Alternative
Beberapa alasan:
Terapi adjuvant
Tidak sembuh
FITOTERAPI
Merupakan penggunaan tanaman, bagian tanaman, sediaan yang
terbuat dari tanaman untuk pengobatan dan pencegahan penyakit
Fitofarmaka
Tanaman untuk Kelainan Jantung dan
Pembuluh Darah
• Apii herba (herba seledri)
Simplisia apii herba berupa seluruh bagian diatas tanah yang telah
dikeringkan dari tanaman Apium graveolens, suku Apiaceae.
Kandungan kimia: flavonoid antara lain: apigenin, apiin, isokuersitrin,
umbeliferon, apigrafin, apiumetin. Minyak atsiri (2-3%) mengandung
antara lain limonen, selenin, seskuiterpen alkohol. vitamin A, B, C, asam
lemak
Aktivitas: sebagai diuretik, stimulant produksi urin dan membantu
kontrol tubuh terhadap cairan yang berlebihan. Percobaan perfusi
pembuluh darah meyakinkan bahwa apigenin mempunyai efek sbg
vasodilator perifer yang berhubungan dg efek hipotensifnya.
• Simplisia akar pule pandak atau rauwolfia radix
Berupa akar yang telah dikeringkan dari tanaman Rauvolvia serpentine,
R. javanica, R. amsoniifolia, R. reflexa, R. serpentine, R. sumatrana
Suku Apocynaceae
Kandungan kimia antara lain: reserpine, ajmalin, ajmalisin, reserpinin
Farmakologi: Ajmalin terdapat pada R. serpentine banyak digunakan
untuk penyakit jantung aritmia. Alkaloid kelompok reserpine-resinamin
banyak digunakan sebagai antihipertensi dan penenang, tetapi dosis
tinggi dapat menyebabkan depresi.
• Daun alpukat atau Persea americana folium
Simplisia daun alpukat berupa daun yang telah dikeringkan dari
tanaman Persea americana Mill., suku Lauraceae.
Kandungan kimia antara lain: kuersetin, luteolin, apigenin, astragalin,
skopoletin, minyak atsiri
Farmakologi: Sari air daun memiliki efek antihipertensi pada tikus yang
diinduksi dengan nikotin dan norepinefrin. Ekstrak air daun memiliki
efek kardiovaskular pada kelinci yaitu antara lain vasorelaksan dan
antihipertensi
• Umbi bawang merah: antihipertensi
• Umbi bawang putih: antihipertensi, aktivitas terhadap kardiovaskuler
antara lain efek aterosklerosis, antihiperlipidemia, agregasi platelet
• Herba sambiloto: kardioprotektif, antihipertensi
• Daun belimbing wuluh:antihipertensi
• Herba pegagan: kardioprotektif
• Akar ginseng: antihipertensi, aktivitas kardiovaskular
Ekstrak Apii herba 92 mg, ekstrak Orthosiphonis folium 28 mg
Tanaman untuk gangguan saluran
pencernaan
• Curcuma domesticae rhizoma (rimpang kunyit)
Simplisia rimpang kunyit berupa rimpang yang telah dikeringkan dari
tanaman Curcuma domestica , suku Zingiberaceae
Kandungan kimia antara lain: kurkuminoid (campuran kurkumin,
desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin), minyak atsiri (antara lain
zingiberen, eugenol, borneol)
Aktivitas: antitukak lambung, anti flatulen/dispepsia
• Ricini oleum (minyak jarak)
minyak lemak yang diperolah dari memeras biji Ricinus communis , suku
Euphorbiaceae
Kandungan kimia: minyak lemak yang mengandung antara lain gliserida asam
risinoleat, stearate, palmitat, risin, risinin
Farmakologi: Asam risinoleat sebagai hasil hidrolisis gliserida oleh enzim lipase
membentuk garam alkali yg menstimulasi pembebasan prostaglandin atau histamine
yang berakibat menstimulasi gerak peristaltik. Digunakan sbg pencahar, ttpi sekarang
sudah berkurang penggunaanya.
Menimbulkan kolik, dehidrasi yang disertai kemungkinan terjadi iritasi dan perdarahan
yang ditimbulkan kandungan risin. Tidak dianjurkan untuk pasien penderita gangguan
empedu
• Aloe
Ekstrak kering dari daun Aloe vera L. Burm. F atau A. ferox Mill, suku
Liliaceae
Kandungan kimia: kandungan utama barbaloin (15-40%) yang
merupakan campuran dari Aloin A dan B, hidroksialoin (sekitar 3%),
aloeresin, asam sinamat dan turunan 1-metil-tetralin
A. ferox A. vera
Farmakologi:
Aktivitas laksatif dengan dua mekanisme:
1. Mempengaruhi motilitas usus besar (penghambatan pompa Na+/K+
dan kanal Cl- pada membran kolon), mengakibatkan percepatan
waktu transit pada kolon
2. Mempengaruhi proses sekresi mukosa dan klorida yang
mengakibatkan peningkatan volume cair
Bakteri usus akan memetabolisme senyawa antrakinon dari aloe
menjadi metabolit yang mudah diserap. Senyawa metabolit aktif utama
adalah aloe-emodin-9-antron yang bekerja secara spesifik di kolon.
Defekasi terjadi sekitar 6-12 jam karena diperlukan waktu transport
antrakinon dan dimetabolisme menjadi senyawa aktif.
Pemberian aloe secara oral selama 7 hari, hasil metabolisme akan
terdeteksi di plasma. Antranoida bebas diabsorpsi secara baik pada
manusia, sebagian dieksresikan di urin dalam bentuk rhein atau
konjugatnya.
Metabolit2 antranoid dieksresikan pada ASI shgga sebaiknya tidak
digunakan untuk ibu menyusui kecuali dibawah pengawasan medis.
Sebaiknya aloe tidak digunakan secara per oral pada anak anak
dibawah 10 tahun.
• daun Jambu Biji
Simplisia daun jambu biji berupa daun yang telah dikeringkan dari Psidium guajava
L, suku Myrtaceae
Kandungan kimia antara lain: kuersetin, kuersitrin, isokuersetin, guajavarin, minyak
atsiri, tanin, sitosterol, asam guajavolat
Farmakologi:
Kandungan kuersetin dalam daun menunjukkan efek menurunkan kontraksi ileum
melalui efek antagonis kalsium, serta menghambat sekresi asetilkolin dalam
lambung. Kandungan tanin yang bersifat adstrigent, menciutkan permukaan usus.
Ekstrak air daun menunjukkan adanya efek antidiare dengan mengurangi efek
pristaltik, antiamuba dan antibakteri.
kuersitrin
• Kulit batang Mimba Nimbin
Kandungan kimia:
Verbakosida, flavonoid, asam fenolat , tanin, saponin, β –sitosterol,
natrium, kalium,kalsium
Farmakologi:
Ekstrak air memiliki efek diuresis pada tikus putih.
Kandungan kalium dan natrium yang cukup tinggi, mampu memutuskan
ikatan kalsium dalam batu ginjal sehingga dapat meluruhkan batu ginjal
dan mengekskresikannya bersama urin.
Daun kecibeling juga menyebabkan peningkatan ekskresi K+, Ca++ dan
Mg++ yang sebanding dengan peningkatan eksresi Na+. Meningkatnya
eksresi elektrolit menyebabkan ekskresi air sehingga ekskresi urin
bertambah.
• Daun tempuyung
Simplisia daun tempuyung berupa daun yang telah dikeringkan dari
tanaman Sonchus arvensis L., suku Compositae
Kandungan kimia:
Flavonoid (apigenin 7-glukosida, luteolin 7-glukosida, linarin, kuersetin,
isoramnetin), antrakuinon, tannin, saponin, kalium
Farmakologi:
Pemberian ekstrak etanol daun tempuyung 300 mg/kg bb
memperlihatkan efek diuresis lebih kuat dibandingkan pemberian
furosemide pada dosis 0,72 mg/kg bb dengan kandungan kalium darah
lebih tinggi dibandingkan pemberian furosemide.
Kandungan kalium yang cukup tinggi akan bereaksi dengan karbonat,
asam oksalat atau asam urat yang merupakan pembentuk batu ginjal,
menjadi lebih mudah larut dan Bersama kalsiumkeluar dalam urine.
Senyawa lain yang diduga bereaksi dengan batu ginjal berkalsium
adalah apigenin 7-glukosida dan luteolin 7-glukosida
Tanaman imunomodulator
• Akar ginseng atau Ginseng radix
Simplisia akar ginseng berupa akar utuh atau potongan akar yang telah
dikeringkan dari tanaman Panax ginseng C.A. Meyer, suku Araliaceae.
Kandungan kimia antara lain: ginsenosida, panaksene, panaginsene,
ginsinsene.
Farmakologi: Pengujian pada sukarelawan sehat, pemberian oral 2 kali
100 mg ekstrak air ginseng selama 8 minggu memperlihatkan efek
imunomodulator
• Simplisia Echinaceae purpurea radix
Merupakan akar segar atau yang telah dikeringkan dari tanaman
Echinacea purpurea (L.) Moench, E. aungustifolia DC atau E. pallida
(Nutt.) Nutt., suku Asteraceae
• Simplisia echinaceae purpurea herba
Berupa seluruh bagian diatas tanah yang segar atau telah dikeringkan
dari tanaman Echinacea purpurea (L.) Moench
Kandungan kimia antara lain: asam sikorat, alkamida, asam kafeat,
minyak atsiri, sinarin (pada akar), ekinakosida (biasanya dalam akar tidak
terdeteksi karena tidak stabil)
Farmakologi:
Ekstrak yang mengandung flavonoid, fenol dan polisakarida
menunjukkan efek sbg imunostimulan. Fraksi yang mengandung
glikoprotein dan polisakarida meningkatkan antibodi, memiliki efek
antilesmanisid serta dapat menghambat replikasi HIV.
• Herba sambiloto
• Herba pegagan
• Rimpang kunyit
• Biji jintan hitam
Ekstrak Echinacea 150 mg, Ekstrak Morindae fructus
50 mg, Ekstrak Phyllanthi herba 100 mg, Vit.B1 10 mg,
Vit.B6 5 mg, Vit.E 5 mg