CAREGIVER/PEMBERI LAYANAN
Apoteker harus memberikan pelayanan caring yang setinggi-tingginya kualitas, dan harus
memandang praktik mereka sebagai terintegrasi dan terus menerus dengan sistem perawatan
kesehatan dan lainnya ahli kesehatan.
Apoteker seorang yang peduli akan sesama. Seorang yang menaruh perhatian lebih dari dirinya
sendiri. Seorang yang tidak pernah puas dengan apa yang dicapainya sebelum dia berbagi dengan
sesama dalam bentuk cinta dan kepedulian. Dimana pun berada, sikap empati, peduli dan cinta
inilah yang menjadi ruh seorang apoteker. Dengan ilmu dan skill yang dimilikinya, seorang
Apoteker memberikan perawatan dan pelayanan di bidang Farmasi.
Apoteker harus memberikan layanan kepedulian dengan kualitas terbaik, dan harus praktek
terintegrasi serta berkesinambungan dengan orang-orang dari sistem perawatan kesehatan dan
profesional kesehatan lainnya.
2. DECISION MAKER
Fondasi pekerjaan apoteker harus berputar seputar keputusan akurat yang dibuat atau diambil
terkait penggunaan yang tepat, berkhasiat, aman, dan hemat biaya sumber daya (misalnya,
personel, obat-obatan, bahan kimia, peralatan, prosedur, dan praktik). Apoteker harus juga
memainkan peran penting dalam menetapkan kebijakan obat keduanya di tingkat lokal dan
nasional. Apoteker harus dengan demikian, memiliki kemampuan untuk mengevaluasi,
mensintesis data dan informasi, dan memutuskan yang paling tepat tindakan.
Apoteker, adalah seorang. Seorang yang faham akan apa yang menjadi area pekerjaannya
termasuk wewenang, risiko dan tanggung jawabnya. Seorang yang senantiasa kreatif dalam
mengembangkan pilihan-pilihan solusi dan memilih satu sebagai pilihan terbaik. Seorang yang
terbuka dan dinamis dalam berfikir, cekatan dalam bertindak dan berani mengambil risiko serta
mepertanggungjawabkannya.
Seorang apoteker adalah orang yang tidak pernah buntu di masalah namun kaya dengan alternatif
solusi dan piawai dalam menetapkan sebuah solusi terbaik.
Landasan kerja apoteker berada pada keputusan yang dibuat atau diambil dengan akurat
mengenai penggunaan yang tepat, berkhasiat, aman, dan hemat biaya sumber daya (misalnya,
personel, obat-obatan, bahan kimia, peralatan, prosedur, dan praktik).
Apoteker juga harus memainkan peran penting dalam mengatur kebijakan obat-obatan baik di
tingkat lokal dan nasional.
3. MANAGER
Apoteker harus memiliki kemampuan mengelola alam dan sumber daya komersial yang meliputi
tenaga manusia, fisik dan sumber daya keuangan. Dia harus menganggap lebih besar
tanggung jawab untuk mengelola informasi label obat, Menjamin kualitas obat dan memelihara
kompetensi dan fungsi klinis dalam kegiatan perawatan pasien. Mengembangkan dan
memelihara kebijakan departemen dan prosedur, sasaran, sasaran, program jaminan kualitas,
keamanan, dan standar pengendalian lingkungan dan infeksi adalah komponen kunci yang
membantu apoteker berkembang sebagai manajer yang efisien juga.
Apoteker, adalah seorang. Seorang yang pandai dan cermat dalam mengelola sumber daya.
Seorang yang dapat mengintegrasikan semua sumber daya dalam upaya mencapai tujuan.
Seorang multi talent dalam mengenali, memahami dan mengorganisasikan setiap sumber daya
baik yang ada pada dirinya ataupun di luar dirinya. Seorang perencana yang baik, seorang
organisatoris, seorang implementator, dan seorang yang akrab dengan evaluasi dari setiap apa
yang telah dilakukan, tidak pernah puas, selalu berupaya lebih baik dan lebih baik.
4. TEACHER
Salah satu tanggung jawab apoteker adalah membantu pendidikan dan pelatihan generasi
mendatang apoteker dan masyarakat umum. Fashion yang dinamis Pembelajaran farmasi tidak
hanya mengimpor keterampilan dan pengetahuan kepada orang lain; itu juga menawarkan
kesempatan untuk profesional untuk mendapatkan pengetahuan baru dan menyesuaikan diri
keterampilan yang ada. Sesi pengajaran paling baik dilakukan secara actual pengaturan praktik,
di mana apoteker baru bias membenamkan diri dalam praktik farmasi dunia nyata pengalaman.
Apoteker mahasiswa juga menjalani berbagai latihan untuk menimba ilmu tentang hukum
farmasi dan peraturan untuk meningkatkan apoteker profesional 'kompetensi
Apoteker, adalah seorang. Seorang pembelajar efektif yang tahu bahwa hanya dengan cara
berbagilah maka retensi pengetahuan dan skill yang dia punyai menjadi seorang yang tidak
sekedar tahu tetapi juga faham. Seorang yang menjadikan berbagi sebagai prinsip hidupnya.
Seorang yang faham betul bahwa hanya dengan menjadikan dirinya bermanfaat bagi manusia
dan lingkungnnya maka dia akan survive di bumi ini.
Di luar 7 “bintang” yang telah dinyatakan World Helath Organization (WHO) di atas, dalam
kenyataannya seorang Apoteker, juga berpeluang menambah bintang-nya sebagai: Reseacher
(Peneliti) dan Pengusaha (Entrepreneur)
Seorang Apoteker adalah seorang yang berpeluang mempunyai aktivitas penelitian. Riset tidak
hanya meliputi bahan, pembuatan dan pengembangan obat. Sejumlah aspek kefarmasian
meliputi: keilmuan (sains), teknologi, distribusi (perdagangan), seni pengemasan (packaging),
Praktisi, Profesi dan Regulasi kefarmasian. Re-search, yang artinya mencari/meneliti kembali
adalah kegiatan yang telah diparktikkan seorang Pharmacist ketika mengerjakan tugas akhir
sebagai syarat kelulusannya sebagai seorang Sarjana Farmasi. Re-search juga berarti menemukan
dirinya kembali sebagai seorang yang mempunyai empati terhadap lingkungan, kritis, rasional
dan sistematis.
Seorang Apoteker adalah seorang entrepreneur. Seorang Entrepreneur adalah seorang yang dapat
mengelola sumber daya ke dalam satu visi optimasi mencapai profit. Seorang entrepreneur sejati
adalah seorang yang punya visi dalam penyatuan modal internal (knowledge, skill, dan attitude)
dengan sumber daya di luar dirinya seperti SDA, SDM, dan sumber daya lainnya yang
dimaksimalisasi mempunyai nilai guna dan nilai jual. Seorang Entrepreneur sejati adalah mereka
yang mengombinasikan aspek profit, planet dan people. Apoteker sebagai seorang entrepreneur
mempunyai potensi dalam pengembangan skill-nya untuk memberikan manfaat secara ekonomi
kepada masyarakat juga menjaga keseimbangan alam.