalah kegiatan penerimaan calon
peserta didik baru yang memenuhi syarat tertentu melalui proses entri, memakai
sistem database, seleksi otomatis oleh program komputer, dan hasil seleksi dapat
diakses setiap waktu secara daring.
17. Jalur penerimaan adalah jalur yang digunakan untuk melakukan pendaftaran pada
PPDB yang terdiri dari jalur zonasi, afirmasi, jalur perpindahan tugas orang
tua/wali, dan jalur prestasi.

B. TUJUAN
Juknis PPDB 2020 ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan yang bertujuan untuk:
1. Membantu Dinas Pendidikan Kota Makassar dan sekolah dalam melaksanakan
PPDB;
2. Menyempurnakan kualitas proses dan akuntabilitas penyelenggaraan PPDB yang
berlangsung nondiskriminatif, objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan
dalam rangka mendorong peningkatan akses layanan pendidikan;
3. Meningkatkan tertib penyelenggaraan dan administrasi PPDB;
4. Mendorong peningkatan akses masyarakat kota Makassar dalam rangka
pemerataan kesempatan belajar.
5. PPDB Moda daring dimaksudkan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat yang
sementara dalam masa pandemik Covid-19 agar mereka mampu mengakses atau
mendaftar PPDB tanpa harus keluar rumah atau tetap di rumah saja.

C. MANFAAT
Juknis PPDB 2020 ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam sebagai berikut:
1. Sebagai ukuran standar kinerja bagi Dinas Pendidikan Kota Makassar dan sekolah
dalam melaksanakan PPDB.
2. Meningkatkan akuntabilitas, efisiensi dan efektitivitas penyelenggaraan PPDB
yang berlangsung nondiskriminatif, objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan
dalam rangka mendorong peningkatan akses layanan pendidikan.
3. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat dari aspek mutu, waktu dan
prosedur.
4. Melayani seluruh lapisan masyarakat meskipun tetap berada di rumah.

D. ASAS
Asas PPDB 2020 adalah sebagai berikut:
1. Nondiskriminatif, artinya pelaksanaan PPDB 2020 dilakukan secara terbuka
kepada semua aspek gender, agama, ras dan suku serta kebutuhan khusus.
Nondiskriminatif dikecualikan bagi sekolah yang secara khusus melayani peserta
didik dari kelompok gender atau agama tertentu;
2. Objektif, artinya bahwa PPDB 2020 harus memenuhi ketentuan umum yang diatur
dalam keputusan ini;
3. Transparan, artinya pelaksanaan PPDB 2020 bersifat terbuka dan dapat diketahui
oleh masyarakat termasuk orangtua/wali calon peserta didik
4. Akuntabel, artinya pelaksanaan PPDB 2020 dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat baik prosedur maupun hasilnya;
5. Berkeadilan, artinya pelaksanaan PPDB 2020 dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek ruang dalam zona, aspek hasil belajar, inklusif, prestasi
dan pindahan.

E. PRINSIP
Prinsip PPDB 2020 adalah sebagai berikut:
1. Konsisten, yaitu harus dilaksanakan secara konsisten oleh penyelenggara PPDB
2020 ditingkat Dinas Pendidikan dan di tingkat sekolah;
2. Komitmen, yaitu harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran
penyelenggara PPDB 2020 ditingkat Dinas Pendidikan dan ditingkat sekolah;
3. Perbaikan berkelanjutan, yaitu harus terbuka terhadap penyempurnaan-
penyempurnaan untuk memperoleh prosedur PPDB 2020 yang efektif dan efisien;
4. Mengikat, yaitu harus mengikat pelaksana dalam melakukan tugas-tugas PPDB
2020 sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;
5. Seluruh unsur memiliki peran penting dan seluruh penyelenggara memiliki peran-
peran tertentu dalam penyelenggaraan PPDB 2020;
6. Terdokumentasi dengan baik, bahwa seluruh kegiatan PPDB 2020 harus
didokumentasikan dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi;

F. TATA CARA PPDB


Sistem Pendaftaran PPDB 2020 adalah sebagai berikut:
1. PPDB dilaksanakan dengan mekanisme dalam jaringan (Daring).
2. PPDB dilaksanakan dengan mekanisme diluar jaringan (Luring) untuk sekolah
yang tidak terjangkau jaringan internet.
3. Alur pendaftaran PPDB 2020 adalah sebagai berikut;
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah melaksanakan PPDB
mulai pada bulan Mei tahun 2020;
b. Pelaksanaan PPDB sebagaimana dimaksud dimulai dari tahapan:
1) Sosialisasi sistem penerimaan calon peserta didik baru pada Sekolah
yang bersangkutan dengan sistem daring.
2) Pengumuman jadwal pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru
pada Sekolah yang bersangkutan yang dilakukan secara terbuka dengan
sistem daring.
3) Pendaftaran dilaksanakan dengan sistem daring.
4) Seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran dengan sistem daring.
5) Pengumuman penetapan peserta didik baru dengan sistem daring.
6) Pendaftaran ulang bagi peserta didik baru yang dinyatakan lulus
dengan sistem daring.
c. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana
dimaksud, paling sedikit memuat informasi sebagai berikut:
1) Persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya;
2) tanggal pendaftaran;
3) jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, afirmasi, jalur
perpindahan orangtua/wali, dan jalur prestasi;
4) jumlah daya tampung yang tersedia pada kelas A dan B jenjang TK
yaitu maksimum 20 orang, kelas 1 jenjang SD yakni maksimum 28
orang dan kelas 7 SMP yaitu maksimum 32 orang setiap rombongan
belajar; dan
5) tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
d. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana
dimaksud melalui sistem daring;
e. Pengumuman penetapan peserta didik baru sebagaimana dimaksud
dilakukan sesuai dengan jalur pendaftaran dalam PPDB;
f. Penetapan peserta didik baru dilakukan dengan cara perangkingan zonasi,
afirmasi, jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan prestasi yang ditetapkan
melalui keputusan Kepala Sekolah.

G. PENDAFTARAN TK
1. Persyaratan Umum
Persyaratan calon peserta didik baru pada TK adalah sebagai berikut:
a. Berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A;
dan
b. berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B.
c. Bukti syarat usia dibuktikan dengan Akta Kelahiran atau Surat Keterangan
Lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah
setempat sesuai dengan domisili calon peserta didik.

2. Seleksi
Persyaratan seleksi calon peserta didik baru pada TK adalah sebagai berikut:
a. Seleksi calon peserta didik baru kelompok A dan B wajib
mempertimbangkan kriteria usia dalam penempatan kelompok kelas.
b. Tidak diperkenankan mengadakan tes tulis, baca dan hitung dalam
penempatan kelompok A atau B bagi calon peserta didik TK.

3. Mekanisme pendaftaran
Mekanisme pendaftaran calon peserta didik baru pada TK adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan secara daring yang diselenggarakan
oleh masing-masing sekolah.
b. Dalam hal pengumpulan dokumen pendaftaran yaitu Akta Kelahiran atau
Surat Keterangan Lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan
dilegalisir oleh Lurah setempat sesuai dengan domisili calon peserta didik,
dapat dilakukan dengan mengirimkan hasil discan/foto kemudian diunggah
ke apikasi PPDB daring yang digunakan oleh sekolah.

4. Pengumuman
Mekanisme pengumuman calon peserta didik baru pada TK adalah sebagai berikut:
a. Pengumuman hasil pendaftaran dilaksanakan secara daring yang
diselenggarakan oleh masing-masing sekolah.
b. Sekolah wajib membuat pengumuman pendukung hasil pendaftaran berupa
pengumuman yang ditempelkan di area sekolah.

5. Pendaftaran Ulang
Mekanisme pendaftaran ulang calon peserta didik baru pada TK adalah sebagai
berikut:
a. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah diterima
untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik pada sekolah yang
bersangkutan.
b. Pendataan ulang dilakukan oleh TK untuk memastikan status peserta didik
pada sekolah yang bersangkutan.
c. Sekolah wajib melakukan pengisian, pengiriman, dan pemutakhiran data
peserta didik dan Rombongan Belajar dalam Dapodik secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.

H. PENDAFTARAN SD
1. Persyaratan Umum
Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD adalah sebagai berikut:
a. Berusia 7 (tujuh) tahun; atau
b. Paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun 2020.
c. Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan
12 (dua belas) tahun sesuai zonasi sekolah terdekat.
d. Bukti syarat usia sebagaimana dimaksud dalam persyaratan dibuktikan
dengan Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh Lurah setempat sesuai dengan
domisili calon peserta didik.
e. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada
tanggal 1 Juli tahun 2020 diperuntukkan bagi calon peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis
yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
f. Dalam hal psikolog profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
tidak tersedia, rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan guru sekolah asal.

2. Jalur
Jalur pendaftaran PPDB 2020 SD adalah sebagai berikut:
a. Pendaftaran PPDB daring calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD
dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:
1) Zonasi.
2) Afirmasi.
3) Perpindahan tugas orang tua/wali atau anak guru.
b. Jalur zonasi sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari daya tampung Sekolah.
c. Dalam Jalur zonasi sebagaimana dimaksud sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari daya tampung Sekolah, terdapat 3% (tiga persen) jalur calon
peserta didik inklusi dan bagi sekolah yang berada di perbatasan daerah
Kota Makassar yang berbatasan dengan kabupaten Maros, Kabupaten Gowa
dan Takalar terdapat 15% (lima belas persen) jalur calon peserta didik
perbatasan .
d. Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar 15% (lima belas
persen) dari daya tampung sekolah.
e. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan anak guru sebagaimana dimaksud
ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari daya tampung Sekolah.
f. Tidak terdapat jalur prestasi dalam pendaftaran PPDB daring calon peserta
didik baru kelas 1 (satu) SD.

3. Mekanisme pendaftaran
Mekanisme pendaftaran PPDB 2020 SD adalah sebagai berikut:
a. Jalur non zonasi dibuka lebih awal, dan calon peserta didik hanya dapat
memilih 1 (satu) jalur dari 2 (dua) jalur non zonasi yakni jalur afirmasi dan
jalur pindah tugas orang tua/wali atau anak guru dengan sistem daring.
b. Jika calon peserta didik tidak diterima melalui jalur non zonasi sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan maka calon peserta didik dapat melakukan
pendaftaran melalui jalur zonasi sepanjang memenuhi persyaratan.

c. Jalur Zonasi
Persyaratan Jalur Zonasi
1) Jalur zonasi bagi sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah sebesar 80% (tujuh puluh persen) menerima calon peserta didik
yang berdomisili sesuai zonasi sekolah yang ditetapkan.
2) Jalur zonasi yang termasuk didalamnya kuota bagi anak penyandang
disabilitas sebesar 3% (tiga persen) dari kuota jalur zonasi, menerima
calon peserta didik inklusi berdasarkan domisili sesuai zonasi sekolah
yang ditetapkan.
3) Jalur zonasi yang termasuk didalamnya kuota bagi sekolah yang berada
di daerah perbatasan dengan kabupaten Gowa, Maros dan Takalar
sebesar 15% (lima belas persen) dari kuota zonasi, menerima calon
peserta didik berdasarkan domisili sesuai zonasi sekolah yang
ditetapkan.
4) Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud berdasarkan
alamat pada Kartu Keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu)
tahun sebelum pelaksanaan PPDB 2020.
5) Kartu keluarga dapat diganti dengan Surat Keterangan Domisili dari
Rukun Tetangga atau Rukun Warga yang dilegalisir oleh Lurah
setempat yang menerangkan bahwa peserta didik yang bersangkutan
telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya
Surat Keterangan Domisili.
6) Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki Kartu Keluarga
atau Surat Keterangan Domisili dalam satu wilayah kabupaten/kota
yang sama dengan sekolah asal.
7) Bukti Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili discan/foto
kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.

d. Jalur Afirmasi
Persyaratan Jalur Afirmasi
1) Jalur afirmasi sebesar 15% (lima belas persen) diperuntukkan bagi
calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu
dan berdomisili sesuai zonasi sekolah yang ditetapkan..
2) Calon Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak
mampu sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan bukti keikutsertaan
peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
3) Bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga
tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.
4) Orang tua/wali peserta didik wajib membuat surat keterangan yang
menyatakan bersedia diproses secara hukum, apabila terbukti
memalsukan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga
tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada point (2).
5) Bukti surat keterangan yang menyatakan bersedia diproses secara
hukum, apabila terbukti memalsukan bukti keikutsertaan peserta didik
dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah discan/foto kemudian diunggah ke
aplikasi PPDB daring.

e. Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali dan Anak Guru


Persyaratan Jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan anak guru
1) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali, dan atau anak guru
sebagaimana dimaksud sebesar 5% (lima persen), dapat ditujukan bagi
calon peserta didik yang berdomisili di dalam dan di luar zonasi
Sekolah.
2) Perpindahan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan
yang mempekerjakan.
3) Anak guru yang dimaksud ditujukan bagi calon peserta didik yang
orang tuanya adalah guru yang mengajar di sekolah kota Makassar
yang ditandai dengan foto kopi SK terakhir dari Dinas Pendidikan Kota
Makassar.
4) Bukti surat tugas perpindahan orang tua/wali dan Kartu Keluarga
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.
5) Anak guru harus dibuktikan dengan Kartu Keluarga dan SK terakhir
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.

4. Seleksi
Penetapan Seleksi PPDB calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD adalah sebagai
berikut;
a. Seleksi calon peserta didik baru SD hanya menggunakan jalur zonasi,
afirmasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali.
b. Seleksi calon peserta didik baru SD jalur zonasi mempertimbangkan kriteria
dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1) Usia dan jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam zonasi;
2) Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun
pertanggal 1 Juli 2020 dengan domisili dalam zonasi yang terdekat;
3) Calon peserta didik berusia dibawah 7 (tujuh) tahun selanjutnya akan
diurut sesuai urutan usia;
4) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud sama, maka
penentuan peserta didik didasarkan pada jarak tempat tinggal calon
peserta didik yang terdekat dengan Sekolah.
c. Seleksi calon peserta didik baru SD jalur afirmasi mempertimbangkan
kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1) Kepemilikian bukti keterangan tidak mampu
2) Jika terdapat calon peserta didik jalur afirmasi melebihi kuota maka
selanjutnya ditentukan berdasarkan usia calon peserta didik sesuai
ketersediaan rombongan belajar.
3) Dalam hal kuota jalur afirmasi tidak terpenuhi maka sisa kuota
dialihkan ke jalur zonasi.
d. Seleksi calon peserta didik baru SD jalur perpindahan tugas orang tua/wali
dan anak guru mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sebagai
berikut:
1) Kepemilikian bukti keterangan surat penugasan dari instansi, lembaga,
kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan atau foto kopi SK
terakhir dari Dinas Pendidikan Kota Makassar.
2) Jika terdapat calon peserta didik jalur jalur perpindahan tugas orang
tua/wali dan anak guru melebihi kuota maka selanjutnya ditentukan
berdasarkan usia calon peserta didik sesuai ketersediaan rombongan
belajar.
3) Dalam hal kuota jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan atau luar
daerah, dan atau anak guru tidak terpenuhi maka sisa kuota dialihkan
ke jalur zonasi.
e. Dalam seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD tidak dilakukan tes
membaca, menulis, dan berhitung.
c. Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, sekolah memiliki jumlah calon
peserta didik yang melebihi daya tampung, maka sekolah wajib melaporkan
kelebihan calon peserta didik tersebut kepada Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
d. Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya dapat menyalurkan
kelebihan calon peserta didik pada Sekolah lain dalam zonasi terdekat;
e. Bagi sekolah yang belum mencukupi kuota yang tersedia dapat membuka
jalur daring susulan dengan menyampaikan laporan secara tertulis ke Dinas
Pendidikan Kota Makassar;
5. Pengumuman
Mekanisme pengumuman calon peserta didik baru pada SD adalah sebagai berikut:
a. Pengumuman hasil pendaftaran dilaksanakan secara daring yang
diselenggarakan oleh masing-masing sekolah.
b. Sekolah wajib membuat pengumuman pendukung hasil pendaftaran berupa
pengumuman yang ditempelkan di area sekolah.

6. Pendaftaran Ulang
Mekanisme pendaftaran ulang calon peserta didik baru pada SD adalah sebagai
berikut:

a. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah diterima
untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik pada sekolah yang
bersangkutan.
b. Pendataan ulang dilakukan oleh Sekolah Dasar untuk memastikan status
peserta didik lama pada sekolah yang bersangkutan.
c. Sekolah wajib melakukan pengisian, pengiriman, dan pemutakhiran data
peserta didik dan Rombongan Belajar dalam Dapodik secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.

7. Ketentuan lain
Dalam pelaksanaan PPDB SD, Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah dilarang:
a. Menambah jumlah Rombongan Belajar, jika Rombongan Belajar yang ada
telah memenuhi atau melebihi ketentuan Rombongan Belajar dalam standar
nasional pendidikan dan Sekolah tidak memiliki lahan; dan/atau
b. menambah ruang kelas baru.

I. PENDAFTARAN SMP
1. Persyaratan Umum
Persyaratan pada calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP adalah sebagai
berikut:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun 2020;
dan
b. memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar SD atau bentuk lain yang
sederajat dan atau surat keterangan telah menyelesaikan kelas 6 SD.
c. Bukti syarat usia sebagaimana dimaksud dalam persyaratan dibuktikan
dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah setempat sesuai dengan
domisili calon peserta didik.

2. Pengecualian Usia
Persyaratan pengecualian usia pada calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP
adalah sebagai berikut:
a. Ketentuan terkait persyaratan usia dan memiliki nilai akhir sebagaimana
dimaksud dalam persyaratan dikecualikan bagi peserta didik penyandang
disabilitas di sekolah yang:
1) menyelenggarakan layanan inklusif;
2) menyelenggarakan pendidikan khusus;
3) menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
b. Ketentuan melebihi persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam
persyaratan, berlaku juga bagi anak yang berasal dari keluarga ekonomi tidak
mampu.

3. Peserta Sekolah Luar Negeri


Persyaratan pada calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP yang berasal dari
sekolah luar negeri adalah sebagai berikut:
a. Persyaratan calon peserta didik baru baik warga negara Indonesia atau warga
negara asing untuk kelas 7 (tujuh) SMP yang berasal dari sekolah di luar
negeri selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
persyaratan pada peserta didik baru SMP, wajib mendapatkan Surat
Keterangan dari Direktur Jenderal yang menangani bidang Pendidikan Dasar
dan Menengah.
b. Selain memiliki Surat Keterangan dari Direktur Jenderal yang menangani
bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, peserta didik warga negara asing
wajib mengikuti matrikulasi pendidikan Bahasa Indonesia paling singkat 6
bulan yang diselenggarakan oleh sekolah yang bersangkutan.

4. Jalur
Jalur pendaftaran PPDB 2020 SMP adalah sebagai berikut:
a. Pendaftaran PPDB daring calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP
dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:
1) zonasi;
2) afirmasi;
3) perpindahan tugas orang tua/wali dan atau;
4) prestasi.
b. Jalur zonasi sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar 70% (tujuh puluh
persen) dari daya tampung Sekolah.
c. Dalam Jalur zonasi sebagaimana dimaksud sebesar 70% (tujuh puluh persen)
dari daya tampung Sekolah, terdapat 3% (tiga persen) jalur calon peserta
didik inklusi dan bagi sekolah yang berada di perbatasan daerah Kota
Makassar yang berbatasan dengan kabupaten Maros, Kabupaten Gowa dan
Takalar terdapat 15% (lima belas persen) jalur calon peserta didik
perbatasan .
d. Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar 15% (lima belas
persen) dari daya tampung Sekolah.
e. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan anak guru ditetapkan sebesar 5%
(lima persen) dari daya tampung Sekolah.
f. Jalur prestasi sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar 10% (sepuluh
persen) dari daya tampung Sekolah, dengan ketentuan 5% (lima persen)
pada jalur prestasi akademik dan 5% (lima persen) pada jalur prestasi
non akademik.

5. Mekanisme Pendaftaran
Mekanisme Pendaftaran PPDB 2020 SMP adalah sebagai berikut:
a. Jalur non zonasi dibuka lebih awal, dan calon peserta didik hanya dapat
memilih 1 (satu) jalur dari 3 (tiga) jalur non zonasi yakni jalur afirmasi, jalur
pindah tugas orang tua/wali dan anak guru atau jalur prestasi dengan sistem
daring.
b. Jika calon peserta didik tidak diterima melalui jalur non zonasi sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan maka calon peserta didik dapat melakukan
pendaftaran melalui jalur zonasi sepanjang memenuhi persyaratan.

c. Jalur Zonasi
Persyaratan Jalur Zonasi
1) Jalur zonasi bagi sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah sebesar 70% (tujuh puluh persen) menerima calon peserta didik
yang berdomisili sesuai zonasi sekolah yang ditetapkan.
2) Jalur zonasi yang termasuk didalamnya kuota bagi anak penyandang
disabilitas sebesar 3% (tiga persen) dari kuota jalur zonasi, menerima
calon peserta didik inklusi yang berdomisili sesuai zonasi sekolah yang
ditetapkan.
3) Jalur zonasi yang termasuk didalamnya kuota bagi sekolah yang berada
di daerah perbatasan dengan kabupaten Gowa, Maros dan Takalar
sebesar 15% (lima belas persen) dari kuota zonasi, menerima calon
peserta didik berdasarkan domisili sesuai zonasi sekolah yang
ditetapkan.
4) Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud berdasarkan
alamat pada Kartu Keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu)
tahun sebelum pelaksanaan PPDB 2020.
5) Kartu keluarga dapat diganti dengan Surat Keterangan Domisili dari
Rukun Tetangga atau Rukun Warga yang dilegalisir oleh Lurah
setempat yang menerangkan bahwa peserta didik yang bersangkutan
telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya
Surat Keterangan Domisili.
6) Bukti Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili discan/foto
kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.

d. Jalur Afirmasi
Persyaratan Jalur Afirmasi
1) Jalur afirmasi sebesar 15% (lima belas persen) diperuntukkan bagi
calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu
dan berdomisili sesuai zonasi sekolah yang ditetapkan.
2) Calon Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak
mampu sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan bukti keikutsertaan
peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
3) Bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga
tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.
4) Orang tua/wali peserta didik wajib membuat surat keterangan yang
menyatakan bersedia diproses secara hukum, apabila terbukti
memalsukan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga
tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada point (2).
5) Bukti surat keterangan yang menyatakan bersedia diproses secara
hukum, apabila terbukti memalsukan bukti keikutsertaan peserta didik
dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah discan/foto kemudian diunggah ke
aplikasi PPDB daring.

e. Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali dan Anak Guru


Persyaratan Jalur perpindahan tugas orang tua/wali, dan atau anak guru
1) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali, dan atau anak guru
sebagaimana dimaksud sebesar 5% (lima persen), ditujukan bagi calon
peserta didik yang berdomisili di luar dan di dalam zonasi Sekolah
2) Perpindahan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan
yang mempekerjakan.
3) Anak guru yang dimaksud ditujukan bagi calon peserta didik yang
orang tuanya adalah guru yang mengajar di sekolah kota Makassar
yang ditandai dengan foto kopi SK terakhir dari Dinas Pendidikan Kota
Makassar.
4) Bukti surat tugas perpindahan orang tua/wali dan Kartu Keluarga
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.
5) Anak guru harus dibuktikan dengan Kartu Keluarga dan SK terakhir
discan/foto kemudian diunggah ke apikasi PPDB daring.

f. Jalur Prestasi
Persyaratan Jalur Prestasi
1) Peserta didik yang masuk melalui jalur Prestasi merupakan peserta
didik yang berdomisili di dalam maupun di luar wilayah zonasi sekolah
yang ditetapkan.
2) Jalur prestasi akademik sebesar 5% (lima persen) didasarkan pada
akumulasi nilai rapor lima semester terakhir;
3) Jalur prestasi non akademik sebesar 5% (lima persen) didasarkan pada
hasil perlombaan dan/atau penghargaan di bidang akademik maupun
non akademik pada tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat
provinsi, tingkat kabupaten/kota yang dilaksanakan secara berjenjang
pada Kementerian Pendidikan yaitu O2SN, FLS2N dan OSN dan atau
Induk Organisasi yang sah;
4) Peserta didik jalur prestasi wajib memperlihatkan sertifikat asli dan
surat penetapan juara dan/atau foto kopi surat penetapan juara yang
telah dilegalisir oleh panitia pelaksana yang bersangkutan;
5) Bukti sertifikat asli dan surat penetapan juara dari panitia pelaksana
bagi jalur prestasi discan/difoto kemudian diunggah ke aplikasi PPDB
daring;
6) Prestasi non akademik yang diakui adalah prestasi yang diperoleh
melalui perlombaan atau pertandingan yang diselenggarakan oleh
institusi resmi pemerintah dari tingkat, Kabupaten/kota, Provinsi,
Nasional, hingga Internasional yaitu O2SN, FLS2N dan OSN.
7) Bobot poin penilaian setiap sertifikat prestasi non akademik diatur
sebagai berikut:
1) Tingkat Internasional
(1) Juara I diberi tambahan nilai 90
(2) Juara II diberi tambahan nilai 85
(3) Juara III diberi tambahan nilai 80
2) Tingkat Nasional
(1) Juara I diberi tambahan nilai 75
(2) Juara II diberi tambahan nilai 70
(3) Juara III diberi tambahan nilai 65
3) Tingkat Provinsi
(1) Juara I diberi tambahan nilai 60
(2) Juara II diberi tambahan nilai 55
(3) Juara III diberi tambahan nilai 50
4) Tingkat Kabupaten/Kota
(1) Juara I diberi tambahan nilai 45
(2) Juara II diberi tambahan nilai 40
(3) Juara III diberi tambahan nilai 35
8) Calon peserta didik yang memiliki piagam/sertifikat prestasi lebih dari
satu, maka prestasi yang dinilai hanya satu pada kriteria lomba paling
tinggi.

6. Seleksi
Seleksi PPDB calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP adalah sebagai berikut;
a. Seleksi calon peserta didik baru SMP menggunakan jalur zonasi, afirmasi,
jalur, jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan jalur prestasi.
b. Seleksi calon peserta didik baru SMP jalur zonasi dilakukan menggunakan
kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1) Jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam zonasi sekolah yang
ditetapkan.
2) Untuk daya tampung terakhir dari sisa kuota jalur zonasi, jika terdapat
calon peserta didik yang memiliki jarak tempat tinggal dengan Sekolah
sama, maka yang diprioritaskan adalah peserta didik yang lebih tinggi
usianya.
c. Seleksi calon peserta didik baru SMP jalur afirmasi dilakukan menggunakan
kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1) Kepemilikian bukti keterangan tidak mampu
2) Jika terdapat calon peserta didik jalur afirmasi melebihi kuota maka
selanjutnya ditentukan berdasarkan domisili terdekat sesuai zonasi
sekolah yang ditetapkan.
3) Jika terdapat kuota calon peserta didik jalur afirmasi tidak terpenuhi
maka sisa kuota dialihkan ke jalur zonasi.
d. Seleksi calon peserta didik baru SMP jalur perpindahan tugas orang tua/wali
dan anak guru mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sebagai
berikut:
1) Kepemilikian bukti keterangan surat penugasan dari instansi, lembaga,
kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan atau foto kopi SK
terakhir dari Dinas Pendidikan Kota Makassar.
2) Jika terdapat calon peserta didik jalur perpindahan tugas orang tua/wali
dan anak guru melebihi kuota maka selanjutnya ditentukan berdasarkan
usia calon peserta didik sesuai ketersediaan rombongan belajar.
3) Jika terdapat kuota calon peserta didik jalur perpindahan tugas orang
tua/wali dan anak guru tidak terpenuhi maka sisa kuota dialihkan ke
jalur zonasi.
e. Seleksi calon peserta didik baru SMP jalur prestasi mempertimbangkan
kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1) Kepemilikian sertifikat asli dan surat penetapan juara dan/atau foto
kopi surat penetapan juara yang telah dilegalisir oleh panitia pelaksana
yang bersangkutan.
2) Jalur prestasi non akademik menggunakan indikator bobot poin
penilaian berdasarkan bukti sertifikat prestasi.
3) Jalur prestasi akademik menggunakan indikator akumulasi nilai rapor
lima semester terakhir;
4) Dalam hal kuota jalur prestasi non akademik tidak terpenuhi maka sisa
kuota akan dialihkan ke jalur prestasi akademik, dan sebaliknya jika
dalam hal kuota jalur prestasi akademik tidak terpenuhi maka sisa
kuota akan dialihkan ke jalur prestasi non akademik.
5) Jika akumulasi kuota jalur prestasi, dari jalur prestasi non akademik
dan jalur prestasi akademik tidak terpenuhi maka sisa kuota akan
dialihkan ke jalur zonasi.
f. Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, sekolah memiliki jumlah calon
peserta didik yang melebihi daya tampung, maka Sekolah wajib melaporkan
kelebihan calon peserta didik tersebut kepada Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
g. Dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya dapat menyalurkan
kelebihan calon peserta didik pada Sekolah lain dalam zonasi terdekat;
h. Bagi sekolah yang belum mencukupi kuota yang tersedia dapat membuka
jalur daring susulan dengan menyampaikan laporan secara tertulis ke Dinas
Pendidikan Kota Makassar;

7. Pengumuman
Mekanisme pengumuman calon peserta didik baru pada SMP adalah sebagai
berikut:
a. Pengumuman hasil pendaftaran dilaksanakan secara daring yang
diselenggarakan oleh masing-masing sekolah.
b. Sekolah wajib membuat pengumuman pendukung hasil pendaftaran berupa
pengumuman yang ditempelkan di area sekolah.

8. Pendaftaran Ulang
Mekanisme pendaftaran ulang calon peserta didik baru pada SMP adalah sebagai
berikut:
a. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah diterima
untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik pada sekolah yang
bersangkutan.
b. Jika Peserta Didik yang dinyatakan lolos pada seleksi jalur zonasi, jalur
afirmasi, jalur perpindahan orang tua/wali dan jalur prestasi tidak mendaftar
ulang sampai dengan waktu yang telah ditentukan, kuotanya dapat diisi oleh
calon peserta didik yang berada pada nomor berikutnya melalui
pengumuman yang dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan.
c. Pendataan ulang dilakukan oleh SMP untuk memastikan status peserta didik
lama pada sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah wajib melakukan pengisian, pengiriman, dan pemutakhiran data
peserta didik dan Rombongan Belajar dalam Dapodik secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.

9. Ketentuan lain
Dalam pelaksanaan PPDB SMP, Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah dilarang:
a. Menambah jumlah Rombongan Belajar, jika Rombongan Belajar yang ada
telah memenuhi atau melebihi ketentuan Rombongan Belajar dalam standar
nasional pendidikan dan Sekolah tidak memiliki lahan; dan/atau
b. menambah ruang kelas baru.

J. PENGECUALIAN JALUR PENDAFTARAN


Ketentuan pengecualian jalur pendaftaran adalah sebagai berikut.
1. Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB melalui zonasi, prestasi, dan
perpindahan tugas orang tua/wali dikecualikan untuk:
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
b. Sekolah Kerja Sama;
c. Sekolah Indonesia di luar negeri;
d. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
e. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
f. Sekolah berasrama;
g. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar; dan
h. Sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia sekolah tidak dapat memenuhi
ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar.
2. Pengecualian ketentuan jalur pendaftaran PPDB bagi Sekolah di daerah yang
jumlah penduduk usia sekolah tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta
didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal yang menangani
Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.

K. ZONASI
Pendaftaran pada jenjang SD dan SMP berpedoman pada zonasi wilayah yang ditetapkan
sebagai berikut.

No Zonasi Kecamatan
1. Zonasi I Biringkanaya
Tamalanrea
2. Zonasi II Bontoala
Tallo
Ujung Pandang
Wajo
3. Zonasi III Makassar
Mamajang
Ujung Pandang
Mariso
Rappocini
Wajo
4. Zonasi IV Manggala
Panakkukang
Rappocini
5. Zonasi V Tamalate
Mamajang
Mariso
Panakkukang
Rappocini
6. Zonasi VI Sangkarrang
Ujung Tanah
Wajo

L. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pendaftaran sesuai jalur pendaftaran PPDB 2020 adalah sebagai berikut.

No Uraian Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Pendaftaran PPDB Daring Jalur 1 s/d 3 Juli 2020


non zonasi meliputi; jalur
Afirmasi, dan perpindahan orang
tua/wali dan jalur prestasi
2. Pengumuman hasil seleksi PPDB 4 Juli 2020
Jalur non zonasi meliputi; jalur
Afirmasi, dan perpindahan orang
tua/wali dan jalur prestasi
3. Pendaftaran ulang Jalur non 5 -6 Juli 2020
zonasi meliputi; jalur Afirmasi,
dan perpindahan orang tua/wali
dan jalur prestasi
4. Pendaftaran Jalur Zonasi 6 - 7 Juli 2020
5. Pengumuman Jalur Zonasi 8 Juli 2020
6. Pendaftaran ulang jalur Zonasi 9 - 11 Juli 2020
7. Masa Orientasi Siswa 20 - 23Juli 2020

M. BIAYA
Sumber dan penggunaan biaya pelaksanaan PPDB 2020 adalah sebagai berikut.
1. Biaya aplikasi penerimaan peserta didik baru dibebankan Kepada Anggaran
Kementerian.
2. Pelaksanaan PPDB pada sekolah yang menerima bantuan operasional sekolah tidak
dipungut biaya.
3. Pendataan ulang sebagaimana dimaksud dalam pendaftaran ulang tidak dipungut
biaya.
4. Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dilarang.
a. Melakukan pungutan dan/atau sumbangan yang terkait dengan pelaksanaan
PPDB maupun perpindahan peserta didik.
b. Melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang
dikaitkan dengan PPDB.

N. PERPINDAHAN PESERTA DIDIK


Ketentuan perpindahan peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Perpindahan antar sekolah.
a. Perpindahan peserta didik antar Sekolah dalam satu daerah kabupaten/kota,
antarkabupaten/kota dalam satu daerah provinsi, atau antarprovinsi
dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah asal dan kepala Sekolah
yang dituju.
b. Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
c. Perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
wajib memenuhi ketentuan persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi sekolah
yang diatur dalam petunjuk teknis ini.
2. Perpindahan dari negara lain.
a. Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD di Indonesia setelah
memenuhi:
1) surat pernyataan dari kepala sekolah asal;
2) surat keterangan dari Direktur Jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah; dan
3) lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah
yang dituju.
4) Proses pindah minimal 6 bulan di sekolah asal.
b. Peserta didik setara SMP di negara lain dapat diterima di SMP di Indonesia
setelah:
1) menyerahkan foto kopi ijazah atau dokumen lain yang membuktikan
bahwa peserta didik yang bersangkutan telah menyelesaikan
pendidikan jenjang sebelumnya;
2) surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
3) surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah; dan
4) lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah
yang dituju.
5) Proses pindah minimal 6 bulan di sekolah asal.
3. Peserta Didik Pendidikan Non Formal
Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMP tidak
pada awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah kesetaraan program Paket A; dan
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMP yang
bersangkutan.

O. PELAPORAN DAN PENGAWASAN


Ketentuan pelaporan dan pengawasan pelaksanaan PPDB 2020 adalah sebagai berikut.
1. Sekolah wajib melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan peserta didik antar
Sekolah setiap tahun pelajaran kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
2. Dinas Pendidikan wajib memiliki kanal pelaporan untuk menerima laporan
masyarakat terkait pelaksanaan PPDB.
3. Masyarakat dapat mengawasi dan melaporkan pelanggaran dalam pelaksanaan
PPDB melalui laman Dinas Pendidikan.

P. SANKSI DAN PEDOMAN


Ketentuan sanksi dan pedoman pelaksanaan PPDB 2020 adalah sebagai berikut.
1. Sanksi
a. Pelanggaran terhadap peraturan dalam petunjuk teknis ini diberikan sanksi
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Walikota memberikan sanksi kepada pejabat Dinas Pendidikan kota
Makassar berupa:
a) teguran tertulis
b) penundaan atau pengurangan hak
c) pembebasan tugas; dan/atau
d) pemberhentian sementara/tetap dari jabatan
2) Dinas Pendidikan Kota memberikan sanksi kepada kepala Sekolah,
guru, dan/atau tenaga kependidikan berupa:
a) teguran tertulis
b) penundaan atau pengurangan hak
c) pembebasan tugas; dan/atau
d) pemberhentian sementara/tetap dari jabatan.
b. Tata cara pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilaksanakan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah.
2. Pedoman
a. Kebijakan atau peraturan daerah dalam pelaksanaan PPDB berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK, SD, SMP,
SMA dan SMK.
b. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah tidak dapat
menetapkan persyaratan PPDB yang bertentangan dengan ketentuan PPDB
dalam petunjuk teknis ini.
c. Persyaratan jumlah rombel dan jumlah kelas pada jenjang TK, SD dan SMP
akan ditentukan kemudian melalui surat keputusan yang bersifat mengikat
dan mengatur bagi seluruh pelaksana PPDB di tingkat dinas dan tingkat
sekolah.

Q. ORGANISASI PENYELENGGARAAN PPDB


Organisasi penyelenggaraan PPDB 2020 adalah sebagai berikut.
1. Organisasi pelaksana penerimaan peserta didik baru tingkat Kota Makassar
ditetapkan dengan Keputusan Walikota, minimal terdiri dari Pembina, Pengarah,
Penanggungjawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris,
Koordinator/Admin, Operator Dinas, Pendamping, Verifikator serta anggota
sesuai kebutuhan.
2. Organisasi pelaksana penerimaan peserta didik baru tingkat Dinas Pendidikan
Kota Makassar ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas, minimal terdiri dari
Pembina, Pengarah, Penanggungjawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil
Sekretaris, Koordinator/Admin, Operator Dinas, Pendamping, Verifikator serta
anggota sesuai kebutuhan.
R. Organisasi pelaksana penerimaan peserta didik tingkat satuan pendidikan
dikoordinasikan oleh panitia tingkat sekolah yang ditetapkan dan dibentuk dengan
Keputusan Kepala Satuan Pendidikan yang terdiri dari Penanggungjawab, Ketua,
Sekretaris, Admin, Operator dan verifikator serta anggota sesuai kebutuhan.

S. MONITORING, EVALUASI, PENGEMBANGAN, PENGAWASAN


DAN PELAPORAN
Ketentuan monitoring, evaluasi, pengebangan, pengawasan dan pelaporan
penyelenggaraan PPDB 2020 adalah sebagai berikut.
1. Monitoring, Evaluasi, Pengembangan dan Pengawasan
a. Kepala Dinas wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pengawasan
internal terhadap pelaksanaan PPDB Online;
b. Kepala Dinas dapat melakukan pengembangan hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan PPDB sesuai SOP dan prosedur imbauan Satgas
Covid-19 Kota Makassar yang telah ditetapkan.
c. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas atas pelaksanaan PPDB Online dalam
masa pandemik covid-19 dapat dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
sepanjang mengenai tahun pelaksananya.
d. Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Dinas
beserta Sekretaris Dinas dan atau bekerjasama dengan lembaga independen
yang ditunjuk untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
2. Pelaporan
a. Panitia pelaksana PPDB 2020 pada Dinas Pendidikan Kota Makassar wajib
menyusun laporan penyelenggaraan PPDB Daring kepada Walikota
Makassar melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar setelah
pelaksanaan kegiatan;
b. Panitia pelaksana PPDB 2020 pada Satuan Pendidikan wajib menyusun
laporan penyelenggaraan PPDB 2020 kepada Dinas Pedidikan Kota
Makassar melalui Kepala satuan pendidikan setelah pelaksanaan kegiatan;
c. Kepala Dinas secara fungsional bertanggung jawab memelihara alat
perlengkapan dan segala bentuk dokumen pelaksanaan PPDB Daring di
tingkat Kota.
d. Kepala satuan pendidikan secara fungsional bertanggung jawab memelihara
alat perlengkapan dan segala bentuk dokumen pelaksanaan PPDB Daring di
tingkat sekolah.

T. KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur lebih lanjut oleh Dinas
Pendidikan Kota Makassar

Ditetapkan di Makassar
pada tanggal 20 Juni 2020
Lampiran 1
Format Fakta Integritas Panitia PPDB jenjang SD/SMP Tahun 2020

… KOP SEKOLAH …

FAKTA INTEGRITAS
PANITIA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DARING
TAHUN 2020
SD/SMP … KOTA MAKASSAR

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
NIP/NIY :
Jabatan :
Dalam rangka Pelaksanaan PPDB Tahun 2020 pada SD/SMP …
Kota Makassar, dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Sanggup melaksanakan PPDB Tahun 2020 dengan mengacu kepada layanan yang
berkualitas, kredibel, dan akuntable yang mampu menunjukkan nilai kepercayaan tinggi,
2. Tidak akan memberi atau menerima sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan PPDB
Tahun 2020 pada SD/SMP … yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifikasi,
3. Sanggup melaksanakan tugas sesuai Petunjuk teknis PPDB Tahun 2020 dengan menjaga
kerahasiaan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan PPDB Tahun 2020
4. Sanggup untuk tidak menambah rombongan belajar baru atau kelas baru diluar dari kuota
yang telah ditetapkan.
Apabila saya melanggar hal-hal yang telah kami nyatakan dalam Fakta Integritas ini, maka
saya bersedia dikenakan sanksi dengan perundang-undangan yang berlaku.

Makassar, Juni 2020


Yang membuat pernyataan,

NIP. …………………
Lampiran 2
Format Pelaporan Penerimaan Peserta Didik Baru Kota Makassar Tahun 2020
a. HALAMAN SAMPUL
b. PENGESAHAN PENGAWAS SEKOLAH DAN KEPALA UPTD
c. DAFTAR ISI
d. IDENTITAS SEKOLAH
1. Kecamatan :
2. Kelurahan :
3. Alamat :
4. Nama Sekolah :
5. Status Sekolah :
6. Nama Kepala Sekolah :
7. Telepon Sekolah :
8. Nomor HP :
9. E-mail Sekolah :
e. COPY SK PANITIA PPDB TAHUN 2020
f. FAKTA INTEGRITAS PANITIA
g. DATABASE PESERTA DIDIK YANG MENDAFTAR MENURUT JALUR
h. PENGUMUMAN HASIL PPDB TAHUN 2020 MENURUT JALUR
Lampiran 3
FORMAT SURAT KETERANGAN TELAH MENGIKUTI UJIAN

… KOP SEKOLAH …

SURAT KETERANGAN
No: …/ /SD/VI/2020

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD ……………………………….


menerangkan bahwa
a. Nama Peserta Didik : ……………………………………
b. Jenis Kelamin : ……………………………………
c. NIS : ........................................................
d. No. Peserta ujian : ........................................................
Benar telah mengikuti Ujian Akhir Sekolah pada tahun pelajaran 2019/2020.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Makassar, Juni 2020


Kepala Sekolah,

NIP. …………………………………
Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DATA/DOKUMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
Alamat :

Orang tua/wali peserta didik


Nama :
Alamat :

Menyatakan bahwa data/dokumen yang disiapkan/dikumpul dengan mengunggah pada laman


panitia PPDB 2020 sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Demikianlah surat pernyataan keaslian data/dokumen ini dibuat di atas kertas bermaterai, jika
data/dokumen yang diisikan pada surat pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, maka anak saya bersedia dibatalkan kelulusannya. Atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.

Makassar, Juni 2020


Orang Tua Peserta Didik

Materai
6000

Anda mungkin juga menyukai